• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konflik Tanah Warisan Pada Keluarga Batak Toba (Studi kasus Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba Samosir)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Konflik Tanah Warisan Pada Keluarga Batak Toba (Studi kasus Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba Samosir)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KONFLIK TANAH WARISAN PADA KELUARGA BATAK TOBA

(STUDI KASUS: KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR)

SKRIPSI

Guna memenuhi salah satu syarat

Untuk memperoleh Gelar Sarjana

Oleh:

ANTALENTA LISENSIA MANURUNG

120901013

DEPARTEMEN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ABSTRAK

Tanah merupakan sumber kesejahteraan bagi manusia yang mengandung

berbagai macam kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan manusia diartikan sebagai nilai

ekonomi (nilai religio-magis tanah) dan nilai sosial. Hubungan tanah dengan manusia

membuat perubahan dalam tata susunan pemilikan dan penguasan tanah yang

memberikan pengaruh pada pola hubungan antar manusia sendiri. Fungsi sosial dengan

konsep pertanahan dapat diartikan bahwa tanah sebagai lahan hidup manusia yang pada

dasarnya selalu hidup bersosial yang berfungsi untuk memfalitasi kegiatan sosial manusia

sebagai suatu upaya dalam pengembangan implementasi pertanahan agar berjalan

semestinya.

Masyarakat memiliki pandangan yang berbeda dalam mengasumsikan hak milik

sehingga terjadi perebutan tanah secara tidak merata. Penelitian ini di rumuskan sebagai

berikut:Bagaimana terjadinya perebutan tanah warisan di Kecamatan Ajibata Kabupaten

Toba Samosir?Bagaimana cara penyelesaian konflik tanah warisan pada keluarga Batak

Toba?Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan

pendekatan kualitatif, dimana jumlah mengalami kasus perebutan tanah warisan ini

sebanyak 10 informan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab konflik perebutan tanah

warisan pada masyarakat Batak Toba adalah karena ketidakadilan dalam pembagian tanah

warisan dalam suatu keluarga, tidak memiliki keturunan laki-laki, sehingga tanah warisan

yang telah dibagikan, diminta kembali oleh saudara laki-laki yang masih memiliki

hubungan darah. adanya perbedaan pendangan mengenai batas-batas tanah warisan.

Penyebab terjadinya konflik perebutan tanah warisan ini, pada dasarnya disebabkan

karena tidak adanya bukti otentik/sertifikat kepemilikan tanah. Selain itu, konflik ini

dipicu karena orang tua tidak dengan tegas membagikan harta warisan semasa hidupnya,

Proses penyelesaian konflik perebutan tanah warisan yang dilakukan pada masyarakat

(3)

ii ABSTRAC

Soil is a source of well-being for humans that contains a wide variety of natural

resources that can be utilized humans are defined as economic value ( the value of religio -

magical land) and social value.Land relations with humans to make changes in the

arrangement of ownership and land tenure that gives effect to the pattern of the relationship

between humans themselves.Social functions with the concept of land means that the land as

the land of human life which is basically always a social life which serve to provide social

activities of man as an effort in the development of the implementation of the land in order to

run properly .

The community has a different view in assuming ownership rights over land,

causing uneven. The problem in this research are being formulated as follows: How the

struggle Ajibata inherited land in the district of Toba Samosir ? How does conflict resolution

in the family inherited land Batak Toba?The method used in this research is a case study with

a qualitative approach , where the number of informants who have inherited land seizure

cases as much as 10 informants .

The results of this study indicate that the cause of the conflict over land inheritance

on Toba Batak society is because of injustice in the distribution of the estate in a family , do

not have a male offspring, so that the estate that has been shared , requested back by a brother

who still has a relationship blood. the difference in views about the boundaries of the estate .

The causes of conflicts over inheritance of land, essentially due to the absence of authentic

proof /certificate of land ownership. Moreover, this conflict was triggered because the parents

do not explicitly share the estate during his lifetime, process for resolving conflicts over land

inheritance conducted in Toba Batak society is inseparable from the interference of the

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas Kasih-Nya yang begitu

besar didalam kehidupanku. IA yang telah memberikan kekuatan dan memampukan penulis

dalam menjalani hari-hari sejak awal perkuliahan sampai dengan penyusunan skripsi yang

akhirnya juga telah dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : “ KONFLIK TANAH

WARISAN PADA KELUARGA BATAK TOBA,” (Studi kasus Kecamatan Ajibata

Kabupaten Toba Samosir).

Guna memenuhi syarat untukmemperoleh gelar sarjana dari Departemen Sosiologi Fakultas

Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

Dalam proses penyusunan skripsi ini peneliti banyak menghadapi hambatan. Tapi

berkat pertolongan Tuhan semua hambatan tersebut dapat dilalui oleh penulis sehingga

penulisan skripsi dapat selesai. Hal ini juga tidak terlepas juga berkat motivasi dan doa dari

keluarga dan teman-teman. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada semua

pihak yang turut serta membantu dalam penulisan skripsi ini. Dalam kesempatan ini penulis

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Muryanto Amin, M.Siselaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Henry Sitorus,M.Si selaku Dosen pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, pemikiran, saran, evaluasi, serta

motivasi sehingga skripsi ini dapat di selesaikan dengan baik.

3. Bapak Drs. Junjungan Simanjuntak,M.Si,selaku ketua penguji dalam ujian

komprehensif penulis dan telah banyak memberikan masukan demi kesempurnaan

(5)

iv

4. Seluruh staf pengajar dan staf administrasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik,

Universitas Sumatera Utara, khususnya Departemen Sosiologi.

5. Bapak Besron Dolok Saribu,S.H selaku lurah di Parsaoran Ajibata, yang telah banyak

membantu selama penulis berada di lapangan (Ajibata) dan juga kepada seluruh

informan penulis yang bersedia di wawancarai dalam membantu penulis untuk

mendapatkan data-data.

6. Terkhusus dan Teristimewa kepada kedua orang tuaku, kepada Ayahanda

R. Manurung terimakasih untuk perjuangan dan kerja keras yang selama ini sudah

diberikan,aku mungkin tidak akan dapat membalas semua yang telah diberikan

kepadaku tapi skripsi ini adalah sebagai salah satu tanda baktiku padamu. Dan kepada

Ibunda R. Br Siregar yang telah melahirkan, merawat dan membesarkanku dengan

penuh kasih sayang, maafkan aku untuk kesalahan yang telah kulakukan, aku

persembahkan skripsi ini sebagai bukti janjiku padamu, walaupun terlambat.

7. Untuk Kakak ku tersayang Melayani Manurung,S.H , Elrivayana Manurung,S.Pd dan

juga Abangku tersayang Aihisandru Sebastian Manurung,S.H, Adiatma Loyal

Manurung, terimakasih untuk dorongan semangat dan motivasi, kalian juga telah

banyak membantu baik dalam segi Doa maupun Materi.

8. Tidak lupa untuk adik-adik yang saya anggap sebagai adik kandung Risya, Reni dan

Rian terimakasih untuk bantuannya selama ini.

9. Untuk Anto Juanda Ndruru yang jadi Sahabat, teman dan lawan yang luar biasa tak

lupa saya ucapkan terimakasih banyak selama ini mulai dai awal hingga akhir saya

menyelesaikan kripsi ini, dan Ucapan terimakasih juga buat Clara Sekar Arum yang

sudah banyak ikut serta dalam membantu saya mencari data serta memotivasi saya

(6)

10. Seluruh keluarga besar penulis khususnya keluarga besar Marga Manurung dan Boru

Siregar terimakasih untuk bantuan serta dorongan semangat juga kepada keluarga

besar yang ada di desa Ajibata dan Siregar Aek na Las.

11. Tidak lupa juga kepada teman-teman seperjuangan untuk bimbingan skripsi (Kak

Melisa, Evelina, Julianti, Martina, Dewi, indah, Binsar, Fernando, Walber, Tribuana,

Sri Rangkuti, Joy, Endy).

12. Teman-teman yang saya rindukan di Departemen Sosiologi stambuk 2012 yang tidak

bisa saya sebutkan satu-persatu, terimakasih untuk kebersamaan kita, perjuangan kita

dan atas bantuan, saran serta motivasi serta doanya.

13. Buat sahabatku Nurafni, Martha, Masraini, Anggiat, Eka, Risky dan Binaria

terimakasih untuk kebersamaan kita, dorongan semangat serta motivasi dari kalian.

14. Buat adik-adikstambuk 2013(Winda,Andika,Bonar,Doharma,Hilda,Syamsul,

Hilda),2014 (Juliarta,Cekwan), 2015 (Ahmad akhir, Chanra) dan teman-teman yang

lainnya tidak bisa saya sebutkan satu persatu treimakasih buat bantuan dan

dukungannya.

Medan, Agustus 2016

Penulis

(7)

viii

1.1 Latar Belakang Masalah...1

1.2 Perumusan Masalah...19

1.3 Tujuan Penelitian...19

1.4 Manfaat Penelitian... 20

1.4.1 Manfaat Teoritis... 20

1.4.2 Manfaat Praktis... 20

1.5 Defenisi Konsep...21

1.5.1 Konflik Pertanahan...21

1.5.2 Tanah Warisan...22

1.5.3 Keluaga...22

1.5.4 Sistem Kekerabatan...22

1.5.5 Suku Batak Toba...23

1.5.6 Resolusi Konflik...23

(8)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Konflik... 25

2.2 Sejarah Singkat Masyarakat Batak Toba Di Ajibata...26

2.3 Sistem Sosial Pada Masyarakat Batak Toba...28

2.3 Harta Warisan Bagi Masyarakat Batak Toba...32

2.4 Makna Tanah Keluaga (Turun Menurun) Bagi Masyarakat Batak Toba...33

2.5 Hukum Adat Masyarakat Batak Toba Terhadap Harta Warisan...39

2.6 Fungsi Sosial Tanah Wrisan Bagi Masyarakat Batak Toba...41

2.7 Sistem Kekerabatan Dalam Pembagian Harta Warisan...43

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian... .44

3.2 Lokasi Penelitian...45

3.3 Unit Analisis Dan Informan...46

3.3.1 Unit Analisis... 46

3.3.2 Infoman...46

3.4. Teknik Pengumpulan Data...47

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Primer...47

3.4.1.1 Observasi Atau Pengamatan...48

3.4.1.2 Wawancara Mendalam...48

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data Sekunder...49

3.5 Interpetasi Data...49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian...50

(9)

x

4.1.2 Komposisi Penduduk...51

4.2 Deskripsi Subjek Penelitian...55

4.3 Faktor Penyebab Terjadinya Konflik Perebutan Tanah Warisan...64

4.4 Proses Penyelesaian Konflik Tanah Warisan...66

4.5 Pihak Yang Terlibat Dalam Penyelesaian Konflik Tanah Warisan...72

4.5.1 Pihak keluarga Op. Johan dan Op.Mika...70

4.5.2 Pihak keluarga Op.Saiden, Op.Timo, Op.Tuppak...70

4.6 Bentuk-Bentuk Penyelesaian Tanah Warisan...72

4.7 Kendala Atau Faktor-Faktor Penghambat Dalam Proses Penyelesaian Konflik Tanah Warisan...74

4.8 Interpretasi Penelitian...75

4.8.1 Asal-Usul Konflik Perebutan Tanah Warisan Masyarakat Batak Toba...75

4.8.2 Eskalasi Konflik...77

4.8.3 Renggangnya Hubungan Persaudaraan...79

(10)

5.2 Saran...90

(11)

xii DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Pembagian Harta Warisan Dalam Keluarga Batak Toba ……..…....…. 6

Tabel 2: Bentuk Harta Peninggalan Seseorang Yang Telah Meninggal Dunia...10

Tabel 3: Kategori terjadinya konflik perebutan Tanah Warisan…………..……. 13

Tabel 4: Pembagian harta warisan menurut suku Batak Karo (Patrilineal), Jawa (Matrilineal) dan suku Dayak landak & Dayak tayan (Bilateral)...14

Tabel 5: Pembagian Tanah Warisan yang Di anggap Seimbang Antara Lain …. 18 Tabel 6:Jumlah penduduk Kelurahan Parsaoran Ajibata...52

Tabel 7: Daftar Pendidikan Formal (Sekolah) Di Kabupaten Ajibata...53

Tabel 8: Luas Wilayah Berdasarkan Penggunaan Tanah...56

Referensi

Dokumen terkait

Adapun penyelesaian permasalahan-permasalahan yang sering timbul dalam perkawinan pada kehidupan masyarakat Batak Toba misalnya tentang perceraian, dan pembagian harta warisan

M E DA N 2 0 1 0.. Skripsi ini berjudul “Kedudukan Anak Angkat Pada Masyarakat Batak Toba, Studi Antropologi Tentang Pembagian Warisan Pada Anak Angkat Pada Masyarakat Batak

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab konflik perebutan tanah warisan pada masyarakat Karo adalah karena ketidak sesuain pembagian tanah warisan, tanah warisan

Penulisan skripsi yang berjudul “Makna Sinamot Dalam Penghargaan Keluarga Isteri Pada Sistem Perkawinan Suku Batak Toba (Studi Kasus Pada Masyarakat Batak Toba Kristen Gereja HKBP

Budaya Batak Toba yang sangat dekat dengan budaya keras memang sesuatu yang harus dihadapi oleh anak-anak keluarga Batak Toba Muslim, walaupun itu menyuruh

Budaya Batak Toba yang sangat dekat dengan budaya keras memang sesuatu yang harus dihadapi oleh anak-anak keluarga Batak Toba Muslim, walaupun itu menyuruh mereka untuk melakukan

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Patar Simamora dan Bapak Langkas Lumbangaol bahwa cara pembagian warisan yang terjadi dalam masyarakat adat Batak Toba

Nainggolan, bahwa pada masyarakat Batak Toba dalam pembagian harta warisan selalu berdasarkan aturan hukum adat yang berlaku yaitu berdasarkan garis keturunan,