• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Performansi Photovoltaic (PV) Dihubung Seri dan Paralel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Performansi Photovoltaic (PV) Dihubung Seri dan Paralel"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sel Surya (Photovoltaic)

Sel surya merupakan suatu sel yang terbuat dari semikonduktor dan

berfungsi untuk mengkonversi cahaya matahari menjadi energi listrik.Konversi

energi listrik yang dihasilkan dari iradiansi cahaya pada suatu sel semikonduktor

diketahui sebagai efek photovoltaic.Photovoltaic adalah teknologi yang berfungsi

untuk mengubah ataumengkonversi radiasi matahari menjadi energi listrik secara

langsung.Photovoltaicbiasanya dikemas dalam sebuah unit yang disebut

modul.Dalam sebuah modulsurya terdiri dari banyak sel surya yang bisa disusun

secara seri maupun paralel.Sedangkan yang dimaksud dengan surya adalah sebuah

elemen semikonduktoryang dapat mengkonversi energi surya menjadi energi

listrik atas dasar efekphotovoltaic.Solar cell mulai popular akhir-akhir ini, selain

mulai menipisnyacadangan enegi fosil dan isu global warming.energi yang

dihasilkan juga sangatmurah karena sumber energi (matahari) bisa didapatkan

secara gratis[3].

Saat tengah hari yang cerah radiasi sinar matahari mampu mencapai 1000

watt permeter persegi. Jika sebuahpiranti semikonduktor seluas satu meter persegi

memiliki efisiensi 10%, maka modul sel surya ini mampumemberikan tenaga

listrik sebesar 100 watt. Modul sel surya komersial memiliki efisiensi berkisar

antara 5% hingga15% tergantung material penyusunnya. Tipe silikon kristal

merupakan jenis piranti sel surya yang memiliki efisiensitinggi meskipun biaya

pembuatannya relatif lebih mahal dibandingkan jenis sel surya lainnya. Masalah

(2)

alternatif adalah efisiensi piranti sel surya dan hargapembuatannya.Efisiensi

didefinisikan sebagai perbandingan antara tenaga listrik yang dihasilkan oleh

piranti selsurya dibandingkan dengan jumlah energi cahaya yang diterima dari

pancaran sinar matahari.Photovoltaic sebenarnya tergantung pada efisiensi

konversi energi dan konsentrasi sinar matahari yangditerima sel tersebut

Konversi energi dari cahaya matahari menjadi energi listrik dilakukan oleh

komponen yang disebut sel photovoltaic (sel PV).Sel PV pada dasarnya

semikonduktor dioda yang memiliki sambungan P-N.Dalam semikonduktor ini

terbentuk tiga daerah berbeda, yaitu daerah tipe P, N dan pengosongan (deplesi).

Pada daerah tipe P mayoritas pembawa muatannya adalah hole, sedangkan pada

daerah tipe N mayoritas pembawa muatan adalah elektron. Daerah deplesi

memiliki medan listrik internal dengan arah dari N ke P. Saat radiasi matahari

mengenai sel surya maka akan terbentuk elektron dan hole. Karena pengaruh

medan listrik internal pada daerah deplesi maka menyebabkan hole bergerak

menuju daerah P dan elektron bergerak menuju daerah N. Perpindahan hole dan

elektron ini menghasilkan arus yang disebut arus fotodifusi. Selain itu pada daerah

deplesi dapat pula terjadi pasangan hole dan elektron karena pengaruh medan

yang sama yang akan bergerak menuju ke arah mayoritasnya, sehingga

menghasilkan arus generasi[3].

Pada aplikasinya, tenaga listrik yang dihasilkan oleh satu modul sel surya

masih cukup kecil, maka dalam pemanfaatannya beberapa modul digabungkan

dengan cara hubungan seri maupun paralel yang disebut array. Bentuk array ini

yang banyak diaplikasikan untuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Hirarki

(3)

Gambar 2.1 Hirarki Modul Sel Surya (Sel-Modul-Panel-Array) 2.1.1. Prinsip Kerja Sel Surya

Sel surya atau photovoltaic (PV) itu konsepnya sederhana yaitu mengubah

cahaya matahari menjadi energi listrik.Cahaya matahari merupakan salah satu

bentuk energi dari sumber daya alam.Sumber daya alam matahari ini sudah

banyak digunakan untuk mensuplai daya listrik di satelit komunikasi melalui solar

cell.Solar cell ini dapat menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang tidak

terbatas langsung diambil dari matahari, tanpa ada bagian yang berputar dan tidak

memerlukan bahan bakar.Sehingga sistem solar cell sering dikatakan bersih dan

ramah lingkungan.Panel solar cell merupakan modul yang terdiri beberapa solar

cell yang digabung dalam hubungkan seri dan paralel tergantung ukuran dan

kapasitas yang diperlukan.Yang sering digunakan adalah modul solar cell 20

watt.Modul solar cell itu menghasilkan energi listrik yang proporsional dengan

(4)

silikon yang sangat kecil dengan dilapisi bahan kimia khusus untuk membentuk

dasar dari solar cell. Solar cell pada umumnya memiliki ketebalan minimum 0,3

mm yang terbuat dari irisan bahan semikonduktor dengan kutub positif dan

negatif. Tiap solar cell biasanya menghasilkan tegangan 0,5 volt. Solar cell

merupakan elemen aktif (Semikonduktor) yang memanfaatkan efek photovoltaic

untuk merubah energi surya menjadi energi listrik.Berikut adalah diagram kerja

solar cell pada gambar 2.2[4].

Gambar 2.2 Prinsip Kerja Sel Surya

Sel surya dapat dianalogikan sebagai divais dengan dua terminal atau

sambungan, dimana saat kondisi gelap atau tidak cukup cahaya berfungsi seperti

dioda, dan saat disinari dengan cahaya matahari dapat menghasilkan tegangan.

Ketika disinari, umumnya satu sel surya komersial menghasilkan tegangan dc

sebesar 0,5 sampai 1 volt, dan arus short-circuit dalam skala milliampere per cm

2.Besar tegangan dan arus ini tidak cukup untuk berbagai aplikasi, sehingga

umumnya sejumlah sel surya disusun secara seri membentuk modul surya. Satu

modul surya biasanya terdiri dari 28-36 sel surya, dan total menghasilkan

(5)

Modul surya tersebut bisa digabungkan secara paralel atau seri untuk

memperbesar total tegangan dan arus outputnya sesuai dengan daya yang

dibutuhkan untuk aplikasi tertentu. Gambar dibawah menunjukan ilustrasi dari

modul surya[4].

Gambar 2.3Modul surya biasanya terdiri dari 28-36 sel surya yang dirangkai seri untuk memperbesar total daya output.

Pada solar cell terdapat sambungan (junction) antara dua lapisan tipis yang

terbuat dari bahan semikonduktor yang masing-masing diketahui sebagai

semikonduktor jenis “P” (positif) dan semikonduktor jenis “N” (negatif).

Semikonduktor jenis negatif dibuat dari kristal silikon dan terdapat juga sejumlah

material lain (umumnya posfor) dalam batasan bahwa material tersebut dapat

memberikan suatu kelebihan elektron bebas. Elektron adalah partikel sub atom

yang bermuatan negatif, sehingga silikon paduan dalam hal ini disebut sebagai

semikonduktor jenis-N (negatif). Semikonduktor jenis-P juga terbuat dari kristal

silikon yang didalamnya terdapat sejumlah kecil materi lain (umumnya boron)

yang mana menyebabkan material tersebut kekurangan satu elektron bebas.

(6)

atau kurangnya elektron yang bermuatan listrik negatif maka silikon paduan

dalam hal ini sebagai semikonduktor jenis-P (positif).

Gambar 2.4 P-N Junction Solar Sel

Sehingga pada bagian kiri terbentuk silikon yang tidak murni lagi dan

dinamakan silikon jenis P, sedangkan yang sebelah kanan dinamakan silikon jenis

N. Didalam silikon murni terdapat dua macam pembawa muatan listrik yang

seimbang. Pembawa muatan listrik yang positip dinamakan hole, sedangkan yang

negatif dinamakan elektron. Setelah dilakukan proses penodaan itu, didalam

(7)

sangat besar dibandingkan dengan elektronnya. Oleh karena itu didalam silikon

jenis P hole merupakan pembawa muatan mayoritas, sedangkan elektron

merupakan pembawa muatan minoritas. Sebaliknya, di dalam silikon jenis N

terbentuk elektron dalam jumlah yang sangat besar sehingga disebut pembawa

muatan mayoritas dan hole disebut pembawa muatan minoritas. Didalam batang

silikon itu terjadi pertemuan antara bagian P dan N. Oleh karena itu dinamakan

PN junction.Bila sekarang, bagian P dihubungkan dengan kutub positif dari

sebuah baterai, sedangkan kutub negatifnya dihubungkan dengan bagian N, maka

terjadi hubungan yang dinamakan “forward bias”. Tapi, bila bagian positif

dihubungkan dengan kutub negatif dari baterai dan bagian negatif dihubungkan

dengan kutub positifnya, maka sekarang terbentuk hubungan yang dinamakan

“reverse bias”. Dengan keadaan seperti ini, maka hole (pembawa muatan positif)

dapat tersambung langsung ke kutub positif, sedangkan elektron juga langsung ke

kutub positif. Jadi, jelas di dalam PN junction tidak ada gerakan pembawa muatan

mayoritas baik yang hole maupun yang elektron. Sedangkan pembawa muatan

minoritas (elektron) didalam bagian P bergerak berusaha untuk mencapai kutub

positif baterai. Demikian pula pembawa muatan minoritas (hole) di dalam bagian

N juga bergerak berusaha mencapai kutub negatif. Karena itu, dalam keadaan

reverse bias, di dalam PN junction ada juga arus yang timbul meskipun dalam

jumlah yang sangat kecil (mikro ampere). Arus ini sering disebut dengan reverse

(8)

2.1.2 Rangkaian Ekivalen Sel Surya

Rangkaian ekivalen sel surya terdiri dari sebuah photocurrent (Iph),

sebuah dioda, hambatan seri (Rs) dan hambatan paralel (Rsh), seperti yang

ditunjukkan pada Gambar 2.5berikut[5].

Gambar 2.5Rangkaian Ekivalen PV (Sel Surya)

Dari rangkaian di atas, light generated current atau photocurrent (Iph)

adalah arus yang dihasilkan langsung akibat penyinaran sinar matahari pada sel

surya.Arus ini bervariasi secara linear dengan radiasi matahari dan tergantung

pada suhu yang diberikan. Hambatan RSH dan RS menunjukkan hambatan intrinsik

paralel dan seri dari sel. Biasanya nilai RSH lebih besar dibandingkan Rs.

Persamaan 2.1 menjelaskan prinsip sederhana dari rangkaian ekivalen sel surya di

atas. Besarnya arus sel surya (IPV) adalah pengurangan dari arus photovoltaic(IPH),

arus dioda (ID) dan arus hambatan paralel (IRSH), yang dirumuskan sebagai

berikut.:

��� = ���− ��− ���ℎ (2.1)

Persamaan di atas dapat dijabarkan dengan persamaan berikut :

(9)

IPH = Arus yang dibangkitkan oleh sel surya (Ampere)

Dalam persamaan diatas, besarnya hambatan paralel kita asumsikan sangat

besar, sehingga persamaan untuk model arus ouput sel surya adalah [4]:

��� =��� − ������

(���+��� ��)

��� �−1� (2.3)

Dari persamaan 2.3 di atas masih terdapat beberapa parameter yang belum

diketahui.Parameter tersebut adalah arus photovoltaic (IPH), arus saturasi sel surya

(ID), hambatan seri (RS).Berikut ini adalah persamaan untuk mencari arus Iph dan

arus Is untuk memodelkan sel surya, yaitu:

(10)

• Arus saturasi reverse sel surya, IRS:

VOCR = Tegangan hubung singkat pada standard conditions

• Arus saturasi/dioda sel surya, IS:

�� =���∗ �

Untuk parameter hambatan seri (Rs) dan ideal faktor (n), terdapat tiga

metode dalam menentukan parameter tersebut. Pertama adalah metode simplified

explicit yang merupakan metode yang disederhanakan secara eksplisit berdasarkan

pada beberapa penyederhanaan rumusan awal. Kedua adalah metode lereng

(slope) yang didasarkan pada algoritma pada perhitungan geometri.Dan ketiga

adalah metode iteratif yang sebagian didasarkan dari algoritma pada resolusi

numerik. Dalam penelitian ini, digunakan metode simplified explicit untuk

menentukan parameter Rs dan n, sebagai berikut :

(11)

Im = Arus maksimum sel surya

Vm = Tegangan maksimum sel surya

Tetapi pada tugas akhir ini penulis menggunakan photovoltaic BPSX-60w

dimana factor ideal pv itu sudah tercantum pada datasheetyaitu bernilai 2 dan

nilai RS yang bernilai 0.0045Ω. Dalam keadaan cuaca cerah, sebuah sel surya

akan menghasilkan tegangan konstan 0.5 V sampai 0.7 V (tegangan sebuah diode)

sengan arus sekitar 20mA dan jumlah energi yang diterma akan mencapai optimal

jika posisi sel surya tegak lurus terhadap sinar matahari selain itu juga tergantung

dari konstruksi sel surya itu sendiri. Ini berarti bahwa sebuah sel surya dapat

menghasilkan daya 0.6V × 20mA = 12 mW.

2.1.3. Kurva Karakteristik Sel Surya

Sel surya memiliki kurva karakteristik yang menunjukkan hubungan antara

arus dengan tegangan keluaran (kurva I-V) dan daya dengan tegangan keluaran sel

surya (kurva P-V). Kurva ini ditunjukan pada Gambar 2.6berikut[6]:

(12)

Pada saat keluaran sel surya tidak terhubung dengan beban (open cicuit)

maka tidak ada arus yang mengalir dan tegangan pada sel berada pada nilai

maksimum, disebut tegangan open circuit (Voc). Pada keadaan lain, saat keluaran

sel surya dihubung singkatkan (short cicuit) maka arus bernilai maksimum, yang

disebut arus short circuit (Isc). Selain itu terdapat nilai daya maksimum (Pmp)

yang dapat dihasilkan pada saat tegangan maksimum (Vmp) dan arus maksimum

(Imp).Titik dimana nilai arus dan tegangan pada titik yang menghasilkan daya

terbesar disebut dengan Maximum Power Point (MPP).

Tegangan Open Circuit (Voc) adalah tegangan yang dibaca pada saat arus

tidak mengalir atau bisa disebut juga arus sama dengan nol. Cara untuk mencapai

open circuit (Voc) yaitu dengan menghubungkan kutub positif dan kutub negative

modul surya dengan voltmeter, sehingga akan terlihat nilai tegangan open circuit

sel surya pada voltmeter[7].

Arus Short Circuit (Isc) adalah arus maksimal yang dihasilkan oleh modul

sel surya dengan cara menge-short-kan kutub positif dengan kutub negatif pada

modul surya. Dan nilai Isc akan terbaca pada amperemeter. Arus yang dihasilkan

modul surya dapat menentukan seberapa cepat modul tersebut mengisi sebuah

baterai.Selain itu, arus dari modul surya juga menentukan daya maksimum dari

alat yang digunakan.

Perubahan irradiance, suhu dan susunan sel surya (disusun secara seri atau

paralel) dalam modul berpengaruh terhadap parameter utama sel surya yaitu arus,

tegangan dan daya keluaran dari sel surya.Karakteristik kurva hubungan antara

arus dan tegangan (kurva I-V)serta daya dan tegangan (kurva P-V) dianalisa

(13)

modul.Pengaruh perubahan irradiance, suhu dan susunan sel surya terhadap

keluaran dari sel surya adalah sebagai berikut[8]:

a. Efek Variasi Irradiance terhadap Arus, Tegangan dan Daya

Irradiance sangat mempengaruhi besar kecilnya arus yang dihasilkan.Hal

ini berdasarkan persamaan 2.4, terlihat bahwa irradiance sel surya berbanding

lurus dengan arus yang dihasilkan.Artinya semakin berkurang irradiance yang

mengenai sel surya maka semakin berkurang arus yang dihasilkan oleh sel surya.

Gambar 2.7 di bawah menunjukkan bahwa arus short circuit mengalami

penurunan ketika irradiance yang diterima oleh selsurya berkurang. Hal ini

karena saat irradiance yang berkurang menyebabkan elektron-elektron yang

terlepas semakin sedikit sehingga arus listrik yang dihasilkan menurun.Irradiance

juga berpengaruh terhadap perubahan tegangan open circuit. Tegangan open

circuit semakin berkurang ketika irradiance dikurangi, namun perubahan yang

dihasilkan tidak signifikan atau perubahannya sangat kecil. Karena irradiance

yang mengenai sel surya mempengaruhi keluaran dari sel surya maka daya yang

dihasilkan pun terpengaruh. Daya merupakan perkalian antara arus dan tegangan,

sehingga nilai daya yang dihasilkan sel surya akan menurun saat irradiance yang

(14)

Gambar 2.7Kurva Karakteristik Akibat Variasi Irradiance Matahari

b. Efek Variasi Suhu terhadap Arus, Tegangan dan Daya

Selain jumlah irradiance yang mempengaruhi keluaran dari sel surya, suhu

juga sangat berpengaruh, yaitu semakin besar suhu maka nilai tegangan open circuit

akan semakin kecil. Hal ini disebabkan penurunan energi gap ketika suhu meningkat.

Hal ini juga diungkapkan oleh Hans Joachim Moller (1993) dengan menggunakan

persamaan berikut:

��� =1[�� +��ln��� ] (2.9)

Dari hubungan persamaan 2.9 terlihat bahwa tegangan open cicuit berbanding

lurus dengan energi gap dari semikonduktor penyusun sel surya.Sehingga semakin

menurun energi gap maka semakinmenurun tegangan Voc. Gambar 2.8 berikut adalah

(15)

Gambar 2.8 Kurva Karakteristik Sel Surya Akibat Variasi Suhu

c. Karakteristik Pembebanan pada Sel Surya

Sel surya memiliki karakteristik pada saat pembebanan yang dipengaruhi oleh

besarnya resistansi. Karakteristik tersebut ditunjukkan pada Gambar 2.9 berikut :

Gambar 2.9 Kurva Karakteristik Pembebanan Sel Surya

Gambar 2.9 di atas menunjukkan bahwa untuk pembebanan dengan nilai

(16)

beroperasi sebagai sumber arus yang konstan atau arus short circuit. Pada sisi lain,

jika nilai resistansi besar maka sel surya beroperasi pada daerah kurva PS, dimana sel

beroperasi sebagai sumber tegangan yang konstan atau tegangan open circuit. Jika

diberikan dengan hambatan optimal ROPT, maka sel surya menghasilkan daya

maksimal dengan tegangan dan arus maksimal yaitu pada titik A.

2.1.4 Faktor Pengoperasian Solar Sel

Pengoperasian maximum Sel Surya sangat tergantung pada[9]:

a. Temperatur

Sebuah Sel Surya dapat beroperasi secara maximum jika temperatur sel

tetap pada keadaan normal (pada 25o C), kenaikan temperature yang lebih

tinggi dari temperature normal pada PV sel akan melemahkan Voc. Setiap

kenaikan temperatur Sel Surya 1o C (dari 25o C) akan mengurangi sekitar

0.4 % total tenaga yang dihasilkan atau akan melemah 2x lipat untuk

kenaikkan temperatur sel per 10oC.

b. Radiasi solar matahari (Irradiance)

Radiasi solar matahari di bumi dan berbagai lokasi bervariasi, dan sangat

tergantung keadaan spektrum solar ke bumi. Insolation solar matahari akan

banyak berpengaruh pada arus (I) dan sedikit pada tegangan.

c. Kecepatan angin bertiup

Kecepatan tiup angin disekitar lokasi PV array dapat membantu

(17)

d. Keadaan atmosfir bumi

Keadaan atmosfir bumi seperti berawan, mendung, jenis partikel debu

udara, asap, kabut dan polusi sangat menentukan hasil maximum arus

listrik dari PV.

e. Posisi letak sel surya terhadap sudut orientasi matahari

Mempertahankan sinar matahari yang jatuh ke sebuah permukaan panel

PV secara tegak lurus akan mendapatkan energi maximum 1000 W/m2

atau 1 kW/m2. Kalau sinar matahari dengan bidang PV tidak tegak lurus,

maka extra luasan bidang panel PV dibutuhkan (bidang panel PV terhadap

sun latitude yang berubah setiap jam dalam sehari). Solar Panel PV pada

Equator (latitude 0o) yang diletakkan mendatar akan menghasilkan energi

maximum, sedangkan untuk lokasi dengan latitude berbeda harus

dicarikan tilt angle yang optimum (maksimal).

2.2. PV Terubung Seri dan Paralel

Sebuah array PV adalah sekelompok modul yang elektrik terhubung baik

secara seri atau paralel. Karakteristik listrik dari array yang analog dengan modul

individu dengan daya, arus, dan tegangan dimodifikasi sesuai dengan jumlah

modul yang dihubungkan secara seri atau parallel[10]

Sebuah sel surya memiliki keterbatasan dalam menyuplai daya, sehingga

dalam aplikasi, sel surya jarang digunakan secara individual. Pada umumnya,

sel-sel yang identik dihubungkan secara seri dalam membuat sebuah modul agar

tegangan yang dihasilkan sel surya lebih besar dengan tegangan total sebesar Voc1

(18)

bila dua modul surya dirangkai secara paralel, besarnya tegangan yang dihasilkan

adalah tetap dengan arus total sebesar I1 + I2 berdasarkan hukum Kirchoff.

2.2.1. PV Terhubung Seri

Modul PV dihubungkan secara seri untuk mendapatkan tegangan output

yang lebih tinggi. Atau dengan kata lain disebut peningkatan tegangan. Tegangan

output (Vo) modul dihubungkan secara seri akan terjadi penjumlahan tegangan

yang dihasilkan oleh masing-masing modul:

�� = �1+�2+�3+�4+……. (2.10)

Cara mudah untuk memahami konsep sistem terhubung seri adalah melalui

analogi antara sistem hidrolik dan sistem listrik yang ditunjukkan pada Gambar

2.10.Dapat diamati dalam sistem hidrolik (sisi kiri), air yang jatuh dari empat kali

tinggi 12m menghasilkan empat kali tekanan air yang jatuh dari tingkat

pertama.Hal ini diumpamakan dengan 48 V bahwa sistem listrik (sisi kanan)

mencapai setelah melewati arus 2 A melalui empat modul dihubungkan secara

seri.

(19)

Penyusunan seri akan meningkatkan tegangan tetapi arus konstan.

Tegangan total yang dihasilkan adalah penjumlahan dari tegangan yang dihasilkan

oleh modul (VOC1+VOC2), hal ini sesuai dengan hukum Kirchoff. Gambar 2.11

berikut menunjukkan kurva karakteristik akibat pemasangan modul secara seri.

Gambar 2.11 Kurva Karakteristik Pemasangan PV secara seri 2.2.2. PV Terhubung Paralel

Modul PV yang terhubung secara paralel untuk mendapatkan arus yang

lebih besar. Tegangan dari modul paralel terhubung adalah sama dengan tegangan

dari modul tunggal, tetapi arus keluaran Io adalah jumlah arus dari masing-masing

unit dihubungkan secara paralel:

�� = �1+�2+�3+ I4+……. (2.11)

Dengan cara yang mirip dengan sistem yang dihubungkan secara seri,

sistem terhubung secara paralel juga dapat dibandingkan dengan sistem hidrolik,

seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.12. Dalam sistem hidrolik (teratas), air

yang jatuh dari ketinggian yang sama memberikan tekanan yang sama karena

masing-masing pompa individu, tetapi aliran ini sama dengan aliran total dari

semua pompa. Dalam sistem listrik, maka tegangan tetap konstan dan arus

(20)

Gambar 2.12 Analogi hidrolik dari sambungan listrik paralel.

Susunan paralel sel surya dalam modul menunjukkan bahwa akan

meningkatkan arus tetapi tegangan konstan seperti yang ditunjukkan pada Gambar

2.13. Arus total yang dihasilkan adalah penjumlahan dari arus yang dihasilkan

modul (I1+I2), hal ini sesuai dengan hukum Kircoff.

Gambar

Gambar 2.1 Hirarki Modul Sel Surya (Sel-Modul-Panel-Array)
Gambar 2.2 Prinsip Kerja Sel Surya
Gambar 2.3Modul surya biasanya terdiri dari 28-36 sel surya yang dirangkai seri
Gambar 2.4 P-N Junction Solar Sel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Regimen obat 6 bulan yang terdiri dari isoniazid (hidrazida asam isonikotinat (INH)), rifampisin, dan pirazinamid diberikan selama 2 bulan, kemudian diikuti dengan INH dan

• Denda sebesar 50% dari biaya program untuk pembatalan yang dilakukan 1 (satu) hari kerja sebelum

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa baik respon siswa terhadap penggunaan metode pembelajaran Problem Solving, untuk mengetahui peningkatan

DATA PRIMER Wawancara Dokumentasi DATA SEKUDER Literatur Komparasi ANALISA Taman Wisata Cultural Park Budaya SINTESA Konsep Dasar Zoning Tata Massa Pencapaian Ruang Luar

Formula indeks prediktif ini jika diterapkan, dapat diketahui bahwa dari empat indikator apabila indikator pendapatan keluarga saja memiliki faktor risiko positif dalam hal

Sistem pembelajaran matematika trigonometri dibangun dengan menggunakan tool Multimedia Adobe Flash sehingga materi pelajaran trigonometri menjadi lebih menarik dan

Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.Judul penulis yang.. diajukan adalah Pengaruh Konsentrasi Air Kelapa Terhadap Pertumbuhan dan

Harga bahan baku untuk media fermentasi dari ekstrak jagung dan ekstrak mengkudu merupakan produk pertanian yang memiliki harga lebih murah dibandingkan dengan harga bahan baku