• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tari Tunggal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tari Tunggal"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Tari Tunggal, Berpasangan, Kelompok dan Massal

Berikut Contoh Contoh Tari Tunggal dan Penjelasannya: 1. Tari Gambir Anom - Contoh Tari tunggal

Gambir Anom adalah Tari yang berasal dari Jawa Tengah dan sudah ada sejak zaman kerajaan Mataram Islam ini mengisahkan tentang anak Arjuna yang tengah dimabuk cinta. Tari ini dimainkan oleh seorang pria berbusana khusus dengan gaya yang lemah lembut dan selama pementasan tarian akan diiringi musik khas Jawa yang sedikit rancak. 3. Tari Panji Semirang Tari Panji Semirang merupakan tari kreasi baru tradisional Babad Bali yang diciptakan oleh I Nyoman Kaler pada sekitar tahun 1942. Tarian yang merupakan salah satu contoh tari tunggal klasik ini menceritakan pengembaraan Galuh Candrakirana dalam mencari kekasihnya Raden Panji Inu Kertapati. Di kalangan mancanegara, tari panji semirang ini sudah cukup terkenal. Beberapa kali tarian ini bahkan pernah dipentaskan di festival-festival kesenian di luar negeri.

2. Tari Legong – Contoh Tari Tunggal

Tari ini dibawakan oleh seorang penari wanita dari Bali. Tari legong menggunakan busana Bali yang didominasi warna cerah kuning keemasan dengan hiasan kepala yang menyerupai hiasan kepala batari (dewi) menurut kepercayaan masyarakatnya. Tari ini diiringi oleh gamelan Bali yang khas dengan alunan musik yang rancak dan bersemangat.

3. Tari Gambyong - Contoh Tari Tunggal

(2)

tarian khusus yang dulunya hanya boleh dimainkan di dalam keraton. Sesuai dengan namanya, penari tarian ini pasti akan menggunakan topeng sebagai media pendukung. Karena hanya dimainkan oleh seorang penari, tari topeng kelana bisa dikategorikan sebagai contoh tari tunggal dari Jawa Barat .

Berikut contoh tari berpasangan beserta gambar dan penjelasannuya dari masing-masing contoh tari berpasangan.

1. Tari Piring

Tari Piring merupakan tarian yang berasal dari daerah Minangkabau, Sumatra Barat. Tari. Piring melambangkan rasa gembira dan syukur para petani atas hasil tanaman mereka. Pada zaman dahulu, tari Piring dibawakan pada saat panen. Namun saat ini, tari Piring bisanya dibawakan pada saat peristiwaperistiwa penting, seperti acara pernikahan. Penari tari Piring adalah putra dan putri. Tari Piring dibawakan dalam bentuk tari berpasangan putra dan putri yang terdapat dalam sebuah kelompok.

Tari Piring menggambarkan pergaulan muda-mudi yang bercengkrama sambil bekerja di sawah. Mereka mengolah dan mempersiapkan lahan sawah, menyiangi tanaman, serta memanen. Kemudian dilanjutkan dengan memisahkan padi dari batangnya, membersihkan padi, dan menyimpan padi di lumbung (rangkiang). Para penari bergerak sambil membawa piring di tapak tangan. Kadangkala, piring dilontarkan ke udara ataupun dihempas ke tanah dan dipijak oleh para penari. Tari Piring merupakan tarian gerak cepat. Nuansa yang ditampilkan dalam tari Piring adalah suasana gembira. Tari Piring menggunakan lagu-lagu yang diiringi musik talempong dan saluang. Tari Piring sering ditampilkan dengan berbagai variasi, baik variasi gerakan, jumlah penari, dan busana. (Seni Tari Atang dan Rama)

(3)

Tari Serampang Dua Belas merupakan tari yang terkenal di daerah Melayu, seperti daerah Sumatra Utara (Melayu Deli), Sumatra Barat (ranah Minang), dan Riau (Pekanbaru). Tari Serampang Dua Belas adalah tari pergaulan yang ditarikan dalam bentuk tari berpasangan sejenis atau putra dengan putri. Tari Serampang Dua Belas diciptakan oleh Sauti pada tahun 1940-an. Tari Serampang Dua Belas terdiri atas 12 pola gerak, pola edar, dan tata urutan yang didasari oleh gerakan yang ada dalam tari Melayu, seperti tari Mak Inang, tari Ronggeng Melayu, dan tari Zapin.

Iringan musiknya menggunakan lagu Dua yang temponya dipercepat. Gerakan dalam tari Serampang Dua Belas menitikberatkan pada permainan mata, gerak kaki memutar dan lompatan, ditambah dengan gerak tangan dan tubuh yang gemulai. Penyajian tari Serampang Dua Belas terdiri atas tiga bagian, yaitu Mak Inang, Tanjung Katung, dan Lagu Dua. Masing-masing bagian mempunyai pola irama sendiri-sendiri.

3. Tari Payung

Tari payung merupakan tarian pergaulan yang dibawakan secara berpasangan.Tarian ini dibawakan oleh sepasang muda-mudi yang menggunakan properti payung. Tarian ini melambangkan perlindungan lelaki terhadap wanita. properti payung lebih banyak digunakan oleh penari laki laki,sedangkan wanita (penari wanita) mengekspresikan gerakannya dengan selendang yang dikenakan di belakang bahu. Busana tari Payung hampir sama dengan tarian Melayu lainya. Busana penari pria satu stel baju kecak musang,kain saping,dan tandak (songkok). Busana penari wanita meliputi satu stel kebaya labuh dan selendang.

(4)

yang menggunakan payung sebagai properti utamanya ini juga mengisahkan perjalanan cinta sepasang muda mudi hingga keduanya dipertemukan dalam ikatan pernikahan. Dalam satu panggung, tarian ini kerap dimainkan oleh 3 sampai 4 pasang penari (6 sd 8 orang). Setiap pasangan penari harus memperagakan gerakan yang sama seiring dengan irama tabuhan alat musik dan syair yang dinyanyikan.

TARI KELOMPOK

1. Tari Janger, dari Bali

Tarian Janger

Tari Janger merupakan salah satu tari Bali yang terpopuler. Tarian ini diciptakan pada tahun 1930 an. Janger adalah tari pergaulan muda mudi Bali. Tari ini dibawakan oleh 10 penari yang berpasangan, yaitu kelompok putri (janger) dan putra (kecak). Mereka menari sambil menyanyikan Lagu Janger secara bersahut-sahutan.

Gerakan Janger sederhana namun ceria dan bersemangat. Musik yang menjadi latar belakang tari adalah Gamelan Batel atau Tetamburan dan gender wayang.

Tari Janger merupakan jenis tari kreasi yang lebih baru, Janger diadaptasikan dari aktivitas para petani yang menghibur diri karena lelah bekerja. Lirik lagunya

diadaptasikan dari nyanyian Sanghyang, sebuah tarian ritual. Jika dikategorikan dalam Tari Bali, Janger termasuk Tari Balih-balihan, tarian yang memeriahkan upacara maupun untuk hiburan.

Karena populernya, pada tahun 1960 an, Janger mulai dipentaskan dalam kegiatan berbagai partai politik, tak terkecuali PKI. Kelompok - kelompok tari Janger

mendukung kampanye pemutusan hubungan RI dengan Malaysia pada tahun 1963. Presiden Soekarno memberi banyak perhatian kepada tari ini, salah satunya dengan membawa penari - penari Janger pentas di Istana Tampaksiring. Setelah peristiwa G30S/PKI terjadi, banyak seniman janger yang dianggap berpihak kepada PKI dibunuh dan dikucilkan. Masa ini merupakan periode kejatuhan Tari Janger. Baru pada tahun 1970 an, popularitasnya kembali naik.

(5)

Tarian Gantar

Tari Gantar merupakan jenis tarian pergaulan antara muda mudi yang berasal dari Suku Dayak Benuaq dan Dayak Tunjung di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Tarian ini melambangkan kegembiraan dan juga keramah tamahan suku Dayak dalam menyambut tamu yang datang berkunjung, baik sebagai wisatawan, investor, atau para tamu yang dihormati. Tamu - tamu bahkan diajak ikut menari bersama para penari.

3. Tari Pakarena, dari Sulawesi Selatan

Tarian Pakarena

Tari Pakarena merupakan tarian tradisional dari Sulawesi Selatan yang diiringi oleh 2 (dua) kepala drum (gandrang) dan sepasang instrument alat semacam suling (puik -puik). Selain tari pakarena yang selama ini dimainkan oleh maestro tari pakarena Maccoppong Daeng Rannu (alm) di kabupaten Gowa, juga ada jenis tari pakarena lain yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Selayar yaitu Tari Pakarena Gantarang. Disebut sebagai Tari Pakarena Gantarang karena tarian ini berasal dari sebuah perkampungan yang merupakan pusat kerajaan di Pulau Selayar pada masa lalu yaitu Gantarang Lalang Bata. Tarian yang dimainkan oleh kurang lebih empat orang penari perempuan ini pertama kali ditampilkan pada abad ke 17 tepatnya tahun 1903 saat Pangali Patta Raja dinobatkan sebagai Raja di Gantarang Lalang Bata.

TARI MASSAL

1. Tari Sajojo – Papua

(6)

Selain kisah indah dibalik tari Sajojo, irama yang penuh semangat diikuti goyangan tubuh dan hentakan yang khas, membuat tarian pergaulan asal Papua ini sangat asyik dibawakan secara berkelompok atau bersama-sama

2. Tari Datun – Kalimantan Timur

Tarian yang dibawakan secara gemulai oleh sekitar10 hingga 20 orang gadis suku dayak Kenyah ini awalnya ditarikan sebagai ucapan rasa syukur dan kegembiraan atas kelahiran seorang bayi.

Selanjutnya tarian ini berkembang luas, karena tidak hanya ditarikan pada upacara-upacara adat saja namun juga sebagai tarian untuk menyambut tamu.

3. Tari Baris Gede –Bali

Sesuai namanya, tarian ini berasal dari kata berbaris atau barisan prajurit. Merupakan salah satu tarian sakral yang masih terjaga kemurniannya dan hanya dipentaskan pada upacara keagamaan di pura – Bali.

Tari Baris Gede sedikitnya ditarikan oleh 10 orang laki-laki yang mengenakan kostum

(7)

Tari tunggal, Berpasangan, Kelompok dan Massal

1. Tari baris - Contoh Tari Tunggal

Tari baris merupakan sebuah tarian yang ditarikan oleh tunggal yang menggambarkan prajurit yang berangkat ke medan perang. Biasanya penarinya adalah seorang pria. Busana yang digunakan oleh si penari adalah celana panjang warna putih dengan hiasan tepi berwarna merah yang melambangkan kegagahan dan keberanian si prajurit ke medan laga.

2. Tari Golek Menak – Contoh Tari Tunggal

Tari Golek Menak adalah contoh tari tunggal yang berasal dari daerah Kesultanan Jogjakarta. Tarian ini diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX pada sekitar tahun 1940-an karena terinspirasi dari pertunjukan seni wayang golek yang disaksikannya. Tarian yang juga memiliki sebutan Beksa Golek Menak dan Beksan Menak ini hingga kini masih terus dipelajari di beberapa sanggar tari di Jogja.

3. Tari trunajaya - Contoh Tari Tunggal

(8)

Tari Berpasangan 4. Tari Legong asal Bali

Tari Legong asal Bali Selain tari kecak dan tari pendet, Bali juga terkenal dengan tari tradisional lainnya yaitu tari legong. Tarian ini juga merupakan contoh tari berpasangan karena dimainkan oleh 2 orang penari perempuan. Karena merupakan tarian ritual persembahan, legong dahulunya hanya boleh dimainkan oleh perempuan atau gadis yang masih suci alias belum pernah menstruasi. Namun, seiring pergeseran fungsinya, yang mana saat ini ia lebih digunakan sebagai media hiburan, maka pakem tersebut juga sudah mulai ditinggalkan.

5. Tari Janger

Tari Janger asal Bali Contoh tari berpasangan selanjutnya adalah tari Janger. Tari tradisional asal Bali ini dipentaskan oleh 10 orang yang terdiri dari pasangan muda mudi. Lima penari pria disebut Kecak, sementara 5 penari wanita disebut Janger. Tarian ini merupakan sendra tari yang mengangkat kisah atau drama tentang Arjuna Wiwaha, Sunda Upasada, dan lain sebagainya. Meski tidak sepopuler tari kecak atau tari pendet, tarian ini sebetulnya memiliki makna yang mendalam.

6. Tari Ketuk

(9)

berpasangan karena dipentaskan oleh penari-penari wanita yang gerakannya dinamis dan saling mengisi. Nama ketuk tilu sendiri berasal dari bunyi tabuhan 3 buah bonang yang menjadi musik pengirinya. Kendati cukup terkenal di masa silam, saat ini kepopuleran tari ketuk tilu justru kalah bila dibandingkan tari jaipong.

TARI KELOMPOK tujuan pemujaan dan persembahan kepada Sang Pencipta. Pada awal mulanya di Keraton Surakarta, tarian Bedhaya Ketawang ini hanya diperagakan oleh tujuh wanita saja. Namun karena tarian ini dianggap tarian khusus yang amat sakral, jumlah penari kemudian ditambah menjadi sembilan orang. Sembilan penari terdiri dari delapan putra - putri yang masih ada hubungan darah dan kekerabatan dari keraton serta seorang penari gaib yang dipercaya sebagai sosok Nyai Roro Kidul.

Bedhaya Ketawang ini diciptakan oleh Raja Mataram ketiga, Sultan Agung (1613-1646) dengan latar belakang mitos percintaan raja Mataram pertama (Panembahan Senopati) dengan Kanjeng Ratu Kidul (penguasa laut selatan).

2. Tari Serimpi, dari Jawa Tengah

Tarian Serimpi

Tari serimpi merupakan tari klasik yang berasal dari Jawa Tengah. Tari klasik sendiri mempunyai arti sebuah tarian yang telah mencapai kristalisasi keindahan yang tinggi dan sudah ada sejak zaman masyarakat feodal serta lahir dan tumbuh di kalangan istana.

(10)

ditunjukkan dari gerakan yang pelan serta anggun dengan diiringi suara musik gamelan. Tari serimpi Jawa ini dinilai mempunyai kemiripan dengan tari Pakarena dari Makasar, yakni dilihat dari segi kelembutan gerak para penari.

3. Tari Pakarena, dari Sulawesi Selatan

Tarian Pakarena

Tari Pakarena merupakan tarian tradisional dari Sulawesi Selatan yang diiringi oleh 2 (dua) kepala drum (gandrang) dan sepasang instrument alat semacam suling (puik -puik). Selain tari pakarena yang selama ini dimainkan oleh maestro tari pakarena Maccoppong Daeng Rannu (alm) di kabupaten Gowa, juga ada jenis tari pakarena lain yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Selayar yaitu Tari Pakarena Gantarang. Disebut sebagai Tari Pakarena Gantarang karena tarian ini berasal dari sebuah perkampungan yang merupakan pusat kerajaan di Pulau Selayar pada masa lalu yaitu Gantarang Lalang Bata. Tarian yang dimainkan oleh kurang lebih empat orang penari perempuan ini pertama kali ditampilkan pada abad ke 17 tepatnya tahun 1903 saat Pangali Patta Raja dinobatkan sebagai Raja di Gantarang Lalang Bata.

TARI MASSAL

1. Tari Baris Gede –Bali

Sesuai namanya, tarian ini berasal dari kata berbaris atau barisan prajurit. Merupakan salah satu tarian sakral yang masih terjaga kemurniannya dan hanya dipentaskan pada upacara keagamaan di pura – Bali.

Tari Baris Gede sedikitnya ditarikan oleh 10 orang laki-laki yang mengenakan kostum

pakaian perang lengkap dengan senjata. Sementara gerakan-gerakan yang ditampilkan terlihat gagah dan perkasa.

(11)

Masih di pulau Dewata, mengambil epik cerita dalam kisah Ramayana. Tarian ini ditarikan oleh puluhan pria dengan posisi melingkar sehingga membentuk satu arena, dimana para pemain lain yang memerankan tokoh Shinta, Rama, Hanuman, dan Rahwana menari di dalamnya.

3. Tari Poco-Poco – Sulawesi Utara

Tarian yang boleh dikatakan termasuk tarian modern ini mempunyai gerakan yang sederhana namun tersusun rapi. Sehingga sangat mudah ditarikan oleh siapapun dan seperti anda tahu, tari Poco-Poco sering dijadikan senam irama oleh berbagai kalangan dan usia.

(12)

Tari Tunggal, Berpasangan, Kelompok dan Massal

1. Tari jaipong - Contoh Tari Tunggal

Tari ini berasal dari daerah Parahiyangan. Tari ini dibawakan oleh seorang penari wanita yang menggunakan kain kebaya. Hal ini dimaksudkan agar penonton dapat menyimak gerakan-gerakan lengkung yang dihasilkan si penari tetap terkesan lembut dan feminin. Tari ini diiringi oleh seperangkat alat musik gamelan Sunda yang berkesan dinamis.

2. Tari klasik tunggal Gatotkoco - Contoh Tari Tunggal

Tari ini berasal dari Jawa Tengah. Tari ini dibawakan oleh seorang penari pria yang menggambarkan tokoh pewayangan yang bisa terbang dan sakti mandraguna dari pandawa, yaitu Raden Gatotkoco putra Sang Bima.

3. Tari Dewi Anjasmara - Contoh Tari Tunggal

(13)

bantuan dari para ksatria kerajaan untuk mengalahkan Menak Jingga. Salah satu ksatria tersebut adalah Damarwulan.

TARI BERPASANGAN

1. Tari Arjuna dan Srikandi dari Jawa Tengah

Tari ini menceritakan kisah kasih antara Raden Arjuna dan Dewi Srikandi. Busana yang digunakan adalah busana ksatria lengkap dengan penutup kepala yang sering kita temukan pada wayang kulit, wayang orang, dan wayang golek. Juga dilengkapi dengan seperangkat busur dan panah yang dibawa oleh si penari pria. Selain itu, para penari pun mengenakan seperangkat perhiasan seperti gelang, elang lengan, kalung cincin anting dan gelang kaki.

Tak lupa sebilah keris yang diselipkan di balik pinggang penari pria. Sementara itu, penari wanitanya umumnya berambut panjang. Hal ini memberi kesan Dewi Srikandi adalah seorang dewi yang cantik dan anggun.

2. Tari Zapin

Tari Zapin Melayu, Meskipun penarinya ada 4 orang naun pada prinsipnya ada masing-masing berpasangan.. Tari Zapin adalah sebuah tari tradisional yang berasal dari Riau. Tari ini sarat dengan nuansa keislaman karena memang ia dihasilkan dari proses akulturasi budaya melayu dan budaya islam di masa silam. Sama seperti tari serampang dua belas, tari zapin juga dimainkan oleh sepasang muda mudi. Tari Zapin, Melayu.

(14)

Tari Gambyong, Jawa Tengah Tari gambyong adalah tari asal Jawa Tengah yang terlahir dari perpaduan tari rakyat dan tari keraton. Nama “Gambyong” sendiri berasal dari nama seorang pengamen tari jalanan di masa silam, Mas Ajeng Gambyong.

TARI KELOMPOK

1. Tari Bedhaya Ketawang, dari Yogyakarta

Tarian Bedhaya Ketawang

Tarian Bedhaya Ketawang merupakan tarian sakral yang rutin dibawakan dalam istana sultan Jawa (Keraton Yogyakarta dan Keraton Solo). Disebut juga tarian langit, bedhaya ketawang merupakan suatu upacara yang berupa tarian dengan tujuan pemujaan dan persembahan kepada Sang Pencipta. Pada awal mulanya di Keraton Surakarta, tarian Bedhaya Ketawang ini hanya diperagakan oleh tujuh wanita saja. Namun karena tarian ini dianggap tarian khusus yang amat sakral, jumlah penari kemudian ditambah menjadi sembilan orang. Sembilan penari terdiri dari delapan putra - putri yang masih ada hubungan darah dan kekerabatan dari keraton serta seorang penari gaib yang dipercaya sebagai sosok Nyai Roro Kidul.

Bedhaya Ketawang ini diciptakan oleh Raja Mataram ketiga, Sultan Agung (1613-1646) dengan latar belakang mitos percintaan raja Mataram pertama (Panembahan Senopati) dengan Kanjeng Ratu Kidul (penguasa laut selatan).

2. Tari Serimpi, dari Jawa Tengah

Tarian Serimpi

(15)

Kebudayaan tari yang sudah banyak dipentaskan ini memiliki gerak gemulai yang menggambarkan kesopanan, kehalusan budi, serta kelemah lembutan yang ditunjukkan dari gerakan yang pelan serta anggun dengan diiringi suara musik gamelan. Tari serimpi Jawa ini dinilai mempunyai kemiripan dengan tari Pakarena dari Makasar, yakni dilihat dari segi kelembutan gerak para penari.

Sejak dari zaman kuno, tari Serimpi sudah memiliki kedudukan yang istimewa di keraton - keraton Jawa dan tidak dapat disamakan dengan tari pentas yang lain karena sifatnya yang sakral. Dulu tari ini hanya boleh dipentaskan oleh orang - orang yang dipilih keraton. Serimpi memiliki tingkat kesakralan yang sama dengan pusaka atau benda-benda yang melambang kekuasaan raja yang berasal dari zaman Jawa Hindu, meskipun sifatnya tidak sesakral tari Bedhaya.

3. Tari Pakarena, dari Sulawesi Selatan

Tarian Pakarena

Tari Pakarena merupakan tarian tradisional dari Sulawesi Selatan yang diiringi oleh 2 (dua) kepala drum (gandrang) dan sepasang instrument alat semacam suling (puik -puik). Selain tari pakarena yang selama ini dimainkan oleh maestro tari pakarena Maccoppong Daeng Rannu (alm) di kabupaten Gowa, juga ada jenis tari pakarena lain yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Selayar yaitu Tari Pakarena Gantarang. Disebut sebagai Tari Pakarena Gantarang karena tarian ini berasal dari sebuah perkampungan yang merupakan pusat kerajaan di Pulau Selayar pada masa lalu yaitu Gantarang Lalang Bata. Tarian yang dimainkan oleh kurang lebih empat orang penari perempuan ini pertama kali ditampilkan pada abad ke 17 tepatnya tahun 1903 saat Pangali Patta Raja dinobatkan sebagai Raja di Gantarang Lalang Bata.

TARI MASSAL

(16)

Sesuai namanya, tarian ini berasal dari kata berbaris atau barisan prajurit. Merupakan salah satu tarian sakral yang masih terjaga kemurniannya dan hanya dipentaskan pada upacara keagamaan di pura – Bali.

Tari Baris Gede sedikitnya ditarikan oleh 10 orang laki-laki yang mengenakan kostum

pakaian perang lengkap dengan senjata. Sementara gerakan-gerakan yang ditampilkan terlihat gagah dan perkasa.

2. Tari Kecak – Bali

Masih di pulau Dewata, mengambil epik cerita dalam kisah Ramayana. Tarian ini ditarikan oleh puluhan pria dengan posisi melingkar sehingga membentuk satu arena, dimana para pemain lain yang memerankan tokoh Shinta, Rama, Hanuman, dan Rahwana menari di dalamnya.

3. Tari Poco-Poco – Sulawesi Utara

Tarian yang boleh dikatakan termasuk tarian modern ini mempunyai gerakan yang sederhana namun tersusun rapi. Sehingga sangat mudah ditarikan oleh siapapun dan seperti anda tahu, tari Poco-Poco sering dijadikan senam irama oleh berbagai kalangan dan usia.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan maka dapat di simpulkan secara garis besar bahwa asal-usul tari Kesume Gayo pada Masyarakat Gayo kabupaten Aceh Tengah, diciptakan

Hilangnya nilai spiritual akibat pengaruh budaya luar yang awalnya bagi orang yang menanggap topeng itu sama dengan ngalap (mencari) berkah. Selain di Kabupaten Subang, tari

Saran yang dapat diberikan untuk sekolah sebaiknya mata pelajaran seni tari memiliki tempat yang memadahi karena gedung serba guna digunakan kegiatan lain selain seni tari

 Membandingkan gerak dasar tari di lingkungan tempat tinggal siswa dengan daerah lain berdasarkan simbol, jenis, dan nilai estetis. 

 Membandingkan gerak tari di lingkungan tempat tinggal siswa dengan daerah lain berdasarkan fungsi, simbol, jenis, dan nilai estetis  Membandingkan bentuk. penyajian

Latar belakang tari Sayo Sitendean di Kalumpang Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat, yaitu bahwa tari Sayo Sitendean merupakan tarian tradisional yang berasal dari

Tari sebagai salah satu bentuk karya seni memiliki medium ganda, yaitu selain gerak sebagai medium utamanya tari juga selalu ditunjang dengan medium lain dalam mewujud, yaitu

Tari sajojo adalah tarian tradisional yang liriknya berbahasa MOI yang berasal dari daerah Sorong, Papua Barat.. Tarian ini sering dijadikan penampilan di berbagai acara, baik acara