• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peluang Tantangan dan Peran Perguruan Ti

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peluang Tantangan dan Peran Perguruan Ti"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Peluang, Tantangan, dan Peran Perguruan Tinggi Dalam Mewujudkan

Masyarakat Madani di Indonesia

Masyarakat madani sering diidentikkan dengan masyarakat yang berkualitas, mandiri, dan memiliki ciri-ciri multikulturalisme, hubungan timbal balik yang saling menguntungkan, serta mempunyai toleransi yang sangat tinggi. Selain daripada itu masyarakat madani disebut juga sebagai sebuah kerjasama yang dibentuk oleh warga negara untuk membangun tali persaudaraan, menciptakan jaringan komunikasi, serta membentuk ikatan sosial di antara komunitas warga negara.

Arti dari masyarakat madani itu sendiri adalah sistem sosial yang dibangun diatas prinsip-prinsip berasaskan moral untuk menjamin keseimbangan antara kebebasan masing-masing individu dan kestabilan masyarakat. Masyarakat madani merupakan sebuah proses dalam rangka mewujudkan demokrasi setelah reformasi. Pembentukan masyarakat madani ditujukan untuk mengisi ruang publik sebagai kaca spion untuk mengawasi jalannya pemerintahan. Sehingga pemerintahan dapat dijalankan sesuai kehendak bersama dan menghindari adanya campur tangan pribadi dalam menjalankan kekuasaan.

Karakteristik masyarakat madani adalah wilayah publik yang bebas, dijalankannya prinsip-prinsip demokrasi dengan baik dan benar, sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan pendapat, adanya tingkat kesadaran yang tinggi akan pluralitas dan kemajemukan bangsa Indonesia, dan keadilan sosial yang menjamin semua warga negara sama dan tidak ada perbedaan dimata hukum.

Refleksi dari demokrasi adalah terciptanya masyarakat madani yang bebas dari

intervensi negara. Apabila kita teliti lebih lanjut mengenai ciri-ciri masyarakat madani diatas dapat kita simpulkan bahwa masyarakat madani adalah sebuah masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, dimana para anggotanya mempunyai kesadaran tinggi akan hak-hak dan kewajiban untuk menyuarakan aspirasi dan mewujudkan kepentingan untuk

kemaslahatan bersama. Berkenaan dengan hal tersebut, pemerintah harus memberikan ruang yang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk campur tangan dalam mewujudkan program-program pembangunan yang dijalankan di wilayahnya.

Namun demikian, masyarakat madani bukanlah masyarakat instan yang terbentuk begitu saja. Masyarakat madani merupakan sebuah proses panjang yang dibutuhkan usaha dan perjuangan terus-menerus untuk mewujudkannya. Dibutuhkan kemandirian bagi

(2)

masyarakat madani agar tidak bergantung pada negara. Cerminan dari masyarakat madani yang memiliki kemandirian tinggi dan tidak menggantungkan hidupnya pada negara dapat kita lihat contohnya pada lembaga yang bersifat non-pemerintah, dimana lembaga-lembaga semacam ini sangat banyak sekali di Indonesia.

Sejarah perkembangan masyarakat madani muncul seiring dengan adanya

ketidakpuasan pada masyarakat mengenai pengambilan-pengambilan keputusan yang banyak mengesampingkan aspirasi mereka. Perkembangan istilah dan pemaknaan masyarakat

madani sendiri telah banyak berubah seiring dengan perkembangan zaman yang menuntut pencapaian kualitas kehidupan yang lebih tinggi. Tidak hanya berperan dalam pengambilan keputusan saja, melainkan juga menjadi penyeimbang kekuatan di sebuah negara. Dalam pandangan para ilmuwan, masyarakat madani didominasi oleh kalangan cendikiawan, dimana mereka menjadi aktor utama dalam proses perubahan sosial dan politik.

Apabila dilihat dari kehidupan politik, secara sederhana sistem politik masyarakat madani adalah sistem politik berperadaban yang pelaksanaannya berdasarkan saling mengawasi dan mengimbangi kekuasaan antara negara dan masyarakat, patuh dan tunduk pada hukum-hukum yang telah ditentukan. Konsep masyarakat madani dapat dipahami sebagai masyarakat beradab dan berbudaya. Pembentukan masyarakat madani dapat dilihat dengan ciri-cirinya yaitu bertambahnya kelas menengah sosial ekonomi yang berpendidikan tinggi dan mempunyai kekuatan ekonomi, dan tidak terlalu bergantung sepenuhnya pada negara.

Masyarakat madani merupakan elemen yang signifikan dalam membangun demokrasi. Salah satu syarat penting bagi demokrasi adalah terciptanya partisipasi masyarakat dalam proses-proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh negara atau pemerintahan. Masyarakat madani mensyaratkan adanya keterlibatan warga negara dalam asosiasi-asosiasi sosial. Keterlibatan tersebut memungkinkan tumbuhnya sikap terbuka, percaya, dan sikap toleransi antara satu dengan lainnya. Demokrasi dapat dianggap sebagai hasil pandangan masyarakat yang menghendaki adanya partisipasi.

(3)

dijalankan dengan baik ditengah fenomena kehidupan Indonesia yang majemuk, maka akan tercipta hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara civil society dan demokrasi.

Di Indonesia masyarakat madani sangat dipengaruhi oleh proses modernisasi, semenjak tumbuhnya kaum terpelajar dan golongan cendikiawan maka dimungkinkan munculnya kesadaran politik untuk melepaskan diri dari cengkraman penjajahan dan membentuk sebuah masyarakat dengan tatanan baru yang berprinsipkan demokrasi. Hal tersebut dapat kita lihat pada masa kolonialisme Belanda, dimana terdapat banyak organisasi-organisasi yang bersifat civil society.

Seiring berjalannya waktu, masyarakat madani Indonesia mengalami pasang surut dari masa ke masa. Penyebab utama masalah tersebut adalah ketidakkonsistenan pemerintah dalam menjalankan demokrasi. Demokrasi yang telah dijadikan keputusan akhir bagi Indonesia yang majemuk malah dianggap sebagai faktor utama keterpurukan Indonesia di panggung perpolitikan dunia. Inilah faktor utama penyebab masyarakat madani tidak bisa berkembang secara maksimal, karena adanya pemasungan nilai-nilai demokrasi, dimana nilai-nilai tersebut berperan aktif bagi perkembangan masyarakat madani di Indonesia.

Reformasi dijadikan sebuah harapan bagi berkembangnya masyarakat madani untuk mendukung jalannya pemerintahan yang demokratis. Akan tetapi, harapan yang diinginkan tidak didukung oleh warga negara sebagai komponen utama pembentuk masyarakat madani. Hal ini dapat kita lihat dari masih rendahnya minat masyarakat untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik Indonesia dan kurangnya rasa nasionalisme yang kurang peduli dengan masalah-masalah yang dihadapi negara ini, masih kurangnya sikap toleransi baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun beragama, serta masih kurangnya kesadaran individu dalam keseimbangan dan pembagian yang sesuai antara hak dan kewajiban.

(4)

Kendala lain dari sulitnya untuk menciptakan masyarakat madani adalah masih membekas kuat dibenak segenap warga Indonesia akan trauma yang ditimbulkan pada masa rezim orde baru. Pemerintahan orde baru yang represif telah menghasilkan masyarakat yang tertekan, tidak kritis, serta dipaksa bertindak dan berfikir sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh penguasa. Tidak ada daya dan upaya bagi organisasi-organisasi masyarakat pada masa itu untuk mengotrol jalannya pemerintahan, karena prinsip-prinsip demokrasi yang dipasung oleh kekuasaan yang otoriter.

Hambatan lain yang tidak kalah penting adalah pluralitas kehidupan bangsa Indonesia yang menyangkut kehidupan politik, sosial, ekonomi dan budaya. Begitu juga tingkat keegoisan yang mulai timbul di antara warga negara. Indonesia dulu yang dikenal sebagai negara yang menjunjung tinggi sifat kekeluargaan, berubah drastis menjadi negara yang sangat identik dengan keegoisan seiring globalisasi yang tidak dapat dibendung arusnya. Sifat-sifat keegoisan ini sangat mudah dijumpai di kota-kota besar, karena sulitnya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang semakin meningkat.

Membutuhkan proses panjang bagi demokrasi untuk membentuk masyarakat madani. Untuk mengawali proses tersebut hendaknya dimulai dengan pemahaman dikalangan masyarakat tentang apa dan bagaimana karakteristik masyarakat madani. Paling tidak masyarakat memahami konsep serta prinsip-prinsip dasar masyarakat madani. Sehingga masyarakat mengetahui tujuan dari prinsip masyarakat madani tersebut. Pemahaman masyarakat harus ditekankan pada mekanisme bagaimana masyarakat madani dijalankan dalam dinamika kehidupan bermasyarakat. Pemahaman konsep yang bagus lebih memudahkan masyarakat untuk memahami mekanisme yang dijalankan dalam masyarakat madani.

Diperlukan upaya untuk menumbuhkan keyakinan dikalangan masyarakat bahwa masyarakat madani adalah masyarakat yang ideal, pilihan terbaik dalam mewujudkan cita-cita demokrasi yang berlandaskan pancasila. Disamping penumbuhan keyakinan diperlukan juga upaya menumbuhkan sikap saling percaya. Dengan ditopang keyakinan yang kuat serta sikap saling percaya disetiap elemennya, jalan menuju masyarakat madani akan lebih mudah untuk dicapai.

(5)

yang dicita-citakan. Cerminan dari kesepakatan, satu hati dan kebersamaan akan terlihat dengan semakin menguatnya rasa saling tergantung antara individu dengan kelompok dalam masyarakat. Hal ini mengakibatkan tingkat saling membutuhkan antara berbagai elemen masyarakat akan menjadi bagian terpenting dari moral kehidupan masyarakat dan akan menjamin keseimbangan antara kebebasan individual dan kestabilan masyarakat.Apabila tahap-tahap tersebut telah tertanam dalam kehidupan masyarakat, maka penyatuan visi dan misi menjadi lebih mudah untuk diwujudkan.

Mahasiswa adalah komponen terpenting dalam pembentukan masyarakat madani di Indonesia. Proses demokratisasi dapat terlihat dari bagaimana sikap-sikap yang ditunjukkan oleh mahasiswa dalam mengimplementasikan nilai-nilai demokrasi pada perilakunya sehari-hari. Merupakan sebuah keharusan bagi seluruh mahasiswa untuk menerapkan nilai-nilai demokrasi dalam setiap tingkah lakunya, karena mahasiswa merupakan percontohan langsung bagi tegaknya demokrasi dimata masyarakat.

Proses demokratisasi mahasiswa dapat ditunjukkan dengan melakukan aksi-aksi yang dilakukan secara dialogis, santun, dan bermartabat. Toleransi dalam perbedaan pendapat sangat dibutuhkan agar setiap orang saling menghargai pendapat orang lain dan mendiskusikan pendapat mereka agar sesuai dengan tujuan bersama. Disamping sikap-sikap tersebut juga dibutuhkan sikap kritis dikalangan mahasiswa untuk mengontrol kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Dalam mengkritisi kebijakan-kebijakan-kebijakan-kebijakan tersebut juga dibutuhkan upaya untuk memberikan solusi yang terbaik agar kebijakan yang dikeluarkan sesuai dengan keinginan masyarakat. Masyarakat madani akan terwujud apabila sikap-sikap tersebut dapat dipupuk dengan baik dikalangan mahasiswa yang dijadikan tauladan oleh masyarakat.

(6)

Ciri-ciri dari tidak berhasilnya perguruan tinggi dalam mewujudkan nilai-nilai demokrasi dikalangan mahasiswa dapat terlihat dari tingkah laku mahasiswa ketika berorasi menyampaikan pendapat. Orientasi mereka ketika berorasi ada dua macam yaitu, orasi yang bertujuan menciptakan kerusuhan dan orientasi yang bertujuan untuk menyelesaikaan permasalahan dengan baik dan damai sesuai nilai-nilai demokrasi.

Apabila mereka berorientasi pada kerusuhan, maka dapat dipastikan bahwa pendidikan yang mereka terima di kampus hanyalah sebatas ilmu yang tidak didasari dengan pendidikan moral yang baik. Dosen hanya berorientasi pada gaji dan kenaikan jabatan, sedangkan mahasiswa hanya berorientasi pada nilai yang tinggi. Contoh ini dapat kita lihat pada universitas-universitas yang sering mengalami krisis kerusuhan.

Yang kedua adalah apabila orientasi mereka bertujuan untuk menyelesaikan masalah dengan nilai-nilai yang beradab. Hal ini tercipta karena adanya pendidikan yang benar-benar baik di universitas tersebut. Tingkat kesadaran tinggi dikalangan dosen sebagai pendidik generasi bangsa dan mahasiswa sadar akan tugas yang mereka emban sebagai agen perubahan bangsa.

(7)

Sumber bacaan:

Buku:

Ahmad. Ubaedillah & Abdul Rozak. Pancasila, Demokrasi, HAM, dan

Masyarakat Madani. Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012.

As’ad Said Ali. Negara Pancasila: jalan kemaslahatan berbangsa. Jakarta: Pustaka LP3ES, 2009.

Nurcholis Madjid. Cita-cita Politik Islam Era Reformasi. Jakarta: Paramadina,

1999.

Prof. Dr. H. Ahmad Sukardja, SH., MA., Dr. Ahmad Sudirman Abbas, MA. Demokrasi Dalam Perspektif Islam. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2005.

Internet:

http://demokrasi-democrazy.blogspot.com/ Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk membantu proses belajar bagi santri maupun pihak umum maka dibuat sebuah aplikasi pembelajaran Kitab Mukhtashor Jiddan berbasis android sebagai salah satu

ini semua proses pembelajaran masih bersifat konvensional, menggunakan pembelajaran tatap muka dengan syarat terjadinya pertemuan antara siswa dengan guru di dalam

Terkait dengan itu, Keraf (1986) mengatakan bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa itu meliputi dua bidang yaitu: bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat ucap

Sebagian dari mereka berkata kepada sebagian lainnya, “sesunggunya Nabi ini benar-benar telah diutus, dan kalian mengetahui bahwa kalian telah diwajibkan untuk menegakkan hukum

Pada komponen pemahaman yang ketiga yaitu menggunakan konsep grup dalam menyelesaikan soal pada indikator membuktikan suatu himpunan operasi binernya merupakan

Lovastatin merupakan obat golongan statin yang digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah.. Mekanisme kerja lovastatin adalah menghambat enzim HMG-CoA reduktase

Pengambilan data batimetri dilakukan dengan melakukan pemeruman di Perairan Tanjung Bendo kawasan Pelabuhan Tanjung Bonang dengan mengacu pada standar survei

Populasi adalah indeks kematian pasien meninggal di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang pada tahun 2015 pasien mati ≥48jam sebanyak 90