• Tidak ada hasil yang ditemukan

Standart Pelaksanaan Fungsi Intern Audit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Standart Pelaksanaan Fungsi Intern Audit"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

RINGKASAN AUDIT PERBANKAN

Judul

Standart Pelaksanaan Fungsi Intern Audit Bank

Kelas W

Di susun Oleh : Kelompok 8

Nama : 1. Widyanto Dwi Eriek M. 2012110342 2. Mochammad Ilham F 2012110837 3. Arwan Yuliansyah 2012110876 4. Moch. Afriansyah H. 2012110824 5. Dimas K. 2012110955

(2)

Audit Perbankan Page 2 RINGKASAN

Standart Pelaksanaan Fungsi Intern Audit Bank (SPFAIB)

SPFAIB merupakan standar yang memuat ukuran minimal tentang Fungsi Audit Intern yang perlu diselenggarakan oleh bank umum serta aspek-aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan Audit Intern tersebut. Standar ini tidak dimaksudkan

untuk menguraikan secara teknis dan rinci tentang teknik dan tatacara pelaksanaan fungsi Audit Intern serta tidak pula dimaksudkan untuk mengatur bentuk organisasi SKAI. Dengan adanya SPFAIB diharapkan dapat tercipta kesamaan landasan semua bank umum di Indonesia mengenai tingkat pemeliharaan kepentingan dari semua pihak terkait dengan bank. Dalam pelaksanaannya masing-masing bank perlu menjabarkan lebih lanjut penyusunan Internal Audit Charter dan panduan Audit Intern yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing bank yang bersangkutan.

a) Hubungan SPFAIB dengan standar yang lain

Bank yang secara organisatoris atau karena hal lain harus mengikuti standar dari lembaga lain atau dari organisasi induknya, baik di dalam maupun di luar negeri, seperti Norma Pemeriksaan Satuan Pengawasan Intern BUMN/BUMD, atau Standards For The Professional Practice of Internal Auditing (The Institute of Internal Auditors), dalam pelaksanaan fungsi Audit Internnya minimal harus memenuhi ukuran-ukuran yang telah ditetapkan dalam SPFAIB.

b) Kontinuitas SPFAIB

Ukuran-ukuran yang dinyatakan dalam SPFAIB ini akan terus dimutakhirkan dengan memperhatikan perkembangan didalam praktek

perbankan.

c) Keterkaitan SPFAIB dengan Pengawasan Bank Indonesia

(3)

Audit Perbankan Page 3 Mekanisme pengendalian intern

SPFAIB mensyaratkan adanya pembagian tanggung jawab dan wewenang pengawasan antara Dewan Komisaris dan Direksi harus dinyatakan dengan jelas dalam Anggaran Dasar bank atau Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, yaitu diatur sebagai berikut:

 Tanggung jawab akhir pengawasan dilakukan oleh Dewan Komisaris,

 Dewan Komisaris mengevaluasi hasil temuan pemeriksaan oleh SKAI,

 Dewan Komisaris berwenang untuk meminta Direksi menindaklanjuti hasil temuan pemeriksaan SKAI,

 Dewan Direksi bertanggung jawab menciptakan struktur pengendalian intern,

 Dewan Direksi bertanggung jawab untuk menjamin terselenggaranya Fungsi Audit Intern bank dalam setiap tingkatan manajemen,

 Direksi berkewajiban untuk menindaklanjuti temuan Audit Intern,

 Direksi berkewajiban pula melaporkan kegiatan tersebut di atas kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

Tanggung jawab dan wewenang pengawasan antara dewan komisaris dan direksi ini tentunya bukan hanya sekedar dinyatakan dalam anggaran dasar, Committee Audit

charter, atau dokumen-dokumen corporate governance lainnya. Namun lebih dari itu

yang lebih substansial adalah bagaimana tanggung jawab dan wewenang pengawasan tersebut dilaksanakan secara efektif.

Secara spesifik, SPFAIB juga mensyaratkan kewajiban Dewan Komisaris untuk:

 Mereview proses perencanaan audit intern;

 Mereview pelaksanaan audit;

 Melakukan pemantauan atas tindak lanjut hasil audit;

 Mereview menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.

(4)

Audit Perbankan Page 4 SKAI merencanakan audit intern bukan hanya sebatas rencana audit tahunan, namun juga sampai dengan rencana individual audit saat akan dilaksanakan. Komite audit sebagai representasi komisaris memiliki kewajiban untuk mereview apakah proses perencanaan ini cukup memadai untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan terhadap fungsi SKAI. Bukan mustahil SKAI menyusun rencana audit tahunan yang monoton dari periode ke periode secara sama tanpa landasan penetapan

sasaran audit yang jelas. Bahkan pelaksanaannya pun tanpa perencanaan yang memadai. Apabila SKAI dapat melakukan audit terhadap kinerja pencapaian business plan auditee-nya, lalu siapa yang melakukan review terhadap audit plan SKAI sendiri? Dalam pelaksanaan audit, SKAI dapat melakukan audit terhadap auditee sejauh mana kepatuhannya terhadap kebijakan, prosedur dan peraturan yang berlaku. Komisaris melalui komite audit juga memiliki kewajiban untuk mereview apakah SKAI juga telah melaksanakan fungsinya sesuai dengan kebijakan, prosedur dan peraturan yang berlaku. Suatu hal yang ironis apabila SKAI memiliki egoisme terhadap auditee untuk mematuhi kebijakan, prosedur (standar operating procedures/SOP) dan peraturan yang berlaku sementara SKAI tidak melakukan hal yang sama.

Internal Audit Charter

Audit Intern merupakan bagian dari struktur pengendalian intern dan merupakan segala bentuk kegiatan yang berhubungan dengan audit dan pelaporan hasil audit mengenai terselenggaranya struktur pengendalian secara terkoordinasi dalam setiap tingkatan manajemen bank. Transparansi dan kejelasan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pengelolaan bank sehingga kebijakan Audit Intern yang berkaitan dengan wewenang dan tingkat independensinya perlu dinyatakan dalam sebuah dokumen

tertulis dari Direktur Utama bank dengan persetujuan Dewan Komisaris yang disebut Internal Audit Charter. Secara periodik Internal Audit Charter ini perlu dinilai

kecukupannya oleh Direktur Utama dan Dewan Komisaris agar pelaksanan Audit Intern senantiasa berada pada tingkat yang optimal.

(5)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas peran fungsi audit internal dalam operasional manajemen risiko pada perbankan syariah.. Penelitian ini

Pengaruh audit internal ditunjukkan oleh R 2 (koefisien determinasi) dari analisis regresi, R 2 ini menunjukkan proporsi atau presentase variasi total dalam

Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa peran auditor internal, sistem pengendalian intern pemerintah,dan penyelesaian tindak lanjut temuan audit

Fungsi audit internal adalah menyediakan jasa analisis dan evaluasi juga memberikan keyakinan dan rekomendasi serta informasi lain kepada manajemen dan dewan komisaris

Bagi bank-bank yang berskala internasional (mempunyai cabang di luar negeri), fungsi audit internnya disamping harus memenuhi SPFAIB juga harus mengacu pada

Laporan harus dituangkan secara sistematis yang antara lain memuat objek audit, periode audit, temuan audit, kesimpulan, dan rekomendasi serta tanggapan Auditee. Proses

Audit manajemen fungsi keuangan, adalah proses pengamatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan sesuai rencana yang