• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI DAN KEMANDIRIAN BELAJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI DAN KEMANDIRIAN BELAJA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH MOTIVASI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP

PRESTASI BELAJAR SISWA

Oleh: Tarmidi 942016039

MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

(2)

2 Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai 1) motivasi dan kemandirian belajar 2) pengaruh motivasi dan kemandirian belajar terhadap prestasi siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Saraswati Salatiga. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dan analisis regresi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) pengaruh motivasi terhadap presatasi belajar sebesar 12,5% yang tergolong “rendah”. 2) pengaruh kemandirian belajar siswa terhadap prestasi belajar sebesar 29,5% yang tergolong “rendah”. 3) tidak terdapat pengaruh yang signifikan motivasi dan kemandirian belajar secara bersama-sama terhadap presatsi belajar siswa.

Kata kunci: motigvasi, kemandirian belajar, prestasi belajar, Sekolah Menegah Kejuruan

Pendahuluan

Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan. Tujuan dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk memberikan rumusan hasil yang diharapkan siswa setelah melaksanakan pengalaman belajar (Sadirman, 2004). Tercapai tidaknya tujuan pengajaran salah satunya adalah terlihat dari prestasi belajar yang diraih siswa. Dengan prestasi yang tinggi, para siswa mempunyai indikasi berpengetahuan yang baik.

Proses belajar mengajar merupakan proses sadar yang dilakukan dengan tujuan tertentu. sardiman (2004) menetapkan tiga tujuan belajar yaitu mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan ketrampilan dan pembentukan sikap. Tercapai tidaknya tujuan pengajaran salah satunya adalah terlihat dari prestasi belajar yang diraih siswa. Dengan prestasi yang tinggi, para siswa mempunyai indikasi berpengetahuan yang baik.

Motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajr siswa. Dengan motivasi siswa akan belajar lebih keras, ulet, tekun dan memiliki konsentrasi penuh dalam proses belajar. Menurut Clayton Alderfer (dalam Nashar,2004) Motivasi belajar merupakan kecenderungan siswa dalam kegiatan belajar yang didorong oleh hasyat untuk mencapai hasil yang sebaik mungkin. Oleh karenanya dorongan motivasi dalam belajar merupakan salah satu hal yang perlu dibangkitkan dalam upaya pembelajaran di sekolah.

Selain itu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah kemandirian belajar. Kemandirian belajar merupakan kesiapan siswa yang mau dan mampu untuk belajar dengan inisiatif sendiri, dengan atau tanpa bantuan pihak lain dalam hal penentuan tujuan belajar, metoda belajar, dan evaluasi hasil belajar.

Gibbons (2002) merupakan peningkatan dalam pengetahuan, kemampuan, atau perkembangan individu dimana individu memilih dan menentukan sendiri tujuan dalam pembelajaran, serta berusaha menggunakan metode – metode yang mendukung kegiatannya.

(3)

3

Prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai setelah proses pembelajaran. Menurut Moh. Surya (2004:75), prestasi belajar merupakan hasil belajar atau perubahan tingkah laku yang menyangkut ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap setelah melalui proses tertentu, sebagai hasil pengalaman individu, dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan menurut Arif Gunarso (Sunarto, 2012), mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Prestasi belajar siswa dapat diukur salah satunya menggunakan tes.

(4)

4

Kajian Pustaka 1. Motivasi Belajar

Motivasi adalah usaha yang didasari untuk menggerakan, dan menggarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.

Menurut Clayton Alderfer (dalam Nashar, 2004:42) Motivasi belajar adalah kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin.

Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap serta perilaku pada individu belajar (Koeswara, 1989 ; Siagia, 1989 ; Sehein, 1991 ; Biggs dan Tefler, 1987 dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006)

Untuk peningkatan motivasi belajar menurut Abin Syamsudin M (1996) yang dapat kita lakukan adalah mengidentifikasi beberapa indikatoryna dalam tahap-tahap tertentu. Indikator motivasi antara lain: 1) Durasi kegiatan, 2) Frekuensi kegiatan, 3) Presistensinya pada tujuan kegiatan, 4) Ketabahan, keuletan dan kemampuannya dalam menghadapi kegiatan dan kesulitan untuk mencapai tujuan, 5) Pengabdian dan pengorbanan untuk mencapai tujuan, 6) Tingkatan aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan, 7) Tingkat kualifikasi prestasi, 8) Arah sikapnya terhadap

Motivasi belajar yang dimiliki siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran sangat berperan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran tertentu (Nashar, 2004:11).

Siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar akan memperoleh hasil belajar yang tingi pula, maksudnya semakin siswa memiliki motivasi yang tinggi, semakin intensitas usahanya yang dilakukan yang menghasilkan prestasi belajar yang tinggi.

2. Kemandirian Belajar

Menurut mujimah (2005) kemandirian belajar adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh niat untuk menguasai suatu kompetensi guna mengatasi suatu masalah, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang dimiliki.

Menurut Desi Susilawati (2009) kemandirian belajar ditandai dengan beberapa hal yang pertama adalah siswa berusaha untuk meningkatkan tanggung jawab dalam mengambil berbagai keputusan. Kemudian kemandirian dipandang sebagai suatu sifat yang sudah ada pada setiap orang dan siatuasi pembelajaran. Selanjutnya kemandirian bukan berarti memisahkan diri dari orang lain. Kemudian siswa yang belajar mandiri dapat melibatkan berbagai sumber daya dan aktivitas seperti membaca mandir, belajar kelompok, dan latihan.

Sedangkan menurut gobbons (2002) belajar mandiri merupakan peningkatan dalam pengetahuan, kemampuan, atau perkembangan individu dimana ia memilih dan menentukan tujuan dalam pembelajaran, serta berusaha menggunakan metode-metode yang mendukung kegiatannya.

(5)

5

Prestasi merupakan hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Menurut harjati (2008) prestasi belajar merupakan hasil usaha yang dilakukan dan menghasilkan perubahan yang dinyatakan dalam bentuk simbol untuk menunjukan kemampuan pencapaian dalam hasil kerja dalam waktu tertentu. Dari pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh siswa akan membentuk dan memperluas kepribadian siswa serta memperluas wawasan kehidupan serta meningkatkan kemampuan siswa.

Dari beberapa pendapat diatas maka dapat simpulkan bahwa prestasi belajar adalah sesuatu yang dapat dicapai dan dinampakand dalam pengetahuan, sikap dan keahlian.

Metode penelitian

Jenis penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Asumsi yang dimunculkan bahwa suatu gejala dapat diklarifikasi, dan hubungan gejala bersifat kasual atau sebab akitab, sehingga peneliti fokus pada beberapa variabel saja. Penelitian ini merupakan jenis penelitian ex post de facto karena peneliti tidak memberikan perlakuan apapun, peneliti hanya mengungkap fenomena yang terjadi dan mencari penyebab terjadinya variabel dalam penelitian ini serta mengumpulkan fakta-fakta berdasarkan pengukuran gejala yang telah ada atau yang terdapat dalam diri responden.

Waktu dan temat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Saraswati Salatiga pada siswa kelas XII (duabelas), Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan A Tahun Pelajaran 2016/2017.

Populasi dan sample

Populasi dari penelitian ini seluruh siswa SMK Saraswati Salatiga. Pemilihan sampel menggunakan Cluster Sampling yaitu teknik sampling yang digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang diteliti atau sumber data sangat luas (Sugiyono, 2015). Sehingga pengambilan sampel berdasarkan daerah populasi yang ditetapkan. Maka ditetapkan sampel yang diteliti adalah siswa kelas XII (duabelas), SMK Saraswati Salatiga, Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dengan jumlah 38 siswa.

Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data ini menggunkan data primer dengan cara menyebarkan kuisioner ke beberapa siswa SMK Saraswati. Jumlah responden dari penelitian ini adalah 38 siswa. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu bulan september dan desember tahun 2016.

(6)

6 Teknik analisis data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Uji asumsi dalam penelitian ini yaitu: uji normalitas, uji homogenitas, uji linearitas, uji multikolinearitas. Sedangkan pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi sederhana dan analisis regresi ganda. Sebagai kriteria penerimaan dan penolakan digunakan taraf signifikansi 5%.

Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Deskriptif Data

Hasil perhitungan melalui analisis statsitik deskriptif tentang motivasi dan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas TKR-A XII SMK Saraswati Salatiga disajikan pada tabel 2 berikut:

Tabe 1. Analisis Deskriptif Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Sum Mean Std.

Deviation Variance

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std.

Error Statistic Statistic

motivasi 36 19 18 37 1087 30,19 ,595 3,568 12,733

kemandirian_

belajar 36 12 24 36 1069 29,69 ,560 3,362 11,304

presatasi 39 2,6 6,2 8,8 303,4 7,779 ,0897 ,5603 ,314

Valid N

(listwise) 36

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa motivasi siswa paling rendah adalah 18 dan motivasi paling tinggi adalah 37. Sedangkan pada indikator prestasi belajar rata-rata siswa kelas XII TKR-A 7,5 dengan nilai terendah 6,2 dan nilai tertinggi adalah 8,8.

Uji normalitas

Tabel 2. Uji Normalitas Tests of Normalitya,d,e

motivasi

Kolmogorov-Smirnovb Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

presatasi 26 ,273 4 . ,868 4 ,291

27 ,260 2 .

28 ,338 3 . ,853 3 ,249

29 ,337 3 . ,854 3 ,252

30 ,227 8 ,200* ,871 8 ,154

31 ,260 2 .

32 ,270 4 . ,913 4 ,499

34 ,311 5 ,127 ,787 5 ,063

35 ,260 2 .

(7)

7

a. presatasi is constant when motivasi = 18. It has been omitted. b. Lilliefors Significance Correction

d. presatasi is constant when motivasi = 33. It has been omitted. e. presatasi is constant when motivasi = 37. It has been omitted.

Pengujian dengan SPSS berdasarkan pada uji KolmogorovSmirnov dan Shapiro-Wilk. Cara mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan memperhatikan bilangan pada kolom signifikansi (Sig.). Untuk menetapkan data normal atau tidak, dengan taraf signifikansi a = 0.05. Jika signifikansi yang diperoleh > a , maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Jika signifikansi yang diperoleh < a , maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil di atas diperoleh taraf signifikansi pada variabel motivasi adalah 0.20, sedangkan pada variabel jarak semua taraf signifikansi > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Uji homogenitas

Tabel 3. Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances

nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.572 11 27 .162

Hasil uji homogenitas ditetapka taraf signifikansi 0,05, dari data jarak tempuh diatas diperoleh nilai Levene Statistic sebesar 1.57 > 0,05 dan data dari variabel gender sebesar 0,014 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data motivasi mempunyai varian data yang homogen, sedangkan data kemandirian belajar mempunyai varian data yang tidak homogen. Hal ini dikarenakan SMK saraswati merupakan sekolah kejuruan sehingga untuk mencapai tujuan akhir sesuai yang diinginkan para guru selalu memberikan motivasi dan memberikan kesempatan untuk belajar mandiri secara praktis maupun teoritis. Hal tersebut dilakukan baik dilingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah namun dengan intensitas yang berbeda.

Analisa Data

Uji Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama, terdapat pengaruh antara motivasi dengan prestasi belajar siswa. Untuk mengetahui pengaruh antara motivasi (X1) dengan prestasi belajar siswa (Y) digunakan analisis regresi linear sederhana. Berikut adalah tabel hasil analisis regresi linear sederhana dari kedua variabel X1 dan Y tersebut:

Tabel 4. regresi sederhanan antara variabel X1 dengan variabel Y Coefficientsa

Test of Homogeneity of Variances

nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

(8)

8 Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 7,219 ,843 8,565 ,000

motivasi ,018 ,028 ,112 ,658 ,515

a. Dependent Variable: presatasi

Pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas: Jika probabilitas > 0.05, maka H0 diterima, Jika probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak. Pada output didapatkan bahwa nilai probabilitas adalah 0.515 atau lebih besar dari 0.05, sehingga H0 diterima. Atau, koefisien korelasi adalah tidak signifikan. Koefisien Determinasi (KD) = ( 0,112)2 = 12,5 atau 12,5% yang berarti bahwa motivasi memberikan pengaruh sebesar 12,5% dan 87,5% dipengaruhi oleh variabel lain. Dengan kata lain bahwa motivasi hanya memberikan sedikit sekali pengaruh terhadap prestasi belajar.

Uji Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua, terdapat pengaruh antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar siswa. Untuk mengetahui pengaruh antara kemandirian belajar (X2) dengan prestasi belajar siswa (Y) digunakan analisis regresi linear sederhana. Berikut adalah tabel hasil analisis regresi linear sederhana dari kedua variabel X2 dan Y tersebut:

Tabel 5. Regresi Sederhana Antara Variabel X2 Terhadap Y Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 6,892 ,872 7,906 ,000

kemandirian_belajar ,030 ,029 ,171 1,013 ,318

a. Dependent Variable: presatasi

Pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas: Jika probabilitas > 0.05, maka H0 diterima, Jika probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak. Pada output didapatkan bahwa nilai probabilitas adalah 0.318 atau lebih besar dari 0.05, sehingga H0 diterima. Atau, koefisien korelasi adalah tidak signifikan. Koefisien Determinasi (KD) = ( 0,171)2 = 29,2 atau 29,2% yang berarti bahwa kemandirian belajar memberikan pengaruh sebesar 29,2% dan 70,8% dipengaruhi oleh variabel lain. Dengan kata lain bahwa motivasi hanya memberikan sedikit sekali pengaruh terhadap prestasi belajar.

Uji Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga, terdapat pengaruh antara jarak tempuh dan gender dengan prestasi belajar siswa. Untuk mengetahui pengaruh antara jarak tempuh (X1) dan gender (X2) dengan prestasi belajar siswa (Y) digunakan analisis regresi linear ganda dua prediktor. Berikut adalah tabel hasil analisis regresi linear ganda dari variabel X1 dan X2 terhadap Y:

Tabel 6. Regresi Sederhana Antara Variabel X1 dan X2 Terhadap Y

(9)

9 Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,179a ,032 ,027 ,5882

a. Predictors: (Constant), motivasi, kemandirian_belajar b. Dependent Variable: presatasi

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression ,378 2 ,189 ,546 ,584b

Residual 11,417 33 ,346

Total 11,795 35

a. Dependent Variable: presatasi

b. Predictors: (Constant), motivasi, kemandirian_belajar

Hasil di atas didapatkan bahwa nilai probabilitas adalah 0.027 atau lebih besar dari 0.05, sehingga H0 diterima. Atau, koefisien korelasi adalah tidak signifikan. Koefisien Determinasi (KD) = ( 0,179)2 = 0,32 atau 0,32% yang berarti bahwa motivasi dan kemandirian belajar tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap presatasi belajar siswa. Karenan kedua variabel tersebut hanya memberikan sedikit pengaruh terhadap prestasi belajar yaitu sebesar 0,32% dan 99,68% lainya dipengaruhi oleh variabel yang lain. Dengan kata lain bahwa terdapat pengaruh antara motivasi dan kemandirian belajar terhadap presatsi belajar dengan pesentase sebesar 0,32% saja.

Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMK

Motivasi siswa memiliki pengaruh sebesar 12,5% pada prestasi belajar siwa kelas XII komptensi TKR-A dan 87,5% dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain bahwa masih ada faktor yang lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Baik faktor internal siswa atau dari faktor eksternal siswa. Oleh karena itu, perlu diidentifikasi lagi mengenai faktor-faktor lain yang turut berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Pengaruh Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMK

Koefisien Determinasi (KD) = ( 0,171)2 = 29,2 atau 29,2% yang berarti bahwa kemandirian belajar memberikan pengaruh sebesar 29,2% dan 70,8% dipengaruhi oleh variabel lain.

Kemandirian belajar memberikan pengaruh pada prestasi belajar siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan sebesar 29,2%dan 70,8% dipengaruhi oleh variabel lain. Dengan kata lain bahwa terdapat pengaruh antara kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa dengan presentase lebih besar dari pada kemandirian belajar.

(10)

10

varian data yang homogen. Akan tetapi dari hasil uji linearitas dan multikolinearitas yang menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut tidak menunjukkan adanya hubungan secara linier dalam analisis regresi. Hal ini sesuai dengan analisis regresi yang dilakukan, didapat hasil bahwa jarak tempuh tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap prestasi belajar. Sedangkan kemandirian belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar. Hal ini dipengaruhi bahwa pada praktik siswa belajar secara mandiri, sehingga ia tau nama, bagian dan fungsinya setiap komponen pada mesin.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan anatara motivasi dan kemandirian belajar bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa Kelas XII Kompetensi Keahlian TKR di SMK Saraswati Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017.

Saran

(11)

11

DAFTAR PUSTAKA

1) Gibbons, Pauline (2002). Scaffolding Language, Scaffilding Learning: Theacing Second Language In Mainstream Class. Postmount, NY:Heinemann

2) Hamdu, G., & Agustina, L. (2011). Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar IPA di sekolah dasar. Jurnal penelitian pendidikan, 12(1), 90-96.

3) Nashar, Drs. 2004. Peran Motivasi dan Kemampuan awal dalam kegiatan pembelajaran. Jakarta: Delia Press.

4) Sardinman, A.M 2004. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: Pt.Raja Grafindo.

5) Sugandi, A. I. (2013). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Setting Kooperatif Jigsaw Terhadap Kemandirian Belajar Siswa SMA. Infinity Journal, 2(2), 144-155.

Gambar

Tabel 2. Uji Normalitas Tests of Normalitya,d,e
Tabel 6. Regresi Sederhana Antara Variabel X1 dan X2 Terhadap Y

Referensi

Dokumen terkait

Perhimpunan Biokimia dan Biologi lolekuler lndonesia Cabang Jakarta. bekerjasa a dengan: Universitas Al zhar

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran dengan menggunakan strategi pemetaan konsep agar siswa mampu memahami subjek Prinsip Keuangan dan

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya klarifikasi dan negosiasi dan dengan berakhirnya masa sanggah, untuk itu Kami mengundang Direktur Utama/ Pimpinan Perusahaan

Peranan bahasa atau berkomunikasi bagi anak usia dini adalah Bahasa.. sebagai sarana

Mengingat pentingnya acara ini diminta kepada saudara hadir tepat waktu dan apabila diwakilkan diharapkan membawa surat kuasa, serta membawa berkas klarifikasi 1 (satu) Dokumen

Kemungkinan penyerapan Fe dari pakan dapat dilihat dari perlakuan dengan perlakuan slag 40%; 20% dan 0% yang menunjukkan nilai SGR yang lebih tinggi dibanding dengan

Transportation risks in the supply chain will be identified dairy product based transport six risk categories, each category of risk is decomposed into several more specific risks

Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung salah satu institusi perguruan tinggi yang memiliki kualitas yang bagus dan memiliki potensi yang dapat menyerap