• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya peningkatan prestasi siswa dalam p

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Upaya peningkatan prestasi siswa dalam p"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Scrnrnar Nastrttril l-lsll ; .-(' i -'

tJniversitas Ncgcrr Sc:nrltti rr ( )'.r.tohcr -'il ll tSIIN 973-()01-97li3 i -l -0

UPAYA.

PENINGKATAI.\!

PRESTASi

SISIIVA DALAful PRO-qES

BELA.JAR

F!SiKA

FADA. i^(ONSEP

FLUiDA

DE|.JGAN I\4CDEL

PEI.IBELAJARAN

KOOPERATIF

Ip=

TWO

SIAy-TLryC

SIF.A

v r-rs

-

IS.l Di

KELAS

X!

lPA

SMA NEGERI

5

YOGYAKARTA

TAHUI'-I

A..iARAi\i

2A11

-2A12

Fadiyah Suryan!"'* dan

Duri

Su!isworob

'Program Magister Pendidikan Fisika, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakada

Jl Pramuka 42 Sidikan Umbulhario Yogyakxia ., lndonesia

oProgram

Magister Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahtan Yogyakarta

Jl Pramuka 42 Sidikan Umbulhario Yogyakafta ., lndonesia

Tel/Fax : 08 1 578706 1 64; Email : fadiyah. suryani@yahoo.com

ABSTRAK

Tujuan penetitian ini untuk meningkatkan hasil belajar

fisika

konsep fluida pada siswa kelas Xl IPA

54414

ff

5 Yogyakarta tahun ajaran 20'l't/20i2 nelalui modei Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay-Two

Sfray

fiS-ISl.

Peneiitlan

ini

diiaksanakan

pada

kelas

Xl

!trA yang berjumlah 36 sis,aza. Peneiitian ini

menggunakan peneiitian tindakan kelas (action research) sebanyak

2

siklus. dinana setiap siklits meiiputi

empat tahap

yaitu

perencanaan, tinciakan, pengarnatan (absservasl)

dan

reflei-.:r.

Siklus

1

Peneliii

rnelakukan ciemonstrasi pada materi Flitida statis kemuciian sisv'la berciiskusi sesuai ciengan kelompok cian

sharing antar kelompok. Dua siswa berramu(stray) ke kelompok lain dan

2

slswa tetap(stay) berada di

ketompok untuk menerima kedatangan

dari

kelompok lain.Beberapa kelompok mempresentasikan itasil

kerja kelcmpok

dan

hasil sharing dengan kelompok iain.

Darihasl

les pada siklus 1 rnenuniukkan hasil

)reng belum memuaskan karena ada 17 siswa yang belum

iuntas

dan kurangn;ta partisipasi slswa dalam

beiajar kelompck dan kurang tertib ketika peiaksanaan sharing antar kelompok. l"laRa diadakan siklus 2,

teknlk pelaksanaan sa,::,a seperti srk/lrs

/,

sr'swa o,,oai

lebih

berparTisipasi aktif dalam kelompok dan

peiaxsanaan setiap kegiatan pembetajaran beriangsung lebih teriib, siswa tampak termotivasi dalarn belaia,

hai ini tampak pacie saat siswa be,'dr-sxusr.. Hasil anaiisis data menunjukkan bahwa pembelaiaran dengan

model

two

stay tw'o stray dapat rneningkatkan presfasi siswa. Tiap siklus ada peningkatan hasii belaiar,

yaitu sikius 1 presentasiketunlasanlt%

,

siklus

2

presentase ketuntasan

86/o

sehingga ada konaikan hasil

belajar sebesar 337o.

Kata kunci : prestasj sisrza, proses belajar fisika, konsep ftuida pomblajaran two stay two stray

PENDAHULU.AN

Mata pelajaran Fislka merupaKan saiah satu

rnata pelajaian

yang

kurang disukai ol;l-r siswa.

Hai

ini

dapat

dilihai dar! nasii

belajar srswa

Berdasarkan pengalaman guru mengalar, ternyata

dari ha>il r,langan cendrung memperoleh nilai yang

rendah.

Dari hasii

wawancara

dengan

siswa,

terny;ata sebagian besar -iswa malas belajar dan

belur-n maksirnai belajar fisika, karena nrenganggap

fisika icjentik dengan banyak rumus.

Diharapkan

adan;,,a

variasi

metocie

pembelajaran di keias dapa'r rnen!ngkaiar i<uatitas

pembelajaran, siswa se:nakin termoiivasi iaiam

belajar, claya kreaiivitas akan semakin meningkat

l"4odei

pembeiajaran

diharapkan

dapat

bermanfaai bagi siswa-siswa yang heierogen dan

memungkinxan menjadi moclel pembelajaran yang

berpusat

pada siswa,

yang akan

merangsang

kemanrpuan berfikir kritis peserta didik.

Ada

b:berapa

tipe

Model

Pembelajaran

Kooperatif, saiah satunya adalah Tv:o Stay-Two

Sfray

(TS-TS)

atau

Dua

Tinggai-Dua Bertarnu.

Berbeda derrgan

tipe

vang

lain,

struktur Model

Pcmlre!:jaran Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray

memberi

kesernpatan

kepada

siswa

untuk

menyampaikan hasii kerja atau informasi dengan

keiompok lain [1]. Diduga, dengan adanya sharing

pendaoai

antarkeiompok

dapat

membiasakan

siswa untuk saiing menghargai pendapat orang lain

(2)

dan

belajar

menEemukakan pendapai kepada

orang lain.

Sti"ukiur Model Pernbeiajaran Koooei-atif iipe

Two

Sta.v-Twa

Sfray

tersebut

rnengemukakan

bahwa

dua hai

oenting !/ang merupakan bagian

dari tujuan

pembelajaran

flsika

adalah

oembentukan

sifat yaitu poia

bei.pikir- kritis dan

kreatif.

Oleh

karena

itu,

peneliti

tertarik

untuk

menerapkan Model Pembeiajaran Kooperatif Tlpe

Two Stay-Two Stray sebagai upaya meningkatkan

hasil prestasi belajar siswa kelas

Xl

IPA

1

SMA

Negeri 5 Yogyakarta dalam pelajaran fisika.

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe

Two

Stay-Two

Sfray dalam

pembelajaran

membuat siswa tidak tedalu menggantungkan pada

guru, memberikan dorongan untuk berpikir krirtis,

serta dapat

membiasakan

siswa

untuk

berani

bertanya

dan

berpendapat

atau

mengungkapkan

ide sehingga dapat menaikkan hasil prestasi siswa.

Berdasarkan latar belakang

di

atas, dapat

diindentifikasikan rendahnya hasil prestasi belajar

fisika

siswa

schingga dapat dirumskan masaiah

bagaimana meningkatkan

hasil

prestasi belajar.

fisika sisvya melalui model pembeiaiaran Kcoperatif

Tipe

Two Siay-Two Sfray (TS-TS) pacia konsep

Fluida kelas

Xl

iPA 1

SI\,4A Negei-i

5

yogyakarta

tahun ajaran 201 1 12A12.

Tujuan

peneiitian

ini

adaiah

untuk

meningkatkan prestasi hasil belajar

fisika

siswa

kelas

Xl

IPA 1

SMA, Negeri

5

Yogyakarta tahun

ajaran

2A1112Afi

melaiui Model

Pembelajaran

Kooperatif Tipe hz.o Stay-Two St-ay(IS-TS).

KA*'IAN PUSTAKA

Model

pembelajaran

Tlvo

stay-twc

stray

merupakarr modei pembelajaran kooperaiif ciengan

kelompok berempat, yaitu kelompok yang terdiri

dari

empai siswa. Beberapa kelebihan kelcmpok

berempat

[i]

antara

lain

siswa mudah ciipecah

menjadi

berpasangan,

lebih

banyak

ide

yang

muncul dan tugas yang bisa diseiesaikan. Kajian

hasil penelitian terdahulu tidak menyimpang jauh

dengan

apa yang telah

dilakukan

oleh

peneliti-peneliti

A.

Prestasi Beiajar, Pembelajar-an

Presiasi belajai-

sis.,va

acjalah

vambaran

kemampuan

siswa yang

diperoleh dar-i

hasil

penilaian proses oelajai' siswo dalam mencapai

tujuan pengajaran.

Pembolajaran

didefinisikan

sebagai

proses

interaksi

aotera

peeerta

didik

dengan

lingkungannya sehir rgga terjacii perubahan perilaku

ke

arah yang

lebih baik.

Fembela.iaran pada

hak;katnya untuk mengembangkan aktivi.ras dan

krealivitas peserta didik melaiui berbagai interaksi

dan pengalaman beiajar [2].

r,ri'cisi:a s -

;::;'[il;h:I!-,'.:[:

i

I

i

i S i] N 9 7

"c -6."i1 -97!q,l 5 -2 i)

S.

ilodel

Pembelajaran l,(ooperatif Tipe Two

Siay-Two Siray

Pembe!ajaran kooperaiif mei"ujui<. pada berbagai

macam metode pengajaran

di

mana para

sisla

bekerja

daiam

kelompck-keiompok

kecii

untuk

saling

membantu

satu

sarna lainnya

cialam

mempelajari

materi

pelajaran.

Dalam

keias

kooperatif,

para siswa

diharapkan

dapat

saling

membantu,

saiing

mendiskusikan

dan

berargumeniasi,

untuk

mengasah pengetahuan

yang mereka kuasai saa'r

itu

dan

menutup

kesenjangan

dalam

pemahaman

masing-masing[3].

Two Stay-Two Sfray

fS-IS)

atau Dua

Tinggat-Dua Bertamu merupakan salah satu

tipe

model

pembelajaran kooperatif yang dikernbangkan oteh

Spencer Kagan (1992). Model pembelajaran ini

merupakan

pembeiajaran

kooperatif

Cengan

kelompok berempat,

yaitu

kelompok yang terdir:

dari empat siswa. Beberapa kelebihan kelompok

berempat antara lain siswa mudah dipecah menjadi

berpasangan, lebih banyak ide yang muncul dan

tugas yang bisa diselesaikan daripada kelcmpok

berpasanEan atau bertiga [1j.

Pelaksanaan

pembelajai'an

dengan

l"4odel

Kcoper"atif tipe

lwo

Stay-I. v1e St-ay ter-Ciri dari tiga

iahap utama, yaitu tahap kerja kelompok, tahap

sharing

pendapat

antarkeiompok,

dan

iahap

Delaporan keiompok- Langkah

nomor

(1)

merupakan tahap ker.ja keiompok, langkah nomor

(2)

dan

(3)

merupakarr tahao sharing pendapat

antarkelompok, sedangkan langkah ncmor (4) dan

(5) merupakan iahap pelaporan kelompok.

Two

Stay-Two

Sfray

(TS-TS) merupakan

saiah satu

tipe

fulodel Pembelajaran Kooperatif.

Berbeda dengan

tipe

yang !ain,

strukiur Model

Pembdalaran Kooperatif Tipe

lwc

Sfai,'-Iwo Sfray

memberi kesempatan kepada

sswa

untuk

menyarnpaikan hasil kerja atau informasr dengan

kelonpck

iain.

Adanya

shantng

pendapat

anLarkdompok

dapat

membiasakan sisv;a untuk

saling r'nenghargai pendaoai orang lain dan celajar

meng,er-nukakan penuapat kepada orang lain.

METODE PENELITIAN

A.

Jenis Penelltian

Penelitian

ini

menggunakan

rancangan

penelitian tinoakan yarrg terfokus dalam kegiatan dr

kelas

sehingga penelitiannya berupa Penelitian

Tindakan

Kelas. Dalam

penelitian

ini,

peneliti

berkolaborasi

dengan

sis,;.,a

d,:rt

guru

maia

pelajaran fisikc yang lain (ternan sejawat).

B.

Desain Penaiitian

Dalam peneiitian

ini,

peneliti

menggunakan

Penelitian Tindai<an Kelas (PTK) model spiral yang

dikembangkan cieh Kemmis dan Taggari (1988).

.1.

ri

(3)

Scminlr Nasiorlrl I-isikl 201 l

flnivcrsilas Ncqcri Sclnarang 6 ( )kl"h!: ]rl t l

tsBN ()71'!-6(ll -!i7ii I 5-2 -{}

lr4enurut modei spii'ai dari Kemrnis Can Taggart,

penelitian tindakan kelas di!aksanakari

iaiam

4

iahap daiam setiap siklus, yaitu tahap pereftcanaen

{plan), tahap tindakan (act),

tahap

pengamatan

{observe), dan tahap refleksi (retiect}i41.

Model tersebut ciapat digambarkan sebagai

berikut:

SS S h-s ID

Pernyaiaan

posiiif 4 J 2 1

Pernyataan negative

I

I 2 3 4

c)Anaii-sis hasii tes

3.

Triangulasidaia

T:'iangg1".;

adalah teknik

pemeriksaan data

yang memanfaatkan sesuatu yang lain

di

luar

data

itu

untuk

keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap

data

itu

t51..

Dalam

penelitian

ini,

triangulasi

dilakukan

dengan membandingkan data hasil observasi,

angket, tes, catatan lapangan, dan wawancara.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A

Hasi! Penelitian Tindakan Keias

Berdasai'kan

hasli

angket respon

siswa

terhadap

peiaksanaan

pernbelalaran

Model

Kccperatif Tipe

lr,o

Stay-Two Stray , dapat diiihat

presentase skoi"

iiap

indikator pada tabe!

3

dan

grafik 1 sebagai berikut:

Tabei 2. Hasil Angket Respon Sis'wa terhadap

Pelaksanaan Pembelajaran Cengan tvlodel

1.

Hasil

Obse

ryasi

Pel:ksanaan

Pembelajaran ciengan Model Kooperatif

tipe

r-wo

Stay Two Stray

Penelitian iindakan kelas

ini

dilaksanakan da!am

dua siklus dengan sepuluh kali perternuan (16 jam

pelajaran), yaitu srxlus

I

dilaksanakan dalam lima

kali

perter-nuan

(8 jam

pelajaran) dan

sikius ll

dilaksanakan dalarn

lima kali

pertemuan

(8

jam

pelajaran).

Pada

setiap siklrls,

guru

sudah

berusaha menerapkan

Model

Pembelajaran

Kooperaiif Tipe

Iwo

Stay-Two Sfray dengan baik.

5 Pd<.€^d. P6.i.^ aHeJ I

Gambar

1.

Model Spiral dari Kemmis dan

Taggart (198E)

C. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian

ini,

data

yang dianalisis

r;reliputi

dala hasil

observasi

pelaksanaan

pembelajaran dengan iv'ioCd Kooperatif

iipe

fwo

Stay-Two

Stray,

'Jata hasii angkei respon siswa

terhadap peiaksanaan pembelajaran dengan Mocjel

Kooperaiif tipe Two Stay-Tuto Sfi'ay'. dan data hasi!

tes akhir siklus. Adapun teknik analisis data yang

dilakukan

daiam

penelitian

ini

adalah

secara

deskrrtif kuantitatif

dan

kuaiitatii dengan rincran

sebagai berikut:

1.

Reduksi data

Reduksi

data

dilakukan

untuk

merangkurn,

ir:emfokuskan daia, dan fakta pada hai-hal yang

pentino. serta menghapus data yang tidak penting

2.

Analisis data

a)

Analisis

hasil

observasi

pelaksanaan pembelajaran.Data hasil observasi ini dianalisis

secara deski ptif , yai tu dengai'l rrengQorll barkan

keterlaksanaan Model Pernbelajaran Kooperatif

iipe

Two Stay-Two Sfray. KemamF#an belafai

sis'wa, ser-ta aktivitas siswa dan guru sdama

proses pembelajaran bedangsung.

b)

Anaiisis

angket respon

s!s'wa terhadap

pelaksanaan

pembelaiaran ciengan

Model

Kooperatif

tipe Tvto

Siay-Tuto

St'ay.

Skala

instrument yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Skala Likert

Tabel

1

Pedor-nan Pensk-oran Angxei Respon

Siswa terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Model

Kooperatif Tipe fwo Stay-Two Sfray dengan

menggunakan Sk:la Likert

Butir I

Skor iawaban

Tioe fwo Siav-Two

No. Aspek Persentase Kualifikasi

1. Belajar

kelomook 82

o/o Tinggi

2. Kerja sama

dalam kelompok

82%

Tinggi

,

J.

SharinE

pendapat

antar-ke!omook

Bs% tinggi

Keseluruhan proses oembelaiaran

77 o/" Tinggi

i

Rata-Rata

I

82%

Tinggi
(4)

Secara

umurn,

peiaksanaan

pembeiajaran

bei'ianESUng cjengan iancai-',i,,aia.ipun tei'ciapat

beberapa

kendaia

yang

meniadi

keterbarasan

peneliii. Pada pertemuan

i

siklus

i,

sisrua masih

rnei'asa

bingung dalam

meiaksanakarr

pembelajaran

dengan I'riodei

Pembeiajaran

Kcoperatif

Tipe Two

Siay-Two

Stray

karena

pembelajaran ini masih baru bagi mereka. Meski

demikian, pada pertei-nuan berikutnya slswa mulai

terbiasa dengan alur pembeiajaran yang digunaxan

dan bisa melaksanakan setiap tahap pembelajaran

dengan lebih tertib daripada sebelumnya.

a.

Kerja kelompok

Secara umum,

kerja

sama kelompok belajar'

siswa pada setiap siklus berlangsung dengan baik.

Para siswa dapat saling membantu

dan

bekerja

sama dengan baik dalam kelompok. Pai'a sis-wa

juga

ulet dalam menyeiesaikan tugas-tugas yang

diberikan, yaitu dengan bertanya keoada guru atau

teman bila mengalami kesulitan, berdiskusi dengan

serius, mencari informasi tambahan dari buku-buku

fisika,

bal-rkan

ada

beberapa kelompok yang

be;'inisiaiif

untuk

melakukan peragaan

untuk

mendapatka:i gambaran mengenai

kasus

yang

ciihaciapi.

Pada siklus

i

pertemuan i, diskusi sis'wa dalam

kelompok beriangsung cukup ba!1.;. Namun,

rata-rata

hanya

satu atau

dua

siswa yang

aktif

berpendapat dalam kelornpok, sisanya masih pasif

Calam

.'nenyampaikan

pendapatnya.

Diskusi

keiornpok pada pertemuan

ii

berlangsung lebih

baik

daipeda

perternuan sebelumnya karena

beberapa sisr.,a yang sebelumnya cenderurg pasif

kini muiai ak*if ciatarn berdiskusi. Namun demiklan,

masih

ada

beberapa sisrua

yang

masih kurang

berpartisipasi dalam kelcrnpok.

b.

Shanhg Pendapat antar-Kelompok

Sharing pendapat antarkelompok pada

setiap slklus berlangsung dengan baik. Para

sswa

dapat menjalankan pei'annya

rnasing-masing

derpan

baik. Masalah

yang

oeneliti

temukan dalam

pro*s

sharing pendapar pada

siklus

!

pertemuan

I

adalan

a.ja

beberapa

"sis',na tarnu" kurang iei'tio dalam berkunjung

(iidak mernaiuhi ruie kunjungan).

Fada sikius I perterrruan ll, "srswa tarnu"

dapat menratuhi

rute

kunjungan yang telah

ditentukan. Namun, pada awai proses sharing

pendapat ini ada "siswa tarnu" yarg terlambat

berkunjung

kai'ena

laiai

beium

selesai

menuliskair

jawaban

kelompok pacia kartu

sehingqa

siswa

terlihar

berjejal pada

satu

tempat karena "sisvrna tamu" dai-i kelompok lain

iclah

datang.

Hal

tersebut

menyebabkan

proses

kunjungan

menj,:ci kurang

tertib.

Sedangkar

proses

sharing pendapat pada

sikius ll beriangsung denqan iebih teriib..

c. Pelaporan Kelornpck

r nr.. i.r:;rr::s

"

"r:;::jil;j..*

! S ii.tr" 9 7li -{,0 i' l

il:fl

-971{ I 5 ;l -l i {):

iahap

peiapcran keiornpck

oada

setiec

pertemuan beriangsung

dengan

caiii.

Para

sis$,,a

Capai

ber"cjiskusi

dan

menye!esaikan

iugasnya

ciengan

baik.

Peneliti

tioak

menemukan

kendala apapun

seiama

pelaksanaan tahap ini.

2.

Hasi! Tes A.khir Siklus

Berdasarkan hasil tes yang dilaksanakan

pada akhir sixius

I

Can

ll,

clapat ciiiihat

persentase ketuntasan hasil beiajar siswa.

Tabel 3. Hasil tes akhir siklus

B.

Pembahasan

Selama pelaksanaan tindakan pada setiap

sik!us, penelii! sudah

menei'apkan

Modei

Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray

dengan

baik.

Secara urnum,

pelaksanaan

pembelajaran berlangsung

dengan

iancar

walaupun terdapat beberapa kendala yang menjadi

keterbatasan peneliti. Pelaksanaan pembelajaran

dengan Model Pernbelajai-an Kooperatif Tipe Two

Stay-Two Sfray pada siklus I mengalami beberapa

kendala, yaitu kurangnya partisipasi siswa dalam

belajar

keiompok

dan

kurang

tertibnya

pelaksanaan

sh*ing

pendaoat antar-kelompok.

Hal tersebut terjadi karena rnasih bartrnya Model

Pembelajaran Kooperatff

lipe

Two Stay-Two Stray

bagi sis:wa.

Pelaksanaan pembelajaran ciengan Modd

Pemirelaja;'an Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stny

pada siklus

ll

bukan lagi menjadi masalah karena

siswa

dapat lebih

berpartisipasi

aktif

dalarn

kelc:npoknya

dan

pe!aksanaan

setiap

kegiatran

pemirelajaran beriangsung

lebih tertib

ciaripada

sebelumnya. Pada siklus

ini,

sisrrua tampak iebih

termotivasi cialam belajar. Hai tersebut teriihat dari

keaktifan siswa dalam belajar, terwujudnya kerja

sama siswa yang baik dalam kelompok, partisipasi

aktif

siswa dalam berdiskusi kelompok, keuletan

srswa

daiarn

menyelesaikan tugas-tugas yang

diberikan,

dan

antusias

siswa

untuk

rnempresentasikan hasil diskusin;,a.

Pada tahap kerja keiompok, pada umumnya

kerja

sama kelompok belajar siswa pada setiap,

siklus berlangsung dengan baik. Para siswa dapat

saiing membantu dan bekerja sama dengan baik

dalam

kelompuk.

Para

siswa

juga ulet

dalam

menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan, yaitu

dengan bertanya kepada

guru atau

teman bila

mengaiami kesulitan, berdiskusi dengan serius'

SIKLUS RATA.

RATA

SISWA YANG TUNTAS

PERSENTASE

I

69,4 19

53%

ll 78,19 31 86%

(5)

F

r

I

i

I

{

;

q

t

t

t

{

{

i

,t

i

5

it

fl

F

Suryani

Fp106_5

Sclnia;,r Na:ir'rrrl I r..it.l lr) Il

Univcrsitas Nrgcn Scr*rrarl' fi ( )ktchr: l0 !l Islr\ ()7i(-602-u -315-l r)

mencari inforrnasi tambahan cari buku-urriku fisika

bahkan ada beberapa keiompck yang berinisiaiif

untuk rneiakukan peragaan

untuk

mlndapatkan

gambaran mengenai kasus yang dihadaoi. Diskusi

kelompok pada siklus

I

berlangsung cukup baik.

Beberapa siswa yang pada pertemua; i cenderung

pasif

mulai menjadi aktif cialam berdiskr.:si padl

pertemuan-pertemuan berikutn;.,a. Keterlibatan

siswa semakin terlihat pada sikius

ll.

para sisura

teriihat antusias dalam berdiskusi ketompok untuk

menyelesaikan tugas yang diberikan. Bahkan ada

beberapa kelompok yang berinisiatif untuk bekerja

sama

melakukan peragaan

untuk

mendapatkan

gambaran mengenai kasus yang dihadapi.

Pada tahap sharing

pendapat

antarkelompok, pelaksanaan sharing pendapat

pada setiap siklus berlangs{rng dengan baik. para

siswa dapat menjalankan perannya masing_masing

dengan baik. Masalah yang peneiiti temukan dalam

proses sharing pendapat

pada

sikh.rs

I

adalah

kurang

disiplinnya

siswa dalarn

berkunjung

sehingga proses snaring pendapa.t ber.tangiung

kurang

teftib.

Namun demiklan, proses siaring

pendaoat pada siklus

ll

dapat beriangsung iebih

teftib dadpac'a sebelumnya, walaupun masih ada

kelcmpok

yang

berlebih "siswa

tarnu"

akibat

pei'bedaan kecepatan daiam

shuing

yang tidak

dapat

ciihindar-i. Tahap seianlutnya

yaitu

tahap

pelaporan kelor-npok bedarrgsung

dengan

baik

pada setiap siKius dan tidak mengaiami kendala

apapun.

Para siswe

dapat

berdiskusi

dan

menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Peiaksanaan pembetajaran

fisika

dengan

Model

Kooperatif

Tipe

Two

Stay-7i,no Siray

direspon

positif

oleh

siswa.

Ber.dasarkan hasil

angket respon siswa to;hadap

peiaksanaan

pembeiajaran Cengan l,,lodel Kooperatif Tipe Two

S t ay-Tw o Sfray, d i ketah u i ;-a ta *a ta persentase skor

dari

aspek-aspek pembeiajaran

berarja

cjalam

kategori tinggi, yaitu sebesar gZ.?3 %.

Motivasi

dan

belaja;. me.rupakan

dua

hal

yang saling mempengaruhi,

rnotivasi heiajar

memounyai

peraftan

yang

besai-

tei.hadip

keberhasilan

seseorang

daianr

irelajar

tSj.

Berdasarka; hasil pe;elitian yang telah diperoieh,

meningkatnya motivasi beiajar fisika sisv,,a kelas Xl

f.\

1

SMA

Negeri

5

yogyakarta tahun ajaran

2411/201) cliiringi oleh meningkatnya banyak siswa

yang

tuntas cialarn belajar. Adapun ketuntasan

hasil

belajar siswa

ditentukan

oieh

Kr.iteria

Ketuntasan iviinimal Sir4A. Negeri 5 yograkarta yaitu

sebesar

75.

Berdasarkan

hasii

tes

at<nir sikius,

diketahui bahrara banyaknlva

siswa

y,3ng tuntas

dalam beiajar fisika mengaiami peningf"ion yang

cukup besar pada sikius

li

dibanciing sittus l, l,a;tJ

dari 53 o,/o pada sikius i menjadi g6

% pada siklus ll.

dari 36 siswa yang aca

di

keias

Xi ipA

i

StujA

i.iegei'i 5 Ycgyakar-ta tahun peia.jaran

2A11n|i2.

Seiain

itu,

adanya

respon

positif

sisy.ra

terhadap peiaksanaan pembelajar.an dengan Modei

Kocperatif

Tipe

Two

Stalt-Two Stray

clan

peningkatan perseniase ketuntasan

hasii

brelajar

sisvya

mengindikasikan

bahwa

Modei

Pembeiajaran Kooperatif Tipe Tuto Siay_Twc Stray

juga telah mendukung proses belajar hsika

siswa

kelas

Xl

iPA

i

SMA

Negeri

5

yogyakarta.

Meningkatnya presentase ketuntasan naSi beiajar

siswa kelas

Xl lpA

1 SMA Negeri

5

yogyakarta,

dari siklus

I

ke

siklus

ll

merupakan indikator

keberhasilan dalam penelitian ini. Hasil penelitian

yang telah diperoleh menunjukkan bahwa indikator

keberhasilan tersebut

telah

terpenuhi sehingga

siklus lll tidak dipertukan.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data secara deskripsi dan

kuantitatif

dapat

dipercieh

kesirnpulan bahwa

rlovas! pembelajaran

model

Koopeiatif Tipe Two

Stay-Two

Siray

menjadikan siswa iebih

keatif

,

aktif

daiam

proses

per.nbelajar-an

dan

bisa

meningkatkan hasil prestasi belajar siswa

UCAPAN TERIMA ICASIH

^

Penulis_ mengucapkan

terimakasih

kepada

Program Studi Magister pendidikan Fisika UAD

dan

Kepala

SMA

N

5

rogryakarta

yang

telah

memberi dukungan motivasi

dan

kesempatan

untuk

berkarya-DAFTAR PUSTAI(A

Anita Lre 2001.

Cooperative

Leuning,

Memprat:likkan Cooperative

Learning

di

Ruang-Ruang Ketas. Jakarta: pT Grasindo

Mulyasa.

20OS

Menjadi

Guru

profesional,

Menciptakan pemtntajaran

Kreatif

dan

Menyenangkan.

Bandlng:

pT

Ren,aja

Rosdakarya

Siavin, Rrb+:rt

F.

1gg1

.

Educational psvchology,

Third Edition US.n: Allyn and Bacon

McTaggart, Rcbin. 1gg3. Action Research,

A

Short

Modern History. Au"tralia: Deakin University

!

ianrzah

B.

Uno.

2007. Teori

Motivasi

dan

Fengukurannya, Analisis di Bidang pendidikan.

iakaria. PT Bumi Aksara

lvioleong, Lexy

J.

1988.

Metodologi

peneiirian

Gambar

Gambar 1. Model Spiral dari Kemmis danTaggart (198E)

Referensi

Dokumen terkait

Sejalan dengan berkembangnya kebutuhan akan berbagai produk industri yang beragam dengan tingkat kesulitan yang bervariasi, maka telah dikembangkan berbagai variasi dari mesin CNC..

Berdasarkan data biaya pengelolaan jalan tahun 2011 dan 2012, jenis tindakan penanganan dapat dikategorikan sebagaimana pada Tabel 10. Pada Ta- bel 10 dapat dilihat bahwa tahun

Kegiatan jumat bersih ini berjalan dengan lancar dengan sebagai mana mestinya. Kegiatan ini bertujuan untuk dapat menjaga lingkungan sekolah agar tetap asri dan

Tujuan proses adalah teknik menetapkan tujuan latihan dengan fokus pada penguasaan dan pengembangan keterampilan target yang dielaborasikan menjadi beberapa perilaku

Tujuan kedatangan saya kesini mau mendapatkan informasi tentang bagaimana perilaku kesehatan ibu selama hamil dengan malaria, terkait judul skripsi saya yaitu

 Consumer has found a reasonably satisfactory brand (minimum level) and will stick with it. brand (minimum level) and will stick

Dalam analisa data penelitian ini menggunakan analisis berupa kalimat berupa narasi yang bisa menceritakan data yang sudah terkumpul berbentuk cerita mulai dari awal bertemu

 Hubungan Sistem Konfigurasi Elektron dengan Letak Unsur dalam Tabel Periodik Unsur  Sifat-Sifat Unsur dan Massa Atom Relatif (Ar)  Sifat Keperiodikan Unsur. 