BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini pemakaian motor bakar dari tahun ketahun semakin meningkat hal ini mengakibatkan pemakaian bahan bakar minyak bumi semakin meningkat dan tentu sangat mengkawatirkan. Karena ketergantungan masyarakat terhadap pemakaian bahan bakar minyak sangat tinggi maka cadangan minyak
bumi akan semakin berkurang sedangkan kebutuhan semakin bertambah. Keadaan ini juga tidak sesuai dengan kebijakan pemerintah dibidang energi, yang mengusahakan pemakaian bahan bakar minyak bumi sehemat hematnya, mengingat minyak bumi yang tidak dapat diperbaharui. Disamping itu kelangkaan bahan bakar minyak juga memperkeruh keadaan ini. Persoalan kelangkaan bahan bakar minyak ini juga menjadi hal yang sangat krusial bukan hanya bagi negara Indonesia tetapi juga bagi negara-negara di dunia. Selain itu penggunaan bahan bakar fosil juga menimbulkan dampak negatif pada lingkungan seperti perubahan suhu yang semakin meningkat merupakan permasalahan yang sangat mengkhawatirkan juga bagi dunia pada saat ini. Hal ini disebut dengan pemanasan global (global warming). yaitu adanya peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi yang terjadi selama seratus tahun terakhir.
timing katup (vvti, vtec dsb) , piranti pendukung performansi seperti pemampatan udara masuk (Supercharger dan turbocharger) dan masih banyak pengembangan-pengembangan lainnya.Namun belum semua pengembangan-pengembangan dilakukan pada motor bakar terutama pada motor bakar berkapasitas kecil seperti pada sepeda motor. Menurut data kepolisisan RI (2011), di Indonesia penggunaan sepeda motor mencapai 68.839.341 unit sepeda motor, 6 kali lebih banyak dibandingkan jumlah truk, bis ataupun mobil pribadi. Hal ini dikarenakan sepeda motor merupakan alat transportasi yang banyak di gunakan masyarakat pada saat sekarang ini disebabkan oleh karena nilai ekonomis ataupun kepraktisan yang dihadirkan oleh sepeda motor. Nilai ekonomis dapat kita lihat dengan harga sepeda motor yang relatif terjangkau. Sedangkan nila kepraktisannya dapat kita lihan dengan lincahnya kenderaan bermotor roda dua bila digunakan pada jalan raya yang padat. Dan juga dengan Pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terhadap kendaraan pribadi di Indonesia diyakini akan memicu peningkatan jumlah pengguna sepeda motor karena terjadi peralihan pemakaian alat transportasi pada masa mendatang. Oleh karena itu pengembangan untuk
motor bensin berkapasitas kecil yang umumnya digunakan pada sepeda motor ini perlu dilakukan guna peningkatan efisiensinya.
konvensional yang mengandalkan energi fosil, yang memerlukan skala waktu jutaan tahun dalam pembentukannya, kini telah dapat diperpendek menjadi skala waktu harian. Karena bahan dasar metanol ini adalah CO2, hal ini juga sekaligus merupakan solusi untuk menurunkan polusi CO2 di atmosfer.
Kembali ke permasalahan BBM yang berdampak pada masalah subsidi, yang mengakibatkan pembebanan pada anggaran negara yang tidak sewajarnya, maka hal ini mengakibatkan pencarian pada sumber-sumber energi baru yang dapat dimanfaatkan sebagai BBM alternatif.
1.2 Tujuan Pengujian
1. Untuk mengetahui peningkatan efisiensi thermal ,efesiensi volumetris, konsumsi bahan bakar spesifik, Rasio Udara-Bahan Bakar serta besar peningkatan torsi dan daya mesin otto system Electronic Fuel Injection (EFI) berbahan bakar 90% premium dengan campuran 10% methanol menggunakan blower elektrik sebagai supercharger listrik dan yang tidak menggunakan supercharger listrik.
2. Untuk mengetahui kadar gas buang mesin otto system Electronic Fuel
Injection (EFI) berbahan bakar 90% premium dengan campuran 10% methanol menggunakan blower elektrik sebagai supercharger listrik dan yang tidak menggunakan supercharger listrik sesuai dengan peraturan menteri Negara lingkungan hidup nomor 05 thaun 2006 tentang ambang batas emisi gas buang.
1.3 Batasan Masalah
1. Bahan bakar yang digunakan dalam pengujian yaitu campuran 10% metanol- 90% premium (maksimal campuran metanol untuk mesin otto standart setelah dilakukan pengujian)
2. Mesin uji yang digunakan untuk mendapatkan unjuk kerja motor bakar 4-langkah dengan 1-silindersystem Electronic Fuel Injection (EFI) kapasitas 125 cc (Honda Supra X 125 PGM-FI) menggunakan blower 650 watt sebagai supercharger listrik.
Torsi (Torsion) Daya (Brake Power)
Konsumsi bahan bakar spesifik (Spesific Fuel Consumption) Efisiensi Thermal Brake (BrakeThermal Efficiency)
Rasio perbandingan udara – bahan bakar (Air Fuel Ratio) Efisiensi Volumetris
4. Alat uji yang digunakan untuk mengetahui komposisi emisi gas buang yaitu “Stargas898”.
5. Komposisi gas buang motor bakar bensin yang diamati adalah
karbonmoniksida (CO), karbondioksida (CO2), hydrocarbon (HC), oksigen
(O2)
6. Pada pengujian unjuk kerja dan pengamatan komposisi gas buang motor bakar bensin dilakukan pada variasi yang meliputi:
• Variasi putaran 1000 rpm, 2000 rpm, 3000 rpm, 4000 rpm,
5000 rpm, 6000 rpm, 7000 rpm, 8000 rpm, 9000 rpm.
1.4 Manfaat Pengujian
1. Sebagai pertimbanagan penggunaan supercharger pada sepeda motor kapasitas 125 cc dengan system Electronic Fuel Injection (EFI) dengan campuran bahan premium methanol sebagai bahan bakar alternatif.
2. Sebagai pertimbangan untuk perusahan produsen sepeda motor terhadap penggunaan supercharger untuk peningkatan efesiensi produknya.
3. Untuk memberikan dukungan terhadap pemerintah dalam mengurangi ketergantungan konsumsi bahan bakar fosil.
1.5 Metodologi Penulisan
Metodologi penulisan yang digunakan pada penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
b. Browsing internet, berupa studi artikel-artikel, gambar-gambar dan buku elektronik (e-book) serta data-data lain yang berhubungan.
c. Metode studi lapangan, yaitu dengan mengambil data dari hasil pengujian yang dilakukan di laboratorium fakultas teknik.
d. Diskusi, berupa tanya jawab dengan dosen pembimbing yang ditunjuk oleh Departemen Teknik Mesin Universitas Sumatera Utara.
1.6Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembaca dan memahami tulisan ini, maka skripsi ini dibagi dalam beberapa bab dengan garis besar tiap bab adalah sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan
Bab ini berisikan latar belakang, tujuan, manfaat, dan ruang lingkup pengujian.
Bab II : Tinjauan Pustaka
Bab ini berisikan landasan teori, persamaan-persamaan yang digunakan, untuk mendukung pengujian.
Bab III : Metodologi Penelitian
Bab ini memberikan informasi mengenai tempat pelaksanaan pengujian, bahan dan peralatan yang dipakai serta tahapan dan prosedur pengujian. Bab IV : Hasil dan Analisa Pengujian
Bab ini membahas tentang hasil data yang diperoleh dari setiap pengujian melalui pembahasan perhitungan dan penganalisaan dengan memarpakan kedalam bentuk tabel dan grafik.
Bab V : Kesimpulan dan Saran
Bab ini sebagai penutup berisikan kesimpulan dan saran yang diperoleh. Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisikan literatur yang digunakan untuk menyusun laporan.
Lampiran