• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Daftar Isi Untuk Karya Tulis Makalah Skripsi Dll - Makalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Contoh Daftar Isi Untuk Karya Tulis Makalah Skripsi Dll - Makalah"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

BAHAN AJAR

METODE PENELITIAN DAN

PENULISAN KARYA ILMIAH

Oleh

Onrizal

DEPARTEMEN KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

(2)

KATA PENGANTAR

Penelitian merupakan salah satu unsur tri dharma perguruan tinggi, selain

unsur pendidikan dan pengajaran dan unsur pengabdian kepada masyarakat.

Oleh karena itu, kampus sebagai dunia ilmiah memiliki tanggung jawab

besar dalam melahirkan penelitian bermutu tinggi dan publikasi ilmiah

berkualitas unggul.

Buku ini dimaksudkan sebagai bahan ajar mata kuliah Metode Penelitian dan

Penulisan Karya Ilmiah di Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara. Cakupan buku ini adalah mengapa perlu

penelitian? (bab 1), menyusun proposal penelitian (bab 2), menyusun

publikasi ilmiah (bab 3), dan penelusuran pustaka penelitian (bab 4). Selain

sebagai rujukan dalam menyusun proposal penelitian dan penulisan skripsi,

buku ini sekaligus dapat menjadi acuan bagi mahasiswa yang ingin

mengikuti kompetisi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang

diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada

Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan

Nasional (DP2M Dirjen Dikti Depdiknas) mengingat contoh-contoh yang

disajikan mengacu pada kriteria PKM.

Segala masukan dengan senang hati penulis terima untuk penyempurnaan.

Semoga buku ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Medan, 25 Januari 2009

(3)

DAFTAR ISI

Bab 1. Pendahuluan... 1

Bab 2. Menyusun Proposal Penelitian ... 4

Bab 3. Menyusun Publikasi Ilmiah ... 11

Bab 4. Penelusuran Pustaka Penelitian ... 17

(4)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

Bab 1

PENDAHULUAN

Mengapa perlu penelitian?

Penelitian atau “research” adalah upaya mendalami kebenaran dan

membangun kekayaan intelektual. Terjadinya akumulasi “knowledge” melalui

proses berpikir (reasoning dan learning) secara terus menerus adalah faktor

yang terpenting dalam upaya mencari solusi terhadap permasalahan yang

dihadapi di dalam kehidupan.

Agar hasil penelitian memiliki nilai daya guna dan tersebar secara luas

diperlukan penulisan karya ilmiah berupa publikasi ilmiah. Publikasi ilmiah

dimaksudkan untuk mendokumentasikan sebuah karya ilmiah sehingga

proses akumulasi ilmu pengetahuan (knowledge) bisa terus berjalan. Oleh

karena itu, dunia kampus yang merupakan dunia ilmiah memiliki tanggung

jawab besar untuk mampu melakukan penelitian dengan mutu yang baik dan

kemudian mempublikasikannya.

Peranan pengembangan sumberdaya manusia (SDM) dan pengembangan

ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (ipteks) praktis mutlak diperlukan

untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Indonesia memiliki kemampuan

dalam penguasaan ipteks yang luas tetapi masih memiliki kelemahan

mendasar dalam research & development (R&D) untuk inovasi teknologi.

Fokus R&D harus diarahkan untuk mendukung industrialisasi,

pengembangan sektor pertanian dan jasa. Warsito (2006) peneliti Indonesia

di Ohio State University menyatakan bahwa tanpa R&D Indonesia tidak akan

‘survive’ dalam kompetisi global.

Program Penelitian bagi Dosen dan Mahasiswa

Penelitian merupakan salah satu tri dharma perguruan tinggi, selain

pendidikan dan pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat. Institusi

(5)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

bawah pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti),

Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Bagi seorang dosen,

penelitian selain merupakan suatu kewajiban, juga sekaligus untuk

meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan pemecaharan

permasalahan yang dihadapi tentang suatu objek. Penelitian bagi

mahasiswa, selain sebagai prasyarat yang ditetapkan dalam kurikulum untuk

mendapatkan gelar pada jenjang tertentu, juga berguna untuk belajar

memecahkan masalah secara sistematis dan ilmiah serta membangun

kreativitas.

Pemerintah melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

(DP2M) Dirjen Dikti Depdiknas, Kementerian Negara Riset dan Teknologi

(Kemneg Ristek) serta berbagai investasi pemerintah telah melakukan

pembinaan penelitian dalam waktu cukup lama. Melalui berbagai program

pembinaan penelitian tersebut telah berkembang cukup banyak pusat-pusat

penelitian maupun kelompok-kelompok peneliti unggulan di berbagai

perguruan tinggi di Indonesia. Kelompok peneliti, laboratorium, dan pusat

penelitian tersebut telah memiliki kemampuan dan suasana akademik yang

kondusif untuk pengembangan dan pelaksanaan penelitian yang baik.

Sementara itu masih cukup banyak dosen di berbagai perguruan tinggi yang

relatif masih perlu meningkatkan kemampuan melaksanakan penelitian yang

bermutu baik (DP2M, 2006a).

Mahasiswa sebagai aset bangsa memiliki potensi yang besar untuk

dikembangkan dan perlu secara dini digali kreativitasnya sebagai calon

penerus pemimpin bangsa. Pemunculan karya kreativitas mahasiswa

diharapkan dapat memberikan nilai manfaat yang lebih besar untuk

kemajuan ilmu pengetahuan dan masyarakat Indonesia (Ditjen Dikti, 2006).

Salah satu upaya untuk mengantarkan mahasiswa mencapai taraf

pencerahan kreativitas dan inovasi berlandaskan penguasaan sains dan

(6)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

mahasiswa diberi peluang untuk mengimplementasikan kemampuan,

keahlian, sikap tanggungjawab, membangun kerjasama tim maupun

mengembangkan kemandirian melalui kegiatan yang kreatif dalam bidang

ilmu yang ditekuni dalam rangka mempersiapkan diri menjadi pemimpin

yang cendekiawan, wirausahawan, mandiri dan arif di masa mendatang.

Selain itu, melalui PKM diharapkan kualitas mahasiswa meningkat agar kelak

dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis

dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan

menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta

memperkaya budaya nasional (DP2M, 2006b).

Daftar Pustaka

DP2M. 2006a. Panduan Pelaksanaan Hibah Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Program Kreativitas Mahasiswa Edisi VII. Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

DP2M. 2006b. Panduan program kreativitas mahasiswa (PKM). Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

(7)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

Bab 2

MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN

Selain ide yang kuat, orisionil, kreatif dan inovatif, tahapan menuangkan ide

dalam bentuk usulan atau proposal merupakan kunci utama untuk

memenangkan kompetisi agar proposal tersebut dapat dibiayai atau

didukung sponsor atau sumber dana tertentu. Pengetahuan yang cukup

tentang kriteria penilaian mutlak dimiliki oleh pengusul, sehingga sejak awal

usulannya tidak berada pada lingkup yang tidak bisa didanai, apabila

proposal yang dibuat untuk diaujukan kepada sponsor atau donor.

Untuk memudahkan memahami dan menguasai penyusunan proposal,

berikut ini dijelaskan kiat dalam menyusun proposal PKM Non Penulisan

Ilmiah. Sebelum menguraikan kiat tersebut, terlebih dahulu dijelaskan

kriteria PKM yang dituju.

Kriteria Program

Ada lima jenis kegiatan yang ditawarkan dalam Program Kreativitas

Mahasiswa, yaitu empat jenis PKM yang merupakan program kegiatan fisik

yang diusulkan untuk dibiayai dan satu jenis PKM yang merupakan program

kegiatan penulisan ilmiah dalam bentuk pengajuan artikel ilmiah hasil karya

mahasiswa yang diusulkan untuk mendapatkan hadiah atau insentif.

Keempat jenis PKM yang pertama meliputi PKM Penelitian (PKMP), PKM

Penerapan Teknologi (PKMT), PKM Kewirausahaan (PKMK), dan PKM

Pengabdian Masyarakat (PKMM). Selanjutnya, jenis PKM yang kelima adalah

PKM Penulisan Ilmiah (PKMI) (DP2M, 2006a).

Program Kreativitas Mahasiswa diberikan oleh Direktorat P2M, Ditjen Dikti

kepada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS)

dengan pola pembinaan melalui penyediaan dana yang bersifat kompetitif,

akuntabel dan transparan. Kriteria mengenai inti kegiatan seperti materi

(8)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

biaya, laporan akhir, dan luaran dari kelima kegiatan dalam PKM disajikan

Tabel 1.

Tabel 1. Kriteria Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)

JENIS KEGIATAN

2 Materi kegiatan

Sesuai bidang 3 Strata Pendidikan Diploma, S1 Diploma, S1 Diploma, S1 Diploma, Si Diploma, S1 4 Jumlah Anggota 3-5 orang 3-5 orang 3-5 orang 3-5 orang 3-5 orang 5 Alokasi Pendanaan Biaya Maks

Rp 6.000.000 6 Laporan Akhir Hasil Kerja Hasil Kerja Hasil Kerja Hasil Kerja Artikel 7 Luaran Artikel, paten

Sumber: DP2M (2006a)

Perbedaan kelima jenis kegiatan PKM menimbulkan konsekuansi teknis

pelaksanaan yang berlainan. DP2M (2006a) lebih lanjut menjelaskan

karakteristik dari masing-masing PKM sebagai berikut:

• PKM Penelitian (PKMP) merupakan kreativitas yang inovatif dalam menemukan hasil karya melalui penelitian pada bidang profesi

masing-masing. Kreativitas penemuan gagasan, ketepatan metode penelitian dan

sumbangan berupa informasi bagi kemajuan ilmu pengetahuan

merupakan pertimbangan utama.

• PKM Penerapan Teknologi (PKMT) merupakan kreativitas yang inovatif dalam menciptakan suatu karya teknologi (prototipe, model, peralatan,

proses) yang dibutuhkan oleh suatu kelompok masyarakat (kelompok

tani, industri kecil, pengusaha/pedagang kecil, koperasi atau kelompok

produktif lain) yang akan dijadikan mitra kerja. PKMT mewajibkan

mahasiswa bertukar pikiran dengan mitra, karena produk PKMT

merupakan solusi atas persoalan yang diprioritaskan mitra. Dasar

(9)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

penelitian dalam program ini. Namun demikian untuk penyesuaian bisa

dilakukan kalibrasi dan uji coba seperlunya dalam rangka adaptasi.

• PKM Kewirausahaan (PKMK) merupakan kreativitas penciptaan ketrampilan berwirausaha dan berorientasi pada profit, umumnya

didahului oleh survai pasar, karena relevansinya yang tinggi terhadap

terbukanya peluang perolehan profit bagi mahasiswa. Perlu ditegaskan di

sini bahwa penciptaan ketrampilan berusaha yang dimaksud adalah untuk

mahasiswa pengusul PKMK, begitu juga pelaku aktivitas usaha/bisnis

yang didanai dalam PKMK adalah kelompok mahasiswa pengusul PKMK.

Kelompok mahasiswa pengusul sebagai wirausahawan baru bisa menjalin

kerjasama dengan kelompok masyarakat produktif, namun dana PKMK

tidak dimaksudkan untuk membantu peningkatan ekonomi kelompok

masyarakat tertentu. Dalam PKMK sama sekali tidak diijinkan

dilakukannya penelitian/ percobaan untuk mencari temuan.

• PKM Pengabdian kepada Masyarakat (PKMM) merupakan kreativitas yang inovatif dalam melaksanakan program membantu masyarakat, yaitu

program yang mampu memberikan peningkatan kecerdasan,

keterampilan, dan pengetahuan masyarakat seperti penataan dan

perbaikan lingkungan, pelatihan keterampilan kelompok masyarakat,

pengembangan kelembagaan masyarakat, penciptaan karya seni dan

olah raga, dll. PKMM menuntut ditetapkannya masyarakat sasaran

strategis dan persoalannya sebelum menyusun proposal. Pengetahuan

atau teknologi yang akan digunakan dalam kegiatan pengabdian sudah

harus dikenal dan dikuasai. Tidak ada kegiatan penelitian dalam PKMM.

• PKM Penulisan Ilmiah (PKMI) merupakan kegiatan penulisan ilmiah dari suatu hasil karya mahasiswa dalam pendidikan, penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat (praktek lapang, KKN, PKM, magang,

dll). Usulan PKMI berupa artikel ilmiah yang siap cetak dan tulisan yang

dibuat berasal dari hasil karya mahasiswa peserta yang telah selesai

(10)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

Kiat Penyusunan Proposal

Ada empat PKM non penulisan ilmiah yang merupakan kegiatan fisik untuk

didanai DP2M, yaitu PKM Penelitian (PKMP), PKM Penerapan Teknologi

(PKMT), PKM Kewirausahaan (PKMK), dan PKM Pengabdian Masyarakat

(PKMM). Agar proposal yang diajukan dapat didanai, maka proposal tersebut

harus berkualitas baik sehingga bisa bersaing dengan proposal lain.

Beberapa kiat umum dalam menyusun proposal agar berkualitas baik

diuraikan berikut ini:

1. Baca dan pelajari dengan baik panduan program, terutama kriteria

program, kriteria penilaian proposal, aturan penulisan proposal, dan

gambaran proposal sebelumnya yang telah didanai. Sebagai contoh,

kriteria PKM yang dipublikasikan tahun 2006 dapat dilihat pada Tabel 1,

sedangkan kriteria penilaian PKM Non Penulisan Ilmiah disajikan pada

Lampiran 1 – 4. Pengetahuan yang baik akan kriteria program dan

kriteria penilaian, pengusul bisa menghadirkan proposal yang sejak awal

berada pada koridor yang diinginkan pihak penyelenggara/penyandang

dana. Informasi tentang proposal sebelumnya yang telah didanai akan

menghidarkan pengusul dari duplikasi atau terhindar dari mengusulkan

yang sesungguhnya telah dikerjakan orang lain.

2. Temukan ide atau tema. Ada dua tema yaitu “seed” dan “need”. Warsito

(2006), peneliti Indonesia di Ohio State University, mengemukakan

bahwa “keingintahuan” dan “kesukaan” adalah dasar pemilihan tema

yang memberikan energi yang tidak pernah habis. Dalam hal PKM

Penelitian, ide atau tema yang kuat akan mengantarkan pada penelitian

yang menghasilkan “ada” dari “tidak ada”, atau menghasilkan “solusi”

sebenarnya dari “permasalahan”.

3. Kumpulkan informasi. Sebuah ide atau tema yang kuat, kreatif dan

inovatif diawali dengan pengumpulan informasi yang baik, antara lain

(11)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

a. Mengumpulkan informasi melalui search: buku, jurnal, kumpulan

abstrak, prosiding, temu ilmiah, sumber internet, catatan-catatan

riset terdahulu, dll.

b. Memanfaatkan dengan baik media internet/search engine/citation

index/online library/ milis masyarakat ilmiah untuk mencari

informasi.

c. Gunakan klasifikasi informasi sesuai dengan kebutuhan untuk

memudahkan mencari, membaca dan meninjau kembali informasi.

d. Secara berkala kunjungi jurnal dan publikasi dari peneliti tertentu

yang sangat berhubungan dengan tema Anda untuk mencari

informasi terbaru.

Kegiatan pengumpulan informasi demikian akan menghadirkan program

yang kreatif yang tergambar dalam gagasan, perumusan masalah, dan

kebaruan pustaka yang diacu. Selain diarahkan membangun kreativitas,

kegiatan ini juga membantu dalam merancang kegunaan program.

4. Kuasai dasar. Aktivitas untuk menguasai dasar metode penelitian atau

metode pelaksanaan program merupakan salah satu titik penting dalam

penyusunan proposal program. Beberapa langkah yang bisa dilakukan

untuk menguasai dasar metode adalah:

a. Pilih satu dua buku dan beberapa jurnal yang sangat erat dengan

program Anda, baca dan kuasai sampai sedetail mungkin.

b. Buat ringkasan, terutama yang menyangkut permasalahan apa

yang diangkat, metode pendekatan apa yang dipakai, alat dan

bahan apa yang digunakan, hasil apa yang dicapai, sejauh mana

masalah terselesaikan, kesimpulan apa yang bisa ditarik, masalah

apa yang masih belum terselesaikan, dan tuliskan catatan/kritik

Anda.

Poin penting yang harus dilakukan dalam hal ini antara lain adalah

biasakan selalu “bertanya” dan buat asumsi bahwa yang Anda baca tidak

(12)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

komentar/pertanyaan pada buku/paper yangdibaca, dan tandai bagian

penting untuk memudahkan mengulang dan mencarinya kembali.

5. Formulasikan masalah dan solusi. Setelah kegiatan mengumpulkan

informasi dan menguasai dasar, dilanjutkan dengan memformulasikan

masalah dan solusi dengan tahapan:

a. Rumuskan permasalahan penelitian atau program dari tema yang

Anda pilih. Dalam hal ini, rumusan permasalahan mengacu pada

(i) daftar pertanyaan yang telah Anda buat selama menguasai

dasar yang telah dibangun orang lain, (ii) pastikan Anda

benar-benar ingin menyelesaikan permasalahan itu, dan (iii) cari

informasi seluas-luasnya berkaitan dengan permasalahan itu.

b. Tetapkan target yang ingin Anda capai, sejauh mana Anda ingin

memberikan kontribusi untuk menyelesaikan permasalahan yang

ada.

c. Rumuskan solusi Anda, melalui (i) kembangkan hepotesa Anda, (ii)

pilih/kembangkan dasar teori yang ingin dipakai, (iii) pilih alat dan

metode/pendekatan yang ingin digunakan

6. Buat anggaran biaya yang mengacu pada aktivitas program anda. Ingat

bahwa juri atau penelaah proposal Anda adalah orang yang terpilih

antara lain karena mereka berpengalaman dan menguasai bidang,

dimana mereka sebagai juri atau penelaah. Oleh karena itu, buatlah

anggaran biaya yang realistis.

7. Buat perencanaan kerja yang mengacu pada metode yang telah disusun

sebelumnya, sehingga dari perencanaan kerja tergambar dengan jelas

setiap aktivitas program dan kapan penyelesaiannya.

8. Paparkan/tuangkan hasil kegiatan anda di atas dalam sebuah proposal

program yang memenuhi aturan penulisan serta sistematika dan format

usulan sebagaimana diinginkan pemberi dana dalam panduan program.

Banyak kasus proposal yang baik, namun sejak awal tersisih dari

persaingan karena tidak mengikuti aturan penulisan serta sistematika dan

(13)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

Daftar Pustaka

DP2M. 2006a. Panduan program kreativitas mahasiswa (PKM). Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

DP2M. 2006b. Panduan program kreativitas mahasiswa penulisan karya ilmiah (PKMI). Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

(14)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

Bab 3

MENYUSUN PUBLIKASI ILMIAH

Berbeda dengan PKM Non Penulisan Ilmiah yang merupakan kegiatan fisik

yang dikompetisikan untuk didanai, maka PKM Penulisan Ilmiah (PKMI)

merupakan program penulisan karya ilmiah berupa artikel ilmiah

berdasarkan kegiatan yang telah selesai dilakukan oleh kelompok mahasiswa

pengusul tersebut, untuk memenangkan hadiah atau insentif apabila dinilai

baik oleh tim penilai.

PKMI bertujuan memacu kemampuan mahasiswa untuk menuangkan

pemikiran dan hasil-hasil kegiatan ilmiah yang telah dilakukannnya dalam

bentuk sebuah artikel ilmiah yang mengacu kepada standar penulisan jurnal

ilmiah. Dengan demikian program ini diharapkan mampu mengantarkan

mahasiswa untuk memiliki kemampuan menulis secara runut yang meliputi

kemampuan untuk menguraikan suatu permasalahan sehingga mendorong

perlunya dilakukan usaha pemecahan masalah atau pencarian solusi dengan

tujuan tertentu, kaitannya dengan usaha-usaha yang mungkin telah

dilakukan oleh orang lain, teknik dan landasan metode pemecahan masalah

yang dipilih disertai dengan kemampuan menguraikan landasan teori yang

terkait dengan permasalahan yang dibahas, serta ketajaman dalam

membahas dan menganalisis hasil yang diperoleh, yang akhirnya bermuara

pada penyimpulan dari pemecahan masalah yang telah dilakukan. Dampak

lain yang ingin dicapai melalui program ini ialah terjadinya diseminasi hasil

kegiatan mahasiswa yang cukup berarti sehingga mampu memberikan

kontribusi terhadap kemajuan ilmu dan teknologi. Hal ini akan tercapai

terutama apabila artikel yang telah dinyatakan lolos oleh tim reviewer dapat

diterbitkan dalam salah satu jurnal ilmiah di bidangnya yang terbit di tanah

air (DP2M, 2006).

Sebuah artikel ilmiah merupakan bukti bahwa penelitian telah dilakukan

sampai tahap tertentu yang menjadi alat utama untuk menilai penulis,

(15)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

upaya klaim dari hasil yang telah didapatkan, upaya mendapatkan

masukan-masukan, serta upaya memacu peningkatan kualitas (Handoko, 2006).

Selain itu, sebagaimana dinyatakan oleh Gerard Piel yang dikutip oleh

Achmadi (2002a) dan Sukur (2006) bahwa “whithout publication, science is

dead”, sehingga sebuah artikel ilmiah yang dipublikasikan merupakan upaya

sangat penting dalam melestarikan ilmu pengetahuan.

Mengingat tujuan dan dampak yang diinginkan dari PKMI atau LKTM, maka

okjek penilaian awal adalah kualitas artikel yang ditulis, yang jika terpilih

akan diundang untuk mempresentasikan hasil karya tersebut untuk penilaian

akhir dalam memenentukan pemenang lomba. Uraian berikut menjelaskan

kiat penulisan artikel ilmiah untuk mengikuti LKTM, namun tidak mencakup

teknik presentasi hasil penelitian.

Sebuah karya ilmiah harus mengadung informasi yang cukup, dan bisa

diproduksi ulang oleh peneliti lain dalam bentuk hasil penelitiannya bisa

dikaji ulang, eksperimennya bisa diulang, dan argumentasinya bisa

dipertimbangkan (Sukur, 2006). Beberapa panduan umum dalam penulisan

artikel ilmiah PKMI untuk LKTM adalah sebagai berikut:

1. Baca dan pelajari dengan baik panduan program, terutama kriteria

program, kriteria penilaian, aturan penulisan dan sistematika serta format

penulisan untuk mengetahui standar penulisan. PKMI memiliki beberapa

kelompok bidang, sehingga penulisan artikel ilmiah harus memperhatikan

aturan dalam kelompok bidang yang ditulis. Kriteria penilaian PKMI

disajikan pada Lampiran 5.

2. Baca artikel ilmiah yang telah dipublikasikan terutama pada jurnal

terakreditasi untuk mendapatkan ide yang baik dan contoh menulis yang

baik. Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah terakreditasi telah

melalui proses telaah dari editor dan mitra bestari (reviwer) yang ahli.

3. Ingat selalu untuk tidak terjebak dalam karya plagiat. Sebutkan dengan

(16)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

4. Gunakan kalimat yang singkat, padat dan jelas dalam setiap bagian

tulisan ilmiah. Tanpa menafikan format atau sistematika penulisan pada

setiap kelompok ilmu, berikut diuraikan teknik dalam menulis setiap

bagian tulisan ilmiah yang umum:

a. Judul. Judul merupakan bagian sebuah karya ilmiah yang banyak

bersentuhan dengan pembaca. Sehingga judul yang baik akan

menarik minat dan perhatian pembaca untuk meneruskan

membaca bagian tulisan berikutnya. Achmadi (2002b)

mengarahkan agar judul ditulis dengan kalimat yang positif,

singkat dan spesifik. Dalam judul harus menghindari penulisan

“penelitian pendahuluan”, singkatan yang tidak lazim, dan nama

dagang, namun sebaiknya masukkan sebanyak-banyak kata kunci

dalam judul. Selanjutnya, Sukur (2006) menyatakan sebuah judul

merupakan kalimat yang teridiri dari kumpulan kata yang paling

sedikit yang mampu menggambarkan isi tulisan (paper), tidak

terlalu pendek dan tidak terlalu panjang, dan tidak melakukan

pemborosan kata.

b. Abstrak. Abstrak merupakan sari dari informasi yang terkandung

dalam sebuah tulisan. ANSI (1979) dalam Sukur (2006)

menyatakan bahwa dengan membaca abstrak yang baik, pembaca

akan bisa mengetahui dengan cepat dan tepat isi utama tulisan,

sehingga abstrak harus ditulis dalam bahasa yang mudah. Abstrak

harus menjadi satu kesatuan yang utuh dari suatu tulusan dan

biasaya ditulis setelah tulisan selesai. Suatu abstrak minimal

mengandung latar belakang dan tujuan utama penelitian, metoda

yang digunakan, resume hasil, dan kesimpulan penting. Dalam

abstrak tidak dibenarkan mengacu pada pustaka, tabel atau

gambar. Ingat batasan jumlah kata yang diperbolehkan.

c. Pendahuluan. Bagian ini bertujuan untuk memberi informasi yang

cukup kepada pembaca untuk memahami isi dan bisa memberikan

penilaian pada hasil penelitian tanpa harus membaca referensi

(17)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

latar belakang mengapa penelitian penting dilakukan termasuk

kwalitas dan lingkup permasalahan dengan referensi terkait untuk

memberi pemahaman kepada pembaca, (ii) tujuan, (iii) hipotesa,

dan (iv) uraian butir penting yang terdapat dalam judul (Achmadi,

2002b, Sukur, 2006).

Lebih lanjut, Sukur (2006) menjelaskan ada lima tahap dalam

menyusun latar belakang. Tahapan tersebut adalah (i) susun

permasalahan (setting the problem), (ii) tuliskan aspek

permasalahan yang telah dikaji (the aspects of the problem

already studied), (iii) apa yang perlu diinvestigasi/dikerjakan lebih

lanjut (the need for more invertigations/work), (iv) susun

kegunaan atau tujuan (purposes/ objectives), dan (v) justifikasi

tentang cakupan hasil yang dihasilkan (a value or justification for

carrying out the study)

d. Metoda. Secara umum bagian ini mencakup uraian metoda secara

lebih detail, menjelaskan relevansi metoda yang digunakan, dan

memberi informasi kepada pembaca untuk bisa memproduksi

ulang hasil kerjanya. Penulisan metoda beragam menurut bidang

ilmunya, namun sebaiknya ada bagan alir kegiatan yang

menggambarkan alur penelitian.

e. Hasil dan pembahasan. Adakalanya bagian hasil dan pembahasan

digabung, dan adakalanya dipisah. Achmadi (2002b) menjelaskan

bahwa bagian hasil hanya menyajikan hasil sendiri yang disajikan

dengan cara yang mudah dilihat, dan dicerna. Ilustrasi berupa

tabel dan gambar sangat membantu, dan sebutkan ilustrasi dalam

teks untuk mengantarkan pembaca dan pisahkan ilustrasi dari

teks. J.W. Powell (1888) seperti dikutip Sukur (2006) menyatakan

bahwa “Orang yang bodoh adalah orang yang mengumpulkan

fakta, sedangkan orang yang pintar adalah orang yang memilah

fakta. Dalam hal ini, apa yang dimuat sebagai data harus

(18)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

atau membuat “story”, ditulis dalam bahasa yang simpel, jelas

dan diformat secara baik.

Bagian pembahasan merupakan bagian tersulit dalam sebuah

tulisan ilmiah (Achmadi, 2002b). Dalam bagian ini, ditulis

pembahasan arti yang terkandung dalam hasil. Achmadi (2002b)

menyatakan dalam membahas kaitkan dengan tujuan/hipotesis,

jangan hanya menarasikan hasil, bandingkan dengan temuan

penelitian lain, buatlah argumen yang logis, kemaslah argumen

dalam paragraf, dan akhiri argumen dengan simpulan.

Selanjutnya, Sukur (2006) merinci komponen yang harus ada

dalam sebuah pembahasan, yaitu: (i) prinsip, korelasi dan

pandangan umum yang bisa ditarik dari hasil, (ii) segala

perkecualian, deviasi dari korelasi, dan hal-hal yang belum

terselesaikan disebutkan tanpa ditutup-tutupi, (iii)

kesesuaian/ketidaksesuaian dengan hasil yang diperoleh orang

lain, (iv) sikap optimis dengan argumentasi sendiri (sebutkan

landasan teoritis dan aplikasi yang mungkin), (v) simpulkan

sebuah kesimpulan yang jelas, dan (vi) simpulkan bukti terhadap

kesimpulan yang diambil.

f. Kesimpulan/simpulan. Sebuah kesimpulan atau simpulan dapat

dinyatakan dalam kalimat inferens, deduksi, abstraksi, implikasi,

pernyataan umum atau generalisasi. Bagian kesimpulan harus

menjawab pertanyaan penelitian, dibuat berdasarkan fakta, bukan

yang tersirat, dinyatakan secara tegas, dan simpulan mungkin

hanya berlaku untuk populasi, tempat atau sumbej tertentu.

g. Saran. Bagian ini tidak selalu harus ada. Menurut Achmadi

(2002b), saran ditujukan untuk mengatasi masalah yang diselidiki,

berkait dengan hal-hal yang dibahas, harus dapat dikerjakan,

praktis, dapat ditujukan kepada orang, lembaga, dan apa-apa

yang harus dilanjutkan.

h. Ucapan terima kasih. Bagian ini ditujukan (i) pada sponsor, misal

(19)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

disampaikan secara wajar, dan (iv) mintakan izin bila ingin menulis

nama orang.

i. Daftar Pustaka. Bagian ini hanya memuat referensi yang diacu dalam badan tulisan. Sebaiknya penulis membaca ulang apakah semua pustaka yang disitir telah ditulis atau malah ada pustaka yang tidak disitir malah ditulis.

Daftar Pustaka

Achmadi, S.S. 2002a. Karya tulis dan jurnal berakreditasi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Achmadi, S.S. 2002b. Penulisan artikel jurnal ilmiah. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Ditjen Dikti. 2006. Panduan pelaksanaan pekan ilmiah mahasiswa nasional (PIMNAS). Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

DP2M. 2006. Panduan program kreativitas mahasiswa penulisan karya ilmiah (PKMI). Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Handoko, D. 2006. Teknik resume jurnal. Makalah pada Training Penulisan Paper Ilmiah Standar Internasional. Kerjasama Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) dengan Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung pada tanggal 25-26 November 2006.

Sukur, E. 2006. Bagaimana menulis dan memublikasikan sebuah paper ilmiah di jurnal internasional? Makalah pada Training Penulisan Paper Ilmiah Standar Internasional. Kerjasama Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) dengan Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung pada tanggal 25-26 November 2006.

(20)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

Bab 4

PENELUSURAN PUSTAKA PENELITIAN

Apa Kegunaan Penelusuran Pustaka?

Penelusuran pustaka merupakan salah satu tahapan penting di dalam

kegiatan penelitian ilmiah atau kegiatan ilmiah lainnya, misalnya proses

belajar mengajar. Melalui kegiatan penelusuran pustaka yang baik akan

memungkinkan seorang peneliti untuk memperoleh pemahaman tentang

topik yang dipilih beserta isu utamanya, dan mengetahui penelitian yang

relevan yang pernah dilakukan, serta sekaligus dapat meningkatkan rasa

percaya diri peneliti yang bersangkutan.

Demikian juga halnya bagi dosen dan mahasiswa, penelusuran pustaka juga

penting untuk memperoleh informasi dan pengetahuan tentang suatu topik,

dan sekaligus untuk meningkatkan dan memperbaharui kemampuan

ilmiahnya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

yang mutakhir. Bagi seorang mahasiswa, disamping membaca berbagai

literatur yang berkaitan dengan topik yang disampaikan dosen akan

memberikan pemahaman yang komprehensif dan memperluas wawasan,

serta sekaligus sangat penting dalam persiapan dan pelaksanaan tugas akhir

yang berupa penelitian.

Saat ini, sumber-sumber pustaka tidak saja berupa koleksi tercetak, namun

sudah berkembang dalam bentuk koleksi digital dan multi media.

Mengeksplorasi dan memilih dari sejumlah informasi yang dipublikasikan bisa

menjadi pekerjaan yang menyita banyak waktu. Sementara pada sisi lain,

seorang peneliti, dosen ataupun mahasiswa memiliki keterbatasan waktu

dan beban lain yang banyak. Oleh karena itu, mengetahui bagaimana

merencanakan dan melaksanakan penelusuran pustaka dengan efektif

(21)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

Bagian ini lebih lanjut bertujuan untuk (1) mengenal dan menggunakan

berbagai fasilitas penelusuran pustaka, baik koleksi tercetak, maupun koleksi

digital dan multi media, (2) meningkatkan kemampuan dalam merencanakan

dan melaksanakan penelusuran pustaka secara efektif dari berbagai fasilitas

yang tersedia.

Sistematika Penelusuran Pustaka

Agar penelusuran pustaka dapat dilakukan secara baik, maka diperlakukan

langkah-langkah yang sistematis. Siregar (2001) menguraikan tahapan

sistematis penelusuran pustaka yang efisien dan efektif, sebagai berikut:

1.Definisikan Topik

Tahapan ini berisikan klarifikasi makna atau kata-kata tertentu. Kamus

yang berkaitan dengan subjek tersebut sangat bermanfaat untuk

digunakan.

2.Penetapan Ruang Lingkup dan Batasan

Jika bidang/topik terlalu luas, pilih aspek yang spesifik. Dalam hal ini,

perlu dipertimbangkan beberapa faktor pembatas, seperti: waktu, biaya,

sumberdaya perpustakaan, dan panjang karya ilmiah yang akan ditulis.

3.Definisikan Topik dalam Bentuk Kata-kata Kunci

Topik yang telah ditentukan hendaknya didefinisikan dalam bentuk

kata-kata kunci untuk penelusuran dari berbagai sumber informasi. Beberapa

hal yang perlu diperhatikan dalam memilih kata kunci, antara lain adalah:

• Pikirkan tentang kata-kata yang mungkin digunakan sebagai alternatif untuk topik tersebut. Beberapa sumber informasi berbasis komputer

menyediakan suatu thesaurus istilah-istilah, yang dikenal dengan

“deskriptor” yang dapat membantu dalam hal ini.

(22)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

kata-kata untuk memastikan bahwa hanya makna yang diinginkan

yang ditemu-balik.

• Pikirkan ejaan alternatif, terutama yang bersifat Amarika dan Inggris, seperti colour dan color, dan pemotongan kata (truncations) yang

dimungkinkan seperti behavio* akan menemu-balik behavior,

behavioral, dan behavioural.

• Pikirkan kemungkinan perubahan terminologi ketika mencari bahan-bahan yang lebih tua.

• Pertimbangkan pergantian nama-nama tempat dan negara, seperti Peking/ Beijing, Persia/Iran, dan munculnya negara-negara baru dalam

beberapa tahun terakhir.

• Lihat cara-cara menyambung (me-link)kata-kata kunci.

• Tidak ada konsistensi di antara beberapa pangkalan data, sehingga pengguna harus mengecek pangkalan data tersebut.

4.Buat Pembatasan Penelusuran

Beberapa hal yang dapat dijadikan pembatasan penelusuran antara lain:

tanggal publikasi, jenis publikasi, bahasa, geografis atau cakupan waktu,

negara tempat publikasi, dan batasan lainnya.

5.Buat Daftar Sumber atau Pangkalan Data yang akan Ditelusur

Ada sejumlah pangkalan data, baik di perpustakaan maupun internet yang

tersedia untuk subjek spesifik. Sekaligus dapatkan informasi bagaimana

cara mendapatkan bahan-bahan yang relevan dengan topik yang sedang

dicari.

6.Lakukan Penelusuran

Ada 3 hal yang perlu diperhatikan, yakni: a). penelusuran melalui

sumber/pangkalan data, b). simpan cantuman penelusuran, c). catat

(23)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

7.Tinjau Perkembangan Setelah Penelusuran Sekitar 4 Sumber

Setelah menemukan bahan-bahan yang relevan dengan topik yang

diinginkan, jika terlalu banyak atau terlalu sedikit, definisikan kembali

topiknya, dan ulangi tahap 3 sampai dengan tahap 6. Ukur nilai dari

penelusuran dalam hal relevansi, kemanfaatan; kualitasnya, bukan

kuantitas rujukan yang dihitung.

8.Dapatkan Salinan Rujukan

Beberapa pangkalan data bibliografis memiliki link ke artikel teks penuh,

atau ke jurnal yang terdapat di perpustakaan. Dalam banyak kasus,

pengguna harus mencek perpustakaan dimana hardcopy-nya dapat

diperoleh.

9.Baca Artikel

Dalam mebaca artikel dibutuhkan pengukuran, pembedaan, dan pendapat.

Hati-hati dengan bahan yang kadaluarsa, telah berganti, dan tidak relevan.

Sediakan waktu di antara kegiatan membaca untuk berfikir dan membuat

catatan.

10.Tuliskan Karya

Menulis harus dilengkapi dengan suatu bibliografi dengan format yang

tepat. Bagi seorang mahasiswa, tanyakan kepada pembimbing untuk

gaya yang direkomendasikan. Perhatian yang diberikan pada tahap 6

akan membantu sekali dalam hal ini ketika batas waktu terbayang.

Metode Penelusuran Pustaka

Penelusuran Pustaka Secara Manual

Penelusuran pustaka secara manual merupakan metode penelusuran

pustaka untuk koleksi tercetak melalui katalog atau indeks perpustakaan

berbentuk kartu. Katalog perpustakaan sendiri adalah daftar judul bahan

(24)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

perpustakaan dapat juga berupa mikrofis, atau database yang digunakan

untuk penelusuran secara digital.

Pada dasarnya ada dua cara untuk menemukan bahan pustaka di dalam

sebuah perpustakaan. Cara pertama, mencari lebih dahulu melalui katalog

perpustakaan di kotak kartu katalog, kemudian mencatat nomor panggil (call

number), selanjutnya ke rak buku untuk mengambil dokumennya. Cara

kedua, pengguna bisa langsung melihat-lihat (browsing) ke rak buku setelah

mengetahui nomor klas (klasifikasi) dari subjek yang akan dicari. Kedua cara

tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Penggunaan

kombinasi kedua cara tersebut sangat dianjurkan. Pengguna seharusnya

memastikan terlebih dahulu melalui katalog bahan-bahan apa saja yang

dimiliki perpustakaan tentang subjek yang dicari sebelum pergi ke rak buku

(Siregar, 2000). Untuk memudahkan dan mempercepat penelusuran

pustaka menggunakan katalog ini, maka pengguna sebaiknya mengetahui

terlebih dahulu bagaimana bahan-bahan pustaka diorganisir dalam sebuah

katalog dan ditempatkan dalam rak-rak buku.

Semua bahan pustaka di suatu perpustakaan diorganisasikan dengan

berpedoman pada suatu sistem tertentu, terutama sistem Dewey Decimal

Classification (DDC) atau dikenal juga dengan sistem Universal Decimal

Classification (UDC). Sistem DDC atau UDC ini mulai dikembangkan sejak

tahun 1876 dan banyak digunakan di seluruh dunia, mengelompokkan

semua disiplin ilmu ke dalam 10 (sepuluh) klas/golongan utama. Setiap klas

utama kemudian diuraikan ke dalam klas kedua, ketiga, dan seterusnya.

Klas utama tersebut adalah sebagai berikut (Siregar, 2000):

000 Generalities 500 Natural Sciences & Mathematics 100 Philosophy & Psychology 600 Technology (Applied Sciences) 200 Religion 700 The Arts

300 Social Science 800 Literature & Rhetoric 400 Language 900 Geography & History

Nomor panggil suatu bahan pustaka berdasarkan sistem DDC/UDS ini ditulis

(25)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

misalnya, maka dipisahkan oleh tanda titik (.) yang ditulis antara angka

ketiga dan angka keempat. Semakin panjang nomor klasifikasinya, maka

semakin rinci materi yang dikandungnya.

Klas utama 600 (Technology/Applied Sciences) termasuk didalamnya adalah

ilmu-ilmu kehutanan. Sedangkan klas keduanya dari ilmu-ilmu kehutanan

adalah 630, sehingga jika ingin mencari bahan pustaka dengan subjek yang

tergolong ilmu-ilmu kehutanan bisa langsung mulai dari 630. Khusus untuk

klas ketiga dan seterusnya dalam bidang ilmu-ilmu kehutanan, IUFRO

Project Group P6.01-00 (1990) telah mengklasikasikannya secara rinci, yang

diberi nama dengan FDS (Forest Decimal Classification).

Sebuah katalog perpustakaan, selain berisikan nomor panggil, juga berisikan

elemen-elemen lain, seperti nama pengarang, judul, kolasi (keterangan

fisik), dan keterangan lainnya. Katalog perpustakaan berupa kartu terdiri

atas 3 tipe, yaitu tipe subjek, judul, dan pengarang yang masing-masing tipe

dibuat satu buah. Namun jika pengarangnya lebih dari satu, maka

masing-masing pengarang harus dibuatkan masing-masing-masing-masing satu kartu, sehingga

untuk bahan pustaka tersebut kartu katalognya lebih dari 3 buah. Pengguna

bisa menggunakan salah satu tipe katalog atau semuanya sekaligus. Salah

satu contoh katalog perpustakaan seperti disajikan pada Gambar 1.

Ket. No. Panggil: 633.876 = Nomor klas

KUS = Tiga huruf pertama nama famili pengarang S/I = Huruf pertama judul (bukan artikel) / 1 eksemplar

633.876

KUS Kusmana, Cecep

S/I A Study on Mangrove Forest Management base on Ecological Data in East Sumatra, Indonesia [PhD Disertation]/Cecep Kusmana-Kyoto: University of Kyoto, 1993.

x, 192 hlm.:il.; 23 cm

(26)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

Sebagai contoh, koleksi tercetak di perpustakaan IPB mencakup: 1). buku

umum dan buku rujukan, 2). jurnal ilmiah dan majalah populer, 3). skripsi,

tesis, dan disertasi, 4). laporan penelitian, 5). koleksi terbitan Bank Dunia,

dan 6). koleksi IPBana yang merupakan hasil karya dosen IPB. Semua

koleksi tercetak tersebut diberikan alamat sesuai dengan sistem UDC dan

disusun dalam rak berdasarkan klasnya. Untuk koleksi skripsi disusun

berdasarkan fakultas/jurusan/tahun. Koleksi Jurnal atau majalah ilmiah

disusun berdasarkan judul jurnal atau majalah tersebut. Arah penyusunan

koleksi dalam rak buku dimulai dari kiri ke kanan terus ke bawah.

Penelusuran Pustaka dengan Sistem OPAC

OPAC (Online Public Access Catalog) merupakan suatu metode penelusuran

bahan pustaka secara elektronik dengan bantuan program komputer yang

dapat diakses secara online oleh pengguna perpustakaan melalui jaringan

terminal komputer. Dibandingkan dengan cara manual, menggunakan

sistem OPAC untuk penelusuran bahan pustaka akan lebih mudah, cepat,

dan efisien, karena setiap tahapan dilengkapi dengan petunjuk atau pesan

yang harus dilakukan. Sehingga dalam beberepa menit pengguna sudah

dapat menggunakan dengan baik. Para pengguna hanya diminta untuk

mengikuti dialog atau pesan-pesan yang ditampilkan dalam layar monitor.

Sebelum mulai melakukan penelusuran katalog, pengguna harus memastikan

telah berada pada Menu Utama katalog, kemudian pilih salah satu

database atau pangkalan data yang akan ditelusuri, misalnya buku, jurnal

atau lainnya. Sistem OPAC di Pustaka IPB menggunakan program Micro CDS

/ ISIS – Ver. 3.08 © Unesco 1997 dengan 13 pilihan pangkalan data yang

disediakan, yaitu:

Buku Pangkalan Data Buku

KDT Pangkalan Data Tesis/Disertasi

SKRIP Pangkalan Data Skripsi

IPB Pangkalan Data IPBana

(27)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

ABSTR Pangkalan Data TEEAL

SIAGRI Pangkalan Data Agribisnis

BPS Pangkalan Data Statistika

LP Pangkalan Data Laporan Penelitian

MMA Pangkalan Data MMA IPB

PKSPL Pangkalan Data Buku PKSPL IPB

PAU Pangkalan Data Buku PAU IPB

Ada 4 tombol yang harus diperhatikan bagi pengguna perpustakaan yang

ingin memakai sistem OPAC, yakni:

F1 : Ganti Pangkalan Data

F2 : Penelusuran melalui istilah Anda

F3 : Penelusuran melalui Kamus Istilah

F4 : Bantuan

Bagi pengguna perpustakaan yang sama sekali belum pernah memakai

sistem OPAC untuk penelusuran pustaka, dapat langsung menekan tombol

F4 untuk mengetahui tata cara pemakaiannya. Penelusuran pustaka melalui

OPAC Sistem dapat dilakukan dengan 2 cara, yakni penelusuran bebas dan

penelusuran menggunakan kamus istilah, seperti diuraikan berikut ini:

a. Penelusuran Bebas

Penelusuran bebas merupakan penelusuran menggunakan istilah pengguna,

dimana pada sistem OPAC Perpustakaan IPB menggunakan tombol F2.

Setelah mengklik tombol F2, sistem akan menampilkan Lembar

Penelusuran dalam bentuk kosong (blank). Selanjutnya pengguna dapat

langsung menuliskan kata, istilah, atau ekspresi apa saja di bawah Ekspresi

Penelusuran, sistem akan meresponnya dan menampilkan pada layar

monitor. Informasi yang ditampilkan adalah: jumlah temuan kata kunci

(Posting) dan jumlah judul (Title) yang sesuai. Pengguna kemudian dapat

(28)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

sama dengan katalog berupa kartu. Untuk kembali ke menu utama,

pengguna dapat langsung mengklik tombol [Esc].

Kata, istilah, atau ekspresi penelusuran dapat menggunakan Bahasa

Indonesia atau Bahasa Inggris. Tetapi perlu dipahami bahwa penentuan

tajuk Subjek semua bahan pustaka di berbagai perpustakaan menggunakan

daftar tajuk subjek berbahasa Inggris. Konsekwensinya, apabila pengguna

menggunakan kata Indonesia, hasil temuannya hanya akan mencakup bahan

pustaka berbahasa Indonesia, tetapi dengan menggunakan kata Inggris,

hasil temuannya mencakup keduanya, yaitu bahasa Indonesia dan Inggris.

Katalog online (OPAC) menawarkan banyak keunggulan dibandingkan

dengan katalog kartu, diantaranya pengguna dapat menggunakan operator

atau fungsi aljabar Boolean untuk mempersempit atau memperluas cakupan

penelusuran melalui penggabungan istilah-istilah. Fasilitas tersebut

memungkinkan penelusuran yang lebih jitu, dimana terdapat tiga cara untuk

menggabungkan istilah-istilah untuk membentuk suatu penelusuran yang

lebih efisien (Siregar, 2000, 2001), yaitu:

• Mempersempit (narrowing) menggunakan tanda baca * (AND) • Memperluas (widening) menggunakan tanda baca + (OR) • Meniadakan (excluding) menggunakan tanda baca ^ (NOT)

Selain teknik penggabungan, dalam pengetikan ekspresi penelusuran

pengguna dapat melakukan pemotongan kata (truncation) untuk

memperluas cakupan temuan. Dalam ha ini, banyak pangkalan data

komputer menggunakan karakter wildcard untuk penelusuran istilah

alternatif yang efisien. Karakter tersebut dapat dibanyangkan sebagai suatu

karakter khusus yang berarti: “replace me with zero or more occurences of

any other character”. Beberapa karakter yang bisa digunakan antara lain

(29)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

Berikut ini adalah contoh istilah penelusuran yang mengandung asterisk

digunakan sebagai suatu wildcard, bersama dengan contoh istilah yang

mungkin sesuai:

• bio* - menelusur biology, biodiversity, biospher, BIOS, dsb. • *owl* - menelusur howl, howler, owl, bowl, dsb.

• wom*n – menelusur women, woman, dsb.

Setelah menemukan alamat bahan pustaka yang dicari menggunakan sistem

OPAC ini, maka pengguna harus mencatat nomor panggil bahan pustaka

yang ditemukan tersebut. Langkah dan cara selanjutnya untuk menemukan

bahan pustaka tersebut di rak-rak buku sama dengan yang sudah dijelaskan

pada Penelusuran Pustaka secara Manual.

b. Penelusuran Menggunakan Kamus Istilah

Penelusuran menggunakan kamus istilah (term dictionary) dikenal juga

dengan penelusuran secara tidak langsung, dimana pengguna penggunakan

dapat melakukan penelusuran dengan kamus istilah yang tersedia. Untuk

itu, pengguna harus memastikan berada pada Menu Penelusuran, dan

memilih opsi indeks penelusuran, dimana pada kasus sistem OPAC

Perpustakaan IPB, pada menu utama pengguna dapat mengklik tombol F3

(penelusuran melalui kamus istilah). Melalui pilihan ini, pengguna

dapar memeriksa dan memilih istilah atu terminologi yang sesuai dari daftar

istilah yang telah diindeks oleh sistem komputer.

Selanjutnya ketikkan kata atau angka atau apa saja setelah tampilan Kunci.

Sistem akan menampilkan daftar istilah pada layar monitor. Pengguna dapat

melakukan pilihan dengan menggerakkan kursor. Untuk melakukan

penelusuran, tekan tombol S (search). Tekan tombol X (expresion) untuk

melihat formula penelusuran, Enter untuk hasil temuan, dan D (display)

untuk menampilkan cantuman. Pengguna juga dapat menggunakan

(30)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

beberapa istilah, dengan menekan tombol simbol yang sesuai. Untuk

kembali ke menu utama, pengguna dapat langsung menekan tombol [Esc].

Pengetahuan tentang penelusuran pustaka dengan sistem OPAC (katalog

online), seperti yang telah diuraikan merupakan pengetahuan dasar yang

juga diperlukan dalam penelusuran elektronik lainnya, seperti CD-ROM dan

internet.

Penelusuran Pustaka dengan CD-ROM

Metode digital berupa CD-ROM merupakan metode penelusuran bahan

pustaka yang terekam dalam bentuk CD. Koleksi digital dan multi media di

perpustakaan IPB terdiri atas:

1. Abstrak bidang pertanian dan biologi seluruh dunia mulai tahun 1975

hingga 1997

2. Abstrak bidang kehutanan dari seluruh dunia mulai tahun 1939 hingga

1997

3. Teks lengkap bidang pertanian dari hampir 200 judul jurnal inti ilmiah

bidang pertanian dalam arti luas dari seluruh dunia sejak tahun 1993

hingga tahun 2001 dalam CD-ROM TEEAL (The Essential Electronic

Agricultural Library) yang dibuat oleh Cornell University.

4. Teks lengkap Disertasi terbitan IPB dari tahun 1979 hingga tahuun 2001

dalam bentuk CD-R (Compact Disc Recordable).

5. Teks lengkap teknologi tepat guna diterbitkan atas kerja sama dengan

RISTEK

6. CD-ROM multi media lainnya

7. CD-R berisi katalog induk yang memuat koleksi 20 perpustakaan lain di

Indonesia

8. CD-R berisi katalog koleksi Prof.Dr.Ir.H.Andi Hakim Nasution (Alm).

Penelusuran melalui CD-ROM diawali terlebih dahulu dengan mencari

pangkalan datanya. Perpustakaan IPB menggunakan CD-ROM TEEAL

(31)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

Ada 3 mode yang dioperasikan dalam TEEAL, yakni Browse, Document, dan

Hit List. Mode Browse dipakai untuk mencari dan melihat-lihat judul dan

informasi yang dicari. Mode Document menunjukkan semua isi dokumen

dalam TEEAL. Sedangkan mode Hit List menyajikan daftar hasil penelusuran

yang ditemukan setelah pencarian (UPT Perpustakaan IPB, 2000).

Setelah mode Browse diaktifkan, maka pada layat komputer akan

ditampilkan Lembar Penelusuran (search fields) yang masih kosong

(blank). Lembaran penelusuran berisikan kolom: keywords, title, author,

affiliation, descriptions, abstract, journal, subject code, year, dan language.

Pengguna kemudian dapat langsung mengetikkan kata pada kolom yang

tersedia, sesuai dengan yang ingin dicari. Dalam hal ini tidak harus semua

kolom tersebut diisi, namun semakin spesifik data yang dimasukkan, maka

hasil temuan semakin sesuai dengan maksud yang dicari atau hal lain selain

yang dicari tidak akan ditampilkan, sepeti pada sistem OPAC. Oleh karena

itu, pengetahuan menggunakan sistem OPAC, seperti penggunaan istilah,

fungsi aljabar Boolean, wilcard dan sebagainya akan sangat membantu

dalam mengoperasikan CD-ROM ini.

Setelah mengetik kata, istilah atau angka pada lembar penelusuran tersebut,

kemudian klik tombol Search menggunakan kursor, maka akan ditampilkan

jumlah judul atau artikel yang dicari yang terdapat dalam koleksi CD-ROM

tersebut. Untuk menampilkan daftar artikel yang ditemukan tersebut, klik

mode Hit List yang terdapat di monitor menggunakan kursor, maka sistem

akan merespon dengan menampilkan tabel yang berisikan artikel yang

ditemukkannya. Informasi yang ditampilkan dalam Hit List adalah title,

author, CD Volume, dan Source dari artikel yang ditemukan.

Selanjutnya untuk menampilkan dokumen masing-masing artikel pada Hit

List tersebut, klik pada kolom title yang diinginkan, maka sistem akan

merespon dengan menampilkan dokumen dari artikel tersebut, yang

(32)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

locator, identifiers, suplemental, dan descriptors (jika ada). Sedangkan

untuk seluruh isi dokumen (full text), pengguna harus memasukkan

(meng-insert) CD sesuai dengan volume yang mengandung dokumen tersebut.

Hasil temuan tersebut dapat langsung dicetak (print out) atau disimpan

dalam hardisk atau disket tergantung fasilitas yang tersedia di perpustakaan

yang bersangkutan. Pada Perpustakaan IPB, hasil berupa abstrak bisa

dicetak atau disimpan dalam disket, namun hasil berupa full text hanya

dapat dicetak ditempat adan tidak dapat disimpan dalam disket. Topik

tersebut sekalian merupakan pustaka yang dibutuhkan penulis untuk

mempersiapkan paper mata kuliah Ekologi Restorasi tentang tanam

pengkayaan (enrichment planting) pada hutan bekas tebangan

menggunakan metode line planting.

Menyimpan hasil penelusuran dalam suatu berkas elektronik dapat

membantu pengguna bekerja lebih efisien, karena selain lebih cepat dari

pada mencetak, pengguna juga bisa mentrasfernya lebih cepat dan akurat

ke dalam pengolah kata atau perangkat lunak lainnya. Oleh karena itu,

pengguna sebaiknya selalu menyediakan disket ketika penelusuran dan

memeriksa prosedur untuk menyimpan dan mendownload pada bantuan

yang tersedia. Penyimpanan hasil penelusuran ini dalam suatu berkas

elektronik juga sangat diperlukan saat penelusuran pustaka dengan fasilitas

internet.

Penelusuran Pustaka dengan Internet

Perkembangan pesat internet telah mendorong tumbuhnya penerbitan

elektronik (electronic publishing), yaitu publikasi berbagai karya melalui situs

Web. Ketersediaan bahan-bahan digital atau elektronik ini telah melahirkan

istilah perpustakaan digital, yaitu semua sumberdaya informasi yang tersedia

dan dapat diakses melalui internet. Penelusuran pustaka melalui internet

merupakan metode penelusuran pustaka yang paling mutakhir yang

memungkinkan untuk mendapatkan informasi dari belahan dunia dan

(33)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

Bahan-bahan pustaka yang dapat diperoleh saat ini melalui media internet

termasuk artikel lepas, artikel jurnal elektronik, makalah simposium dan

konferensi, disertasi, karya pre-print, karya lama berbasis kertas, dan produk

multi media lainnya. Demikian banyaknya bahan-bahan pustaka tersedia di

internet dan terus bertambah dan berkembang melebihi kecepatan

pertambahan bahan berbasis cetak, akan mempermudah dan mempercepat

untuk memperoleh bahan pustaka membawa konsekwensi agar pengguna.

Namun untuk mendapatkannya diperlukan strategi dan teknik agar

penelusuran tersebut bisa efektif dan efisien.

Beberapa hal yang harus diperhatikan agar penelusuran melalui internet bisa

efektif adalah: mesin penelusur (search engine), gerbang subjek (subject

gateway) dan evaluasi terhadap informasi yang ditemukan.

Mesin penelusur memungkinkan pengguna memasukkan kata-kata kunci

yang kemudian dijalankan terhadap pangkalan data komputer untuk

menemu-balik dokumen Web yang sesuai dengan kata-kata kunci tersebut.

Dalam hal ini tidak hanya mencakup kata-kata dalam judul halaman-halaman

Web tetapi dimana saja di dalam dokumen. Ada sejumlah mesin penelusur

yang masing-masing memiliki sedikit perbedaan cara melakukan penelusuran

sehingga hasilnya bisa berbeda. Tidak ada mesin penelusur yang mencakup

seluruh Web (Siregar, 2001). Oleh karena itu, jika tidak menemukan apa

yang dicari pada kali pertama, coba dengan menggunakan mesin penelusur

yang lain. Saat ini banyak situs web yang menyediakan mesin penelusur,

misalnya www.google.com, www.yahoo.com dan lain sebagainya.

Agar penelusuran bisa efektif menggunakan mesin penelusur, Siregar (2001)

menyarakan beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai berikut:

• Gunakan bantuan (Help) yang disediakan pada mesin penelusur untuk menghaluskan penelusuran.

(34)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

apakah digabungkan dengan menggunakan ‘or’ atau ‘and’ atau tanda

lainnya.

• Jadikan lebih spesifik agar tidak tercampur dengan hal yang sebenarnya tidak relevan, seperti menggunakan penelusuran ungkapan (phrasa)

• Jika hasil yang diperoleh terlalu sedikit, periksa ejaan, pertimbangkan penggunaan pemotongan kata atau suatu penelusur ‘or’ dengan istilah

alternatif.

• Biasanya hasil yang paling masuk akal disajikan pertama, sehingga jangan menggulung banyak halaman hasil. Jika tidak menemukan apa

yang dicari pada beberapa halaman pertama, coba untuk mengubah

penelusuran.

• Analisa alamat (URL) dari sumberdaya yang ditemukan sebelum membuat link. Apakah informasi pemerintah (gov), sumberdaya

pendidikan (ac atau edu), informasi perusahaan (co atau com), atau

suatu organisasi (org).

• Mulai dengan satu atau dua mesin penelusur hingga familiar dengannya, dari pada mencoba banyak mesin.

• Jika menjalankan penelusuran yang sama secara reguler, simpanlah alamat Web tersebut untuk penggunaan kemudian dengan membuat

Bookmark (Netscape) atau favorite (Internet Explorer) ketika

menjalankannya pertama sekali.

• Tidak ada mesin penelusur yang mengindeks seluruh Web. Fakta bahwa tidak menemukan sesuatu tidak berarti itu tidak ada di suatu tempat.

Coba mesin penelusur berbeda atau pertimbangkan menggunakan

subject gateway.

Gerbang subjek adalah indeks terorganisasi dari situs-situs Web yang

memungkinkan pengguna untuk melihat-lihat topik dalam penelusuran

(35)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

gerbang informasi telah dipilih, adakalnya oleh pustakawan, sebagai

situs-situs yang berwenang, komprehensif dan berguna dalam bidang subjek

tertentu. Jika menemukan alamat suatu organisasi utama dalam bisang

subjek tertentu, barangkali ini lebih bermanfaat untuk awalnya. Biasanya

situs web seperti itu membuat link yang baik ke situs dalam subjek yang

sama (Siregar, 2001). Berdasarkan pengalaman penulis, situs web yang

beralamat www.sciencedirect.com, dan www.proquest.com merupakan web yang mencakup banyak publikasi ilmiah, seperti jurnal hampir semua

bidang ilmu, buku terbitan terbaru, dan lain sebagainya.

Daftar Pustaka

IUFRO Project Group P6.01-00. 1990. Forest decimal classification. IUFRO World Series Vol. 2. IUFRO Vienna.

Siregar, A.R. 2000. Panduan perpustakaan universitas. Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, Medan.

Siregar, A.R. 2001. Penelusuran literatur penelitian. Makalah pada Penataran/ Pelatihan Metodologi Penelitian yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara di Medan pada tanggal 26 – 29 November 2001.

(36)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

LAMPIRAN

Lampiran 1. Kriteria penilaian usul kegiatan PKMP

No Kriteria Bobot Skor

Nilai

(Bobot x Skor)

1 Kreativitas:

a. Gagasan

b. Perumusan Masalah c. Tinjauan Pustaka

25

2 Metode Penelitian:

d. Kesesuaian metode 30

3 Kegunaan:

e. Kontribusi perkembangan ilmu dan teknologi

f. Potensi publikasi artikel ilmiah

25

4 Penjadwalan Kegiatan

g. Lengkap, jelas, dan waktunya sesuai 10

5 Penyusunan Anggaran Biaya

h. Lengkap, rinci, wajar dan jelas peruntukannya

10

T O T A L 100

Keterangan:

Skor yang diberikan : 1, 2, 3, 5, 6 dan 7. Usul kegiatan yang diterima harus mendapatkan nilai minimum 500. Untuk usul kegiatan yang ditolak, kriteria penolakan menggunakan komponen yang ada dalam kriteria penilaian (a s/d h) ditambah satu komponen (i) Lainnya, yang perlu disebutkan.

(37)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

Lampiran 2. Kriteria penilaian usul kegiatan PKMT

No Kriteria Bobot Skor

Nilai

(Bobot x Skor)

1 Kreativitas:

a. Gagasan

b. Perumusan Masalah c. Tinjauan Pustaka

20

2 Metode Pelaksanaan:

d. Kesesuaian metode 25

3 Kegunaan:

e. Kontribusi terhadap masyarakat

f. Potensi paten 35

4 Penjadwalan Kegiatan

g. Lengkap, jelas, dan waktunya sesuai 10

5 Penyusunan Anggaran Biaya

h. Lengkap, rinci, wajar dan jelas peruntukannya

10

T O T A L 100

Keterangan:

Skor yang diberikan : 1, 2, 3, 5, 6 dan 7. Usul kegiatan yang diterima harus mendapatkan nilai minimum 500. Untuk usul kegiatan yang ditolak, kriteria penolakan menggunakan komponen yang ada dalam kriteria penilaian (a s/d h) ditambah satu komponen (i) Lainnya, yang perlu disebutkan.

(38)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

Lampiran 3. Kriteria penilaian usul kegiatan PKMK

No Kriteria Bobot Skor

Nilai

(Bobot x Skor)

1 Kreativitas:

a. Gagasan

b. Perumusan Masalah

20

2 Metode Pelaksanaan:

c. Rencana usaha d. Kesesuaian metode

30

3 Potensi program:

e. Perolehan profit f. Keberlanjutan usaha

30

4 Penjadwalan Kegiatan

g. Lengkap, jelas, dan waktunya sesuai 10

5 Penyusunan Anggaran Biaya

h. Lengkap, rinci, wajar dan jelas peruntukannya

10

T O T A L 100

Keterangan:

Skor yang diberikan : 1, 2, 3, 5, 6 dan 7. Usul kegiatan yang diterima harus mendapatkan nilai minimum 500. Untuk usul kegiatan yang ditolak, kriteria penolakan menggunakan komponen yang ada dalam kriteria penilaian (a s/d h) ditambah satu komponen (i) Lainnya, yang perlu disebutkan.

(39)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

Lampiran 4. Kriteria penilaian usul kegiatan PKMM

No Kriteria Bobot Skor

Nilai

(Bobot x Skor)

1 Kreativitas:

a. Gagasan

b. Perumusan Masalah

c. Ketepatan masyarakat sasaran

30

2 Metode Pelaksanaan:

d. Kesesuaian metode 20

3 Manfaat bagi masyarkat:

e. Kontribusi untuk masyarakat f. Potensi untuk meningkatkan nilai

tambah

30

4 Penjadwalan Kegiatan

g. Lengkap, jelas, dan waktunya sesuai 10

5 Penyusunan Anggaran Biaya

h. Lengkap, rinci, wajar dan jelas peruntukannya

10

T O T A L 100

Keterangan:

Skor yang diberikan : 1, 2, 3, 5, 6 dan 7. Usul kegiatan yang diterima harus mendapatkan nilai minimum 500. Untuk usul kegiatan yang ditolak, kriteria penolakan menggunakan komponen yang ada dalam kriteria penilaian (a s/d h) ditambah satu komponen (i) Lainnya, yang perlu disebutkan.

(40)

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

Lampiran 5. Kriteria penilaian PKMI

No Kriteria Bobot Skor Nilai

(Bobot x Skor)

1 Kreativitas : a. Permasalahan b. Tujuan

c. Gagasan

30

2 Kegunaan :

d. Manfaat luaran dan hasil yang diperoleh untuk pengembangan ilmu dan atau masyarakat

30

3 Penulisan : e. Format Penulisan

f. Alur pikir dan pengorganisasian gagasan

g. Ketajaman analisis

h. Penggunaan bahasa ilmiah

40

T O T A L 100

Keterangan:

Skor yang diberikan : 1, 2, 3, 5, 6 dan 7. Artikel yang diusulkan untuk diberikan insentif harus mendapatkan nilai minimum 500. Untuk artikel yang ditolak, kriteria penolakan menggunakan komponen yang ada dalam kriteria penilaian (a s/d h) ditambah satu komponen (i) Lainnya, yang perlu disebutkan.

(41)

Onrizal - 2009 Riset & Publikasi Ilmiah 1

Onrizal - 2009

Onrizal - 2009 Riset & Publikasi Ilmiah 2

Mengapa Perlu Penelitian?

„ Peranan pengembangan SDM dan pengembangan ipteks praktis mutlak diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

„ Indonesia memiliki kemampuan dalam penguasaan ipteks yang luas tetapi masih memiliki kelemahan mendasar dalam research & development(R&D) untuk inovasi teknologi.

„ Fokus R&D harus diarahkan untuk mendukung industrialisasi, pengembangan sektor pertanian dan jasa.

(42)

Onrizal - 2009 Riset & Publikasi Ilmiah 3

Bagaimana membangun riset?

„

Pelaku (SDM)

„

Aktifitas riset

„

Dana & sarana

Onrizal - 2009 Riset & Publikasi Ilmiah 4

Apa itu Riset?

„

Upaya “mendalami kebenaran dan

membangun kekayaan intelektual.”

„

Terjadinya akumulasi “knowledge” melalui

proses berpikir(reasoning dan learning)

secara terus menerus adalah faktor yang

terpenting

„

“Cara yang paling baik untuk menjadi peneliti

(43)

Onrizal - 2009 Riset & Publikasi Ilmiah 5

Bagaimana membangun lingkungan riset?

„ Yang penting proses ‘reasoning’ dan ‘learning’

secara terus menerus bisa terjamin.

„ Faktor-faktoryang menentukan:

‰ Budaya lab yang hidup (lab sebagai pusat kehidupan

peneliti)

‰ Tersedianya sumber informasi: buku, jurnal, catatan kerja

lab yang terakumulasi, akses terhadap perpusatakaan, internet

‰ Tersedianya pembimbing/kolega/partner untuk berdiskusi

dan bertukar informasi

‰ Keseimbangan ‘seed’ dan ‘need’

Onrizal - 2009 Riset & Publikasi Ilmiah 6

Bagaimana membangun karakter peneliti?

„ Karakter peneliti yang harus dipunyai:

‰ Keingintahuan yang besar ‰ Daya konsentrasi yang tinggi

‰ ‘Fighting spirit’ yang pantang menyerah

„ 7 karakter yang harus dibangun:

‰ Penguasaan dasar yang matang ‰ Berpikir menemukan masalah

‰ Menguasai metodologi yang seluas-luasnya

‰ Mengembangkan pemikiran yang kreatif melalui diskusi ‰ Berminat terhadap berbagai riset dalam ruang lingkup riset

terkait

(44)

Onrizal - 2009 Riset & Publikasi Ilmiah 7

Metodologi Riset

„ Memilih tema

„ Mengumpulkan informasi

„ Menguasai dasar

„ Memformulasikan masalah

„ Memformulasikan solusi/membangun hipotesa

„ Mengumpulkan data/eksperimen

„ Analisis/diskusi

„ Menulis laporan/paper

„ Melakukan presentasi

Onrizal - 2009 Riset & Publikasi Ilmiah 8

Memilih Tema

„

Jenis tema: ‘seed’ atau ‘need’

„

Riset kreatif

‰ Riset yang menghasilkan “ada” dari “tidak ada”

‰ Riset yang memberikan “solusi” sebenarnya

terhadap “permasalahan”

„

“Keingintahuan” dan “kesukaan” adalah

(45)

Onrizal - 2009 Riset & Publikasi Ilmiah 9

Mengumpulkan informasi

„ Kumpulkan informasi melalui search: buku, jurnal,

kumpulan abstrak, prosiding, temu ilmiah, sumber internet, catatan-catatan riset terdahulu, dll.

„ Memanfaatkan dengan baik media internet/search

engine/citation index/online library/milis masyarakat ilmiah untuk mencari informasi

„ Gunakan klasifikasi informasi sesuai dengan

kebutuhan untuk memudahkan mencari, membaca dan meninjau kembali informasi

„ Secara berkala kunjungi jurnal dan publikasi dari

peneliti tertentu yang sangat berhubungan dengan tema riset Anda untuk mencari informasi terbaru.

Onrizal - 2009 Riset & Publikasi Ilmiah 10

Menguasai dasar

„ Pilih satu dua buku dan beberapa jurnal yang sangat erat dengan riset Anda, baca dan kuasai sampai sedetail mungkin.

„ Buat ringkasan:

‰ Permasalahan apa yang diangkat ‰ Metode pendekatan apa yang dipakai

‰ Alat dan bahan apa yang digunakan

‰ Hasil apa yang dicapai

‰ Sejauhmana masalah terselesaikan ‰ Kesimpulan apa yang bisa ditarik

‰ Masalah apa yang masih belum terselesaikan ‰ Tuliskan catatan/kritik Anda

„ Poin penting yang harus dilakukan:

‰ Biasakan selalu “Bertanya” dan buat asumsi bahwa yang Anda baca tidak selalu benar, kembangkan kritik Anda

‰ Biasakan menulis komentar/pertanyaan pada buku/paper yang dibaca ‰ Tandai bagian penting untuk memudahkan mengulang dan mencarinya

(46)

Onrizal - 2009 Riset & Publikasi Ilmiah 11

Menformulasikan masalah dan solusi

„ Rumuskan permasalahan riset dari tema yang Anda pilih

„ Rumuskan permasalahan dari daftar pertanyaan yang telah Anda buat

selama menguasai dasar yang telah dibangun orang lain

„ Pastikan Anda benar-benar ingin menyelesaikan permasalahan itu

„ Cari informasi seluas-luasnya berkaitan dengan permasalahan itu

„ Tetapkan target yang ingin Anda capai

‰ Sejauh mana Anda ingin memberikan kontribusi untuk menyelesaikan „ Rumuskan solusi Anda:

‰ Kembangkan hipotesa Anda

‰ Pilih/kembangkan dasar teori yang ingin dipakai ‰ Pilih alat dan metode/pendekatan yang ingin digunakan

„ Buat proposal pembiayaan

„ Buat perencanaan kerja

Onrizal - 2009 Riset & Publikasi Ilmiah 12

Eksekusi: pengumpulan data dan analisa/diskusi

„ Begin with the end in mind: pastikan apa yang ingin Anda ketahui/buktikan untuk menyelesaikan permasalahan yang Anda formulasikan

„ Buat catatan yang baik dan lengkap terhadap eksperimen yang

dilakukandan hasil2 yang diperoleh

‰ Data eksperimen selalu mengandung pesan

‰ Lakukan analisa data berdasarkan teori yang berlaku tanpa harus terikat

dengan teori

‰ Teori tidak selalu benar, jangan lewatkan setiap “keganjilan” ‰ Kembangkan pemikiran dan kesimpulan Anda terhadap setiap data

eksperimen yang diperoleh

‰ Catat apa saja yang menjadi kesimpulan awal/keraguan/pertanyaan baru

yang muncul

‰ Catat apa yang masih harus dilakukan untuk terus menjawab pertanyaan-pertanyaan itu

‰ Lakukan eksperimen/kumpulkan data pendukung untuk menjawab

pertanyaan hingga tuntas

Gambar

Tabel 1. Kriteria Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)
Gambar 1. Contoh katalog perpustakaan

Referensi

Dokumen terkait

Menetapkan : KEPUTUSAN BUPATI BANTUL TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN) KABUPATEN BANTUL TAHUN 2014c. KESATU :

Penelitian meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran demostrasi di kelas VI SDN 012 Lebuh Lurus Kecamatan Inuman

Pemetaan urusan pemerintahan bidang pangan dan bidang pertanian merupakan hasil perhitungan nilai variabel urusan pemerintahan daerah provinsi dan daerah

Sedangkan proses akul- turasi yang selanjutnya terjadi ketika kerajaan Sumenep berada di bawah kekuasaan Belanda, pada saat itulah terjadi akulturasi antara budaya Madura

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada pekerja di pabrik pembuatan batu bata diketahui semua variabel yang kaji berhubungan terhadap gejala ISPA dari para

Sesuai dengan proposal yang diajukan oleh lembaga, kami siap untuk menjadi menyelenggarakan program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat dan menggunakan dana bantuan penyelenggaraan

Berpikir secara kronologis sangat diperlukan terutama dalam sejarah,agar runtutan peristiwa yang ada bisa tersusun secara rapi,logis,dan tidak menyimpang dari kejadian

(3) Pembelian tenaga listrik dari PLTSa oleh PT PLN (Persero). sebagaimana dimaksud pada ayat (1)