• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hidrolisis Hasil Delignifikasi Tandan Kosong Kelapa Sawit Dalam Sistem Cairan Ionik Choline Chloride

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hidrolisis Hasil Delignifikasi Tandan Kosong Kelapa Sawit Dalam Sistem Cairan Ionik Choline Chloride"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Salah satu limbah pertanian Indonesia yang belum banyak dimanfaatkan

adalah limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS). TKKS merupakan limbah

industri crude palm oil (CPO) yang cukup melimpah. Namun sampai saat ini

penanganannya masih sangat kecil, padahal kandungan lignoselulosa TKKS

cukup tinggi yaitu selulosa (43 - 44%), hemiselulosa (34% ), dan lignin (17-20%)

[3]. Dengan kandungan selulosa sebesar 43–44%, TKKS dapat dimanfaatkan

sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Bioetanol merupakan sebagai sumber

energi terbarukan yang dapat mengurangi emisi gas karbondioksida yang

dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil.

Bioetanol dihasilkan dari tahapan-tahapan proses, yaitu pretreatment,

hidrolisis, fermentasi, dan destilasi. Diantara keempat tahapan tersebut sangat

diperlukan untuk pembuatan bioetanol. Namun tahap hidrolisis memegang

peranan yang sangat penting dalam pembuatan bioetanol. TKKS mempunyai

potensi untuk digunakan sebagai sumber glukosa melalui proses hidrolisis dengan

asam atau enzim. Larutan gula yang dihasilkan selanjutnya dapat dikonversi menjadi

berbagai produk seperti alkohol.

Hidrolisis lignoselulosa dengan asam encer adalah cara yang paling umum

diaplikasikan untuk mendapatkan gula. Hidrolisis asam encer dilakukan

menggunakan asam mineral seperti H2SO4 dan HCl pada suhu antara 120-200 oC

[15]. Proses hidrolisis berbahan lignoselulosa yang telah dilakukan antara lain

hidrolisis biji nangka menggunakan larutan HCl 0,1 N mendapatkan gula 9,84

mg/ml [10]. Hidrolisis serbuk gergaji menggunakan larutan H2SO4 0,5%

mendapatkan gula dengan kadar 11,53 mg/ml [14]. Hidrolisis asam memiliki

kelemahan antara lain membutuhkan waktu yang lebih lama, rendahnya laju

(2)

2

Perkembangan teknologi terbaru saat ini, dengan menggunakan cairan

ionik telah memperlihatkan hasil hidrolisis yang lebih baik sebagai pelarut yang

efesien untuk pelarutan biomassa [5]. Cairan ionik merupakan cairan yang tidak

mudah menguap (non-volatile), tidak mudah terbakar dan mempunyai kestabilan

termal yang tinggi serta merupakan cairan yang ramah lingkungan atau biasa

disebut green solvent. Keunggulan ini dapat dijadikan sebagai alternatif dalam

proses pelarutan selulosa karena tidak menimbulkan dampak berbahaya terhadap

lingkungan dan dapat mencapai efisiensi 94%, sehingga dapat mengurangi biaya

produksi [14]. Beberapa kajian hidrolisis menggunakan cairan ionik telah

dilaporkan seperti ditunjukan dalam Tabel :

Tabel 1.1 Hidrolisis dengan menggunakan cairan ionik.

No Bahan/Metode/

Acid in ioniq liquid an efficient system for hydrolysis of

Lignocelulose

(3)

3

Berkaitan dengan hasil penelitian di atas, masih terdapat beberapa

kekurangan–kekurangan yang perlu diperbaiki antara lain: cairan

ionik1-butil-3-metil imidazolium bromida dan selulase yang harus disentesis terlebih dahulu ,

bersifat toksik dan waktu hirolisis yang cukup lama. Peneliti selanjutnya

melakukan penelitian dengan menggunakan cairan ionik kolin klorida (choline

chloride) dimana garam ini mempunyai tingkat toksiksitas yang rendah dan ramah

lingkungan. Penelitian–penelitian yang ada saat belum ada yang melaporkan

penggunaan cairan ionik ini untuk menghidrolisis lignoselulosa dari TKKS. Selain

itu, cairan ionik ini harganya terjangkau, dan mengefisiensi waktu hidrolisis.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah

bagaimana menghidrolisis selulosa hasil delignifikasi dengan menggunakan cairan

ionik kolin klorida dan bagaimana kondisi terbaik hidrolisis sehingga

menghasilkan kadar glukosa terbanyak.

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Menentukan pengaruh hidrolisis hasil delignifikasi tandan kosong kelapa

sawit.

2. Menentukan kondisi terbaik hasil delignifikasi proses hidrolisis yang

dilakukan dalam sistem cairan ionik kolin klorida.

3. Mengetahui kadar glukosa yang didapatkan pada proses hidrolisis dalam

sistem cairan ionik kolin klorida. No Bahan/Metode/

Produk

Judul Hasil Nama Peneliti

/Tahun

3. Hidrolisis/ biomassa

The hydrolisis of cellulose materials in ionic liquid

Hasil glukosa selama 6 jam hidrolisis sebesar

36% dengan

menggunakan cairan ionik 1-etil-3-metilimidazolium paa suhu 1050C

(4)

4

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Hasil yang didapatkan pada penelitian ini diharapkan:

1. Dapat menjadi sumber energi alternatif yang ramah lingkungan berbasis

selulosa sehingga dapat mengurangi penggunaan minyak bumi.

2. Cairan ionik berbasis garam kolin korida ini diharapkan mampu

melarutkan biomassa dengan lebih baik dan dapat menggantikan pelarut

yang saat ini digunakan. Sehingga dapat mengurangi biaya produksi dan

dapat mengurangi tingkat pencemaran lingkungan.

1.5 RUANG LINGKUP

Ruang lingkup dari penelitian ini adalah :

a. Selulosa hasil delignifikasi TKKS.

b. Cairan ionik yang digunakan adalah Kolin klorida (Trimetil 2-hidroksietil

amonium klorida).

c. Variabel bebas dalam proses delignifikasi yang dilakukan adalah :

1. Waktu hidrolisis = 30 menit, 60 menit, 90 menit.

2. jumlah cairan ionik kolin klorida = 10 %, 15%, 20% dari berat TKKS.

d. Variabel tetap dalam proses hidrolisis yang dilakukan adalah :

1. Temperatur hidrolisis = 105 0C

2. Jumlah katalis H2SO4 = 10%(v/v) [9]

3. Berat sampel TKKS = 10 gr

e. Analisa yang dilakukan :

Gambar

Tabel 1.1 Hidrolisis dengan menggunakan cairan ionik.

Referensi

Dokumen terkait

The results showed that Wishart classification provides an overall accuracy of %67.17 using the lower incidence angle PolSAR image and %65.38 for the higher

• framework for data-driven decision making • Creation of professional learning communities • Action to initiate change in schools... Roles of

This paper presents a method that uses traffic flow extracted from aerial videos to identify the features of interest - the road segments and intersections.. Existing

Capaian Program Jumlah cakupan (jenis) layanan administrasi perkantoran yang dilaksanakan sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku.

Capaian Program Jumlah cakupan (jenis) layanan administrasi perkantoran yang dilaksanakan sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku.

After doing so, we can choose and by requiring that the first block of the projection matrix be as close as possible to the rotation matrix between two views, (

Kepala Seksi Operasi & Pemeliharaan Balai PSDA Serang Lusi Juana selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan;. PEMERINTAH PROVINSI

Pejabat Pengadaan Barang / Jasa Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM Kabupaten