• Tidak ada hasil yang ditemukan

LPSE Kabupaten Banggai Kepulauan Spek Pasr

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LPSE Kabupaten Banggai Kepulauan Spek Pasr"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Spesifikasi Teknik Bangunan Pasar 1

SPESIFIKASI TEKNIK

BIDANG KONSTRUKSI BANGUNAN PASAR

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini adalah pelaksanaan pekerjaan yang ada pada Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Kegiatan Pembangunan Pasar Perdesaan Tahun Anggaran 2015

2. Pekerjaan Persiapan

2.1 Setelah Surat Perintah Kerja diterbitkan oleh Penguna Anggaran, Kontraktor harus terlebih dahulu membuat Direksi Keet (Kantor Direksi) dengan menggunakan bahan-bahan sederhana dan berukuran sesuai dengan petunjuk Direksi Lapangan.

2.2 Kantor Direksi tersebut harus dilengkapi dengan peralatan tulis kantor yang disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan.

2.3 Untuk menampung tenaga kerja dan penyiapan bahan-bahan material yang diperlukan, kontraktor harus membuat barak kerja dan gudang material yang memenuhi persyaratan.

2.4 Kantor Direksi, barak kerja dan gudang material menjadi beban dan tanggung jawab kontraktor untuk dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Direksi Lapangan.

2.5 Kontraktor membuat Papan Nama Proyek yang berukuran 1 x 1.50 m terbuat dari bahan tripleks yang mencantumkan antara lain :

a. Nama Departemen/Instansi pemberi tugas. b. Nama Proyek dan Jenis Pekerjaan

c. Sumber Dana dan Tahun Anggaran d. Harga Borongan dan Waktu Pelaksanaan

e. Nama Konsultan Perencana dan Pengawasan (bila ada) f. Nama Perusahaan (Kontraktor) Pelaksana.

3. Pekerjaan Pembersihan

3.1 Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor harus mengadakan pembersihan lokasi dari rumput, semak-semak dan tumbuhan lainnya, puing-puing dan segala sesuatu yang tidak diperlukan yang diperkirakan dapat mengganggu jalannya pekerjaan.

3.2 Tanah-tanah yang berbukit harus diratakan, tanah humus pada permukaan tanah pada garis bangunan harus dikupas. Dan tanah hasil kupasan harus dibuang dari lokasi pekerjaan.

3.3 Pembersihan lokasi dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana (site plain) dan kontraktor harus mengerjakan urugan tanah termasuk pemadatannya pada daerah bangunan dengan jarak minimum 1 m dari dinding bangunan

(2)

Spesifikasi Teknik Bangunan Pasar 2

4. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank.

4.1 Pengukuran dan pemasangan bouwplank dilaksanakan sekaligus untuk seluruh site, agar pengaturan perletakan bangunan tidak meleset serta untuk menjaga kemungkinan perubahan atau pergeseran sesuai keadaan lapangan.

4.2 Untuk mendapatkan ukuran yang tepat sesuai rencana, maka pengukuran harus dilaksanakan dengan menggunakan waterpass atau alat ukur theodolite.

4.3 Sebelum papan bouwplank dipasang, terlebih dahulu papan yang akan digunakan diserut hingga rata dan halus.

5. Gambar dan Ukuran

5.1 Denah, tampak dan potongan dinyatakan dalam gambar rencana arsitektur dan struktur dan dijelaskan pula dalam gambar detail lengkap dengan ukuran-ukurannya.

5.2 Apabila terdapat ketidak jelasan ukuran pada gambar, maka kontraktor wajib meminta penjelasan dan petunjuk kepada Direksi / Pengawas lapangan sebelum pekerjaan dilaksanakan.

6. Pengadaan Bahan Bangunan.

6.1 Bahan-bahan yang boleh ditempatkan dilokasi pekerjaan hanyalah bahan-bahan yang disyaratkan dalam RKS maupun gambar rencana.

6.2 Cara dan tempat penyimpanan bahan-bahan tersebut harus memenuhi persyaratan sesuai dengan petunjuk Direksi/Pengawas lapangan.

6.3 Bahan bangunan yang dipakai adalah bahan bangunan yang sesuai dengan kualitas dan kuantitas serta dimensi yang disyaratkan dalam RKS maupun dalam gambar rencana.

6.4 Apabila suatu bahan yang disyaratkan tidak terdapat dipasaran, maka sebelum diadakan penggantian kontraktor harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan Direksi/Pengawas lapangan untuk mendapat persetujuan.

6.5 Penggantian bahan bangunan tersebut minimal harus setara kualitasnya dengan bahan bangunan yang diganti.

6.6 Bahan bangunan yang dinyatakan tidak digunakan lagi oleh Direksi/Pengawas lapangan karena cacat atau tidak sesuai dengan persyaratan yang ditentukan, harus segera dipindahkan dan dikeluarkan dari lokasi pekerjaan selambat-lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam.

7. Pekerjaan Galian

7.1 Lingkup Pekerjaan.

(3)

Spesifikasi Teknik Bangunan Pasar 3

7.2 Pelaksanaan.

a. Pada galian tanah untuk pondasi, dimensinya minimal sama dengan gambar dan maksimal mencapai tanah dasar/keras. Kecuali tanah dasar/keras melebihi 2 x dimensi yang telah ditentukan maka Direksi/Pengawas lapangan dapat mengambil kebijakan untuk merubah konstruksi dan atau dimensi tanpa mengurangi kekuatannya.

b. Untuk menjaga keamanan pekerjaan, tanah galian dibuang sejauh minimal 1 meter dari tepi lubang galian.

c. Jika pada galian terdapat air menggenang, maka terlebih dahulu air tersebut harus dipompa keluar. Untuk ini kontraktor harus menyediakan pompa air yang siap dipakai. d. Semua tanah galian yang tidak dipakai harus diangkat keluar dari lokasi pekerjaan.

e. Pengurugan kembali bekas galian harus dipadatkan hingga minimal sama dengan keadaan tanah sebelum digali.

f. Tidak dibenarkan mengurug bekas galian dengan tanah yang mengandung Lumpur dan sisa-sisa tumbuhan.

8. Pekerjaan Urugan

8.1 Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi semua penimbunan kembali bekas galian, urugan tanah dan pasir bawah lantai/pondasi, peninggian tanah, pekerjaan akhir sub drainase dan pekerjaan lainnya sebagaimana tertera dalam gambar.

8.2 Pelaksanaan

a. Urugan tanah dilaksanakan di bawah lantai seperti tertera pada gambar, dan harus dilaksanakan lapis demi lapis.

b. Ketebalan lapisan urugan tanah maksimum 15 – 20 cm setiap lapis kemudian dipadatkan sampai mencapai tingkat kepadatan yang disyaratkan hingga mendapatkan ketebalan yang ditentukan.

c. Urugan pasir dilaksanakan pada alas pondasi/batu kosong, dibawah pasangan lantai ataupun pada pekerjaan-pekerjaan lain yang menurut Direksi/Pengawas lapangan dianggap perlu.

d. Semua urugan pasir harus dipadatkan dengan cara penyiraman air hingga didapat tingkat kepadatan maksimal.

e. Pasir yang digunakan harus pasir dengan persyaratan bebas dari Lumpur, tanah dan kotoran-kotoran lainnya serta tidak menmgandung garam atau mineral lainnya.

9. Pasangan Batu Gunung / Batu Kali

9.1 Lingkup Pekerjaan

(4)

Spesifikasi Teknik Bangunan Pasar 4

9.2 Material

a. Batu kali / gunung yang dipakai harus dari jenis yang keras dan tidak keropos serta mempunyai gradasi baik dengan diameter minimum 25 cm.

b. Adukan yang dipergunakan pada pekerjaan pondasi ini terdiri dari 1 Pc dan 5 pasir, terkecuali ditentukan lainnya.

c. Baik batu, pasir maupun adukan yang dipakai pada pekerjaan ini harus bersih dari lumpur dan kotoran lainnya.

9.3 Pelaksanaan

a. Sebelum pasangan batu kali dilaksanakan terlebih dahulu harus diberi urugan pasir dan batu kosong di bawahnya.

b. Pekerjaan pasangan pondasi batu kali dilaksanakan sesuai dengan bentuk dan ukuran sebagaimana dijelaskan dalam gambar.

c. Pemasangan pondasi batu kali tidak dibenarkan sisi – sisi batu kali saling bersentuhan, akan tetapi diantaranya harus diisi dengan specie ( adukan ).

10. Pekerjaan Beton Bertulang

10.1 Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan Beton Bertulang dilaksanakan pada sloof, kolom, balok, lantai, plat lantai, ring balok dan lain-lain sebagaimana tercantum dalam gambar dengan memakai adukan (specie) 1 bagian PC : 2 bagian pasir : 3 bagian kerikil.

10.2 Bahan – Bahan / Material

Bahan-bahan/Material yang digunakan untuk pekerjaan ini harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

a. Agregat

Agregat harus terdiri dari gradasi halus dan kasar dan harus sesuai dengan persyaratan, dalam ketentuan beton penyimpanannya harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga bebas dari kontaminasi dengan bahan-bahan yang merusak.

b. Semen/Portland Cement (PC).

Semen yang digunakan harus bermutu baik, tidak berbatu dibawa atau diangkut ke lokasi pekerjaan dalam kemasan standar dari pabrik dan terlindung. Untuk pelaksanaan pekerjaan beton ini kontraktor harus mengusahakan hanya menggunakan satu merk saja. c. Besi Tulangan

(1). Besi untuk tulangan/besi beton yang akan dipergunakan harus bersih dan bebas dari karat yang dapat merusak penyimpanan besi supaya menghindari terjadinya kontaminasi langsung dengan udara, tanah lembab, aspal, olie (minyak).

(5)

Spesifikasi Teknik Bangunan Pasar 5

d. Bekesting.

Bahan cetakan beton (bekesting) menggunakan papan terentang (kayu kls II) atau multipleks dan beton 5/7 cm.

e. A i r

Air yang digunakan untuk pengecoran harus bersih dalam arti tidak mengandung Lumpur dan bahan-bahan kimia yang dapat mempengaruhi kekuatan beton.

f. Beton Dekking

(1). Beton Dekking atau ganjalan beton harus dibuat dari campuran 1 bagian PC : 2 bagian pasir, dicetak dalam persegi panjang lengkap dengan tali kawatnya. Setelah mengeras dan mengering harus direndam dalam air.

(2). Ketebalan beton dekking untuk kolom dan balok adalah 3 cm dipasang sebanyak 3 buah dalam tiap-tiap 1 m².

10.3 Pelaksanaan

a. Sebelum pelaksanaan dilaksanakan kontraktor diwajibkan untuk memeriksa tulangan agar tepat pada posisinya. Selain itu, bekesting alat pengaduk (beton molen) dan alat pengangkut adukan sudah harus bersih dari segala macam kotoran. Pengecoran hanya boleh dilaksanakan setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Direksi/Pengawas Lapangan.

b. Dimensi semua beton tertera pada gambar rencana dan detailnya. Jika terdapat ketidak cocokan pada ukuran, kontraktor diwajibkan untuk mengkonsultasikan terlebih dahulu kepada Direksi/Pengawas Lapangan.

c. Besar diameter tulangan minimal harus sesuai dengan ketentuan gambar dan jika suatu diameter tulangan tidak terdapat dipasaran, kontraktor diwajibkan mengkonsultasikan terlebih dahulu dengan Direksi/Pengawas Lapangan.

d. Sisi-sisi papan bekesting harus cukup rata dan rapat sehingga waktu pengecoran dilaksanakan tidak ada air adukan yang lolos. Sebelum pengecoran dimulai, bagian dalam bekesting harus disiram dan dibersihkan dari segala macam kotoran.

e. Pengecoran pada suatu bagian dari pekerjaan harus dikerjakan tanpa berhenti (tidak putus) kecuali atas persetujuan Direksi/Pengawas lapangan.

f. Apabila karena suatu hal pengecoran beton terpaksa diputuskan sebelum selesai, maka sebelum dilanjutkan harus dikasarkan dan disiram dengan air semen atau Bonding Agent sebelum pengecoran dilanjutkan.

g. Bekesting hanya diperbolehkan untuk dibongkar setelah beton telah mengalami periode pengerasan sebagaimana diatur dalam PBI 1971, sementara itu penyiraman beton harus selalu dilaksanakan.

(6)

Spesifikasi Teknik Bangunan Pasar 6

11. Pasangan Batu Batako Press

11.1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan pasangan dinding batu batako press dengan tebal 12 cm dilaksanakan pada dinding pengisi dan pada tempat – tempat lainnya sebagaimana dinyatakan dalam gambar.

11.2. Material

a. Batu Batako yang digunakan harus baru, padat dan tidak mudah patah

b. Adukan yang digunakan untuk pasangan dinding batu bata biasa adalah 1 bagian Pc : 5 Bagian pasir, sedangkan untuk pasangan transram digunakan adukan 1 bagian PC : 2 Bagian pasir.

c. Sebelum batu batako dipasang, pemborong di wajibkan terlebih dahulu memperlihatkan contoh batu bata yang akan digunakan untuk mendapat persetujuan dari Direksi / Pengawas Lapangan.

11.3. Pelaksanaan

a. Pasangan dinding batu batako umumnya adalah 12 cm, kecuali Direksi / pengawas teknik memberikan petunjuk lain.

b. Sebelumnya batu batako dipasang hendaknya direndam terlebih dahulu dalam air jenuh dan cara pasangnya harus rapi sesuai dengan syarat pekerjaan yang baik. Batu bata potongan tidak boleh dipakai / dipasang kecuali pada pertemuan – pertemuan kusen atau kolom.

c. Pada jarak – jarak tertentu pasangan batu batako tersebut perlu diperkuat dengan kolom praktis ( beton ) dengan dimensi penulangan dan penempatan sesuai dengan gambar.

d. Setelah pasangan batu bata selesai terpasang, siar – siarnya harus dikeruk sedalam 1 cm agar plesteran melekat dengan baik.

12. Pekerjaan Plesteran.

12.1 Lingkup Pekerjaan

Bagian ini meliputi semua plesteran dan acian dinding bata, beton dan lain-lainnya sebagaimana dinyatakan dalam gambar.

12.2 Material

a. Pasir yang akan digunakan harus pasir (ayak), bebas dari segala macam kotoran, tidak mengandung lumpur, tanah dan garam.

b. Semen yang digunakan harus baru, tidak terdapat bagian yang mengeras (membatu) dan dalam kemasan yang asli dari pabriknya.

(7)

Spesifikasi Teknik Bangunan Pasar 7

12.3 Pelaksanaan

a. Sebelum pekerjaan plesteran dilaksanakan, semua bidang yang akan diplester harus terlebih dahulu disiram air hingga jenuh, dan sisa-sisanya harus dikeruk sedalam ± 1 cm. b. Untuk semua plesteran dinding biasa menggunakan adukan 1 bagian PC : 5 bagian pasir. c. Plesteran kedap air (transram) ndipasang setinggi 30 cm dari lantai, plesteran beton dan

dinding bagian dalam septictank menggunakan adukan 1 bagian PC : 2 bagian pasir. d. Tebal plesteran dinding ditentukan ± 1,5 cm dan dikerjakan dengan lurus dan rata,

bidang-bidang yang retak/berombak harus dibongkar dan diperbaiki.

e. Semua bidang plesteran harus diaci dengan menggunakan 1 bagian PC : 7 bagian kapur / mil teraso, terkecuali pada plesteran kaki pondasi dan beton digunakan air semen.

13. Pekerjaan Kayu

13.1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan kayu meliputi pengadaan dan pembuatan kusen – kusen ventilasi angin, rangka kuda –kuda, rangka atap / gording, rangka plafon dan lain – lainnya sebagaimana tertera dalam gambar.

13.2. Persyaratan Bahan

a. Jenis Kayu yang digunakan untuk semua jenis pekerjaan kayu sebagaimana disebutkan di atas menggunakan kayu yang setaraf dengan kayu palapi merah dan atau mempunyai keawetan III dan kelas kuat II sesuai dengan SKBI – 3.6.53.1987 UDC : 674.048.

b. Kayu yang digunakan harus kering, lurus, memiliki serat yang teratur, tidak terdapat cacat / mata kayu serta tidak mempunyai bidang yang lemah.

c. Ukuran – ukuran kayu yang digunakan harus sesuai dengan ukuran yang terdapat dalam gambar. Ukuran yang dimaksud didalam gambar adalah ukuran setelah jadi.

13.3. Pelaksanaan

a. Semua pekerjaan kayu yang akan kelihatan permukaannnya harus diserut rata sehingga kelihatan rapi dan halus serta bagian – bagian pertemuannya di buat sedemikian rupa sehingga kelihatan tidak berongga.

b. Kusen ventilasi harus dilengkapi dengan angker dari besi beton ( baja ) diameter 10 mm yang dilekatkan ( di paku ) pada sisi – sisinya. Untuk pasangan kusen ventilasi dipasang pada sisi – sisinya masing – masing 3 ( tiga ) buah dan jendela masing – masing 2 ( dua ) buah.

c. Untuk pekerjaan kuda – kuda / kap gording, konstruksi dan cara penyambungannya mengikuti gambar serta diberi penguat kawat / beugel dari besi plat dan anker.

14. Pekerjaan Plafon

14.1. Lingkup Pekerjaan

(8)

Spesifikasi Teknik Bangunan Pasar 8

14.2. Pelaksanaan

a. Pemasangan rangka plafon harus kelihatan rata dan lurus. Ukuran balok pembagi, penggantung serta ketinggiannya harus sesuai yang tertera pada gambar.

b. Pemasangan penutup plafon khusus pada pertemuan harus kelihatan satu sama lainnya dan di upayakan semaksimal mungkin agar tidak berongga.

c. Apabila ternyata dalam pelaksanaannya kelihatan tidak lurus, lentur, maka Direksi / Pengawas lapangan berhak untuk menolak dan kontraktor harus segera membongkar dan atau memperbaiki kembali.

15. Pekerjaan Penutup Atap

15.1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi pemasangan atap, bumbungan, jurai dan nok Dan pada teras utama serta tempat – tempat sebagaimana dijelaskan dalam gambar.

15.2. Bahan

a. Untuk bahan yang digunakan seng metal ( sakura roof ) dengan ukuran sesuai standar yang ada, produksi dalam negeri.

b. Untuk penutup atap pada teras dipergunakan penutup atap dari fiber dengan rangka besi hollow dengan mengunakan kawat pengaman.

15.3. Pelaksanaan

a. Sebelum pemasangan atap, kap / kuda – kuda, gording harus diresidu terlebih dahulu, sedang untuk rangka atap besi hollow harus di las

b. Pemasangan atap harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga atap yang terpasang tidak akan terbebani. Pemasangan atap harus rapi dan mengait antara satu dengan yang lainnya sehingga tidak terjadi kebocoran, serta dikerjakan oleh tukang yang benar – benar ahli dan berpengalaman.

c. Apabila atap yang terpasang tidak rapi dan terjadi kebocoran, Direksi / Pengawas lapangan berhak menolak dan kontraktor harus segera membongkar dan memperbaiki kembali.

16. Pekerjaan Ubin / Penutup Lantai

16.1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan / material, tenaga kerja dan pemasangan lantai sesuai yang ditentukan dalam gambar.

16.2. Material

a. Pasangan lantai harus sesuai dengan yang tertera dalam gambar.

(9)

Spesifikasi Teknik Bangunan Pasar 9

c. Sebelum pekerjaan penutup lantai dimulai terlebih dahulu kontraktor memperlihatkan contoh dan warna keramik yang akan digunakan untuk mendapatkan persetujuan direksi / pengawas lapangan.

16.3. Pelaksanaan

a. Semua lantai / dinding yang akan dipasang ubin / keramik dipasang diatas lapisan cor / spesi 1 : 3 sebagaimana tertera pada gambar. Celah – celah antara ubin PC dengan ubin PC harus diberi perekat / pengikat semen.

b. Pemasangan lantai / ubin harus rapi, dengan siar saling tegak lurus, serta mengikuti peil – peil yang ditentukan dalam gambar.

c. Pemasangan Ubin pada lantai harus dikerjakan oleh tukang yang benar – benar ahli. d. Pemasangan Ubin pada lantai KM / WC, kemiringannya harus diperhitungkan

sedemikian rupa sehingga pada waktu difungsikan air buangan dapat mengalir dengan bebas dan terhindar dari genangan.

e. Ubin yang akan dipasang harus terlebih dahulu direndam dalam air, dilap hingga airnya tidak menetes untuk kemudian dialasi perekat dengan memakai adukan 1 bagian PC : 2 bagian pasir. Lebar sambungan / naad diupayakan rata sehingga membentuk garis yang lurus dengan dinding.

f. Lebar sambungan ( naad ) diupayakan rata sehingga membentuk garis lurus dengan lebar sambungan ( naad ) tidak kurang dari 3 mm kemudian diisi dengan semen warna yang sesuai dengan ubin.

g. Pemotongan Ubin dilakukan sedapat mungkin dicegah, dan jika ada, maka pemotongan dilakukan harus dengan alat pemotongan ubin yang dilakukan dengan hati – hati sehingga tidak terdapat pinggiran yang bergerigi atau tidak kelihatan lapisannya.

h. Penempatan ubin dilaksanakan sesuai dengan ketentuan – ketentuan yang di tunjukan dalam gambar.

17. Pekerjaan Kaca

17.1. Bahan

a. Semua jenis kaca yang akan digunakan adalah ex local, bening, rata dan tidak bergelombang serta buatan dalam negri.

b. Tebal kaca yang akan digunakan tergantung luas bidang yang akan dipasang kaca, di gunakan kaca yang mempunyai ketebalan 3 mm

17.2. Pelaksanaan

a. Kusen bingkai ventilasi yang akan dipasangi kaca harus telah terpasang dengan alur yang telah dibersihkan, diplamir dan dicat dengan lapisan cat minyak sebelum pemasangan dilakukan.

(10)

Spesifikasi Teknik Bangunan Pasar 10

18. Pekerjaan Cat dan Politur

18.1. Bahan

a. Untuk pekerjaan pengecatan kayu digunakan cat yang mengandung syntetic resins. b. Pada dinding bagian dalam dan plafond digunakan cat emulsi yang mengandung

alklyd resins dengan cat dasar yang tahan alkali. Sedangkan untuk dinding bagian luar dan atap dipakai cat yang tahan terhadap pengaruh cuaca.

c. Sebagai pedoman cat yang digunakan adalah cat merk Kansai, Nippo Paints, Golteks, Paragon atau merek lainnya yang sejenis dengan warna yang akan ditentukan kemudian.

d. Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai, kontraktor harus mengajukan daftar bahan dan warna cat yang akan digunakan kepada Direksi / Pengawas lapangan untuk dipilih dan disetujui.

18.2. Persiapan Pekerjaan

a. Sebelum pekerjaan pengecatan dilaksanakan, pekerjaan langit – langit ( plafon ) dan lantai sudah terlebih dahulu harus selesai dilaksanakan.

b. Bidang – bidang yang akan dicat / dipolitur harus dibersihkan dari segala kotoran dan debu, sebelum pekerjaan pengecatan dilaksanakan kontraktor harus memperlihatkan bagian – bagian yang akan dicat kepada direksi / Pengawas lapangan untuk diperiksa. c. Semua pekerjaan kayu yang akan dicat / dipolitur harus diamplas dan lubang – lubang bekas paku harus didempul kemudian diamplas kembali hingga kelihatan rata.

d. Cat yang akan digunakan terlebih dahulu diaduk hingga betul – betul rata untuk kemudian dipoleskan dengan mengikuti petunjuk pemakaian dari pabrik.

18.3. Pengecatan Kayu

a. Pengecatan Kayu dilaksanakan 1 ( satu ) kali arcylic primer / undercoat ( menie kayu ), 1 ( satu ) kali cat dasar dan 1 ( satu ) kali plamir, kemudian digosok dengan amplas dan akhirnya dicat akhir sebanyak dua kali.

b. Pengecatan harus dilaksanakan dengan baik, rapi sehingga terbentuk bidang cat yang utuh, rata dan tidak mempunyai gelombang udara.

c. Untuk cat kayu yang telah dicat kemudian tergores, harus diadakan perbaikan / pengecatan kembali.

d. Pekerjaan kayu dilaksanakan untuk kusen dan bingkai pintu, jendela, ventilasi dan pekerjaan kayu lainnya yang tidak masuk pekerjaan yang dipolitur.

18.4. Pengecatan Tembok / Plafond

(11)

Spesifikasi Teknik Bangunan Pasar 11

b. Setelah pekerjaan sebagaimana point ( a ) tersebut dilaksanakan dengan memakai alat roller, pengecatan pertama diberi 1 ( satu ) lapis alkali resistence primer untuk interior dan masandry scoller untuk ekstenor, kemudian berikut dicat akhir sebanyak 2 ( dua ) kali dengan lapisan vinylaccrylic emulsoin.

c. Pekerjaan pengecatan tembok / plafond dianggap selesai dilaksanakan apabila ternyata semua bidang yang telah dicat kelihatan rata dan utuh sehingga tidak ditemukan lagi adanya bagian yang belang.

d. Pekerjaan cat tembok meliputi semua bidang permukaan dinding bata merah / tembok yang kelihatan dan plafond tripleks.

19. Pekerjaan Pintu, Kunci dan Alat Penggantung

19.1. Pekerjaan Daun Pintu

Daun pintu yang digunakan adalah terdiri dari rolling door, yang dibuat sedemikian rupa sehingga tidak terlalu sempit dan tidak terlalu longgar yang pembuatan dan penempatannya disesuaikan dengan gambar.

19.2. Pekerjaan Kunci

a. Semua daun pintu dipasang kunci tanam 2 ( dua ) slaag buatan dalam negeri dan atau yang sekualitas dengan cap jangkar ( Ancor ) atau yale.

b. Semua kunci harus terpasang dengan baik pada rangka daun pintu, kuat dan kelihatan rapi serta di pasang dengan ketinggian 90 cm dari lantai atau sesuai dengan petunjuk yang ada dalam gambar.

c. Sebelum pemasangan kunci dilaksanakan, terlebih dahulu kontraktor memperlihatkan kunci yang akan di pasang untuk kemudian mendapatkan persetujuan dari direksi / Pengawas lapangan.

19.3. Pekerjaan Alat Pengantung

a. Daun pintu yang akan dipasang menggunakan engsel nilon ring 4” buatan dalam

negeri dengan kualitas baik dan mempunyai lapisan anti karat, yang dipasang sekurang – kurangnya 3 ( tiga ) buah untuk setiap daun pintu dan 2 ( dua ) untuk setiap daun jendela / ventilasi.

b. Semua peralatan penggantung yang akan dipasang sebelumnya harus diperlihatkan contohnya kepada Direksi / Pengawas Lapangan.

20. Pekerjaan Instalasi Listrik

20.1. Lingkup Pekerjaan

(12)

Spesifikasi Teknik Bangunan Pasar 12

b. Penyediaan dan pemasangan lampu penerang ( fixture ) dan pembuatan gambar instalasi yang terpasang yang telah mendapat pengesahan dari PLN setempat.

20.2 Bahan PUIL ) 1977 yang diterbitkan oleh Yayasan Normalisasi Indonesia.

b. Untuk menangani pekerjaan ini harus ditunjuk instalatir yang memiliki Surat Pengesahan Instalatir ( SPI ) dan Surat Izin Kerja ( SIKA ) dari PLN setempat.

c. Tegangan instalasi yang terpasang harus disesuaikan dengan tegangan yang telah ada disekitar lokasi pekerjaan sedangkan untuk kapasitas daya terpasang adalah

……….. Watt.

g. Pemasangan instalasi listrik hendaknya dilaksanakan sebelum pemasangan plafond dilaksanakan.

21. D O K U M E N T A S I

(13)

Spesifikasi Teknik Bangunan Pasar 13

22. GAMBAR PELAKSANAAN ( AS BUILT DRAWING )

25.1. Setelah selesai seluruh pekerjaan Kontraktor harus membuat gambar terlaksana ( as built drawing ) dari seluruh system, termasuk apabila terjadi perubahan letak, denah maupun konstruksi.

25.2. Instalasi listrik, instalasi air bersih dan instalasi air kotor harus dibuat oleh Kontraktor sesuai dengan keadaan yang terpasang dan diserahkan kepada Pemberi Tugas pada saat Serah Terima Pekerjaan.

23. P E N G A W A S A N

26.1. Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan akan dilakukan oleh Direksi / Pengawas.

26.2. Setiap saat Direksi / Pengawas atau petugas – petugasnya harus dapat mengawasi, memeriksa atau menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan. Untuk itu Kontraktor harus mengadakan fasilitas – fasilitas yang diperlukan.

26.3. Bagian – bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari pengamatan Direksi / Pengawas adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor. Pekerjaan tersebut bila diperlukan harus dapat diperiksa sebagian atau seluruhnya untuk keperluan / kepentingan pemeriksaan.

26.4. Jika diperlukan pengawasan oleh Pengawas Harian diluar jam kerja yang resmi, maka segala biaya yang diperlukan untuk hal tersebut menjadi beban Kontraktor. Permohonan untuk mengadakan pemeriksaan tersebut harus dengan surat yang disampaikan kepada Direksi / Pengawas.

24. Pekerjaan Akhir

27.1. Pada akhir pekerjaan, seluruh ruangan termasuk dinding, plafond, lantai dan sebagainya harus bersih dari sisa – sisa semen, cat dan kotoran lainnya.

27.2. Halaman disekitar pekerjaan harus dibersihkan dari sisa – sisa bahan – bahan bangunan, kotoran – kotoran dan gundukan – gundukan tanah bekas galian harus diratakan serta bahan – bahan yang tidak terpakai lagi harus diangkut keluar dari lokasi pekerjaan.

25. PENUTUP

28.1. Pekerjaan – pekerjaan yang belum / tidak tercantum / dijelaskan dalam Spesifikasi Teknik ini dapat dilihat pada gambar atau ditanyakan pada saat Rapat Penjelasan Pekerjaan ( Aanwijzing ).

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pehitungan yang telah dilakukan pada penelitian Analisis Hubungan antara Tingkat Kemudahan Pelaksanaan dan Hambatan dalam Penerapan Kriteris Green Construction

Analisa perlakuan kimia dan fisik serat ampas pelepah aren diarahkan pada peningkatan kualitas baik kualitas teknik (kekuatan, keuletan, daya serap air dan ketahanan

Dari penelitian yang telah dilakukan, maka secara garis besar telah menjawab masalah dan sub masalah yang terdapat dalam penelitian ini, antara lain: Permasalahan pertama

%.1.. emeriksaan fisik dalah pemeriksaan tubuh klien secara keseluruhan atau hanya bagian tertentu yang dianggap perlu, untuk memperoleh data yang sistematif dan

Artinya, proses komunikasi yang terjadi dalam organisasi tersebut jika terlaksana dengan baik maka BASARNAS Kupang akan semakin kokoh dan kinerja pegawai akan meningkat.

Campuran (Kombinasi). Campuran atau kombinasi adalah gabungan ketiga unsur yang telah dijelaskan sebelumnya. Kombinasi tersebut ada empat macam yaitu perhatian,

Pengguna hak pilih dalam Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb)/pengguna KTP dan KK/Nama sejenis lainnyta.. Jumlah seluruh pengguna Hak

Adanya organ pencernaan fermentatif bagi ruminansia memiliki beberapa keuntungan (Sutardi, 1980), yaitu: 1) dapat mencerna bahan makanan dengan serat kasar yang tinggi, sehingga