Nurse Care
Nurse Care
Asuhan Kepe
Asuhan Kepe
rawatan │ Ma
rawatan │ Ma
kalah │ A
kalah │ A
rtikel
rtikel
• • BerandaBeranda • • AskepAskep • • MakalahMakalah • • SkripsiSkripsi • • ProsedurProsedur • • coNtAcTcoNtAcT • • aBouT aBouT mEmE •
• Site Site MapMap
15 May 2013 15 May 2013
PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE
PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE
PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE
PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE
BAB IBAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
1.1
1.1 Latar Latar belakangbelakang Pemerik
Pemerikaan aan !iik !iik atau atau"emerik"emerikaan aan kliniklini adaladalah ah sebsebuah uah proproses ses dardari i seoseoranrang g ahlahlii medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. Hasil pemeriksaan akan medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. Hasil pemeriksaan akan dicat
dicatat at dalamdalam rekrekam am medmedisis. . ReRekam kam memedidis s dadan n pempemererikiksasaan an fifisisik k akakan an memembmbanantu tu dadalalamm penegakkan diagnosis dan perencanaan perawatan pasien.
penegakkan diagnosis dan perencanaan perawatan pasien. Bias
Biasanya, anya, pemeripemeriksaan ksaan fisifisik k dilakdilakukan ukan secara secara sistsistematisematis, , mulai mulai dari dari bagian bagian kepala kepala dandan berakhir
berakhir padapada angganggota ota gergerak ak . . SetSetelaelah h pempemerieriksaksaanan organorgan utamutama a dipdiperieriksa ksa dengdengan an insinspekpeksi,si, palpasi, perkusi, dan auskultasi, beberapa tes khusus mungkin diperlukan seperti test
palpasi, perkusi, dan auskultasi, beberapa tes khusus mungkin diperlukan seperti test neurologi.neurologi. Dengan
Dengan petunjpetunjuk uk yang yang didapadidapat t selamselama a pemerpemeriksaan iksaan riwayriwayat at dan dan fisifisik, k, ahli ahli medis medis dapatdapat meny
menyusuususn sn sebsebuahuah diagnodiagnosis sis diferdiferensiaensiall,y,yakakni ni sesebubuah ah dadaftftar ar pepenynyebebab ab yayang ng mumungngkikinn menyebabkan gejala tersebut. Beberapa tes akan dilakukan untuk meyakinkan penyebab tersebut. menyebabkan gejala tersebut. Beberapa tes akan dilakukan untuk meyakinkan penyebab tersebut. Sebuah pemeriksaan yang lengkap akan terdiri diri penilaian kondisi pasien secara umum dan Sebuah pemeriksaan yang lengkap akan terdiri diri penilaian kondisi pasien secara umum dan ssiisstteem m oorrggaan n yyaanng g ssppeessiiffiikk. . Daallaam D m pprraakktteekknnyyaa,, ttaanndda a vviittaall atau atau pemeriksaan pemeriksaan suhu
suhu,, denyutdenyut dandan tekanan darahtekanan darah selalu dilakukan pertama kali. selalu dilakukan pertama kali.
BAB II BAB II
PEMBAHASAN PEMBAHASAN
#.1.
emeri
emeriksaan ksaan fisifisik k merupamerupakan kan peninjpeninjauan auan dari dari ujung ujung rambut rambut sampai sampai ujung ujung kaki kaki padapada setiap system tubuh yang memberikan informasi objektif tentang klien dan memungkinkan setiap system tubuh yang memberikan informasi objektif tentang klien dan memungkinkan perawat
perawat untuk untuk mebuat mebuat penilaian penilaian klinis. klinis. !eakuratan !eakuratan pemeriksaan pemeriksaan fisik fisik mempengaruhi mempengaruhi pemilihanpemilihan terapi yang diterima klien
terapi yang diterima klien dan penetuan respon dan penetuan respon terhadap terapi tersebut."otter dan terhadap terapi tersebut."otter dan erry, erry, #$$%&#$$%& emeriksaan fisik dalah pemeriksaan tubuh klien secara keseluruhan atau hanya bagian tertentu emeriksaan fisik dalah pemeriksaan tubuh klien secara keseluruhan atau hanya bagian tertentu y
yanang g didiananggggap ap peperrllu, u, ununttuk uk mememmpeperoroleleh h dadatta a yyanang g sisissttemematatiif f dadan n kokommprprehehenensisif,f, memastikan'membuktikan hasil anamnesa, menentukan masalah dan merencanakan tindakan memastikan'membuktikan hasil anamnesa, menentukan masalah dan merencanakan tindakan keperawatan yang tepat bagi klien. " Dewi Sartika, #$($&
keperawatan yang tepat bagi klien. " Dewi Sartika, #$($&
)dapun teknik*teknik pemeriksaan fisik yang digunakan adalah+ )dapun teknik*teknik pemeriksaan fisik yang digunakan adalah+
1.
1. In"ekiIn"eki
nspeksi
nspeksi adalah adalah pemeriksaan pemeriksaan dengan dengan menggunakan menggunakan indera indera penglihatan, penglihatan, pendengaran pendengaran dandan penciuman.
penciuman. nspeksi nspeksi umum umum dilakukan dilakukan saat saat pertama pertama kali kali bertemu bertemu pasien. pasien. Suatu Suatu gambaran gambaran atauatau kesan umum mengenai keadaan kesehatan yang di bentuk. emeriksaan kemudian maju ke suatu kesan umum mengenai keadaan kesehatan yang di bentuk. emeriksaan kemudian maju ke suatu inspeksi local yang berfokus pada suatu system tunggal atau bagian dan biasanya mengguankan inspeksi local yang berfokus pada suatu system tunggal atau bagian dan biasanya mengguankan alat khusus
alat khusus sepertseperto o optalooptalomoskomoskop, p, otoskootoskop, p, speculspeculum um dan dan lain*lain*lain. "-aura ).lain. "-aura ).albalbot ot dan dan /ary/ary /eyers, (001& nspeksi adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat bagian tubuh /eyers, (001& nspeksi adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat bagian tubuh yang diperiksa melalui pengamatan "mata atau kaca pembesar&. "Dewi Sartika, #$($&
yang diperiksa melalui pengamatan "mata atau kaca pembesar&. "Dewi Sartika, #$($& 2okus
2okus inspeksi inspeksi pada pada setiap setiap bagian bagian tubuh tubuh meliputi meliputi + + ukuran ukuran tubuh, tubuh, warna, warna, bentuk, bentuk, posisi,posisi, kesim
kesimetrisetrisan, an, lesilesi, , dan dan penonjpenonjolan'polan'pembengkembengkakan.seakan.setelah telah inspekinspeksi si perlu perlu dibandidibandingkan ngkan hasilhasil normal dan abnormal bagian tubuh satu dengan bagian tubuh lainnya.
normal dan abnormal bagian tubuh satu dengan bagian tubuh lainnya.
#. Pal"ai #. Pal"ai
alpas
alpasi i adalah adalah pemeripemeriksaan ksaan dengan dengan menggunamenggunakan kan inderindera a peraba peraba dengan dengan meletmeletakkanakkan tangan pada bagian tubuh yang dapat di jangkau tangan. -aura ).albot dan /ary /eyers, (001& tangan pada bagian tubuh yang dapat di jangkau tangan. -aura ).albot dan /ary /eyers, (001& alpasi adalah teknik pemeriksaan yang menggunakan indera peraba 3 tangan dan jari*jari, untuk alpasi adalah teknik pemeriksaan yang menggunakan indera peraba 3 tangan dan jari*jari, untuk men
mendetdetermerminainasi si circiri# i# jarjaringingan an ataatau u ororgan gan sepseperterti+ i+ temtemperperaturatur, , keelkeelastastisisan, an, bentbentuk, uk, ukurukuran,an, kelembaban dan penonjolan."Dewi Sartika,#$($&
kelembaban dan penonjolan."Dewi Sartika,#$($&
Hal yang di deteksi adalah suhu, kelembaban, tekstur, gerakan, vibrasi, pertumbuhan atau massa, Hal yang di deteksi adalah suhu, kelembaban, tekstur, gerakan, vibrasi, pertumbuhan atau massa, edema, krepitasi dan sensasi.
edema, krepitasi dan sensasi.
%. Perk&i %. Perk&i
e
erkrkususi i adadalalah ah pempemererikiksasaan an yayang ng memelilipuputi ti pepengengetutukakan n pepermrmukaukaan an tutububuh h ununututk k menghasilkan bunyi yang akan membantu dalam membantu penentuan densitas, lokasi, dan menghasilkan bunyi yang akan membantu dalam membantu penentuan densitas, lokasi, dan posisi struktur di bawahnya."-aura )
posisi struktur di bawahnya."-aura ).a.albot dan /ary /eyers, (001&lbot dan /ary /eyers, (001&
erkusi adalah pemeriksaan dengan jalan mengetuk bagian permukaan tubuh tertentu untuk erkusi adalah pemeriksaan dengan jalan mengetuk bagian permukaan tubuh tertentu untuk membandingkan dengan bagian tubuh lainnya "kiri'kanan& dengan menghasilkan suara, yang membandingkan dengan bagian tubuh lainnya "kiri'kanan& dengan menghasilkan suara, yang bertujuan untuk mengidentifikasi batas' lokasi dan konsistensi jari
bertujuan untuk mengidentifikasi batas' lokasi dan konsistensi jaringan. Dewi Sartika, #$($&ngan. Dewi Sartika, #$($&
'. A&k<ai '. A&k<ai
)us
)uskultakultasi si adalaadalah h tindaktindakan an mendenmendengarkan garkan bunyi bunyi yang yang ditimditimbulkan bulkan oleh oleh bermacbermacam*am* macam organ dan
macam organ dan jaringan tubuh."-aura ).ajaringan tubuh."-aura ).albot dan /ary lbot dan /ary /eyers, (001&/eyers, (001&
)uskultasi )dalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mendengarkan suara yang )uskultasi )dalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mendengarkan suara yang dihasilkan oleh tubuh. Biasanya menggunakan alat yang disebut dengan stetoskop. Hal*hal yang dihasilkan oleh tubuh. Biasanya menggunakan alat yang disebut dengan stetoskop. Hal*hal yang didengarkan adalah + bunyi jantung, suara nafas, dan bising usus."Dewi Sartika, #$($&
Dalam melakukan pemeriksaan fisik, ada prinsip*prinsip yang harus di perhatikan, yaitu sebagai berikut+
a. !ontrol infeksi
/eliputi mencuci tangan, memasang sarung tangan steril, memasang masker, dan membantu klien mengenakan baju periksa jika ada.
b. !ontrol lingkungan
4aitu memastikan ruangan dalam keadaan nyaman, hangat, dan cukup penerangan untuk melakukan pemeriksaan fisik baik bagi klien maupun bagi pemeriksa itu sendiri. /isalnya menutup pintu'jendala atau skerem untuk menjaga privacy klien
(. !omunikasi "penjelasan prosedur& #. rivacy dan kenyamanan klien
5. Sistematis dan konsisten " head to toe, dr eksternal ke internal, dr normal ke ab6& 7. Berada di sisi kanan klien
%. 8fisiensi 9. Dokumentasi
#.#. T&(&an Pemerikaan Fiik
Secara umum, pemeriksaan fisik yang dilakukan bertujuan+
1.
:ntuk mengumpulkan data dasar tentang kesehatan klien.2.
:ntuk menambah, mengkonfirmasi, atau menyangkal data yang diperoleh dalam riwayat keperawatan.3.
:ntuk mengkonfirmasi dan mengidentifikasi diagnosa keperawatan.4.
:ntuk membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan klien dan penatalaksanaan.5.
:ntuk mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan.6amun demikian, masing*masing pemeriksaan juga memiliki tujuan tertentu yang akan di jelaskan nanti di setiap bagian tibug yang akan di lakukan pemeriksaan fisik.
#.%. Man!aat Pemerikaan Fiik
emeriksaan fisik memiliki banyak manfaat, baik bagi perawat sendiri, maupun bagi profesi kesehatan lain, diantaranya+
1.
Sebagai data untuk membantu perawat dalam menegakkan diagnose keperawatan.2.
/engetahui masalah kesehatan yang di alami klien.3.
Sebagai dasar untuk memilih intervensi keperawatan yang tepat4.
Sebagai data untuk mengevaluasi hasil dari asuhan keperawatan#.'. In)ikai
/utlak dilakukan pada setiap klien, tertama pada+
1.
klien yang baru masuk ke tempat pelayanan kesehatan untuk di rawat.2.
Secara rutin pada klien yang sedang di rawat.3.
Sewaktu*waktu sesuai kebutuhan klienPeria"an
a. )lat
/eteran, imbangan BB, enlight, Steteskop, ensimeter'spighnomanometer, hermometer, )rloji'stopwatch, Refleks Hammer, ;toskop, Handschoon bersih " jika perlu&, tissue, buku catatan perawat.
)lat diletakkan di dekat tempat tidur klien yang akan di periksa. b. -ingkungan
astikan ruangan dalam keadaan nyaman, hangat, dan cukup penerangan. /isalnya menutup pintu'jendala atau skerem untuk menjaga privacy klien
c. !lien "fisik dan fisiologis&
Bantu klien mengenakan baju periksa jika ada dan anjurkan klien untuk rileks.
A+ Pr$e)&r Pemerikaan
1.
,&-i tangan2.
elakan "r$e)&r3.
Lak&kan "emerikaan )engan ber)iri )i ebela/ kanan klien )an "aang /an)-/$en bila )i "erl&kan4.
Pemerikaan &m&m meli"&ti 0 "enam"ilan &m&m tat& mental )an n&trii.osisi klien + duduk'berbaring <ara + inspeksi
1.
!esadaran, tingkah laku, ekspresi wajah, mood. "6ormal + !esadaran penuh, 8kspresi sesuai, tidak ada menahan nyeri' sulit bernafas&2.
anda*tanda stress' kecemasan "6ormal +&Relaks, tidak ada tanda*tanda cemas'takut&3.
=enis kelamin4.
:sia dan >ender5.
ahapan perkembangan6.
B, BB " 6ormal + B/ dalam batas normal&7.
!ebersihan ersonal "6ormal + Bersih dan tidak bau&8.
<ara berpakaian "6ormal + Benar' tidak terbalik&9.
ostur dan cara berjalan10.
Bentuk dan ukuran tubuh11.
<ara bicara. "Relaks, lancer, tidak gugup&12.
8valuasi dengan membandingkan dengan keadaan normal.13.
Dokumentasikan hasil pemeriksaanB+ Peng&k&ran tan)a 2ital 3Diba/a kel$m"$k # lebi/ )alam+
osisi klien + duduk' berbaring
1.
Suhu tubuh "6ormal + 59,%*51,%$c&2.
ekanan darah "6ormal + (#$'?$ mmHg&3.
6adib& !eteraturan@ 6ormal + teratur
c& !ekuatan@ $+ idak ada denyutan3 (E+denyutan kurang teraba3 #E+ Denyutan mudah teraba, tak mudah lenyap3 5E+ denyutan kuat dan mudah teraba
7. ernafasan
a& 2rekuensi+ 6ormal@ (%*#$A 'menit3 #$+ akipnea3 C(% bradipnea@ span@ b& !eteraturan@ 6ormal + teratur
c& !edalaman+ dalam'dangkal
d& enggunaan otot bantu pernafasan+ 6ormal + tidak ada
setelah diadakan pemeriksaan tanda*tanda vital evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat.
,+ Pemerikaan k&lit )an k&k& T&(&an
(& /engetahui kondisi kulit dan kuku
#& /engetahui perubahan oksigenasi, sirkulasi, kerusakan jaringan setempat, dan hidrasi.
Peria"an
(& osisi klien+ duduk' berbaring #& encahayaan yang cukup'lampu
5& Sarung tangan "utuk lesi basah dan berair&
Pr$e)&r Pelakanaan
a. Pemerikaan k&litF
• In"eki + kebersihan, warna, pigmentasi,lesi'perlukaan, pucat, sianosis, dan ikterik.
Normal: kulit tidak ada ikterik/pucat/sianosis.
• Pal"ai + kelembapan, suhu permukaan kulit, tekstur, ketebalan, turgor kulit, dan edema.
Normal: lembab, turgor baik/elastic, tidak ada edema.
setelah diadakan pemeriksaan kulit dan kuku evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.
b. Pemerikaan k&k&
• In"eki + kebersihan, bentuk, dan warna kuku
Normal: bersih, bentuk normaltidak ada tanda-tanda jari tabuh (clubbing finger), tidak ikterik/sianosis.
• Pal"ai + ketebalan kuku dan capillary refile " pengisian kapiler &.
Normal: aliran darah kuku akan kembali < 3 detik.
setelah diadakan pemeriksaan kuku evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.
-. Pemerikaan ke"ala 4a(a/ mata telinga /i)&ng m&l&t )an le/er
osisi klien + duduk , untuk pemeriksaan wajah sampai dengan leher perawat berhadapan dengan klien
D+ Pemerikaan ke"ala 4a(a/ mata telinga /i)&ng m&l&t )an le/er 1. Pemerikaan ke"ala
T&(&an
a& /engetahui bentuk dan fungsi kepala
b& /engetahui kelainan yang terdapat di kepala
Peria"an alat
a& -ampu
b& Sarung tangan "jika di duga terdapat lesi atau luka&
Pr$e)&r Pelakanaan
• In"eki + ukuran lingkar kepala, bentuk, kesimetrisan, adanya lesi atau tidak, kebersihan
rambut dan kulit kepala, warna, rambut, jumlah dan distribusi rambut.
Normal: simetris, bersih, tidak ada lesi, tidak menunjukkan tanda-tanda kekurangan gii(rambut jagung dan kering)
• Pal"ai + adanya pembengkakan'penonjolan, dan tekstur rambut.
• Normal: tidak ada penonjolan /pembengkakan, rambut lebat dan kuat/tidak rapuh.
setelah diadakan pemeriksaan kepala evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat.
#. Pemerikaan 4a(a/
• In"eki + warna kulit, pigmentasi, bentuk, dan kesimetrisan.
Normal: !arna sama dengan bagian tubuh lain, tidak pucat/ikterik, simetris.
• Pal"ai + nyeri tekan dahi, dan edema, pipi, dan rahang • Normal: tidak ada n"eri tekan dan edema.
setelah diadakan pemeriksaan wajah evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.
%. Pemerikaan mata T&(&an
a& /engetahui bentuk dan fungsi mata b& /engetahui adanya kelainan pada mata.
Peria"an alat
a& Senter !ecil
b& Surat kabar atau majalah c& !artu Snellen
d& enutup /ata e& Sarung tangan
Pr$e)&r Pelakanaan
• In"eki0 bentuk, kesimestrisan, alis mata, bulu mata, kelopak mata, kesimestrisan, bola mata,
warna konjunctiva dan sclera "anemis'ikterik&, penggunaan kacamata ' lensa kontak, dan respon terhadap cahaya.
Normal: simetris mata kika, simetris bola mata kika, !arna konjungti#a pink, dan sclera ber!arna putih.
!etajaman penglihatan seseorang mungkin berbeda dengan orang lain. ajam penglihatan tersebut merupakan derajad persepsi deteil dan kontour beda. Gisus tersebut dibagi dua yaitu+
1+. 5i& entrali.
Gisus sentralis ini dibagi dua yaitu visus sentralis jauh dan visus sentralis dekat.
a. visus centralis jauh merupakan ketajaman penglihatan untuk melihat benda benda yang letaknya jauh. ada keadaan ini mata tidak melakukan akomodasi. ($%. &utrisna, dkk, hal ').
b. virus centralis dekat yang merupakan ketajaman penglihatan untuk melihat benda benda dekat misalnya membaca, menulis dan lain lain. ada keadaan ini mata harus akomodasi supaya bayangan benda tepat jatuh di retina. ($%. &utrisna, dkk, hal ').
#+. 5i& "eri!er
ada visus ini menggambarkan luasnya medan penglihatan dan diperiksa dengan perimeter. 2ungsi dari visus perifer adalah untuk mengenal tempat suatu benda terhadap sekitarnya dan pertahanan tubuh dengan reaksi menghindar jika ada bahaya dari samping. Dalam klinis visus sentralis jauh tersebut diukur dengan menggunakan grafik huruf Snellen yang dilihat pada jarak #$ feet atau sekitar 9 meter. =ika hasil pemeriksaan tersebut visusnya e#$'#$ maka
tajam penglihatannya dikatakan normal dan jika Gisus C#$ adalah@ anomaly@ bermacam@ dikatakan@ kelainan@ kurang@ macam@ maka@ peglihatan@ pembiasan.@ penglihatanya@ penurunan@ penyebab@ refraksi@ salah@ satunya@ seseorang@
span@ tajam@
"r$e)&r "emerikaan 2i& )engan mengg&nakan "eta nellen 6ait&0
• /emperkenalkan diri dan menjelaskan maksud tujuan pemeriksaan. • /eminta pasien duduk menghadap kartu Snellen dengan jarak 9 meter.
• /emberikan penjelasan apa yang harus dilakukan "pasien diminta mengucapkan apa
yang akan ditunjuk di kartu Snellen& dengan menutup salah satu mata dengan tangannya tanpa ditekan "mata kiri ditutup dulu&.
• emeriksaan dilakukan dengan meminta pasien menyebutkan simbol di kartu Snellen dari
kiri ke kanan, atas ke bawah.
• =ika pasien tidak bisa melihat satu simbol maka diulangi lagi dari barisan atas. =ika tetap
maka nilai visus oculi deAtra @ barisan atas'9.
• =ika pasien dari awal tidak dapat membaca simbol di Snellen chart maka pasien diminta
untuk membaca hitungan jari dimulai jarak ( meter kemudian mundur. 6ilai visus oculi deAtra @ jarak pasien masih bisa membaca hitungan'9$.
• =ika pasien juga tidak bisa membaca hitungan jari maka pasien diminta untuk melihat
adanya gerakan tangan pemeriksa pada jarak ( meter "6ilai visus oculi deAtranya ('5$$&.
• =ika pasien juga tetap tidak bisa melihat adanya gerakan tangan, maka pasien diminta
untuk menunjukkan ada atau tidaknya sinar dan arah sinar "6ilai visus oculi deAtra ('tidak hingga&. ada keadaan tidak mengetahui cahaya nilai visus oculi deAtranya nol.
• emeriksaan dilanjutkan dengan menilai visus oculi sinistra dengan c ara yang sama. • /elaporkan hasil visus oculi sinistra dan deAtra. "ada pasien vos'vodnya IA'y artinya
mata kanan pasien dapat melihat sejauh A meter, sedangkan orang normal dapat melihat sejauh y meter.
Pemerikaan Pergerakan B$la Mata
Pemerikaan "ergeraka b$la mata )ilak&kan )engan -ara ,$2er7Un-$2er Tet 8 Te T&t&"7 B&ka Mata
T&(&ann6a adalah untuk mengidentifikasi adanya Heterophoria.
Heterophoria berhubungan dengan kelainan posisi bola mata, dimana terdapat penyimpangan posisi bolamata yang disebabkan adanya gangguan keseimbangan otot*otot bolamata yang
sifatnya tersembunyi atau latent. ni berarti mata itu cenderung untuk menyimpang atau juling, namun tidak nyata terlihat.
ada phoria, otot*otot ekstrinsik atau otot luar bola mata berusaha lebih tegang atau kuat untuk menjaga posisi kedua mata tetap sejajar. Sehingga rangsangan untuk berfusi atau menyatu inilah menjadi faktor utama yang membuat otot *otot tersebut berusaha eAtra atau lebih, yang pada akhirnya menjadi beban bagi otot*otot tersebut, wal hasil akan timbul rasa kurang nyaman atau )sthenopia.
Daar "emerikaan ,$2er7Un-$2er Tet 8 Te T&t&"7B&ka Mata +
• ada orang yang Heterophoria maka apabila fusi kedua mata diganggu "menutup salah
satu matanya dengan penutup'occluder, atau dipasangkan suatu filter&, maka deviasi atau peyimpangan laten atau tersembunyi akan terlihat.
• emeriksa memberi perhatian kepada mata yang berada dibelakang penutup.
• Sewaktu tutup di buka, bila terlihat adanya gerakan dari luar "temporal& kearah dalam
"nasal& pada mata yang baru saja di tutup, berarti terdapat kelainanE9OPHORIA.
• Sewaktu tutup di buka, bila terlihat adanya gerakan dari dalam "nasal& luar kearah
"temporal&pada mata yang baru saja di tutup, berarti terdapat kelainanESOPHORIA.
• Sewaktu tutup di buka, bila terlihat adanya gerakan dari atas "superior& kearah bawah
"inferior& pada mata yang baru saja di tutup, berarti terdapat kelainanH:PERPHORIA.
• Sewaktu tutup di buka, bila terlihat adanya gerakan dari bawah "inferior& kearah atas
"superior& pada mata yang baru saja di tutup, berarti terdapat kelainan H:PORPHORIA. Alat8arana 6ang )i"akai0
• itik'lampu untuk fiksasi • =arak pemeriksaan +
o =auh + #$ feet "9 /eter& o Dekat + (7 nch "5% <m&
• enutup';ccluder
Pr$e)&r Pemerikaan 0
1.
/inta pasien untuk selalu melihat dan memperhatikan titik fiksasi, jika objek jauh kurang jelas, maka gunakan kacamata koreksinya.2.
emeriksa menempatkan dirinya di depan pasien sedemikian rupa, sehingga apabila terjadi gerakan dari mata yang barusa saja ditutup dapat di lihat dengan jelas atau di deteksi dengan jelas.4.
Sewaktu tutup di buka, bila terlihat adanya gerakan dari luar "temporal& kearah dalam "nasal& pada mata yang baru saja di tutup, berarti terdapat kelainanE9OPHORIA. 8Aophoria dinyatakan dengan inisial @9 "gambar D&5.
Sewaktu tutup di buka, bila terlihat adanya gerakan dari dalam "nasal& luar kearah "temporal&pada mata yang baru saja di tutup, berarti terdapat kelainanESOPHORIA. 8sophoria dinyatakan dengan inisial @E "gambar <&6.
Sewaktu tutup di buka, bila terlihat adanya gerakan dari atas "superior& kearah bawah "inferior&& pada mata yang baru saja di tutup, berarti terdapat kelainanH:PERPHORIA. Hyperphoria dinyatakan dengan inisial @9 "gambar 8&7.
Sewaktu tutup di buka, bila terlihat adanya gerakan dari bawah "inferior& kearah atas "superior& pada mata yang baru saja di tutup, berarti terdapat kelainanH:POPHORIA. Hypophoria dinyatakan dengan inisial @9 "gambar 2&8.
:ntuk mendeteksi Heterophoria yang kecil, seringkali kita tidak dapat mengenali adanya suatu gerakan, seolah kondisi mata tetap di tempat. :ntuk itu metode ini sering kita ikuti dengan metode tutup mata bergantian ")lternating <over est&.Setelah diadakan pemeriksaan mata evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.
'. Pemerikaan telinga T&(&an
/engetahui keadaan telinga luar, saluran telinga, gendang telinga, dan fungsi pendengaran.
Peria"an Alat
a& )rloji berjarum detik b& >arpu tala
c& Speculum telinga d& -ampu kepala
Pr$e)&r Pelakanaan
• In"eki + bentuk dan ukuran telinga, kesimetrisan, integritas, posisi telinga, warna, liang
telinga "cerumen'tanda*tanda infeksi&, alat bantu dengar..
Normal: bentuk dan posisi simetris kika, integritas kulit bagus, !arna sama dengan kulit lain, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan alat bantu dengar.
• Pal"ai + nyeri tekan aurikuler, mastoid, dan tragus
Normal: tidak ada n"eri tekan.
setelah diadakan pemeriksaan telinga evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.
Pemerikaaan Telinga Dengan Mengg&nakan ;ar"& Tala
a. emeriksaan Rinne
(. egang agrpu tala pada tangkainya dan pukulkan ke telapak atau buku jari tangan yang berlawanan.
#. -etakkan tangkai garpu tala pada prosesus mastoideus klien.
5. )njurkan klien untuk member i tahu pemeriksa jika ia tidak merasakan getaran lagi.
7. )ngkat garpu tala dan dengan cepat tempatkan di depan lubang telinga klien (*# cm dengan posisi garpu tala parallel terhadap lubang telinga luar klien.
%. nstruksikan klien untuk member tahu apakah ia masih mendengarkan suara atau tidak. 9. <atat hasil pemeriksaan pendengaran tersebut.
b. emeriksaan Jebber
(. egang garpu tala pada tangkainya dan pukulkan ke telapak atau buku jari yang berlawanan. #. -etakkan tangkai garpu tala di tengah puncak kepala klien .
5. anyakan pada klien apakah bunyi terdengar sama jelas pada kedua telinga atau lebih jelas pada salah satu telinga.
7. <atat hasil pemeriksaan dengan pendengaran tersebut
* Pemerikan /i)&ng )an in& T&(&an
a& /engetahui bentuk dan fungsi hidung
b& /enentukan kesimetrisan struktur dan adanya inflamasi atau infeksi
Peria"an Alat
a& Spekulum hidung b& Senter kecil
c& -ampu penerang
d& Sarung tangan "jika perlu&
Pr$e)&r Pelakanaan
• In"eki + hidung eksternal "bentuk, ukuran, warna, kesimetrisan&, rongga, hidung " lesi, sekret,
sumbatan, pendarahan&, hidung internal "kemerahan, lesi, tanda# infeksi&
Normal: simetris kika, !arna sama dengan !arna kulit lain, tidak ada lesi, tidak ada sumbatan, perdarahan dan tanda-tanda infeksi.
• Pal"ai )an Perk&i frontalis dan, maksilaris "bengkak, nyeri, dan septum deviasi&
Normal: tidak ada bengkak dan n"eri tekan.
setelah diadakan pemeriksaan hidung dan sinus evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.
< Pemerikaan m&l&t )an bibir T&(&an
/engetahui bentuk kelainan mulut
Peria"an Alat
a& Senter kecil b& Sudip lidah
c& Sarung tangan bersih d& !asa
Pr$e)&r Pelakanaan
• In"eki )an "al"ai tr&kt&r l&ar + warna mukosa mulut dan bibir, tekstur , lesi, dan
stomatitis.
• In"eki )an "al"ai tr&k&r )alam + gigi lengkap'penggunaan gigi palsu, perdarahan'
radang gusi, kesimetrisan, warna, posisi lidah, dan keadaan langit#.
• Normal: gigi lengkap, tidak ada tanda-tanda gigi berlobang atau kerusakan gigi, tidak ada
perdarahan atau radang gusi, lidah simetris, !arna pink, langit' utuh dan tidak ada tanda infeksi.
>igi lengkap pada orang dewasa berjumlah 59 buah, yang terdiri dari (9 buah di rahang atas dan (9 buah di rahang bawah. ada anak*anak gigi sudah mulai tumbuh pada usia enam bulan. >igi pertama tumbuh dinamakan gigi susu di ikuti tumbuhnya gigi lain yang disebut gigi sulung. )khirnya pada usia enam tahun hingga empat belas tahun, gigi tersebut mulai tanggal dan dig anti gigi tetap.
ada usia 9 bulan gigi berjumlah # buah "dirahang bawah&, usia 1*? bulan berjumlah 1 buah"# dirahang atas dan 7 dirahang bawah& , usia 0*(( bulan berjumlah ? buah"7 dirahang atas dan 7 dirahang bawah&, usia (#*(% bulan gigi berjumlah (# buah "9 dirahang atas dan 9 dirahang bawah&, usia (9*(0 bulan berjumlah (9 buah "? dirahang atas dan ? dirahang bawah&, dan pada
usia #$*5$ bulan berjumlah #$ buah "($ dirahang atas dan ($ dirahang bawah&
setelah diadakan pemeriksaan mulut dan bibir evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.
= Pemerikaan le/er T&(&an
a& /enentukan struktur integritas leher
b& /engetahui bentuk leher serta organ yang berkaitan c& /emeriksa system limfatik
Peria"an Alat
Stetoskop
Pr$e)&r Pelakanaan
• In"eki le/er0 warna integritas, bentuk simetris.
Normal: !arna sama dengan kulit lain, integritas kulit baik, bentuk simetris, tidak ada pembesaran kelenjer gondok.
• In"eki )an a&k<ai arteri kar$ti0 lokasi pulsasi
Normal: arteri karotis terdengar.
• In"eki )an "al"ai kelen(er tir$i) "nodus'difus, pembesaran,batas, konsistensi, nyeri,
gerakan'perlengketan pada kulit&, kelenjer limfe "letak, konsistensi, nyeri, pembesaran&, kelenjer parotis "letak, terlihat' teraba&
Normal: tidak teraba pembesaran kel.gondok, tidak ada n"eri, tidak ada pembesaran kel.limfe, tidak ada n"eri.
• A&k<ai 0 bising pembuluh darah.
Setelah diadakan pemeriksaan leher evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.
> Pemerikaan )a)a3 )a)a )an "&ngg&ng+
osisi klien+ berdiri, duduk dan berbaring <ara'prosedur+
A+ S6tem "erna!aan T&(&an 0
a& /engetahui bentuk, kesimetrisas, ekspansi, keadaan kulit, dan dinding dada b& /engetahui frekuensi, sifat, irama pernafasan,
c& /engetahui adanya nyeri tekan, masa, peradangan, traktil premitus
Peria"an alat
a& Stetoskop
b& enggaris centimeter c& ensil penada
Pr$e)&r "elakanaan
• In"eki + kesimetrisan, bentuk'postur dada, gerakan nafas "frekuensi, irama, kedalaman, dan
upaya pernafasan'penggunaan otot*otot bantu pernafasan&, warna kulit, lesi, edema, pembengkakan' penonjolan.
• Normal: simetris, bentuk dan postur normal, tidak ada tanda-tanda distress pernapasan, !arna
kulit sama dengan !arna kulit lain, tidak ikterik/sianosis, tidak ada pembengkakan/penonjolan/edema
• Pal"ai+ Simetris, pergerakan dada, massa dan lesi, nyeri, tractile fremitus.
"perawat berdiri dibelakang pasien, instruksikan pasien untuk mengucapkan angka Itujuh*tujuh atau Ienam*enam sambil melakukan perabaan dengan kedua telapak tangan pada punggung pasien.&
Normal: integritas kulit baik, tidak ada n"eri tekan/massa/tanda-tanda peradangan, ekspansi simetris, taktil #remitus cendrung sebelah kanan lebih teraba jelas.
• Perk&i+ paru, eksrusi diafragma "konsistensi dan bandingkan satu sisi dengan satu sisi lain
pada tinggi yang sama dengan pola berjenjang sisi ke sisi&
Normal: resonan (dug dug dug*), jika bagian padat lebih daripada bagian udara+pekak (bleg bleg bleg*), jika bagian udara lebih besar dari bagian padat+hiperesonan (deng deng deng*), batas jantung+bun"i rensonan----hilangredup.
• A&k<ai+ suara nafas, trachea, bronchus, paru. "dengarkan dengan menggunakan stetoskop di
lapang paru kika, di R< ( dan #, di atas manubrium dan di atas trachea& Normal: bun"i napas #esikuler, broncho#esikuler, brochial, tracheal.
Setelah diadakan pemeriksaan dada evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.
B+ S6tem kar)i$2ak&ler T&(&an
a& /engetahui ketifdak normalan denyut jantung b& /engetahui ukuran dan bentuk jantug secara kasar c& /engetahui bunyi jantung normal dan abnormal d& /endeteksi gangguan kardiovaskuler
Peria"an alat
a& Stetoskop b& Senter kecil
• In"eki 0 /uka bibir, konjungtiva, vena jugularis, arteri karotis • Pal"ai0 denyutan
Normal untuk inspeksi dan palpasi: den"utan aorta teraba.
• Perk&i0 ukuran, bentuk, dan batas jantung "lakukan dari arah samping ke tengah dada, dan dari
atas ke bawah sampai bunyi redup&
Normal: batas jantung: tidak lebih dari ,, cm ke arah kiri dari garis mid sterna, pada 012 ,,dan 4.
• A&k<ai0 bunyi jantung, arteri karotis. "gunakan bagian diafragma dan bell dari stetoskop
untuk mendengarkan bunyi jantung.
• Normal: terdengar bun"i jantung 1/& (lub) dan bun"i jantung 11/&' (dub), tidak ada bun"i
jantung tambahan (&3 atau &).
Setelah diadakan pemeriksaan system kardiovaskuler evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.
? Da)a )an akila T&(&an
a& /engetahui adanya masa atau ketidak teraturan dalam jaringan payudara b& /endeteksi awal adanya kanker payudara
Peria"an alat
a& Sarung tangan sekali pakai "jika diperlukan&
Pr$e)&r "elakanaan
• In"eki "a6&)ara+ ntegritas kulit
• Pal"ai "a6&)ara+ Bentuk, simetris, ukuran, aerola, putting, dan penyebaran vena • In"eki )an "al"ai akila0 nyeri, perbesaran nodus limfe, konsistensi.
Setelah diadakan pemeriksaan dadadan aksila evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.
1@ Pemerikaan Ab)$men 3Per&t+
osisi klien+ Berbaring
T&(&an
a& /engetahui betuk dan gerakan*gerakan perut b& /endengarkan suara peristaltic usus
c& /eneliti tempat nyeri tekan, organ*organ dalam rongga perut benjolan dalam perut.
Peria"an
a& osisi klien+ Berbaring b& Stetoskop
c& enggaris kecil d& ensil gambar e& Bntal kecil f& ita pengukur
• In"eki + kuadran dan simetris, contour, warna kulit, lesi, scar, ostomy, distensi,
tonjolan, pelebaran vena, kelainan umbilicus, dan gerakan dinding perut.
Normal: simetris kika, !arna dengan !arna kulit lain, tidak ikterik tidak terdapat ostom", distensi, tonjolan, pelebaran #ena, kelainan umbilicus.
• A&k<ai + suara peristaltik "bising usus& di semua kuadran "bagian diafragma dari
stetoskop& dan suara pembuluh darah dan friction rub +aorta, a.renalis, a. illiaka "bagian bell&. Normal: suara peristaltic terdengar setiap -'5/dtk, terdengar den"utan arteri renalis, arteri
iliaka dan aorta.
• Perk&i em&a k&a)ran + mulai dari kuadran kanan atas bergerak searah jarum jam,
perhatikan jika klien merasa nyeri dan bagaiman kualitas bunyinya.
• Perk&i /e"ar+ Batas
• Perk&i Lim!a+ ukuran dan batas • Perk&i gin(al+ nyeri
• Normal: timpani, bila hepar dan limfa membesar+redup dan apabila ban"ak cairan
+ hipertimpani
• Pal"ai em&a k&a)ran "hepar, limfa, ginjal kiri dan kanan&+ massa, karakteristik organ,
adanya asistes, nyeri irregular, lokasi, dan nyeri.dengan cara perawat menghangatkan tangan terlebih dahulu
• Normal: tidak teraba penonjolan tidak ada n"eri tekan, tidak ada massa dan
penumpukan cairan
• Setelah diadakan pemeriksaan abdomen evaluasi hasil yang di dapat dengan
membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.
11 Pemerikaan ektermita ata 3ba/& ik& tangan+ T&(&an 0
1.
/emperoleh data dasar tetang otot, tulang dan persendian2.
/engetahui adanya mobilitas, kekuatan atau adanya gangguan pada bagian*bagian tertentu.Alat 0
1.
/eteranosisi klien+ Berdiri. duduk
• In"eki tr&kt&r m&k&l$kletal 0 simetris dan pergerakan, ntegritas R;/, kekuatan
dan tonus otot.
• Normal: simetris kika, integritas kulit baik, 06% aktif, kekuatan otot penuh. • Pala"ai0 denyutan a.brachialis dan a. radialis .
Normal: teraba jelas
Te re!le +tendon trisep, bisep, dan brachioradialis. Normal: reflek bisep dan trisep positif
Setelah diadakan pemeriksaan ekstermitas atas evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.
1# Pemerikaan ektermita ba4a/ 3"angg&l l&t&t "ergelangan kaki )an tela"ak kaki+
• In"eki tr&kt&r m&k&l$kletal 0 simetris dan pergerakan, integritas kulit, posisi dan
letak, R;/, kekuatan dan tonus otot
Normal : simetris kika, integritas kulit baik, 06% aktif, kekuatan otot penuh
• Pal"ai + a. femoralis, a. poplitea, a. dorsalis pedis+ denyutan
Normal: teraba jelas
• Te re!le+tendon patella dan archilles.
Normal: refle5 patella dan archiles positif
• Setelah diadakan pemeriksaan ekstermitas bawah evaluasi hasil yang di dapat dengan
membandingkan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.
1% Pemerikaan genitalia 3alat genital an& re-t&m+
osisi !lien + ria berdiri dan wanita litotomy
T&(&an0
1.
/elihat dan mengetahui organ*organ yang termasuk dalam gene talia.2.
/engetahui adanya abnormalitas pada genetalia, misalnya varises, edema, tumor' benjolan, infeksi, luka atau iritasi, pengeluaran cairan atau darah.3.
/elakukan perawatan genetalia4.
/engetahui kemajuan proses persalinan pada ibu hamil atau persalinan.Alat 0
1.
-ampu yang dapat diatur pencahayaannya2.
Sarung tanganPemerikaan re-t&m T&(&an 0
1.
/engetahui kondisi anus dan rectum2.
/enentukan adanya masa atau bentuk tidak teratur dari dinding rektal3.
/engetahui intregritas spingter anal eksternal4.
/emeriksa kangker rectal dllAlat 0
1.
Sarung tangan sekali pakai2.
Kat pelumas3.
enetangan untuk pemeriksaanPr$e)&r Pelakanaan
1.
anita0• In"eki genitalia ekternal+ mukosa kulit, integritas kulit, contour simetris, edema,
pengeluaran.
• Normal: bersih, mukosa lembab, integritas kulit baik, semetris tidak ada edema dan
tanda-tanda infeksi (pengeluaran pus /bau)
• In"eki 2agina )an er2ik + integritas kulit, massa, pengeluaran
• Pal"ai 2agina &ter& )an $2ari&m+ letak ukuran, konsistensi dan, massa
• Pemerikaan an& )an re-t&m+ feses, nyeri, massa edema, haemoroid, fistula ani pengeluaran
dan perdarahan.
• Normal: tidak ada n"eri, tidak terdapat edema / hemoroid/ polip/ tanda-tanda infeksi dan
pendarahan.
• Setelah diadakan pemeriksaan di adakan pemeriksaan genitalia evaluasi hasil yang di dapat
dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.
#. Pria0
• In"eki )an "al"ai "eni0 ntegritas kulit, massa dan pengeluaran
• Normal: integritas kulit baik, tidak ada masa atau pembengkakan, tidak ada pengeluaran pus
atau darah
• In"eki )an "al"ai kr$t&m0 integritas kulit, ukuran dan bentuk, turunan testes dan
mobilitas, massa, nyeri dan tonjolan
• Pemerikaan an& )an re-t&m 0 feses, nyeri, massa, edema, hemoroid, fistula ani, pengeluaran
dan perdarahan.
• Normal: tidak ada n"eri , tidak terdapat edema / hemoroid/ polip/ tanda-tanda infeksi dan
pendarahan.
• Setelah diadakan pemeriksaan dadadan genitalia wanita evaluasi hasil yang di dapat dengan
membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.
#.<. E2al&ai
erawat bertanggung jawab untuk asuhan keperawatan yang mereka berikan dengan mengevaluasi hasil intervensi keperawatan. !eterampilan pengkajian fisik meningkatkan evaluasi tindakan keperawatan melalui pemantauan hasil asuhan fisiologis dan perilaku. !eterampilan pengkajian fisik yang sama di gunakan untuk mengkaji kondisi dapat di gunakan sebagai tindakan evaluasi setelah asuhan diberikan.
erawat membuat pengukuran yang akurat, terperinci, dan objektif melalui pengkajian fisik. engukuran tersebut menentukan tercapainya atau tidak hasil asuhan yang di harapkan. erawat tidak bergantung sepenuhnya pada intuisi ketika pengkajian fisik dapat digunakan untuk mengevaluasi keefektifan asuhan.
#.=. D$k&mentai
erawat dapat memilih untuk mencatat hasil dari pengkajian fisik pada pemeriksaan atau pada akhir pemeriksaan. Sebagian besar institusi memiliki format khusus yang mempermudah pencatatan data pemeriksaan. erawat meninjau semua hasil sebelum membantu klien berpakaian, untuk berjaga*jaga seandainya perlu memeriksa kembali informasi atau
mendapatkan data tambahan. emuan dari pengkajian fisik dimasukkan ke dalam rencana asuhan.
Data di dokumentasikan berdasarkan format S;)8, yang hamper sama dengan langkah* langkah proses keperawatan.
2ormat S;)8, terdiri dari+
1.
Data "riwayat& Subjektif, yaitu apa yang dilaporkan klien2.
Data "fisik& ;bjektif, yaitu apa yang di observasi, inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi oleh perawat.3.
)ssessment "pengkajian& , yaitu diagnose keperawatan dan pernyataan tentang kemajuan atau kemunduran klien4.
lan "erencanaan&, yaitu rencana perawatan klien5.
mplementation "pelaksanaan&, yaitu intervensi keperawatan dilakukan berdasarkan rencana6.
8valuation "evaluasi&, yaitu tinjauan hasil rencana yang sudah di implementasikan.BAB III PENUTUP
emeriksaan fisik dalah pemeriksaan tubuh klien secara keseluruhan atau hanya bagian tertentu yang dianggap perlu, untuk memperoleh data yang sistematif dan komprehensif, memastikan'membuktikan hasil anamnesa, menentukan masalah dan merencanakan tindakan keperawatan yang tepat bagi klien.
emeriksaan fisik /utlak dilakukan pada setiap klien, tertama pada klien yang baru masuk ke tempat pelayanan kesehatan untuk di rawat, secara rutin pada klien yang sedang di rawat, sewaktu*waktu sesuai kebutuhan klien. =adi pemeriksaan fisik ini sangat penting dan harus di lakukan pada kondisi tersebut, baik klien dalam keadaan sadar maupun tidak sadar.
emeriksaan fisik menjadi sangat penting karena sangat bermanfaat, baik untuk untuk menegakkan diagnosa keperawatan . memilih intervensi yang tepat untuk proses keperawatan, maupun untuk mengevaluasi hasil dari asuhan keperawatan.
%.#. Saran
)gar pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan baik, maka perawat harus memahami ilmu pemeriksaan fisik dengan sempurna dan pemeriksaan fisik ini harus dilakukan secara berurutan, sistematis, dan dilakukan dengan prosedur yang benar.
DAFTAR PUSTAKA
• )dmit. 7emeriksaan 8isik ./tt"088n&ringbegin.-$m8tag8"emerikaan7!iik8 3 $nline+
diakses (1 September #$($.
• Bates, Barbara. (00?. 7emeriksaan 8isik dan 0i!a"at 9esehatan. =akarta. 8>< • Bickley, -ynn S. #$$?. uku &aku 7emeriksaan 8isik dan 0i!a"at 9esehatan ates.
=akarta. 8><
• Burnside, =ohn J. (00%. ;iagnosis 8isik . =akarta. 8><
• <andrawati. Susiana. 7emeriksaan 8isik s"stem 9ardio#askuler.Diakases tanggal (?
September #$($
• Dealey, <arol.#$$%. he 2are 6f =ound > ?uides 8or Nurses. 6avarra.Balckwell
ublishing.
Sunandar Sunandar Said
!ail "his#l$%"his& Share t$ "witterShare t$ 'a(e)$$kShare t$ *interest +a)el,
MAKA+A-3 comments:
1.servasius epi14 une 2013 at 00,51
Makasih pen/elasanna....
-ttp,sikkah$der.)l$%sp$t.($! epl
2.
NONTONXX30 Mar(h 2014 at 16,45
This comment has been removed by the author.
epl 3.
NONTONXX30 Mar(h 2014 at 16,46
CARA ALAMI MEMPERBESAR ALAT VITAL PRIA TANPA OBAT (!i" priase#a$i%&')
epl "eri!a kaih atas k$!entarna
Link ke ostin! ini
reate a +ink
ewer *$stlder *$st-$!e Su)s(ri)e t$, *$st $!!ents At$!
I"u$i *e+,a+ Eai!
eliered ) 'eed#urner
I+-'rasi $erp'pu!er
l$se Klik 2:
Pe+&aria+
C'py !i+" i+i "e .!', "au
Pe+&aria+ $erp'pu!er
• *M;KSAA ';S;K -A " "
*M;KSAA ';S;K -A " " #A# ; *A-<+<A 1.1 +atar )elakan% *e!eriksaan =isik atau pe!eriksaan klin...
• Asuhan Keperawatan askep Maternitas *$st *artu!
Sala!. *ada kali ini saa akan !e!)a%ikan tentan% Asuhan Keperawatan askep Maternitas *$st *artu!. Sela!at Me!)a(a. K*A>A"A ...
• Kesei!)an%an airan an lektr$lit
1. *en%ertian Air -0 !erupakan k$!p$nen uta!a an% palin% )anak terdapat di dala! tu)uh !anusia.Sekitar 60? dari t$tal )erat )a...
• Asuhan Keperawatan+ap$ran *endahuluan ; *ersalinan $r!al
+A*A *A-<+<A ; *ersalinan $r!al A. ';;S; *ersalinan adalah pr$ses pen%eluaran hasil k$nsepsi /anin dan uri ...
• +ap$ran *endahuluan Keperawatan /iwa ,-alusinasi
+A*A *A-<+<A -A+<S;AS; 1. Kasus !asalah <ta!a *ersepsi dide=inisikan se)a%ai suatu pr$ses diteri!ana ran%san%...
!i+"s • 6andar ips • Stikes 6H/ B!', Ra+" Ca$e,'ries • )rtikel "5& T'$a! Pa,evie/s
*=
@='@
Arsip B!', • )ugust #$(7 "#& • =uly #$(7 "5& • )pril Su)s(ri)e Sear(h• )S!8 "1(& • /)!)-)H "( #& • rosedur !eperewatan "9& • S!RS "1& #$(7 "#& • /arch #$(7 "#& • December #$(5 "(& • 6ovember #$(5 "5& • ;ctober #$(5 "7& • )ugust #$(5 "(& • =uly #$(5 "(& • /ay #$(5 "7& • )pril #$(5 "1& • /arch #$(5 "(%& • 2ebruary #$(5 "9& • =anuary #$(5 "(%& • December #$(# "9& • =anuary #$(# "?& • December #$(("(0& Sare i$ .!', "a/a+
u!! S'-$/are Re,is$ere*
reee.Su.issi'+%&'
I+-'rasi $erp'pu!er
A(ade!i(s dire(t$r
$pri%ht @ unia Keperawatan 2014, Asuhan Keperawatan │ Skripsi Keperawatan │ Makalah │Artikel . Si!ple te!plate. "e!plate i!a%es ) $%urd$n!a. *$wered ) #l$%%er .
ead !$re, *M;KSAA ';S;K -A " " http,nandarnurse.)l$%sp$t.($!201305pe!eriksaanB=isikBheadB t$Bt$e.ht!lCiD3*Saek)p
<nder reatie $!!$ns +i(ense, Attri)uti$n '$ll$w us, n-andar $n 'a(e)$$k