ABSTRAK
Penggunaan alat kontrasepsi oleh pasangan suami istri bertujuan untuk menunda atau mengatur kehamilan. Pada tahun 2010, pengguna alat kontrasepsi di Kabupaten Langkat sebanyak 128.765 peserta (68,5 %), walaupun target ini sudah mendekati target SPM sebesar 70 %, namun masih ada desa di Kabupaten Langkat yang rendah untuk target pencapaian akseptor KB yakni Desa Secanggang yang memiliki persentase 339 akseptor KB (25 %) dari 1352 Pasangan Usia Subur (PUS).
Jenis penelitian ini menggunakan tipe explanatory yang bertujuan untuk menjelaskan pengaruh pengetahuan, pengalaman, nilai anak dan dukungan suami terhadap penggunaan alat kontrasepsi pada PUS di Desa Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2013. Populasi adalah seluruh PUS yang ada di Desa Secanggang dan
penetapan jumlah sampel menggunakan metode “systematic random sampling” diperoleh sampel sebanyak 93 responden. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan uji regresi logistik berganda pada α 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh terhadap
penggunaan alat kontrasepsi adalah nilai ekonomis anak ((ρ=0,001) dan dukungan suami (ρ=0,001). Variabel pengetahuan dan pengalaman tidak memiliki pengaruh
terhadap penggunaan alat kontrasepsi pada PUS.
Disarankan adanya penyuluhan bagi suami karena dukungan suami berpengaruh terhadap penggunaan alat kontrasepsi melalui kegiatan rutin yang dilakukan masyarakat yang diharapkan dapat mengubah paradigma suami tentang efek samping dari alat kontrasepsi. Diharapkan adanya pemberdayaan tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk mengubah pola pikir masyarakat dengan tujuan memperbaiki pandangan masyarakat yang salah tentang nilai ekonomis anak, karena sebagian besar masyarakat masih memiliki anggapan bahwa anak adalah sumber utama pendapatan bagi keluarga.
Kata kunci : nilai ekonomis anak, dukungan suami, penggunaan alat kontrasepsi
ABSTRACT
The Use of contraception by married couples has an aim to delay or regulate pregnancy. In 2010, users of contraception in Langkat district where 128.765 participants (68.5%), although the target was already nearing the minimum service standards was 70% but there were still villages in the Langkat district that had low achievement of family planning acceptors that is Secanggang village which has a percentage of 25% (339 acceptors of 1352 fertile aged couple.
The type of research used explanatory aprroach that aimed to explain the influence of knowledge, experience, values of children, and the husband support on the use of contraception on fertile aged couple at Secanggang village, Langkat District, in 20003. The population were all PUS in Secanggang village and the sample was determined by systematic random sampling technique as 93 people. Data were collected by using questionnare and were analyzed by using multiple regression
logistic with α 0,05.
The result of research showed that variable which had significant influence
on the use of contraception were economic values of children (ρ=0,001) and husband
support (ρ=0,001). Variable of knowledge and experience did not have influences on the use of contraception.
Due to of husbands support affect on used of contraception, counseling for the husband was suggested through regular activities in public, which is expected to change the paradigms husband about the side effects of contraception. The empowerment from religious and public leaders was excpected to change public mindset for rebuilding the wrong peoples views about economic values of children, because of most of people have thought children were the main source of family income.
Keywords: economic values of children, the husbands support, use of contraception
