• Tidak ada hasil yang ditemukan

Akibat Hukum Terhdap Pembuatan Akta Otentik Yang Tidak Memenuhi Kewajiban Notaris Sebagaimana Diamanatkan Dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Akibat Hukum Terhdap Pembuatan Akta Otentik Yang Tidak Memenuhi Kewajiban Notaris Sebagaimana Diamanatkan Dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

AKIBAT HUKUM TERHADAP PEMBUATAN AKTA OTENTIK YANG TIDAK MEMENUHI KEWAJIBAN NOTARIS SEBAGAIMANA DIAMANATKAN DALAM UNDANG-UNDANG

NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS (ANALISIS PUTUSAN NOMOR 09/PDT.G/2010/PN MBO)

TESIS

Oleh :

117011094/MKn SYAFRIDA YANTI

MAGISTER KENOTARIATAN FAKULTAS HUKUM

(2)

AKIBAT HUKUM TERHADAP PEMBUATAN AKTA OTENTIK YANG TIDAK MEMENUHI KEWAJIBAN NOTARIS SEBAGAIMANA DIAMANATKAN DALAM UNDANG-UNDANG

NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS (ANALISIS PUTUSAN NOMOR 09/PDT.G/2010/PN-MBO)

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Dalam Program Studi Kenotariatan

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

Oleh

SYAFRIDA YANTI 117011094/MKn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)
(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 12 Februari 2014

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN.

Anggota : 1. Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, MHum. 2. Dr. Syahril Sofyan, SH, Mkn.

(5)
(6)

ABSTRACT

A Notary has a certain position in performing his profession in a legal service for people and his legality in serving the country. The deed that he has signed, an original minute, is a state’s document whose responsibility, authority, and prohibition are stipulated in UUJN (Law on Notary’s Position). If a Notary sends a minute through a mediator or another party, he is considered violating UUJN and the Code of Ethics. Therefore, it is necessary to conduct as research by analyzing the Ruling No. 09/PDT.G/2010/PN-Mbo on the legal consequence of writing a deed which does not fulfill the requirements of a Notary’s responsibility.

The research used Hans Kelsen’s theory of responsibility which states that legal responsibility for legal subjects related to their legal obligation is implemented in a Notary’s position as a public official who has the authority to make an authentic deed in order to guarantee legal certainty, order, and protection. A Notary, in his job, is centered in authentic truth and justice. The research used judicial normative approach with descriptive analytic study, using secondary data.

Based on the result of the research, it was concluded that the organizing of a Notary’s obligation in making authentic deed which is based on the revision of Law No. 30/2004 on Notary’s Position has been implemented although, in reality, there are still some violations against the implementation of a Notary’s obligation since there is emotional relationship between a notary and his clients, or the clients happen to be his close friends so that there is potential to be the violation against a Notary’s duty in making the minute of a deed. In this case, he sends the minute of the deed to his clients to be signed. The legal consequence of the authentic deed which is not in accordance with a Notary’s obligation, according to UUJN, related to the Ruling No. 09/Pdt.G/2010/PN-Mbo causes SKMHT No. 103/2009 is revoked for the sake of law, and it is regarded as void, and the legal consequence is that the authentic deed (Notarial Deed) becomes an underhanded deed. Here, the Notary, in making his authentic deed, has violated his own obligation in UUJN, particularly Article 16, paragraph 1, letter m of the revision of UUJN, because he is not cautious by sending the minute of the deed to his clients so that the deed so that the deed is counterfeited by his own clients. Therefore, in this context, the Notary takes the responsibility for SKMHT No. 103/2009 because the deed contains forgery, and thus it is contrary to or against law.

(7)

ABSTRAK

Notaris merupakan jabatan tertentu yang menjalankan profesi dalam pelayanan hukum kepada masyarakat dan legalitasnya bertugas menjalankan tugas Negara dan akta yang dibuatnya yaitu minuta asli merupakan dokumen Negara yang kewajiban, kewenangan dan larangannya diatur dalam UndangUndang Jabatan Notaris. Dalam kondisi seorang Notaris mengirimkan minut akta melalui perantara atau pihak lain maka Notaris tersebut telah melanggar Undang-Undang jabatan Notaris dan Kode Etik Jabatan Notaris. Karenanya penelitian tentang Akibat Hukum Terhadap pembuatan Akta Otentik Yang Tidak memenuhi Kewajiban Notaris dipandang perlu dengan menganalisis Putusan No.0/PDT.G/2010/PN-Mbo.

Meneliti masalah tersebut diatas teori yang digunakan adalah teori tanggung jawab oleh Hans kelsen yang menyatakan bahwa pertanggungjawaban hukum bagi subjek hukum sehubungan dengan kewajiban hukum yang diperintahkan dalam Undang-Undang kepada jabatan atau tugas-tugas tertentu,yaitu diterapakan dalam pelaksanaan jabatan Notaris sebagai pejabat publik yang berwenang membuat akta otentik guna menjamin kepastian, ketertiban dan perlindungan hukum Notaris dalam pelaksanaan yang berintikan kebenaran dan keadilan yang bersifat otentik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode yuridis normative yang bersifat deskriptip analitis dengan menggunakan data sekunder.

Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa Pengaturan kewajiban notaris dalam pembuatan akta otentik berdasarkan revisi UU Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris sudah terlaksana tetapi pada kenyataannya masih terdapat pelanggaran terhadap pelaksanaan kewajiban notaris disebabkan karena antara notaris dan klien terdapat hubungan emosional atau karena hubungan teman dekat dengan klien sehingga berpotensi terjadi pelanggaran terhadap kewajiban notaris khususnya dalam hal pembuatan minut akta, notaris melanggar kewajibannya dengan mengirimkan minut akta tersebut kepada kliennya untuk ditandatangani dan akibat hukum terhadap pembuatan akta otentik yang tidak memenuhi kewajiban notaris menurut UUJN dalam kaitannya dengan Putusan No.09/Pdt.G/2010/PN-Mbo, mengakibatkan SKMHT Nomor: 103/2009 batal demi hukum dan SKMHT tersebut dianggap tidak pernah ada, serta berakibat hukum pada akta otentik (akta notaris) yang dibuat menjadi akta di bawah tangan. Tanggung jawab notaris atas akta otentik yang dibuatnya melanggar ketentuan kewajiban di dalam UUJN khususnya Pasal 16 ayat (1) huruf l revisi UUJN dinyatakan melanggar kewajibannya karena tidak hati-hati, sehingga akta tersebut dapat dipalsukan oleh kliennya sendiri. Sehingga dalam konteks ini notaris tersebut tetap bertanggung jawab atas SKMHT Nomor: 103/2009 yang dibuatnya karena pembuatan SKMHT tersebut bertentangan dengan hukum atau melawan hukum karena ketidakhati-hatiannya menyebabkan SKMHT tersebut batal demi hukum karena mengandung unsur kepalsuan.

(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

taufik dan hidayah-NYA sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan Judul

"AKIBAT HUKUM TERHDAP PEMBUATAN AKTA OTENTIK

YANG TIDAK MEMENUHI KEWAJIBAN NOTARIS SEBAGAIMANA DIAMANATKAN DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS".

Penulisan tesis ini merupakan salah satu persyaratan yang harus

dipenuhi untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan dalam bidang ilmu

Kenotariatan pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Penulis ucapkan terima kasih yang Terhormat, Khususnya Bapak

Prof. Dr. Muhammad Yamin, S.H, M.S, C.N, selaku ketua Komisi

Pembimbing, dan Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting SH.Mhum, Bapak Dr.

Syahril Sofyan SH,Mkn selaku pembimbing serta Ibu Dr. T. Keizerina Devi

A, S.H, C.N, M.Hum, dan Bapak Safnil Gani SH.MHum selaku penguji, atas

kesediaannya membantu penulisan tesis ini.

Selanjutnya secara khusus Penulis menghaturkan sembah sujud dan

ucapan terima kasih kepada ibunda tercinta, dan ucapan terima kasih kepada

Suami tercinta, serta anak-anak yang tersayang yang selalu membantu,

memberi semangat dan doa dalam penyelesaian tesis ini

(9)

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.AK)

selaku Rektor Universitas Sumatera Utara atas kesempatan dan fasiltas

yang diberikan bagi kami untuk menyelesaikan pendidikan Program

Magister Kenotariatan di Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Runtung, S.H, M.Hum, selaku Dekan Fakultas hukum

Universitas Sumatera utara.

3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, S.H, M.S, C.N, selaku Ketua

Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. T. Keizerina Devi A, S.H, C.N, M.Hum, selaku Sekretaris

Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara.

5. Seluruh Dosen Universitas Sumatera Utara, khususnya Bapak dan Ibu

Guru Besar dan Staff Pengajar Program Magister kenotariatan Universitas

sumatera utara.

6. Seluruh Staff Kantor dan teman-teman seperjuangan di Magister

Kenotariatan Fakulatas Hukum Universitas Sumatera Utara, Terima kasih

atas segala bantuan, motivasi dan semangatnya dalam menyelesaikan studi

ini.

Akhirnya Penulis memohon karunia hidayah dan taufik dari ALLAH

SWT untuk kita semua dalam meniti hari depan.

Medan, Mei 2014

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

BAB I: PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 18

C. Tujuan Penelitian ... 19

D. Manfaat Penelitian ... 19

E. Keaslian Penelitian ... 20

F. Kerangka Teori dan Konsepsi ... 22

1. Kerangka Teori ... 22

2. Konsepsi ... 27

G. Metode Penelitian... 28

1. Jenis dan Sifat Penelitian ... 28

2. Sumber Data ... 29

3. Teknik Pengumpulan Data ... 30

(11)

BAB II : PENGATURAN KEWAJIBAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA OTENTIK MENURUT REVISI

UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004

TENTANG JABATAN NOTARIS ... 31 A. Asas-asas Pelaksanaan Tugas dan Kewajiban Notaris ... 32

B. Kewenangan Notaris Membuat Akta Otentik... 47

C. Pengaturan Kewajiban dan Larangan Bagi Notaris

Berdasarkan Revisi Undang-undang Nomor 30 Tahun

2004 tentang Jabatan Notaris ... 55

1. Kewajiban Notaris Menurut Revisi Undang- undang

Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris ... 56

2. Larangan terhadap Notaris Berdasarkan Revisi

Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan

Kode Etik ... 67

BAB III : AKIBAT HUKUM TERHADAP PEMBUATAN AKTA OTENTIK YANG TIDAK MEMENUHI KEWAJIBAN NOTARIS MENURUT REVISI UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS DALAM KAITANNYA DENGAN PUTUSAN NOMOR09/PDT.G/2010/PN-MBO ... 72 A. Kekuatan Hukum Akta Notaris ... 72

B. Pengawasan terhadap Pelaksanaan Tugas-tugas Notaris ... 84

C. Pelanggaran Kewajiban Notaris dalam Putusan Nomor.

09/Pdt.G/2010/PN-MBO ... 91

1. Posisi Kasus ... 91

(12)

D. Akibat Hukum Terhadap Pembuatan Akta Otentik yang Tidak Memenuhi Kewajiban Notaris Berdasarkan Revisi Undang-undang Nomor 30 Tahun2004 tentang

Jabatan Notaris ... 107

BAB IV : TANGGUNG JAWAB NOTARIS ATAS AKTA OTENTIK YANG DIBUATNYA MELANGGAR UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS ... 115

A. Tanggungjawab Hukum ... 115

B. Perbuatan Melawan Hukum ... 121

C. Tanggungjawab Hukum Notaris Atas Akta yang Dibuat Melanggar Undang-undang Jabatan Notaris ... 126

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 134

A. Kesimpulan ... 134

B. Saran ... 135

DAFTAR PUSTAKA ... 137

Referensi

Dokumen terkait

a.. b) Bila tulangan sejajar tersebut diletakkan dalam dua lapis atau lebih, tulangan pada lapis atas harus diletakkan tepat di atas tulangan di bawahnya dengan

Langkah ketiga (3) masih berdasar pada sumbu kiblat diletakkan elemen linear pada bagian terluar ruang untuk memperkuat sumbu pada bagian kiblat juga sebagai

: Rating yang memberikan kewenangan kepada pemegangnya untuk melaksanakan pemanduan lalu lintas udara terhadap penerbangan dalam tahap keberangkatan dan kedatangan pesawat

Subyek dalam asuhan ini adalah Ny „‟N‟‟ G2P1A0 26 minggu kehamilan normal dengan nyeri punggung di PBM Dyah Ayu Amd.Keb Mojoagung jombang Hasil : asuhan kebidanan

• Pengaruh asap rokok bisa menyebabkan bayi mengalami penyakit jantung bawaan hingga keguguran Asap rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia, termasuk zat yang sering

Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa terdapat satu faktor yang kuat dan berpengaruh signifikan dalam meningkatkan produktivitas kerja anggota kelompok UPPKS di

Data Curah Hujan, Debit, Jenis Pupuk, Jumlah Pupuk, Tempat Pemupukan, TN, dan TP dari bulan September 2015 sampai

Setelah mengamati, siswa dapat mempraktikkan gerak dasar menekuk dan meliuk sesuai irama (ketukan) tanpa/dengan iringan musik dalam aktivitas gerak berirama dengan benarC. Siswa