• Tidak ada hasil yang ditemukan

Media ICT untuk Pembelajaran Matematika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Media ICT untuk Pembelajaran Matematika"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM MENUNJANG

PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA YANG INOVATIF

Oleh: I Made Dendi Maysanjaya

Jurusan Pend. Teknik Informatika, Undiksha, 2009 (Disajikan pada Seminar Nasional Matematika UNESA)

ABSTRAK

Latar belakang dari makalah ini adalah masih kurangnya pemahaman serta pengetahuan guru di sekolah dalam menggunakan komputer sebagai salah satu media pembelajaran berbasis ICT di kelas, khususnya pada proses pembelajaran matematika. Hal ini juga berdampak pada para siswa yaitu hanya mengetahui kegunaan komputer sebatas untuk kegiatan administratif, seperti misalnya mengetik, membuat presentasi, dan mengolah data.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan media pembelajaran berbasis ICT dalam menunjang proses pembelajaran yang inovatif khususnya dalam pembelajaran matematika.

Dari hasil kajian pustaka diperoleh : (1) media komputer dapat digunakan sebagai sarana belajar; (2) media komputer dapat memotivasi siswa belajar; (3) media komputer dapat memungkinkan siswa melakukan investigasi; (4) media komputer memungkinkan terjadinya interaksi multiarah; (5) media komputer dapat membantu visualisasi siswa lebih konkret.

Dari pembahasan di atas, dapat ditarik beberapa simpulan yaitu : (1) media pembelajaran merupakan suatu alat atau perantara untuk mengkomunikasikan materi pelajaran khususnya pada pembelajaran matematika; (2) komputer dapat digunakan sebagai media pembelajaran; (3) komputer memiliki peran yang cukup besar dalam menunjang pembelajaran yang inovatif; dan (4) untuk dapat memanfaatkan komputer sebagai media pembelajaran secara baik dalam artian tepat sasaran, guru dituntut untuk memiliki keterampilan yang memadai. Dari sini nampak secara jelas betapa besar peranan media pembelajaran berbasis ICT dalam menunjang pembelajaran matematika yang inovatif, yaitu pembelajaran matematika yang menekankan pada upaya membelajarkan siswa.

Kata Kunci : Media Pembelajaran Berbasis ICT dan Pembelajaran Inovatif

I. PENDAHULUAN

Seperti diketahui bahwa pada saat ini merupakan zaman globalisasi yaitu

suatu zaman dimana IPTEK memegang peranan penting dalam kehidupan

manusia. Saat ini boleh dikatakan orang tidak bisa lepas begitu saja dari

hal-hal yang berbau teknologi bahkan boleh dikatakan sangat ketergantungan.

Perkembangan komputer saat ini boleh dikatakan sangat pesat. Berbeda

(2)

sebagai barang mewah dan yang hanya dimiliki oleh kalangan yang keadaan

ekonominya mapan. Namun sekarang komputer boleh dikatakan merupakan

suatu kebutuhan yang esensial di kalangan masyarakat.

Di kalangan pelajar, komputer bisa dikatakan memegang peran yang

cukup penting. Namun meskipun demikian, kebutuhan pelajar akan komputer

baru sebatas untuk menunjang dalam pembuatan tugas, yang sifatnya lebih

banyak bersifat administratif.

Berdasarkan wawancara, selama ini guru di sekolah kurang menggunakan

komputer sebagai media pembelajaran. Mereka hanya sewaktu-waktu

menggunakan komputer untuk menunjang kegiatan pembelajaran di kelas.

Sehingga peran komputer sebagai media pembelajaran masih dirasa kurang

optimal. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh minimnya pengetahuan

tentang komputer yang dapat digunakan sebagai salah satu media

pembelajaran berbasis ICT.

Setelah diadakan wawancara dengan dosen di Jurusan Pendidikan

Matematika, Undiksha, diperoleh gambaran bahwa di Jurusan Pendidikan

Matematika telah dikembangkan media pembelajaran yang berbasis ICT yang

salah satunya adalah komputer. Mahasiswa ditugaskan untuk

mengembangkan program pembelajaran matematika dengan komputer. Hal

ini menandakan bahwa memang komputer dapat digunakan sebagai media

pembelajaran berbasis ICT dalam pembelajaran matematika di sekolah.

Namun media komputer ini belum banyak dimanfaatkan guru di sekolah

terlebih digunakan dalam pembelajaran matematika.

Dari uraian di atas, diperoleh sebuah permasalahan yaitu bagaimanakah

peranan media pembelajaran berbasis ICT dalam menunjang proses

pembelajaran matematika yang inovatif.

Berdasarkan permasalahan di atas, tujun dari makalah ini adalah untuk

mendeskripsikan peranan media pembelajaran berbasis ICT dalam menunjang

(3)

II. PEMBAHASAN

1. Pengertian Media Pembelajaran

Seperti diketahui, dalam dunia pendidikan barangkali istilah Proses Belajar

Mengajar sudah tidak asing lagi. Pada istilah belajar mengajar masih

nampak adanya kegiatan mengajar. Padahal saat ini sudah lebih ditekankan

pada proses membelajarkan siswa dibandingkan dengan mengajar siswa.

Dengan demikian proses belajar mengajar cenderung diubah menjadi

proses pembelajaran untuk memberi penekanan pada upaya

membelajarkan siswa. Namun sejatinya semua istilah di atas dapat

dikatakan memiliki arti yang sama.

Arief S. Sadiman, et al (2008) menyatakan tidak benar jika mengajar

dipandang sebagai kegiatan atau proses yang terarah dan terencana yang

mana hal ini dimaksudkan agar terjadi proses belajar pada seseorang. Hal

ini karena proses belajar dapat terjadi di mana saja dan kapan saja serta

terlepas dari ada yang mengajar maupun tidak. Proses belajar terjadi

karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya. Dengan

terjadinya interaksi seseorang dengan lingkungannya akan dapat

diharapkan orang tersebut mengalami proses belajar.

Lebih lanjut dikatakan oleh Arief S. Sadiman, et al (2008:2) bahwa

“belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang

dan berlangsung seumur hidup”. Ini mengandung pengertian bahwa proses

belajar dimulai semenjak orang dilahirkan hingga akhir hayatnya.

Biasanya hal-hal yang menunjukkan bahwa seseorang telah belajar adalah

adanya perubahan tingkah laku baik itu menyangkut pada perubahan yang

bersifat kognitif (pengetahuan), keterampilan (psikomotor) maupun

perubahan yang menyangkut pada nilai dan sikap (afektif).

Perubahan dapat dikatakan sebagai hasil belajar kalau perubahan yang

terjadi itu diakibatkan adanya pengalaman yang diperoleh seseorang dari

interaksi dengan lingkungannya. Di sekolah selain utamanya mengasah

kemampuan kognitif atau pengetahuan juga mengasah keterampilan atau

psikomotor seseorang melalui kegiatan ekstrakurikuler. Di samping itu di

(4)

siswa dengan guru maupun dengan sesama siswa, serta interaksi siswa

dengan lingkungan. Dalam hal ini guru sangat berperan penting dalam

kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan guru sebagai perantara atau

fasilitator yang nantinya akan memfasilitasi siswa dalam memperoleh ilmu

pengetahuan. Namun mesti ditekankan bahwa guru bukan satu-satunya

sumber belajar, namun hanya sebagai salah satu dari sekian banyak

sumber belajar yang dapat memungkinkan siswa belajar. Biasanya dalam

kegiatan ini, guru-guru memiliki strategi yang berbeda-beda dalam

memfasilitasi siswa umtuk memperoleh ilmu pengetahuan. Bahkan tidak

jarang ada guru yang menggunakan bantuan media pembelajaran sebagai

sarana penunjang dalam kegiatan pembelajaran. “Media berasal dari

bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara

harfiah berarti perantara atau pengantar. MedÒë adalah perantara atau

pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan”,(Arief S. Sadiman, et

al, 2008: 6).

Dari sekian banyak pendapat yang dikemukakan mengenai pengertian

media, ada persamaan di antara batasan-batasan tersebut yaitu bahwa

media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,

perasaan, minat serta perhatian seseorang sedemikian rupa sehingga proses

belajar bisa terjadi (Arief S. Sadiman, et al, 2008). Jadi dapat dikatakan

bahwa media merupakan alat bantu yang digunakan dalam

mengkomunikasikan materi pelajaran kepada siswa dan diharapkan

mereka menjadi lebih antusias serta lebih mudah mencerna materi yang

dipelajari. Hal ini dapat dicapai melalui keterlibatan media komputer.

Melalui penggunaan komputer, siswa bisa diharapkan melakukan kegiatan

belajar tanpa atau dengan kehadiran guru; sehingga komputer benar-benar

berperan sebagai sarana belajar, khususnya pada pembelajaran

(5)

2. Contoh – Contoh Media Pembelajaran

Seiring dengan perkembangan teknologi (ICT) seperti dewasa ini, media

berbasis elektronik semakin banyak dimanfaatkan dalam kegiatan

pembelajaran. Gatot Muhsetyo, et al, (2007) memberikan contoh media

berbasis elektronik masa kini yang sering digunakan untuk berbagai

kegiatan pembelajaran seperti LCD, Powerpoint, internet, televisi, dan

Teleconferencing. Dengan semakin beragamnya jenis dan mutu media

pembelajaran, hendaknya para guru semakin selektif dalam menentukan

media pembelajaran yang akan digunakan. Dalam menentukan media

pembelajaran yang akan digunakan, ada beberapa kriteria yang bisa

diperhatikan seperti adanya kecocokan dengan materi pelajaran,

ketersediaan alat dan pendukungnya, kemampuan finansial untuk

pengadaan dan operasional, dan kemampuan/keterampilan menggunakan

media dengan tepat dan benar. (Gatot Muhsetyo, et al, 2007).

3. Pengertian Komputer Sebagai Media Pembelajaran Berbasis ICT Kesadaran orang akan pentingnya media dalam membantu pembelajaran

sudah mulai dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat

dibutuhkan. Selain itu, dengan semakin meluasnya kemajuan di bidang

komunikasi dan teknologi, serta diketemukannya dinamika proses belajar,

maka pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengajaran semakin menuntut

upaya memperoleh media pendidikan yang bervariasi secara luas pula.

Perkembangan teknologi komputer membawa banyak perubahan pada

sebuah program aplikasi yang seharusnya atau dapat didesain terutama

pada upaya menjadikan teknologi ini mampu memanipulasi keadaan

sesungguhnya. Sistem – sistem komputer dapat menyampaikan

pembelajaran secara langsung kepada para siswa melalui cara berinteraksi

dengan mata pelajaran yang diprogramkan ke dalam sistem komputerisasi,

dan inilah yang disebut pengajaran dengan bantuan komputer.

Komputer adalah salah satu media yang dapat mentransformasi berbagai

simbol dalam informasi dari bentuk yang satu ke bentuk lainnya. Siswa

(6)

mentransformasikannya ke dalam bentuk lain, misalnya gambar bahkan

suara. Komputer dapat mentransformasikan angka-angka ke dalam bentuk

grafik atau kurva.

Hal ini sesuai dengan pendapat Krismanto (2003)

Komputer sebagai sarana interaktif merupakan salah satu bentuk pembelajaran terprogram yang dilandasi oleh Hukum Akibat. Dalam Hukum Akibat asumsi utama yang diyakini ialah tingkah laku yang diikuti oleh rasa senang besar kemungkinannya untuk dilakukan atau diulang dibandingkan tingkah laku yang tidak disenangi. (Krismanto, 2003: 6, dalam situs Error! Hyperlink reference not valid. , diakses tanggal 16 Oktober 2008 ).

Lebih lanjut dikatakan oleh Krismanto (2003) bahwa berdasarkan Hukum

Akibat ini muncullah Teori S-R (yang meliputi stimulus, respons and

reinforcement). Pembelajaran dengan teori ini dilakukan dengan cara

siswa diberi pertanyaan sebagai stimulus, kemudian ia memberikan

jawaban (respons) dari pertanyaan yang diberikan. Selanjutnya oleh

komputer respons siswa ditanggapi dan jika jawabannya benar komputer

memberikan penguatan (reinforcement). Jika salah komputer memberikan

pertanyaan lain yang memuat dorongan untuk memperbaiki jawaban

siswa.

Kegiatan pembelajaran dengan bantuan komputer atau lebih dikenal

sebagai Computer Based Instruction (CBI) merupakan istilah umum untuk

segala kegiatan belajar yang menggunakan komputer, baik sebagian

maupun secara keseluruhan. Lebih lanjut dikatakan bahwa Pembelajaran

Berbasis Komputer (CBI) adalah sebuah konsep baru yang sampai saat ini

banyak jenis desain dan implementasinya, tentunya dalam dunia

pendidikan dan pembelajaran. Kondisi ini muncul sebagai wujud nyata

dari globalisasi Teknologi Informasi dan Komunikasi. Dewasa ini, CBI

telah berkembang menjadi berbagai model dimulai dari CAI (Computer

Assisted Instruction), kemudian mengalami perbaikan menjadi ICAI (Intelligent Computer Assisted Instruction), dengan dasar orientasi

aktifitas yang berbeda muncul pula CAL (Computer Assisted Learning),

(7)

4. Pengertian Pembelajaran Inovatif

Sesuai dengan tuntutan zaman seperti saat ini, para guru dituntut untuk

tidak lagi mendominasi ketika melakukan kegiatan pembelajaran,

melainkan hanya sebagai seorang fasilitator dan mengarahkan anak

didiknya untuk menemukan ilmu pengetahuan itu dengan caranya sendiri.

Oleh karena itu para guru mulai memikirkan strategi yang sesuai dengan

tuntutan tersebut. Selain mereka menggunakan media untuk membantu

dalam kegiatan pembelajaran di kelas, guru juga mesti memikirkan jenis

pembelajaran yang akan diterapkan. Pembelajaran ini hendaknya bersifat

inovatif, yang mana diharapkan dengan pembelajaran yang bersifat

inovatif, para siswa menjadi lebih antusias dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran yang berlangsung. Dalam pembelajaran inovatif lebih

ditekankan pada upaya guru untuk membuat agar siswa belajar dan bukan

semata-mata mendengarkan penjelasaan dari guru. Beberapa teori seperti

teori Piaget, teori Brownell, teori Ausubel, dan sebagainya (dalam Gatot

Muhsetyo, et al, 2007) menekankan bahwa siswa harus aktif dalam

mengikuti kegiatan belajar. Oleh karena itu, guru dituntut untuk berupaya

menciptakan atau mengupayakan keterlibatan media pembelajaran dalam

membantu siswa belajar. Dari sini dapat dipetik suatu ciri dari

pembelajaran yang inovatif yaitu melibatkan siswa secara optimal dalam

kegiatan belajar.

5. Peranan Media Berbasis ICT dalam Menunjang Pembelajaran yang Inovatif

a. Komputer Berperan Sebagai Sarana Belajar

Keterlibatan komputer dalam kegiatan pembelajaran dapat didesain agar

siswa memperoleh kesempatan untuk melakukan kegiatan pembelajaran

secara aktif tanpa perlu dibantu oleh guru. Untuk ini sudah barang tentu

guru perlu mendesain suatu program komputer yang bisa diakses oleh

siswa untuk kepentingan mereka belajar. Sebagai guru yang profesional,

(8)

komputer merupakan hal yang esensial, mengingat perkembangan

pengetahuan dan teknologi saat ini, yang demikian pesat. Rupanya tidak

dapat dibenarkan kalau guru yang berpredikat tenaga profesional sampai

ketinggalan zaman di era IPTEK dewasa ini.

b. Komputer Dapat Memotivasi Siswa Belajar

Dengan belajar melalui komputer, siswa bisa tumbuh motivasi. Melalui

desain pembelajaran yang dapat diakses lewat komputer, ada kemungkinan

siswa lebih terarah untuk tumbuh rasa ingin tahu. Kenyataan bahwa

seseorang yang belajar lewat komputer tidak akan pernah mendapat celaan

ataupun ejekan yang datang dari komputer. Apapun yang dilakukan oleh

siswa, komputer akan tetap sabar melayaninya. Dengan demikian siswa

ada kemungkinan akan merasa betah belajar.

c. Komputer Dapat Memungkinkan Siswa Melakukan Investigasi Dengan program komputer yang didesain secara tepat akan dapat

memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan investigasi.

Misalnya dalam program pembelajaran matematika yang berupa simulasi,

guru dapat mendesain suatu program yang memungkinkan siswa

melakukan investigasi. Misalnya kalau guru memberikan soal-soal yang

sifatnya terbuka yang memungkinkan terjadinya banyak jawaban. Dalam

menjawab soal-soal terbuka ini siswa tidak hanya terfokus pada upaya

mencari jawaban yang benar, melainkan berupaya untuk menemukan

mengapa jawaban yang mereka dapatkan bisa dikatakan benar.

d. Komputer Dapat Memungkinkan Terjadinya Interaksi Multiarah Melalui pemanfaatan media komputer sebagai sarana belajar akan

memungkinkan terjadinya optimalisasi interaksi pembelajaran, karena

menurut Krismanto komputer memang bisa merupakan sarana interaktif.

Ketika siswa belajar lewat komputer, guru dapat mendatangi siswa baik

(9)

interaksi siswa-guru (siswa bertanya pada guru) maupun interaksi

guru-siswa (guru bertanya pada guru-siswa atau guru membimbing guru-siswa).

e. Komputer Dapat Membantu Visualisasi Siswa Lebih Konkret Dalam upaya penggunaan komputer sebagai sarana belajar, guru dapat

mendesain program sedemikian rupa agar hal-hal yang sifatnya abstrak

bisa dibuat menjadi lebih konkret. Misalnya dalam pembelajaran

matematika yang sifatnya abstrak dapat dibantu agar siswa memperoleh

gambaran yang lebih konkret melalui program komputer. Contohnya agar

siswa benar-benar bisa melihat bahwa grafik fungsi kuadrat merupakan

parabola dan grafik fungsi linear adalan garis lurus, siswa dapat disajikan

suatu program mengenai grafik fungsi kuadrat yang berbentuk “ax2 + bx +

c”, kemudian siswa diarahkan untuk menyadari bahwa ketika nilai a

diganti dengan nol maka didapatkan grafik yang berbentuk garis lurus; jika

a diganti dengan bilangan positif grafiknya terbuka ke atas dan jika diganti

dengan bilangan negatif grafiknya akan terbuka ke bawah. Dengan

memperhatikan perubahan grafik fungsi seperti itu, siswa akan bisa

melihat lebih jelas atau lebih konkret akan fenonema yang terjadi.

III. PENUTUP 1. Simpulan

Berdasarkan hasil kajian di atas diperoleh beberapa simpulan sebagai

berikut.

a. Media pembelajaran berbasis ICT merupakan salah satu alat yang bisa

digunakan untuk mengkomunikasikan materi pelajaran khususnya pada

pembelajaran matematika. Dengan menggunakan media pembelajaran

ini, guru dapat mengkomunikasikan materi yang mesti dikuasai oleh

siswa.

b. Komputer merupakan salah satu media pembelajaran berbasis ICT.

Dengan ditunjang oleh program untuk membuat media pembelajaran

(10)

media pembelajaran. Sehingga siswa dapat belajar melalui program

tersebut.

c. Komputer memiliki peran yang cukup besar dalam menunjang pembelajaran yang inovatif. Dengan memanfaatkan media berbasis ICT

dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika, dapat

ditemukan beberapa perannya dalaam pembelajaran yaitu: sebagai

sarana belajar, sebagai alat memotivasi siswa belajar, memungkinkan

siswa melakukan investigasi, memungkinkan terjadinya interaksi

multiarah, dan membantu visualisasi siswa menjadi lebih konkret.

d. Hendaknya guru perlu memacu diri untuk melek teknologi, sehingga

mampu memanfaatkan komputer sebagai salah satu media

pembelajaran berbasis ICT.

2. Saran – Saran

a. Pembaca atau guru sebenarnya bisa memperoleh gambaran yang lebih

banyak mengenai peran komputer sebagai salah satu media

pembelajaran berbasis ICT dalam menunjang pembelajaran inovatif

khusunya pembelajaran matematika. Untuk itu dalam kesempatan ini

para pembaca atau guru disarankan untuk memikirkan lebih banyak lagi

peranan media komputer tersebut guna lebih meyakinkan dan lebih

memotivasi diri untuk menggunakan media komputer tersebut sebagai

media pembelajaran.

b. Melihat demikian besarnya peranan media komputer dalam menunjang

pembelajaran khususnya pembelajaran matematika yang inovatif, para

guru disarankan untuk meningkatkan keterampilan diri dalam

memanfaatkan media komputer tersebut sebagai sarana pembelajaran.

c. Agar dapat memanfaatkan media komputer secara optimal, para guru

disarankan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan mendesain

program pembelajaran lewat media komputer sehingga pemanfaatkan

media komputer itu menjadi tepat sasaran sesuai dengan sasaran

pembelajaran yang ingin dicapai terutama pada pembelajaran

(11)

DAFTAR PUSTAKA

http://ardansirodjuddin.blogspot.com/2007/11/komputer-sebagai-media-pembelajaran.html

diakses tanggal 16 Oktober 2008.

Muhsetyo, Gatot, et al. 2007. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Referensi

Dokumen terkait

d) Pelatih mendokumentasikan Instrumen Monitoring Mandiri di Kelas pada In-1 yang telah terisi dan diserahkan kepada Operator data/ Panitia Kelas pada hari.. PETUNJUK

Penelitian yang penulis lakukan lebih focus pada penerapan prinsip- prinsip etika bisnis Islam di dalam memberikan pelayanan yang dilakukan oleh sebuah lembaga

Pameran tunggal atau pameran bersama yang menyajikan karya-karya seni rupa dalam jangka waktu tertentu yang diselenggarakan oleh seniman, Galeri atau kerjasama dengan pihak

Berdasarkan pengamatan di lapangan juga ditemukan meningkatkan ketertarikan siswa terhadap lawan jenis,sehingga banyak didapati diwaktu istirahat atau sepulang

Kondisi tentang Kedisiplinan dan Tanggung jawab disekolah SMPN Satu Atap Merjosari Malang kurang adanya kedisiplinan dan tanggung jawab terhadap apa yang telah

Dari 67 rumah tangga yang termasuk dalam kriteria tidak miskin, hanya kurang dari 50 persennya yang termasuk dalam kategori tahan pangan yaitu 32 rumah tangga, sedangkan yang

Sesuai dengan hasil perhitungan prosentase di atas dapat disimpulkan bahwa aktifitas belajar siswa di kelas kontrol pada materi agama Islam di SMA Al-Bakriyah Lomaer Blega