• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Profesi Hakim Indonesia Sin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perbandingan Profesi Hakim Indonesia Sin"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

HAKIM INDONESIA

DEFINISI menurut UU

Hakim adalah

hakim

agung dan hakim pada

badan peradilan di semua

lingkungan

peradilan

yang berada di bawah

Mahkamah Agung serta

Hakim

Mahkamah

Konstitusi

(Undang Undang Dasar

Negara

Republik

Indonesia Tahun  1945)

Hakim adalah hakim pada Mahkamah Agung dan hakim pada badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan hakim pada pengadilan khusus yang berada dalam lingkungan peradilan tersebut.

(4)
(5)

TUGAS & WEWENANG

HAKIM

1. Menerima, memeriksa dan mengadili serta

menyelesaikan setiap perkara yang diajukan

kepadanya (Psl 10 ayat 1 UU No. 48/2009)

2. Pengadilan/hakim mengadili menurut hukum

dgn tidak membeda-bedakan orang (Psl 4 ayat 1

UU No. 48/2009)

(6)

TUGAS & WEWENANG

HAKIM

4. Pengadilan dilarang menolak untuk memeriksa, mengadili, dan memutus suatu perkara yang mengikuti, dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat (Psl 5 ayat 1 UU NO. 48/2009) Dalam Penjelasannya ditegaskan bahwa ketentuan ini dimaksudkan agar putusan hakim sesuai dengan hukum dan rasa keadilan masyarakat.

(7)
(8)

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum,

LN Tahun 2004 Nomor 34 TLN Nomor 4379, pasal 14 angka 1.

1. Warga Negara Indonesia.

2. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

3. Setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. 4. Bukan bekas anggota organisasi terlarang Partai Komunis

Indonesia termasuk 5.organisasi massanya atau bukan seorang yang terlibat langsung ataupun tak langsung dalam Gerakan Kontra Revolusi G30S/PKI atau organisasi terlarang lainnya. 5. Pegawai Negeri.

6. Sarjana hukum.

(9)

SELEKSI PENGANGKATAN

HAKIM

Seleksi pengangkatan

hakim adalah

rangkaian proses

mulai dari pendidikan

calon hakim terpadu,

sampai pada

penentuan akhir untuk

diangkat menjadi

hakim

“mengikuti diklat dan

program magang”

Salah satu syarat untuk diangkat sebagai hakim, adalah mengikuti seleksi, dimana dalam seleksi tersebut ada pendidikan dan pelatihan (“Diklat”) pembentukan hakim yang harus ditempuh seseorang.

Adapun seleksi pembentukan hakim ini diatur dalam pasal 1 poin a peraturan bersama mahkamah agung republic Indonesia dan komisi yudisial republic Indonesia,

(10)

PENGANGKATAN HAKIM

HAKIM PROSEDUR DASAR HUKUM

HAKIM AGUNG : dipilih DPR dari nama calon yang diusulkan

KY

Hakim Pengadilan Negeri

Proses seleksi pengangkatan hakim

pengadilan negeri dilakukan bersama

oleh Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial) namun batal

oleh putusan  43/PUU-XIII/2015

tidak dilakukan bersama dengan KY

Pasal 14A UU 48/2009 Kekuasaan

(11)
(12)
(13)

PENGANGKATAN

SUPREME

COURT

PROSEDUR

DASAR

HUKUM

CHIEF JUSTICE : diangkat oleh Presiden dengan pertimbangan

Perdana Menteri Singapura di mana

Perdana Menteri dalam memberikan

pertimbangan, sebelumnya harus berkonsultasi dengan

Chief Justice

sebelumnya

Pasal 95 ayat (2)

Constitution of Singapore

JUDGES :

Court of Appeal

(14)

PENGANGKATAN

SUBORDINAT

E

COURT/STAT

E COURT

PROSEDUR

DASAR

HUKUM

PRESIDING JUDGE

dilakukan oleh Presiden Singapura,

dengan boleh mempertimbangkan rekomendasi dari Chief

Justice

State Courts Act

District Court

(15)
(16)

PENGAWASAN INTERNAL

LEGAL SERVICE COMMISSION :

Dasar : Singaporean Legal Service Act Terdiri dari :

the Chief Justice, as President;the Attorney-General;

the Chairman of the Public Service Commission (“PSC”);

Wewenang :

to appoint, confrm, emplace on the permanent

(17)

PENGAWASAN EKSTERNAL

Pasal 98 ayat (3) constitution republic of singapore apabila prime minister atau chief justice yang telah

berkonsultasi dengan perdana menteri mewakili presiden untuk mengeluarkan seorang hakim dari supreme court, yaitu judicial commissioner, senior judge, atau international judge atas dasar perilaku yang tidak sesuai dengan disiplin hakim ataupun ketidakmampuan seorang hakim dalam

menjalani profesinya yang disebabkan oleh memiliki kelemahan pada tubuh atau pikiran atau sebab – sebab lainnya, maka untuk mencabut seorang hakim dari

(18)
(19)

Hakim Di Australian Capital Territory

Penunjukkan hakim berdasarkan kepada

Konstitusi pasal 72

Kriteria Calon hakim diatur dalam High Court

of Australia Act 1979

Seorang hakim, mendapat suatu tugas berarti

memperoleh sebuah tanggung jawab yang terkait tiga hal, yaitu:

1. Mendapat kepercayaan mengemban tugas; 2. Memperoleh kehormatan sebagai pengemban

tugas; dan

3. Amanat yang harus dijaga dan dijalankan. • Terdapat 3 jenis tanggung jawab yang

diemban hakim ACT :

tanggung jawab moral, tanggung jawab hukum,

(20)

PENGAWASAN INTERNAL

Mahkamah Agung (MA & KY)

-Teknis Yuridis, Administrasi, Keuangan dan kode etik -Pengawasan dilaksanakan Supreme Court dan Judicial

Commission

-Tertera didalam Judicial Commission Act 1994 tentang

“Complaints Againts Judicial Ofcer”

-Diatur juga dalam Complaints and Feedback Policy for ACT

(21)

PENGAWASAN EKSTERNAL

Delik Aduan, atas

pelanggatan kode

etik, di ajukan kepada

Ketua Hakim (Chief

(22)
(23)

KODE ETIK

Principles for Judges (1998)

Berperilaku Adil Upholding the integrity and independence of the

judiciary

Impartiality

Berperilaku Jujur Judicial independence

Berperilaku Arif dan Bijaksana,

Avoiding impropriety and the appearance of impropriety in all judicial

actitivity

Constitutional independence

Bersikap Mandiri Performing judicial duties fairly and efciently Independence in discharge of judicial duties

Berintegritas Tinggi Minimizing judicial risk of confict with the judgess

judicial obligations while conducting his

extra-judicial activity

Conduct generally and integrity

Bertanggung Jawab

Menjunjung Tinggi Harga

Diri Declaration of assets Berdisiplin Tinggi Cessation of any

connecting with the frm

(24)

PENGAWASAN

INDONESIA SINGAPORE ACT

Internal : Internal : Internal :

Mahkamah Agung - Teknis Yuridis,

Administrasi dan Keuangan

LEGAL SERVICE COMMISSION

- Teknis Yuridis,

Administrasi, Keuangan dan kode etik

Court Services Board,

Eksternal : Eksternal Eksternal

Komisi Yudisial

- Kode etik, dalam rangka menjaga dan menegakkan

kehormatan,

keluhuran martabat, serta perilaku hakim

Delik Aduan, atas

pelanggatan kode etik, di ajukan kepada Ketua Hakim Negara

Delik Aduan, atas

(25)

PENGANGKATAN

Principles for Judges (1998)

Berperilaku Adil Upholding the integrity and independence of the

judiciary

Impartiality

Berperilaku Jujur Judicial independence

Berperilaku Arif dan Bijaksana,

Avoiding impropriety and the appearance of impropriety in all judicial

actitivity

Constitutional independence

Bersikap Mandiri Performing judicial duties fairly and efciently Independence in discharge of judicial duties

Berintegritas Tinggi Minimizing judicial risk of confict with the judgess

judicial obligations while conducting his

extra-judicial activity

Conduct generally and integrity

Bertanggung Jawab

Menjunjung Tinggi Harga

Diri Declaration of assets Berdisiplin Tinggi Cessation of any

connecting with the frm

(26)

TERIM

A

Referensi

Dokumen terkait

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa respon kontrol dari kendali PID pada arah gerak balon udara sudah mempunyai kemampuan untuk mengoreksi error untuk

With this approach, this study was divided into three activities, namely (1) the preparation and analysis of spatial data for the determination of the parameters and estimation

Sementara itu, Burung Hantu yang sedang bertengger di ranting pohon untuk menjaga ladang, merasa sangat terkejut dengan kehadiran bidadari yang tiba-tiba sudah berada di

Berdasarkan berdasarkan ketentuan Pasal 251 ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan

Skenario II ini dilakukan untuk memprediksi kualitas air di hilir sungai dengan parameter kualitas air yang pengukurannya di laboratorium, misalnya BOD dan COD,

Menurut Mardalis (2004:58) teknik purposive yaitu pengambilan sampel pada pertimbangan dan tujuan tertentu yang dilakukan dengan sengaja Adapun pihak yang diwawancara

Oleli yang demikian, kualiti peta ininda yang disediakan oleh setiap kuinpulan pakar topik harus diseinak dan diselia oleh tenaga pengajar dari segi liputan isi kandungan,