• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menjamurnya pedagang kaki lima liar meny

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Menjamurnya pedagang kaki lima liar meny"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Latar Belakang

Jalan Prof Sudarto merupakan jalan yang menghubungkan Universitas Diponegoro dan Polines ke Jalan Setiabudi yang merupakan jalan lintas menuju pusat kota. Jalan Prof Sudarto ini merupakan jalan yang sangat vital bagi kegiatan perkuliahan karena jalan ini juga menghubungkan Kampus Universitas Diponegoro dan Polines dengan faktor pendukung kegiatan perkuliahan seperti daerah kos-kosan, penyedia jasa fotocopy, rumah makan, dan lain-lain.

Aktivitas perdagangan dan jasa merupakan salah satu kegiatan yang dapat menunjang perekonomian masyarakat. Aktivitas tersebut dipengaruhi oleh lokasi dan jenis barang dagangannya. Dalam hal ini Jalan Prof Soedarto merupakan bagian dari Kecamatan Tembalang yang adalah salah satu ruang publik yang menjadi bagian pemekaran wilayah Kota Semarang/ kota baru, sebab dengan dibangunnya suatu Universitas Diponegoro di wilayah Tembalang. Universitas yang berada di wilayah tersebut dapat memicu tumbuhnya aktivitas perdagangan yang diikuti dengan perubahan fungsi bangunan di sepanjang koridor jalan tersebut. Hal ini diperkuat dengan semakin berkurangnya jumlah ruang terbuka yang ada, sebab telah berubah alih fungsi menjadi kawasan terbangun.

(2)

1. Problem Area:

Menjamurnya pedagang kaki lima liar menyebabkan penyalahgunaan Jalan Prof Sudarto sekitar Polines.

2. Problem Finding:

Disalahgunakannya Jalan Prof Sudarto sekitar Polines oleh pedagang kaki lima liar menyebabkan kemacetan lalu lintas jalan sudarto.

3. Problem Statement:

(3)

Tujuan

Penelitian deskriptif dengan judul “ Penyalahgunaan Fungsi Jalan Prof Sudarto di Area Polines” ini adalah untuk mendeskripsikan kondisi Jalan Sudarto di Area Polines yang mulai mengalami penyalahgunaan fungsi yang dapat mengakibatkan terganggunya proses kegiatan lalu lintas di jalan tersebut

(4)

Kajian Pustaka 1.Pengertian Jalan

Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap, dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalulintas, yang berada permukaan tanah, diatas permukaan tanah,dibawah permukaan tanah dan atau air, serta diatas permukaan air, kecuali jalan kereta api dan jalan kabel (UU No. 38 tahun 2004 tentang Jalan). Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalulintas umum, jalan khusus adalah jalan yang dibangun oleh instansi,badan usaha, perseorangan, atau kelompok masyarakat untuk kepentingan sendiri. Bagian-bagian jalan meliputi ruang manfaat jalan, ruang milik jalan, dan ruang pengawasan jalan :

- Ruang manfaat jalan meliputi badan jalan, saluran tepi jalan, dan ambang pengamannya.

- Ruang milik jalan meliputi ruang manfaat jalan dan sejalur tanah tertentu diluar ruang manfaat jalan.

- Ruang pengawasan jalan merupakan ruang tertentu diluar ruang milik jalan yang ada dibawah pengawasan penyelenggara jalan.

1.1. Klasifikasi jalan menurut fungsinya

Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalulintas umum, menurut fungsinya dikelompokkan kedalam jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal, dan jalan lingkungan.

A. Jalan arteri merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna.

B. Jalan kolektor merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi.

C. Jalan lokal merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.

D. Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah. 1.2. Klasifikasi jalan menurut statusnya

Jalan umum menurut statusnya dikelompokkan kedalam jalan nasional, jalan propinsi, jalan kabupaten, jalan kota, dan jalan desa.

A. Jalan nasional merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam system jaringan jalan primer yang menghubungkan antar ibukota propinsi, dan jalan strategis nasional, serta jalan tol.

B. Jalan propinsi merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibukota propinsi dengan ibukota kabupaten/kota, atau antar ibukota kabupaten/kota, dan jalan strategis propinsi.

(5)

menghubungkan ibukota kabupaten dan ibukota kecamatan, antar ibukota kecamatan, dengan pusat kegiatan lokal.

D. Jalan kota adalah jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder yang

menghubungkan antar pusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat pelayanan dengan persil, menghubungkan antar persil, serta menghubungkan antar pusat

permukiman yang berada dalam kota.

E. Jalan desa merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau antar permukiman dalam desa, serta jalan lingkungan.

2.Pengertian Pedagang Kaki Lima

Pedagang Kaki Lima atau disingkat PKL adalah istilah untuk menyebut penjaja dagangan yang melakukan kegiatan komersial di atas daerah milik jalan (DMJ) yang diperuntukkan untuk pejalan kaki.

Sebenarnya istilah kaki lima berasal dari masa penjajahan kolonial Belanda. Peraturan pemerintahan waktu itu menetapkan bahwa setiap jalan raya yang dibangun hendaknya menyediakan sarana untuk pejalanan kaki. Lebar ruas untuk pejalan adalah lima kaki atau sekitar satu setengah meter.

Sekian puluh tahun setelah itu, saat Indonesia sudah merdeka, ruas jalan untuk pejalan kaki banyak dimanfaatkan oleh para pedagang untuk berjualan. Dahulu namanya adalah pedagang emperan jalan, sekarang menjadi pedagang kaki lima. Padahal jika merunut sejarahnya, seharusnya namanya adalah pedagang lima kaki.

Di beberapa tempat, pedagang kaki lima dipermasalahkan karena mengganggu para pengendara kendaraan bermotor. Selain itu ada PKL yang menggunakan sungai dan saluran air terdekat untuk membuang sampah dan air cuci. Sampah dan air sabun dapat lebih merusak sungai yang ada dengan mematikan ikan dan menyebabkan eutrofikasi. Tetapi PKL kerap menyediakan makanan atau barang lain dengan harga yang lebih, bahkan sangat, murah daripada membeli di toko. Modal dan biaya yang dibutuhkan kecil, sehingga kerap mengundang pedagang yang hendak memulai bisnis dengan modal yang kecil atau orang kalangan ekonomi lemah yang biasanya mendirikan bisnisnya di sekitar rumah mereka.

3.Pengertian Kemacetan Lalulintas

(6)

Deskripsi

Jalan Prof Sudarto sebagai salah satu fasilitas publik memiliki fungsi sebagai sarana pendukung aktifitas publik terutama terkait dalam hal transportasi. Sebagai salah satu pendukung aktifitas publik Jalan Prof Sudarto dituntut untuk bersih dari segala aktifitas individu atau golongan yang dapat menyebabkan gangguan penggunaan Jalan Sudarto bagi masyarakat pengguna salah satu fasilitas publik tersebut.

Namun dalam perkembangannya, seiring dengan menjamurnya pedang kaki lima di Jalan Sudarto terutama disekitaran areal Polines menyebabkan penyalahgunaan fungsi jalan ini. Alhasil hampir di setiap jam sibuk jalan ini mengalami kemacetan yang cukup panjang sehingga mengurangi kadar fungsi fasilitas publik ini dan sangat mengganggu ketertiban umum.

Peta Lokasi Pedagang Kaki Lima Sumber : Wikimapia

Mahasiswa perguruan tinggi yang pada umumnya merupakan pengguna terbesar fasilitas publik inipun seakan-akan menikmati penyalahgunaan yang telah dilakukan oleh pedagang kaki lima. Hal ini dapat terlihat dengan ramainya pembeli yang datang. Parahnya lagi pembeli yang datang biasanya tidak hanya datang untuk membeli, seringkali pembeli bersantai sejenak dan memarkirkan motor dengan sembarangan di pinggir jalan sehingga menambah permasalahan yang baru.

(7)

lebih peka dengan masalah kecil seperti ini yang dapat berpotensi menyebabkan masalah besar nantinya.

Kesimpulan

Jalan Prof Sudarto yang termasuk jalan vita di Kecamatan Tembalang seharusnya bersih dari pedagang kaki lima yang tidak teratur dan dapat mengakibatkan gangguan bagi pengguna jalan lainnya. Namun sekarang Jalan Prof Sudarto khususnya di area Polines dipadati dengan pedagang kaki lima yang tidak teratur dan memakan badan jalan.

(8)

Daftar Pustaka

1.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33769/3/Chapter%20II.pdf Diakses 26 April 2014 Pukul 20.00

2.http://id.wikipedia.org/wiki/Jalan Diakses 26 April 2014 Pukul 20.05

Referensi

Dokumen terkait

Karakteristik fisik buah merah yang menjadi parameter dalam penelitian ini adalah warna, massa, panjang, bentuk penampang, keliling buah, volume, dan massa

Pada awalnya PT Garuda Indonesia selaku airlines melaksanakan kegiatan ground handling untuk keperluan perusahaan sendiri, mengingat kebutuhan akan pelayanan yang

Pada penelitian ini diperoleh 138 isolat bakteri hasil isolasi yang memiliki potensi penghasil senyawa antimikrob yang berasosiasi dengan spons Jaspis sp., yaitu 70 isolat

Pada prosedur penuh ini sebaiknya dilakukan jika sebelumnya tidak terlalu banyak terjadi pemecahan/pemandirian perusahaan, tetapi masing-masing perusahaan dengan kepemilikan

Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia sedangkan sumber daya manusia berkualitas sangat dipengaruhi oleh kualitas

Mengatasi permasalahan tersebut, peneliti berencana untuk mengembangkan lembar kegiatan siswa (LKS) yang dapat mencapai kompetensi sekaligus penguasaan keterampilan

Pemupukan dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah buku, luas daun, tebal daun, jumlah tunas generatif, jumlah stomata total, stomata terbuka, kandungan NPK jaringan tanaman

1 Sebab, berdasarkan penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Pangkep yang merupakan salah satu rumah sakit daerah di Kabupaten Pangkep menujukkan bahwa dari