ASUHAN KEPERAWATAN
STROKE
LAPORAN AKHIR
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Hj. E
DENGAN DIAGNOSA MEDIS STROKE DI RUANG ICU
RUMAH SAKIT ISLAM Hj. SITI MUNIROH
TASIKMALAYA
Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas praktek kerja lapangan
Disusun Oleh :
Ai Winarti Eva Haenipa Toyibah
Seli Putri Asih Syifa Fitrotul Hasanah
YAYASAN ADHI GUNA KENCANA
SMK BHAKTI KENCANA CIAWI
Jl. Raya Pakemitan Kidul km. 20 Desa Sukaresmi no. 19 A Tlp (0265) 455111
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Hj. E DENGAN DIAGNOSA MEDIS STROKE DI RUANG ICU
RUMAH SAKIT ISLAM Hj. SITI MUNIROH TASIKMALAYA
Pembimbing Akademik Kaprodi Keperawatan
Ayi Lukmanul Hakim, AMK Neneng Siti Rukoyah, S.Kep
Mengesahkan, Kepala Sekolah
SMK BHAKTI KENCANA CIAWI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT atas berkat rahmat dan karunianya kami telah menyelesaikan tugas “Asuhan Keperawatan pada Ny. Hj. E dengan penyakit Stroke”. Diharapkan tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala - kendala yang penulis hadapi retasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Eddi supriadi, SIP., SKM., M.M.Kes, selaku ketua yayasan SMK Bhakti Kencana Ciawi. 2. Asep mahmud, S. Pd., M.Pd, selaku kepala sekolah SMK Bhakti Kencana Ciawi.
3. Nurasiah, S.Kep, selaku pembimbing akademik .
4. Neneng SR, S.Kep, selaku kaprodi keperawatan dan pembimbing lapangan
5. Orang tua yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai.
6. Rekan - rekan kelompok yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang di harapkan dapat tercapai.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Ruang Lingkup ... 1
C. Tujuan Penulisan ... 1
D. Metode Penulisan... 2
E. Sistematika Penulisan... 2
BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Definisi ... 3
B. Etiologi ... 3
C. Tanda dan gejala... 3
D. Patofisiologi ... 3
E. Pemeriksaan penunjang ... 4
F. Data Fokus ... 4
G. Riwayat Kesehatan ... 4
H. Pemeriksaan Fisik ... 4
I. Diagnosa Keperawatan ... 5
J. Intervensi dan Rasional ... 5
K. Daftar Pustaka ... 6
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian ... 7
B. Data Biologis ... 8
C. Pemeriksaan Fisik ... 9
D. Pemeriksaan Laboratorium ... 12
E. Terapi sesuai advis dokter ... 13
F. Analisa Data ... 13
G. Diagnosa Keperawatan ... 14
H. Intervensi, Rasional, Implementasi, Evaluasi ... 15
BAB IV PEMBAHASAN A. Pengkajian ... 17
B. Diagnosa keperawatan ... 17
C. Perencanaan ... 17
D. Implementasi... 17
E. Pelaksanaan ... 17
F. Evaluasi ... 17
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 18
B. Saran ... 18
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penderita stroke saat ini menjadi penghuni terbanyak, hampir semua pelayanan rawat inap penderita penyakit syaraf. Selain menimbulkan beban ekonomi bagi penderita dan keluarganya, stroke juga menjadi beban bagi pemerintah dan perusahaan asuransi kesehatan.
Berbagai fakta menunjukkan bahwa sampai saat ini, stroke masih merupakan masalah utama di bidang neurologi maupun kesehatan pada umumnya. Untuk mengatasi masalah krusial ini diperlukan strategi penanggulangan stroke yang mencakup aspek preventif, terapi rehabilitasi, dan promotif.
Keberadaan unit stroke di rumah sakit tak lagi sekadar pelengkap, tetapi sudah menjadi keharusan, terlebih bila melihat angka penderita stroke yang terus meningkat dari tahun ke tahun di Indonesia. Karena penanganan stroke yang cepat, tepat dan akurat akan meminimalkan kecacatan yang ditimbulkan. Untuk itulah penulis menyusun makalah mengenai stroke yang menunjukan masih menjadi salah satu pemicu kematian tertinggi di Indonesia.
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penulisan makalah ini terbatas pada pemberian Asuhan Keperawatan Pada Ny. Hj. E Dengan Diagnosa Medis Stroke Di Ruang ICU Rumah Sakit Islam Hj. Siti Muniroh Tasikmalaya, yang meliputi tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi .
C. Tujuan Penulisan a. Tujuan Umum
Memahami dan menerapkan asuhan keperawatan terhadap pasien dengan penyakit stroke secara komprehensif melalui aspek bio - psiko -sosio - spiritual.
b. Tujuan Khusus
Melalui pendekatan proses keperawatan aspek bio - psiko - sosio - spiritual di harapkan siswa mampu:
a) Melaksanakan pengkajian terhadap klien dengan penyakit stroke. b) Mampu mendiagnosa keperawatan sesuai prioritas masalah.
c) Mampu melaksanakan rencana tindakan dan rasional dalam praktek nyata sesuai dengan masalah yang telah di prioritaskan.
d) Mampu melaksanakan tindakan dalam praktek nyata sesuai dengan masalah yang di prioritaskan.
e) Mampu menilai dan mengevaluasi hasil dari tindakan yang telah di laksanakan pada klien dengan penyakit stroke.
f) Mampu mendokumentasikan rencana tindakan asuhan keperawatan yang telah di laksanakan g) Mampu membahas kesenjangan antara teori yang di peroleh dengan studi kasus / penerapan di
D. Metode Penulisan
Metode yang di gunakan adalah pendekatan studi kasus, yaitu metode yang memberikan gambaran terhadap suatu kejadian atau kedaan yang berlangsung melalui proses keperawatan. Adapun tehnik - tehnik yang di gunakan untuk memperoleh data dan imformasi dengan cara: a. Wawancara
Penulisan mengadakan wawancara dengan klien, keluarga, dan petugas kesehatan lain untuk mendapatkan data subjektif klien.
b. Studi dokumentasi
Data - data yang di dapatkan dari rekam medis klien di ruangan, seperti catatan keperawatan, catatan dokter, dan tim kesehatan lain.
c. Studi kepustakaan
Untuk mendapatkan literatur dan tinjauan teoritis, baik mengenai konsep dasar penyakit dan konsep dasar keperawatan.
d. Observasi
Melaksanakan asuhan keperawatan secara langsung pada klien dan mengamati langsung perubahan - perubahan yang terjadi untuk memperoleh data serta mencatat hal - hal penting termasuk pemeriksaan fisik.
e. Pemeriksaan fisik
a) Inspeksi adalah pemeriksaan fisik di lakukan dengan cara melihat apakah terdapat luka, dan lain - lain.
b) Palpasi adalah pemeriksaan fisik di lakukan dengan cara meraba apakah ada benjolan atau tidak. c) Perkusi adalah pemeriksaan fisik di lakukan dengan cara mengetuk dengan menggunakan refleks
hummer.
d) Auskultasi adalah pemeriksaan fisik di lakukan dengan cara mendengarkan menggunakan stetoskop.
E. Sistematika Penulisan
Penulis membagi penulisan makalah ini dengan 5 bab yang terdiri dari:
BAB I : Pendahuluan, terdiri dari latar belakang, ruang lingkup, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II: Tinjauan teoritis, berisi tentang konsep dasar penyakit yang terdiri dari definisi penyakit, etiologi, patofisisologi, data fokus, data penunjang, diagnosa keperawatan, intervensi, rasional.
BAB II: Tinjauan kasus, yang terdiri dari 5 tahapan proses keperawatan yaitu mulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
TINJAUAN TEORITIS
A. DEFINISI
Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang di akibatkan oleh berhentinya suplai darah ke otak ( Smeltzer, Suzzane, 2002 ). Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler yang di tandai dengan kematian jaringan otak.
B. ETIOLOGI
Etiologi yang dapat di modifikasi antara lain adalah : 1. Umur
2. Jenis Kelamin 3. Herediter.
Etiologi yang dapat di modifikasi yaitu : 1. Hipertensi
2. Penyakit Jantung 3. Diabetes Millitus 4. Obesitas
5. Pola hidup yang tidak sehat seperti merokok.
C. TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala stroke adalah :
1. Kelemahan atau kelumpuhan lengan atau salah satu sisi tubuh 2. Hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran
3. Penglihatan ganda 4. Vertigo
5. Bicara tidak jelas
6. Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat 7. Ketidakseimbangan / terjatuh
8. Pingsan
D. PATOFISIOLOGI
Stroke di sebabkan oleh tidak adekuatnya aliran darah ke otak sehingga oksigen yang di angkut oleh haemoglobin menjadi menurun, sementara oksigen berperan dalam proses pemecahan glukosa menjadi energi. Akibat menurunnya suplai makanan tersebut, sel - sel otak berpotensi mengalami kematian.
Kematian sel - sel otak berpengaruh terhadap penurunan fungsi dan kinerja dari otak itu sendiri, otak memiliki 2 fungsi yaitu sensorik dan motorik, dan yang menjadi tanda awal stroke adalah hemipiresis kontralateral. Kesulitan yang mungkin muncul pertama kali tentu saja gangguan mobilitas fisik atau ketidakmampuan melakukan aktivitas.
Ketidakmampuan ini secara psikologis membuat seseorang menjadi tertekan, kecewa, frustasi, dengan ketidakmampuannya melakukan aktivitas sehari - hari. Akibatnya seseorang yang menderita stroke menjadi sensitif secara emosional.
Menurut Muttaqin ( 2008 ), pemeriksaan stroke adalah sebagai berikut : 1. Darah rutin.
2. Pemeriksaan kimia darah : Gula darah. 3. Pemeriksaan darah lengkap.
4. CT Scane.
5. Sinar X tengkorak. 6. USG Dopler. F. DATA FOKUS
1. Data Objektif
a. Klien tampak lemah, tidak dapat beraktivitas. b. Klien tampak kotor.
2. Data Subjektif
a. Keluarga klien mengatakan bahwa klien tidak dapat melakukan aktivitas dan tidak dapat melakukan gerakan dengan leluasa.
b. Keluarga klien mengatakan bahwa klien tidak dapat melakukan kebersihan diri dan klien tampak kotor dan kusut.
G. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama ( Biasanya klien mengalami kelemahan atau kelumpuhan sebagian anggota badan ).
2. Riwayat Penyakit Sekarang (Keadaan klien saat di kaji atau di periksa)
3. Riwayat Penyakit Dahulu (Apakah klien pernah mengalami penyakit seperti yang di deritanya sekarang ? ).
4. Riwayat Penyakit Keluarga (Adakah anggota keluarga klien yang mengalami penyakit seperti yang di derita klien ? ).
H. PEMERIKSAAN FISIK 1. Keadaan Umum
a. Kesadaran : Umumnya mengalami penurunan kesadaran.
b. Suara Bicara : Mengalami gangguan yaitu sukar dimengerti, kadang tidak bisa bicara. c. Tanda - tanda vital : Biasanya tekanan darah meningkat, denyut nadi
bervariasi.
d. Kulit : Jika klien mengalami kekurangan cairan dalam tubuh, kulit tampak pucat dan turgor kulit jelek.
e. Kuku : Perlu dilihat adanya clubbing finger, sianosis.
f. Rambut : Dilihat kebersihan, kerapihan, adanya benjolan di kepala atau adanya lessi.
g. Muka : Kebersihan muka, benjolan.
h. Leher : Kaku jarang terjadi ( Satyanegara, 2001 )
i. Dada : Pada pernafasan kadang didapatkan suara nafas terdengar ronchi, wheezing, pernafasan tidak teratur akibat reflek batuk dan menelan.
j. Abdomen : Didapatkan penurunan peristaltik usus akibat bed rest lama, kadang - kadang kembung.
k. Genetalia : Kadang terdapat inkontinensia, retensio urin.
m. Neurologi : Umumnya terdapat gangguan saraf.
n. Reflek : Pada fase akut reflek fisiologis sisi yang lumpuh akan menghilang setelah beberapa hari reflek fisiologis akan muncul kembali di dahului dengan reflek patologis.
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskular.
2. Kurang perawatan diri berhubungan gangguan mobilitas fisik, kekuatan dan ketahanan, kehilangan kontrol, koordinasi muskular.
3. Resiko gangguan nutrisi berhubungan dengan kelemahan muskular mengunyah dan menelan. 4. Resiko ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan penurunan reflek batuk dan
menelan.
5. Gangguan eliminasi urin ( inkontinensia urin ) berhubungan dengan penurunan sensasi, disfungsi kognitif, ketidakmampuan berkomunikasi.
6. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring lama.
7. Gangguan sensori berhubungan dengan penekanan pada saraf sensori, penurunan penglihatan. J. INTERVENSI DAN RASIONAL
Intervensi Implementasi Mengubah posisi klien tiap 2 jam
sekali misalnya : miring kiri dan miring kanan.
Menurunkan resiko terjadinya iskemia jaringan akibat sirkulasi darah yang jelek.
Menganjurkan dan mengajarkan klien untuk melakukan latihan gerak aktif pada ekstremitas yang tidak sakit.
Memperbaiki fungsi jantung, kekuatan otot dan pernafasan
Menganjurkan dan mengajarkan gerak pasif pada ekstremitas yang sakit.
Memperbaiki fungsi jantung dan pernafasan, mempermudah pemenuhan oksigen ke jaringan seluruh tubuh.
Membantu klien dalam melakukan personal hygine atau perawatan diri misalnya memandikan, gunting kuku, dll.
Agar klien tampak bersih, nyaman dan segar, personal hygine dapat terpenuhi dengan baik.
A. PENGKAJIAN 1. Pengumpulan data a. Identitas Klien
Nama :Ny. Hj. E
Umur : 52 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Sunda / Indonesia Status Perkawinan : Kawin
Diagnosa Medis : Stroke
: Kp. Sambong Pari Kec. Mangkubumi RT/RW 001/003 Tanggal Masuk Rumah Sakit : 10 April 2013
Tanggal Pengkajian : 28 April 2013, Pukul 14. 00 WIB
No. CM : 0508
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. A
Umur : 38 Tahun
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil Hubungan Dengan Klien : Saudara
: Kp. Sambong Pari Kec. Mangkubumi RT/RW 001/003 2. Keluhan Utama
Keluarga Klien mengatakan bahwa klien mengalami penurunan kesadaran. 3. Riwayat Penyakit
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian pada klien tanggal 28 April 2013, pukul 14. 00 WIB klien mengalami penurunan kesadaran sopor apatis, tanda - tanda vital klien belum stabil yang di tandai dengan demam tinggi, kadang - kadang nafas ngorok, suara mengerang.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga klien mengatakan bahwa klien pernah mengalami penyakit darah tinggi, dan diabetes millitus kurang lebih satu tahun yang lalu dan pernah mengalami penyakit yang sama ( stroke ).
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga klien mengatakan bahwa keluarganya mempunyai riwayat penyakit keturunan seperti diabetes millitus.
B. DATA BIOLOGIS
1. Nutrisi
a. BB / TB 65 kg / 155 cm 60 kg / 155 cm b. Diit Terakhir Tidak terkaji 500 kal / NGT c. Kemampuan Mengunyah
Mengunyah Bisa Tidak bisa
Menelan Bisa Tidak bisa
Bantuan total / sebagian Tidak ada Total
d. Frekuensi makan 3 x 1 hari Puasa
e. Porsi Makan Habis 1 porsi 1500 kal / NGT f. Makanan yang disukai Manis - manis Tidak terkaji g. Makanan yang menimbulkan
alergi
Tidak ada Tidak ada
2. Cairan a. Intake
Oral Jenis Tidak ada Tidak ada
Jumlah Tidak ada Tidak ada
Bantuan total / sebagian Tidak ada Total
Intervensi Tidak terkaji Infuse / tts
Jenis Air putih Ringer Laktate
Jumlah 1600 cc 300 cc
b. Output
Suction Tidak ada Ada
Drain ( Darah) Tidak ada Tidak ada
Muntah Tidak ada Tidak ada
3. Eliminasi a. BAB
Frekuensi 1 x sehari 1 x sehari
Warna & Konsistensi Kuning / lembek Coklat Kemerahan /
lembek
Jumlah 100 gr 50 gr
Keluhan Tidak ada Tidak terkaji
Bantuan Total / sebagian Tidak ada Total b. BAK
Frekuensi 5 x sehari 4 x sehari
Warna Kuning / putih Kuning Kemerahan
Jumlah 500 cc 400 cc
Keluhan Tidak ada Terpasang DC
Bantuan total / sebagian Tidak ada Total 4. Istirahat Tidur
a. Lama Tidur
Siang 2 jam Tidak Sadar
Malam 8 jam Tidak Sadar
5. Personal Hygine a. Mandi
Frekuensi 3 x sehari 1 x sehari
Kebiasaan Mandi Memakai air dingin biasa
Memakai air hangat Bantuan total / sebagian Tidak ada Total
b. Gosok Gigi 3 x sehari Tidak
c. Cuci Rambut 3 x seminggu Tidak d. Gunting Kuku 1 x seminggu 1 x seminggu e. Ganti Pakaian 2 x sehari 1 x 2 hari 6. Apakah ada kesulitan
melakukan aktivitas?
Tidak ada Ada
Apakah ada anjuran Bed Rest? Tidak ada Ada
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kesadaran : Sopor Apatis
2. Penampilan umum : Klien tampak kotor dan kusut 3. Berat badan dan tinggi badan : 60 kg dan 155 cm
4. Pemeriksaan tanda - tanda vital
- Tekanan darah : 130 / 90 mmHg - Nadi : 123 x / menit - Respirasi : 23 x / menit - Suhu : 38, 6 0 celcius 5. Pengkajian Head To Toe
a. Kepala
Distribusi rambut merata, bentuk kepala simetris, rambut terlihat kotor dan kusut,ada ketombe, warna rambut hitam, rambut agak pendek, kulit kepala tidak ada benjolan, tidak ada lesi, hal ini terbukti saat melakukan palpasi pada kepala klien.
b. Mata
Bentuk kedua mata simetris, warna konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, ketajaman penglihatan tidak terkaji, kemampuan membedakan warna tidak terkaji, alis mata tampak kotor, pupil membesar dan ketika sinar penlight di dekatkan pada kedua pupil, pupilnya mengecil, cek lapang pandang tidak terkaji, tidak ada lesi maupun benjolan di kelopak mata hal ini terbukti saat di palpasi, bulu mata dan alis mata ada.
c. Telinga
Kedua telinga bentuknya simetris, ada serumen di telinga kiri dan kanan terbukti saat di sinari dengan penlight dengan cara inspeksi, tidak ada lesi maupun benjolan hal ini terbukti saat di palpasi dan inspeksi, pendengaran klien tidak terkaji.
d. Hidung
Bentuk hidung simetris (inspeksi), tidak ada lesi maupun benjolan (inspeksi dan palpasi), cuping hidung kotor, tidak ada nyeri tekan (palpasi), kemampuan penciuman tidak terkaji.
e. Mulut
kemerahan, tidak ada nyeri tekan pada lidah (menggunakan tongue spatel), tidak ada benjolan pada gusi, gusi berwarna merah muda (inspeksi), kemampuan mengunyah tidak ada, nafas bau. f. Leher
Bentuk leher simetris dan kotor, teraba nadi karotis (palpasi), tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid, kemampuan menggerakan leher tidak ada, tidak adanya lesi maupun benjolan, reflek menelan ada.
g. Dada dan Payudara
Kedua bentuk dada simetris dan kotor, ekspansi dada seimbang, tidak ada benjolan maupun lesi, tidak ada nyeri tekan pada dada terbukti saat di palpasi, bunyi jantung iregular terbukti saat auskultasi menggunakan stetoskop, ada suara nafas ngorok, pernafasan menggunakan pernafasan abdomen, bentuk payudara simetris, tampak kotor, tidak ada lesi maupun benjolan.
h. Ketiak
Ketiak tampak kotor (inspeksi), tidak ada lesi maupun benjolan (palpasi). i. Abdomen
Bentuk abdomen datar, tidak ada kembung dan tampak kotor, bising usus normal terbukti saat di auskultasi abdomen menggunakan stetoskop, bising usus 10 x / menit, tidak ada lesi maupun benjolan (inspeksi dan palpasi).
j. Punggung
Bentuk punggung simetris dan tampak kotor, adanya luka dekubitus di punggung.
k. Genetalia Tidak terkaji l. Kulit
Kulit tampak kotor dan keriput, warna kulit sawo matang, turgor kulit menurun, terbukti saat kulit di cubit, kulit klien terlihat berwarna putih dan saat di lepaskan lagi kurang dari 3 detik, kulit klien agak lambat kembali merah, tidak ada lesi maupun benjolan.
m. Kuku
Kuku terlihat kotor dan panjang, pengisian cafilary refill time kembali dengan baik, terbukti saat ditekan kuku dan cafilary refill kembali kurang dari 2 detik.
n. Ekstremitas atas
Kedua tangan simetris sama panjang dan tampak kotor, kedua jari - jari tangan lengkap ada 10, ada nyeri tekan pada tangan sebelah kiri karena terpasang infus, reflek trisep dan bisep tidak ada, ada oedem pada tangan kiri dan kanan.
Kekuatan otot :
o. Ekstremitas bawah
Kedua kaki klien simetris, kedua jari kaki lengkap ada 10, adanya reflek patela terbukti saat diperkusi patela dengan menggunakan refleks hummer, ada sedikit reflek pada jari -jari kaki kanan, ada oedem pada kaki kiri dan kanan.
Kekuatan otot :
D. PEMERIKSAAN LABORATORIUM 1 0
-
Penanggung Jawab
Dr. H. R Sumpena Sasmitadilaga, SP. PD FINASIM Tanggal : 28 April 2013
No. Lab : 72. 521 Nama Pasien : Ny. Hj. E Umur : 52 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan Ruang / Kelas : ICU
Pengirim / Dokter : Dr. Hendra
Alamat Pasien : Kp. Sambong Pari Kec. Mangkubumi RT/RW 001/003 KTR / Status / Asuransi :
Ket. Klinik / DD : -Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Rujukan Keterangan Metode
Hematologi
Haemoglobine 11, 2 % * 12-18 % 11-16 %
Pria Wanita Jml. Leukosit 54, 200 * 5000-10.000/
mm Jml. Trombosit 572, 000 *
150.000-350.000/mm Hematokrit 31 * 36-48 %
Gula Darah
Gula Darah
Sewaktu 308, 0 * 70-110 mg/dl Pukul 09. 15 WIB GOD PAP
Elektrolit
Natrium, Na 131, 9 135-155 mg/dl Elektrolit Analizer. K Kalium, K 5, 4 * 3,5-5,0 mg/dl Elektrolit
Analizer. K Clorida, Cl 96, 9 * 80-120 mg/dl Elektrolit
Analizer. K Kalsium, Ca 7, 3 * 8,1,-10,5 mg/dl CPC
E. TERAPI SESUAI ADVIS DOKTER
1. Sanmol ( Parasetamol ) B / P
2. Pumpitor 1 – x - 1
3. Metronidazole 3 x 1
4. Manitol 3 x 100
5. Bralin 2 x 300
6. Phenitoin 50 mg B / P
7. Merobat 3 x 1
8. Aminovel 1 x 1 / 2 4 Jam
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan mobilitas berhubungan dengan kelemahan dan bed rest total.
H. INTERVENSI, RASIONAL, IMPLEMENTASI, EVALUASI
Pada tanggal 28 April 2013 , pukul 10. 32 WIB, hari sabtu.
- Membantu klien memposisikan miring kiri dan miring kanan 1 x 2 jam
Tanggal 28 April 2013, pukul 16. 30 WIB, hari sabtu.
- Mengobservasi tanda - tanda vital, dengan suhu tubuh klien mencapai 37,
panjang.
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam pembahasan Asuhan Keperawatan Pada Ny. Hj. E Dengan Diagnosa Medis Stroke Di Ruang ICU Rumah Sakit Islam Hj. Siti Muniroh Tasikmalaya, pada tanggal 28 April 2013 melalui pendekatan kesengajaan secara teori dan kenyataan di lapangan, pembahasan di bahas melalui langkah - langkah keperawatan sebagai berikut:
A. Pengkajian
Penulis dapat melakukan pengkajian pada klien dengan diagnosa medis stroke yang dapat meliputi pengumpulan data, analisa data, dan penegakan diagnosa keperawatan.
B. Diagnosa keperawatan
Menurut tinjauan analisa data pada diagnosa keperawatan terdapat beberapa masalah di antaranya:
1. Gangguan peningkatan ketidakseimbangan suhu tubuh 2. Gangguan mobilisasi
3. Gangguan pemenuhan kebutuhan personal hygine C. Perencanaan
Penulis dapat menyusun rencana tindakan keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan yang muncul, situasi dan kondisi di dukung oleh sikap keluarga dan klien yang kooperator. Perencanaan yang sehat berdasarkan teori yang di peroleh dari beberapa literatur yang mendukung.
D. Implementasi
Pada tahap ini penulisan melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan perencanaan yang telah di susun sebelumnya. Banyak faktor yang mendukung terlaksananya implementasi keperawatan di antaranya peran keluarga yang mendukung, tersedianya alat - alat serta adanya bimbingan dari perawat ruangan, CI ruangan, pembimbing akademik, serta adanya peran dokter yang menentukan diagnosa menurut medis.
E. Pelaksanaan
Tindakan keperawatan di laksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah di tetapkan dengan melibatkan kerjasama klien, keluarga dan tim kesehatan yang lain dengan menggunakan sarana dan prasarana yang di sediakan oleh institusi pendidikan yang ada di rumah sakit.
F. Evaluasi
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit stroke adalah penyakit pembuluh darah otak yang ditandai dengan rusaknya jaringan otak. Ada 2 macam penyakit stroke, yaitu kerusakan jaringan otak akibat penyumbatan / penyempitan (infark) dan akibat perdarahan pembuluh darah otak (bleeding).
Penyakit ini ditandai dengan adanya gejala gejala menurunnya fungsi susunan saraf bisa dibagi 2 jenis yaitu stroke iskemik (infark) dan stroke hemoragik.
B. Saran
Kesehatan adalah harta yang paling penting dalam kehidupan kita, maka dari itu selayaknya kita menjaga kesehatan dari kerusakan dan penyakit. Dengan cara pola hidup yang sehat dapat mencegah penyakit stroke tersebut dan hidup terasa lebih nyaman dan indah dengan melakukan pencegahan terhadap penyakit stroke dari pada kita sudah terkena dampaknya.
DAFTAR PUSTAKA
Adib, muhammad cara mudah memahami dan menghindari hipertensi jantung dan stroke (Yogyakarta, dian loka 2009).
http://kolombloggratis.blogspot.com/2011/04/cara-menghindari-penyebab-stroke-tips.html (tidak diterbitkan).