• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN AKAR BIBIT Rhizophora mucronata Lamk PADA BERBAGAI INTENSITAS NAUNGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERKEMBANGAN AKAR BIBIT Rhizophora mucronata Lamk PADA BERBAGAI INTENSITAS NAUNGAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN AKAR BIBIT

Rhizophora mucronata

Lamk

PADA BERBAGAI INTENSITAS NAUNGAN

SKRIPSI

Oleh:

WAHYUNAL YURISWAN 101201086

PROGRAM STUDI KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA TARA

MEDAN

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Penelitian : Perkembangan Akar Bibit Rhizophora Mucronata Lamk Pada Berbagai Intensitas Naungan

Nama : Wahyunal Yuriswan NIM : 101201086

Minat : Budidaya Hutan

Menyetujui Komisi Pembimbing

Mohammad Basyuni, S.Hut, M.Si, Ph.D

Ketua Anggota

Dr. Ir. Lollie Agustina P. Putri M.Si

Mengetahui,

(3)

ABSTRACT

WAHYUNAL YURISWAN: Root development of Rhizophora mucronata Lamk In Different Shade intensity. Supervised by MOHAMMAD BASYUNI and LOLLIE AGUSTINA P. PUTRI

The reduced area of mangrove forests due to various pressures required rehabilitation activities throughout the damaged area mangrove forests. Rhizophora mucronata is one of the plants in the mangrove ecosystem that has stilt roots so that able to withstand the brunt of the ocean waves. It is need to provide R. mucronata seedlings in mangrove rehabilitation. This study aims to determine the best shade intensity for seedling root growth R. mucronata. This research was conducted in the seedling location of Jaring Halus Village sub- district Secanggang and Laboratory of Forest Soil Biology , Soil Departement, Agriculture Faculty, University of North Sumatera during 3 months i.e Oktober-January 2014. This research use the Completely random design (GRD) with 5 treatment i.e 0% of shading, 25% of shading, 50% of shading, 75% of shading, and 100% of shading for 15 replication. The results showed 0% shade intensity has better growing number of secondary roots and primary root length than the other shade intensity. In this study also estimated the spacing of R. mucronata seedlings is better at 3 x 2 meters based on the results of root length density.

(4)

ABSTRAK

WAHYUNAL YURISWAN : Perkembangan Akar Bibit Rhizophora Mucronata Lamk Pada Berbagai Intensitas Naungan. Di bawah bimbingan MOHAMMAD BASYUNI dan LOLLIE AGUSTINA P. PUTRI.

Menurunnya luasan hutan mangrove karena berbagai tekanan yang ada mengharuskan kegiatan rehabilitasi dilakukan diseluruh daerah hutan mangrove yang rusak. Rhizopora mucronata merupakan salah satu tumbuhan di ekosistem mangrove yang memiliki akar tunjang sehingga jenis ini mampu bertahan dari terjangan ombak laut. Hal ini membuat perlunya pembibitan jenis R. mucronata dalam rehabilitasi hutan mangrove. Penelitian ini bertujuan menentukan intensitas naungan terbaik untuk pertumbuhan akar bibit R. mucronata. Penelitian dilakukan di Desa Jaring Halus, Kecamatan Secanggang dan di Laboratorium Biologi Tanah Hutan, Departemen Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara yang dilaksanakan pada bulan Oktober sampai bulan Januari 2014. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 5 perlakuan, yaitu intensitas naungan (0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%) yang diulang sebanyak 10 sehingga diperoleh 50 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukaan intensitas naungan 0% memiliki pertumbuhan jumlah akar sekunder dan panjang akar primer yang lebih baik dari pada intensitas naungan lainnya. Dalam penelitian ini juga telah diestimasi jarak tanam bibit R. mucronata yang baik adalah 3 x 2 meter berdasarkan hasil kerapatan panjang akar.

Kata kunci: Akar, Intensitas Naungan, Perkembangan, Rhizophora Mucronata

(5)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sebuah desa atau tapatnya Natal, 16 Agustus 1992 dari pasangan bapak Ir. Niswan dan Ibu Yuridawati. Penulis merupakan anak pertama dari 5 bersaudara.

Penulis menempuh pendidikan formal di SDN 067248 Negeri Medan dan lulus pada tahun 2004. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan di SMPN 43 Medan dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMAN 3 Medan dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010 juga penulis diterima sebagai salah satu mahasiswa di Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara melalui jalur UMB-SPMB

Penulis juga aktif dalam kegiatan organisai baik di dalam maupun di luar kampus yaitu: sebagai anggota Badan Kenaziran Mushollah Kehutanan USU tahun 2012-2013, ketua kreativitas Rain Fores Community tahun 2011-2013, anggota Himpunan Mahasiswa Silva (HIMAS), ketua PSDM Inkubator Sains USU 2013-2014, anggota Koalisi Pemuda Hijau Indoneisa (KOPHI) 2011-2012, Penulis juga menjadi asisten Geodesi dan Kartografi tahun 2012-2013, koordinator asisten Praktikum Dendrologi tahun 2013-2014, asisten Ekologi Hutan tahun 2012-2014, asisten Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) tahun 2012-2014

(6)
(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah mengkaruniakan berkah dan kasih sayang-Nya sehingga atas izin-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perkembangan Akar Bibit Rhizophora Mucronata Lamk Pada Berbagai Intensitas Naungan”. Dalam penyelesaian skripsi ini banyak pihak yang telah membantu penulis. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua, Bapak Ir. Niswan dan Ibu Yuridawati, yang selalu memberikan kasih sayangnya yang tak terbatas, dukungan moril serta materil kepada penulis. Semua hal yang kedua orang tua penulis berikan merupakan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih untuk segala hal yang diberikan kepada penulis, tanpa kedua orang tua penulis skripsi ini tidak akan pernah terselesaikan.

2. Bapak Mohammad Basyuni, S.Hut., M.Si., Ph.D dan Ibu Dr. Ir. Lollie Agustina P. Putri M.Si selaku Komisi Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, serta memberikan kritik dan saran terhadap penulisan skripsi ini.

3. Seluruh masyarakat Desa Jaring Halus khususnya Bapak Muktamar Laia selaku kepala desa, Bapak Misnan, Bapak Jai, dan Bapak Taufik yang telah banyak membantu dalam pembuatan pembibitan di lokasi penelitian.

(8)

5. Rekan – rekan seperjuangan Ferry Aulia Hawari, Muhaimin Zikri, Yohanes Ginting dan Ardiansyah Muda beserta seluruh anggota Rain Forest Community dalam membantu kegiatan pembibitan. Serta Dita Sari Prabuningrum dalam membantu pengerjaan skripsi ini hingga selesai.

6. Terakhir, penulis hendak menyapa setiap nama yang tidak dapat penulis cantumkan satu per satu, terima kasih atas doa yang senantiasa mengalir tanpa sepengetahuan penulis. Terimakasih sebanyak-banyaknya kepada orang-orang yang turut bersuka cita atas keberhasilan penulis menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa pembuatan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi materi maupun teknik penulisan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi penyempurnaan skripsi ini.

Penulis berharap semoga kedepannya skripsi ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya bidang kehutanan.

Medan, Juni 2014

Penulis

(9)

DAFTAR ISI

Kerangka Pemikiran... ... 3

Tujuan Penelitian... ... 4

Hipotesis Penelitian... ... 4

Manfaat Penelitian... ... 5

TINJAUAN PUSTAKA Hutan Mangrove ... 6

Rhizhopora mucronata... ... 8

Naungan... ... 9

Perakaran... ... 9

METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat ... 12

Kondisi Geografis Desa ... 12

Kondisi tanah dan Iklim Jaring Halus ... 13

Alat dan bahan ... 13

Metode Penelitian ... 13

Prosedur Penelitian ... 14

Parameter yang Diamati ... 16

HASIL DAN PEMBAHASAN Persentase hidup bibit R. mucronata ... 19

Mortalitas bibit R. mucronata ... 20

Jumlah akar bibit R. mucronata ... 21

Diameter akar utama bibit R. mucronata ... 23

Panjang akar utamadan akar primer bibit R. mucronata ... 23

Biomassa akar pada bibit R. mucronata ... 25

Luas permukaan akar utama pada bibit R. mucronata ... 26

Kerapatan panjang akar bibit R. mucronata ... 26

Dimeter bibit R. mucronata ... 27

(10)

KESIMPULAN DAN SARAN

(11)

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1. Karakteristik benih matang... ... ...15

2. Pertumbuhan diameter akar utama... ... ...23

3. Pertambahan panjang akar utama dan akar primer bibit R. mucronata...24

4. Biomassa akar bibit R. mucronata.. ... ...25

5. Luas permukaan akar utama bibit R. mucronata......26

6. Kerapatan panjang akar bibit R. mucronata... ... ...26

7. Estimasi jarak tanam bibit R. mucronata...27

8. Pertumbuhan diameter bibit R. mucronata.........28

9. Pertambahan tinggi bibit R.mucronata... ... ...28

(12)

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Kerangka pemikiran penelitian ... 4

2. Sistem perakaran pada tanaman (Raodan Ito, 1998) ... 11

3. Peta lokasi pembibitan Rhizophora mucronata ... 12

4. Layout persemaian ... 15

5. Sistem perakaran pada bibit R. mucronata selama 12 MST... 19

6. Persentase hidup bibit R. mucronata terhadap intensitas naungan ... 20

7. Mortalitas bibit R. mucronata terhadap intensitas naungan ... 21

8. Jumlah akar utama, akar primer dan akar sekunder bibitR. mucronata terhadap intensitas naungan ... 22

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Intensitas naungan 0% ulangan 1 ...40

2. Intensitas naungan 0% ulangan 2... ... ...41

3. Intensitas naungan 0% ulangan 3...43

4. Intensitas naungan 0% ulangan 4. ... ...45

5. Intensitas naungan 0% ulangan 5 ...46

6. Intensitas naungan 0% ulangan 6... ... ...47

7. Intensitas naungan 0% ulangan 7...48

8. Intensitas naungan 0% ulangan 8. ... ...49

9. Intensitas naungan 0% ulangan 9...50

10. Intensitas naungan 0% ulangan 10. ... ...51

11. Intensitas naungan 25% ulangan 1 ...53

12. Intensitas naungan 25% ulangan 2... ... ...54

13. Intensitas naungan 25% ulangan 3...55

14. Intensitas naungan 25% ulangan 4. ... ...56

15. Intensitas naungan 25% ulangan 5 ...57

16. Intensitas naungan 25% ulangan 6... ... ...58

17. Intensitas naungan 25% ulangan 7...60

18. Intensitas naungan 25% ulangan 8. ... ...61

19. Intensitas naungan 25% ulangan 9...62

20. Intensitas Naungan 25% ulangan 10. ... ...64

21. Intensitas naungan 50% ulangan 1 ...65

(14)

23. Intensitas naungan 50% ulangan 3...68

24. Intensitas naungan 50% ulangan 4. ... ...69

25. Intensitas naungan 50% ulangan 5 ...70

26. Intensitas naungan 50% ulangan 6... ... ...71

27. Intensitas naungan 50% ulangan 7...73

28. Intensitas naungan 50% ulangan 8. ... ...74

29. Intensitas naungan 50% ulangan 9...75

30. Intensitas naungan 50% ulangan 10. ... ...76

31. Intensitas naungan 75% ulangan 1 ...77

32. Intensitas naungan 75% ulangan 2... ... ...78

33. Intensitas naungan 75% ulangan 3...79

34. Intensitas naungan 75% ulangan 4. ... ...80

35. Intensitas naungan 75% ulangan 5 ...81

36. Intensitas naungan 75% ulangan 6... ... ...82

37. Intensitas naungan 75% ulangan 7...83

38. Intensitas naungan 75% ulangan 8. ... ...84

39. Intensitas naungan 75% ulangan 9...85

40. Intensitas Naungan 75% ulangan 10. ... ...86

41. Intensitas naungan 100% ulangan 1 ...87

42. Intensitas naungan 100% ulangan 2... ... ...87

43. Intensitas naungan 100% ulangan 3...88

44. Intensitas naungan 100% ulangan 4. ... ...89

45. Intensitas naungan 100% ulangan 5 ...90

(15)

47. Intensitas naungan 100% ulangan 7...92

48. Intensitas naungan 100% ulangan 8. ... ...93

49. Intensitas naungan 100% ulangan 9...94

50. Intensitas Naungan 100% ulangan 10. ... ...95

51. Diameter akar utama... ... ...96

52. Tabel ANOVA diameter akar utama SPSS 17...96

53. Tabel uji DMRT taraf 5% diameter akar utama SPSS 17. ... ...96

54. Panjang akar utama...96

55. Tabel ANOVA panjang akar utama SPSS 17. ... ...96

56. Tabel uji DMRT taraf 5% panjang akar utama SPSS 17 ...97

57. Jumlah akar utama... ...97

58. Tabel ANOVA jumlah akar utama SPSS 17...97

59. Tabel uji DMRT taraf 5% jumlah akar utama SPSS 17...97

60. Jumlah akar primer ...98

61. Tabel ANOVA jumlah akar primer SPSS 17...98

62. Tabel uji DMRT taraf 5% jumlah akar primer SPSS 17...98

63. Panjang akar primer. ... ...98

64. Tabel ANOVA panjang akar primer SPSS 17...98

65. Tabel uji DMRT taraf 5% panjang akar primer SPSS 17. ... ...99

66. Jumlah akar sekunder... ... ...99

67. Tabel ANOVA jumlah akar sekunder SPSS 17...99

68. Tabel uji DMRT taraf 5% jumlah akar primer SPSS 17. ... ...99

69. Biomassa akar...99

(16)

71. Tabel uji DMRT taraf 5% biomassa akar SPSS 17 ... 100

72. Luas Permukaan akar... ... ... 100

73. Tabel ANOVA luas permukaan akar SPSS 17... 100

74. Tabel uji DMRT taraf 5% luas permukaan akar SPSS 17... 100

75. Kerapatan panjang akar ...101

76. Tabel ANOVA kerapatan panjang akar SPSS 17... 101

77. Tabel uji DMRT taraf 5% kerapatan panjang akar SPSS 17... 101

78. Dimeter bibit. ... ... 101

79. Tabel ANOVA dimeter bibit SPSS 17... 101

80. Tabel uji DMRT taraf 5% diameter bibit SPSS 17...102

78. Tinggi bibit...102

79. Tabel ANOVA tinggi bibit SPSS 17...102

80. Tabel uji DMRT taraf 5% tinggi bibit SPSS 17... 102

81. Pemilihan lokasi pembibitan...103

82. Pembuatan media... ... .... 103

83. Pembuatan naungan ... 103

84. Pembibitan yang sudah siap...103

85. Pengukuran dan penandaan diameter dan panjang bibit... 103

86. Bibit R.mucronata pada naungan 25% ... 103

87. Bibit R.mucronata pada intensitas 0%...103

88. Pemanenan bibit... 103

89. Akar bibit R.mucronata pada intensitas 0%. ... ...104

90. Akar bibit R.mucronata pada intensitas 25%...104

(17)

92. Akar bibit R.mucronata pada intensitas 75%... ... ... 115

93. Akar bibit R.mucronata pada intensitas 100%...115

94. Penghitungan jumlah akar. ... ... .115

95. Pengukuran diameter akar utama...115

96. Pengukuran panjang akar ke tali. ... ... 115

Referensi

Dokumen terkait

Pada Gambar 4.2 adalah prototipe dengan berbagai sensor dan alat-alat yang sudah digabungkan menjadi satu pada prototipe ini terdapat sensor DHT11 dan Water

Mengenai kebenaran beliau, Hadrat Masih Mau'ud ‘alaihis salaam menulis: 'Aku melihat bahwa orang yang mau mengikuti alam dan hukum alam telah diberikan kesempatan bagus oleh

image plane pada gambar 2-2 terletak pada principal point.. Suatu titik pada ruang tiga dimensi dapat dinyatakan dalam dua sistem koordinat yang berbeda, yaitu sistem koordinat

Maksud dari penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kebumen Tahun

Agar dalam membeli dan menggunakan produk-produk yang diperjual- belikan di dalam negeri, secara cermat dan pintar dengan mempertimbangkan label komposisi

media yang di inokulasi jamur penyebab penyakit busuk pangkal batang untuk karakter umur berbunga dan tinggi tanaman berbeda sangat nyata sedangkan karakter

Jika yang diharapkan dari pendidikan yang diberikan adalah sosok atau individu yang lebih bermental baja atau dengan kata lain lebih memiliki kecerdasan emosional

Makmur Jaya Sragen dengan aturan yang terdapat dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan dan mengetahui tanggung jawab hukum jika perjanjian outsourcing dilanggar oleh salah