UJI DAYA HAMBAT SAMPO YANG MENGANDUNG
MINYAK KELAPA MURNI TERHIDROLISIS TERHADAP
JAMUR PENYEBAB KETOMBE
SKRIPSI
OLEH:
NULIKA FITRIA BR SILALAHI NIM 091501060
PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
UJI DAYA HAMBAT SAMPO YANG MENGANDUNG
MINYAK KELAPA MURNI TERHIDROLISIS TERHADAP
JAMUR PENYEBAB KETOMBE
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
OLEH:
NULIKA FITRIA BR SILALAHI NIM 091501060
PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PENGESAHAN SKRIPSI
UJI DAYA HAMBAT SAMPO YANG MENGANDUNG
MINYAK KELAPA MURNI TERHIDROLISIS TERHADAP
JAMUR PENYEBAB KETOMBE
OLEH:
NULIKA FITRIA BR SILALAHI NIM 091501060
Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara
Pada Tanggal: 8 Februari 2014
Pembimbing I,
Dra. Erly Sitompul, M.Si., Apt. NIP 195006121980032001
Pembimbing II,
Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App.Sc., Apt. NIP 195006071979031001
Panitia Penguji,
Dra. Juanita Tanuwijaya, M.Si., Apt. NIP 195111021977102001
Dra. Erly Sitompul, M.Si., Apt. NIP 195006121980032001
Dra. Anayanti Arianto,M.Si., Apt. NIP 195306251986012001
Drs. Suryadi Achmad, M.Sc., Apt. NIP 195109081985031002
Medan,April 2014 Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara Dekan,
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kasih, rahmat dan karunia-Nya yang tidak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Uji Daya Hambat Sampo yang Mengandung Minyak Kelapa Murni Terhidrolisis Terhadap Jamur Penyebab Ketombe”. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi USU Medan yang telah memberikan fasilitas sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan. Ibu Dra. Anayanti Arianto,M.Si., Apt.,selaku penasehat akademis yang telah memberikan bimbingan kepada penulis serta Bapak dan Ibu staf pengajar Fakultas Farmasi USU Medan yang telah mendidik selama perkuliahan. Ibu Dra. Erly Sitompul, M.Si., Apt., dan Bapak Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App.Sc., Apt., selaku pembimbing yang telah memberikan waktu, bimbingan dan nasehat selama penelitian hingga selesainya penyusunan skripsi ini. Ibu Dra. Juanita Tanuwijaya, M.Si., Apt., Ibu Dra. Anayanti Arianto,M.Si., Apt., dan Bapak Drs. Suryadi Achmad, M.Sc., Apt., selaku dosen pengujiyang telah memberikan kritik, saran dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
yangtiadahentinya berkorban dengan tulus ikhlas bagi kesuksesan penulis, juga kepada adik-adikku, Julika Rasmawati Silalahi, Triningtias Silalahi, Iwanko Andreas Silalahi dan Elly Sari Silalahi, yang selalu setia memberi doa, dorongan, dan motivasi selama penulis melakukan penelitian hingga penyusunan skripsi.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih belum sempurna, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaannya. Harapan saya semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan kefarmasian.
Medan, 8 Februari 2014 Penulis
UJI DAYA HAMBAT SAMPO YANG MENGANDUNG MINYAK KELAPA MURNI TERHIDROLISIS TERHADAP JAMUR PENYEBAB
KETOMBE
ABSTRAK
Asam lemak rantai pendek dan sedang terutama asam laurat merupakan kandungan terbesar minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil, VCO). Hidrolisis parsial menggunakan natrium hidroksida (NaOH) akan menghasilkan asam laurat, monolaurin, dan dilaurin. Asam laurat dan monolaurin aktif sebagai antibakteri dan antijamur sedangkan dilaurin dan trilaurin tidak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh penambahan VCO dan VCO terhidrolisis ke dalam sampo terhadap daya hambat pertumbuhan jamur penyebab ketombe.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah VCO yang diproduksi oleh Noery Vico Lhokseumawe – Nanggroe Aceh Darussalam. Minyak tersebut dihidrolisis dengan penambahan 25%, 50%, 75%, dan 100% NaOH dihitung dari bilangan penyabunan total kemudian diformulasikan menjadi sampo. Selama penyimpanan dilakukan evaluasi mutu fisik sediaan yang meliputi stabilitas, pH, dan viskositas.Pengujian daya hambat jamur dilakukan terhadap jamur penyebab ketombe yakni Pityrosporum ovale dan
Microsporum gypseumdengan metode difusi agar menggunakan pencadang logam.Pengujian dilakukan juga pada sampo Clear sebagai pembanding.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan secara fisik stabil selama penyimpanan 12 minggu pada suhu kamar, pH dan viskositas juga stabil.Hasil uji aktivitas sampo terhadap jamur Microsporum gypseum diperoleh hambatan 18,98 mm untuk sampo yang tidak mengandung VCO, 18,73 mm untuk sampo yang mengandung VCO tanpa hidrolisis, 19,15, 19,18, 19,78 dan 19,80 mm untuk sampo yang mengandung VCO terhidrolisis dengan tingkat hidrolisis berturut-turut 25%, 50%, 75% dan 100% serta 26,66 mm untuk sampo Clear. Pada jamur
Pityrosporum ovale diperoleh hambatan 23,40 mm untuk sampo yang tidak mengandung VCO, 23,23 mm untuk sampo yang mengandung VCO tanpa hidrolisis, 23,80, 23,88, 25,53 dan 26,56 mm untuk sampo yang mengandung VCO terhidrolisis dengan tingkat hidrolisis berturut-turut 25%, 50%, 75% dan 100% serta 27,41 mm untuk sampo Clear.
INHIBITION ACTIVITIES TEST OF SHAMPOO CONTAINING HYDROLIZED VIRGIN COCONUT OIL AGAINST FUNGI CAUSING
DANDRUFF
ABSTRACT
Short chain and medium chain fatty acids, mainly lauric acid are the major content of virgin coconut oil (VCO) bound as triglycerides. Partial hydrolysis of triglycerides will generate free fatty acids and glycerol. Hidrolysis using NaOH (saponification) generate lauric acid, monolaurin and dilaurin. Lauric acid and monolaurin are effective as antibacterial and antifungal agent whereas dilaurin and trilaurin are not. The purpose of this research was to study the influence of addition VCO and hydrolyzed VCO into shampoo against fungi causing dandruff.
The VCO that used in this research produced by Noery Vico Lhokseumawe – Nanggroe Aceh Darussalam. The VCO was hydrolyzed by the addition of 25%, 50%, 75%, and 100% NaOH calculated from the number of total saponification then formulated be shampoo. During the storage, the stability, pH and viscosity of shampoo were measured. Test conducted on the inhibition of fungi causing dandruff, Microsporum gypseum and Pityrosporum ovale,was measured by cup-plate technique. This test also do on Clear shampoo as a comparison.
Based on the results of research the shampoo preparations are physically stable during storage for 12 weeks at room temperature, pH and viscosity are stable. The activities test of antifungal shampoo for Mycrosporum gypseum showed inhibition 18,98 mm for shampoo without VCO, 18.73 mm for shampoo containing VCO without hydrolysis, 19.15, 19.18, 19.78 and 19.80 mm for shampoo containing VCO with hydrolysis level 25%, 50%, 75% and 100% and 26.66 mm for Clear. At Pityrosporum ovale showed inhibition 23.40 mm for shampoo without VCO, 23.23 mm for shampoo containing VCO without hydrolysis, 23.80, 23.88, 25.53 and 26.56 mm for shampoo containing VCO with hydrolysis level 25%, 50%, 75% and 100% and 27.41 mm for Clear.
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
PENGESAHAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 4
1.3 Hipotesis ... 4
1.4 Tujuan Penelitian ... 4
1.5 Manfaat Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Uraian Tumbuhan ... 5
2.1.1 Habitat ... 5
2.1.2 Morfologi ... 5
2.1.4 Sinonim ... 6
2.1.5 Nama daerah ... 6
2.1.6 Nama asing ... 7
2.1.7 Kandungan kimia ... 7
2.1.8 Khasiat ... 7
2.2 Lemak dan Minyak ... 7
2.3 Asam Lemak ... 9
2.4 Hidrolisis Trigliserida ... 10
2.5 Minyak Kelapa ... 11
2.6 Minyak Kelapa Murni (VCO) ... 13
2.6.1 Bahan baku utama ... 13
2.6.2 Pembuatan VCO ... 13
2.6.3 Sifat fisika kimia VCO ... 13
2.6.4 Komposisi asam lemak VCO ... 14
2.7 Aktivitas Antijamur Minyak Kelapa Murni dan Hasil Hidrolisisnya ... 15
2.8 Ketombe ... 16
2.9 Uraian Jamur ... 17
2.9.1 Microsporum gypseum ... 18
2.9.2 Pityrosporum ovale ... 18
2.10 Sampo ... 19
2.10.1 Defenisi sampo ... 19
2.10.2 Syarat-syarat sampo ... 19
2.10.4 Pemerian bahan sampo yang digunakan ... 21
2.10.5 Sampo antijamur (sampo antiketombe) ... 23
2.11 Uraian Pembuatan dan UJi Antijamur Sampo ... 24
BAB IIIMETODE PENELITIAN ... 26
3.1 Alat dan Bahan ... 26
3.1.1 Alat ... 26
3.1.2 Bahan ... 26
3.2 Hidrolisis VCO ... 27
3.2.1 Hidrolisis total ... 27
3.2.2 Hidrolisis parsial ... 28
3.3 Penentuan Bilangan Asam VCO dan Hasil Hidrolisisnya ... 28
3.4 Pembuatan Larutan VCO dan VCO Terhidrolisis ... 29
3.5 Prosedur Pembuatan Sampo ... 29
3.5.1 Formula sampo ... 29
3.5.2 Formula modifikasi ... 29
3.6 Pemeriksaan Mutu Sediaan Fisik ... 31
3.6.1 Pemeriksaan stabilitas ... 31
3.6.2 Penentuan pH ... 31
3.6.3 Penentuan viskositas ... 32
3.7 Prosedur Sterilisasi Alat ... 32
3.8 Pembuatan Media ... 33
3.8.1 Potato dextrose agar ... 33
3.8.3 Larutan NaCl 0,9% ... 33
3.9 Penyiapan Inokulum ... 34
3.9.1 Pembuatan stok kultur ... 34
3.9.2 Pembuatan inokulum ... 34
3.10 Pengujian Aktivitas Antijamur VCO dan VCO Terhidrolisis ... 34
3.11 Pengujian Aktivitas Antijamur VCO dan VCO Terhidrolisis yang Diformulasi dalam Sampo .... 34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 36
4.1 Mutu Fisik Sampo ... 36
4.2 Aktivitas Antijamur VCO dan VCO Terhidrolisis ... 38
4.3 Aktivitas Antijamur VCO dan VCO Terhidrolisis Yang Diformulasi dalam Sampo ... 40
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 44
5.1 Kesimpulan ... 44
5.2 Saran ... 44
DAFTAR PUSTAKA ... 45
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Struktur kimia trigliserida ... 8 2.2 Persamaan reaksi hidrolisis ... 10 4.1 Grafik daya hambat VCO danVCO terhidrolisis terhadap
jamurMicrosporum gypseum dan Pityrosporum ovale... 39 4.2 Grafik daya hambat sampo terhadap jamurMicrosporum
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Komposisi asam lemak minyak kelapa murni ... 14 3.1 Rancangan formula sampo ... 30 4.1 Mutu fisik sampo ... 36 4.2 Aktivitas antijamur VCO dan VCO terhidrolisis dengan
konsentrasi 2% dari tiap tingkat hidrolisis ... 38 4.3 Aktivitas antijamur sampo yang mengandung VCO dan
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Bagan pembuatan sampo ... 49
2. Gambar sediaan sampo ... 50
3. Bagan pengujian aktivitas antijamur sampo ... 51
4. Gambar daya hambat sampo yang mengandung VCO dan VCO terhidrolisis terhadap jamur Microsporum gypseum ... 52
5. Gambar daya hambat sampo yang mengandung VCO dan VCO terhidrolisis terhadap jamur Pityrosporum ovale ... 53
6. Data pengukuran daya hambat sampo yang mengandung VCO dan VCO terhidrolisis terhadap jamur Microsporum gypseum ... 54
7. Data pengukuran daya hambat sampo yang mengandung VCO dan VCO terhidrolisis terhadap jamur Pityrosporum ovale ... 55
8. Data pemeriksaan stabilitas sampo ... 56
9. Data pemeriksaan pH sampo ... 57