• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Keluarg

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Asuhan Keperawatan Keluarga pada Keluarg"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Keluarga dengan Masalah Sexual pada remaja (seks

No Nama Umur Sex Tgl lahir Pendidikan Pekerjaan Ket.

1.

Keluarga Bp. H merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami, istri dan satu orang anak. 6. Suku bangsa

Tn. A dan Ny. R berasal dari suku yang sama yaitu suku jawa. Budaya keluarga Tn. A mengikuti kebiasaan serta budaya suku jawa.

7. Agama

Agama seluruh anggota keluarga adalah islam. 8. Status sosial ekonomi

Keluarga di lingkungannya tergolong keluarga dengan status sosial kebanyakan seperti keluarga lain. Sedang status ekonomi cukup dimana Tn. A bekerja sebagai sopir taksi gelap dan Ny. R sebagai karyawan pabrik.

9.Aktivitas rekreasi

Keluarga jarang melakukan rekreasi bersama. Karena selain ekonomi yang kurang begitu baik juga masing-masing sibuk dengan urusannya masing-masing.

b. Riwayat tahap perkembangan keluarga 10. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga mencapai tahap perkembangan dengan anak pertama usia remaja. 11. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Tugas-tugas perkembangan pada tahap ini telah dilaksanakan oleh keluarga Tn. A dengan baik. Tidak ada tugas perkembangan yang belum terpenuhi.

(2)

Keluarga Tn. A tidak memiliki riwayat penyakit keturunan seperti DM, Hipertensi, epilepsi dll. Dalam keluarga mereka tidak pernah mengalami kondisi sakit yang berat, hanya kadang flu serta lemas karena kecapekan.

13. Riwayat keluarga sebelumnya

Yn. A merupakan anak pertama dari dua bersaudara dan adik perempuannya juga sudah menikah. Hubungan keluarga mereka cukup baik, kalau ada waktu luang mereka saling berkunjung. Sedang Ny. A anak terakhir dari tiga bersaudara. Kakak laki-lakinya sudah menikah dengan dua anak sedangkan kakak perempuannya juga sudah menikah dengan anak satu. Hubungan kekluargaa merak juga baik tetap ada komunikasi.

c. Lingkungan

14. Karakteristik rumah

Keluarga Tn. A tinggal di rumah permanen dengan luas tanah 150 m2 dan luas bangunan 100 m2 terdiri dari 75 % berlantai plester dan semen 25 %( ruang dapur dan kamar mandi). Ventilasi cukup baik cahaya matahari bisa masuk melalui jendela maupun pintu. Penerangan dengan menggunakan listrik. Sedangkan air bersih diperoleh dari PAM. Pengelolaan sampah dilakukan dengan penempatan di tempat tertutup yang selanjutnya diambil oleh petugas sampah. Limbah keluarga langsung terbuang melalui selokan di belakang rumah yang mengalir ke sungai. WC terletak didalam kamar mandi dengan septik tank berada di luar rumah.

Denah rumah :

Keterangan : a. Ruang tamu b. Ruang tidur I c. Ruang tidur II

d.Ruang santai keluarga e. Ruang makan

f. Ruang dapur

g. Kamar mandi dan WC

(3)

Tetangga keluarga Tn. A pada umumnya bekerja sebagai karyawan swasta. Jarak rumah mereka agak berdekatan. Ikatan antar keluarga baik, saling tolong menolong masih menjadi kebiasaan di wilayah tersebut.

16. Mobilitas geografis keluarga

Keluarga Tn. A merupakan salah satu keluarga yang bertempat tinggal menetap jadi belum pernah pindah dari rumah yang sekarang.

17. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga dapat saling bertemu pada sore hari setelah anak pulang dari sekolah serta ibu pulang dari bekerja. Sedangkan malam harinya Tn. A bekerja sebagai sopir taxi. Untuk mengikuti perkumpulan di limgkungan masyarakat Tn. A menyempatkan diri sebelum dia bekerja

18. Sistem pendukung keluarga

Seluruh anggota keluarga sekarang ini dalam keadaan yang sehat, jika ada salah satu dari anggota keluarga yagn sakit maka segera dibawa ke pelayana kesehatan.

d. Struktur keluarga

19. Pola komunikasi keluarga

Pola komunikasi dalam keluarga Tn. A saat ini mengalami gangguan, karena ada masalah komunikasi antara Tn. A dan An. Y. Mereka sama-sama keras dalam berkomunikasi. Masing-masing merasa benar dengan cara mereka.

20. Struktur kekuatan keluarga

Kekuatan keluarga untuk mengendalikan perilaku anak kurang begitu baik. Karena anak masih dengan perilakunya yagn bertentangan dengan nilai-nilai yang ada yaitu melakukan pergaulan bebas (free seks).

21. Struktur peran

Tn. A berperan sebagai kepala rumah tangga yang mencari nafkah untuk keluarganya dengan dibantu oleh istrinya. Sedangkan Ny. A masih bisa berperan sebagai ibu dan istri selain harus mencari nafkah mambantu suami.

22. Nilai atau norma keluarga

Keluarga Tn. A percaya bahwa kesehatan sangat penting sehingga berusaha mempertahankan kondisi sehat.

e. Fungsi keluarga 23. Fungsi afektif

(4)

24. Fungsi sosialisasi

Sosialisasi dilakukan denga mengikuti kegiatan di lingkungan seperti arisan, kebersihan lingkungan. Sedangkan anaknya sulit untuk melakukan sosialisasi dengan tetangga karena sering pergi dengan temannya hingga larut malam. An. Y telah terlibat dalam pergaulan bebas dan keluarga tidak bisa menanamkan nilai/norma kepada anaknya.

25. Fungsi perawatan kesehatan

Keluarga belum mengenal masalah komunikasi sehingga konflik selalu terjadi pada keluarga. Keluarga belum mengenal bagaimana cara berkomunikasi yang efektif sehingga apa yang dibicarakan dapat dipahami oleh keluarga. Selain itu keluarga juga belum dapat mengambil tindakan yang seharusnya sehubungan dengan perilaku anaknya. Keluarga merasakan bahwa anaknya keliru dalam pergaulan dan keluarga takut anaknya nanti hamil karena pergaulan bebas yang mengarah ke free seks. Keluarga tidak tahu apa yang seharusnya ia sampaikan pada anak sehingga keluarga belum bisa mengambil keputusan untuk memberikan bimbingan.

26. Fungsi reproduksi

Keluarga Tn. A baru memiliki seorang anak yang berumur 17 tahun. Rencana untuk memiliki anak lagi sebenarnya ada tapi belum dikaruniai meskipun Ny. A sudah tidak KB.

27. Fungsi ekonomi

Keluarga Tn. A secara ekonomi telah mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari, juga telah memiliki tabungan meskipun jumlahnya tidak seberapa.

f. Stress dan Koping keluarga

28. Stressor jangka pendek dan panjang

Stressor jangka pendek yaitu komunikasi yang buruk antara ayah dan anak serta adanya perilaku anak dengan pergaulan bebas yang cenderung ke seks bebas. Sedang stressor jangka panjang kebutuhan ekonomi yang masih belum sesuai dengan keinginan keluarga

29. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor

keluarga telah melarang anaknya dari pergaulan bebas, tapi tidak mampu untuk memberikan pengarahan/bimbingan pada anak. Sedangkan ibu tidak mampu bersikap atau tidak konsisten dengan perilaku anaknya dengan sering membela bila ditegur ayahnya.

30. Strategi koping yang digunakan

Tn. A cenderung melampiaskan kekecewaan terhadap anaknya dengan memarahi anaknya tanpa menggunakan cara yang bijaksana. Sedang anak karena kondisi rumah yang tidak memuaskan dia lari ke pergaulan yang tidak benar dan teguran keluarga dihadapi dengan emosi pula dan cenderung melawan.

31. Strategi adaptasi disfungsional

(5)

g. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik Tn. A

Keadaan umum : baik, tampak sehat. Kesadaran : komposmentis

Tanda-tanda vital:TD : 130/90 mmHg ; N: 84 x/menit; RR : 20x/menit; S : 36,8C Kepala : rambut: hitam, lurus, tidak muntah rontok; mata : sklera tidak ikterik, kornea jernih, konjungtiva merah muda, pupil isokor, fungsi penglihatan normal; hidung: bersih, septum simetris, tidak ada polip; telinga: tidak ada serumen, mampu mendengar normal; mulut: bersih , tidak berbau, tidak ada karies, lidah bersih.

Dada : bentuk normal, suara nafas vesikuler, irama nafas teratur, tidak ada ronkhi, denyut jantung normal.

Abdomen : agak cembung, tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan. Genetalia : tidak ada hemoroid dan bersih.

Ekstremitas : tidak ada edema, tidak ada keterbatasan gerak.

Pemeriksaan fisik Ny. A Keadaan umum : baik

Kesadaran : komposmentis

Tanda-tanda vital:TD : 120/80 mmHg ; N: 80 x/menit; RR : 18x/menit; S : 36,5C

Kepala : rambut: hitam, ikal, tidak muntah rontok; mata : sklera tidak ikterik, kornea jernih, konjungtiva merah muda, pupil isokor, fungsi penglihatan normal; hidung: bersih, septum simetris, tidak ada polip; telinga: tidak ada serumen, mampu mendengar normal; mulut: bersih , tidak berbau, tidak ada karies, lidah bersih.

Dada : bentuk normal, suara nafas vesikuler, irama nafas teratur, tidak ada ronkhi, denyut jantung normal.

Abdomen : agak cembung, tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan. Genetalia : tidak ada hemoroid dan bersih.

Ekstremitas : tidak ada edema, tidak ada keterbatasan gerak.

Pemeriksaan fisik An. Y Keadaan umum : baik

Kesadaran : komposmentis

Tanda-tanda vital:TD : 110/90 mmHg ; N: 78 x/menit; RR : 20x/menit; S : 36,6C

(6)

Dada : bentuk normal, suara nafas vesikuler, irama nafas teratur, tidak ada ronkhi, denyut jantung

Keluarga mengharapkan permasalahan dalam keluarganya segera teratasi dan masing-masing dapat menata kembali hubungan dalam keluarga dengan baik.

B. ANALISA DATA

No Data Masalah Penyebab

1. Subyektif :

An.Y mengatakan merasa jengkel karena keluarga terlalu membatasi pergaulan dan tidak dapat meyakinkan keluarga bahwa pergaulannya masih wajar.

Hubungan keluarga dan anak terlihat kaku

(7)

untuk memberikan nasehat pada anak agar tidak terlibat pergaulan bebas seperti menginap di hotel bersama temannya.

Obyektif :

Keluarga tampak tidak konsisten dalam menanggapi masalah anaknya.

DIAGNOSA YANG MUNGKIN MUNCUL :

Konflik pada keluarga TN. A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah komunikasi.

Resiko terjadi kehamilan pra nikah berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengambil tindakan mengarahkan pergaulan yang sehat.

SKALA PRIORITAS MASALAH 1. Konflik pada keluarga Tn. A

Kriteria Bobot Perhitungan Pembenaran

1.Sifat masalah : Aktual (3)

1 3/3 x 1 = 1 Masalah ini merupakan masalah aktual, telah terjadi konflik pada keluarga Tn. A 2.Kemungkinan

2. Resiko terjadi kehamilan pra nikah

(8)

2.Kemungkinan masalah dapat di rubah :

Sebagian

2 1/2 x 2 = 1 Masalah dapat teratasi bila keluarga mampu melakukan bimbingan pada anak agar meninggalkan pergaulan bebas.

3.Potensi masalah untuk dicegah : Cukup

1 2/3 x 1 = 2/3 Dengan timbulnya kesadaran pada anak maka pergaulannya dapat dikendalikan

4.Menonjolnya masalah :

Harus segera ditangani

1 2/2 x 1 = 1 Keluarga merasa perlu merubah perilaku anaknya tapi tidak tahu cara yang tepat.

Referensi

Dokumen terkait

hitam, mata tidak anemis, mata kiri kabur, telinga bersih, hidung bersih dan tidak ada polip, bibir lembab dan tidak ada stomatitis. R mengeluh kakinya kesemutan, dan berat

Pada anak yang lebih besar gejala utama yang menonjol adalah peningkatan TIK, muntah dan mengeluh sakit kepala, iritabel, pupil edema kejang baik vokal maupun umum, perubahan

Trias yang seringditemukan adalah mekonium yang lambat keluar (lebih dari 24 jam setelah lahir),perut kembung dan muntah berwarna hijau. Gejala lain adalah muntah dan diare. b)

• Klinis: nyeri, lesu, vesikel di kulit, pustula, parut, edema palpebra, konjungtiva merah, kornea

A mengatakan kebiasaan keluarga akan berobat ke Puskesmas atau pelayanan kesehatan lain jika dirasa sakitnya berat dan tidak sembuh dengan obat yang dibeli di warung dan obat

Masalah Keperawatan : Nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa lambung, perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia, mual, muntah, kurang pengetahuan tentang

ada secret yang keluar melalui hidung, tidak ada kotoran yang terlihat melalui hidung, lidah pada posisi normal, bicara tidak pelo, tidak ada gangguan menelan, bibir simetris,

Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan rapat, lebih-lebih pada anak dengan demam.Jika pilek, bersihkan hidung yang berguna untuk mempercepat