• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARG (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARG (2)"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN. A DENGAN HIPERTENSI DI DESA NYIUR GADING RT 01 RW 00 SIMPANG BABEKO KECAMATAN BATHIN II BABEKO.

Posted on Juni 3, 2013 by dayatvetra ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KELUARGA TN. A DENGAN HIPERTENSI

DI DESA NYIUR GADING RT 01 RW 00 SIMPANG BABEKO KECAMATAN BATHIN II BABEKO.

A. PENGKAJIAN.

Pengkajian pada keluarga Tn.A Dilakukan Hari Sabtu- minggu, 11- 12 mei 2013 di rumah Tn.A

I. Data Umum. 1. Nama KK : Tn. A 2. Umur : 45 Tahun 3. Pendidikan : SD 4. Pekerjaan : TANI

5. Alamat : Ds. Nyiur Gading Rt 01 / Rw 00 Simpang Babeko Kecamatan Bathin Ii Babeko.

6. Komposisi Keluarga.

NO NAMA J.K Hub dgn KK Pnddkn Umur STATUS IMUNISASI Ket BCG POLIO DPT Hepatitis

1 Tn.A L Suami SD 45 Th : Perempuan : Meninggal : Tinggal serumah : Meninggal

(2)

saudara dan menikah dengan Ny. N anak ke 6 dari 6 saudara, 2 orang anak laki-laki dan 3 orang perempuan dan 1 orang perempuan meninggal dunia.

8. Tipe Keluarga :

Keluarga Tn. A termasuk tipe keluarga inti (Nuclear family). Keluarga Tn. A terdiri dari Tn. A sebagai kepala keluarga, Ny. N istri, An. M, J, F

9. Suku Bangsa.

Tn. A dari suku padang dan Ny. N dari suku melayu. Bahasa yang digunakan dalam keseharian adalah bahasa daerah. Dalam keluarga Tn. A tidak ada pantangan atau kebiasaan yang mengikat, terutama kaitannya dengan kesehatan.

10. Agama.

Keluarga Tn. A beragama Islam, taat dalam menjalankan ibadah. Keluarga Tn. A menganggap bahwa agama adalah keyakinan akan adanya Tuhan dan manusia sebagai hambanya harus mengabdi dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Keyakinan yang dianut dalam keluarga Tn. A tidak ada yang

bertentangan dengan kesehatan. 11. Status Sosial Ekonomi Keluarga

Tn. A bekerja sebagai petani dengan penghasilan Rp.2.000.000 perbulan yang diterima dan pengeluaran Tn. A setiap bulan. Dari pendapatan tersebut keluarga Tn. A menggunakannya untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

12. Aktivitas Rekreasi Keluarga.

Aktivitas rekreasi yang biasa dilakukan keluarga Tn. A adalah hanya mendengarkan musik dan sesekali menonton TV di rumah bersama keluarga.

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA. 1. Tahapan Perkembangan Keluarga Saat Ini.

Saat ini keluarga Tn. A berada pada tahap keluarga mulai melepas anaknya sebagai orang dewasa. Hal ini didukung data masih ada anak Tn. A yang belum menikah yaitu An. M, An J, An. F.

2. Tugas Tahapan Perkembangan Yang Belum Terpenuhi.

Tugas tahapan perkembangan yang belum terpenuhi adalah membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat.

3. Riwayat Keluarga Inti.

(3)

sering mengalami kepala terasa pusing dan berat secara tiba-tiba, Satu bulan yang lalu tidak bisa bangun dari tempat tidur.

4. Riwayat Keluarga Sebelumnya.

Dari keluarga Tn. A tidak yang mengalami penyakit keturunan, Ny. N ada riwayat penyakit keturunan. Hubungan antara keluarga dari pihak Tn. A dan Ny. N baik, tidak ada konflik.

III. Data Lingkungan. 1. Karakteristik Rumah.

Keluarga Tn. A didesa simpang babeko, dengan luas tanah ± 110 m2. Rumah milik sendiri, bangunan permanen, tembok belum disemen, lantai plester, ada 3 kamar tidur, ruang tamu, dapur, kamar mandi. Kondisi dalam rumah agak kotor dan tidak teratur. Semua ruang terdapat jendela yang dibuka kadang-kadang saja. Sumber mata air menggunakan sumur arthritis yang mengalir pada jam-jam tertentu. Septic tank berada di samping rumah, jarak dengan sumber air lebih dari 10 m. Kondisi air jernih, tidak berbau, tidak berasa. Keluarga Tn. A memiliki gentong sebagai penampung air untuk keperluan memasak. Sampah ditampung di tempat sampah di samping rumah, yang akan dibakar jika sudah kering. Terdapat fasilitas pembuangan limbah rumah tangga berupa selokan yang dialirkan ke sungai. Keluarga Tn. A mengetahui jika ada lingkungan yang kotor seperti sampah yang berserakan, air yang menggenang itu semua dapat menimbulkan penyakit. Dalam keluarga Tn. A kebiasaan membersihkan rumah setiap hari berupa menyapu lantai.

Denah Rumah : Keterangan : 1. Pintu depan 2. Kamar tidur 1 3. Ruang tamu 4. Kamar tidur 2 5. Sumur

6. Wc

7. Kamar mandi 8. Meja makan 9. Dapur

10. Kamar tidur 3 11. Pintu belakang

2. Karakteristik Tetangga dan Komunitasnya.

(4)

tetangganya. Hubungan dengan tetangga cukup baik. Kebanyakan tetangga bermata pencaharian sebagai Petrawat.

3. Mobilitas Geografis Keluarga.

Tn. A bersama keluarga menempati rumahnya sudah 8 tahun. Letak rumah tepat di dekat jalan raya kampung, alat transportasi umum yang ada yaitu angkutan umum dan ojek. Sedang untuk mobilitas, keluarga menggunakan sepeda Motor. Jarak rumah ke puskesmas ± 7 km.

4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat.

Keluarga Tn. A biasa berkumpul pada sore hari, sepulang kerja. Di lingkungan rumah ada kegiatan rutin seperti pengajian ibu-ibu, pertemuan RT , kamling, posyandu dan kebersihan lingkungan. Kadang-kadang Tn. A ikut pertemuan RT. Ny. N tidak pernah ikut kegiatan karena takut jika berjalan jauh nanti jatuh. Keamanan lingkungan terjaga, hubungan antar tetangga baik. Tn. A, Ny. N An. M, dan Ny. Sn menyadari pentingnya posyandu lansia untuk memantau kesehatan. Tetapi kendalanya jarak posyandu yang jauh, sehingga enggan untuk datang.

5. Sistem Pendukung Keluarga.

Keluarga Tn. A tidak memiliki fasilitas jaminan kesehatan (askes gakin) yang dapat digunakan untuk pengobatan dan perawatan di fasilitas kesehatan yang ada.

IV. Struktur Keluarga.

1. Pola Komunikasi Keluarga.

Komunikasi yang digunakan dalam keluarga Tn. A yaitu komunikasi terbuka, jika ada masalah maka akan dirembuk bersama. Jika pagi tidak ada yang di rumah karena ada kesibukan tersendiri, Jika sore hari setelah keluarga kumpul semua anggota keluarga juga biasa bercengkeramah di ruang tamu.

2. Struktur Kekuatan Keluarga.

Tn. A sebagai kepala keluarga berperan sebagai pengambil keputusan, meskipun tetap lewat musyawarah keluarga.

3. Struktur Peran.

Tn. A berperan sebagai kepala keluarga masih aktif bekerja mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya. Ny. N berperan sebagai ibu istri, An.M sebagai anak bungsu yang masih tinggal dengan kedua orang tuanya. Ny. Sn adalah kakak Ny. S 4. Nilai dan Norma Budaya

(5)

V. Fungsi Keluarga. 1. Fungsi Afektif.

Keluarga Tn. A termasuk keluarga yang harmonis, interaksi dalam keluarga terjalin baik. Antar anggota keluarga saling memperhatikan, menghormati, dan menyayangi sehingga tidak ada istilah pilih kasih.

2. Fungsi Sosialisasi.

Dalam keluarga Tn. A biasa ditanamkan kedisiplinan. Hubungan dengan tetangga baik, Tn. A juga anggota keluarga yang lain selalu berusaha melakukan sosialisasi dengan lingkungan jika ada waktu senggang.

3. Fungsi Perawatan Kesehatan. a. Mengenal masalah kesehatan.

Keluarga Tn. A mengetahui kalau Ny. N menderita tekanan darah tinggi. Keluarga hanya tahu makanan yang harus dihindari oleh Ny. N yaitu makan yang asin-asin dan daging. Ny. N jarang mengontrolkan kesehatannya dengan alasan tidak memiliki cukup uang. Ny. N juga tidak rutin minum obat pengontrol tekanan darah tinggi. b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan.

Jika dalam keluarga ada yang sakit biasanya dibelikan obat di warung dan makan obat herbal, tetapi jika dirasa sakitnya berat dan tidak sembuh dengan obat warung dan obat herbal maka akan dibawa ke Puskesmas atau poliklinik 24 jam terdekat. c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit.

Dalam keluarga belum ada yang memperingatkan Ny. N untuk memeriksa

keadaannya Karena Ny. N ada riwayat hipertensi maka Tn. A sudah berusaha untuk Ny. N Semua anggota keluarga juga sangat memperhatikan kondisi Ny. N.

d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat. Kondisi rumah tidak rapi, agak kotor, dan penataan ruangan kurang serasi. Keluarga kurang tahu bahaya akibat lingkungan yang tidak teratur bagi anggota keluarga yang sudah lanjut usia.

e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan di masyarakat. Tn. A mengatakan kebiasaan keluarga akan berobat ke Puskesmas atau pelayanan kesehatan lain jika dirasa sakitnya berat dan tidak sembuh dengan obat yang dibeli di warung dan obat herbal. Tn. A dan Ny. N tidak memiliki kartu JPS atau Askes Gakin. 4. Fungsi Reproduksi.

Saat ini Ny. N sudah mengalami penyakit hipertensi. An. M belum menikah, kedua orang tua berharap An.M segera mendapatkan pendamping hidup.

5. Fungsi Ekonomi

(6)

VI. Stress Dan Koping Individu.

1. Stressor Jangka Pendek dan jangka panjang.

Bagi keluarga Tn. A saat ini yang masih menjadi pikiran adalah anaknya, An. M yang belum menikah dalam usia 20 tahun. Tn. A maupun Ny. N ingin agar anaknya segera menikah.

2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stressor.

Terkadang Tn.A maupun Ny. N sedih jika memikirkan An. M yang belum menikah. 3. Strategi Koping Konstruktif Yang Digunakan.

Kedua orang tuanya hanya bisa pasrah dan berharap An. M segera menemukan jodohnya.

4. Strategi Adaptasi Fungsional.

Di keluarga Tn. A tidak ada yang bersifat kekerasan di dalam membina rumah tangganya.

VII. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga. Pemeriksaan Fisik Hanya Dilakukan Pada Ny. N.

1. Kondisi umum : Kesadaran komposmentis, KU baik, T 150/120 mmHg, N 96 x/mnt, Rr 18 x/mnt, S 36 oC.

2. Kepala : Kulit kepala bersih, beruban, rambut tidak mudah dicabut.

3. Mata : Mata kiri sudah tidak bias melihat, mata kanan masih bisa melihat, konjungtiva merah muda, pupil isokor.

4. Hidung : Septum di tengah, tidak ada discharge, penciuman normal.

5. Telinga : Kedua telinga simetris, masih bias mendengar dengan jelas, kotor, tampak serumen.

6. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid juga vena jugularis.

7. Dada : Bentuk simetris, suara napas vesikuler, tidak ada suara napas tambahan, BJ I – II murni, tidak terdengar gallop, perkusi sonor.

8. Perut : Simetris, kenyal, tidak ada bekas luka, peristaltik terdengar normal, tidak kembung, tidak teraba massa.

9. Genitalia : Tidak ada keluhan, normal-normal saja. 10 Anus : Tidak ada hemoroid, tidak ada keluhan.

11 Extremitas : Reflek hamer positif, reflek babinski negatif, tampak deformitas pada kedua kaki, klien tampak susah berjalan.

12 Kulit : Warna sawo matang, turgor kurang (keriput), kering. VIII. Harapan Keluarga.

(7)

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA. 1. Analisa Dan Sintesis Data.

NO DATA PROBLEM ETIOLOGI 1 DS :

– Ny. N memiliki riwayat hipertensi.

– Tn. A mengatakan Ny. N tidak rutin minum obat pengontrol tekanan darah tinggi. – Tn. A mengatakan kebiasaan keluarga akan berobat ke pelayanan kesehatan jika dirasa sakitnya berat dan tidak sembuh dengan obat warung dan obat herbal. DO :

– T 150/120 mmHg, N 96 x/mnt. Risiko tinggi terhadap ketidak patuhan.

Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah pengobat an yang diperlukan pada hipertensi.

2 DS :

– Ny. N tidak pernah kontrol & minum obat.

– Ny. N ke Puskesmas hanya jika sakitnya dirasa berat.

– Ny. N sering memikirkan anaknya (An. M) yang belum menikah. DO :

– Keluarga hanya tahu pantangan orang hipertensi adalah makan makanan yang asin-asin dan daging.

Pemeliharaan kesehatan Ny. N tentang diet dan gaya hidup tidak efektif. Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarganya yg men derita hipertensi.

3. DS :

– Ny. N memiliki riwayat hipertensi lama.

– Ny. N mengeluh pegel-pegel dan linu-linu pada persendian.

– Ny. N mengatakan sering kepalanya tiba-tiba pusing dan terasa berat. – Ny. N satu bulan yang lalu tidak bisa bangun dari tempat tidurnya. DO :

– T 150/200 mmHg, N 96 x/mnt.

– Kondisi rumah agak kotor, tidak teratur tidak rapi, penataan ruangan < serasi. Risiko tinggi cidera pd Ny. N. Ketidakmampuan keluarga memodifi kasi lingkungan. 2. Perumusan Diagnosis Keperawatan.

No Diagnosis Keperawatan

1. Pemeliharaan kesehatan Ny. N tentang diet dan gaya hidup tidak efektif

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.

2. Risiko tinggi terhadap ketidakpatuhan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah pengobatan yang diperlukan pada hipertensi.

(8)

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KELUARGA TN. A DENGAN HIPERTENSI

DI DESA NYIUR GADING RT 01 RW 00 SIMPANG BABEKO KECAMATAN BATHIN II BABEKO.

DI SUSUSN OLEH : NAMA : GUSTI YAWATI NIM : 101009314401058

AKADEMI KEPERAWATAN SETIH SETIO MUARA BUNGO

3. 1. bina ham dengan keluarga

2. kaji pengetahuan keluarga tentang pengetahuan hipertensi 3. beri reinforcement positif atas jawaban keluarga

4. diskusikan pengertian hipertensi dengan keluarga 5. beri kesemapatan keluarga bertanya

6. minta keluarga menyebutkan kembali 7. jawab pertanyaan keluarga

1. kaji pengethauan keluarga tentang penyebab hipertensi 2. beri reinforcement positif atas jawaban keluarga 3. diskusikan penyebab hipertensi

4. motivasi keluarga untuk mengulang kembali

5. beri reinforcement positif atas keberhasilan keluarga 1. Diskusikan tanda dan gejala hipertensi dengan keluarga 2. kesempatan keluarga bertanya

(9)

4. Motivasi keluarga untuk mengulang kembali

5. Beri reinforcement positif atas keberhasilan keluarga S :

– Ny. N memiliki riwayat hipertensi.

– Tn. A mengatakan Ny. N sudah rutin minum obat pengontrol tekanan darah tinggi. – Tn. A mengatakan kebiasaan keluarga akan berobat ke pelayanan kesehatan jika dirasa sakitnya berat dan tidak sembuh dengan obat warung dan obat herbal. O :

– TD 150/120 mmHg, – N 96 x/mnt.

A : sudah rutin minum obat pengontrol tekanan darah tinggi. P : lanjutkan intervensi

S :

– Ny. N tidak pernah kontrol & minum obat. – Ny. N ke Puskesmas hanya jika

– sakitnya dirasa berat.

– Ny. N sering memikirkan anaknya (An. M) yang belum menikah. O :

Keluarga hanya tahu pantangan orang hipertensi adalah makan makanan yang asin-asin dan daging.

A :

– Ny. N sering memikirkan anaknya (An. M) yang belum menikah. P : intervensi di lanjutkan.

S :

– Ny. N memiliki riwayat hipertensi lama.

– Ny. N mengeluh pegel-pegel dan linu-linu pada persendian.

– Ny. N mengatakan sering kepalanya tiba-tiba pusing dan terasa berat. – Ny. N satu bulan yang lalu tidak bisa bangun dari tempat tidurnya. O :

– T 150/200 mmHg, N 96 x/mnt.

– Kondisi rumah agak kotor, tidak teratur tidak rapi, penataan ruangan < serasi. A :

(10)

CONTOH FORMAT ASKEP KELUARGA

ASKEP KELUARGA (contoh format)

BY : WS

A. Pengkajian

I. Data Umum

1.Nama kk : Bapak KR (70 Th)

2.Alamat : Rowoasri , RT 2 , RW 7 , Rowokangkung , Lumajang

3.Pekerjaan kk : Tani

4.Pendidikan kk : SD

5.KOMPOSISI KELUARGA

No Nama Jk Hub dg KK

Umur Pendidikan Pekerjaan Status kes

1 Ny. Ab P Istri ke 3 36 Smp Ibu RT Sehat

(11)

sekolah

3 Har P Anak 11 Sd Masih

sekolah

Sehat

4 Za L Anak 4 Belum

sekolah

– Sehat

Immunisasi

Lengkap +

Genogram (lihat cara membuat genogram )

Aturan : lebih tua sebelah kiri , umur anggota klg ditulis pada simbol laki-laki atau perempuan,tahun dan penyebab kematian ditulis disebelah simbol laki-laki atau perempuan

35

25

LAKI PEREMPUAN SERUMAH

MENIKAH

(12)

ANAK KANDUNG

PISAH

KLIEN

ANAK KEMBAR

KLIEN

ANAK ANGKAT

MENINGGAL

ABORSI

6. type keluarga : keluarga inti

7.suku : jawa

8. Agama : islam

(13)

10. rekreasi : menonton televisi, silaturohmi keluarga, kadang rekreasi di tempat terbuka

II. Riwayat Tahap Perkembangan

1. tahap perkemb.klg : keluarga dg anak usia remaja

2. tahap klg yang belum terpenuhi : tidak ada ug belum terpenuhi, namun tugas klg yg belum dapat dicapai saat ini adalah memberi figur yg baik bagi anakl remaja.

3. riwayat kesehatan keluarga : tdk ada peny keturunan, P. KR terkena bronkhitis kronik,

Sering kumat berobat ke dr swasta, bu KR sehat , pak

KR perokok, 1-2 batang perhari, anak tertua perokok

Juga ,

4. Riwayat kesehatan klg sebelumnya : 2 tahun sudah didiagnosis Bronkhitis kronik

III. Keadaan Lingkungan

(14)

luas rumah lebar 4 M , panjang 12 M , terdiri 2 kamar tidur, 1 musholla

1 km mandi dan wc ( tidak adaSeptik Thank) , ruang tamu, dan dapurnya memanfaatkan pojok

Dari lorong,

– type bangunan : lantai dari plester

– ventilasi : sinar matahari kurang masuk, jendela hanya 1 (0,75 x 1,2 M)

Jendela kamar tak ada karena mepet dg tetangga

– kebersihan ruang : banyak barang numpuk tak teratur , masak dg kayu bakar

– sumber air : dari PAM

– denah rumah

Dapur Ruang

tamu

2. Karakteristik komunitas

(15)

Tengga dan sekitarnya peduli pada kesehatan pak KR

3. Interaksi dengan komunitas ]

Pengajian aktif, aktif kuimpul di masyarakat

4. Sistem pendukung keluarga

Yg merawat pak KR hanya istrinya saja, biaya minim, jarak rumah dengan puskesmas 500 meter, oleh karena sekarang lebih banyak berobat ke tabib

IV. Struktur Keluarga

1. Pola Komunikasi Keluarga

Musyawaroh, tapi kadang pak KR suka marah pada anaknya jika tidak patuh

2. Struktur Peran

Pak KR merasa tetap sebagai kepala keluarga dan ber TJ, meskipun sekarang sakit , bu KR menjual kerupuk untuk menopang kekurangan kebutuhan 15 .000/ perhari

(16)

Menyesuaikan dengan nilai agama yg dianut dan norma yg ada, percaya penyakitnya bisa di obati, dan penyakitnya tidak ada hubunganny dengan guna-guna.

V. Fungsi Keluarga

1. Fungsi Afektif

Pak Kr sering menegur anaknya jika diperingatklan ibunya tidak mau, saling menghormati antar anggota keluarga,

2. Fungsi Sosial

Keluarga mengajarkan agar berperilaku yang baik dengan tetannggga dan lingk. Sekitar , hidu berdampingna dan merasa tentram.

3. Fungsi Keperawatan Kesehatan

Jika sakit mencari bantuan ke pelayanan kesehatan terdekat, yang merawat pak KR saat ini bu KR, pemanfaatan yankes masih kurang karena pak KR tidak emmeiliki penghasilan tetap.

4. Fungsi reproduksi

(17)

5. Fungsi Ekonomi

Penghasilannya tak menentu apalagi pak KR yang sakit, saat ini keluarga dicukupi dari penghasilan yang lain.

VI. Stress Dan Koping Keluarga

1. Stressor yang dimiliki

Sejak 6bulan yg lalu, sakit bronkhitisnya kumat, dan tidak dapat bekerja lagi, anak-anaknya butuh biaya u/ sekolah

2. Kemampuan keluarga Berespon thd stressor

Pasrah padak ondisiny sekarang, dianggap sebagai cobaaan dan berharap anak tertuanya bekerja lebih giat u/kebut. Keluarga

3. Strategi Koping yang dilakukan

Keluarga menerima ini apa adanya dan selalu melibatkan anak teruanya u/ pengambilan kepeutusan

4. Strategi adaptasi yang disfungsi

(18)

VII. Pemeriksaan fisik

Sasaran terutama pada yang mempunyai maslah kesehatan (sakit) dengan metode Head to toe

VIII. Harapan Keluarga

Berharapmendapat bantuan seperti yang dikatakan oleh tetangganya , yaitu kartu sehat sehingga dapat berobat secara rutin di Puskesmas.

B. Diagnosis Keperawatan Keluarga

1. Analisa Data

Data (sign- symptom) Masalah (P) Penyebab (E)

Data subyek

– pak KR terkena Bronkhitis kronik sejak 2 tahun

– sejak 6 bulan kumat shg di rumah saja

Data obyektif

Resiko serangan berulang pada

P. KR

Lingk. Yg tidak adekuat

(19)

– lingkungan rumah kurang sehat : barang bertumpuk-tumpuk ,kotor , ventilasi kurang dll

– Hasilpmx fisik : ………..

2. Rumusan Diagnosis Keperawatan

Resiko tinggi serangan berulang yang dialami oleh pak KR b/d

ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan atau (eteologi yang lain) ketidakmampuan keluarga merawat pakKR yang sedang saklit.

P (NANDA) yang b/d E (ketidakmampuan keluarga – sesuai 5 TUGAS KELUARGA) ,

(20)

NO KRITERIA SKOR BOBOT JUML

– KEADAAN SEJAHTERA

KEMUNGK. MAS DAPAT DIUBAH :

– MUDAH

– SEBAGIAN

– TIDAK DAPAT

POTENSI MAS. U/ DICEGAH

(21)

– RENDAH

MENONJOLNYA MASALAH

– BERAT, SEGERA

– ADA MASALAH TAPI TAK perlu SEGERA ditangani

– MASALAH TAK DIRASAKAN

PENENTUAN PRIORITAS SESUAI DENGAN SKALA :

1. KRITERIA PERTAMA, PRIORITAS UTAMA PADA : TIDAK/ KURANG SEHAT KARENA PERLU TINDAKAN SEGERA

2. KRITERIA KEDUA, MENGACU PD :

– PENGET DAN TEHNOLOGI U/ MENGATASI MAS KLG

– SUMBER DAYA KLG FISIK , KEUANGAN, TENAGA

– SUMEBR DAYA PERAWAT, : KAP (PENGET, AFEKTIF DAN PSIKOMOTOR)

(22)

1. KRITERIA KETIGA – KEPELIKAN MASALAH

– LAMANYA MASALAH

– TINDAKAN YG SEDANG DIJALANKAN

– KELOMPOK YG BERESIKO U/ DICEGAH AGAR TIDAK AKTUAL DAN PARAH

1. KRITERIA KEEMPAT, PERSEPSI KLG THD MASALAHNYA 3. skoring penentuan prioritas DX keperawatan keluarga

contoh : RESIKO JATUH LANSIA DI KLG BAPAK Rr BD. KETIDAKMAMP[UAN MENYEDIAKAN LINGK. AMAN

No

dx Kriteria Skor Pembenaran

4. prioritas dx keperawatan

Prioritas Dx kep Skor

1 RESIKO JATUH

LANSIA DI KLG

(23)

BAPAK Rr BD.

KETIDAKMAMP[UAN MENYEDIAKAN LINGK. AMAN

2 2 ½

3 dst 2 , DST

C. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga

Nama KK : KR

Alamat : kd. Jajang

NO DX

TUJUAN KRITERIA STANDAR INTERVENSI

1 Setelah dilakukan tindkep. Tidak tjd resiko serangan

KAP

Pengetahuan

Sikap

Penget :

keluarga dapat menyebutkan …..

(24)

berulang pada pak KR selama di rumah

(boleh jangka pendek dan jk panjang )

Psikomotor klg mampu memutuskan u/ menyediakan sarana yg aman …

psikomotor :

keluarga memodifikasi lingkungan sehat

Rencana tindakan (intervensi):

1. mendiskusikan ……..

2. menjelaskan ………

3. mengajarkan ……

4. bersama keluarga ………

5. dll

D. Implementasi dan evaluasi

(25)

Tanggal dan waktu No dx Implementasi

1 januari 2006 1 …………..

Rencana kegiatan pada askep keluarga yang berhub dg penkes memerlukan SAP

Format evaluasi formatif

Tanggal dan waktu No dx Evaluasi

1 januari 2006 1 S. klg mengatakkan bahwa masihkurang mengerti tentang …….

O. klg dapat menjawab pertanyaan ……,belum bisamenjawab pertanyaan tentang ……..

A. implementasi yg dilaks.dg metode cermah belum dimengertioleh klg , perlu metode lain….

(26)

Format evaluasi sumatif

Tanggal dan waktu No dx Evaluasi

1 januari 2006 1 S. klg mengatakkan bahwa masihkurang mengerti tentang …….

O. klg dapat menjawab pertanyaan ……,belum bisamenjawab pertanyaan tentang ……..

A. masalah belum teratasi

P. lanjutkan intervensi ,perlu bantuan LSM yang peduli akan kesehatan

foto -foto

Lebih Banyak Foto 

Mei 2016 S S R K J S M « Nov

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

(27)

daftar nama anggota

o PROGRAM KERJA DIVISI PPNI LUMAJANG o SEJARAH PERKEMBANGAN PPNI

o VISI MISI KEPERAWATAN o REDAKSI

o ANGGARAN RUMAH TANGGA PPNI

o SUSUNAN PENGURUS PPNI KABUPATEN LUMAJANG o DAFTAR ANGGOTA PPNI LUMAJANG

o PPNI LUMAJANG MENDUKUNG HKN KE 43 o SITUS LINK

o ANGGARAN DASAR PPNI

o FORMULIR APLIKASI PENGAKUAN KOMPETENSI TERKINI (PKT)

o DASAR-DASAR STATISTIK KEPERAWATAN o ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA o CONTOH FORMAT ASKEP KELUARGA o KOORDINATOR PERAWAT INSTANSI

o PERAWAT – BIDAN Oleh: dr. Koeswandono, M.Kes o ASPEK LEGAL FORMAL TENAGA PERAWAT-BIDAN o TATA CARA PERIJINAN PRAKTIK PERAWAT-BIDAN o DRAFT RUU KEPERAWATAN

o FOTO 2 BCLS PPNI LUMAJANG o ANALISA STATISTIK

o URAIAN TUGAS PENGURUS o FILM

o FOTO KEGIATAN DENGAN TRANSMIGRAN o LOWONGAN KERJA

(28)

o SOSIOLOGI DALAM KEPERAWATAN

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka simpulan yang diperoleh sebagai berikut: Variabel fashion involvement, kualitas produk, dan kewajaran harga

Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis, maka permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai sejarah Atmo Karyo dan beberapa karya wayang kulit

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Gagal Konversi Pada Penderita Baru TB Paru BTA Positif Akhir Pengobatan Tahap Intensif Di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM)

Field tidak harus terisi, no pesanan penjualan berhubungan dengan data pada master pesanan penjualan Kode Pelanggan Completeness Check,.

[r]

memang sebagai mayoritas bisa dilihat kesultanan-kesultanan yang dibangun oleh suku Jawa Tengah yang bercorakkan islam, namun tetap menghargai suku Jawa Tengah non-muslim

Selain itu kami juga memberikan pengetahuan sekaligus pelatihan kepada mayarakat mengenai pengoptimalan sumber daya yang ada di Desa ini yaitu penggunaan air nira dan batang pisang

71 yang menentukan bukanlah ancaman pidana maksimal yang dapat dijatuhkan pada pelaku tindak pidana tersebut, tetap pada pidana yang dijatuhkan terhadap