• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARG (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARG (1)"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN. R KHUSUSNYA NY. D DENGAN ASAM URAT

DI RT 04 RW 08 KELURAHAN KARANG KLESEM PURWOKERTO SELATAN

Disusun oleh : KIKI ARIFAH

P17420213014

KELAS 3 A / SEMESTER VI

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

2016

(2)

KHUSUSNYA NY. D DENGAN ASAM URAT DI RT 04 RW 08 KELURAHAN KARANG KLESEM

PURWOKERTO SELATAN

I. PENGKAJIAN

Hari/Tanggal : Selasa, 09 Februari 2016 Waktu : Pukul 16.00 WIB s.d selesai

Tempat : Rumah Tn.R RT 04 RW08 Kelurahan Karang Klesem

A. Data Keluarga

1. Identitas Kepala Keluarga

a. Nama KK : Tn. R

b. Umur : 58 tahun

c. Jenis Kelamin : Laki- laki

d. Alamat : RT 04 RW 08 Karang Klesem e. Pekerjaan KK : Buruh

f. Pendidikan KK : SD 2. Komposisi Anggota Keluarga

No Nama J. Klm Hub.dg KK Umur Pend Pekerjaan Status kes 1. Ny. D P Istri 56 th SD Buruh Atritis Gout 2. Sdr. R L Anak ke -3 26 th SD Buruh Sehat

(3)

Keterangan :

: laki-laki : meninggal

: perempuan : klien

: garis pernikahan : tinggal serumah : garis keturunan

3. Tipe Keluarga :

Keluarga inti, karena dalam keluarga terdiri dari suami, istri dan anak. 4. Kewarganegaraan/Suku Bangsa :

Indonesia/Jawa

5. Agama :

Islam

6. Status sosial ekonomi keluarga :

Penghasilan keluarga ± Rp 750.000,00 per bulan yang diperoleh dari hasil kerja Tn. R Menurut pengakuan keluarga, penghasilan tersebut sebenarnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Tetapi karena keluarga mendapat dana dari pemberian anaknya maka untuk memenenuhi kebutuhan sehari – hari dapat tercukupi. Secara rincian, pengeluaran keluarga

(4)

untuk kebutuhan listrik dan air ± Rp 100.000,00 dan kebutuhan rumah tangga lainnya ± Rp 650.000,00.

7. Aktivitas rekreasi keluarga :

Kegiatan rekreasi keluarga yang biasa dilakukan adalah berkunjung ke tempat saudara ketika ada waktu luang terutama lebaran. Keluarga Tn. R sering berkunjung ke rumah saudara karena banyak sanak saudaranya yang masih satu kelurahan dengannya. Waktu luang Tn. R digunakan untuk merawat burung peliharaannya sedangkan Ny. D lebih memilih bermain dengan cucunya.

B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga 1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :

Tahap VI yaitu keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan karena anak pertama dan kedua dari Tn. R sudah menikah dan meninggalkan rumah sedangkan anak terakhirnya masih tinggal bersama Tn. R dan belum menikah 2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :

Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah mempertahankan keintiman pasangan dan menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak - anaknya. Hal ini dibuktikan dengan terkadang dalam keluarga terjadinya perbedaan persepsi antara suami dan istri sehingga sering memperdebatkan masalah yang sepele. Rumah kedua anak Tn. R yang sudah berumah tangga juga berdekatan dengan kediaman rumah Tn. R.

3. Riwayat kesehatan keluarga inti :

(5)

P : Nyeri karena kecapaian Q : senat- senut

R : menjalar dari kaki ke pinggang S : skala 3

T : sering, kambuh saat berjalan jauh dan bangun tidur

Tn. R mengatakan dalam 3 bulan terakhir mengatakan mengeluh cengeng di daerah leher dan pusing tetapi Tn. R mengatakan tidak memiliki riwayat hipertensi.

4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :

Dalam keluarga Tn R dan Ny. D tidak ada keluarga yang memiliki riwayat penyakit menular dan menahun seperti TBC, DM dan HIV/ AIDS. Orang tua dari Tn.R dan Ny. D tinggal ibu kandungnya saja sedangkan ayah Tn. R dan Ny. D sudah meninggal dunia. Menurut Tn. R ayahnya meninggal karena sudah tua sedangkan ayah mertuanya meninggal secara mendadak seperti terkena angin duduk.

C. Keadaan lingkungan 1. Karakteristik rumah :

Rumah Tn.R merupakan rumah dengan kepemilikan sendiri, dengan luas rumah 69 m² . Tipe rumah permanen dengan 7 ruangan yang terdiri dari ( ruang tamu, ruang keluarga, dapur + ruang makan, 3 kamar tidur, 1 kamar mandi + wc dan gudang ). Untuk pemanfaatan ruangan, keluarga Tn.R memanfaatkan dengan baik dan dengan penerangan yang cukup, ada 8 jendela dilengkapi dengan ventilasi, jendela tersebut selalu dibuka setiap pagi dan ditutup diwaktu sore.

(6)

RT

RK

K K K K

RM & D KM & WC

U

U Denah rumah :

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW :

Tetangga di sekitar rumah cenderung berhubungan dengan baik. Dibuktikan dengan adanya kegiatan atau perkumpulan antar warga seperti arisan Dasa Wisma, arisan RT, arisan RW dan pengajian rutin 1 minggu sekali. Seluruh anggota keluarga Tn. R juga aktif mengikuti kegiatan di masyarakat.

3. Mobilitas keluarga :

Keluarga ini tidak pernah pindah tempat tinggal dalam 1 tahun terakhir. Tn. R bekerja sebagai buruh sedangkan Ny. D bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai pekerjaan sampingan sebagai buruh. Anak terakhir Tn. R juga sudah bekerja.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :

Keluarga ini rutin mengikuti kegiatan di masyarakat. Tn. R selalu mengikuti perkumpulan rutin bapak-bapak setiap bulannya. Istrinya aktif mengikuti arisan RT dan dasawisma setiap satu bulan sekali dan aktif mengikuti pengajian rutin setiap 1 minggu sekali di akhir minggu.

Keterangan :

T : teras KM : kamar mandi

RT : ruang tamu D : dapur

K : kamar

RK : ruang keluarga

RM : ruang makan

(7)

5. Sistem pendukung keluarga :

Jumlah keluarga Tn. R adalah 3 orang dengan Ny. D menderita Artritis Gout, dan akhir-akhir ini sering kambuh. Sementara Tn. R mengeluh 3 bulan terakhir merasa cengeng di leher. Keluarga memiliki 2 buah kendaraan bermotor yang biasanya digunakan oleh Tn. R untuk bekerja dan anak bungsunya untuk pergi ke bekerja. Keluarga memiliki sebuah ruangan keluarga yang biasanya digunakan untuk berkumpul dengan keluarga disaat senggang. Di ruang keluarga tersebut ada sebuah televisi yang biasanya ditonton bersama keluarga saat sore hari atau pada saat malam hari. Keluarga juga selalu mengikuti semua kegiatan di masyarakat seperti arisan RT dan RW, arisan Dasawisma dan pengajian mingguan.

D. Struktur keluarga

1. Pola komunikasi keluarga :

Keluarga mengatakan, jika ada masalah dalam keluarga yang paling dominan sebagai pengambil keputusan adalah Tn.R (KK), akan tetapi Tn. R selalu membicarakankan masalahnya kepada istrinya terlebih dahulu setelah itu baru musyawarahkan kepada anggota keluarga lainnya.

2. Struktur peran :

Tn.R adalah kepala keluraga dan suami dari Ny. D. Dalam keluarga Tn.R juga sebagai pencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan keluarganya dan sebagai pengambil keputusan di dalam keluarganya serta membantu mengurus urusan RT. Ny.D adalah ibu rumah tanggga dan istri dari Tn. R, peran Ny.D juga sebagai pengasuh dan pendidik bagi anaknya, sebagai pengatur dalam urusan rumah tangga dan pencari nafkah tambahan bagi keluarganya .

Sdr.R adalah anak terakhir (bungsu) di keluarga Tn. R dan sebagai pencari nafkah tambahan bagi keluarganya. Rumah Keluarga Tn. R hanya ditinggali 3 orang yaitu Tn. R, Ny. D dan Sdr. R sebagai anak bungsu.

3. Struktur Kekuatan Keluarga

(8)

Gout. Pengobatan yang dilakukan Ny. D untuk mengatasi penyakitnya adalah denagn menggunakan obat warung dan pengobatan herbal.

4. Nilai atau norma keluarga :

Nilai dan norma yang berlaku di keluarga menyesuaikan dengan nilai agama yang dianut yaitu agama islam dan norma yang berlaku di lingkungannya.

E. Fungsi keluarga 1. Fungsi afektif :

Tn. R mengatakan bahwa dalam keluarga saling menyayangi dibuktikan dengan anak- anaknya yang sudah menikah tinggal satu komplek dengan Tn. R sehingga keluarga tinggal berdekatan Tn. R tidak terlalu mencampui urusan pribadi anak terakhirnya karena Tn. R sudah menganggap anak bungsunya sudah dewasa. Keluarga selalu mengajarkan sopan santun dan saling menghormati antar sesama terutama dalam lingkungan keluarga.

2. Fungsi sosial :

Keluarga selalu mengajarkan dan menekankan bagaimana berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya yaitu agama islam. Dalam kehidup sehari – hari keluarga Tn. R juga mengikuti norma dan aturan yang berlaku di lingkungan sekitarnya.

3. Fungsi perawatan kesehatan : a. Mengenal masalah kesehatan

Ny. D kurang mengetahui tentang penyakit atritis gout yang dideritanya, Ny. D hanya mengetahui bahwa beliau merasa pegal-pegal terutama di pergelangan kedua kaki setelah berjalan jauh. Ny. D juga tidak pernah menyadari tanda dan gejala yang ada saat beliau menderita penyakit atritis goaut, Ny. D hanya merasakan pegel di akaki kemudian menjalar ke daerah pinggang. Ny. D menganggap bahwa pegal – pegalnya adalah sakit yang biasa saja.

b. Mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat

(9)

berobat dengan obat warung tetapi jika penyakitnya semakin parah T. R hanya membawa anggota keluarga yang sakit ke matri atau puskemas. Keluarga hanya akan membawa anggota keluarganya ke fasilitas kesehatan jika sudah tidak tertahan lagi.

c. Merawat anggota yang sakit

Apabila ada anggota keluarga yang sakit yang berperan utama saat merawat anggota keluarga dirumah adalah ibu. Ny. D hanya memahami penyakit yang ringan-ringan seperti panas, mual dan muntah, pusing dan batuk serta pilek. Apabila salah satu anggota keluarga ada yang menderita penyakit seperti itu, Ny. D biasanya memberikan obat yang bisa didapatkan di warung. Pengobatan yang biasa dilakukan Ny. D untuk menyembuhkan pegal – pegalnya adalah obat herbal. Tn. R mengatakan Ny. D memiliki kebiasaan minum obat warung 3-4 kali dalam seminggu dan meminum obat sembarangan yang ada di rumah tanpa mengetahui kegunaan obat tersebut.

Tn. R sering menegur Ny. D untuk tidak minum obat sembarangan. d. Memelihara lingkungan yang sehat

Keluarga memanfaatkan fasilitas sumur gali sebagai sumber air bersih. Keluarga juga memiliki 1 septic tank yang berada di samping rumah. Keluarga juga selalu membersihkan halaman di sekitar rumah dan selalu membuang sampah di tempat sampah.

e. Menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat

(10)

Tn. K memiliki anak sebanyak 3 orang, anak pertamadan kedua sudah menikah sedangkan anak ke tiga/ bungsu masih tinggal 1 rumah dengan Tn. R. Ny. D sudah masuk dalam masa menopouse.

5. Fungsi ekonomi :

Penghasilan dari Tn. R sebanyak ± Rp 750.000,- . Dengan penghasilan itu, keluarga mampu mencukupi kebutuhan primer dan sekunder keluarga juga sudah memiliki rumah permanen yang sekarang ditinggali. Secara rincian, pengeluaran keluarga untuk kebutuhan listrik dan air ± Rp 100.000,00 dan kebutuhan rumah tangga lainnya ± Rp 650.000,00.

F. Stress dan koping keluarga 1. Stressor yang dimiliki

a. Stressor jangka pendek

Dalam waktu 6 bulan terakhir keluarga memiliki masalah tentang kesehatan salah satu anggota keluarganya yaitu Ny. D. Selain penyakit Ny. D yaitu asam urat, Tn. R juga mengatakan terkadang berselisih dengan Ny. D karena kebiasaan Ny. D yang sering manggunakan obat sembarangan ( jika ada obat dirumah Ny. D akan meminumnya). b. Stressor jangka panjang

Dalam keluarga Tn. R tidak memiliki stressor jangka panjang yang dapat menganggu kelangsungan hidup keluarga Tn. R.

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor

Keluarga mampu merespon stressor dengan baik, apabila keluarga mendapatkan masalah keluarga selalu menyelesaikan masalah dengan baik. 3. Strategi koping yang digunakan

Keluarga selalu dapat menerima dengan lapang dada jika ada hal-hal yang kurang baik terjadi. Kebiasaan keluarga saat menghadapi masalah adalah dengan usaha dan berdoa.

(11)

Di dalam keluarga Tn. R tidak ada koping yang disfungsional, hanya saja Tn. R akan memarahi anaknya jika anaknya melakukan hal yang salah.

G. Pemeriksaan

1. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan Tn. R Ny. D Sdr. R

TTV :

Kepala : Mesochepale Mesochepale Rambut Pendek, sedikit

beruban

Panjang, beruban

Mata Simetris, anemis (-), tidak ikterik

Simetris, anemis (-), tidak ikterik Hidung Cuping hidung (-),

tidak ada polip

Cuping hidung (-), tidak ada polip Telinga Simetris, tidak ada

serumen berlebih

Simetris, tidak ada serumen berlebih Mulut & gigi Membran mukosa

lembab, gigi ada yang tanggal

Membran mukosa lembab, gigi utuh

Leher Pembesaran kelenjar tiroid (-)

Pembesaran kelenjar tiroid (-) Dada Simetris, nyeri

tekan (-), lesi (-),lesi (-), wheezing (-), ronki (-)

Simetris, nyeri tekan (-), lesi (-) wheezing (-), ronki (-)

(12)

(-), tidak ada lesi tekan (-), lesi (-) Punggung lesi (-) Lesi (-)

Genetalia Laki- laki Perempuan Ekstermitas Baik

5 5 5 5

Akral hangat, tidak ada oedem

Baik 5 5 5 5

Akral hangat, tidak ada oedem, nyeri tekandi bagian sendi kedua kaki

2. Pemeriksaan laboratorium

Hasil pemeriksaan asam urat Ny. D : 6,5 mg/ dl

H. Harapan Keluarga

Keluarga berharap dengan adanya tenaga kesehatan yang berkunjung kerumah bisa memberikan obat untuk menyembuhkan penyakit yang di derita Ny.D

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

A. Analisa Data

DATA ETIOLOGI PROBLEM

DS :

- Ny. D mengatakan mengeluh nyeri di bagian sendi kedua kaki

P : Nyeri karena kecapean

Q : senat- senut

R : menjalar dari kaki ke pinggang

S : skala 3

T : sering, kambuh saat berjalan jauh dan

Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

(13)

bangun tidur DO :

- Usia Ny. D 47 tahun

- KU : baik

- Kesadaran : Compos mentis

- TTV:

TD : 130/80 mmHg N : 80 x / mnt RR : 18 x/ mnt

- Hasil Pemeriksaan asam urat Ny. D : 6,5 mg/ dl

DS :

- Tn. R mengatakan Ny. D mempunyai kebiasaan meminum obat yag ada di rumah tanpa mengetahui kegunaan obat tersebut

- Tn. R juga mengatakan Ny. D susah dibilangin untuk berhenti minum obat sembarangan.

DO :

-Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

Ketidakpatuhan

B. Rumusan Diagnosis Keperawatan 1. Skoring

a. Nyeri Kronik (karena penyakit asam urat)

No. Kriteria Skor e

Bobo

t Nilai Pembenaran

1 Sifat masalah resiko

(14)

belum muncul signifikan, masih bisa ditolerir

2 Kemungkinan untuk diubah sebagian

1 2 1/2x2=1

Nyeri kronis (karena penyakit asam urat)

dapat di kurangi dengan mengetahui penyebab

nyeri melalui penkes 3 Potensial

masalah untuk dicegah cukup

2 1 2/3x1=2/3

Nyeri kronis (karena penyakit asam uart)

dapat dicegah dengan

pemberian informasi yang cukup dalam bentuk

pendidikan kesehatan 4 Menonjolnya

masalah ada, tetapi tidak perlu segera ditangani

1 1 1/2x1=1/2

Ada masalah nyeri kronis, namun masih bisa ditolerir oleh keluarga tetapi tidak perlu segera ditangani karena keluarga merasa sejauh ini belum ada keluhan serius mengenai penyakit

Asam urat yang diderita Ny. D

TOTAL : 2 1/6

b. Ketidakpatuhan b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami sakit

no. Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran 1 Sifat Masalah :

(15)

2 Kemungkinan masalah dapat diubah :

Msakah dapat diubah jika Ny.D mengetahui bahaya tentang kebiasaan buruknya ( minum obat sembarangan)

3 Potensial

(16)

dirasakan

TOTAL = 1 2/3

C. Prioritas Diagnosa Keperawatan/ masalah

1. Nyeri Kronik pada keluarga Tn. R khususnya Ny. D b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

2. Ketidakpatuhan keluarga Tn. R khususnya Ny. D b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

III. INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA

No Dx.

Keperawatan

Tujuan Evaluasi

TUM TUK dan NIC Kriteria Standar

1. Nyeri kronis tentang

penyakit asam

NOC : Setelah dilakukan

NIC :

1. Keluarga mampu memahami tentang

1. Respon verbal

(17)

urat

keluarga yang sakit beserta penyebab nyeri muncul

Intervensi :  Kaji pengetahuan

klien tentang penyakit dan penyebab nyeri muncul.

 Lakukan pengkajian nyeri secara

komprehensif termasuk lokasi, frekuensi, kualitas & faktor presipitasi

 Jelaskan tentang proses penyakit penyebab dan pengaturan pola makan (diit) untuk penderita asam urat melalui pendidikan kesehatan.

2. Keluarg

a mampu

mengambil keputusan untuk mencari sumber informasi tentang

pengertian dan penyebab asam urat serta penyebab nyeri muncul, termasuk lokasi, frekuensi, kualitas & faktor

presipitasi.

2. Keluarga juga mampu

mengatur pola makan (diit) untuk

penderita asam urat

3. Keluarga mencari sumber

informasi dan dukungan

(18)

Intervensi : keluarga yang sakit sesuai dengan sumber informasi kesehatan. Intervensi :

 Kurangi faktor presipitasi nyeri  Diskusikan tentang

diit atau menu makan untuk

penderita asam urat

4. Keluarg

a mampu

memodifikasi

(19)

lingkungan rumah dan mampu mengatur menu makanan bagi penderita hipertensi. Intervensi :

 Ajarkan tentang teknik non

farmakologi lain seperti : kompres air hangat/ jahe untuk mengatasi nyeri  Diskusikan

perubahan gaya hidup (pola makan dan olahraga) yang mungkin digunakan untuk mencegah komplikasi

5. Mampu

mengakses fasilitas kesehatan tentang penyakit

hipertensi dan mendapatkan pengobatan untuk kesehatannya dengan memanfaatkan pelayanan kesehatan masyarakat.

Intervensi :

anggota keluarganya yang sakit (Ny.D)

(20)

 Instruksikan kapan harus ke pelayanan  Tingkatkan istirahat 2. Ketidakpatuha

n keluarga Tn. R khususnya Ny. D b.d ketidakmampu an keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit kan terjadi kepatuhan

1. Melaporkan

penggunaan strategi untuk

menghilangkan perilaku tidak sehat dan

memakasimalkan kesehatan

Intervensi: Identifikasi penyebab yang mungkin dari perilaku ketidakpatuhan

2. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk menimbang resiko/ keuntungan dari perilaku kesehatan Intervensi :

Kaji tingkat pemahaman keluarga pada penyakit, komplikasi dan

(21)

penanganan yang disarankan

3. Keluarga mampu menggunakan layanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan Intervensi : Bantu keluarga memahami kebutuhan untuk mengikuti

penanganan sesuai dengan program dan konsekuensi akibat ketidakpatuhan

IV. IMPLEMENTASI

No Diagnosa

Keperawatan Tanggal Implementasi Evaluasi

TTD/ Nama 1. Nyeri kronis

tentang penyakit

asam urat

11 Februari 2016

- mengkaji

pengetahuan klien tentang penyakit

1. Struktur

(22)

berhubungan dengan

ketidakmampu-an keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

dan penyebab nyeri muncul.  Melakukan

pengkajian nyeri secara

komprehensif termasuk lokasi, frekuensi, kualitas & faktor presipitasi

mahasiswa

b) Keluarga Tn. R mengerti maksud dan tujuan kunjungan hari ini

2. Proses

a) Keluarga dapat terlihat aktif dalam diskusi

b) Keluarga dapat menunjukkan minat terhadap kegiatan atau tindakan yang dapat dilakukan c) Keluarga dapat

memberikan respon verbal dan non verbal yang baik

(23)

12 Februari 2016

 menjelaskan tentang

proses penyakit penyebabm tanda dan gejala serta penanganannyeride ngan kompres jahe melalui pendidikan kesehatan.

kecapaian

Q : senat- senut

R : menjalar dari kaki ke pinggang

S : skala 3

T : sering, kambuh saat berjalan jauh dan bangun tidur

1. Struktur

a) Keluarga Tn. R dapat bekerjasama dengan mahasiswa

b) Keluarga Tn. R khususnya Ny. D mengerti maksud dan tujuan kunjungan hari ini

2. Proses

a) Keluarga dapat terlihat aktif dalam diskusi

b) Keluarga dapat menunjukkan minat terhadap kegiatan atau tindakan yang dapat dilakukan c) Keluarga dapat

(24)

d) Keluarga kooperatif selama kegiatan berlangsung e) Keluarga bersedia

mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan tentang penyakit asam urat dan

penanganan nyeri dengan kompres jahe 3. Hasil

a) Keluarga mampu menjelaskan

pengertian asam urat b) Keluarga dapat

menyebutkan penyebab asam urat c) Keluarga dapat

menyebutkan tanda tanda dan gejala asam urat

d) Keluarga mampu menjelaskan

penyebab nyeri (pegel-pegel) yang dirasakan oleh Ny. D e) Keluarga mampu

mendemonstrasikan kembali kompres jahe

(25)

keluarga Tn. R khususnya Ny. D b.d

ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit

2016 memahami

kebutuhan untuk mengikuti

penanganan sesuai dengan program dan konsekuensi akibat

ketidakpatuhan

- Mengecek asam urat

c) Keluarga Tn. R dapat bekerjasama dengan mahasiswa

d) Keluarga Tn. R mengerti maksud dan tujuan kunjungan hari ini

2. Proses

f) Keluarga dapat terlihat aktif dalam diskusi

g) Keluarga dapat menunjukkan minat terhadap kegiatan atau tindakan yang dapat dilakukan h) Keluarga dapat

memberikan respon verbal dan non verbal yang baik

(26)

Referensi

Dokumen terkait

In this course the student will learn the meaning and the use of statistics, descriptive vs inferential statistics, type of data, frequency distribution, central tendency, measure

[r]

Obat Sipilis Ampuh Herbal Sembuhkan Sipilis Dalam Waktu Singkat ~ Penyakit sifilis ditandai dengan gejala munculnya luka pada daerah kelamin, bisa juga mulut

2) Pharyngeal dan difteri tonsillar : Tempat yang paling umum adalah infeksi faring dan tonsil. Awal gejala termasuk malaise, sakit tenggorokan, anoreksia, dan demam yang tidak

Beberapa pandangan para siswa yang setuju mengatakan bahwa mereka sangat antusias bahwa melalui materi yang diajarkan di komputer, materi matematika akan lebih mudah untuk

SDS = parameter respons spektral percepatan disain pada perioda pendek SD1 = parameter respons spektral percepatan disain pada perioda 1 detik SMS = parameter spektrum

hubungan waktu dengan efisiensi sistem dapat dilihat, efisiensi sistem dengan menggunakan ketiga variasi massa fluida kerja mula-mula, dengan ketinggian head pemompaan 2

Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Metro sesuai dengan visi Rumah Sakit untuk menjadi Rumah Sakit terbaik dalam bidang  pelayanan dan