ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN. R KHUSUSNYA NY. D DENGAN ASAM URAT
DI RT 04 RW 08 KELURAHAN KARANG KLESEM PURWOKERTO SELATAN
Disusun oleh : KIKI ARIFAH
P17420213014
KELAS 3 A / SEMESTER VI
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
2016
KHUSUSNYA NY. D DENGAN ASAM URAT DI RT 04 RW 08 KELURAHAN KARANG KLESEM
PURWOKERTO SELATAN
I. PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : Selasa, 09 Februari 2016 Waktu : Pukul 16.00 WIB s.d selesai
Tempat : Rumah Tn.R RT 04 RW08 Kelurahan Karang Klesem
A. Data Keluarga
1. Identitas Kepala Keluarga
a. Nama KK : Tn. R
b. Umur : 58 tahun
c. Jenis Kelamin : Laki- laki
d. Alamat : RT 04 RW 08 Karang Klesem e. Pekerjaan KK : Buruh
f. Pendidikan KK : SD 2. Komposisi Anggota Keluarga
No Nama J. Klm Hub.dg KK Umur Pend Pekerjaan Status kes 1. Ny. D P Istri 56 th SD Buruh Atritis Gout 2. Sdr. R L Anak ke -3 26 th SD Buruh Sehat
Keterangan :
: laki-laki : meninggal
: perempuan : klien
: garis pernikahan : tinggal serumah : garis keturunan
3. Tipe Keluarga :
Keluarga inti, karena dalam keluarga terdiri dari suami, istri dan anak. 4. Kewarganegaraan/Suku Bangsa :
Indonesia/Jawa
5. Agama :
Islam
6. Status sosial ekonomi keluarga :
Penghasilan keluarga ± Rp 750.000,00 per bulan yang diperoleh dari hasil kerja Tn. R Menurut pengakuan keluarga, penghasilan tersebut sebenarnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Tetapi karena keluarga mendapat dana dari pemberian anaknya maka untuk memenenuhi kebutuhan sehari – hari dapat tercukupi. Secara rincian, pengeluaran keluarga
untuk kebutuhan listrik dan air ± Rp 100.000,00 dan kebutuhan rumah tangga lainnya ± Rp 650.000,00.
7. Aktivitas rekreasi keluarga :
Kegiatan rekreasi keluarga yang biasa dilakukan adalah berkunjung ke tempat saudara ketika ada waktu luang terutama lebaran. Keluarga Tn. R sering berkunjung ke rumah saudara karena banyak sanak saudaranya yang masih satu kelurahan dengannya. Waktu luang Tn. R digunakan untuk merawat burung peliharaannya sedangkan Ny. D lebih memilih bermain dengan cucunya.
B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga 1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Tahap VI yaitu keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan karena anak pertama dan kedua dari Tn. R sudah menikah dan meninggalkan rumah sedangkan anak terakhirnya masih tinggal bersama Tn. R dan belum menikah 2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah mempertahankan keintiman pasangan dan menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak - anaknya. Hal ini dibuktikan dengan terkadang dalam keluarga terjadinya perbedaan persepsi antara suami dan istri sehingga sering memperdebatkan masalah yang sepele. Rumah kedua anak Tn. R yang sudah berumah tangga juga berdekatan dengan kediaman rumah Tn. R.
3. Riwayat kesehatan keluarga inti :
P : Nyeri karena kecapaian Q : senat- senut
R : menjalar dari kaki ke pinggang S : skala 3
T : sering, kambuh saat berjalan jauh dan bangun tidur
Tn. R mengatakan dalam 3 bulan terakhir mengatakan mengeluh cengeng di daerah leher dan pusing tetapi Tn. R mengatakan tidak memiliki riwayat hipertensi.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :
Dalam keluarga Tn R dan Ny. D tidak ada keluarga yang memiliki riwayat penyakit menular dan menahun seperti TBC, DM dan HIV/ AIDS. Orang tua dari Tn.R dan Ny. D tinggal ibu kandungnya saja sedangkan ayah Tn. R dan Ny. D sudah meninggal dunia. Menurut Tn. R ayahnya meninggal karena sudah tua sedangkan ayah mertuanya meninggal secara mendadak seperti terkena angin duduk.
C. Keadaan lingkungan 1. Karakteristik rumah :
Rumah Tn.R merupakan rumah dengan kepemilikan sendiri, dengan luas rumah 69 m² . Tipe rumah permanen dengan 7 ruangan yang terdiri dari ( ruang tamu, ruang keluarga, dapur + ruang makan, 3 kamar tidur, 1 kamar mandi + wc dan gudang ). Untuk pemanfaatan ruangan, keluarga Tn.R memanfaatkan dengan baik dan dengan penerangan yang cukup, ada 8 jendela dilengkapi dengan ventilasi, jendela tersebut selalu dibuka setiap pagi dan ditutup diwaktu sore.
RT
RK
K K K K
RM & D KM & WC
U
U Denah rumah :
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW :
Tetangga di sekitar rumah cenderung berhubungan dengan baik. Dibuktikan dengan adanya kegiatan atau perkumpulan antar warga seperti arisan Dasa Wisma, arisan RT, arisan RW dan pengajian rutin 1 minggu sekali. Seluruh anggota keluarga Tn. R juga aktif mengikuti kegiatan di masyarakat.
3. Mobilitas keluarga :
Keluarga ini tidak pernah pindah tempat tinggal dalam 1 tahun terakhir. Tn. R bekerja sebagai buruh sedangkan Ny. D bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai pekerjaan sampingan sebagai buruh. Anak terakhir Tn. R juga sudah bekerja.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Keluarga ini rutin mengikuti kegiatan di masyarakat. Tn. R selalu mengikuti perkumpulan rutin bapak-bapak setiap bulannya. Istrinya aktif mengikuti arisan RT dan dasawisma setiap satu bulan sekali dan aktif mengikuti pengajian rutin setiap 1 minggu sekali di akhir minggu.
Keterangan :
T : teras KM : kamar mandi
RT : ruang tamu D : dapur
K : kamar
RK : ruang keluarga
RM : ruang makan
5. Sistem pendukung keluarga :
Jumlah keluarga Tn. R adalah 3 orang dengan Ny. D menderita Artritis Gout, dan akhir-akhir ini sering kambuh. Sementara Tn. R mengeluh 3 bulan terakhir merasa cengeng di leher. Keluarga memiliki 2 buah kendaraan bermotor yang biasanya digunakan oleh Tn. R untuk bekerja dan anak bungsunya untuk pergi ke bekerja. Keluarga memiliki sebuah ruangan keluarga yang biasanya digunakan untuk berkumpul dengan keluarga disaat senggang. Di ruang keluarga tersebut ada sebuah televisi yang biasanya ditonton bersama keluarga saat sore hari atau pada saat malam hari. Keluarga juga selalu mengikuti semua kegiatan di masyarakat seperti arisan RT dan RW, arisan Dasawisma dan pengajian mingguan.
D. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga :
Keluarga mengatakan, jika ada masalah dalam keluarga yang paling dominan sebagai pengambil keputusan adalah Tn.R (KK), akan tetapi Tn. R selalu membicarakankan masalahnya kepada istrinya terlebih dahulu setelah itu baru musyawarahkan kepada anggota keluarga lainnya.
2. Struktur peran :
Tn.R adalah kepala keluraga dan suami dari Ny. D. Dalam keluarga Tn.R juga sebagai pencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan keluarganya dan sebagai pengambil keputusan di dalam keluarganya serta membantu mengurus urusan RT. Ny.D adalah ibu rumah tanggga dan istri dari Tn. R, peran Ny.D juga sebagai pengasuh dan pendidik bagi anaknya, sebagai pengatur dalam urusan rumah tangga dan pencari nafkah tambahan bagi keluarganya .
Sdr.R adalah anak terakhir (bungsu) di keluarga Tn. R dan sebagai pencari nafkah tambahan bagi keluarganya. Rumah Keluarga Tn. R hanya ditinggali 3 orang yaitu Tn. R, Ny. D dan Sdr. R sebagai anak bungsu.
3. Struktur Kekuatan Keluarga
Gout. Pengobatan yang dilakukan Ny. D untuk mengatasi penyakitnya adalah denagn menggunakan obat warung dan pengobatan herbal.
4. Nilai atau norma keluarga :
Nilai dan norma yang berlaku di keluarga menyesuaikan dengan nilai agama yang dianut yaitu agama islam dan norma yang berlaku di lingkungannya.
E. Fungsi keluarga 1. Fungsi afektif :
Tn. R mengatakan bahwa dalam keluarga saling menyayangi dibuktikan dengan anak- anaknya yang sudah menikah tinggal satu komplek dengan Tn. R sehingga keluarga tinggal berdekatan Tn. R tidak terlalu mencampui urusan pribadi anak terakhirnya karena Tn. R sudah menganggap anak bungsunya sudah dewasa. Keluarga selalu mengajarkan sopan santun dan saling menghormati antar sesama terutama dalam lingkungan keluarga.
2. Fungsi sosial :
Keluarga selalu mengajarkan dan menekankan bagaimana berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya yaitu agama islam. Dalam kehidup sehari – hari keluarga Tn. R juga mengikuti norma dan aturan yang berlaku di lingkungan sekitarnya.
3. Fungsi perawatan kesehatan : a. Mengenal masalah kesehatan
Ny. D kurang mengetahui tentang penyakit atritis gout yang dideritanya, Ny. D hanya mengetahui bahwa beliau merasa pegal-pegal terutama di pergelangan kedua kaki setelah berjalan jauh. Ny. D juga tidak pernah menyadari tanda dan gejala yang ada saat beliau menderita penyakit atritis goaut, Ny. D hanya merasakan pegel di akaki kemudian menjalar ke daerah pinggang. Ny. D menganggap bahwa pegal – pegalnya adalah sakit yang biasa saja.
b. Mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat
berobat dengan obat warung tetapi jika penyakitnya semakin parah T. R hanya membawa anggota keluarga yang sakit ke matri atau puskemas. Keluarga hanya akan membawa anggota keluarganya ke fasilitas kesehatan jika sudah tidak tertahan lagi.
c. Merawat anggota yang sakit
Apabila ada anggota keluarga yang sakit yang berperan utama saat merawat anggota keluarga dirumah adalah ibu. Ny. D hanya memahami penyakit yang ringan-ringan seperti panas, mual dan muntah, pusing dan batuk serta pilek. Apabila salah satu anggota keluarga ada yang menderita penyakit seperti itu, Ny. D biasanya memberikan obat yang bisa didapatkan di warung. Pengobatan yang biasa dilakukan Ny. D untuk menyembuhkan pegal – pegalnya adalah obat herbal. Tn. R mengatakan Ny. D memiliki kebiasaan minum obat warung 3-4 kali dalam seminggu dan meminum obat sembarangan yang ada di rumah tanpa mengetahui kegunaan obat tersebut.
Tn. R sering menegur Ny. D untuk tidak minum obat sembarangan. d. Memelihara lingkungan yang sehat
Keluarga memanfaatkan fasilitas sumur gali sebagai sumber air bersih. Keluarga juga memiliki 1 septic tank yang berada di samping rumah. Keluarga juga selalu membersihkan halaman di sekitar rumah dan selalu membuang sampah di tempat sampah.
e. Menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat
Tn. K memiliki anak sebanyak 3 orang, anak pertamadan kedua sudah menikah sedangkan anak ke tiga/ bungsu masih tinggal 1 rumah dengan Tn. R. Ny. D sudah masuk dalam masa menopouse.
5. Fungsi ekonomi :
Penghasilan dari Tn. R sebanyak ± Rp 750.000,- . Dengan penghasilan itu, keluarga mampu mencukupi kebutuhan primer dan sekunder keluarga juga sudah memiliki rumah permanen yang sekarang ditinggali. Secara rincian, pengeluaran keluarga untuk kebutuhan listrik dan air ± Rp 100.000,00 dan kebutuhan rumah tangga lainnya ± Rp 650.000,00.
F. Stress dan koping keluarga 1. Stressor yang dimiliki
a. Stressor jangka pendek
Dalam waktu 6 bulan terakhir keluarga memiliki masalah tentang kesehatan salah satu anggota keluarganya yaitu Ny. D. Selain penyakit Ny. D yaitu asam urat, Tn. R juga mengatakan terkadang berselisih dengan Ny. D karena kebiasaan Ny. D yang sering manggunakan obat sembarangan ( jika ada obat dirumah Ny. D akan meminumnya). b. Stressor jangka panjang
Dalam keluarga Tn. R tidak memiliki stressor jangka panjang yang dapat menganggu kelangsungan hidup keluarga Tn. R.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga mampu merespon stressor dengan baik, apabila keluarga mendapatkan masalah keluarga selalu menyelesaikan masalah dengan baik. 3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga selalu dapat menerima dengan lapang dada jika ada hal-hal yang kurang baik terjadi. Kebiasaan keluarga saat menghadapi masalah adalah dengan usaha dan berdoa.
Di dalam keluarga Tn. R tidak ada koping yang disfungsional, hanya saja Tn. R akan memarahi anaknya jika anaknya melakukan hal yang salah.
G. Pemeriksaan
1. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Tn. R Ny. D Sdr. R
TTV :
Kepala : Mesochepale Mesochepale Rambut Pendek, sedikit
beruban
Panjang, beruban
Mata Simetris, anemis (-), tidak ikterik
Simetris, anemis (-), tidak ikterik Hidung Cuping hidung (-),
tidak ada polip
Cuping hidung (-), tidak ada polip Telinga Simetris, tidak ada
serumen berlebih
Simetris, tidak ada serumen berlebih Mulut & gigi Membran mukosa
lembab, gigi ada yang tanggal
Membran mukosa lembab, gigi utuh
Leher Pembesaran kelenjar tiroid (-)
Pembesaran kelenjar tiroid (-) Dada Simetris, nyeri
tekan (-), lesi (-),lesi (-), wheezing (-), ronki (-)
Simetris, nyeri tekan (-), lesi (-) wheezing (-), ronki (-)
(-), tidak ada lesi tekan (-), lesi (-) Punggung lesi (-) Lesi (-)
Genetalia Laki- laki Perempuan Ekstermitas Baik
5 5 5 5
Akral hangat, tidak ada oedem
Baik 5 5 5 5
Akral hangat, tidak ada oedem, nyeri tekandi bagian sendi kedua kaki
2. Pemeriksaan laboratorium
Hasil pemeriksaan asam urat Ny. D : 6,5 mg/ dl
H. Harapan Keluarga
Keluarga berharap dengan adanya tenaga kesehatan yang berkunjung kerumah bisa memberikan obat untuk menyembuhkan penyakit yang di derita Ny.D
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
A. Analisa Data
DATA ETIOLOGI PROBLEM
DS :
- Ny. D mengatakan mengeluh nyeri di bagian sendi kedua kaki
P : Nyeri karena kecapean
Q : senat- senut
R : menjalar dari kaki ke pinggang
S : skala 3
T : sering, kambuh saat berjalan jauh dan
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
bangun tidur DO :
- Usia Ny. D 47 tahun
- KU : baik
- Kesadaran : Compos mentis
- TTV:
TD : 130/80 mmHg N : 80 x / mnt RR : 18 x/ mnt
- Hasil Pemeriksaan asam urat Ny. D : 6,5 mg/ dl
DS :
- Tn. R mengatakan Ny. D mempunyai kebiasaan meminum obat yag ada di rumah tanpa mengetahui kegunaan obat tersebut
- Tn. R juga mengatakan Ny. D susah dibilangin untuk berhenti minum obat sembarangan.
DO :
-Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Ketidakpatuhan
B. Rumusan Diagnosis Keperawatan 1. Skoring
a. Nyeri Kronik (karena penyakit asam urat)
No. Kriteria Skor e
Bobo
t Nilai Pembenaran
1 Sifat masalah resiko
belum muncul signifikan, masih bisa ditolerir
2 Kemungkinan untuk diubah sebagian
1 2 1/2x2=1
Nyeri kronis (karena penyakit asam urat)
dapat di kurangi dengan mengetahui penyebab
nyeri melalui penkes 3 Potensial
masalah untuk dicegah cukup
2 1 2/3x1=2/3
Nyeri kronis (karena penyakit asam uart)
dapat dicegah dengan
pemberian informasi yang cukup dalam bentuk
pendidikan kesehatan 4 Menonjolnya
masalah ada, tetapi tidak perlu segera ditangani
1 1 1/2x1=1/2
Ada masalah nyeri kronis, namun masih bisa ditolerir oleh keluarga tetapi tidak perlu segera ditangani karena keluarga merasa sejauh ini belum ada keluhan serius mengenai penyakit
Asam urat yang diderita Ny. D
TOTAL : 2 1/6
b. Ketidakpatuhan b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami sakit
no. Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran 1 Sifat Masalah :
2 Kemungkinan masalah dapat diubah :
Msakah dapat diubah jika Ny.D mengetahui bahaya tentang kebiasaan buruknya ( minum obat sembarangan)
3 Potensial
dirasakan
TOTAL = 1 2/3
C. Prioritas Diagnosa Keperawatan/ masalah
1. Nyeri Kronik pada keluarga Tn. R khususnya Ny. D b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
2. Ketidakpatuhan keluarga Tn. R khususnya Ny. D b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
III. INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA
No Dx.
Keperawatan
Tujuan Evaluasi
TUM TUK dan NIC Kriteria Standar
1. Nyeri kronis tentang
penyakit asam
NOC : Setelah dilakukan
NIC :
1. Keluarga mampu memahami tentang
1. Respon verbal
urat
keluarga yang sakit beserta penyebab nyeri muncul
Intervensi : Kaji pengetahuan
klien tentang penyakit dan penyebab nyeri muncul.
Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi, frekuensi, kualitas & faktor presipitasi
Jelaskan tentang proses penyakit penyebab dan pengaturan pola makan (diit) untuk penderita asam urat melalui pendidikan kesehatan.
2. Keluarg
a mampu
mengambil keputusan untuk mencari sumber informasi tentang
pengertian dan penyebab asam urat serta penyebab nyeri muncul, termasuk lokasi, frekuensi, kualitas & faktor
presipitasi.
2. Keluarga juga mampu
mengatur pola makan (diit) untuk
penderita asam urat
3. Keluarga mencari sumber
informasi dan dukungan
Intervensi : keluarga yang sakit sesuai dengan sumber informasi kesehatan. Intervensi :
Kurangi faktor presipitasi nyeri Diskusikan tentang
diit atau menu makan untuk
penderita asam urat
4. Keluarg
a mampu
memodifikasi
lingkungan rumah dan mampu mengatur menu makanan bagi penderita hipertensi. Intervensi :
Ajarkan tentang teknik non
farmakologi lain seperti : kompres air hangat/ jahe untuk mengatasi nyeri Diskusikan
perubahan gaya hidup (pola makan dan olahraga) yang mungkin digunakan untuk mencegah komplikasi
5. Mampu
mengakses fasilitas kesehatan tentang penyakit
hipertensi dan mendapatkan pengobatan untuk kesehatannya dengan memanfaatkan pelayanan kesehatan masyarakat.
Intervensi :
anggota keluarganya yang sakit (Ny.D)
Instruksikan kapan harus ke pelayanan Tingkatkan istirahat 2. Ketidakpatuha
n keluarga Tn. R khususnya Ny. D b.d ketidakmampu an keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit kan terjadi kepatuhan
1. Melaporkan
penggunaan strategi untuk
menghilangkan perilaku tidak sehat dan
memakasimalkan kesehatan
Intervensi: Identifikasi penyebab yang mungkin dari perilaku ketidakpatuhan
2. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk menimbang resiko/ keuntungan dari perilaku kesehatan Intervensi :
Kaji tingkat pemahaman keluarga pada penyakit, komplikasi dan
penanganan yang disarankan
3. Keluarga mampu menggunakan layanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan Intervensi : Bantu keluarga memahami kebutuhan untuk mengikuti
penanganan sesuai dengan program dan konsekuensi akibat ketidakpatuhan
IV. IMPLEMENTASI
No Diagnosa
Keperawatan Tanggal Implementasi Evaluasi
TTD/ Nama 1. Nyeri kronis
tentang penyakit
asam urat
11 Februari 2016
- mengkaji
pengetahuan klien tentang penyakit
1. Struktur
berhubungan dengan
ketidakmampu-an keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
dan penyebab nyeri muncul. Melakukan
pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi, frekuensi, kualitas & faktor presipitasi
mahasiswa
b) Keluarga Tn. R mengerti maksud dan tujuan kunjungan hari ini
2. Proses
a) Keluarga dapat terlihat aktif dalam diskusi
b) Keluarga dapat menunjukkan minat terhadap kegiatan atau tindakan yang dapat dilakukan c) Keluarga dapat
memberikan respon verbal dan non verbal yang baik
12 Februari 2016
menjelaskan tentang
proses penyakit penyebabm tanda dan gejala serta penanganannyeride ngan kompres jahe melalui pendidikan kesehatan.
kecapaian
Q : senat- senut
R : menjalar dari kaki ke pinggang
S : skala 3
T : sering, kambuh saat berjalan jauh dan bangun tidur
1. Struktur
a) Keluarga Tn. R dapat bekerjasama dengan mahasiswa
b) Keluarga Tn. R khususnya Ny. D mengerti maksud dan tujuan kunjungan hari ini
2. Proses
a) Keluarga dapat terlihat aktif dalam diskusi
b) Keluarga dapat menunjukkan minat terhadap kegiatan atau tindakan yang dapat dilakukan c) Keluarga dapat
d) Keluarga kooperatif selama kegiatan berlangsung e) Keluarga bersedia
mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan tentang penyakit asam urat dan
penanganan nyeri dengan kompres jahe 3. Hasil
a) Keluarga mampu menjelaskan
pengertian asam urat b) Keluarga dapat
menyebutkan penyebab asam urat c) Keluarga dapat
menyebutkan tanda tanda dan gejala asam urat
d) Keluarga mampu menjelaskan
penyebab nyeri (pegel-pegel) yang dirasakan oleh Ny. D e) Keluarga mampu
mendemonstrasikan kembali kompres jahe
keluarga Tn. R khususnya Ny. D b.d
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit
2016 memahami
kebutuhan untuk mengikuti
penanganan sesuai dengan program dan konsekuensi akibat
ketidakpatuhan
- Mengecek asam urat
c) Keluarga Tn. R dapat bekerjasama dengan mahasiswa
d) Keluarga Tn. R mengerti maksud dan tujuan kunjungan hari ini
2. Proses
f) Keluarga dapat terlihat aktif dalam diskusi
g) Keluarga dapat menunjukkan minat terhadap kegiatan atau tindakan yang dapat dilakukan h) Keluarga dapat
memberikan respon verbal dan non verbal yang baik