• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan kondisi psikologis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "hubungan kondisi psikologis"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA KONDISI PSIKOLOGIS,

TINGKAT KECUKUPAN ENERGI, PROTEIN

DAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK

DENGAN STATUS GIZI LANSIA

DI PANTI WREDA HARAPAN IBU

GONDORIYO SEMARANG

Artikel Penelitian

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

studi pada Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran

Universitas Diponegoro

disusun oleh :

AGAVITA CENDY AGUSTIEN

G2C206001

PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

(2)

THE CORRELATION OF PSYCHOLOGICAL CONDITION, ENERGY - PROTEIN

INTAKE, AND PHYSICAL ACTIVITY WITH ELDERLY NUTRITIONAL STATUS IN

HARAPAN IBU ELDERLY HOME

Agavita Cendy Agustien * Yekti Wirawanni**

ABSTRACT

Introduction : The increase in life expectancy and improved health service will automatically increase the number of elderly living in a country. This situation should be followed by increase attention and priority on health services directed to the elderly to improve their health and nutritional status. Meeting the elderly energy and nutrients need should receive special attention in order to avoid excessive catabolism. Due to the psychological as well as socio-economic changes, some elderly maybe at risk of not able to meet their nutritional requirements. Objective of the study is find the association between energy and protein intake, physical activity, psychological condition and nutritional status in the elderly was done in Harapan Ibu elderly home Semarang.

Objectives : To analize factors related to elder nutritional status.

Methods :This study was an analytical descriptive research with cross-sectional design. The sample was taken by using purposive sampling method. The analysis was done by using Pearson product moment and partial correlation analysis. Energy and protein intake was taken by using FFQ (Food Frequency Quantitative), physical activity by 24 hour recall, psychological condition was taken by using GDS (Geriatric Depression Scale) and nutritional status by using BMI (Body Mass Index).

Result : In this research 28 sample there were 82,14% included young elderly, 64,28% sample classified less energy intake, 39,28% sample have moderate protein intake, 67,85% sample have light physical activity, 64,2% sample at risk depression and 46,42 % sample obesity. Conclusion : Factors which related to elder nutrition status are direct factors that are energy, protein intake and physical activity level. There were no significantly of psychological condition and energy, protein intake, physical activity level, nutritional status.

Key word : elderly, energy and protein intake, physical activity, psychological condition and nutritional status

(3)

HUBUNGAN ANTARA KONDISI PSIKOLOGIS,

TINGKAT KECUKUPAN ENERGI - PROTEIN

DAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI LANSIA

DI PANTI WREDA HARAPAN IBU GONDORIYO SEMARANG

Agavita Cendy Agustien * Yekti Wirawanni**

ABSTRAK

Latar Belakang : Peningkatan harapan hidup dan kemajuan pelayanan kesehatan secara otomatis akan membuat jumlah lansia meningkat. Banyak perubahan yang terjadi pada lansia baik secara psikologi maupun fisiologi yang dapat mengakibatkan terjadinya malnutrisi. Keadaan ini harus diimbangi dengan meningkatnya perhatian dan prioritas terhadap pelayanan kesehatan yang mempengaruhi status kesehatan dan status gizi. Berdasarkan alasan itulah peneliti ingin mengetahui hubungan antara kondisi psikologis, tingkat kecukupan energi, protein dan tingkat aktivitas fisik terhadap status gizi lansia. Penelitian ini dilakukan di Panti Wreda Harapan Ibu Kelurahan Gondoriyo Semarang.

Tujuan : Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi lansia.

Metode : Penelitian ini termasuk dalam lingkup keilmuan gizi masyarakat, dan merupakan penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan crossectional. Uji yang digunakan adalah Pearson product moment untuk analisis bivariat dan korelasi partial untuk analisis multivariat. Instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat kecukupan energi dan protein adalah FFQ (Food Frequency Quantitative), data aktivitas fisik lansia diperoleh dengan menggunakan recal aktivitas fisik, kondisi psikologis dengan menggunakan form GDS (Geriatric Depression Scale) dan data status gizi diperoleh dengan menggunakan IMT.

Hasil : Berdasarkan penelitian ini 82,14% lansia termasuk young elderly, 64,28 % sampel termasuk dalam tingkat kecukupan energi kurang, 69,28% lansia termasuk kategori tingat kecukupan protein sedang, 67,85 % aktivitas fisik sampel tergolong ringan, 64,2 % sampel beresiko mengalami depresi dan 46,42 % lansia mengalami kelebihan obesitas.

Kesimpulan : Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara tingkat kecukupan energi, protein dan aktivitas fisik terhadap status gizi. Namun hubungan antara kondisi psikologis dengan tingkat kecukupan energi, protein, tingkat aktivitas fisik dan status gizi tidak bermakna.

Kata kunci : Lansia, status gizi, tingkat kecukupan energi, protein, aktivitas fisik, kondisi psikologis.

Referensi

Dokumen terkait

Judul Tesis : HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI DAN INTAKE ZAT GIZI DENGAN TINGGI BADAN ANAK BARU MASUK SEKOLAH (TBABS) PADA DAERAH ENDEMIS GAKY DI KECAMATAN PARBULUAN

Stakeholders tersebut dapat merupakan sistem sosial yang terdiri atas tokoh masyarakat, kontak tani, penyuluh, dan unit pelayanan teknis (UPT). Selain itu, dukungan sumberdaya

Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan total perusahaan sampel sebanyak 15 dengan kriteria perusahaan manufaktur yang

18. Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain tadi, letakan tangan yang lain dikepala bayi

Pada hari ini Kamis tanggal Dua Belas bulan Mei tahun Dua Ribu Enam Belas (12-05-2016), kami yang bertanda tangan di bawah ini Kelompok Kerja 17 Unit Layanan Pengadaan (ULP)

Berdasarkan pengertian istilah di atas, maka yang dimaksud dengan pengaruh media pembelajaran audio-visual terhadap minat belajar siswa dalam pembelajaran

Hal tersebut menunjukkan bahwa meskipun upaya reklamasi dan teknik budidaya yang diterapkan di lahan salin dapat menghasilkan diameter batang yang sama dengan tebu di

Alasan: Persiapan alat yang lengkap sesuai dengan prosedur saat memerlukan tindakan juga sangat diperlukan untk menghindrkan dari kecelakaan kerja, jika alat-alat