• Tidak ada hasil yang ditemukan

Resume Model Regresi Linier berganda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Resume Model Regresi Linier berganda "

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Resume Model Regresi

Linier

Oleh:

Ivana Gabriella (111810101021)

Rimbi Puspita Dini (111810101037)

Lailatul Putri S. (111810101040)

(2)

Model Regresi Linier

3.1 Model Linier

Missal Y menunjukkan variabel yang dihubungkan dengan K variabel bebas 1, ,

dari fungsi .

= 1, , + (3.1) Ketika linier, persamaan (3.1) ditulis

= 1 1+ + + (3.2)

yang disebut model regresi linier.

3.2 Prinsip Kuadrat Terkecil Biasa (OLS)

Misal B himpunan vektor-vektor . Kita punya =ℝk. untuk mencari = ( 1, , ) dari B yaitu meminimumkan jumlah kuadrat-kuadrat residual.

= 2

=1

= = −

(3.7)

diberikan oleh X dan y

= + ′ ′ −2 ′ ′

(3.8) dan diturunkan terhadap

= 2 −2

(3.9) 2

2 = 2

(3.10) Penyamaan derivatif pertama sampai nol disebut persamaan normal

=

(3)

Teorema 3.1

(i) = , dugaan dari y, memiliki nilai yang sama untuk semua solusi =

(ii) , jumlah persamaan yang didefinisikan di (3.7), mencapai minimum untuk beberapa solusi =

Bukti :

(i) = + −

= (w independen) dengan =

(ii) = − + − − + −

= − − + − ′ ′ − + 2 − ′ ′( − )

= − − + − ( − ) , gunakan (3.11)

=

= −2 + ′ ′

= =

(3.14) 3.3 Sifat-Sifat Geometri dari OLS

Untuk X matriks TxK, didefinisikan daerah kolom

ℛ( ) = θ:θ= Xβ ,βϵℝK

merupakan daerah bagian ℝT. Jika x = X′X 1/2 untuk x∈ ℝT, prinsip kuadrat terkecil sama seperti meminimumkan y−θ untuk θ∈ ℛ( ).

Teorema 3.2

Nilai minimum dari y−θ untuk θ∈ ℛ( ) dicapai pada � yaitu ( − � ) ⊥ ℛ( ) oleh karena itu − � vektor ortogonal dari ℛ( ) ketika � proyeksi ortogonal y pada ℛ( )

sehingga menghasilkan eksplisit

� = � =

(4)

bukti :

misal θ∈ ℛ( ) sedemikian hingga ( − � )⊥ ℛ( ), sehingga − � = 0.

− � 2 = − � +� − � − � +� − �

= − � − � + � − � � − � − � 2

Karena syarat − � − � habis menggunakan kondisi yang ortogonal. Minimum dicapai ketika � =� .

3.4 Estimasi Tak Bias Linier Terbaik

3.4.1 Teorema Dasar

= 0 , =�2

(3.17) dan X telah ditentukan atau matriks non stokastik berorder TxK, dengan rank lengkap K.

Lemma 3.3

Misal T statistik sehingga =� , � < , �(. ) menyatakan varians, dan dimana � merupakan parameter skalar. Kondisi perlu dan cukup T adalah MVUE (estimator tak bias varians minimum) dari parameter � adalah

, = 0 ∀ sehingga = 0 dan �( ) <

(3.18) Bukti perlu :

Misal T MVUE dan t sedemikian hingga = 0 dan �( ) < . + tak bias � untuk setiap ∈ ℝ dan

� + = � + 2+ 2 ,

⇒ 2+ 2 , 0

⇒ , = 0

Bukti cukup :

Misal estimator tak bias dengan varians terbatas − sedemikian hingga − = 0 ,

�( − ) < , dan

� = � + − =� +� − + 2 , −

(5)

Misal = ( 1, , ) estimasi tak bias dari parameter vektor � = �1, ,� , dimana T estimator alternatif 0 .

0

(3.22) Diperoleh persamaan karakteristik MDUE t dari � pada �0 :

, �0 = 0 ∀ sehingga � = 0 ∀�

(3.23) Misal + fungsi linier dengan dugaan nol maka

+ = + = 0 ∀

⇒ = 0, = 0 ∈ ℛ( )

dimana Z matriks yang direntangkan pada kolom daerah ortogonal ℛ( ) dengan rank(Z)=T-rank(X)

(6)

Teorema 3.5

MDLUE (estimator linier tak bias sebaran minimum) dari adalah

= −1

(3.26) seperti estimator kuadrat terkecil dan sebaran matriks minimum adalah

�2 −1 Jika MDLUE gunakan persamaan (3.23)

(7)

Bukti :

Misal estimator tak bias ′ maka

= = ′ ⇒ = ′

, ′ =�2 = 0⇒ = ′ untuk beberapa B.

Maka = ′ = ′ = ′ , memberikan = ′ ′ − memiliki satu solusi, dan

= ′ ′ ′ − ′. MDLUE dari ′ adalah

= ′ ′ − ′ = ′ sehingga ( ′ ) =�2 ′ ′ − .

bukan estimasi tapi dapat digunakan untuk menghitung estimasi-estimasi terbaik fungsi parametrik yang dapat diestimasikan.

3.4.2 Estimator Linier

Definisi 3.7 disebut estimator homogen dari jika = 0, dilain sisi disebut inhomogeneous.

Fungsi kuadrat dari variabel acak adalah

, , = − ′ − (3.39)

dimana adalah simetris dan 0 × -matrik.

Definisi 3.8 Persamaan Kuadrat dari sebuah estimator dari adalah terbatas sebagai

, , = − ′ − (3.40)

Definisi 3.9 (R(A) superior) sebuah estimator 2 dari disebut ( ) superior atau sebuah ( )-peningkatan dari estimator yang lain 1 dari jika

1, , − 2, , 0 (3.41)

3.4.3 Kesalahan Rata-Rata Dispersi

Kesalahan rata-rata disperse didefinisikan sebagai matrik

, = − − ′ (3.42)

(8)

� = − − ′ (3.43) jika = , maka akan disebut tak bias untuk . Jika ≠ , maka disebut bias. Perbedaan dari dan adalah

, = − (3.44)

jika tak bias, maka , = 0

Berikut ini merupakan dekomposisi dari kesalahan pembubaran rataan:

, = − + − − + − ′ =

� + , , ′ (3.45)

Hal tersebut adalah kesalahan pembubaran rataan dari sebuah estimator adalah jumlah dari kovarian matriks dan akar bias.

MDE superior

Definisi 3.10 (criteria I MDE) diberikan 1 dan 2 sebagai dua estimator dari . Kemudian 2 disebut MDE-superior ke 1(atau 2 disebut peningkatan MDE dari 1) jika turunan dari matriks MDE adalah nonnegatif terbatas, jika

∆ 1, 2 = 1, − 2, 0 (3.46)

Bentuk fungsi skalar dari MDE yaitu:

, , = , (3.47)

Teorema 3.11 Mempertimbangkan dua estimator 1 dan 2 dari . Berikut ini merupakan pernyataan yang equivalen:

∆ 1, 2 0, (3.48)

1, , − 2, , = ∆ 1, 2 0 (3.49)

untuk semua matrik dengan tipe = ′.

Bukti : Menggunakan (3.46) dan (3.47) kita mendapatkan

1, , − 2, , = ∆ 1, 2 (3.50)

dari teorema A.43 berikut bahwa ∆ 1, 2 0 untuk semua matrik = ′ 0

(9)

3.5 Estimasi (Prediksi) Kesalahan dengan Syarat dan ��

Perkiraan oleh , sehingga diperoleh sisa

= − = − � (3.51)

dimana � = ′ − ′ adalah operator proyeksi di ℛ( ), sebagi sebuah estimator dari , dengan prediksi rataan kesalahan:

= − = − � =�2 − � − � = �2 − � (3.52)

Teorema 3.12 Prediksi MDLU dari sebagai yang didefinisikan dalam (3.51). Bukti: Diberikan ′ menjadi prediksi takbias dari . Maka

′ = ′ = 0 ∀ ⟹ ′ = 0 (3.53)

kesalahan dari dispersi adalah

− ′ = =2 − ′ −

Ambil − ′ = , maka masalah tersebut menemukan

min ′ = (3.54)

dan prediksi terbaik dari adalah

= ′ = − = − �

Menggunakan prediksi dari kita dapat memperoleh estimator tak bias dari �2sebagai

(10)

3.6 Pengelompokkan Regresi dibawah Kesalahan Normal

Semua hasil yang diperoleh adalah benar tanpa tergantung dengan distribusi nyata dari distibusi acak dengan ketentuan = 0 dan ′ = �2 . Kita asumsikan bahwa vektor dari distribusi acak dibagi menurut suatu T-dimensi distribusi normal

(0,�2 ), dengan kemungkinan kepadatan:

; 0,�2 = 2��2 − Hal ini merupakan suatu kasus umum dari T-dimensi distribusi normal = ( ,�) dengan kepadatan Pengelompokan model regresi linier dibawah kesalahan normal diberikan oleh

= + ,

adalah unsur dari ruang parameter Ω yang berisi semua nilai dapat diterima.

Gagasan dasar dari prinsip ML adalah untuk mempertimbangkan kepadatan

= �;� untuk suatu perwujudan spesifik dari sampel�0 dari � sebagai fungsi

3.6.5 Estimasi ML dalam Regresi Normal Klasik

(11)

= + ~ ,�2 (3.59) jadi fungsi likelihood dari diberikan oleh

,�2 = (2��2)2exp 1

2�2 − ′ − (3.60)

Karena perubahan logaritma adalah monoton, dan hal tersebut sesuai untuk memaksimalkan ln ,�2 sebagai ganti dari ,�2 , dengan argumen maksimal

Jika tidak ada pembatasan utama dari parameter, maka ruang parameter yang diberikan oleh Ω= ;�2: ∈ ℝ ;�2 > 0 . Kita memperoleh estimasi ML dari dan �2 dengan penyamaan derivatif pertama dengan nol (Teorema A.91-A.95):

ln

=

1

3.7 Pengujian Hipotesis Linier

Dalam bagian ini kita akan mempertimbangkan masalah pengujian hipotesis linier umum 0: = . Dengan R a K x s-matriks dan rank (R) = K-s, terhadap alternatif 1: ≠ di mana diasumsikan bahwa R dan r adalah non stokastik.

Hipotesis 0merupakan vektor parameter β sesuai dengan K-s pembatas linier yang tepat, independen linier, karena rank (R) = K-s. Hipotesis linier umum memiliki kasus utama yaitu:

Kasus 1: = 0. × − adalah asumsi dari rank (X) = K, dengan

0 1 dalam bentuk berikut:

(12)

1: ≠ ∗

Sebagai uji statistika digunakan rasio likelihood, sebagai berikut:

⋋ = Θ

Ω Θ ,

(13)

= 2�� 2 −2exp −

Menentukan F dan distribusi dua kasus hipotesis linier umum sebagai berikut: Kasus 1: �= �

Model linier di bawah 0 diberikan oleh = ∗dan� 2 = 1 − ∗ ′ − ∗

Model linier di atas Ω diperoleh dari teorema 3.14: = dan� Ω2 =1 − ′ −

Berdasarkan perhitungan kemudian dihasilkan uji statistika:

(14)

~�2 2(2 − ∗ ′ ′ − ∗ )

Berdasarkan di atas maka pembilang dan penyebut didistribusikan secara independen. Dengan demikian rasio F memiliki properti sebagai berikut:

 F didistribusikan sebagai , (�−2( )′ ′ −) di bawah

Mempertimbangkan dekomposisi model untuk menentukan ML estimator di bawah 0dan membandingkan yang sesuai dengan ML estimator di atas Ω.

(15)

Pemisah b

Menggunakan rumus untuk invers dari hasil matriks dipartisi (teorima A.19) 1′ 1 −1 1′ 2 −1 2′ 1 1′ 1 −1 − 1′ 1 −1 1′ 2 −1

Menulis dengan menggunakan simbol u dan v:

− = − 21 11 11 + 2 2− = −

Dengan demikian ML estimator � Ω2 = − ′ − dapat diuraikan sebagai berikut:

(16)

= − 1 1 ′ − 1 12 − ′ 2

2′ 1 adalah independen

(17)

Sehingga pembilang dan penyebut adalah distribusi independen. Jadi statistika uji F didistribusikan di bawah 1 sebagai , (�−2 2− ′ 2− ) dan sebagai pusat

− , − di bawah 0.

Daerah penerimaan 0 pada tingkat signifikan α diberikan oleh 0 , ,1

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut dapat dilihat pada pengambilan data ke 0 sampai dengan pe- ngambilan data ke 3 terus mengalami kenaikan dikarenakan pada saat itu pekerja 2 melakukan

Secara organisasi, LPM Desa Salibabu hampir tidak pernah lagi terlibat langsung dalam kegiatan pelaksanaan suatu program pembangunan desa yang ditetapkan dalam

Jenis penelitain ini adalah deskriptif dengan pendekatan eksperimen laboratorium yang bertujan untuk mengetahui isolat kapang dari limbah minyak bumi yang

Pertarungan antara Abdul Gaffur dan Thaib Amayin, beserta para pendukungnya yang merupakan elit lokal, dalam Pilkada Malut 2007-2008, dipenuhi oleh konflik politik, dan terbungkus

Serupa dengan KUHP, ketentuan pidana dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Serupa dengan KUHP, ketentuan pidana dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN PT BANK SHINHAN INDONESIA2. Gedung International Finance Center Tower 2 Lt.30-31 Jl.Jendral

Perjalanan kerja dengan pola ini dimulai pada dini hari pedagang berangkat dari rumah dengan kendaraan angkutan umum atau motor menuju Pasar Ungaran untuk mendapatkan

Panitia Pendiri mengadakan pendekatan dengan Yayasan Pendidikan PGRI Daerah XVI Kalimantan Timur, dan bersepakat untuk merealisasikan rencana tersebut maka ditetapkan