• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL SKRIPSI DAN DEVY NOVITASARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROPOSAL SKRIPSI DAN DEVY NOVITASARI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

PERANAN USAHA MIKRO DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA

DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT TULUNGAGUNG

Disusun untuk memenuhi tugas Seminar Proposal Dosen Pengampu:

Rokhmat Subagyo, SE, MEI

Disusun Oleh :

DEVY NOVITASARI

(17402153453)

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

(2)

A. Latar Belakang

Kegiatan ekonomi merupakan suatu usaha untuk meningkatkan daya dan taraf hidup masyarakat. Karena dengan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi maka kebutuhan masyarakat akan terpenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maka perlu dibutuhkannya lapangan pekerjaan yang mampu menyerap setiap angkatan yang ada. Masyarakat diharuskan untuk lebih mengembangkan kemampuan dari dirinya sendiri sehingga kebutuhannya masih bisa terpenuhi. Usaha yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yaitu dengan usaha mikro atau usaha kecil menengah. Usaha mikro menengah ini sangat penting bagi perekonomian apalagi untuk kesejahteraan masyarakat. Peranan yang sangat penting dengan adanya usaha mikro ini yaitu menciptakan ragam pasar baru, meningkatan kesempatan kerja dan hasil produksi. Perekonomian yang berbasis usaha mikro menengah ini lebih baik, karena usaha ini mampu menyerap tenaga kerja dengan modal yang realtiv kecil. Selain itu usaha mikro ini juga mampu meningkatkan kreatifitas masyarakat yang ingin memiliki penghasilan lebih sekaligus bisa menjadi cirri khas usatu identitas suatu daerah dari hasil produksinya.1

Mengapa usah mikro kecil menengah perlu dikembangkan, karena dengan usaha mikro ini mampu menyerap banyak tenaga kerja sehingga dengan perkembangan usaha mikro ini akan menimbulkan dampak positif terhadap peningkatan tenaga kerja yang nantinya akan mengurangi jumlah kemiskinan, selain itu dengan adanya usaha mikro ini bermanfaat dalam pemerataan distribusi pembangunan, karena lokasi usaha mikro ini terdapat di pedesaan dan menggunakan sumberdaya alam lokal.

Selain itu untuk mencapai kesejahteraan kita sangat diperlukan mengerti terlebih dahulu mengenai indikator kesejahteraan itu. Salah usaha yang mampu mensejahterakan masyarakat yaitu dengan adanya usaha mikro kecil dan menengah, kita bisa mengolah bahan mentah menjadi barang yang sudah jadi bahkan sudah siap jual yang memiliki nilai tambah sehingga mampu mendapatkan keuntungan.2

Kabupaten Tulungagung memiliki potensi industri yang besar, terutama untuk skala industri kecil dan menengah. Banyak usaha berbasis industri logam, tekstil, agro, kimia dan dan hasil hutan dikembangkan secara tradisional maupun modern oleh masyarakat luas di Kabupaten Tulungagung. Industri ini berkembang cukup

1 Sakti, Adisasmita. Transportasi dan Pengembangan Wilaya . (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), hlm. 59

(3)

signifikan dari tahun ke tahun melalui pembinaan oleh dinas teknis yang terkait. Pembinaan tersebut meliputi peningkatan kualitas SDM pengusaha dan pelaku industri, pelatihan teknis ketrampilan dan manajemen usaha, bantuan sarana prasarana dan peralatan produksi, desain produk dan kemasan, serta pemasaran, kemitraan dan promosi. Seperti di desa mbesole, dimana sebagian penduduknya mempunyai usaha batu marmer yang setiap taunnya mengalami peningkatan. Hingga saat ini barang-barang hasil produksinya banyak yang di export hingga ke luar negeri. Dengan adanya usaha mikro ini diharapkan dapat member kontribusi yang cukup baik terhadap kesejahteraan masyarakat khususnya dalam upaya penanggulanagan maslah-masalah yang sering dihadapi seperti halnya besarnya jumlah pengagguran, tingginya tingkat kemiskinan, dan segala aspek yang tidak baik. Pembangunan UMKM ini merupakan salah satu penggerak yang baik bagi kesejahteraan masyarakat.3

Dari latar belakang tersebut, saya tertarik untuk melakuka penelitian tentang usaha mikro kecil menengah yang berjudul Peranan Usaha Mikro dalam Penyerapan Tenaga Keja dan Kesejahteraan Masyarakat Daerah Tulungagung.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan fokus penelitiannya sebagai berikut :

1. Bagaimana peranan UMKM dalam penyerapan tenaga kerja ? 2. Bagaimana peranan UMKM dalam kesejahteraan masyarakat ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui definisi dan ruang lingkup usaha mikro di kabupaten Tulungagung.

2. Untuk mengetahui penanan UMKM dalam penyerapan tenaga kerja. 3. untuk mengetahui kesejahteraan masyarakat setelah adanya UMKM.

3 Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung. 2011. Pembinaan dan Perlindungan Industri

(4)

D. Kajian Teori

1. Ruang Lingkup Usaha Mikro

Pengertian mengenai UMKM tidak selalu sama, tergantung konsep yang digunakan. Dalam konsep tersebut mencakup sedikitnya dua aspek yaitu aspek penyerapan tenaga kerja dan aspek pengelompokan perusahaan ditinjau dari jumlah tenaga kerja yang diserap dalam kelompok perusahaan tersebut. Usaha kecil dioperasikan dan dimiliki secara independent, tidak dominan dalam daerahnya dan tidak menggunakan praktek-praktek inovatif. Tapi usaha yang bersifat kewirausahaan adalah usaha yang pada awalnya bertujuan untuk tumbuh dan menguntungkan serta dapat dikarakteristikkan dengan praktek-praktek inovasi strategis. Menurut Undang-Undang No.20 tahun 2008 tentang usaha mikro,kecil dan menengah, yang dimaksud dengan usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil yang dimaksud dalam undang-undang ini. 4

Biro Pusat Statistik (BPS) Indonesia manggambarkan bahwa perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 1 - 4 orang digolongkan sebagai industri kerajinan dan rumah tangga, perusahaan dengan tenaga kerja 5 - 19 orang sebagai industri kecil, perusahaan dengan tenaga kerja 20 - 99 orang sebagai industri sedang atau menengah, dan perusahaan dengan tenaga kerja lebih dari 100 orang sebagai industri besar.

Perdagangan (Disperindag) dalam RIP-UKM (2002-2004) juga mendefinisikan mengenai UMKN, diamana UMKM sebagai kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan, bertujuan untuk memproduksi barang maupun jasa untuk diperdagangkan secara komersial, yang mempunyai nilai kekayaan bersih paling banyak 200 juta rupiah dan mempunyai nilai penjualan pertahun sebesar 1 milyar rupiah atau kurang. Sedangkan Industri menengah adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau badan, bertujuan untuk memproduksi barang ataupun jasa

4Tim pengkaji UMKM 2008. Kajian Usaha Mikro Indonesia. Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM, Tahun I,

(5)

untuk diperdagangkan secara komersial yang mempunyai nilai penjualan pertahun lebih besar dari 1 milyar rupiah namun kurang dari 50 milyar rupiah.5

Jadi dapat ditarik kesimpulan dan bukti bahwa pengertian mengenai UMKM memang tidak selalu sama, tergantung dengan konsep yang digunakan untuk mendifinisaknnya. Menurut Tohar ada beberapa aspek yang digunakan dalam konsep definisi usaha kecil tersebut, yaitu 1) kepemilikan, 2) modal dan aset, 3) serta jumlah tenaga kerja

UMKM memiliki beberapa kekuatan potensial yang merupakan andalan yang menjadi basis pengembangan pada masa yang akan datang adalah :

a. Penyediaan lapangan kerja peran industri kecil dalam penyerapan tenaga kerja patut diperhitungkan, diperkirakan maupun menyerap sampai dengan 50% tenaga kerja yang tersedia.

b. Sumber wirausaha baru keberadaan usaha kecil dan menengah selama ini terbukti dapat mendukung tumbuh kembangnya wirausaha baru

c. Memiliki segmen usaha pasar yang unik : Melaksanakan manajemen sederhana dan fleksibel terhadap perubahan pasar

d. Memanfaatkan sumber daya alam sekitar, industri kecil sebagian besar memanfaatkan limbah atau hasil sampai dari industri besar atau industri yang lainnya

e. Memiliki potensi untuk berkembang. Berbagai upaya pembinaan yang dilaksanakan menunjukkan hasil yang menggambarkan bahwa industri kecil mampu untuk dikembangkan lebih lanjut dan mampu untuk mengembangkan sektor lain yang terkait.

Adapun kelemahan dari UMKM yaitu:

a. Masih terbatasnya kemampuan sumber daya manusia

b. Kendala pemasaran produk sebagian besar pengusaha Industri Kecil lebih memperioritaskan pada aspek produksi sedangkan fungsi-fungsi pemasaran kurang mampu dalam mengakseskannya, khususnya dalam informasi pasar dan jaringan pasar, sehingga sebagian besar hanya berfungsi sebagai tukang saja

c. Kecenderungan konsumen yang belum mempercayai mutu produk Industri Kecil

5Badan Pusat Statistik. 1997-2006. Profil Usaha Kecil Menengah Tidak Berbadan Hukum di Indonesia. BPS.

(6)

d. Kendala permodalan usaha sebagian besar Industri Kecil memanfaatkan modal sendiri dalam jumlah yang relatif kecil. Di samping itu mereka menjual produknya secara pesanan dan banyak terjadi penundaan pembayaran.6

2. Peran UMKM dalam penyerapan Tenaga Kerja

Peran sendiri merupakan sesuatu yang diharapkan dimiliki oleh yang memiliki kedudukan dalam masyarakat. Peranan ialah bagian dari tugas utama yang harus

dilakukan. Pemeranan ialah proses cara atau perbuatan memahami perilaku yang

diharapkan dan dikaitkan dengan kedudukan seseorang.

Sedangkan penyerapan tenaga kerja adalah banyaknya lapangan kerja yang sudah terisi yang tercermin dari banyaknya jumlah penduduk bekerja. Penduduk yang bekerja terserap dan tersebar di berbagai sektor perekonomian. Terserapnya penduduk bekerja disebabkan oleh adanya permintaan akan tenaga kerja. Oleh karena itu, penyerapan tenaga kerja dapat dikatakan sebagai permintaan tenaga kerja. Sesuai pernyataan menurut Kuncoro7

Menurut Tohar penyerapan tenaga kerja adalah diterimanya para pelaku tenaga kerja untuk melakukan tugas sebagaimana mestinya, atau adanya suatu keadaan yang menggambarkan tersedianya pekerjaan atau lapangan pekerjaan untuk diisi oleh pencari kerja. Ketersediaan pekerjaan atau lapangan kerja yang belum terisi merupakan kesempatan bagi semua pencari kerja untuk mengisinya dan ketika pencari kerja telah berhasil mengisinya maka lapangan kerja tersebut telah menyerap tenaga kerja.8

Penyerapan tenaga kerja merupakan jumlah angkatan kerja yang bekerja yang tersedia di satu daerah. Permintaan tenaga kerja berhubungan dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan atau instansi tertentu. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan mencerminkan jumlah tenaga kerja yang akan terserap pada perusahaan tersebut.

Dari beberapa pendapat diatas mengenai penyerapan tenaga kerja dapat di tarik kesimpulan, bahwa penyerapan tenaga kerja yaitu banyaknya angkatan kerja yang bekerja atau yang terserap oleh lapangan kerja. Dengan demikian, jumlah

6Tohar, M. Membuka Usaha Kecil (cetakan 7). (Jakarta: Kanisius, 2017), hlm 5

7 Fadliilah, Diah Nur. 2012. Diponegoro Journal Of Economics : Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kecil. Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-13. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang.

(7)

orang yang bekerja tergantung dari permintaan tenaga kerja oleh lapangan kerja yang tersedia.

Di Kabupaten Tulungagung UMKM memiliki peranan dalam menyerap tenaga kerja dengan kualitas pendidikan yang rendah. Pentingnya UMKM dalam penyerapan tenaga kerja yaitu sebagai sektor yang memiliki banyak potensi, sektor usaha mikro kecil dan menengah ini dapat melakukan berbagai pemerataan salah satunya pemerataan perluasan penyerapan tenaga kerja. Melihat usaha mikro kecil dan menengah memiliki keterlibatan yang besar terhadap angkatan kerja secara garis besar umkm memegang peranan penting sebagai sector yang sangat potensial dalam penyerapan tenaga kerja. Dimana keberadaan sektor umkm disuatu daerah akan memberi kontribusi nyata dalam usaha meningkatkan penyerapan tenaga kerja di daerah tersebut.

3. Kesejahteraan Masyrakat

Menurut Al-Ghazali, kesejahteraan (maslahah) dari suatu masyarakat tergantung kepada pencarian dan pemeliharaan lima tujuan dasar, yakni agama (al-dien), hidup atau jiwa (nafs), keluarga atau keturunan (nasl), harta atau kekayaan (mal), dan intelek atau akal (aql). 9

Dalam paradigm pembangunan ekonomi, kesejahteraan masyarakat merupakan suatu bagian yang tidak terlepaskan. hal ini di karenakan pembangunan ekonomi dapat dikatakan berhasil jika kesejahteraan masyarakatnya semakin baik. dimana kesejahteraan masyarakat merupakan suatu kondisi yang memperlihatkan tentang keadaan kehidupan masyarakat yang dapat dilihat dari standatr kehidupan masyarakat. 10

Menurut Todaro dan Stephen C. Smit kesejahteraan masyarakat merupakan ukuran hasil pembangunan masyarakat dalam mencapai kehidupan yang lebih baik meliputi : pertama, peningkatan kemampuan pemerataan distribusi kebutuhan dasar. kedua, peningkatan tingkat hidup, tingkat pendapatan, pendidikan yang lebih baik, dan peningkatan etensi terhadap budaya dan nilai-nilai kemanusiaan. ketiga, memperluas skala ekonomi dan ketersediaan pilihan sosial dari individu dan bangsa. kesejahteraan masyarakat merupakan suatu

9 Adiwarman A. Karim : Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Jakarta, Rajawali Pers, 2014),

317-318.

10 Rudi, Badrudin. Ekonomi Otonomi Daerah, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2012) hlm.

(8)

kondisi dimana telah terpenuhinya kebutuhan dasar yang tercermin dari runah tangga yang layak, tercukupinya kebutuhan sandang pangan.

secara umuum kesejahteraan masyarakat diklasifikasikna menjadi tiga, yaitu classical utiliratium, neoclassical welfare theory, new contraction approach. diamana classical utiliratium menekankan bahwa suatu kepuasan atau kesengangan seseoarng dapat diukur an bertamabah. neoclassical welfare

menekankan pada prinsip partelo optimality. pareto optimality di definisikan bahwa sebagai sebuah posisi dimana tidak memungkinkan sutau relokasi input atau output untuk membuat seorang menjadi lebih baik tanpa menyebabkan sedikitnya satu orang atau lebih buruk. New contraction approach menekankan pada konsep diaman setiap individu memiliki kebebasan maksimum dalam hidupnya. dari ketiga pandangan tersebut sangat tergantung pada tingkat kesejahteraan yang diraih dalam kehidupannya. 11

E. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitisn dalam penelitian kualitatif ada 2, yaitu deskriptif dan eksperimental.12 Dilihat dari jenisnya penelitian ini termasuk penelitian kualitatif deskriptif. Disebut kualitatif karena pendekatan penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah.

2. Tempat penelitian

Objek yang di teliti berupa Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang terdapat di desa mbesole, kecamatan besuki, kabupaten Tulungagung. dimana didesa tersebut banyak Usaha mikro berupa marmer.

3. Intrumen Pengumpulan Data

Pada dasarnya terdapat tiga teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif, diantaranya :

a. Observasi

observasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah observasi terliabt yang dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : pengamatan deskriptif, pengamatan berfokus, dan pengamatan selektif.

11 Todaro dan Stephen C. Smit. Pembangunan Ekonomi. Edisi Kesembilan, (Jakarta:

Erlangga, 2008) hlm. 22

12 Rokhmat Subagiyo. Metode Penelitian Ekonomi Islam Konsep dan Penerapan, (Jakarta:

(9)

1. Pengamatan deskriptif.

Pengamatan dimana saat memasuki situasi sosial tertentu sebagai objek penelitian,pada tahap ini belum membawa masalah yang akan diteliti. Yang dimaksud adalah peneliti datang meneliti secara umum tentang usaha apa saja yang dominan di miliki oleh masyarakat desa mbesole, dan bagaimana berkembangannya serta keuntungan dengan adanya usaha mikro tersebut.

2. Pengamatan berfokus

Dimana peneliti mempersempit observasi menjadi focus tertentu, yang bermaksud mulai menarik pengamatan umum menjafi lebih sempit lagi sebagai berikut “ dengan banyaknya warga yang memiliki usaha mikro seperti usaha batu marmer, adakah penyerapan tenaga kerja yang berguna mengurangi jumlah pengagguran di Tulungagung

3. Pengamatan selektif

Dimana peneliti sudah mengurangi focus yang ditemukan sehingga datanya menjadi semakin rinci, dan peneliti benar-benar sudah focus pada peranan usaha mikro dalam penyerapan tenaga kerja dan kesejahteraan masyarakat daerah Tulungagung.

b. Studi Dokumentasi

Dimana teknik ini dipergunakan untuk mengumpulkan data dari sumber-sumber non insani yakni berupa dokumen-dokumen , gambar yang terkait dengan fokus dan sub fokus penelitian.Metode ini sangat penting juga dalam mengumpulkan data karena jika ada kekeliruan datanya masih tetap karena yang di amati adalah benda mati. Pengumpulan data dengan meneliti catatan-catatan sangat penting dan sangat erat hubungannya dengan obyek penelitian. c. Wawancara

Wanwancara ini dilakukan secara mendalam dengan mewanwancari salah satu perangkat desa, serta para pemilik usaha batu marmer tersebut. Jika nantinya belum mendapatkan data yang memuaskan, maka akan dilakukan wawancara lanjutan, sehingga hasil yang diperoleh memuaskan.

(10)

tahunnya, kemudian adakah penyerapan tenaga kerja guna mengurangu jumlah pengagguran di Tulungagung.

4. Teknik Analisis Data

Dalam teknik analisis data ini penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Adiwarman A. Karim. 2008 Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Jakarta : Rajawali Pers

Badan Pusat Statistik. 1997-2006. Profil Usaha Kecil Menengah Tidak Berbadan Hukum di Indonesia. BPS. Jakarta.

Badrudin, Rudi. 2012. Ekonomi Otonomi Daerah, Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Ernawati. 2009. Upaya Meningkatkan Peran UMKM. Jakarta: Bappenas, UNDP, UN

Fadliilah, Diah Nur. 2012. Diponegoro Journal Of Economics : Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kecil. Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-13. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang.

Sakti, Adisasmita.2011. Transportasi dan Pengembangan Wilaya . Yogyakarta: Graha Ilmu

Subagiyo, Rokhmat.2017. Metode Penelitian Ekonomi Islam Konsep dan Penerapan.

Jakarta:Alim’s Publising.

Tim pengkaji UMKM 2008. Kajian Usaha Mikro Indonesia. Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM, Tahun I, No 1, 2008

Tohar, M. 2017. Membuka Usaha Kecil (cetakan 7). Jakarta: Kanisius

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu indikator kesejahteraan adalah kemiskinan maka penelitian ini akan menggunakan variabel-variabel dalam model dinamika Ibnu Khaldun sebagai varaibel-variabel yang

31 Dengan perkataan lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha- usaha pemasaran perusahaan dari

Jenis penelitian yang digunakan adalah Research and Developmeny (R&D), mengacu padamodel pengembangan Borg & Gall (1983) yang diadaptasisesuai dengan

Cikal bakal Sistem Jaminan Sosial (SJS) atau di Jerman dikenal sebagai Kesejahteraan Sosial (social welfare) dan jaminan sosial (social security) yang dimulai

Pardee (1969) mengusulkan super goal (sasaran super) sebagai atribut acuan dalam masalah pengambilan keputusan dengan tujuan jamak.. Super goal merupakan atribut yang

Perbedaan Web Library yang ditinjau dari perguruan tinggi dengan dimensi WebQual yaitu usability, service interaction adalah sangat jauh berbeda, karena nilai

Stimuli iklan capres 2014 di televisi Indonesia telah dilihat informan penelitian dari anggota De Photograph Surabaya di beberapa stasiun yang berbeda seperti di RCTI, Trans TV,