LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. A DENGAN
KETOASIDOSIS DIABETIKUM
DIRUANG PERAWATAN HIGH CARE UNIT
RS. MULYA SUDIMARA, PINANG TANGERANG
KEPERAWATAN ANAK
RS. MULYA SUDIMARA, PINANG
TANGERANG
2014
LAPORAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Pengkajian ini dilakukan diruang perawatan umum lantai 3 pada tanggal 15-11-2013 di Rs. Mulya sudimara,pinang
1. Identitas Pasien
a. Nama : An. D b. Umur : 10 Bulan c. Jenis kelamin : Laki-laki d. Anak ke- : Pertama
e. Tanggal masuk : 15 november 2013 f. No. RM : 079380
g. Diagnose medis : Kejang Demam Sederhana (KDS)
2. Identitas penanggungjawab
a. Nama : Tn. S
b. Alamat : kayu gede RT 9/10 paku jaya serpong utara c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Umur : 29 Tahun e. Agama : Islam f. Pekerjaan : Wiraswasta g. Pendidikan terakhir : D III
h. Hubungan dengan pasien : Ayah kandung
Ibu klien mengatakan anaknya demam
4. Riwayat penyakit sekarang
Ibu klien mengatakan ±2 hari sebelum anaknya dibawa ke RS anaknya panas tinggi, disertai kejang 1 kali, Keluarga merasa ketakutan dan panik. Kemudian keluarga datang ke IGD Rs. Mulya Sudimara, Pinang tgl 15-11-2013, Setelah berada di IGD klien mendapatkan therapi cairan infuse: Futrolit 12 tpm, phental 2x 25, sancorbin 2x100, sanmol drip 100 mg keadaan klien saat itu adalah KU baik, CM, pasien tampak lemas, demam (+), batuk(+), muntah (-), diare (-). Klien di diagnosa kejang demam sederhana(KDS) klien dianjurkan untuk rawat inap di ruang perawatan umum lamtai 3 kamar 301. Saat pengkajian diruang perawatan umum lantai 3. tgl 15-11-2013 keadaan pasien adalah KU baik, CM, demam(+) diare (-), ma/mi (-/-) muntah (-), batuk (+), tidak ada riak, S=39,3°C, RR=28x/m, N=120 x/m.
5. Riwayat kehamilan dan persalinan
a. Prenatal
Ibu klien mengatakan selama mengandung An. D sering memeriksakan kandungannya ke bidan sebulan sekali dengan hasil tidak ada kelainan‚ pernah mendapatkan imunsasi TT‚ dan tidak pernah terjatuh. b. Natal
Ibu klien mengatakan saat An. D lahir di klinik bersalin dengan normal atau tidak ada kelainan‚ BBL 3200 gram‚ PB : 48 cm‚ menangis kuat c. Post natal
Ibu klien mengatakan An. D setelah lahir mendapatkan ASI eksklusif dan susu formula karena ASI yang keluar baru sedikit. Ibu klien juga mengatakan pernah memeriksakan dirinya 1 kali serta Ibu klien mengatakan anaknya pernah mengalami kejang yang sama sejak umur ± 40 hari dan sempat dirawat di RS
Nenek klien mengatakan dulu semasa ibu klien masih kecil, umur ± 4 tahun, ibu klien mengalami kejang dan sempat di rawat di RS. Ibu klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit DM‚ HT‚ TBC.
7. Genogram
Keterangan :
: Hubungan / status : Laki-laki
: Perempuan : Tinggal bersama : Klien
8. Riwayat penyakit dahulu
Ibu klien mengatakan anaknya sering mengalami demam namun tidak pernah sampai timbul kejang yang sama seperti yang dialami sekarang.
9. Riwayat alergi
Ibu M mengatakan An. D tidak memiliki alergi terhadap makanan‚ obat-obatan dan lingkungan.
10. Riwayat immunisasi
11. Riwayat pengobatan
Ibu d mengatakan sebelum pasien dibawa ke RS klien sempat membeli obat penurun panas di apotek yaitu sanmol syr, karena An. D tidak ada perubahan dan ibu klien merasa tidak tenang dengan keadaan anaknya kemudian ibu klien membawa An. D ke Rs. Mulya
12. Riwayat tumbuh kembang
a. Pertumbuhan
1) BB : 8,7 kg 2) TB : 76 cm 3) LILA : 12 cm 4) LIDA : 48 cm 5) LIKA : 47 cm
b. Perkembangan 1) Sebelum sakit
a. Personal sosial : klien bisa makan sendiri tetapi dengan sedikit bantuan, bisa mengambil mainan sendiri, sering mengamati tanganya.
b. Motorik halus : klien bisa mengmbil 7 kubus, bisa memindahkan kubus, bisa menggaruk manik-manik
c. Bahasa : sering mengoceh, bisa memanggil ibu tetapi dengan suara yang tdak terlalu jelas
d. Motorik kasar : bisa duduk tanpa bantuan,bisa mengangkat kepalanya dengan tegak, bisa balik dengan sendiri
2) Selama sakit
Selama sakit klien tampak terlihat lemas di tempat tidur, klien jarang duduk
13. Pola Fungsional Gordon
Ibu klien mengatakan An. D sebelum sakit tidak pernah gangguan tidur‚ tidur biasanya ± 8 jam dan tidur malam dimulai dari pukul 19.00-06.00.
2) Selama sakit
Ibu M mengatakan selama di RS An. D hanya bisa tidur ± 4 jam, klien sering terbangun karena keramian, dan klien langsung menangis, ibu klien tampak kecapean mengurus anaknya kalau sudah menangis. b. Pola aktivitas-latihan
1) Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan An. D sebelum sakit sudah bisa duduk namun belum bisa berjalan‚ mengambil sesuatu dan memasukan kedalam mulutnya.
2) Selama sakit
Ibu D mengatakan An. D tampak hanya bias menangis jika sekali-kali kesakitan, klien tanpak terlihat lemas di tempat tidur dan jika An. D menangis selalu digendong oleh ibunya.
c. Pola nutrisi-metabolik 1) Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan An. D sebelum sakit makan 3-4 x/hari‚ makanan berupa bubur, serta masih diberi ASI.
2) Selama sakit
Ibu klien mengatakan An. D napsu makan anaknya kurang, tidak seperti biasanya sebelum sakit, bisa makan seperti biasanya. An. D mendapatkan diit bubur, klien tampak hanya menghabiskan 2-3 sendok, dan minum air putih 290 cc.
d. Pola eliminasi 1) Sebelum sakit
2) Selama sakit
Ibu klien mengatakan An. D tidak ada gangguan dalam BAK dan BAB baru 1 x dengan konsistensi normal berwarna kuning ± 10 cc, bau khas feses dan BAK 3-6 x/hari dengan konsistensi normal berwarna kuning jernih ± 350 cc, klien memakai pampers.
e. Pola kognitif
Ibu klien mengatakan jarang membawa anaknya untuk kontrol karena sibuk dengan pekerjaanya di rumah, selama anaknya panas di rumah usaha yang dilakukan keluarga hanya membeli obat penurun panas di apotek, dan melakukan kompres. namun panas anaknya tetap saja tidak turun. sedangkan untuk mengatasi kejang anaknya ibu mengatakan tidak tahu tentang penanganan yang harus dilakukan
f. Persepsi klien
Ibu klien mengatakan tidak tahu penyebab kejang timbul pada anaknya.
g. Pola konsep diri
Tidak terkaji karena An. D masih berusia 10 bulan.
h. Susana hati
Tidak terkaji karena An. D masih berusia 10 bulan.
i. Pola koping
Ibu mengatakan selalu memikirkan anaknya yang kesakitan, sering menangis, dan ketakutan. Saat anaknya menangis itu pertanda An. d ketakutan atau kesakitan.
j. Pola seksual/ reproduksi
An. D berjenis kelamin laki-laki tidak ada kelainan pada organ reproduksinya.
k. Pola peran-hubungan
l. Pola nilai dan kepercayaan
Ibu d mengatakan semua anggota keluarganya beragama islam termasuk An. D juga termasuk beragama islam.
14. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Lemah Kesadaran : Composmentis b. TTV
1) Nadi : 110 x/menit 2) Suhu : 38,5 OC
3) RR : 28 x/menit c. Kulit
Warna kulit sawo matang‚ turgor kulit baik‚ lemak subkutan tebal‚ akral hangat‚ tampak tidak ada lesi‚ dan tidak ada jejas‚muka tampak pucat. d. Kepala
Kepala bentuk mesochepal‚ rambut hitam‚ distribusi rambut merata‚ kulit kepala tidak ada lesi‚ dan tidak ada jejas.
e. Mata
Bentuk simetris‚ konjungtiva anemis‚ sclera tidak ikhterik‚ reflek cahaya +/+‚ reflek berkedip +/+‚ reflek pupil +/+‚ gerakan bola mata normal. f. Telinga
Letak telinga simetris‚ tidak ada serumen‚ tidak ada lesi‚ tidak ada jejas. g. Hidung
Lubang hidung simetris‚ tidak ada polip‚ tidak ada lesi‚ tidak ada perdarahan.
h. Mulut
Bentuk simetris‚ tidak ada lesi‚tidak ada sekret‚ membrane mukosa lembab‚ dan tidak ada karies.
i. Leher
1) Paru-paru
I : pengembangan dada simetris Pa : taktil fremitus kanan dan kiri sama Pe : sonor
A : vesikuler 2) Jantung
I : IC tidak tampak
Pa : IC teraba ICS ke-5 mid clavikulasinistra Pe : tidak ada pembesaran jantung
A : S1–S2 reguler
k. Abdomen I : cembung
A : peristaltic usus (+) 16x/menit Pe : hipertympani
Pa : tidak ada pembesaran hati‚ ginjal‚ dan lien l. Ekstremitas
1) Superior : tidak ada fraktur‚ tidak ada lesi‚ tidak ada jejas‚ akral hangat 2) Inferior : tidak ada fraktur‚ tidak ada lesi‚ tidak ada jejas‚ akral hangat
Ekstremitas kanan terpasang futrolit 12 tpm, CRT < 3detik m. Genetalia dan anus
Jenis kelamin laki-laki‚ tidak ada kelainan pada alat genetalia dan anus.
15. Pemeriksaan Penunjang
a. Program therapy
1. Infuse : Futrolit 12 tpm 2. Obat–obatan
a) Injeksi per IV
1) Sancorbin 2x100 mg 2) Phental 2x25 mg
3) Sanmol drip 100 mg jika demam >38,5 b) Per Oral
b. Pemeriksaan laboratorium tgl 15-11-2013
No
. Pemeriksaan
Hasil Nilai normal (laki-laki) Nilai Satuan
1 Hematologi Hemoglobin Hematokrit Leukosit Trombosit
10‚10 30,90 8.700 219.000
g/dl % /ul /ul
11–13 30.00-44.00 5000–10000 150.000–400.000
ANALISA DATA No
.
Hari/
tanggal Data Fokus Etiologi Problem Ttd
1 Jum’at‚ 15 /11/2013
DS :
Ibu klien mengatakan anaknya demam
DO :
o Akral hangat
o Suhu 38,5 OC sebelum minum
obat penurun panas
o Suhu 37,6 OC sesudah minum
obat penurun panas
o Klien tampak panasnya turun naik
o Tampak panasnya turun jika dikasih obat penurun panas
o Nadi 120x/menit
o Klien tampak menangis terus
Proses penyakit Hipetermi
2 Jum’at‚ 15 /11/2013
DS :
Ibu klien mengatakan anaknya sering mengalami demam namun tidak pernah sampai timbul kejang yang sama seperti yang dialami sekarang.
DO :
o Keadaan umum : lemah
o Pada saat sebelum masuk RS klien sempat kejang 1 kali
o Kesadaran : composmentis
o Nadi : 120 x/menit
o Suhu : 38‚5 OC o RR : 28 x/menit
o Temperatur suhu naik turun
3 Jum’at‚ 15 mengetahui penyakit dan perawatan anaknya.
o Ibu klien tampak tidak akurat dalam mengikuti perintah yang dianjurkan
o Keluarga tampak bertanya kepada perawat tentang penyakit klien
Kurangnya
informasi tentang proses penyakit dan perawatannya
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
No Hari/ tanggal
No
Dx Tujuan Intervensi Rasionalisasi Ttd
1 Jum’at‚ 15/11/201 3
1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam tidak mengalami hipertermi dengan kriteria hasil :
- Suhu dalam batas normal : 36 OC -37,5 OC
- Tidak demam - Anak tanpak tenang
1 Observasi suhu tubuh tiap 2 jam
2 Berikan kompres air hangat didaerah kedua axila dan kedua lipatan paha
3 Anjurkan keluarga klien untuk selalu mengkompres klien dengan air hangat dan memakaikan pakaian yang tipis jika demam
4 Berikan Antipeuretik pamol syr 4x 1cth
- Suhu tubuh meningkat menandakan adanya proses infeksi
- Menurunkan suhu tubuh secara bertahap
- Mengurangi peningkatan suhu tubuh yang berlebih
No Hari/ tanggal
No Dx
Tujuan Intervensi Rasionalisasi Ttd
2 Jum’at‚ 15/11/203
2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan serangan kejang berulang tidak terjadi dengan kriteria hasil :
- Tidak ada kejang
- Suhu dalam batas normal : 36 OC -37 OC
- Kejang berulang tidak muncul kembali
- Tidak terjadi kejang
1 Observasi keadaan umum klien
2 Observasi adanya tanda-tanda kejang
3 Beritahukan keluarga klien tanda-tanda kejang
4 Anjurkan keluarga untuk melapor ke perawat jika tanda-tanda kejang muncul kembali
5 Berikan injeksi diazepam 4 mg bila kejang
- Pemantauan yang teratur menentukan tindakan yang akan
- untuk mendapatkan tindakan intensif dari tim medis
- Diazepam adalah obat penenang
15/11/201 3
keperawatan selama 3x24 jam keluarga mengetahui tentang penyakit dan perawatan kejang demam dengan criteria hasil :
- Keluarga sudah tidak bertanya lagi tentang penyakit kejang demam
- Keluarga mampu diikutsertakan dan menaati dalam proses keperawatan
2 Beri penjelasan kepada keluarga sebab dan akibat kejang demam
3 Jelaskan setiap tindakan perawatan yang akan dilakukan
4 Berikan penkes tentang cara menolong anak kejang demam dengan selalu sedia obat penurun panas, bila anak panas
pengetahuan yang dimiliki keluarga dan kebenaran informasi yang didapat
- Penjelasan tentang kondisi yang dialami dapat membantu menambah wawasan keluarga
- Agar keluarga mengetahui tujuan setiap tindakan perawatan
CATATAN KEPERAWATAN Hari‚
tanggal
No.
Dx. Implementasi Respon Ttd
Jum’at‚
Mengobservasi suhu tubuh tiap 2 jam
Memberikan injeksi : sanmol drip 100 mg
Menganjurkan keluarga klien untuk memeberikan sanmol drop syr 1 cth
Memberikan kompres air hangat didaerah kedua axila dan kedua lipatan paha
Meminta keluarga untuk memperagakan kembali
S : Ibu klien mengatakan badan anaknya masih demam
O : Suhu : 38,5 Nadi : 120x/menit
S : -O :
obat sanmol drip 100 mg masuk lewat infuse
Klien tampak menangis
S : kelurga mengatakan akan meminumkan An. D obat penurun panas
O : ibu klien tampak langsung mengambil obat penurun panas syr dan
meminumkan kepada klien
S:
-O: klien tampak memperhatikan
S :
-18.00 wib
Memberikan therapy injeksi sancorbin 100 mg dan phental 25 mg
Memonitor tanda-tanda vital
Menganjurkan kepada keluarga ntuk selalu mengkompres anak jika demam
Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga tentang kejang demam
Mengobservasi tanda-tanda vital
O :
obat injeksi sancorbin 100 mg dan phental 25 mg masuk lewat infuse
Klien tampak menangis
O : Ibu tampak mempergakan kembali yang sudah diajarkan oleh perawat
S : kelurga mengatakan akan selalu mengkompres jika demam anak tinggi O : keluarga tampak
Sabtu,
16- Mengontrol cairan infuse 12 tpm
Mengobservasi tanda-tanda vital
Membrikan obat penurun panas sanmol drop 1 cth
Memberikan therapy injeksi sancorbin 100 mg dan phental 25 mg
Mengganti cairan infuse futrolit 12 tpm
Mengobservasi TTV
Mengganti laken dan merapikan tempat tidur klien
O : sisa infuse 250 cc
O : kleuarga tanpak
memberikan sanmol drop 1 cth
S ;-O :
obat injeksi sancorbin 100 mg dan phental
:-10.00 wib
Mengob servasi TTV
Mereviwe kembali pengetahuan keluarga tentang kejang demam
Mengobservasi KU dan TTV klien
Mengobservasi TTV klien
Memberikan sanmol drop 1 cth
O :
o Nadi : 118 x/menit
o Suhu : 36,9 OC o RR : 26 x/menit
S : keluarga mengatkan kejang timbul karena demam yang tinggi O : keluarga tampak sudah
mengerti
S : keluarga mengatakan demam anaknya naik turun meminumkan sanmol drop kepada klien
:-16.30 wib
Menganjurkan kepada keluarga untuk kompres air hangat didaerah kedua axila dan kedua lipatan paha
Memberikan therapy injeksi sancorbin 100 mg dan phental 25 mg
Mengobservasi KU dan TTV klien
Mengobservasi TTV klien
Mengontrol cairan infuse futrolit 12 tpm
O : keluarga tampak sudah bisa cara mengkompres dengan benar
S ;-O :
Minggu,
Mengobservasi TTV klien
Memberikan therapy injeksi sancorbin 100 mg dan phental 25 mg
Mengganti laken dan merapikan tempat tidur klien
Mengobservasi KU dan TTV klien
Menjelaskan setiap tindakan perawatan yang akan dilakukan selama di
obat injeksi sancorbin 100 mg dan phental 25 mg masuk lewat infuse
Klien tampak menangis
S
:-O : tempat tidur tampak bersih dan rapi
S : keluarga mengatakan anaknya sudah tidak demam lagi
keluarga tampak memeperhatiakan penjelasan yang di jelaskan perawat
Klien tampak
11.20 wib
Mereviwe kembali pengetahuan keluarga tentang kejang demam
S
CATATAN PERKEMBANGAN Hari‚ tanggal No.Dx
. Evaluasi Ttd
Jum’at, 15-11-2013
20.45 wib
1
2
S : Ibu klien mengatakan An. D masih demam
O :
- Suhu : 38,5
- Nadi : 120x/ menit
- Tampak sudah diberikan sanmol drop syr 4x1 cth dan sanmol drip 100 mg
- Klien tampak menangis
A : Masalah belum teratasi
P : degelasikan ke perawat yang shif selanjutnya untuk : - Memonitor suhu tiap 2 jam
- Kompres air hangat bila panas
- Memberi obat sanmol drop 4x1 cth jika demam <38,5
- Jika demam >38,5 sanmol drip 100 mg sesuai advice dokter
S : Ibu klien mengatakan anaknya sudah tidak kejang lagi
O :
o Klien sudah tidak kejang lagi
o Suhu tubuh 37,2°C
o Klien tidak mengalami cidera
3
P : lanjutkan intervensi 1,2
S : keluarga mengatakan belum paham dengan penyakit dan penanganan kejang demam yang diderita anaknya
O :
- Ibu klien tampak masih bingung
- Ibu klien tampak belum mengerti penjelasan tentang kejang demam yang diberikan
- Ibu klien tampak mampu ikut serta dalam proses keperawatan
A : Masalah teratasi P : lanjutkan intervensi :
Memberikan saran kepada keluarga untuk melaporkan ke perawat atau tim medis lainya jika kejang timbul kembali
Sabtu‚ 16/11/2013 20.50 wib
1 S : Ibu klien mengatakan anaknya demamnya masih turun naik
O :
- Suhu : 36,5
- Nadi : 116x/ menit - RR : 26
- Tampak sudah diberikan sanmol drop syr 4x1 cth - Klien tampak tenang
A : Masalah teratasi sebagian
P : degelasikan ke perawat yang shif selanjutnya untuk : - Memonitor suhu tiap 2 jam
- Kompres air hangat bila panas
2
3
<38,5
- Jika demam >38,5 sanmol drip 100 mg sesuai advice dokter
- Jika demam >38,5 sanmol drip 100 mg
S : Ibu klien mengatakan anaknya sudah tidak kejang
O :
o Klien sudah tidak kejang lagi
o Suhu tubuh 36,5°C
o Klien tidak mengalami cidera
o Observasi adanya tanda-tanda kejang
A : maslah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi 1,2
S : keluarga mengatakan sudah paham dengan penyakit dan penanganan kejang demam yang diderita anaknya
O :
- Ibu klien tampak masih bingung
- Ibu klien tampak belum mengerti penjelasan tentang kejang demam yang diberikan
- Ibu klien tampak mampu ikut serta dalam proses keperawatan
A : Masalah teratasi P : lanjutkan intervensi :
Memberikan saran kepada ibu klien agar menerapkan ilmu/ informasi yang telah diberikan oleh perawat
panik jika kejang timbul
Segera munkin melaporkan kepada perawat atau tim medis lainnya.
Minggu‚ 17/11/2013 13.00 wib
1
2
3
S : Ibu klien mengatakan anaknya sudah tidak demam lagi
O :
- Suhu : 36,2
- Nadi : 114x/ menit - RR : 26
- Klien tampak tenang
- Klien tampak tersenyum saat di ajak bercanda
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
S : Ibu klien mengatakan selama di rumah sakit tidak kejang
O :
o Klien sudah tidak kejang lagi
o Suhu tubuh 36,2°C
o Klien tampak tersenyum saat di ajak bercanda ria
A : maslah teratasi
P : hentikan intervensi
S : keluarga mengatakan sudah paham tentang kejang demam penyebab dan cara penangannya selama di rumah sewaktu-waktu timbul kejang
- Ibu klien tampak sudah mengerti
- Ibu klien tampak mampu ikut serta dalam proses keperawatan
- Keluarga klien tampak tenang
A : Masalah teratasi P : lanjutkan intervensi :