• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Problem Based Learning ( PBL ) Berbantuan Video untuk meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Semester II SD Kanisius Harjosari Kecamatan Bawen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Problem Based Learning ( PBL ) Berbantuan Video untuk meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Semester II SD Kanisius Harjosari Kecamatan Bawen "

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

 

3.1 Jenis Penelitian       

  Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas atau disekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praksis pembelajaran (Arikunto, 2006: 96). Peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas kolaboratif. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas. Hal itu senada dengan pendapat Arikunto (2006: 96) yang menyatakan penelitian tindakan yang baik apabila dilakukan dalam bentuk kolaborasi dimana pihak yang melakukan tindakan adalah guru sendiri, sedangkan yang melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti, bukan guru yang sedang melakukan tindakan. 

3.2 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian   

  Penelitian ini dilakukan di kelas V SD Kanisius Harjosari Kecamatan Bawen. Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2014/2015. Alasan yang menjadi pertimbangan peneliti memilih SD Kanisius Harjosari Kecamatan Bawen bahwa lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan relasi yang cukup baik dengan pihak sekolah, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subjek penelitian yang sangat sesuai dengan target peneliti, serta jarak antara rumah peneliti dengan tempat penelitian yang cukup dekat.   

(2)

dan petani. Keberagaman latar belakang siswa memiliki andil dalam terdapatnya perbedaan kesadaran belajar serta hasil belajar antar siswa. 

3.3 Waktu Penelitian 

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu dari bulan Februari sampai April semester II Tahun Pelajaran 2014/2015, dengan jadwal pada tabel 7 berikut:

Tabel 7

Rancangan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas SD Kanisius Harjosari Kelas V Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 

No  Kegiatan 

Waktu

Februari  Maret  April 

1  2  3  4  1  2  3  4  1  2  3  4  1  Pengajuan

proposal 

           

Penyusunan rancangan penelitian 

     

3  Pelaksanaan siklus 1 

       

4  Analisis hasil siklus 1 

     

5  Pelaksanaan siklus 2 

     

6  Analisis hasil siklus 2 

     

Pembahasan dan penulisan hasil

penelitian 

     

 

3.4 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel X (Problem Based Learning berbantuan video) dan variabel Y (hasil belajar IPA).

3.4.1 Problem Based Learning (PBL) berbantuan video (X)

(3)

: (1) Menyampaikan apersepsi, melakukan orientasi kelas dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan, mengkondisikan siswa dalam kelas menjadi beberapa kelompok, memotivasi siswa dengan memberikan tayangan video yang dijadikan sebagai permasalahan yang akan diteliti. (2) Membimbing siswa dalam kelompok merancang aktifitas belajar untuk menyelesaikan masalah yang telah di orientasikan pada tahap awal. (3) Mendampingi siswa dalam mengumpulkan informasi yang tepat untuk

mencari penjelasan dan solusi atas permasalahan yang harus diselesaikan. (4) Mendampingi siswa membuat laporan hasil diskusi dengan kelompok, mengunjungi laporan hasil diskusi kelompok lain, mengamati serta menanyakan sesuatu yang belum diketahui dan ditanggapi oleh kelompok yang bersangkutan. (5) Mendampingi siswa melalui tanya jawab membahas penyelesaian masalah, membuat kesimpulan.

3.4.2 Hasil Belajar IPA (Y)

Hasil belajar siswa merupakan besarnya skor yang diperoleh dari skor tes uraian. Peneliti menggunakan hasil belajar aspek pengetahuan siswa yang dapat dinilai dari hasil mereka mengerjakan soal tes IPA.

3.5 Rencana Tindakan

(4)

 Gambar 1  

Langkah Penelitian Tindakan Kelas 

(Kemmis & Mc Taggart dalam Arikunto, 2006: 97) 

Berdasarkan gambar 1 tentang langkah penelitian PTK model Kemmis & Mc Taggart diatas, maka pelaksanaan tindakan pembelajaran melalui penerapan model Problem Based Learning berbantuan video pembelajaran siswa kelas 5 SD Kanisius Harjsari Kecamatan Bawen akan dilaksanakan dalam format siklus. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Masing-masing siklus diakhiri dengan evaluasi. Waktu pelaksanaan siklus pertama pada penelitian ini berlangsung pada awal April 2015, dan untuk siklus

selanjutnya menyesuaiakan.

3.5.1 Pelaksanaan Siklus I

(a) Tahap Perencanaan

(5)

(1) Peneliti menentukan waktu pelaksanaan penelitian bersama guru kolaborator. (2) Menentukan SK, KD, dan indikator pembelajaran berdasarkan materi IPA

yang akan diajarkan.

(3) Peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) IPA lengkap

sesuai dengan model Problem Based Learning berbantuan video. RPP ini berguna sebagai pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.

(4) Menyusun lembar observasi aktivitas guru.

(5) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi mengenai penerapan model

Problem Based Learning berbantuan video dalam pembelajaran.

(6) Mempersiapkan soal tes untuk siswa yaitu tes yang akan diberikan pada akhir

siklus. Soal tes disusun oleh peneliti dengan pertimbangan guru yang bersangkutan.

(b) Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Guru mengimplementasikan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan model Problem Based Learning berbantuan video sesuai yang dibuat oleh peneliti. Jika memungkinkan, peneliti dapat menjadi asisten guru ketika proses pembelajaran berlangsung. Selama kegiatan atau proses pembelajaran berlangsung diadakan observasi yang dilakukan oleh peneliti dan guru kolaborator dengan menggunakan lembar observasi. Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung, yaitu observasi terhadap guru dalam menerapkan model Problem Based Learning berbantuan video.

(c) Tahap Refleksi

Pada tahap ini perlu memahami hal-hal yang berkaitan dengan proses dan hasil yang diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan. Kemudian melakukan analisis terhadap temuan-temuan yang berupa hambatan, kekurangan atau kelemahan yang diperoleh selama pelaksanaan siklus pertama sebagai masukan untuk siklus berikutnya. Berdasarkan data yang telah dianalisis tersebut maka peneliti dapat menyimpulkan apakah semua kegiatan telah berjalan sesuai dengan

(6)

3.5.2 Pelaksanaan Siklus II

(a) Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(1) Peneliti menentukan waktu pelaksanaan penelitian bersama guru kolaborator. (2) Menentukan SK, KD, dan indikator pembelajaran berdasarkan materi IPA

yang akan diajarkan.

(3) Peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) IPA lengkap

sesuai dengan model Problem Based Learning berbantuan video. RPP ini berguna sebagai pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.

(4) Menyusun lembar observasi aktivitas guru.

(5) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi mengenai penerapan model

Problem Based Learning berbantuan video dalam pembelajaran.

(6) Mempersiapkan soal tes untuk siswa yaitu tes yang akan diberikan pada akhir

siklus. Soal tes disusun oleh peneliti dengan pertimbangan guru yang bersangkutan.

(b) Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Guru mengimplementasikan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan model Problem Based Learning berbantuan video sesuai yang dibuat oleh peneliti. Jika memungkinkan, peneliti dapat menjadi asisten guru ketika proses pembelajaran berlangsung. Selama kegiatan atau proses pembelajaran berlangsung diadakan observasi yang dilakukan oleh peneliti dan guru kolaborator dengan menggunakan lembar observasi. Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung, yaitu observasi terhadap guru dalam menerapkan model Problem Based Learning berbantuan video.

(c) Tahap Refleksi

Data yang diperoleh dari hasil observasi, kemudian direfleksi. Pelaksanaan refleksi berupa diskusi antara peneliti dan guru yang bersangkutan. Diskusi

(7)

muncul, dan segala hal yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan. Pada refleksi ini, hasil yang diharapkan adalah semua tahapan model Problem Based Learning berbantuan video sudah terlaksana dalam pembelajaran dengan baik, terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa, dan terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Apabila hasil yang diharapkan belum tercapai, maka akan dilaksanakan siklus selanjutnya hingga hasil yang diharapkan tercapai.

3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini, maka ditentukan teknik pengumpulan data yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti, yaitu :

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

3.6.1.1 Teknik Pengumpulan Data Variabel Bebas

Pengumpulan data model Problem Based Learning berbantuan video dilakukan dengan teknik non tes yaitu observasi. Menurut Sudjana (2010: 84) “Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan.” Observasi ini digunakan untuk mengamati kegiatan guru dalam menerapkan model Problem Based Learning berbantuan video. Sebagai pengamat dalam kegiatan observasi ini adalah guru kolaborator. Observasi dilakukan pada saat proses kegiatan pelaksanaan tindakan itu berlangsung.

3.6.1.2 Teknik Pengumpulan Data Variabel Terikat

Pengumpulan data hasil belajar dilakukan dengan teknik tes. Tes yang digunakan adalah tes hasil belajar. Tes hasil belajar merupakan tes penguasaan karena mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru. Tes tersebut hanya digunakan untuk mengukur aspek kognitif.

3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan disusun instrumen dalam bentuk observasi dan tes. Instrumen ini akan diuraikan berdasarkan variabel yang

(8)

3.6.2.1 Instrumen Pengumpulan Data Variabel Bebas

Instrumen pengumpulan data untuk variabel bebas adalah lembar observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur kegiatan guru dalam menerapkan model Problem Based Learning berbantuan video dalam pembelajaran dan respon siswa dalam menerima pembelajaran. Kegiatan pembelajaran harus mencerminkan tahap pembelajaran model Problem Based

(9)

Tabel 8

Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) berbantuan video

No Aspek Indikator No.item Ya Tidak

1. Pra Pembel ajaran

a. Menyiapkan alat dan bahan pembelajaran.

b. Memeriksa kesiapan siswa .

1

2 2. Kegiat

an Awal

a. Guru menyampaikan apersepsi, b. Guru melakukan orientasi kelas dengan menyampaikan tujuan

pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

3 4

c. Guru mengkondisikan siswa dalam kelas menjadi beberapa kelompok. d. Guru memotivasi siswa dengan memberikan tayangan video yang dijadikan sebagai permasalahan yang akan diteliti.

5

6

e. mengunjungi laporan hasil diskusi kelompok lain, mengamati serta menanyakan sesuatu yang belum diketahui dan ditanggapi oleh kelompok yang bersangkutan

Mendampingi siswa melalui tanya jawab membahas penyelesaian masalah

11

3 Kegiat an Akhir

a. Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan tentang materi yang sudah dipelajari

b. Guru bersama-sama dengan siswa melakukan refleksi dan menanyakan pengalaman yang dirasakan siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran.

Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk belajar pada kegiatan berikutnya

3.6.2.2 Instrumen Pengumpulan Data Variabel Terikat

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data variabel terikat yaitu hasil belajar siswa. Untuk mengukur hasil belajar aspek pengetahuan (kognitif)

(10)

Tabel 9

Kisi-kisi Soal tentang IPA Peritiwa Alam di Indonesia Siklus I

Stand yang terjadi di hluk hidup dan alam, siswa dapat menyebutk an 3 contoh peristiwa alam yang terjadi di Indonesia alam, siswa dapat tidak dapat dicegah

1. Berdasarkan informasi yang telah kamu lihat dari televisi atau dari kehidupan nyata. Sebutkan 3 contoh peristiwa alam yang pernah terjadi di Indonesia yang kamu ketahui!

2. Dari informasi yang telah kamu lihat dari televisi atau dari kehidupan nyata, kita harus selalu waspada bahwa di Indonesia memang darurat gempa. Sebutkan jenis-jenis gempa yang kamu ketahui! 3. Isilah tabel dibawah ini dengan jawaban yang benar! Kemukakan pendapatmu bencana alam yang kamu ketahui serta beri keterangan apakah termasuk bencana alam yang dapat dicegah atau tidak dapat dicegah!

(11)

Stand siswa dapat menjelaska n dampak positif dan negatif banjir dan gempa bumi siswa dapat

ditimbulkan. Jelaskan tabel dibawah ini dengan benar!

5.

Berdasarkan gambar peristiwa alam diatas, jelaskan dampak negatif bagi tumbuhan dan hewan akibat peristiwa alam tersebut!

6. Amati gambar

(12)

Stand ar Komp

etensi

Kompetensi Dasar

Indika tor

Tujuan Pembelaja

ran

Teknik Pengu kuran

Soal Tes

5.Disajikan tabel penyebab dan dampak bencana angin puting beliung dan tsunami, siswa

7.

Dari gambar tentang gempa bumi yang terjadi di Indonesia.Jelaskan dampak dan tindakan yang harus dilakukan saat terjadi gempa bumi!

8. Jelaskan tabel dibawah ini dengan benar!

Benc ana Alam

Penye bab

Dam pak

Angi n putin g beliu ng

(13)

Tabel 10

Kisi-Kisi Soal IPA tentang Kegiatan Manusia yang Dapat Mengubah Permukaan Bumi Siklus II manusia yang dapat yang dapat diperbarui, yang dapat diperbarui yang tidak dapat yang tidak dapat

1.Sumber daya alam yang dapat diperbarui merupakan sumber daya alam yang dapat dikembangkan dan tetap tersedia walaupun dipakai terus menerus. Dari pengertian tersebut, sebutkan 3 contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui serta pengunaannya! 2. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui meliputi bahan tambang yang dibedakan menjadi dua jenis; mineral dan bukan mineral. Sebutkan 3 contoh bahan tambang mineral, serta sifat dan kegunaannya!

(14)

Stand mengenahi kegiatan manusia yang dapat mengubah

4. Berdasarkan gambar kegiatan manusia dibawah ini, apakah nama kegiatan manusia pada gambar tersebut? Jelaskan dampak yang ditimbulkan dari kegiatan manusia tersebut!

5.Amati gambar di bawah ini, apa nama kegiatan manusia pada gambar tersebut? Jelaskan dampak yang ditimbulkan dari kegiatan manusia tersebut!

6. Berdasarkan gambar dibawah ini, kemukakan

(15)

Stand ar Komp

etensi

Kompetensi Dasar

Indikat or

Tujuan Pembelaj

aran

Teknik Penguk

uran

Soal Tes

Tes

Tes

7. Amati gambar dibawah ini! Jelaskan dampak yang

ditimbulkan kegiatan manusia melakukan pembakaran hutan?

8. Gambar diatas merupakan salah satu pengalihfungsian hutan menjadi lahan

(16)

Berdasarkan tabel kisi–kisi soal pada siklus I dan siklus II dapat dijelaskan pedoman penskoran pada tabel 11 dan tabel 12 dibawah ini :

Tabel 11

Pedoman Penskoran Soal Uraian Siklus I

No

Soal Kunci Jawaban Skor

Skor Maks imal

1 1 gempa bumi atau menyebutkan tsunami 2 gunung meletus

3 banjir 4 tanah longsor 5 angin puting beliung

1 2 gunung meletus : tidak dapat dicegah 3 banjir : dapat dicegah

4 tanah longsor : dapat dicegah

5 angin puting beliung : tidak dapat dicegah

2

Gempa vulkanik Gempa runtuhan

1 1 1

3

4 Dampak positif gunung meletus bagi manusia:

dapat menyuburkan tanah pertanian dan perkebunan, di daerah gunung api memungkinkan dibangun pembangkit tenaga listrik, banyak ditemukan sumber air panas untuk pariwisata, belerang logam dan permata dapat dijadikan manusia untuk mendapatkan hasil/keuntungan.

Dampak negatif gunung meletus bagi manusia:

dapat mengancam keselamatan manusia, krisis air bersih serta

mengganggu aktivitas penerbangan. 4

Jika menyebutkan dampak positif dan negatif gunung

meletus secara benar, runtut dan jelas 4

Jika menyebutkan dampak positif dan negatif gunung

meletus secara benar, kurang runtut dan kurang jelas 3 Jika menyebutkan dampak positif dan negatif gunung

meletus kurang benar, kurang runtut dan kurang jelas 2 Jika menyebutkan dampak positif dan negatif gunung

meletus tidak benar, tidak runtut dan tidak jelas 1 5 Bencana tanah longsor dapat meruntuhkan benda di atasnya,

tanah longsor dapat menimbun tumbuhan dan hewan yang ada di bawahnya, tumbuhan dan hewan yang terkena bencana tanah longsor akan mati.

4 Jika menjelaskan dampak negatif tanah logsor bagi

tumbuhan dan hewan secara benar, runtut dan jelas 4 Jika menjelaskan dampak negatif tanah longsor bagi

tumbuhan dan hewan secara benar, kurang runtut dan kurang jelas

3

Jika menjelaskan dampak negatif tanah longsor bagi tumbuhan dan hewan kurang benar, kurang runtut dan kurang jelas

(17)

No

Soal Kunci Jawaban Skor

Skor Maks imal

Jika menjelaskan dampak negatif tanah longsor bagi tumbuhan dan hewan tidak benar, tidak runtut dan tidak jelas

1

6 Dampak negatif banjir : kerugian yang sangat besar. Rumah-rumah dan ribuan hektar sawah yang ditanami padi rusak, krisis air bersih, jembatan dan jalan yang dilalui banjir akan terputus. Upaya pencegahan banjir : a. Melakukan reboisasi/penghijauan. b. Membuat sengkedan di lahan miring. c. Tidak membuang sampah di sungai dan saluran air. d.membuat resapan air

4 Jika menjelaskan dampak negatif dan upaya

pencegahan banjir secara benar, runtut dan jelas 4 Jika menjelaskan dampak negatif dan upaya

pencegahan banjir secara benar, kurang runtut dan kurang jelas

3

Jika menjelaskan dampak negatif dan upaya pencegahan banjir kurang benar, kurang runtut dan kurang jelas

2

Jika menjelaskan dampak negatif dan upaya

pencegahan banjir tidak benar, tidak runtut dan tidak jelas

1

7 Dampak yang ditimbulkan akibat gempa bumi :

Kerusakan bangunan, tanah longsor, perubahan struktur tanah dan batuan, pencemaran udara, krisis air bersih, tsunami(gempa bumi di laut), jatuhnya korban baik manusia, hewan maupun tumbuhan Tindakan yang dilakukan saat terjadi gempa bumi : penyelamatan

diri dan harta benda, evakuasi dan mengungsi di tempat yang lebih aman, waspada gempa susulan,

4 Jika menjelaskan dampak dan tindakan yang harus

dilakukan saat terjadi gempa bumi secara benar, runtut dan jelas

4

Jika menjelaskan dampak dan tindakan yang harus dilakukan saat terjadi gempa bumi secara benar,

kurang runtut dan kurang jelas 3

Jika menjelaskan dampak dan tindakan yang harus dilakukan saat terjadi gempa bumi kurang benar, kurang runtut dan kurang jelas

2

Jika menjelaskan dampak dan tindakan yang harus dilakukan saat terjadi gempa bumi tidak benar, tidak runtut dan tidak jelas

1

8 Angin puting beliung penyebabnya terjadi pada saat hujan deras yang disertai angin kencang dan perbedaan udara ang sangat besar, dampaknya menerbangkan segala macam benda yang dilaluinya; bangunan/benda-benda akan rusak, kerugian besar, tumbuhan dan hewan rusak atau bahkan mati

(18)

Tabel 12

Pedoman Penskoran Soal Uraian Siklus II

No

Soal Kunci Jawaban Skor

Skor Maks imal

benda, kematian pada makhluk hidup,rusaknya terumbu karang

4 Jika menjelaskan dampak serta penyebab peristiwa

alam angin puting beliung dan tsunami secara benar, runtut dan jelas

4

Jika menjelaskan dampak serta penyebab peristiwa alam angin puting beliung dan tsunami secara benar, kurang runtut dan kurang jelas

3

Jika menjelaskan dampak serta penyebab peristiwa alam angin puting beliung dan tsunami kurang benar, kurang runtut dan kurang jelas

2

Jika menjelaskan dampak serta penyebab peristiwa alam angin puting beliung dan tsunami tidak benar, tidak runtut dan tidak jelas

1

1 SDA yang dapat diperbarui serta penggunaannya:

1. Tumbuhan : sumber makanan manusia, diperjual belikan, hasil panen untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

2. Hewan : untuk hobi/kesenangan, mencari keuntungan(sebagai bentuk kegiatan ekonomi/diperjual belikan hewan ternak), dan melindungi agar tidak punah.

3. Air : digunakan untuk berbagai kepentingan makhluk hidup, yaitu memasak, dimium, mencuci, PLTA, dan lain-lain. 4. Sinar matahari : untuk mengeringkan pakaian dan kebutuhan

makhluk hidup lainnya,

Udara : oksigen dapat dijadikan manusia untuk bernafas manusia 3 Jika menyebutkan 3 contoh SDA yang dapat

diperbarui serta pengunaannya secara benar, runtut dan jelas

3

Jika menyebutkan 3 contoh SDA yang dapat

diperbarui serta pengunaannya kurang benar, kurang runtut dan kurang jelas.

2

Jika menyebutkan 3 contoh SDA yang dapat diperbarui serta pengunaannya tidak benar, tidak runtut dan tidak jelas

1

2 Alumunium sifatnya mudah menghantar panas, ringan, dan tahan karat, kegunaannya bahan pembuatan peralatan rumah tangga dan pesawat terbang. Besi sifatnya mudah berkarat, kegunaannya ahan bangunan, mesin, bahan dasar pembuatan baja. Tembaga sifatnya mudah menghantarkan listrik, kegunaannya Bahan dasar pembuatan kabel listrik. Emas sifatnya tidak mudah berkara, kegunaannya membuat perhiasan

(19)

No

Soal Kunci Jawaban Skor

Skor Maksi mal

Perak sifatnya sifatnya mudah dibentuk, konduktor panas dan listrik

Emas sifatnya tidak mudah berkara, kegunaannya membuat perhiasan.

Jika menyebutkan 3 contoh bahan tambang mineral, serta sifat dan kegunaannya secara benar, runtut dan jelas

3

Jik menyebutkan 3 contoh bahan tambang mineral, serta sifat dan kegunaannya kurang benar, kurang runtut dan kurang jelas

2

Jika menyebutkan 3 contoh bahan tambang mineral, serta sifat dan kegunaannya tidak benar, tidak runtut dan tidak jelas

1

3 Kegunaan dari minyak bumi. Bensin: bahan bakar kendaraan bermotor.

Solar: bahan bakar mesin diesel. Bensol: bahan bakar pesawat terbang.

Minyak tanah: bahan bakar kompor dan lampu minyak. Aspal: pengerasan jalan.Lilin: untuk penerangan.

Jika menyebutkan kegunaan bahan minyak bumi

secara benar, runtut dan jelas 3

Jika menyebutkan kegunaan bahan minyak bumi

kurang benar, kurang runtut dan kurang jelas 2 Jika menyebutkan kegunaan bahan minyak bumi tidak

benar, tidak runtut dan tidak jelas 1

4 Penebangan hutan secara liar merupakan salah satu penyebab kerusakan permukaan bumi. Dampaknya tanah longsor , pengaturan tata air tanah terganggu, hewan-hewan hutan kehilangan makanan dan tempat berlindung.

4 Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari

penebangan hutan secara benar, runtut dan jelas 4 Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari

penebangan hutan secara benar, kurang runtut dan kurang jelas

3

Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari penebangan hutan kurang benar, kurang runtut dan kurang jelas

2

Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari penebangan hutan tidak benar, tidak runtut dan tidak jelas

1

5

Penambangan/pengeboran akan berdampak terhadap bentuk permukaan bumi, yaitu tanah menjadi berongga, sehinggga mudah runtuh atau terjadinya penurunan lapisan tanah.

4 Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari

(20)

No

Soal Kunci Jawaban Skor

Skor Maksi mal

Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari penambangan secara benar, kurang runtut dan kurang jelas

3

Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari penambangan kurang benar, kurang runtut dan kurang jelas

2

Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari penambangan hutan tidak benar, tidak runtut dan tidak jelas

1

6 Pembangunan perindustrian pabrik yang padat akan berdampak buruk terhadap permukaan bumi. Dampaknya yaitu asap pabrik menimbulkan polusi udara, limbah pabrik menimbulkan

pencemaran pada lingkungan sekitar, mkhluk hidup dapat terkena penyakit, hilangnya keindahan alam dan lain-lain.

6 Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari

pembangunan perindustrian pabrik yang padat secara benar, runtut dan jelas

6

Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari pembangunan perindustrian pabrik yang padat secara benar, runtut dan kurang jelas.

5

Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari pembangunan perindustrian pabrik yangpadat secara benar, kurang runtut dan kurang jelas.

4

Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari pembangunan perindustrian pabrik yang padat kurang benar, kurang runtut dan kurang jelas

3

Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari pembangunan perindustrian pabrik yang padat kurang benar, tidak runtut dan kurang jelas

2

Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari pembangunan perindustrian pabrik yang padat hutan tidak benar, tidak runtut dan tidak jelas

1

7 Pembakaran hutan akan mengganggu pernapasan manusia. Selain itu, lahan hutan yang dibakar akan meluas, sehingga dapat merusak ekosistem dalam hutan tersebut.

4 Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari

pembakaran hutan secara benar, runtut dan jelas 4 Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari

pembakaran hutan secara benar, kurang runtut dan kurang jelas

3

Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari pembakaran hutan kurang benar, kurang runtut dan kurang jelas

2

Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari pembakaran hutan tidak benar, tidak runtut dan tidak jelas

(21)

No

Soal Kunci Jawaban Skor

Skor Maksi mal

8 Pengalihfungsian hutan menjadi lahan pertanian dapat mengubah permukaan bumi, antara lain:

Tanah longsor, Erosi, Penggunaan agrokimia (pupuk dan pestisida) yang tidak tepat dapat menyebabkan degradasi lahan, pencemaran air, tanah, gangguan kesehatan petani.

4 Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari

pengalihfungsian hutan menjadi lahan pertanian secara benar, runtut dan jelas

4

Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari pengalihfungsian hutan menjadi lahan pertanian secara benar, kurang runtut dan kurang jelas

3

Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari pengalihfungsian hutan menjadi lahan pertanian kurang benar, kurang runtut dan kurang jelas

2

Jika menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari pengalihfungsian hutan menjadi lahan pertanian tidak benar, tidak runtut dan tidak jelas

1

3.7 Uji Instrumen Pengumpulan Data  3.7.1 Uji Validitas  

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat

kevalidan/kesahihan sebuah instrumen. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diujicobakan di kelas uji coba yaitu di kelas 6 SD Kanisius Harjosari. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Untuk mengetahui tingkat validitas yaitu dengan melihat angka pada

Corrected Item-Total Correlation. Untuk uji validitas, jumlah respoden yang digunakan untuk uji instrumen menentukan nilai Corrected Item-Total Correlation (r) pada r tabel. Nilai tersebut lalu digunakan sebagai standar untuk melihat soal yang valid dan tidak valid dengan mencocokkan nilai yang muncul pada Corrected Item-Total Correlation yang keluar pada program SPSS.

(22)

nilai yang muncul di kolom Corrected Item-Total Correlation SPSS ≥ 0,433 menyatakan bahwa soal tersebut valid. Sedangkan, nilai signifikan ≤ 0,433 menyatakan bahwa soal tersebut tidak valid. Rincian hasil pengujian validitas dengan menggunakan SPSS 16.00 dapat dilihat pada lampiran.

(a) Validitas Butir Soal Siklus I

Dari 8 butir soal yang diujikan terdapat 5 butir soal yang dinyatakan valid dan 3 butir soal yang tidak valid karena memiliki koefisien corrected item-total

correllation kurang dari 0,433. Hasil rekapitulasi uji coba butir soal siklus I dirangkum dalam tabel 13 berikut.

Tabel 13

Hasil Uji Validitas Soal Siklus I

Bentuk

Instrumen Item Soal Valid Tidak Valid

Soal yang digunakan

Uraian 1, 2, 3, 4, 5, 6,

7, 8 1, 3, 4, 5, 8 2, 6, 7 1, 3, 4, 5, 8

Total 8 5 3 5

(b) Validitas Butir Soal Siklus II

Dari 8 butir soal yang diujikan terdapat 5 butir soal yang dinyatakan valid dan 3 butir soal yang tidak valid karena memiliki koefisien corrected item-total correllation kurang dari 0,433. Hasil rekapitulasi uji coba butir soal siklus II dirangkum dalam tabel 14 berikut.

Tabel 14

Hasil Uji Validitas Soal Siklus II

Bentuk

Instrumen Item Soal Valid Tidak Valid

Soal yang digunakan

Uraian 1, 2, 3, 4, 5,

6, 7, 8 1, 3, 4, 5, 6 2, 4, 7 1, 3, 4, 5, 6

Total 8 5 3 5

3.7.2 Uji Reabilitas

(23)

(a) Reabilitas Soal Siklus I

Pada uji reliabilitas siklus 1 diperoleh hasil koefisien reliabilitas sebesar 0,898. Dengan demikian butir soal postes siklus I dapat digunakan sebagai instrumen dalam penelitian. Hasil uji reliabilitas soal postest siklus I dapat dilihat dalam tabel 15 berikut.

Tabel 15

Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus I

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.898 5

Berdasarkan Tabel 13 reliabilitas soal siklus I koefisien reliabilitasnya dari 5 soal yang valid adalah 0.898, sehingga dengan kata lain reliabilitas diatas 0,8 yang berarti hasil uji reliabilitas adalah baik.

(b) Reliabilitas Soal Siklus II

Pada uji reliabilitas siklus I diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,901. Maka butir soal postest siklus I dapat digunakan sebagai instrumen dalam penelitian. Hasil uji reliabilitas siklus II dapat dilihat dalam tabel 16 berikut.

Tabel 16

Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus II

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.901 5

Berdasarkan Tabel 16 reliabilitas soal siklus II koefisien reliabilitasnya dari 5 soal yang valid adalah 0.901, sehingga dengan kata lain reliabilitas diatas 0,8 yang berarti hasil uji reliabilitas adalah baik.

3.7.3 Uji Tingkat Kesukaran  

(24)

adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar secara proporsional. Tingkat kesukaran soal dipandang dari kemampuan siswa dalam menjawabnya, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal.

Teknik penghitungan taraf kesukaran butir soal adalah menghitung prosentase yang menjawab benar untuk tiap-tiap item. rumus untuk menghitung taraf kesukaran soal uraian yaitu:

Menurut Witherington (dalam Sudijono, 2011: 371-373) mengatakan, bahwa sudah atau belum memadainya derajat kesukaran item tes hasil belajar

dapat diketahui dari besar kecilnya angka yang melambangkan tingkat kesulitan dari item tersebut. Angka indek kesukaran item itu besarnya berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00. Artinya angka indek kesukaran itu paling rendah adalah 0,00 dan paling tinggi adalah 1,00. Kriteria indeks kesukaran dapat dinyatakan dalam tabel 17 berikut.

Tabel 17

Kriteria Indeks Kesukaran Soal

Interval Klasifikasi

0,00-0,30 Sukar

0,31-0,70 Sedang

0,71-1,00 Mudah

(a) Taraf Kesukaran Soal Siklus I

(25)

Tabel 18

Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus 1

Kriteria Nomor Soal

Mudah 1

Sedang 4, 5 dan 8

Sukar 3

(b) Taraf Kesukaran Soal Siklus II

Hasil analisis tingkat kesukaran butir soal postest siklus II dapat dilihat dalam tabel 19 berikut.

Tabel 19

Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus II

Kriteria Nomor Soal

Mudah 1

Sedang 3, 4 dan 5

Sukar 6

3.8 Indikator Kinerja 

Untuk menentukan keberhasilan dalam penelitian ini, maka ditentukan indikator kinerja. Indikator kinerja berupa indikator proses dan indikator hasil. 3.8.1 Indikator Proses

Indikator proses dalam penelitian ini merupakan indikator ketercapaian dalam proses pembelajaran kegiatan guru terhadap penerapan pembelajaran model

Problem Based Learning berbantuan video. Pembelajaran model Problem Based Learning berbantuan video ini tercapai jika semua langkah-langkah dalam proses pembelajaran dilakukan dengan baik atau 100% terlaksana.

3.8.2 Indikator Hasil 

(26)

3.9 Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dalam 2 tahapan, yaitu teknik analisis data hasil observasi dan teknik analisis data hasil tindakan. Data hasil observasi dan hasil tindakan dianalisis dengan teknik

deskriptif kuantitatif.

Data hasil observasi yang dimaksudkan berupa hasil observasi kegiatan guru. Observasi ini dilakukan selama pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II. Observasi aktivitas guru digunakan untuk mengukur sejauh mana guru dapat menerapkan model Problem Based Learning berbantuan video sesuai dengan langkah-langkah. Lembar observasi aktivitas guru terdiri dari 14 pernyataan yang terbagi dalam kegiatan pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Observer mengamati aktivitas guru selama 2 siklus pada pertemuan pertama dan pertemuan ke dua. Observer mengisi lembar observasi aktivitas guru dengan memberikan tanda centang (√) pada kolom Ya jika terlaksana dan Tidak jika belum terlaksana.

Setelah dilakukan analisis data terhadap data hasil observasi kemudian dilakukan analisis data hasil tindakan. Data hasil tindakan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data hasil belajar kognitif siswa. Hasil belajar kognitif didapatkan dari hasil evaluasi yang dilakukan setiap akhir siklus. Soal evaluasi

yang diberikan berupa soal uraian yang sudah diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes evaluasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

(27)

Tabel 20

Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar SD Kanisius Harjosari

KKM Kualifikasi

≥65 Tuntas

<65 Belum Tuntas

Setelah melakukan pengolahan data terhadap hasil belajar siswa, khususnya pada mata IPA peneliti melakukan analisis data dengan teknik deskriptif komparatif, yakni dengan membandingkan hasil tes prasiklus, siklus I, dan siklus II. Perbandingannya dapat ditulis berupa tabel rekapitulasi dan diagram yang menunjukkan perbandingan hasil belajar tersebut. Dimana pada tabel dan diagram dapat menunjukkan hasil belajar siswa yang sudah tuntas maupun yang belum tuntas dengan kategori diatas KKM.

Gambar

Tabel 7 Rancangan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas SD Kanisius Harjosari Kelas V
Tabel 8  Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Penerapan Model
tabel tentang serta beri keterangan apakah termasuk
tabel tentang ditimbulkan. Jelaskan tabel dibawah ini dengan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa menyertai dan memberi kekuatan kepada penulis dalam pembuatan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Kualitas

Keanekaragaman tingkat spesies (jenis) adalah keanekaragaman yang ditemukan di antara organisme yang tergolong dalam jenis yang berbeda, baik yang termasuk dalam satu famili

Pada tingkatan ini, sikap dibentuk oleh konsumen atas dasar keinginan konsumen agar dapat menyesuaikan dengan orang lain atau kelompok. Pada tingkatan ini sikap relatif cukup

Pembelajaran matematika yang diharapkan dalam praktek pembelajaran di kelas adalah (1) pembelajaran berpusat pada aktivitas siswa, (2) siswa diberi kebebasan berpikir

Ring polinomial dibentuk dari perluasan suatu ring. Ring polinomial merupakan suatu himpunan yang berisi polinomial-polinomial yang dilengkapi dua operasi biner dan

Tidak menahan buang air besar: Pencernaan juga akan lancar jika tidak menahan buang air besar karena dengan menahan buang air besar feses akan kering sehingga penyakit wasir

Syukur alhamdulillah senantiasa dipanjatkan Kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang telah melimpahkan rahmat, serta lindungan NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini yaitu : 1) terdapat pengaruh lama waktu perendaman benih dalam air dengan suhu awal 60°C terhadap persentase