• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai (Studi Pada Bagian Keuangan Kantor Dinas Bina Marga Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai (Studi Pada Bagian Keuangan Kantor Dinas Bina Marga Medan)"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Informasi saat ini merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap organisasi.

Informasi memungkinkan organisasi dapat terus mengantisipasi segala

kemungkinan yang terjadi sebagai akibat dari adanya perubahan yang sedemikian

kompleks. Dewasa ini, system informasi yang digunakan berfokus pada system

informasi berbasis computer (computer based information system). Harapan yang

ingin diperoleh disini adalah bahwa dengan penggunaan teknologi informasi

khususnya komputer, informasi yang dihasilkan dapat lebih akurat, berkualitas,

dan tepat waktu sehingga dapat lebih efektif dan lebih efesien.

Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu perusahaan

dalam bekerja serta melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan

informasi. Dalam era globalisasi dimana persaingan semakin ketat, kebutuhan

manusia akan informasi tak bisa dielakkan. Teknologi informasi merupakan

komponen penting bagi pemerintah di era globalisasi. Dalam rangka peningkatan

aktivitas sosial dan ekonomi, masyarakat dunia telah memasuki suatu masyarakat

yang berorientasi kepada informasi. Sistem informasi dan teknologinya telah

digunakan berbagai sektor kehidupan mulai dari perdagangan, pendidikan

(electronic education), pemerintahan (E-government), kesehatan

(2)

mengumpulkan (collect) menyimpan (store) memproses, memproduksi, dan

mengirimkan informasi dari dan kemasyrakatan secara efektif dan cepat.

Para pakar telah mengembangkan orientasi baru dalam bidang informasi

yang dikenal dengan nama Sistem Informasi Manajemen ( Information

Management System). Kemampuan manajemen memanfaatkan informasi dalam

menjalankan fungsi-fungsi managerial akan turut menentukan berhasil tidaknya

manajemen yang bersangkutan meraih keberhasilan dalam mengelola organisasi

yang dipimpinnya. Dengan berkembangnya teknologi dan dengan berubahnya

cara organisasi untuk beroperasi dan berkompetensi maka Sistem Informasi

Manajemen (SIM) juga dituntut untuk berubah. Dalam pelaksanaan otonomi

daerah, teknologi dan komunikasi perlu menjadi pertimbangan bagi para

penyelenggara pemerintahan untuk memanfaatkan, mengembangkan dan

menguasainya dalam rangka meningkatkan daya saing dan untuk mendukung

penyelenggaraan kegiatan pemerintahan

Dengan adanya keterlibatan manajemen dalam SIM merupakan hal mutlak

yang harus di perhatikan. Adanya pelaksanaan yang tidak mencukupi, prosedur

birokrasi yang berbelit-belit, lamban, biaya yang tinggi dan inefisiensi sehingga

pada akhirnya akan menghambat optimalisasi pelaksaanaan otonomi daerah,

kurangnya system yang mendukung kelancaran pengumpulan dan pengolahan

data serta penyajian informasi dan rendahnya kualitas dan kuantitas SDM yang

menguasai teknologi informasi yang mendukung pengembangan dan prasarana

(3)

informasi dan tidak di dukung oleh system manajemen yang terarah. Sehingga hal

ini menghambat dan mengurangi kefektifan aktivitas penyelenggra pemerintahan.

Dengan semakin efektifnya kerja para pegawai dapat menjadikan

organisasi semakin tangguh mencapai tujuan dan berbagai sasarnannya. Dengan

adanya manajemen suatu organisasi semakin mampu berperan dengan tingkat

efektifitas yang tinggi. Efektifitas kerja yang didefenisikan sebagai penyelesaian

pekerjaan sesuai dengan yang ditentukan sebelumnya dimana selama dipengaruhi

pikirannya, tenaga, cara yang paling cepat (waktu) serta kondisi ruangan yang

dapat mendukung semangat kerja pegawai. Dengan adanya standar manajemen

dapat merencanakan, mmelaksanakan, mengawasi dan mengevalusasi kinerja

pegawai agar hasil akhir memuaskan pada pihak-pihak yang mendapatkan

pelayanan.

Dengan semakin jelasnya manfaat teknologi informasi maka dapat

diperoleh bukti bahwa memang benar informasi telah memberikan kontribusi bagi

pencapaiaan keinginan maupun maslah yang dihadapi, maka tentu saja

pengalaman baik ini akan memberikan sebuah saksi pembelajaran tak ternilai bagi

para pemakai teknologi informasi khusunya para pegawai pemerintahan maka

secara sadar mereka akan memberlakukan informasi sebagai sebuah asset yang

tak ternilai.

Sistem informasi dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan data dan

informasi untuk unit-unit fungsional organisasi pemerintah. Serta dalam

(4)

pada tingkat konseptual maupun pada tingkat operasional, diperlukan adanya

berbagai data dan informasi yang akurat, tepat dan cepat guna pengambilan

keputusan sejalan dengan tingkat perkembagan yang semakin maju. Sebagaimana

semakin berkembangnya teknologi informasi yang dapat menigkatkan efektifitas

kerja pegawai sehingga dapat meningkatkan pula kualitas kerja yang tinggi,

pegawai mempunyai motivasi yang tinggi, untuk medukung aktivitas-aktivitas

pemerintahan, yang meliputi aktivitas intern pemerintahan dalam satu lembaga

maupun antar lembaga pemerintahan, seta aktivitas pemberian pelayanan

pemerintahan untuk masyrakat. Intinya dengan adanya system informasi

manajemen harus lebih banyak memberikan kemudahan bukan menambah

kerumitan atau kesulitan baru khusunya bagi penyelenggara pemerintahan dan

umumnya bagi masyrakat. Oleh karena itu penggunaan teknologi informasi

khusunya komputerisasi bagi pemerintah harus lebih banyak di tingkatkan karena

memberikan kemudahan dalam urusan-urusan penyelenggaraan pemerintahaan.

Seiring dengan berkembangnya Sistem Informasi Manajemen, Kantor

Dinas Bina Marga Kota Medan harus lebih melihat kemampuan efektivitas kerja

pegawai dalam melaksanakan tugas yang menjadi kewajibannya. Sehingga segala

bentuk pembangunan menjadi hal yang sesuai dengan keinginan masyarakat.

Tidak terkecuali pada Kantor Dinas Bina Marga Kota Medan yang berusaha

menerapkan sisitem berbasis komputerisasi dalam menjalankan fungsinya. Ini

merupakan salah saru bentuk penerapan Sistem Informasi Manajamen dalam

pemrosesan pelayanan yang diberikan Kantor Dinas Bina Marga Kota Medan

(5)

Berdasrkan uraian diatas maka penulis tetarik untuk melakukan penelitian

dengan judul : “Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Efektifitas

Kerja Pegawai (Studi Pada Kantor Dinas Bina Marga Kota Medan)”

I.2. Perumusan Masalah

Berdasrakan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka perumusan masalah dari penelitian ini adalah : “Seberapa

besar Pengaruh Sistem Informasi Manajemen terhadap Efektivitas Kerja Pegawai di Kantor Dinas Bina Marga Kota Medan”.

I.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan jawaban terhadap

perumusan masalah yang telah dikemukankan di atas yakni untuk mengetahui

seberapa besarnya “Pengaruh Sistem Informasi Manajemen terhadap

Efektivitas Kerja Pegawai di Kantor Dinas Bina Marga Kota Medan

I.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak secara

langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat-manfaat tersebut adalah:

1. Manfaat Subjektif

Untuk menembahkan khasanah pengetahuan ilmiah dalam studi ilmu

administrasi dan pembangunannya umumnya dan pembangunan pelayanan

public khususnya dengan implementasi Sistem Informasi Manajemen

(6)

2. Manfaat secara praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat

sebagai berikut:

a. Dapat dijadikan sebagai kontribusi terhadap pemecahan permasalahan

yang terkait dengan operasionalisasi Sistem Informasi Manajemen

(SIM)

b. Sebagai masukan baru baik bagi penulis maupun dalam literatur

perpustakaan yang berkaitan dengan masalah-masalah studi

administrasi dan pembangunan.

3. Manfaat secara akademis

Sebagai salah satu syarat dalam penyelesaiaan studi strata-1 di

Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara.

I.5. Kerangka Teori

Teori merupakan seperanglkat proposisi yang menggambarkan suatu

gejala terjadi seperti ini. Untuk memudahkan peneletian diperlukan pedoman

berfikir yaitu kerangka teori. Sebelum melakukan penelitian yang lebih lanjut

seseorang peneliti perlu menyusun suatu kerangka teori sebagai landasan berpikir

untuk menggambarkan dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang dipilih.

Kerangka teori ini diharapkan memberikan pemahaman yang jelas dan tepat bagi

(7)

I.5.1. Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen bukan merupakan hal baru. Ruang lingkup

SIM sebenarnya tertua pada 3 kata pembentuknya, yaitu “Sistem, Informasi, Dan

Manajemen”

I.5.1.1. Sistem

Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan hal atau kegiatan atau

elemen atau subsistem yang saling bekerjasama atau yang dihubungkan dengan

cara-cara tertentu sehingga membentuk suatu kesatuan untuk melaksanakan fungsi

guna mencapai suatu tujuan.

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Filippo dalam Paulus, 2005:23).

Komponen-komponen atau subsistem dalam suatu system dapat berdiri

sendiri-sendiri, komponen-komponen atau subsistem tersebut dapat saling

berintekrasi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan

atau sasaran system tersebut dapat tercapai.

Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru

untuk menggatikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem

yang telah ada. Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan dari

mulai sistem itu direncakan sampai dengan sistem tersebut diterapkan,

(8)

I.5.1.2. Informasi

Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi benyuk

yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam

pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu

juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang. Untuk memperoleh

informasi, diperlukan adanya data yang akan diolah dan unit pengolah.

Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen

sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan

pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah

informasi bagi setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan

kebutuhannya masing-masing.

Berdasarkan pendapat Giffin (2002:227-228), bentuk informasi yang

bermanfaat adalah sebagai berikut :

1. Akurasi, informasi masih menyediakan refleksi realita yang valid dan

dapat dipercaya.

2. Tepat waktu, informasi tersedia tepat pada saat pemimpin

membutuhkannya untuk membuat keputusan

3. Kelengkapan, informasi harus lengkap dan jika kurang lengkap maka

cenderung akan mendapatkan gambaran realita yang tidak akurat.

4. Relevansi, informasi harus relevan agar berguna bagi organisasi.

Relevansi seperti halnya ketepatan waktu, ditentukan oleh kebutuhan

(9)

Faktor- faktor yang berpengaruh terhadap suatu informasi adalah fungsi,

biaya, nilai, dan mutu informasi. Informasi mempunyai beberapa fungsi antara

lain :

1. Menambah pengetahuan

Adanya informasi akan menembah pengetahuaan bagi penerimanya

yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang mendukung

proses pengambilan keputusan

2. Mengurangi ketidakpastian

Adanya informasi akan mengurangi ketidakpastian karena apa yang

akan terjadi dapat diketahui sebelumnya, sehingga menghindari

keraguan pada saat pengambilan keputusan,.

3. Mengurangi resiko kegagalan

Adanya informasi akan mengurangi resiko kegagalan, karena apa yang

kan terjadi dapat di antisipasi dengan baik, sehingga kenmungkinan

terjadinya kegagalan akan dapat dikurangi dengan pengambilan

keputusan.

4. Mengurangi keanekaragaman/variasi yang tidak diperlukan

Adanya informasi akan mengurangi keanekaragaman yang tidak

diperlukan, karena keputusanyang akan di ambil lebih terarah

5. Member standart aturan-aturan, ukuran-ukuran, dan

(10)

Adanya informasi akan memberikan satndart,atruan, ukuran, dan

keputusan keputusan yang lebih terarah untuk mencapai sasaran dan tujuan yang

telah ditetapkan secara lebih baik berdasarkan informasi yang diperoleh.

I.5.1.3 Manajemen

Manajemen dapat diartikan sebagai proses memanfaatkan berbagai sumber

daya yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan. Manajemen juga dapat

dimaksudkan sebagai suatu system kekuasaan dalam organisasi agar orang-orang

menjalankan pekerjaannya. Umumnya, sumber daya yang tersedia dalam

manajemen meliputi manusia, material, dan modal. Dalam system informasi

manajemen, sumber daya manajemen meliputi tiga sumber daya tersebut di

tambah dengan sumber daya berupa informasi.

Mengenai pengertian manajemen banyak ahli memberikan definisinya

misalnya James A.F Stoner memberiakn definisi Manajemen adalh proses

perencanaan, pengorganisasian, pemimpin dan pengendalian upaya anggota

organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Seperti halnya yang dikemukakan oleh Sutedjo (2002:22):

“Manajemen terdiri dari proses atau kegiatan yang dilakukan oleh pengelola

perusahaan seperti merencanakan (menetapkan strategi, tujuan dan arah tindakan),

mengorganisasikan, memprakarsai, mengkoordinir dan mengendalikan operasi

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

Ada 3 alasan utama mengapa manajemen diperlukan, adapun alas

(11)

1. Untuk mencapai tujuan, manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan

organisasi dan pribadi

2. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling

bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi

seperti pemilik, karyawan, pelanggan, konsumen dan pemerintah

3. Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas, suatukerja organisasi dapat di uur

dengan banyak cara yang berbebeda. Salah satu cara umum adalah

efisiensi dan efektifitas.

I.5.1.4. Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen dapat didefinisikan sebagai sekumpulan

subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk

suatu kesatuan, saling berintekrasi dan bekerjasama antara satu bagian dengan

yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan funsi pengolahan data,

menerima masukan (input) berapa data-data, kemudian mengolahnya (processing)

dan menghasilkan keluaran (output) berapa informasi sebagai dasar pengambilan

keputusan yang berguna dan mempunya nilai nyata yang dapat dirasakan

akibatnya baim pada saat itu juga maupun dimasa mendatang, mendukung

kegiatan operasional, manjerial, dan strategis organisasi, dengan memanfaatkan

berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai

(12)

Kronke (dalam Sutedjo, 2002:168) mengemukakan bahwa “Sistem

Informasi Manajemen adalah pengembangan dan penggunaan system-sistem

informasi yang efektif dalam organisasi-organisasi”.

McLeod (dalam Sutedjo, 2002:168) juga mengemukakan bahwa “Sistem

Informasi Manajemen didefinisikan sebagai suatu system berbasis computer yang

menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan

serupa”.

Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu system utamanya

mengenai apa yang telah terjadi sekarang dan apa yang telah terjadi di masa lalu,

informasi tersebut tersedia dalam laporan periodik, laporan khusus dan output dari

simulasi matematika. Informasi digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya

pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.

Selain itu Stoner (dalam Sutedjo, 2002:168) mengemukakan bahwa

“Sistem Informasi Manajemen merupkan metode formal yang menyediakan

informasi yang akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah

dam memproses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat

melakukan fungsi perencanaan,operasi secara efektif dan pengendalian.

Scoot (1996:69) menjelaskan bahwa "Sistem Informasi Manajemen adalah

sekumpulan sistem informasi yang saling berinteraksi, yang memberikan

informasi baik untuk kepentingan operasi atau kegiatan manajerial". Menurut

Gordon . B . Davis dalam Tata Sutabri (2005 : 91) Sistem Informasi Manajemen

(13)

mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan di dalam

suatu organisasi. Kemudian menurut Stoner dalam Budi Sutedjo (2002 : 169).

Sistem Informasi Manajemen merupakan metode formal yang menyediakan

informasi yang akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah

proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi

perencanaan, operasi secara efektif dan pengendalian. Jadi Sistem Informasi

Manajemen dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat didefenisikan sebagai

suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa

pemakai dengan kebutuhan serupa dan dirancang untuk menyediakan informasi

guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen, perencanaan,

pemrakarsaan, pengorganisasian, dan pengendalian. Para pemakai biasanya

tergabung dalam suatu organisasi seperti lembaga pemerintah dan perusahaan

milik pemerintah maupun swasta.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi manajemen

adalah suatu sistem yang diciptakan untuk melaksanakan pengolahan data yang

akan dimanfaatkan oleh suatu organisasi. Pemanfaatan data disini dapat berarti

penunjangan pada tugas-tugas rutin, evaluasi terhadap prestasi organisasi, atau

pengambilan keputusan oleh organisasi tersebut

Para pemimpin yang yang betugas di bidang perencanaan ataupun yang

menangani bidang pengawasan dalam rangkaian usaha mengambil keputusan

yang baik dan cepat, dan selalu membutuhkan informasi untuk mendukung

(14)

berguna apabila mampu berfungsi membantu pimpinan dalam pengambilan

keputusan , terlebih dalam bidang perencanaan dan pengawasan dalam penentuan

kerj

9 Maret 2012 pukul 21.45).

Manfaat sistem informasi manajemen tersebut dapat diuraikan dibawah ini :

a. Sistem informasi sebagai pembantu dalam pengambilan keputusan .

Sebuah Sistem Informasi Manajemen adalah pembantu sebuah Sistem

Informasi yang melakukan semua pengolahan transaksi yang dibutuhkan serta

memberikan dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi- fungsi

manajemen dan pengambilan keputusan.

b. Sistem Informasi Manajemen sebagai pendukung fungsi perencanaan dan

pengendalian .

Usaha mencapai tujuan bagi organisasi perusahaan adalah tercapainya

tujuan perusahaan yang sesuai dengan perencanaan semua. Sistem Informasi

Manajemen sangat relevan bagi fungsi perencanaan dan pengendalian yang

dibantu dengan komputer sehingga memperlebar kemampuan manajemen

untuk menyelenggarakan ini.

c. Sistem Informasi Manajemen sebagai penentuan program kerja

Perencanaan dalam program kerja selalu didasarkan kepada mana yang

(15)

Untuk mendukung skala priorotas kerja dengan tepat dibutuhkan data

informasi tentang faktor tenaga kerja yang tersedia juga diperlukan

informasi tentang sumber pembiayaan, lokasi yang hendak dilaksanakan.

Peneliti akan mempertegas penelitian nantinya kepada Sistem Informasi

Manajemen sebagai pendukung fungsi perencanaan dan pengendalian. Dimana hal

ini sesuai dengan judul penelitian yang berkaitan dengan efektivitas kerja

pegawai, bahwasanya kerja pegawai akan menjadi baik dan efektif jika didasarkan

kepada perencanaan dan pengendalian.

I.5.2. Efektifitas Kerja Pegawai

Efektivitas berasal bari bahasa inggris yaitu : ”effective” yang berarti

berhasil ditaati, mengesahkan, mujarab dan mujur. Dari sederet arti diatas, yang

paling tepat adalah berhasil dengan baik. Jika seseorang dapat bekerja dengan

baik maka ia dapat dikatakan bekerja dengan efektiv. Amin Tunggul (1993 : 32)

mengemukakan efektivitas adalah hasil membuat keputusan yang mengarahkan,

melakukan sesuatu dengan benar, yang membantu memenuhi misi suatu

perusahaan atau pencapaian tjuan. Selanjutnya Permata Wesha (1992 : 148)

mengatakan bahwa efektivitas adalah keadaan atau kemampuan berhasilnya suatu

kerja yang dilakukan oleh manusia untuk memberikan hasil yang diharapkan.

Untuk melihat efektivitas kerja, pada umumnya dipakai empat macam

pertimbangan, yaitu pertimbangan ekonomi, pertimbangan fisiologi,

(16)

Efektifitas menunjukkan perbandingan antara keluaran (output) dan

tujuan. Efektifitas merupakan hubungan antara keluara dan tujuan yang ingin

dicapai. Efektifitas dapat juga diartikan sebagai kemampuan untuk mengerjakan

hal yang benar.

Handoko (1992:62) Efektivitas adalah “ kemampuan untuk memilih tujuan

yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang ditetapkan.

Atmosoeprapto (2002 :139) Efektifitas yaitu “Melakukan hal yang benar

atau sejauh mana kita mencapai sasaran”.

Sondang P. Siagian (1996:19) mengemukakan bahwa “Efektifitas adalah

suatu penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya,

artinya apakah pekerjaan itu diselesaikan, dan tidak menjawab pertanyaan

bagaimanakah cara melaksanakan dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu”.

Sarwoto (1990:126), Efektifitas adalah sesuatu yang berhasil guna yaitu :

pelayanan baik corak maupun mutunya dan penggunaanya benar-benar sesuai

dengan kebutuhan lini dalam mencapai tujuan.

Dalam Ensiklopedia Ekonomi, Bisnis dan Manjemen (1992:163),

“Efektifitas adalah ukuran keberhasilan yang dicapai seseorang atas suatu usaha

organisasi atas kegiatan yang dijalankannya”. Komaraddin(1994:269), Efektifitas

adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkatan keberhasilan atau kegagalan

(17)

Efektifitas merupakan ukuran yang menggambarkan sejauh mana sasaran

dapat dicapai, sedangkan efisiensi menggambarkan bagaimana sumber daya dapat

dikelola secara tepat dan benar. Produktivitas adalah ukuran mengenai apa yang

diperoleh dari apa yang diberikan, seberapa jauh masukan (input) dapat

menghasilkan keluaran (output, baik kuantitatif atau kualitatif sesuai standart (

baku) yang telah ditetapkan.

Pada dasarnya efektifitas kerja yang dimaksud untuk mengukur hasil

pekerjaan yang dicapai sesuai dengan rencana, sesuai dengan kebijaksanaan atau

dengan kata lain mencapai tujuan, maka hal itu dikatakan efektif. Nilai efektifitas

pada dasarnya ditentukan oleh tercapainya tujuan organisasi serta factor

kesesuaian dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya. Jadi efektifitas kerja

pada tiap-tiap organisasi akan berbeda-beda antara organisasi sati dengan

organisasi yang lainnya, tergantung pada jenis dan sifat dari oerganisasi yang

bersangkutan.

Menurut Campel yang dikuti Steers (1998:45) untuk mengukur efektifitas

kerja, ada beberapa variabel yang biasa dipergunakan, yaitu :

1. Kesiagaan

Penilaian menyeluruh sehubungan dengan kemungkinan bahwa organisasi

mampu menyelesaikan sebuah tugas khusus jika diminta.

2. Kemangkiran

Frekuensi kejadian-kejadian pekerja bolos dari pekerjaan pada saat jam

(18)

3. Motivasi

Kecendrungan seseorang individu melibatkan diri dalam kegiatan

berarakan sasaran dalam pekerjaan. Ini bukanlah perasaan senang yang

relative terhadap hasil berbagai pekerjaan sebagaimana halnya kepuasan,

tetapi lebih merupakan perasaan sedia atau rela bekerja untuk mencapai

tujuan pekerjaan.

4. Kepuasan Kerja

Tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peran pekerjaannya

dalam organisasi. Tingkat rasa puas individu bahwa mereka merasa

dihargai karena pekerjaan mereka.

5. Beban pekerjaan

Beban pekerjaan yang diberikan pimpinan kepada bawahan sesuai dengan

kemampuan seseorang dan sesuai dengan jumlah kelompok mereka.

6. Waktu menyelesaikan tugas

Waktu merupakan salah satu pengukuran efektifitas kerja yang sangat

penting sebab dapat dilihat apakah waktu yang digunakan organisasi sudah

dijalankan dengan sebaik-baiknya oleh setiap anggota berorganisasi.

Efektivitas kerja pegawai yaitu penyelesaian pekerja sesuai dengan yang

ditentukan sebelumnya dimana semua di pengaruhi pikiran, tenaga, cara yang

paling cepat (waktu) serta kondisi ruangan yang dapat mendukung semngat kerja.

Berdasarkan beberapa pendapat dan penjelasan mengenai efektivitas,

(19)

usaha yang dilaksanakan secara bersama terhadap pencapaian dan pemenuhan

beberapa ketentuan, yang dicapai sesuai dangan standart yang berlaku dalam

organisasi bersangkutan.

I.5.3. Pengaruh Sistem Informasi Manajemen dengan Efektivitas Kerja

Sistem Informasi Manajemen sebagai metode formal menyediakan

informasi yang akurat dan tepat waktu kepada manajemen yang diperlukaan untuk

mempermudah proses pengambilan fungsi perencanaan, pengendalian, dan

operasi secara efektif. System menyediakan informasi mengenai masa lalu, masa

kini, dan proyeksi masa depan serta mengetahui peristiwa yang terjadi didalam

dan diluar organisasi.

Peranan computer dapat membantu secara maksimal, karena output

computer memang menghasilkan informasi yang terotomatisasi dan dapat

diformalisasikan. Penggunaan Sistem Informasi Manajemen yang menjamin

bahwa tugas-tugas spesifik dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Sistem

Informasi Manajemen menyediakan informasi dalam jumlah banyak yang tepat

waktu dan rfinci yang diambil dari operasi sehari-hari. Sistem Informasi

manajemen dapat membuat rencana strategis dan pengendalian manajemen

sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan efektif.

Sistem Informasi Manajemen yang mampu memberikan informasi yang

canggih dan cepat merupakan keniscayaan dari adaptasi yang diperlukan.

Sungguh, kecendeningan utama dalam sistem informasi adalah kearah

(20)

terhadap perubahan organisasi yang cepat. Pengembangan suatu Sistem Informasi

Manajemen merupakan keharusan mutlak apabila pimpinanorganisasi ingin

melakukan tugas-tugas kerja pimpinan dengan efektif. Sistem Informasi

Manajemen akan dapat mengurangi pemborosan dan inefisiensi, serta

meningkatkan produktivitas para pegawai. Sistem informasi Manajemen dapat

menjadi mmekanisme penting pengendalian untuk memastikan operasi secara

efektif dalam organisasi. Operasi dapat diatur secara logis, dirampingkan, dan

dimonitor siberbagai tempat menggunakan system informasi manajemen dalam

computer diseluruh organisasi. Dalam pengertian ini Sistem Informasi

Manajemen berfungsi sebagai semacam struktur organisasi yang paralel dengan

garis wewenang formal organisasi. Keduanya membuat struktur pengendalian apa

yangbterjadi didalam organisasi. Sistem Informasi Manajemen menjadi semacam

pendamping bagi perencana strategis dan manajemen operasi seperti organisasi.

Untuk mengerucutkan topic dan hasil penelitian, sehingga menemukan

suatu titik atau bentuk yang lebih tegas, maka peneliti akan melakukan penelitian

yang lebih mendalam pada bentuk Sisitem Informasi Manajemen yang bersifat

perencanaan da pengendalian. Hal tersebut dikarenakan perencanaan dan

pengendalian sangat berkaitan dengan efektivitas kerja pegawai pada suatu

instansi ataupun organisasi.

I.6. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara suatu penelitian yanag mana

(21)

sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasrkan pada teori yang relevan,

belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan

data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap

rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empiric. (Sugiyono, 2005:70).

Berdasarkan pengertian tersebut, penulis mengetengahkan suatu hipotesis

yang dilandaskan pada teori yang relevan, yaitu dengan adanya Sistem Informasi

Manajemen maka diharapkan fektivitas Kerja Pegawai dapat ditingkatkan.

Adapun hipotesinya adalah:

Ho : Tidak ada hubungan Sistem Informasi Manajemen Dengan Efektivitas Kerja

Pegawai

Ha : ada hubungan positif antara Sistem Informasi Manajemen Dengan Efektivitas

Kerja Pegawai.

I.7. Definisi Konsep

Konsep adalah suatu hasil pemaknaan dalam intelektual manusia yang

memang merajuk ke gejala nyata kea lam empiric. Konsep adalah sarana merujuk

kedua empiris dan bukan merupakan refleksi sempurna ( Mutlak) dunia empiris

bahkan konsep bukanlah dunia empiris itu sendiri.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka penulis mengemukakan definisi

dari beberapa konsep yang digunakan :

1. Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu kegiatan pengolahan

(22)

computer dimana informasi yang dihasilakn akan memeberikan akses

dalam pengambilan keputusan.

2. Efektivitas kerja merupakan suatu pekerjaan yang mencapai tujuan dapat

berhasil apabila dilaksanakan sesuai dengan rencana dan mampu

terselesaikan dengan baik serta berpedoman kepada rencana kerja yang

telah ditetapkan atau juga bagaimana pegawai dalam bekerja mampu

memenuhi hasil yang sesuai dengan kualitas kerja, kepuasan kerja, serta

produktivitas kerja yang terdapat dalam bagian kerjanya, jika sesuatu yang

ingin dicapai itu betul-betul dapat diraih, maka tujuannya efektif.

I.8. Defenisi Operasional

Defenisi operasianal adalah unsur yang memeberitahukan bagaimana

caranya mengukur variabel melalui indikator-indikatornya.

Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah Sistem Informasi Manajemen dengan indikatornya :

a. Pembantu dalam pengambilan keputusan

b. Pendukung funsi perencanaan dan pengendalian

c. Penentuan program kerja

Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Efektifitas Kerja dengan

(23)

a. Kesiagaan

Penilaian menyeluruh sehubungan dengan kemungkinan bahwa organisasi

mampu menyelesaikan sebuah tugas khusus jika diminta.

b. Kemangkiran

Frekuensi kejadian-kejadian pekerja bolos dari pekerjaan pada saat jam

kerja.

c. Motivasi

Kecendrungan seseorang individu melibatkan diri dalam kegiatan

berarakan sasaran dalam pekerjaan. Ini bukanlah perasaan senang yang

relative terhadap hasil berbagai pekerjaan sebagaimana halnya kepuasan,

tetapi lebih merupakan perasaan sedia atau rela bekerja untuk mencapai

tujuan pekerjaan.

d. Kepuasan Kerja

Tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peran pekerjaannya

dalam organisasi. Tingkat rasa puas individu bahwa mereka merasa

dihargai karena pekerjaan mereka.

e. Beban pekerjaan

Beban pekerjaan yang diberikan pimpinan kepada bawahan sesuai dengan

kemampuan seseorang dan sesuai dengan jumlah kelompok mereka.

f. Waktu menyelesaikan tugas

Waktu merupakan salah satu pengukuran efektifitas kerja yang sangat

penting sebab dapat dilihat apakah waktu yang digunakan organisasi sudah

(24)

I.9. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini memuat latar belakang masalh, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, hipotesis, definisi

konsep, definisi operasional, dansistematika penulisan.

BAB II : METODE PENELITIAN

Bab ini ini memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi

dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa

data.

BAB III : PENYAJIAN DATA

Bab ini memuat hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan dan

dokumentasi yang akan dianalisa, serta memuat pembahasannya

atau interpretasi dari data-data yang disajikan pada bab

sebelumnya.

BAB IV : ANALISA DATA

Bab ini berisi analisa dari hasil dilapangan dan dokumentasi.

BAB V : PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan dan saran atas hasil penelitian yang

Referensi

Dokumen terkait

Bagi tenaga kesehatan dokter, Ikatan Dokter Indonesia yang mendapat amanah untuk menyusun standar profesi bagi seluruh anggotanya, dimulai dari standar etik (Kode Etik

Sesuai dengan latar belakang penelitian dan penelitian sebelumnya yang telah dipaparkan, penelitian ini akan meneliti seberapa besar Pengaruh Ekspektasi Pelanggan,

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti nilai tanggung jawab kepada keluarga, bapak adip samsul masduki memberikan contoh kepada peserta didik tentang

Akibat yang ditimbulkan dari perilaku merokok yaitu rasa malas untuk belajar sehingga tidak memperhatikan pada saat guru menyampaikan materi pelajaran, mendapatkan

Peneliti membatasi penelitian terhadap faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan diantaranya adalah keputusan investasi yang diproksikan oleh Total Asset Growth (TAG)

Melayani konsultasi dari siswa dan orang tua berkenaan dengan aktivitas dan materi belajar siswa semangat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

[r]

 Masih terdapat hukum kebiasaan internasional (hukum tidak tertulis) yg ruang lingkupnya hanya utk perjanjian antar negara..  Perjanjian-perjanjian antar negara dengan subjek hukum