UNIT PENGOLAHAN
SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK
SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK
PT PERTAMINA (Persero)
Difinisi PEMBANGKIT
Kumpulan dari beberapa peralatan yang dapat menghasilkan
energi yang digunakan untuk menggerakkan peralatan lain
pada suatu industri atau rumah tangga.
Contoh : Pembangkit listrik
Pembangkit Steam
Pembangkit Udara bertekanan
SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK
SISTEM PEMBANGKIT RU III
SISTEM PEMBANGKIT RU III
UTILITIES SYSTEM UNIT,
terdiri
dari:
3 UNITS POWER GENERATION
6 UNITS AIR COMPRESSORS
2 UNITS WATER TREATING PLANT
2 UNITS COOLING TOWER
PRIME MOVER
Pada sistem konvensional energi listrik yang dihasilkan diperoleh dari generator yang digerakkan oleh energi mekanis, seperti motor bakar, turbin gas, turbin uap, dll.
Energi mekanis yang digunakan untuk menggerakkan generator didalam sistem pembangkit disebut penggerak awal (primemover). Penggerak awal inilah yang menunjukkan tipe/sebutan dari pusat pembangkit listrik tersebut, misalnya :
Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD), adalah suatu pusat pembangkit listrik dengan primemover berupa motor bakar (Diesel).
Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG), adalah suatu pusat pembangkit listrik dengan primemover berupa turbin gas.
Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU), adalah suatu pusat pembangkit listrik dengan primemover berupa turbin uap.
SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK
Sebagai penghasil tenaga listrik generator AC sering
Disebut sebagai Alternator dan merupakan peralatan utama pusat
pembangkit listrik dengan peralatan bantu lainnya seperti :
• Panel kontrol
• Switchgear (pemutus) & busbar
• Pengaman dan metering
• DC power supply (DC CHARGER)
• UPS (Uninterruptable Power Supply)
GENERATOR LISTRIK
•
Generator arus bolak balik , sering disebut juga alternator atau generator
sinkron, yang merupakan peralatan pokok atau utama untuk
menghasilkan tenaga listrik. Untuk mengoperasikannya dibutuhkan
tenaga mekanis sebagai penggerak utama (primemover).
•
Secara garis besar ditinjau dari letak konstruksi kumparannya (winding)
generator dibagi menjadi 2 (dua ) yaitu :
1. Generator Kutub Luar (Revolving Armature Generator)
2. Generator Kutub Dalam (Revolving Field Generator)
JENIS GENERATOR
Pada generator jenis ini rotornya merupakan kumparan
jangkar yang berputar dan memotong medan magnet yang
diam. Output tegangan dari generator ini akan dihasilkan dari
kumparan jangkar, sehingga untuk mengeluarkan energi listrik
yang dihasilkan diperlukan cincin geser (slipring) dan sikat
arang (Brushes). Generator tipe ini tidak dapat dibuat dalam
kapasitas besar.
Generator Kutub Luar (Revolving Armature Generator )
JENIS GENERATOR
Generator Kutub Dalam (Revolving Field Generator )
Generator jenis ini merupakan generator yang digunakan sebagai sumber
tenaga listrik saat ini. Pada generator ini, arus searah dari suatu sumber
luar dialirkan melalui slipring dan brush kekumparan kutub medan di
rotor.Tegangan yang dialirkan kekumparan kutub medan berkisar antara
125 Volt DC, sedangkan tegangan yang dihasilkan kumparan jangkar
biasanya mencapai tegangan 12.000 Volt. Pada generator jenis ini bila
kumparan medan dipasang penguatan magnit, maka tidak perlu adanya
cincin gesek (slip ring) dan sikat, sehingga dapat menghindari timbulnya
bunga api antara cincin gesek dan sikat.
JENIS GENERATOR
Generator Kutub Dalam (Revolving Field Generator )
• Bagaimanapun juga generator yang menggunakan sikat dan
cincin gesek, baik kutub dalam maupun kutub luar, masih ada
kerugian daya maupun masih timbul bunga api yang
diakibatkan oleh pergesekan antara cincin dan sikat, sehingga
generator tipe ini umumnya tidak bisa dibuat dengan kapasitas
besar.
• Dengan demikian diusahakan cara tanpa sikat dan cincin
gesek atau umum disebut generator penguat tanpa sikat
(Brushless Exciter Generator) yang akan dibahas lebih rinci.
JENIS GENERATOR
Keuntungan Generator Kutub Dalam (Revolving Field
Generator )
• Karena kumparan jangkar (Armature) terletak distator, maka
pemakaian daya listriknya langsung dapat dialirkan
kerangkaian beban tanpa harus melewati cincin gesek (slip
ring) dan sikat-sikat.
• Pengisolasian pada kumparan stator untuk tegangan tinggi
relatif mudah dilakukan, sehingga generator dapat dibuat
dengan tegangan tinggi standard, dengan daya besar, arusnya
relatif kecil.
• Pemberian arus medan yang melalui sikat-sikat dan slipring
kekumparan medan distator mudah dilakukan, karena
JENIS GENERATOR
PENGUATAN TANPA SIKAT (BRUSHLESS EXCITER
GENERATOR)
• Khusus untuk kilang minyak dan gas bumi, pemakaian unit generator tanpa sikat sangat cocok karena tidak terjadi spark bunga api yang ditimbulkan oleh penguatan, atau tidak ada benda-benda yang bergesekan yang bermuatan listrik.
• Dengan penguatan tanpa sikat ini tidak ada kerugian yang ditimbulkan oleh penguatannya karena tidak ada cincin gesek dan sikat-sikat.
• Berkat pengembangan ilmu dibidang elektronika industri, terutama dibidang semi
konduktor, saat ini banyak dipakai dioda dengan kemampuan arus yang tinggi, tegangan kerja dan temperatur kerja, serta persyaratan kerja yang tidak tidak terlalu sulit.
BRUSHLESS GENERATOR
Rating Generator
• Rating dari generator AC harus dapat mensupply beban
terus menerus pada beban normal dan bisa beroperasi
sedikit diatas beban normal namun hanya pada waktu
tertentu saja.
• Arus maksimum yang bisa disupply oleh generator AC
tergantung dari :
Kerugian panas maksimum (rugi daya I2R) yang mampu
diterima kumparan jangkar dan,
Panas maksimum karena rugi-rugi pada kumparan kutub,
disamping juga tergantung dari rating eksitasinya.
RATING GENERATOR
• Untuk mengetahui rating dari generator bisa dilihat pada nameplate dirangka (frame) generator yang pada umumnya memuat :
– Nomor seri dari pabrik
– Jumlah phase
– Kecepatan putar (rpm)
– Jumlah kutub
– Tegangan Output
– Frekuensi
– KVA atau KW
– Arus Rating (Nominal)
– Arus excitasi
– Power factor
– Kelas Isolasi
Kadang-kadang ditambahkan tentang kemampuan generator untuk beroperasi secara terus menerus.
NAME PLATE GENERATOR
Rating Generator
3125 328 278 262 164 131
Standby 2800
3500 368 311 293 104 147
Mars Continous 6250
7815 822 695 655 411 327
Standby 7200
9000 946 800 754 473 377
TABEL RATING GENERATOR
Konstruksi Generator
• Konstruksi dari mesin listrik berputar (Generator) dapat
dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
- Rumah Generator (Framework)
- Stator (Armature)
- Rotor
- Bantalan (Bearing)
KONSTRUKSI GENERATOR
FRAMEWORK
Rangka atau rumah generator (framework) merupakan
pendukung bagian yang bergerak dan bagian yang diam
dari generator, disamping juga sebagai pelindung
komponen-komponen didalamnya.
Framework secara langsung mengalirkan udara melalui
bagian-bagian generator untuk pendinginan dan juga
sebagai tempat terminal output generator.
FRAME WORK GENERATOR
Stator (Armature)
• Stator terdiri dari inti (core) yang terbuat dari lapisan plat baja tipis (baja
silikon) dengan tujuan untuk mereduksi kerugian arus Eddy. Belitan stator
ditempatkan pada alur (slots) dari inti. Belitan stator 3 phase bisa berupa
hubungan Wye (Y) atau delta (Δ), tergantung dari tegangan, design dan
performance yang direncanakan.
• Ujung-ujung belitan ditempatkan pada kotak terminal. Ada 6 ujung belitan
yang dikeluarkan dari belitan stator yang nantinya dihubungkan sesuai
design.
• Umumnya generator pembangkit menggunakan hubungan Y, sehingga 3
ujung belitan dijadikan satu sebagai titik netral.
STATOR GENERATOR
Rotor
• Ada 2 bentuk dasar dari rotor generator sinkron yaitu :
- Kutub menonjol (Salient pole)
- Kutub datar (silinder/non salient pole)
Kutub medan yang menghasilkan medan magnet terikat kuat pada
rotor dan terbuat dari lapisan tipis inti yang dibelitkan dengan belitan
excitasi yang diambil melalui slipring atau unit rectifier berputar untuk
jenis brushless exciter.
Kutub menonjol biasanya untuk generator dgn rpm 1800 kebawah,
sedangkan jenis silinder untuk rpm 3600 atau 3000 rpm.
ROTOR GENERATOR
Bantalan (Bearing)
• Bantalan atau bearing generator bisa berupa Sleeve bearing dan bisa juga berupa antifriction bearing (Roller) tergantung dari ukuran generator .
• Roller bearing dapat digunakan untuk unit sampai 5000 HP atau lebih kecil. Bearing jenis ini menggunakan pelumas tertutup (pucked) berupa gemuk (grease) untuk mendapatkan pelumasan positif pada permukaan bearing.
• Apabila ukuran dan berat generator cukup besar, maka bisa membuat temperature
bearing menjadi panas sehingga perlu membuat sistem pelumasannya secara sirmulasi dengan bantuan pompa.
• Sumber kerusakan bearing bisa terjadi dengan adanya arus yang mengalir dibagian-bagian permukaan bearing yg bisa melubangi bearing dan menghitamkan pelumas
sehingga dapat mengikis poros (AS). Arus ini dapat terbentuk karena hubungan pendek medan sinkron.
BEARING GENERATOR
STRUKTUR GENERATOR
Tegangan Generator
Tegangan yang diimbas pada masing-masing belitan adalah sebagai berikut :
dengan merubah besarnya arus If yang mengalir dalam belitan rotor. Karena belitan ini pembangkit fluksi diam disebut sebagai belitan penguat medan
atau belitan eksitasi.
TEGANGAN GENERATOR
Putaran Generator
Bila generator mempunyai P kutub, dan garis magnit berputar pada putaran ns
yang menghasilkan frekuensi f maka dengan p kutub tadi menghasilkan persamaan sbb:
Generator sinkron 3 fasa, 75A, 6,3KV, 500 rpm, 12 kutub (pole)
Frekuensinya : 12 x 500 = 50 Hz 120
Karena jumlah kutub minimum 2, maka untuk frekuensi 50 Hz rpm generator :
PUTARAN GENERATOR
Prinsip Kerja Generator
• Tegangan bolak balik (AC) yang berbentuk gelombang sinus
dapat dibangkitkan bila suatu belitan penghantar diputar didalam
medan megnet yang diam, atau sebaliknya pada belitan diam dan
medan magnet yang berputar.
• Bila ada 3 (tiga) buah lilitan yang masing-masing disusun
tergeser letaknya 120 derajat dan diputar bersama-sama, maka
tegangan yang dihasilkan akan mengikuti gelombang sinusoidal 3
buah, dimana antara satu dengan lainnya berjarak 120 deg.
PRINSIP KERJA GENERATOR
Gelombang sinusoidal
R S T
120 o
240 o
GELOMBANG TEGANGAN GENERATOR
Brushless Generator
PRINSIP KERJA BRUSHLESS GENERATOR
Prinsip Kerja Brushless
1. Permanen Magnet Generator (PMG)
Merupakan generator 1 fasa kutub dalam, dimana magnet permanen sebagai penguat medan tetap berfungsi sebagai pembangkit mula. Tegangan bolak balik 1 fasa dihasilkan oleh permanen magnet stator
dan disearahkan untuk digunakan sebagai penguat generator berikutknya (Eksitasi).
2. Generator Penguatan (Eksitasi)
Merupakan generator 3 fasa kutub luar, dimana belitan stator mendapat tegangan arus searah sebagai penguat medan.
Belitan rotor mengeluarkan tegangan induksi 3 fasa (AC). Tegangan
tersebut disearahkan melalui penyearah berputar 3 fasa gelombang penuh guna mendapatkan arus searah untuk kumparan medan utama.
PRINSIP KERJA BRUSHLESS GENERATOR
3. Generator Utama
Merupakan generator 3 fasa kutub dalam, dimana
kumparan medan utama mendapat tegangan arus
searah dari penyearah berputar.
Stator membangkitkan tegangan induksi arus bolak balik
3 fasa dan tegangan inilah yang merupakan tegangan
keluaran generator (output) yang disebut dengan
tegangan kerja atau tegangan jala-jala.
PRINSIP KERJA BRUSHLESS GENERATOR
Fungsi PMG
PMG mempunyai 8 pasang kutub yg terpasang disekeliling rotor. Karena Turbine mempunyai putaran 3000 rpm, maka frekuensi tegangan yang Dibangkitkan oleh PMG asebesar 400 Hz.
Tegangan keluaran dari PMG sebesar 120 VAC 1 Phase, kemudian diturunkan Menjadi 60 V untuk sistem pengaturan secara manual maupun otomatis.
Untuk pengaturan tegangan secara manual, supply tegangan dari generator ini dimasukkan kesuatu auto trafo (Variac Transformer) dan selanjutnya
dimasukkan kesistem penyearah.
Sedangkan untuk pengaturan otomatis supply tegangan dari PMG
dimasukkan ke AVR, yg selanjutnya diolah didalam alat tsb menjadi arus searah untuk diberikan ke sistem penguat generator penguat.
PRINSIP KERJA BRUSHLESS GENERATOR
Fungsi Generator Penguat
Kumparan medan terletak di stator, menerima arus searah baik dari penyearah maupun dari regulator untuk penguat medan.
Kumparan jangkar terletak di rotor, membangkitkan tegangan induksi 3 phase. Tegangan tersebut disearahkan oleh penyearah berputar (Rotating Rectifier). Penyearah ini terdiri dari 12 dioda penyearah dan masing-masing dioda
dipasangkan sebuah sekring (fuse) sebagai pengaman.
Dioda dipasang sedemikian rupa sehingga membentuk penyearah gelombang penuh 3 phase, agar mendapatkan arus searah untuk penguatan kumparan medan utama Generator.
PRINSIP KERJA BRUSHLESS GENERATOR
Fungsi Generator Utama
Kumparan medan terletak di rotor, mendapatkan arus searah dari penyearah berputar (rectifier) untuk membangkitkan medan magnit putar.
Kumparan jangkat terletak di stator membangkitkan tegangan induksi arus bolak balik 3 phase.
Kumparan medan memiliki sepasang kutub, dengan putaran 3000 rpm, maka generator tersebut mengeluarkan frekuensi 50 Hz, dan pada hubungan Y
mengeluarkan tegangan 12 KV.
PRINSIP KERJA BRUSHLESS GENERATOR
Tegangan Jepit Generator
Dengan adanya impedansi dalam belitan generator maka biasanya akan menyebabkan terjadinya penurunan tegangan jepit generator, pada saat diberi beban. Makin besar arus beban makin besar pula penurunan tegangan ini. Untuk menjaga agar tegangan kerja tidak berubah, maka Ф harus diperbesar dengan mengatur arus eksitasi (If). Perubahan ini biasanya dikerjakan oleh “Automatic Voltage Regulator (AVR) “.
TEGANGAN GENERATOR
AVR (Automatic Voltage Regulator)
Tegangan yang dibangkitkan oleh suatu pembangkit tenaga listrik diharapkan tetap (konstan) , walaupun beban berubah-ubah. Hal ini dimaksudkan agar peralatan listrik yang mendapat power dari pembangkit tersebut, bekerja sesuai dengan karakteristik yang diharapkan.
Untuk memenuhi harapan tersebut diatas yaitu tegangan pembangkit konstan maka dipergunakan Automatic Voltage Regulator (AVR).
Pengaturan secara automatik ini dilakukan setelah generator mencapai tegangan nominalnya yang didapat dari pengaturan secara manual. Supply daya AVR diperoleh dari permanen magnit generator (PMG) berupa arus bolak balik 120 Volt dengan frekuensi 20 Hz sampai 400 Hz . Tagangan 120 Volt tersebut diturunkan menjadi 60 Volt baru kemudian diteruskan ke AVR, selanjutnya diolah dalam alat ini agar menjadi arus searah untuk system penguatan (excitasi).
AVR GENERATOR
• Untuk mendapatkan arus searah yang dirubah dari tegangan bolak balik
yang diperoleh dari permanen magnit generator, AVR dilengkapi
penyearah gelombang penuh satu fasa yg bisa diatur. Rangkaian ini terdiri
dari 2 buah dioda dan 2 buah SCR seperti gambar berikut :
Prinsip kerja AVR
AC supply from PMG Ie
Ve
PRINSIP KERJA AVR GENERATOR
Cara KERJA AVR
SCR disini bekerja sebagai katup yang menyalurkan arus bilamana ada arus gate pada saat tegangan anoda lebih besar dari katoda (forward biased). Bila tegangan anoda lebih kecil dari pada tegangan katoda (reverse biased) maka penyaluran arus terhenti.
Pada rangkaian ini, arus gate diberikan bersama terhadap kedua
SCR. Walaupun demikian pada suatu saat hanya ada satu SCR yang menyala. Hal ini disebabkan oleh karena pada saat satu SCR forward biased, SCR yang lain reverse biased. Keadaan ini dapat dilihat pada gambar diatas.
PRINSIP KERJA AVR GENERATOR
Pengaturan Tegangan AVR
Untuk pengaturan tegangan , AVR dilengkapi dengan adanya tahanan geser 0 - 1000 Ohm yang biasa disebut “Voltage Adjusting Rheostat “ (VAR) yang digerakkan oleh motor kecil putaran lambat. Sedangkan untuk mengatur pembagian daya reaktif pada generator yang sedang parallel, AVR juga dilengkapi dengan adanya “ Rheostat Current Compensator Transformer “ . Jadi AVR selain mengatur tegangan terminal generator juga mengatur daya reaktif.
PRINSIP KERJA AVR GENERATOR
Gelombang AVR
Keluaran PMG (V pmg)
Pulsa Penyalaan SCR 1 & 2
Keluaran Rangkaian Penyearah (SCR)
Pelepasan energi Exciter
PRINSIP KERJA AVR GENERATOR
GOVERNOUR
Governor adalah peralatan disuatu mesin bergerak/berputar yang berfungsi mengatur kecepatan dengan cara mengatur aliran bahan bakar atau aliran massa lainnya.
Bila dimisalkan bahwa semua alat-alat pengatur dari penggerak mula (primemover) yang menggerakkan generator ditahan tetap pada posisinya (tidak bekerja) maka bila ada
perubahan beban, frekuensi juga tidak akan berubah dan mesin akan diperlambat sampai terjadi pengurangan beban.
Pengurangan beban terjadi karena penurunan frekuensi dan penurunan tegangan. Perlambatan mesin akan terus berlangsung sampai dicapai keseimbangan, yaitu bila beban yang ditinggalkan sama dengan daya mesin
Operasi yang demikian jelas sangat buruk dan tidak bisa diterima . Oleh karena itu tiap-tiap penggerak mula selalu dilengkapi dengan alat-alat pengatur daya dan frekuensi. Jadi apabila ada perubahan beban alat pengatur daya ini akan bekerja sehingga akan
diperoleh keseimbangan antara daya mesin dan beban
PRINSIP KERJA GOVERNOUR GENERATOR
GOVERNOUR
Untuk menjaga frekuensi konstan dilakukan dengan mengatur pembukaan katup-katup pengatur (control valves) bahan bakar dari penggerak mula. Alat yang mengatur pembukaan katup-katup pengatur bahan bakar inilah yang disebut Speed Governour (pengatur perputaran). Semua penggerak mula (primemover) seperti : diesel , turbin-turbin uap/gas/air, selalu dilengkapi dengan pengatur perputaran. Governour inilah alat utama untuk mengatur daya dan frekuensi pda generator. Daya yang dimaksud disini adalah daya aktif (Watt).
Governour juga biasa disebut primery control, sebab alat inilah yang pertama merasakan perubahan beban.
PRINSIP KERJA GOVERNOUR GENERATOR
GOVERNOUR
Governour mempunyai dua mode (karakteristik) pengaturan, yaitu :
1. Droop karakteristik.
Mode droop merupakan mode operasi dimana kecepatan akan turun bila bebannya naik atau sebaliknya akan bertendensi naik putarannya bila bebannya turun. Bila mode pengaturan
governour pada mode droop maka perlu untuk mendapatkan harga yang optimum. Jumlah dari speed droop biasanya diset 3 % sampai 4 %, namun bisa mencapai 7 %.
2. Isocronous karakteristik.
Isocronous merupakan mode operasi yang biasanya diset untuk unit tunggal dimana kecepatan akan selalu tetap, walaupun beban berubah-ubah. Dan jika digunakan pada system parallel , akan merupakan bagian yang menanggung beban yang berubah-ubah untuk mempertahankan frekuensi busbar.
PRINSIP KERJA GOVERNOUR GENERATOR
DROOP MODE
Pada governour yang bekerja secara droop, merubah load setting berarti merubah setting dari no-load speed. Misalkan suatu generator yang bekerja secara droop melayani beban sebesar 4 MW, setting no-load speed N1. Apabila beban generator hendak dinaikan
menjadi 6 MW, maka no-load setting harus dinaikkan menjadi N2 agar frekuensi sistim
tetap 50 Hz.
PRINSIP KERJA GOVERNOUR GENERATOR
PRINSIP KERJA GOVERNOUR GENERATOR
50 Hz N1 N2
ISO MODE
Pada governour yang bekerja secara isochronous, perubahan beban dilakukan dengan cara merubah load setting tanpa mempengaruhi setting no-load speed.
Misalkan suatu generator yang bekerja secara isochronous melayani beban sebesar 4 MW. Apabila beban dari generator dinaikkan menjadi 6 MW dengan merubah load setting, karakteristik dari speed governour tidak berubah (seperti pada gambar 1.5.2 ).
Generator dengan governour yang bekerja secara isochronous lebih respons terhadap perubahan beban.
PRINSIP KERJA GOVERNOUR GENERATOR
PRINSIP KERJA GOVERNOUR GENERATOR
SIFAT GENERATOR
BILA BEROPERASI SENDIRI
1. Penurunan arus excitasi (If) akan menurunkan tegangan kerja generator 2. Pengurangan daya penggerak akan menurunkan frekuensi
3. Perubahan beban harus diikuti dengan perubahan masukan daya penggerak
BILA BEROPERASI PARALEL
1. Penurunan arus excitasi (If) akan mengubah besarnya daya semu
2. Perubahan daya mekanis penggerak akan menanbah daya nyata dan dengan demikian factor kerja (cos φ) menjadi lebih baik
3. Perubahan frekuensi dan tegangan hanya dapat dicapai dengan mengatur daya penggerak generator secara bersamaan.
PARALEL GENERATOR
BUSBAR
Merupakan perlengkapan penampung daya dipusat pembangkit
Yang terdiri dari beberapa unit generator/sumber daya yang ber
Operasi paralel.
Penyalur daya dari busbar dikenal sebagai FEEDER.
Ada beberapa sistem busbar, antaranya adalah :
• Sistem single busbar
• Sistem double busbar
• Sistem ring busbar
• Sistem Synchronizing busbar
Bentuk busbar pada umumnya adalah lempengan/batangan
Tembaga yang disangga oleh isolator.
BUSBAR
SWITCHGEAR
Sebagai pemutus aliran daya , biasanya menggunakan :
Circuit Breaker (CB) yang pada umumnya dipasang berderet
Dalam suatu lemari baja (metal clad) bersama-sama dengan
Busbar dan alat pengaman serta metering.
Deretan CB ini jumlahnya tergantung jumlah feeder dan
generator serta kebutuhan lainnya.
SWITCHGEAR
SISTEM SINGLE BUSBAR
SISTEM SINGLE BUSBAR
G G G 5 MVA
SISTEM DOUBLE BUSBAR
SISTEM DOUBLE BUSBAR
G G G
SS#11 SS#15 SS#16 SS#13
5 MVA 6,6 KV
SISTEM RING BUSBAR
SISTEM RING BUSBAR
G G G 5 MVA
SINCHRONIZING BUSBAR
SYNCHRONIZING BUS 12 KV, 3 PH, 50 HZ, 3000 A, 50 KA
SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK DI KILANG RU III PLAJU
Sistem pembangkit dikilang UP III terdiri dari :
a. Pembangkit Utama terdiri dari 3 unit gas turbine
SISTEM PEMBANGKIT RU III
Untuk memperoleh operasi pembangkit yang optimum pada kebutuhan daya saat ini sebesar 39 MW, maka digunakan pola pengoperasian 2 unit GTG dan 1 unit STG, dimana daya mampu untuk 2 unit GTG adalah
sebesar 50 MW, sedangkan daya mampu untuk STG sebesar 2,5 MW.
Fungsi utama/ kegunaan dari STG adalah sebagai Pembangkit pengaman (Secure Power) untuk kilang TA/PTA dimana apabila terjadi kegagalan total pada kedua GTG maka kilang TA/PTA masih mendapat supply listrik dari STG untuk melakukan shutdown secara normal tanpa merusak peralatan yang ada dikilang TA/PTA.
Karena kondisi saat ini kilang TA/PTA tidak lagi beroperasi, maka STG 2017 U tidak dioperasikan.
Fungsi EDG 2016 U adalah sebagai Black start, jadi EDG 2015 U akan beroperasi secara auto start apabila 2 unit GTG 2015 stop karena gangguan (Total Black Out).
FUNGSI MASING-MASING PEMBANGKIT
SISTEM PEMBANGKIT RU III
Power Plant Configuration
KONFIGURASI PEMBANGKIT RU III
TEGANGAN KELUARAN GENERATOR
Tegangan keluaran dari pembangkit utama (GTG 2015 U) adalah 12 KV.
Tegangan keluaran steam Turbin (STG 2017 U) adalah 6,9 KV.
Tegangan keluaran Emerency Desel (EDG 2016 U) adalah 0,4 KV.
Ketiga pembangkit utama masing-masing dihubungkan melalui
synchronizing bus, sehingga hanya ketiga pembangkit utama yang memungkinkan untuk bekerja parallel.
SISTEM PEMBANGKIT RU III
No. Load Type Load (MW)
1. Kilang BBM Plaju 5.00 2. Kilang BBM Sungai Gerong 6.00
3. Kilang TA&PTA 0
4. Kilang Polypropylene 2.30 5. Off-sites & Utilities 7.90
6. Offices 1.10
7. Public Facilities 2,00
8. Excess Power 24.70
Total 50.00
DATA BEBAN GTG 2015 UA/UB/UC
No SWITCHGEAR DATA JAM 10.00 WIB DATA JAM 19.00 WIB
DAYA (KW) ARUS (A) DAYA (MW) ARUS (A) 1 SS#1 SG Feeder 1 3550 202 3950 234 2 SS#1 SG Feeder 2 3890 227 3900 226
3 SS#29 PP Feeder 1 652 42 660 41
4 SS#29 PP Feeder 2 1668 99 1770 107 5 SS#28 ALKY Feeder 1 231 13 282 16
11 TR-24/27 2001k 864 48 752 39
12 TR-25/26 2001K 1829 100 1889 103 13 SS#14 PL Feeder 1 2930 172 3350 204 14 SS#14 PL Feeder 2 2260 126 2650 147
15 TR-20/34 2002K 1240 73 1256 75
16 TR-21/33 2002K 1111 65 994 56
17 TR-9 2001K 261 16 327 18
18 Sec Power 2001K 13 2 13 2
19 TR-22E 2001K 241 25 309 29
20 TR-8 Bagging 25 2 34 2
21 PTR-2A 45 4 60 6
TOTAL BEBAN 23984 1402 25210 1484 GENERATOR
1 2015 -UB 12610 689 12570 719
2 2015-UC 11340 661 12410 718