• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangkit Tenaga Listrik Ikwan Rosadi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pembangkit Tenaga Listrik Ikwan Rosadi"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

UNIT PENGOLAHAN

SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK

SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK

PT PERTAMINA (Persero)

(2)

Difinisi PEMBANGKIT

Kumpulan dari beberapa peralatan yang dapat menghasilkan

energi yang digunakan untuk menggerakkan peralatan lain

pada suatu industri atau rumah tangga.

Contoh : Pembangkit listrik

Pembangkit Steam

Pembangkit Udara bertekanan

SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK

(3)

SISTEM PEMBANGKIT RU III

SISTEM PEMBANGKIT RU III

UTILITIES SYSTEM UNIT,

terdiri

dari:

3 UNITS POWER GENERATION

6 UNITS AIR COMPRESSORS

2 UNITS WATER TREATING PLANT

2 UNITS COOLING TOWER

(4)

PRIME MOVER

Pada sistem konvensional energi listrik yang dihasilkan diperoleh dari generator yang digerakkan oleh energi mekanis, seperti motor bakar, turbin gas, turbin uap, dll.

Energi mekanis yang digunakan untuk menggerakkan generator didalam sistem pembangkit disebut penggerak awal (primemover). Penggerak awal inilah yang menunjukkan tipe/sebutan dari pusat pembangkit listrik tersebut, misalnya :

Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD), adalah suatu pusat pembangkit listrik dengan primemover berupa motor bakar (Diesel).

Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG), adalah suatu pusat pembangkit listrik dengan primemover berupa turbin gas.

Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU), adalah suatu pusat pembangkit listrik dengan primemover berupa turbin uap.

SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK

(5)

Sebagai penghasil tenaga listrik generator AC sering

Disebut sebagai Alternator dan merupakan peralatan utama pusat

pembangkit listrik dengan peralatan bantu lainnya seperti :

• Panel kontrol

• Switchgear (pemutus) & busbar

• Pengaman dan metering

• DC power supply (DC CHARGER)

• UPS (Uninterruptable Power Supply)

GENERATOR LISTRIK

(6)

Generator arus bolak balik , sering disebut juga alternator atau generator

sinkron, yang merupakan peralatan pokok atau utama untuk

menghasilkan tenaga listrik. Untuk mengoperasikannya dibutuhkan

tenaga mekanis sebagai penggerak utama (primemover).

Secara garis besar ditinjau dari letak konstruksi kumparannya (winding)

generator dibagi menjadi 2 (dua ) yaitu :

1. Generator Kutub Luar (Revolving Armature Generator)

2. Generator Kutub Dalam (Revolving Field Generator)

JENIS GENERATOR

(7)

Pada generator jenis ini rotornya merupakan kumparan

jangkar yang berputar dan memotong medan magnet yang

diam. Output tegangan dari generator ini akan dihasilkan dari

kumparan jangkar, sehingga untuk mengeluarkan energi listrik

yang dihasilkan diperlukan cincin geser (slipring) dan sikat

arang (Brushes). Generator tipe ini tidak dapat dibuat dalam

kapasitas besar.

Generator Kutub Luar (Revolving Armature Generator )

JENIS GENERATOR

(8)

Generator Kutub Dalam (Revolving Field Generator )

Generator jenis ini merupakan generator yang digunakan sebagai sumber

tenaga listrik saat ini. Pada generator ini, arus searah dari suatu sumber

luar dialirkan melalui slipring dan brush kekumparan kutub medan di

rotor.Tegangan yang dialirkan kekumparan kutub medan berkisar antara

125 Volt DC, sedangkan tegangan yang dihasilkan kumparan jangkar

biasanya mencapai tegangan 12.000 Volt. Pada generator jenis ini bila

kumparan medan dipasang penguatan magnit, maka tidak perlu adanya

cincin gesek (slip ring) dan sikat, sehingga dapat menghindari timbulnya

bunga api antara cincin gesek dan sikat.

JENIS GENERATOR

(9)

Generator Kutub Dalam (Revolving Field Generator )

• Bagaimanapun juga generator yang menggunakan sikat dan

cincin gesek, baik kutub dalam maupun kutub luar, masih ada

kerugian daya maupun masih timbul bunga api yang

diakibatkan oleh pergesekan antara cincin dan sikat, sehingga

generator tipe ini umumnya tidak bisa dibuat dengan kapasitas

besar.

• Dengan demikian diusahakan cara tanpa sikat dan cincin

gesek atau umum disebut generator penguat tanpa sikat

(Brushless Exciter Generator) yang akan dibahas lebih rinci.

JENIS GENERATOR

(10)

Keuntungan Generator Kutub Dalam (Revolving Field

Generator )

• Karena kumparan jangkar (Armature) terletak distator, maka

pemakaian daya listriknya langsung dapat dialirkan

kerangkaian beban tanpa harus melewati cincin gesek (slip

ring) dan sikat-sikat.

• Pengisolasian pada kumparan stator untuk tegangan tinggi

relatif mudah dilakukan, sehingga generator dapat dibuat

dengan tegangan tinggi standard, dengan daya besar, arusnya

relatif kecil.

• Pemberian arus medan yang melalui sikat-sikat dan slipring

kekumparan medan distator mudah dilakukan, karena

JENIS GENERATOR

(11)

PENGUATAN TANPA SIKAT (BRUSHLESS EXCITER

GENERATOR)

• Khusus untuk kilang minyak dan gas bumi, pemakaian unit generator tanpa sikat sangat cocok karena tidak terjadi spark bunga api yang ditimbulkan oleh penguatan, atau tidak ada benda-benda yang bergesekan yang bermuatan listrik.

• Dengan penguatan tanpa sikat ini tidak ada kerugian yang ditimbulkan oleh penguatannya karena tidak ada cincin gesek dan sikat-sikat.

• Berkat pengembangan ilmu dibidang elektronika industri, terutama dibidang semi

konduktor, saat ini banyak dipakai dioda dengan kemampuan arus yang tinggi, tegangan kerja dan temperatur kerja, serta persyaratan kerja yang tidak tidak terlalu sulit.

BRUSHLESS GENERATOR

(12)

Rating Generator

• Rating dari generator AC harus dapat mensupply beban

terus menerus pada beban normal dan bisa beroperasi

sedikit diatas beban normal namun hanya pada waktu

tertentu saja.

• Arus maksimum yang bisa disupply oleh generator AC

tergantung dari :

Kerugian panas maksimum (rugi daya I2R) yang mampu

diterima kumparan jangkar dan,

Panas maksimum karena rugi-rugi pada kumparan kutub,

disamping juga tergantung dari rating eksitasinya.

RATING GENERATOR

(13)

• Untuk mengetahui rating dari generator bisa dilihat pada nameplate dirangka (frame) generator yang pada umumnya memuat :

Nomor seri dari pabrik

Jumlah phase

Kecepatan putar (rpm)

Jumlah kutub

Tegangan Output

Frekuensi

KVA atau KW

Arus Rating (Nominal)

Arus excitasi

Power factor

Kelas Isolasi

Kadang-kadang ditambahkan tentang kemampuan generator untuk beroperasi secara terus menerus.

NAME PLATE GENERATOR

(14)

Rating Generator

3125 328 278 262 164 131

Standby 2800

3500 368 311 293 104 147

Mars Continous 6250

7815 822 695 655 411 327

Standby 7200

9000 946 800 754 473 377

TABEL RATING GENERATOR

(15)

Konstruksi Generator

• Konstruksi dari mesin listrik berputar (Generator) dapat

dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :

- Rumah Generator (Framework)

- Stator (Armature)

- Rotor

- Bantalan (Bearing)

KONSTRUKSI GENERATOR

(16)

FRAMEWORK

Rangka atau rumah generator (framework) merupakan

pendukung bagian yang bergerak dan bagian yang diam

dari generator, disamping juga sebagai pelindung

komponen-komponen didalamnya.

Framework secara langsung mengalirkan udara melalui

bagian-bagian generator untuk pendinginan dan juga

sebagai tempat terminal output generator.

FRAME WORK GENERATOR

(17)

Stator (Armature)

• Stator terdiri dari inti (core) yang terbuat dari lapisan plat baja tipis (baja

silikon) dengan tujuan untuk mereduksi kerugian arus Eddy. Belitan stator

ditempatkan pada alur (slots) dari inti. Belitan stator 3 phase bisa berupa

hubungan Wye (Y) atau delta (Δ), tergantung dari tegangan, design dan

performance yang direncanakan.

• Ujung-ujung belitan ditempatkan pada kotak terminal. Ada 6 ujung belitan

yang dikeluarkan dari belitan stator yang nantinya dihubungkan sesuai

design.

• Umumnya generator pembangkit menggunakan hubungan Y, sehingga 3

ujung belitan dijadikan satu sebagai titik netral.

STATOR GENERATOR

(18)

Rotor

• Ada 2 bentuk dasar dari rotor generator sinkron yaitu :

- Kutub menonjol (Salient pole)

- Kutub datar (silinder/non salient pole)

Kutub medan yang menghasilkan medan magnet terikat kuat pada

rotor dan terbuat dari lapisan tipis inti yang dibelitkan dengan belitan

excitasi yang diambil melalui slipring atau unit rectifier berputar untuk

jenis brushless exciter.

Kutub menonjol biasanya untuk generator dgn rpm 1800 kebawah,

sedangkan jenis silinder untuk rpm 3600 atau 3000 rpm.

ROTOR GENERATOR

(19)

Bantalan (Bearing)

• Bantalan atau bearing generator bisa berupa Sleeve bearing dan bisa juga berupa antifriction bearing (Roller) tergantung dari ukuran generator .

• Roller bearing dapat digunakan untuk unit sampai 5000 HP atau lebih kecil. Bearing jenis ini menggunakan pelumas tertutup (pucked) berupa gemuk (grease) untuk mendapatkan pelumasan positif pada permukaan bearing.

• Apabila ukuran dan berat generator cukup besar, maka bisa membuat temperature

bearing menjadi panas sehingga perlu membuat sistem pelumasannya secara sirmulasi dengan bantuan pompa.

• Sumber kerusakan bearing bisa terjadi dengan adanya arus yang mengalir dibagian-bagian permukaan bearing yg bisa melubangi bearing dan menghitamkan pelumas

sehingga dapat mengikis poros (AS). Arus ini dapat terbentuk karena hubungan pendek medan sinkron.

BEARING GENERATOR

(20)

STRUKTUR GENERATOR

(21)

Tegangan Generator

Tegangan yang diimbas pada masing-masing belitan adalah sebagai berikut :

dengan merubah besarnya arus If yang mengalir dalam belitan rotor. Karena belitan ini pembangkit fluksi diam disebut sebagai belitan penguat medan

atau belitan eksitasi.

TEGANGAN GENERATOR

(22)

Putaran Generator

Bila generator mempunyai P kutub, dan garis magnit berputar pada putaran ns

yang menghasilkan frekuensi f maka dengan p kutub tadi menghasilkan persamaan sbb:

Generator sinkron 3 fasa, 75A, 6,3KV, 500 rpm, 12 kutub (pole)

Frekuensinya : 12 x 500 = 50 Hz 120

Karena jumlah kutub minimum 2, maka untuk frekuensi 50 Hz rpm generator :

PUTARAN GENERATOR

(23)

Prinsip Kerja Generator

• Tegangan bolak balik (AC) yang berbentuk gelombang sinus

dapat dibangkitkan bila suatu belitan penghantar diputar didalam

medan megnet yang diam, atau sebaliknya pada belitan diam dan

medan magnet yang berputar.

• Bila ada 3 (tiga) buah lilitan yang masing-masing disusun

tergeser letaknya 120 derajat dan diputar bersama-sama, maka

tegangan yang dihasilkan akan mengikuti gelombang sinusoidal 3

buah, dimana antara satu dengan lainnya berjarak 120 deg.

PRINSIP KERJA GENERATOR

(24)

Gelombang sinusoidal

R S T

120 o

240 o

GELOMBANG TEGANGAN GENERATOR

(25)

Brushless Generator

PRINSIP KERJA BRUSHLESS GENERATOR

(26)

Prinsip Kerja Brushless

1. Permanen Magnet Generator (PMG)

Merupakan generator 1 fasa kutub dalam, dimana magnet permanen sebagai penguat medan tetap berfungsi sebagai pembangkit mula. Tegangan bolak balik 1 fasa dihasilkan oleh permanen magnet stator

dan disearahkan untuk digunakan sebagai penguat generator berikutknya (Eksitasi).

2. Generator Penguatan (Eksitasi)

Merupakan generator 3 fasa kutub luar, dimana belitan stator mendapat tegangan arus searah sebagai penguat medan.

Belitan rotor mengeluarkan tegangan induksi 3 fasa (AC). Tegangan

tersebut disearahkan melalui penyearah berputar 3 fasa gelombang penuh guna mendapatkan arus searah untuk kumparan medan utama.

PRINSIP KERJA BRUSHLESS GENERATOR

(27)

3. Generator Utama

Merupakan generator 3 fasa kutub dalam, dimana

kumparan medan utama mendapat tegangan arus

searah dari penyearah berputar.

Stator membangkitkan tegangan induksi arus bolak balik

3 fasa dan tegangan inilah yang merupakan tegangan

keluaran generator (output) yang disebut dengan

tegangan kerja atau tegangan jala-jala.

PRINSIP KERJA BRUSHLESS GENERATOR

(28)

Fungsi PMG

PMG mempunyai 8 pasang kutub yg terpasang disekeliling rotor. Karena Turbine mempunyai putaran 3000 rpm, maka frekuensi tegangan yang Dibangkitkan oleh PMG asebesar 400 Hz.

Tegangan keluaran dari PMG sebesar 120 VAC 1 Phase, kemudian diturunkan Menjadi 60 V untuk sistem pengaturan secara manual maupun otomatis.

Untuk pengaturan tegangan secara manual, supply tegangan dari generator ini dimasukkan kesuatu auto trafo (Variac Transformer) dan selanjutnya

dimasukkan kesistem penyearah.

Sedangkan untuk pengaturan otomatis supply tegangan dari PMG

dimasukkan ke AVR, yg selanjutnya diolah didalam alat tsb menjadi arus searah untuk diberikan ke sistem penguat generator penguat.

PRINSIP KERJA BRUSHLESS GENERATOR

(29)

Fungsi Generator Penguat

Kumparan medan terletak di stator, menerima arus searah baik dari penyearah maupun dari regulator untuk penguat medan.

Kumparan jangkar terletak di rotor, membangkitkan tegangan induksi 3 phase. Tegangan tersebut disearahkan oleh penyearah berputar (Rotating Rectifier). Penyearah ini terdiri dari 12 dioda penyearah dan masing-masing dioda

dipasangkan sebuah sekring (fuse) sebagai pengaman.

Dioda dipasang sedemikian rupa sehingga membentuk penyearah gelombang penuh 3 phase, agar mendapatkan arus searah untuk penguatan kumparan medan utama Generator.

PRINSIP KERJA BRUSHLESS GENERATOR

(30)

Fungsi Generator Utama

Kumparan medan terletak di rotor, mendapatkan arus searah dari penyearah berputar (rectifier) untuk membangkitkan medan magnit putar.

Kumparan jangkat terletak di stator membangkitkan tegangan induksi arus bolak balik 3 phase.

Kumparan medan memiliki sepasang kutub, dengan putaran 3000 rpm, maka generator tersebut mengeluarkan frekuensi 50 Hz, dan pada hubungan Y

mengeluarkan tegangan 12 KV.

PRINSIP KERJA BRUSHLESS GENERATOR

(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)

Tegangan Jepit Generator

Dengan adanya impedansi dalam belitan generator maka biasanya akan menyebabkan terjadinya penurunan tegangan jepit generator, pada saat diberi beban. Makin besar arus beban makin besar pula penurunan tegangan ini. Untuk menjaga agar tegangan kerja tidak berubah, maka Ф harus diperbesar dengan mengatur arus eksitasi (If). Perubahan ini biasanya dikerjakan oleh “Automatic Voltage Regulator (AVR) “.

TEGANGAN GENERATOR

(41)

AVR (Automatic Voltage Regulator)

Tegangan yang dibangkitkan oleh suatu pembangkit tenaga listrik diharapkan tetap (konstan) , walaupun beban berubah-ubah. Hal ini dimaksudkan agar peralatan listrik yang mendapat power dari pembangkit tersebut, bekerja sesuai dengan karakteristik yang diharapkan.

Untuk memenuhi harapan tersebut diatas yaitu tegangan pembangkit konstan maka dipergunakan Automatic Voltage Regulator (AVR).

Pengaturan secara automatik ini dilakukan setelah generator mencapai tegangan nominalnya yang didapat dari pengaturan secara manual. Supply daya AVR diperoleh dari permanen magnit generator (PMG) berupa arus bolak balik 120 Volt dengan frekuensi 20 Hz sampai 400 Hz . Tagangan 120 Volt tersebut diturunkan menjadi 60 Volt baru kemudian diteruskan ke AVR, selanjutnya diolah dalam alat ini agar menjadi arus searah untuk system penguatan (excitasi).

AVR GENERATOR

(42)

• Untuk mendapatkan arus searah yang dirubah dari tegangan bolak balik

yang diperoleh dari permanen magnit generator, AVR dilengkapi

penyearah gelombang penuh satu fasa yg bisa diatur. Rangkaian ini terdiri

dari 2 buah dioda dan 2 buah SCR seperti gambar berikut :

Prinsip kerja AVR

AC supply from PMG Ie

Ve

PRINSIP KERJA AVR GENERATOR

(43)

Cara KERJA AVR

SCR disini bekerja sebagai katup yang menyalurkan arus bilamana ada arus gate pada saat tegangan anoda lebih besar dari katoda (forward biased). Bila tegangan anoda lebih kecil dari pada tegangan katoda (reverse biased) maka penyaluran arus terhenti.

Pada rangkaian ini, arus gate diberikan bersama terhadap kedua

SCR. Walaupun demikian pada suatu saat hanya ada satu SCR yang menyala. Hal ini disebabkan oleh karena pada saat satu SCR forward biased, SCR yang lain reverse biased. Keadaan ini dapat dilihat pada gambar diatas.

PRINSIP KERJA AVR GENERATOR

(44)

Pengaturan Tegangan AVR

Untuk pengaturan tegangan , AVR dilengkapi dengan adanya tahanan geser 0 - 1000 Ohm yang biasa disebut “Voltage Adjusting Rheostat “ (VAR) yang digerakkan oleh motor kecil putaran lambat. Sedangkan untuk mengatur pembagian daya reaktif pada generator yang sedang parallel, AVR juga dilengkapi dengan adanya “ Rheostat Current Compensator Transformer “ . Jadi AVR selain mengatur tegangan terminal generator juga mengatur daya reaktif.

PRINSIP KERJA AVR GENERATOR

(45)

Gelombang AVR

Keluaran PMG (V pmg)

Pulsa Penyalaan SCR 1 & 2

Keluaran Rangkaian Penyearah (SCR)

Pelepasan energi Exciter

PRINSIP KERJA AVR GENERATOR

(46)

GOVERNOUR

Governor adalah peralatan disuatu mesin bergerak/berputar yang berfungsi mengatur kecepatan dengan cara mengatur aliran bahan bakar atau aliran massa lainnya.

Bila dimisalkan bahwa semua alat-alat pengatur dari penggerak mula (primemover) yang menggerakkan generator ditahan tetap pada posisinya (tidak bekerja) maka bila ada

perubahan beban, frekuensi juga tidak akan berubah dan mesin akan diperlambat sampai terjadi pengurangan beban.

Pengurangan beban terjadi karena penurunan frekuensi dan penurunan tegangan. Perlambatan mesin akan terus berlangsung sampai dicapai keseimbangan, yaitu bila beban yang ditinggalkan sama dengan daya mesin

Operasi yang demikian jelas sangat buruk dan tidak bisa diterima . Oleh karena itu tiap-tiap penggerak mula selalu dilengkapi dengan alat-alat pengatur daya dan frekuensi. Jadi apabila ada perubahan beban alat pengatur daya ini akan bekerja sehingga akan

diperoleh keseimbangan antara daya mesin dan beban

PRINSIP KERJA GOVERNOUR GENERATOR

(47)

GOVERNOUR

Untuk menjaga frekuensi konstan dilakukan dengan mengatur pembukaan katup-katup pengatur (control valves) bahan bakar dari penggerak mula. Alat yang mengatur pembukaan katup-katup pengatur bahan bakar inilah yang disebut Speed Governour (pengatur perputaran). Semua penggerak mula (primemover) seperti : diesel , turbin-turbin uap/gas/air, selalu dilengkapi dengan pengatur perputaran. Governour inilah alat utama untuk mengatur daya dan frekuensi pda generator. Daya yang dimaksud disini adalah daya aktif (Watt).

Governour juga biasa disebut primery control, sebab alat inilah yang pertama merasakan perubahan beban.

PRINSIP KERJA GOVERNOUR GENERATOR

(48)

GOVERNOUR

Governour mempunyai dua mode (karakteristik) pengaturan, yaitu :

1. Droop karakteristik.

Mode droop merupakan mode operasi dimana kecepatan akan turun bila bebannya naik atau sebaliknya akan bertendensi naik putarannya bila bebannya turun. Bila mode pengaturan

governour pada mode droop maka perlu untuk mendapatkan harga yang optimum. Jumlah dari speed droop biasanya diset 3 % sampai 4 %, namun bisa mencapai 7 %.

2. Isocronous karakteristik.

Isocronous merupakan mode operasi yang biasanya diset untuk unit tunggal dimana kecepatan akan selalu tetap, walaupun beban berubah-ubah. Dan jika digunakan pada system parallel , akan merupakan bagian yang menanggung beban yang berubah-ubah untuk mempertahankan frekuensi busbar.

PRINSIP KERJA GOVERNOUR GENERATOR

(49)

DROOP MODE

Pada governour yang bekerja secara droop, merubah load setting berarti merubah setting dari no-load speed. Misalkan suatu generator yang bekerja secara droop melayani beban sebesar 4 MW, setting no-load speed N1. Apabila beban generator hendak dinaikan

menjadi 6 MW, maka no-load setting harus dinaikkan menjadi N2 agar frekuensi sistim

tetap 50 Hz.

PRINSIP KERJA GOVERNOUR GENERATOR

PRINSIP KERJA GOVERNOUR GENERATOR

50 Hz N1 N2

(50)

ISO MODE

Pada governour yang bekerja secara isochronous, perubahan beban dilakukan dengan cara merubah load setting tanpa mempengaruhi setting no-load speed.

Misalkan suatu generator yang bekerja secara isochronous melayani beban sebesar 4 MW. Apabila beban dari generator dinaikkan menjadi 6 MW dengan merubah load setting, karakteristik dari speed governour tidak berubah (seperti pada gambar 1.5.2 ).

Generator dengan governour yang bekerja secara isochronous lebih respons terhadap perubahan beban.

PRINSIP KERJA GOVERNOUR GENERATOR

PRINSIP KERJA GOVERNOUR GENERATOR

(51)

SIFAT GENERATOR

BILA BEROPERASI SENDIRI

1. Penurunan arus excitasi (If) akan menurunkan tegangan kerja generator 2. Pengurangan daya penggerak akan menurunkan frekuensi

3. Perubahan beban harus diikuti dengan perubahan masukan daya penggerak

BILA BEROPERASI PARALEL

1. Penurunan arus excitasi (If) akan mengubah besarnya daya semu

2. Perubahan daya mekanis penggerak akan menanbah daya nyata dan dengan demikian factor kerja (cos φ) menjadi lebih baik

3. Perubahan frekuensi dan tegangan hanya dapat dicapai dengan mengatur daya penggerak generator secara bersamaan.

PARALEL GENERATOR

(52)

BUSBAR

Merupakan perlengkapan penampung daya dipusat pembangkit

Yang terdiri dari beberapa unit generator/sumber daya yang ber

Operasi paralel.

Penyalur daya dari busbar dikenal sebagai FEEDER.

Ada beberapa sistem busbar, antaranya adalah :

• Sistem single busbar

• Sistem double busbar

• Sistem ring busbar

• Sistem Synchronizing busbar

Bentuk busbar pada umumnya adalah lempengan/batangan

Tembaga yang disangga oleh isolator.

BUSBAR

(53)

SWITCHGEAR

Sebagai pemutus aliran daya , biasanya menggunakan :

Circuit Breaker (CB) yang pada umumnya dipasang berderet

Dalam suatu lemari baja (metal clad) bersama-sama dengan

Busbar dan alat pengaman serta metering.

Deretan CB ini jumlahnya tergantung jumlah feeder dan

generator serta kebutuhan lainnya.

SWITCHGEAR

(54)

SISTEM SINGLE BUSBAR

SISTEM SINGLE BUSBAR

G G G 5 MVA

(55)

SISTEM DOUBLE BUSBAR

SISTEM DOUBLE BUSBAR

G G G

SS#11 SS#15 SS#16 SS#13

5 MVA 6,6 KV

(56)

SISTEM RING BUSBAR

SISTEM RING BUSBAR

G G G 5 MVA

(57)

SINCHRONIZING BUSBAR

SYNCHRONIZING BUS 12 KV, 3 PH, 50 HZ, 3000 A, 50 KA

(58)

SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK DI KILANG RU III PLAJU

Sistem pembangkit dikilang UP III terdiri dari :

a. Pembangkit Utama terdiri dari 3 unit gas turbine

SISTEM PEMBANGKIT RU III

(59)

Untuk memperoleh operasi pembangkit yang optimum pada kebutuhan daya saat ini sebesar 39 MW, maka digunakan pola pengoperasian 2 unit GTG dan 1 unit STG, dimana daya mampu untuk 2 unit GTG adalah

sebesar 50 MW, sedangkan daya mampu untuk STG sebesar 2,5 MW.

Fungsi utama/ kegunaan dari STG adalah sebagai Pembangkit pengaman (Secure Power) untuk kilang TA/PTA dimana apabila terjadi kegagalan total pada kedua GTG maka kilang TA/PTA masih mendapat supply listrik dari STG untuk melakukan shutdown secara normal tanpa merusak peralatan yang ada dikilang TA/PTA.

Karena kondisi saat ini kilang TA/PTA tidak lagi beroperasi, maka STG 2017 U tidak dioperasikan.

Fungsi EDG 2016 U adalah sebagai Black start, jadi EDG 2015 U akan beroperasi secara auto start apabila 2 unit GTG 2015 stop karena gangguan (Total Black Out).

FUNGSI MASING-MASING PEMBANGKIT

SISTEM PEMBANGKIT RU III

(60)

Power Plant Configuration

KONFIGURASI PEMBANGKIT RU III

(61)

TEGANGAN KELUARAN GENERATOR

Tegangan keluaran dari pembangkit utama (GTG 2015 U) adalah 12 KV.

Tegangan keluaran steam Turbin (STG 2017 U) adalah 6,9 KV.

Tegangan keluaran Emerency Desel (EDG 2016 U) adalah 0,4 KV.

Ketiga pembangkit utama masing-masing dihubungkan melalui

synchronizing bus, sehingga hanya ketiga pembangkit utama yang memungkinkan untuk bekerja parallel.

SISTEM PEMBANGKIT RU III

(62)

No. Load Type Load (MW)

1. Kilang BBM Plaju 5.00 2. Kilang BBM Sungai Gerong 6.00

3. Kilang TA&PTA 0

4. Kilang Polypropylene 2.30 5. Off-sites & Utilities 7.90

6. Offices 1.10

7. Public Facilities 2,00

8. Excess Power 24.70

Total 50.00

DATA BEBAN GTG 2015 UA/UB/UC

(63)

No SWITCHGEAR DATA JAM 10.00 WIB DATA JAM 19.00 WIB

DAYA (KW) ARUS (A) DAYA (MW) ARUS (A) 1 SS#1 SG Feeder 1 3550 202 3950 234 2 SS#1 SG Feeder 2 3890 227 3900 226

3 SS#29 PP Feeder 1 652 42 660 41

4 SS#29 PP Feeder 2 1668 99 1770 107 5 SS#28 ALKY Feeder 1 231 13 282 16

11 TR-24/27 2001k 864 48 752 39

12 TR-25/26 2001K 1829 100 1889 103 13 SS#14 PL Feeder 1 2930 172 3350 204 14 SS#14 PL Feeder 2 2260 126 2650 147

15 TR-20/34 2002K 1240 73 1256 75

16 TR-21/33 2002K 1111 65 994 56

17 TR-9 2001K 261 16 327 18

18 Sec Power 2001K 13 2 13 2

19 TR-22E 2001K 241 25 309 29

20 TR-8 Bagging 25 2 34 2

21 PTR-2A 45 4 60 6

TOTAL BEBAN 23984 1402 25210 1484 GENERATOR

1 2015 -UB 12610 689 12570 719

2 2015-UC 11340 661 12410 718

DATA BEBAN GTG 2015 UA/UB/UC

(64)
(65)
(66)

Gambar

TABEL RATING GENERATORTABEL RATING GENERATOR

Referensi

Dokumen terkait

1 3C ( CURAT, CURAS DAN CURANMOR ), : JAMBRET, BEGAL, PENODONGAN, PERAMPASAN, PERAMPOKAN DLL. - TEMPAT WISATA PANTAI INDUK, PANTAI CEMARA, PELABUHAN LEMBAR, PASAR – PASAR

lari lima lupa lele lo li. mama mika muka meja

SWOT identification shows that the most strength for university-based extension services is the numerous students body that are potentials to engage in the services; the weakest

Berdasarkan Hasil perhitungan diatas, maka dapat dilihat bahwa

a. Peserta POMNas XV Tahun 2017 Sulawesi Selatan adalah atlet yang tergabung dalam kontingen utusan BAPOMI Provinsi. Setiap atlet harus memenuhi syarat-syarat,

The results showed that the method validation analysis gave regression linear equation of i p = 6.1857C + 7.945, coefficient correlation (r) 0.995128, standard deviation

Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik. Metode mengajar

Međutim, odnos prikazivanja partizana i multietničnosti nije bio jednosmeran, u smislu da je prvi oličavao drugog, već je i multietničnost bila usmerena i u pravcu glorifikacije