• Tidak ada hasil yang ditemukan

PHBS di tatanan rumah tangga (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PHBS di tatanan rumah tangga (1)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Program terpadu untuk mengetahui perilaku masyarakat tentang kesehatan adalah program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dimana program ini pendekatannya lebih dititikberatkan pada penilaian terhadap indikator perilaku dirumah tangga (Depkes RI, 2006).

Pembinaan PHBS di rumah tangga merupakan salah satu upaya strategis untuk menggerakan dan memberdayakan keluarga atau anggota rumah tangga untuk hidup bersih dan sehat.Melalui program ini setiap rumah tangga diberdayakan agar tahu, mau dan mampu menolong diri sendiri dibidang kesehatan dengan mengupayakan lingkungan yang sehat, mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan yang dihadapi, serta memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.Setiap rumah tangga juga digerakkan untuk berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat.

Rumah tangga merupakan unit terkecil dari suatu bangsa yang di dalamnya terjadi interaksi dan komunikasi antara anggota yang menjadi awal penting dari suatu proses pendidikan kesehatan. Dalam suatu rumah tangga, ibu mempunyai peran yang sangat besar dalam memberi contoh, teladan, pendidikan, disuatu keluarga daripada ayah.Ibu juga lebih mendominasi dalam memberi pendidikan termasuk di dalam memberikan pendidikan kesehatan di keluarga (Notoatmodjo, 2003).

Ditanamkannya PHBS sejak dini dalam rumah tangga dapat menciptakan keluarga yang sehat. Keluarga yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat. Pembinaan PHBS di Rumah Tangga juga ditujukan untuk mempercepat terwujudnya rumah tangga sehat sebagai salah satu pembentuk desa sehat, kecamatan sehat, kabupaten sehat, provinsi sehat dan Indonesia sehat.Oleh karena itu, berbagai upaya pemberdayaan, bina suasana, advokasi dan penggalangan kemitraan dilakukan untuk mempercepat tercapainya Rumah Tangga Sehat.

B. RUMUSAN MASALAH

(2)

C. TUJUAN PENULISAN

1. Meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan anggota rumah tangga untuk melaksanakan PHBS.

2. Berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat.

D. MANFAAT PENULISAN

Manfaat dari penerapan isi makalah ini antara lain :

1. Seluruh anggota keluarga dan masyarakat menjadi sehat 2. Anak akan tumbuh cerdas dalam lingkungan yang sehat 3. Masyarakat akan mampu mewujudkan lingkungan yang sehat

4. Mampu mencegah dan menaggulangi penyakit dan masalah kesehatan 5. Biaya untuk kesehatan (penyakit) dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain

(3)

A. Pengertian

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yangdilakukan atas kesadaran semua anggota keluarga dan masyarakat, sehingga keluarga dan masyarakat itu dapat menolong dirinya sendiri dan berperan aktifdalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.

PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu mempraktikkan PHBS untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu tatanan rumah tangga sehat dapat diwujudkan dengan perilaku sehat dan lingkungan sehat.

Pelaku PHBS di rumah tangga yaitu petugas kesehatan, petugas lintas sektor, tokoh masyarakat dan kader kesehatan. Sasaran PHBS di rumah tangga yaitu seluruh anggota keluarga (Ibu, bapak, anak, nenek, dll).

B. Pentinganya PHBS di Rumah Tangga

1. Rumah tangga sehat merupakan aset atau modal utama pembangunan di masa depan yang perlu dijaga, ditingkakan dan dilindungi kesehatannya.

2. Berapa anggota rumah tangga mempunyai masa rawan terkena gangguan berbagai penyakit.

3. Angka kesakitan dan kematian penyakit infeksi dan non infeksi dapat dicegah dengan PHBS.

C. Manfaat PHBS di Rumah Tangga

1. Setiap anggota rumah tangga meningkatkan kesejahteraannya dan tidak mudah sakit karena faktor perilaku mempunyai andil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat (30-35%).

2. Rumah tangga sehat dapat meningkatkan produktifitas kerja anggota rumah tangga.

(4)

4. PHBS merupakan salah satu indikator untuk menilai kinerja pemerintah daerah kabupaten/kota di bidang kesehatan, yaitu pencapaian 65% rumah tangga sehat pada tahun 2010 (sesuai Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1457/Menkes/SK/X/2003 tentang kewenangan wajib standar Pelayanan Minimal (KW SPM) bidang kesehatan).

5. Meningkatkan citra puskesmas dalam bidang kesehatan.

D. Penerapan PHBS dalam Rumah Tangga

Ada 10 indikator penerapan PHBS secara umumnya dalam tatanan Rumah Tangga, diantaranya sebagai berikut:

1. Persalinan Ditolong oleh Tenaga Kesehatan

Mengapa harus tenaga kesehatan?Karena karena tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu persalinan, sehingga keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin.Disamping itu dengan ditolong oleh tenaga kesehatan, apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke Puskesmas atau Rumah Sakit.Jika ibu bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan maka peralatan yang digunakan aman, bersih dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.

2. Memberi Bayi ASI Ekslusif

ASI adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan zat gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga tumbuh dan berkembang dengan baik. Air susu ibu pertama berupa cairan bening berwarna kekuningan (kolostrum) sangat baik untuk bayi karena mengandung zat kekebalan terhadap penyakit.Manfaat memberi ASI bagi ibu adalah dapat menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi, mengurangi pendarahan setelah persalinan, mempercepat pemulihan kesehatan ibu, dapat menunda kelahiran berikutnya, mengurangi risiko kena kanker payudara dan lebih praktis karena ASI lebih mudah diberikan pada saat bayi membutuhkan.

2. Menimbang Bayi dan Balita setiap bulan

(5)

mengetahui apakah balita anda tumbuh sehat, tahu dan bisa mencegah gangguan pertumbuhan balita, untuk mengetahui balita sakit (demam, batuk, pilek, diare), jika berat badan dua bulan berturut-turut tidak naik atau bahkan balita yang berat badannya dibawah garis merah (BGM) dan dicurigai gizi buruk, sehingga dapat dirujuk ke Puskesmas. Datang secara rutin ke Posyandu juga berfungsi untuk mengetahui kelengkapan imunisasi serta untuk mendapatkan penyuluhan gizi. 3. Menggunakan Air Bersih

Anda dan rumah tangga anda dikatakan sehat jika di rumah tangga anda menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari yang berasal dari air kemasan, air ledeng, air pompa, sumur terlindung dan penampungan air hujan dan memenuhi syarat air bersih yaitu tidak berasa, tidak berbau dan tidak berwarna. Manfaat anda menggunakan air bersih diantaranya agar kita terhindar dari gangguan penyakit seperti diare, kolera, disentri, thypus, kecacingan, penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan.Dan dengan menggunakan air bersih setiap anggota keluarga terpelihara kebersihan dirinya.

4. Mencuci Tangan dengan Air Bersih dan Sabun

Kapan saja harus mencuci tangan?Sebelum makan dan makan, sesudah buang air besar, sebelum memegang bayi, setelah menceboki anak dan sebelum menyiapkan makanan tentunya menggunakan air bersih mengalir dan sabun.Manfaat mencuci tangan adalah agar tangan menjadi bersih dan dapat membunuh kuman yang ada di tangan, mencegah penularan penyakit seperti diare, kolera, dysentri, kecacingan, penyakit kulit, infeksi daluran pernafasan akut (ISPA), bahkan flu burung dan lainnya.

5. Menggunakan Jamban Sehat

Jamban yang digunakan minimal jamban leher angsa, atau jamban duduk yang banyak di jual di toko bangunan, tentunya dengan tangki septic atau lubang penampungan kotoran sebagai pembuangan akhir dan terpelihara kebersihannya. Untuk daerah yang sulit air (kalau ada) dapat menggunakan jamban cemplung atau jamban plengsengan. Tujuannya dimaksudkan agar tidak mengundang datangnya lalat atau serangga lain yang dapat menjadi penular penyakit.

6. Memberantas Jentik di Rumah

(6)

penyakit seperti demam berdarah dengue, chikungunya, malaria, filariasis (kaki gajah) di tempat-tempat perkembangbiakannya. PSN dapat dilakukan dengan cara3M plus yaitu menguras bak air, menutup tempat penampungan air dan mengubur benda yang berpotensi menjadi sarang nyamuk plus menghindari gigitan nyamuk.

7. Makan Buah dan Sayur Setiap Hari

Sederhana, murah dan banyak manfaatnya. Biasakan anda dan anggota keluarga anda mengkonsumsi minimal 2 porsi sayur dan 3 porsi buah atau sebaliknya setiap hari, tidak harus mahal, yang penting memiliki kecukupan gizi. Semua jenis sayuran bagus untuk dimakan, terutama sayuran yang berwarna (hijau tua, kuning, oranye) seperti bayam, kangkung, daun katuk, kacang panjang, selada hijau atau daun singkong.Begitu pula dengan buah, semua bagus untuk dimakan, terutama yang berwarna (merah, kuning) seperti mangga, papaya, jeruk, jambu biji atau apel lebih banyak mengandung vitamin dan mineral serta seratnya.

8. Melakukan Aktivitas fisik Setiap hari

Minimal 30 menit setiap hari.Lakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari.Jenis aktifitas fisik yang dapat dilakukan bisa berupa kegiatan sehari-hari, yaitu berjalan kaki, berkebun, bekerja ditaman, mencuci pakaian, mencuci mobil, mengepel lantai, naik turun tangga dan membawa belanjaan. Aktifitas fisik lainnya bisa berupa olah raga yaitu push up, lari ringan, bermain bola, berenang, senam, bermain tenis, yoga, fitness, angkat beban/berat. 9. Tidak Merokok di Dalam Rumah

Terakhir, anda perokok atau memiliki anggota keluarga yang merokok?Jika anda bukan perokok, acungan jempol buat anda dan jangan pernah terpengaruh dengan yang namanya rokok.Tapi jika anda perokok atau memiliki anggota keluarga yang merokok, itu hak anda, namun kami anjurkan untuk berpikir bahaya merokok dan berusaha berhenti untuk merokok.Bagi perokok, jangan merokok di dalah rumah atau ketika berada bersama orang lain yang bukan perokok.

(7)

 Stop Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS),

 Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)

 Pengamanan Air Minum Rumah Tangga

 Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

 Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga

1. STOP BABS (Buang Air Besar Sembarangan)

Tinja atau kotoran manusia merupakan media sebagai tempat berkembang dan berinduknya bibit penyakit menular (misal kuman/bakteri, virus dan cacing). Apabila tinja tersebut dibuang di sembarang tempat, misal kebun, kolam, sungai, dll maka bibit penyakit tersebut akan menyebar luas ke lingkungan, dan akhirnya akan masuk dalam tubuh manusia, dan beresiko menimbulakan penyakit pada seseorang dan bahkan menjadi wabah penyakit pada masyarakat yang lebih luas.

STOP BABSakan memberikan manfaat dalam hal-hal sebagai berikut: a. Menjaga lingkungan menjadi bersih, sehat, nyaman dan tidak berbau.

b. Tidak mencemari sumber air yang dapat dijadikan sebagai air baku air minumatau air untuk kegiatan sehari-hari lainya seperti mandi, cuci, dll.

b. Tidak mengundang serangga dan binatang yang dapat menyebarluaskanbibit penyakit, sehingga dapat emncegah penyakit menular.

Kemana tinja harus dibuang

Mengingat tinja merupakan bentuk kotoran yang sangat merugikan dan membahayakan kesehatan masyarakat, maka tinja harus dikelola, dibuang dengan baik dan benar.Untuk itu tinja harus dibuang pada suatu “wadah” atau sebut saja “jamban keluarga”.Jamban yang digunakan masyarakat bisa dalam bentuk jamban yang paling sederhana, dan murah, misal jamban CEMPLUNG, atau jamban yang lebih baik, dan lebih mahal misal jamban leher angsa dari tanah liat, atau bahkan leher angsa dari bahan keramik.

Prinsip utama tempat pembuangan tinja adalah suatu wadah atau tempat yang mampu menjaga atau mencegah tinja tersebut tidak mencemari air terutama air untuk sumber air minum dan tidak mencemari tanah.

(8)

Kader kesehatan, atau kelompok masyarakat desa yang berkesadaran dan berkepentingan untuk memajukan dan meningkatkan derajat kesehatan mempunyaiperan yang sangat penting dalam promosi perilaku stop buang air besar sembarangan, yaitu antara lain:

a. memanfaatkan setiap kesempatan di dusun/desa untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya perilaku buang air besar yang benar dan sehat

b. melakukan pendataan rumah tangga yang anggota keluarganya masih BAB sembarangan, mendata rumah tangga yang sudah memiliki jamban.

c. mengadakan kegiatan yang sifatnya memicu, mendampingi, dan memonitor perilaku masyarakat dalam menghentikan kebiasaan buang air besar sembarangan, sehingga dalam tatanan dusun/desa terwujud kondisi terbebas dari perilaku buang air besar sembarangan

d. menggalang daya (bisa tenaga ataupun dana) antar sesama warga untuk memberi bantuan dalam pembangunan jamban bagi warga yang lain

e. menjadi resource-lingker (penghubung) antar warga masyarakat dengan berbagai pihak terkait yang berkepentingan dalam mewujudkan jamban yang sehat (improved jamban).

CATATAN PENTING

Kader kesehatan juga harus mengetahui ciriutama dari pendekatan yang dianut dalam STBM untuk merubah perilaku masyarakat dalam menuju buangan air besar yang benar dan sehat secara totalitas dan keseluruhan dalam desa/dusun tersebut. Adapun prinsip dan ciri penting STBM adalah sebagai berikut:

a. Tanpa subsidi kepada masyarakat

b. Tidak menggurui, tidak memaksa dan tidak mempromosikan jamban c. Masyarakat sebagai pemimpin

d. Totalitas; seluruh komponen masyarakat terlibat dalam analisa permasalahan -perencanaan – pelaksanaan serta pemanfaatan dan pemeliharaan.

Ciri-ciri penting dalam STBM adalah : a. Inisiatif masyarakat

b. Total atau keseluruhan, keputusan masyarakat dan pelaksanaan secara kolektif adalah kunci utama.

(9)

2. CUCI TANGAN PAKAI SABUN

Perilaku cuci tangan pakai sabun harus dilakukan antara lain karena mencuci tangan pakai sabun dapat mencegah penyakit yang dapatmenyebabkan ratusan ribu anak meninggal setiap tahunya.

Ada 5 waktu kritis untuk cuci tangan pakai sabun yang harus diperhatikan, yaitu saat-saat sebagai berikut:

Selain 5 waktu kritis tersebut, ada beberapa waktu lain yang juga penting dan harus dilakukancuci tangan, yaitu:

a. Sebelum menyusui bayi

b. Setelah battuk/bersin dan membersihkan hidung c. Setelah membersihkan sampah

d. Setelah bermain di tanah atau lantai (terutama bagi anak-anak)

Ada beberapa manfaat yang diperoleh setelah seseorang melakukancuci tangan pakai sabun, yaitu antara lain:

a. membunuh kuman penyakit yang ada ditangan

b. mencegah penularan penyakit, seperti disentr, flu burung, flu babi, typhus, dll c. tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman

Bagaimana mencuci tangan yang benar?

a. cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun seperlunya b. bersihkan telapak tangan, pergelangan tangan, sela-sela jari dan punggung tangan c. bersihkan tangan pakai lap bersih.

Apa peran kader masyarakat

Kader kesehatan, atau kelompok masyarakat desa yang berkesdaran untuk memajukan dan meningkatkan derajat kesehatan mempunyai peran yang sangat penting dalam promosi perilaku cuci tangan pakai sabun, diantaranya adalah:

(10)

b. mengadakan kegiatan yang sifatnya “suatu gerakan” cuci tangan pakai sabun sehingga dapat menarik perhatian masyarakat, seperti pada hari besar kesehatan, pesta desa, dll

3. PENGAMANAN AIR MINUM RUMAH TANGGA

Air merupakan kebutuhan dasar yang dipergunakan sehari-hari untuk minum, mandi, cuci, dan keperluan lainnya.Bila kita tidak menggunakan air yang bersih.Air banyak dijumpai di alam, dan merupakan benda sosial yang melimpah ruah seperti kita lihat di laut, sungai, danau dan lain-lain. Namun demikian air yang bersih yang sehat merupakan benda ekonomi, yang kini susah untuk diperoleh bagi masyarakat.

Air merupakan suatu unsur yang sangat penting dalam aspek kesehatan masyarakat, dimana air dapat menjadi sumber dan tempat perindukan dan media kehidupan bibit penyakit.Banyak penyakit yang terkait dengan air, baik air kotor dan bahkan juga air yang bersih secara fisik, seperti diare, demam berdarah, dll.Air dialam akan digunakan sebagai sumber air baku air minum bagi masyarakat. Air yang tercemar akan menyebabkan susah dalam pengolahannya, memerlukan teknologi yang kadang-kadang canggih. Untuk itu air dialam harus dipelihara, dan dicegah dari pencemaran.

Air bersih dan air minum harus memenuhi syarat kesehatan, baik syarat fisik, biologi maupun kimiawi. Syarat fisik dapat dibedakan melalui inder kita, seperti dapat dilihat, dirasa, dicium, diraba. Secara fisik air harus memenuhi syarat sbb:

a. air tidak berwarna, bening/jernih

b. air tidak keruh, bebas dari lumpur, sampah, busa, dll

c. air tidak berasa, tidak rasa asin, tidak rasa asam, tidak payau

d. air tidak berbau, tidak bau amis, anyir, busuk, tidak bau belerang, dll

(11)

b. air sumur (bias sumur dalam atau sumur dangkal) c. air ledeng atau perusaahan air minum

d. air hujan untuktempat pembuangan sampah, tidak ada genangan air, dll

d. Gayung, timba, dan ember pengambil air harus dijaga tetap bersih, tidakdiletakan di lantai.

e. arak sumber air (missal sumur) tidak boleh berdekatan dengan tangkijamban keluarga, tidak boleh ada berdekatan dengan kandang ternak.

f. Dan lain-lain

Bagaimana menjaga air minum yang ada di rumah supaya sehat

Meskipun air terlihat bersih, namun air tersebut belum tentu bebas dari kumanpenyakit. Untuk itu air harus direbus dulu sampai mendidih, karena kuman akan mati pada suhu 100oC (saat air ,mendidih).

Disamping cara tersebut diatas, ada beberapa cara untuk membunuh kuman dalam air, misal dengan memberi bahan-bahan kimia terbatas yang sudah dinyatakan aman bagi kesehatan.

Apa peran kader

a. Melakukan pendataan rumah tangga mana yang sudah dan yang belummemiliki ketersedian air bersih/air minum di rumahnya

b. Bersama dengan tokoh masyarakat/pemerintah desa, berusaha untukmencari sumber air, berupaya mencari jalan kemudahan bagi masyarakatuntuk mendapatkan air bersih bagi lingkungannya

(12)

d. Menggalang pihak lain, termasuk dunia usaha untuk memberi bantuan dalampenyedian air bersih dan air minum

e. Memanfaatkan setiap kesempatan untuk memberi penyuluhan kepadamasyarakat tentang hidup bersih dan sehat , tentang air yang sehat bagimasyarakat, dll.

4. PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA

Sampah adalah limbah yang bersifat padat, terdiri dari bahan yang bias membusuk(organic) dan tidak membusuk (anorganik) yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan masyarakat. Namun demikian anggapan bahwa sampah itu tidak berguna kini mulai memudar, karena ternyata kini sampah justru mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi sehingga “sampah” bisa menjadi barang rebutan, untuk diolah atau digunakan kembali, dan kemudian dijual sebagai bahan komoditas yang sangat menggiurkan.

Sampah yang dihasilkan di pedesaan relative sedikit dibandingkan dengan lahan di desa tersebut. Jenis sampah pada umumnya berupa bahan-bahan organik yang mudah hancur secara alami oleh alam-lingkungan

Sampah harus dikelola dengan baik dan benar, karena bila tidak akan dapatmenjadi tempat perindukan vector bibit penyakit. Sampah akan menarik binatang-binatang yang dikenal dalam aspek kesehatan dapat menyebarluaskan penyakit, seperti misal lalat, kecoa, tikus, dan anjing.

Penyakit-penyakit yang berkaitan erat dengan sampah yang tidak dikelola dengan benar antara lain : demam berdarah, disentri, thypus, dan lain-lain

Sampah digolongkan menjadi dua jenis yaitu sampah basah (organik) dan sampah kering (non-organik).Sampah basah biasanya akan mudah mengalami pembusukan, seperti sisa makanan, sisa sayuran, buah-buahan, daun, dan lain-lain. Sampah kering relative sukar dan bahkan tidak dapat membusuk, separti misal kayu, sisa kertas, botol, plastik, sisa-sisa bangunan ( pecahan batu, batu bata), seng,logam, kaca, dan lain-lain.

Untuk pedesaan, pada umumnya sampah biasanya ditangani dengan beberapa cara, yaitu :

a. Dengan dibakar

(13)

Apa peran kader

a. Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk mengelola sampah denganbenar, dan bila mungkin dapat mendatangan keuntungan secara financial

b. Menggalang pihak lain, termasuk dunia usaha untuk memberi bantuan dalampengelolaan sampah

c. Memanfaatkan setiap kesemapatan untuk memberi penyuluhan kepadamasyarakat tentang hidup bersih dan sehat , tentang persampahan terkaitmasalah kesehatan masyarakat

5. PENGELOLAAN LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA

Limbah cair rumah tangga merupakan limbah yang berbentuk cair yang merupakan timbulan dari kegiatan rumah tangga.Limbah cair ini dapat berasal dari kamar mandi, peturasan, cucian barang/bahan dari dapur.Dalam pengertian ini limbah cair ini tidak termasuk limbah cair yang berasal dari WC/jamban keluarga.Limbah cair dari kegiatan rumah tangga volumenya relative sedikit disbanding dengan luas lahan yang ada di desa tersebut. Namun demikian limbah cair tersebut tetap harus dikelola, karena kalau dibuang sembarangan akan membuat lingkungan kotor, berbau, dan mengurangi estetika dan kebersihan lingkungan.

Limbah cair harus dikelola dengan baik dan benar, karena bila tidak akan dapat menjadi tempat perindukan vector bibit penyakit. Limbah cair akan menarik binatang-binatang yang dikenal dalam aspek kesehatan dapat menyebarluaskan penyakit, seperti misal lalat, kecoa , tikus. Penyakit-penyakit yang berkaitan erat dengan sampah yang tidak dikelola dengan benar antara lain : demam berdarah, disentri, thypus, dan lain-lain

Limbah cair harus dibuang pada Sarana Pengolahan Air Limbah (SPAL) yang dapat dibuat oleh masing-masing rumah tangga. Bentuk SPAL dapat berupa sumuran ataupun saluran dengan ukuran tertentu.Sumuran atau saluran tersebut diberi bahan-bahan yang dapat berfungsi untuk menyaring unsur yang terkandung dalam limbah cair. Bahan tersebut disusundengan formasi urutan sebagai berikut:

 Batu belah ukuran diameter 5-10 cm

 Ijuk

 Batu belah diameter 10-15 cm

(14)

a. Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk mengelola limbah cairdengan benar, dan bila mungkin dapat dijadikan media yang dapatdimanfaatkan secara ekonomi.

b. Menghubungi unit/instansi terkait untuk memberikan bimbingan teknis dalampembangunan sarana (SPAL).

(15)

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN

1. Perilaku sehat meliputi :

Persalinan ditolong oleh petugas kesehatan, mengikuti KB, balita diberikan ASI, balita ditimbang, sarapan pagi dan gosok gigi sebelum tidur.

2. Lingkungan sehat meliputi :

Tersedia air bersih dan jamban, kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni serta lantai rumah bukan dari tanah.

(16)

DAFTAR PUSTAKA Sumber :www.dinkes.jogjaprov.go.id

http://www.plazainformasi.jogjaprov.go.id/index.php?

option=com_content&view=article&id=2843:10-indikator-phbs-dalam-tatanan-rumah-tangga&catid=34:berita-baru&Itemid=53

file://localhost/D:/PROMKES%20PAK%20ABIDIN/PROMKES/BAB%20I%20_ %20nindi%20pramesthi%20vardila%20putri%20-%20Academia.edu.htm

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis hubungan tingkat kecemasan dengan kualitas hidup lansia penderita diabetes mellitus yang mengalami ulkus diabetikum di Kecamatan Ungaran

Dari hasil penelitian tentang Peningkatan Self efficacy Penderita HIV/AIDS (ODHA) melalui Islamic Counseling dapat disimpulkan bahwa: Islamic Counseling atau konseling

Tujuan penelitian yang berjudul “Analisis Pengetahuan tentang “Peralatan Pengolahan Makanan” Sebagai Kesiapan Praktikum “Pengolahan Makanan Kontinental” yaitu

Understanding the functional meaning of the text short and simple form of report essay, narrative and analytical Exposition in the context of everyday life and to access

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Pri Iswati Utami, M.Si., Apt dan Ibu Wiranti Sri Rahayu, M.Si., Apt yang telah berkenan membimbing dan

Hasil prediksi pasokan sedimen pada zona W-3 (Tabel 2), menunjukkan bahwa nilai Q di lokasi ini lebih besar dari pada di zona W-1 dan W-2 dengan jumlah nisbih pasokan

Ketika gambaran klinis yang khas dan vesikel muncul, HZ oral dapat dibedakan secara klinis dari lesi multiple akut lainnya pada mulut, dimana lesi bilateral dan tidak didahului

Pada umumnya mengetahui kinerja keuangan pada suatu perusahaan perbankan sangat penting karena sehat tidaknya suatu perusahaan perbankan, dapat dilihat dari kinerja keuangan