• Tidak ada hasil yang ditemukan

GORESAN TANGAN TENTANG ILMU YANG BERMANF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "GORESAN TANGAN TENTANG ILMU YANG BERMANF"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

GORESAN TANGAN TENTANG ILMU YANG

BERMANFAAT

Terkadang aku takut untuk memulainya, namun walaupun sulit aku harus mulai menulis dari sekarang. Aku sulit untuk menulis sebuah karya tulisan yang kesannya lebih bercorak karangan, karena dari dulu aku kurang suka yang namanya membaca buku non-fiksi. Keraguanku akan kemampuan mengolah kata menjadi pokok permasalahan ini. Setelah mendapat pengarahan di pelatihan Kepemimpinan Islam tingkat Lanjut (LKIL), aku memberanikan diri melawan keraguanku untuk mulai menulis. Sebelumnya aku mohon maaf apabila ada kata atau kalimat yang kurang efektif. Semoga tulisan pertamaku ini dapat berkesan dan bermanfaat bagi para pembaca.

Manusia diciptakan Sang Kholiq di muka bumi ini adalah sebagai kholifah, namun penciptaannya memunculkan beberapa masalah, diantaranya yaitu para malaikat meragukan apakah manusia dapat menjadi kholifah yang baik, serta para iblis tidak dapat menerima penciptaan manusia dan akan terus mengganggu anak turunan manusia. Walaupun Allah SWT sudah mengetahui apa yang akan terjadi kelak, “karena Allah Maha mengetahui apa yang tidak kami ketahui” . Allah SWT menciptakan manusia di muka bumi ini dibekali dengan ilmu. Hanya dengan ilmu yang diridhoi Allah, manusia dapat menjalani kehidupannya dengan baik dan lurus. Dengan ilmu, memudahkan pekerjaan manusia dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai kholifah.

Allah SWT menciptakan makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tubuhan di muka bumi ini mempunyai tujuan tersendiri. Manusia diciptakan dengan akal (ilmu) sedangkan hewan diciptakan dengan insting. Manusia yang berilmu dapat menjadikan bangsa mereka lebih berkembang ataupun sebaliknya. Ada manusia yang memanfaatkan ilmunya di jalan yang benar, ada juga yang memanfaatkan ilmunya di jalan yang salah. Pada zaman globalisasi sekarang ini banyak manusia yang dibutakan dengan materi (harta duniawi), sehingga apapun dilakukan demi mendapatkan uang. Padahal uang tidak dapat memberikan kebahagiaan sepenuhnya, malahan lebih banyak orang yang mempunyai harta melimpah tapi tidak mendapatkan kebahagiaan yang diinginkan.

(2)

Manusia ciptaan Allah di muka bumi ini diwajibkan untuk mencari ilmu tanpa mengenal waktu dari lahir sampai mati sesuai Hadits Rasul, tuntutlah ilmu dari ayunan sampai ke liang lahat, maka sesungguhnya menutut ilmu itu wajib atas setiap orang islam. (HR. Ibnu Abdul Barr). Dari hadits tersebut dapat kita simpulkan bahwa manusia khususnya umat islam dalam menjalani hidupnya harus menuntut ilmu. Ilmu yang dicari haruslah ilmu yang bermanfaat untuk hidup di dunia maupun di akhirat.

Selain itu, manusia sebagai kholifah yang mempunyai hak dan kewajiban harus di selaraskan. Dalam agama Islam, agama yang di rahmati Allah SWT telah menjelaskan bahwa yang harus didahulukan adalah melaksanakan kewajiban, kemudian baru bisa mendapatkan hak dari apa yang telah ia kerjakan (kewajibannya). Maka dalam hal ini, manusia seharusnya memahami bahwa tujuan diciptakannya manusia di bumi tak lain adalah untuk beribadah/menyembah kepada Allah SWT. Seperti firman Allah SWT dalam QS. Adz Dzariyat ayat 56 yang berbunyi, Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. Dari ayat tersebut Allah SWT menekankan kepada umat manusia bahwa kehidupan fana di muka bumi hanyalah untuk beribadah/menyembah kepada Allah SWT.

Kehidupan manusia di muka bumi ini tak luput dari cobaan dan ujian yang diberikan Allah yang berupa kesusahan maupun kebahagiaa (musibah dan harta). Oleh karena itu, dalam keadaan susah ataupun senang, suka ataupun duka kita tetap harus selalu mengingat kepada Allah SWT. Seperti ilmu, taka da seorangpun di dunia ini yang paling pintar menguasai seluruh ilmu yang ada, kita jangan pernah menganggap bahwa kita yang paling pintar sedunia, karena ilmu yang diberikan Allah tak akan pernah habis bahkan akan terus bertambah. Allah SWT menjanjikan kepada umat manusia bahwa orang yang mempunyai banyak ilmu yang bermanfaat akan ditinggikan derajatnya dan mendapat kebahagiaan di dunia serta di akhirat.

Akhir-akhir ini banyak orang yang mempunyai kepintaran, keahlian, dan juga kewenangannya untuk melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama Islam, misalnya korupsi. Di negara kita sekarang ini sudah banyak praktik KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme). Tidak hanya di kalangan pejabat, sampai kalangan menengah ke bawah pun semakin banyak orang yang melakukan perbuatan keji itu. Bagaimana tidak, kalau dari usia

(3)

dini pun di sekitar kita sudah diajari yang namanya praktik KKN, misalkan dalam melanjutkan pendidikan. Orang tua yang mempunyai banyak harta berlimpah lebih ingin buah hatinya masuk ke sekolah atau perguruan tinggi favorit agar nama baiknya juga dipandang baik oleh masyarakat. Selain itu juga, lebih banyak anak-anak yang kurang mempunyai ilmu di bidangnya malah di sekolahkan di tempat yang favorit menggunakan uang sogokan, padahal sekolah favorit yang ilmunya lebih baik dibandingkan sekolah lain yang seharusnya diperuntukkan bagi anak-anak pintar yang mungkin kekurangan biaya dalam mencapai cita-citanya.

Berbagai masalah muncul akibat adanya praktik KKN tersebut. Banyak masyarakat yang rugi akibat perbuatan itu. Banyak orang yang masuk bekerja menggunakan uang sogokan dan akhirnya berujung pada sogokan lagi setelah dia mempunyai kewenangan maupun jabatan yang lebih tinggi. Dari hal tersebut mengindikasikan bahwa KKN sudah membudaya di masyarakat Indonesia sekarang ini.

Hal itu mungkin akibat dari kurangnya aturan yang bersifat mengikat, pemimpin yang kurang berkompeten di bidangnya, serta yang paling pokok adalah ilmu yang didapatkan sewaktu masih di bangku sekolah tanpa diikuti dengan pelajaran tentang moral. Moral masyarakat Indonesia sekarang ini sudah terlihat bobrok. Para koruptor yang hina tidak sekalipun malu ketika disorot kamera di hadapan publik, seakan-akan tidak hanya dirinya yang terseret kasus seperti itu. Oleh karena itu, saran saya sebaiknya untuk mengatasi masalah ini secara preventif kita atur ulang terlebih dahulu sistem pendidikan di negara kita ini, selain ilmu duniawi juga harus diikuti pelajaran tentang moral dan agama.

Kita harapkan dari cara tersebut dapat memberikan efek yang positif terhadap pemberantasan praktik KKN di Indonesia. Selain itu juga dengan pelajaran moral dan agama menjadikan generasi penerus bangsa yang mempunyai kepribadian santun untuk mencapai tujuan negara. Terkait masalah tersebut sedikit dari penggalan cerita pengalaman penulis untuk memberikan pandangan yang lebih baik menuju masa depan bagi para pembaca.

Aku hidup dan tumbuh di keluarga yang bisa dibilang kecukupan, bisa dibilang tidak. Namun Alhamdulillah aku sangat bersyukur karena dilahirkan dalam lingkup keluarga Islam dan lingkungan yang islami. Sejak di Sekolah Dasar aku berkomitmen akan selalu membuat orang tuaku bangga dengan prestasi yang aku raih. Selalu peringkat 3 besar di kelas dari

(4)

SMP, di SMA 4 besar. Walaupun ada sedikit kendala setelah lulus SMA namun aku tetap berjuang diluar cita-citaku yang ingin menjadi militer melanjutkan perjuangan ayahku.

Walaupun tak dapat meraih cita-citaku, di sisi lain aku diterima di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia. Di sinilah aku harus merubah pola pikir yang sebelumnya otak di tujukan pada pelajaran eksak, sekarang menjadi bukan eksak (sosial) untuk melanjutkan komitmenku membahagiakan orang tua semampu aku bisa. Awal perkuliahan mulai beradaptasi dengan pelajaran sosial. Kebanyakan teman kuliah masih menikmati masa-masa peralihannya, namun tidak buat aku. Aku berfikir waktu 1 tahun tertinggal harus aku kejar dengan hal yang lebih positif. Aku harus berbeda dengan mahasiswa lain dalam hal akademik.

Selain hal itu juga aku berusahan mencari side job yang lebih bermanfaat dengan mengajar di sebuah bimbingan belajar. Aku mempunyai ide untuk mengajar karena aku tidak ingin kehilangan ilmu eksak yang aku tekuni selama di SMA (IPA). Serta agama Islam pun menganjurkan kepada umatnya untuk mengamalkan ilmunya. Seperti pepatah mengatakan bahwa, ilmu yang tidak diamalkan bagaikan pohon yang tak berbuah. Kemudian setelah menginjak Semester 3 alhamdulillah usahaku membuahkan hasil. Aku mendapat peringkat ke 3 IPK tertinggi di Fakultas Hukum UII, walaupun untuk meraihnya aku berusaha membagi waktu yang sangat sulit dilakukan oleh generasi muda sekarang ini.

Demikian sedikit coretan tangan yang dapat aku sampaikan. Aku berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi orang lain khususnya para generasi muda sekarang ini. Kalau bukan kita yang merubah negara ini siapa lagi. Manfaatkan waktu sebaik-baiknya sebelum kalian jadi umat yang merugi. Mohon maaf apabila ada kata maupun kalimat yang kurang efektif dan ketidak sempurnaan dalam penulisan karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.

Moh Dwi Prastiyanto

Law Faculty UII 2011

Referensi

Dokumen terkait

(elaborasi); 8)Guru menjelaskan aturan permainan bahwa setiap kelompok akan dibagikan satu buah media scramble dan akan diberikan waktu 10 menit untuk mengerjakan

Sebagian besar alkaloid alami yang bersifat sedikit asam memberikan endapan dengan reaksi yang terjadi dengan reagent Mayer (Larutan Kalium Mercuri

Kesimpulan dari hasil penelitian dengan menggunakan regresi linear berganda membuktikan secara parsial bahwa variabel aliran kas operasi memiliki pengaruh signifikan

Dari pembahasan rumusan masalah di atas dapat disimpulkan, bahwa perlindungan hukum teerhadap anak jalanan dilakukan berbagai kebijakan oleh pemerintah yaitu dengan

simulasi yang dapat membantu warga Jurusan Teknik Informatika ITS dalam melakukan evakuasi saat terjadi bencana kebakaran pada gedung tersebut dengan memanfaatkan

Kartu kanban yang digunakan adalah kartu kanban production instruction (PI-Kanban) yang akan memberikan perintah produksi core dan kartu kanban part withdrawal (PW-Kanban)

(6) Bantuan Pemerintah dalam bentuk pemberian bantuan kepada masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf g, bantuan operasional potensi dan sumber

The research aimed to determine the diversity of endophytic fungi in soybean with different resistance to Sclerotium rolfsii and find out their potential antagonist