• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sebuah Pengantar Ikatan Alumni Waktu Rua (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sebuah Pengantar Ikatan Alumni Waktu Rua (1)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Sebuah Pengantar ;

Ikatan Alumni, Waktu, Ruang, Kebudayaan, Kekeluargaan dan Pergulatan Ideologi Garry Vebrian

Saya teringat salah satu tesis filsafat sejarah (Theses on the Philosophy of History) dari seorang filsuf Yahudi asal Jerman, Walter Benjamin, dalam karyanya Illuminations yang mengatakan bahwa :

“Masa lalu hanya dapat ditangkap sebagai citraan yang bersinar seketika dan kemudian lenyap tak berbekas”. (h. 225)

Masa-masa kuliah S1 adalah masa dimana kepribadian, intelektual, dan pengalaman adalah serangkaian kegiatan yang berbeda jika dibandingkan dengan serangkaian kegiatan yang dialami ketika masa sekolah SD, SMP, bahkan SMA. Pergulatan jiwa, intelektual, bahkan spiritual terjadi ketika masa kuliah S1. Tatkala waktu kelulusan seseorang tiba menunjukan bahwa masa-masa kuliah S1 adalah masa-masa yang sangat berkesan dan mendalam, hal itu sangat jelas terlihat ketika air mata kebahagian, karena berhasil menyandang gelar akademik pertama, dan kesedihan, berpisah dengan teman dan pengalaman yang terjadi di masa-masa kuliah, menjadi satu dan berkelindan diantara kembang-kembang yang berwarna-warni yang diberikan oleh teman, kerabat, bahkan kekasih ketika keluar dari gedung atau auditorium tempat upacara kelulusan dilaksanakan.

(2)

baik. Tetapi, pertanyaannya adalah apakah setelah satu atau dua tahun berlalu, masihkan kita mengingat semua yang telah kita lewati dahulu?

Melalui kesadaran itulah kami sekelompok alumni di Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berusaha untuk mencari perekat antara masa lalu dan masa kini agar struktur-struktur yang membentuk masa lalu dan masa kini saling menguatkan. Maka, pada suatu malam, entah tanggal dan jam berapa saya lupa akan waktu tepatnya, sebuah forum silaturrahmi ikatan alumni Kimia UIN Syahid Jakarta atau yang disingkat menjadi FORSILA KIMIA UIN SYAHID JAKARTA terbentuk di salah satu rumah alumni di daerah Ciledug, Kota Tangerang.

Bagi saya, ini adalah sebuah kegiatan kebudayaan yang berasaskan kekeluargaan bukan ideologi, apalagi jika hal tersebut dikait-kaitkan dengan ideologi kelompok politik atau keagamaan atau bahkan dugaan subjektivitas apriori yang negatif. Kenapa saya sebut sebagai sebuah kegiatan kebudayaan? Karena selain memberikan suatu proses perekat antara masa lalu dan masa kini, kegiatan atau pembentukan ikatan alumni ini juga sangat erat dengan interaksi sosial antara individu alumni atau angkatan per-alumni. Maka, ikatan alumni ini (FORSILA KIMIA UIN SYAHID JAKARTA) adalah sebuah representasi proses pembelajaran seseorang akan pentingnya silaturrahmi tanpa mengurangi bobot seseorang terhadap masa lalu atau masa kini. Karena prinsip dan asas kita adalah kekeluargaan, seperti halnya sebuah keluarga, kekurangan dan kelebihan di setiap anggota keluarga adalah mutlak untuk tetap diterima masing-masing, bukan untuk dijauhkan bahkan dibuat sebuah justifikasi yang tidak logis bahkan tidak manusiawi, misalnya mengeneralisasikan satu asumsi yang belum kita alami atau bahkan kita lihat langsung. Disinilah kesadaran-kesadaran kebudayaan manusia yang murni dibutuhkan dalam kegiatan ini (pembentukan ikatan alumni), setidaknya untuk latihan, yaitu kesadaran yang pernah diungkapkan oleh Gus Dur sebagai kesadaran akan inti-inti kehidupan suatu masyarakat, yaitu kehidupan sosial yang manusiawi (human social life).

(3)

kesadaran manusiawi lah yang selalu menari-nari di dalam benak kita masing-masing, bahwa apa yang kita lakukan hari ini bukan untuk hari ini tapi untuk masa depan guna menguatkan struktur-struktur masa lalu dan masa kini agar komunikasi antar individu alumni semakin jelas medianya. Karena dengan keyakinan ini, kita berharap akan mendatangkan suatu manfaat bagi setiap individu-individu yang berasal dari garis intelektual yang sama, yaitu Program Studi Kimia UIN Syahid Jakarta. Manfaat tidak datang dengan sendirinya, ia merupakan suatu hasil produk dari kegiatan yang dilakukan dengan gigih dan niat yang tulus dan ikhlas.

Akhirnya, di akhir tulisan ini saya ingin menyampaikan pergulatan ideologi yang juga menjadi sandungan bagi terbentuknya ikatan alumni ini, saya akan merasakan kesedihan yang sangat mendalam jika ada oknum dari keluarga alumni kimia UIN Syahid Jakarta yang berusaha untuk menghalang-halangi pembentukan ikatan alumni ini dengan alasan-alasan yang subjektifitas atau bahkan alasan-alasan ideologis-politik & doktrin-doktrin keagamaan (keimanan) yang memandang yang liyan (the others) sebagai sesuatu yang liar. Menganut sebuah ideologi adalah hak bagi setiap individu tanpa terkecuali, namun jika sampai ideologi-ideologi tersebut membuat settingan-settingan palsu dan provokatif untuk menyeragamkan sikap bahkan sampai pada diskursus-diskursus apriori yang negatif, adalah hal-hal yang sangat menyesakan dan menyedihkan. Karena secara tidak langsung hal tersebut adalah sikap yang sangat fasis, karena bagaimana kau bisa menyeragamkan derap berpikir dan bersikap seseorang diantara keluarga mu, padahal wujud-wujud eksistensi manusia yang merupakan derivasi dari Wujud Yang Satu, Tuhan, adalah sebuah keniscayaan sebagai sesuatu wujud yang beragam. Jika diantara keluarga mu saja ada yang berbeda dan tidak seragam kau sudah menganggapnya sesuatu yang liar, bagaimana kau akan menganggap yang liyan di luar keluarga mu yang tak mempunyai strukur sejarah pribadi masa lalu. Jika memang ada yang kurang setuju atau yang berkenan, marilah kita musyawarahkan, bukan kah itu yang dianjurkan Kanjeng Nabi, sebuah panorama yang indah dan cantik yang dipraktekan Nabi pada masa pertama pendidikan Islam (etape masjid). Oleh karena itulah, saya tegaskan kenapa pembentukan ikatan alumni ini adalah sebagai sebuah kegiatan kebudayaan yang berasaskan kekeluargaan, karena kita ingin belajar mengembalikan kembali inti-inti kehidupan bermasyarakat yang manusiawi dan murni melalui medium ikatan alumni ini, setidaknya mendekati kemurnian, selain telos (tujuan) utama kita adalah merekatkan struktur-struktur masa lalu dan masa kini, agar saling menguatkan demi satu kehidupan yang saling melengkapi.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan teks berbeda dengan teks negosiasi , dimana tujuan teks deskripsi sangat jelas yaitu agar orang yang membaca teks ini seolah-olah sedang merasakan langsung apa yang sedang

Gambaran mengenai kondisi transportasi khususnya berjalan kaki di kawasan Pendidikan Yogyakarta sebagaimana yang telah dijelaskan di atas menjadi dasar perlunya dilakukan

Penggunaan jenis bahan wadah fermentasi sistem “termos” dari kayu dengan waktu fermentasi 1-2 hari dapat menghasilkan cairan pulpa hasil samping fermentasi biji kakao

Pada Gambar 7, nilai pada perlakuan kombinasi eceng gondok dan pelepah pisang menunjukan semakin banyak penambahan bahan serat maka akan semakin besar pula daya serap dan

Pemberian kompos yang dikombinasikan dengan pupuk N dan K selain dapat menghasilkan tanaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman tanpa kompos, juga dapat meningkatkan

Jadual 5.41:Peratusan Dan Kekerapan kalangan Ilmuwan Islam Tidak Mengetahui Perkaitan Sebenar Antara Qiraat Yang Dibaca Fuqaha Dengan Hukum Fiqh Dalam Mazhab.. xv

(1) Badan Pelaksana, BU, dan BUT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf a dan huruf b yang telah mendapat persetujuan ekspor, serta BU dan Pengguna Langsung

pertanyaan awal kepada siswa secara lisan yang diarahkan pada anak tema: Healthy Foods dengan gambar; Guru menyampaikan tujuan pembelajaran; Guru menyajikan