PERTEMUAN 9
SISTEM BASIS DATA
PENERAPAN NORMALISASI
Teknik Normalisasi
•
Merupakan proses pengelompokan
data elemen menadi tabel yang
menunjukkan entitas dan relasinya.
Tujuan dari normalisasi data
adalah agar
menghasilkan :
•
Struktur
record
yang konsisten secara logic
•
Struktur
record
yang mudah dimengerti
•
Struktur
record
yang sederhana dalam
pemeliharaan
•
Struktur
record
yang mudah ditampilkan
kembali
•
Meminimalkan kerangkapan data guna
Contoh penerapan normalisasi :
Bentuk Unnormalisasi
Tabel 1.1 Unnormalisasi
Tabel diatas dikatakan tidak normal adalah :
• Jika relasi mempunyai bentuk non fat
• Data disimpan apa adanya, tidak memiliki struktur fle yang
sama
Bentuk Normal Pertama (1 NF)
Tabel 1.2 Normalisasi 1 NF
• Penyisipan (Inserting)
Pada proses penyisipan tidak dapat memasukkan kode dan
nama supplier saja tanpa adanya transaksi pembelian, sehingga supplier baru bisa dimasukkan kalau ada transaksi pembelian.
• Penghapusan (Deleting)
Bila satu record atau baris diatas dihapus, misal nomor faktur 557, maka berakibat pada penghapusan data supplier S02 (Hitachi) padahal data tersebut masih diperlukan.
• Pengubahan (Updating)
Kode dan nama supplier terlihat ditulis berkali-kali, bila nama supplier berubah, maka disetiap baris yang ada harus diubah, bila tidak menjadi tidak konsisten.
Permasalahan dalam normal 1 NF :
• Tidak dapat menyisipkan informasi parsial
• Terhapusnya informasi ketika menghapus record
Bentuk Normal Kedua (2 NF)
• Dengan melihat normal pertama, kita dapat
mendekomposisikan menjadi 3 tabel beserta kunci primer yaitu
Tabel Supplier (Kode_Supplier), Barang (Kode_barang), dan
Faktur (No_faktur).
• Pemecahan tabel diatas, maka untuk pengujian bentuk normal
kesatu yaitu : insert, update, dan delete aka terjawab.
• Kode supplier dan nama supplier baru dapat masuk kapan saja
tanpa adanya transakasi pada tabel faktur.
• Demikian pula untuk proses update dan delete untuk tabel
supplier dan barang.
Permasalahan dalam normal 2 NF :
• Atribut quantitas pada tabel faktur, tidak tergantung pada
kunci utama, atribut tersebut bergantung fungsi pada kode barang, hal ini dinamakan ketergantungan transitif dan haruslah dipilah menjadi 2 tabel.
• Masih terdapat pengulangan, yaitu setiap kali satu faktur