Kewaspadaan
Standar
1/01/2010 1
&
Proflaksis Pasca Pajanan
Kewaspadaan Standar
Salah satu dari upaya
pengendalian infeksi di rumah
sakit
Upaya pencegahan dasar atau
standar
Pada semua kondisi
Bagian inti dari teknik isolasi
O
perasional
Kewaspadaan Standar
1. Cuci tangan
2. Menggunakan alat pelindung diri
(APD)
untuk mengurangi pajanan
darah dan cairan tubuh
3. Pengelolaan Alkes Bekas Pakai
(Dekontaminasi, sterilisasi,
disinfeksi)
4. Sharp Precautions
/ Pengelolaan
Benda Tajam
5. Pengelolaan Limbah dan Sanitasi
Ruangan
01/01/
Cuci
Tangan
Air Mengalir
Sabun
20 - 30 detik
Penggunaan
Antiseptik dengan
benar
Lap tangan kering/
sekali pakai
CUCI TANGAN 6 TAHAP
,
11/07/2018 5
Basuh tangan dengan air yang
mengalir,
Tahap 1
Gosokkan kedua telapak tangan
Tahap 2
Gosok punggung dan sela-sela jari tangan
kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya
Tahap 3
Gosok kedua telapak dan sela-sela jari
Tahap 4
Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan
saling mengunci
Tahap 5
Gosok ibu jari Kanan berputar dalam
genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya.
Tahap 6
Gosok dengan memutar ujung jari-jari tangan
kanan di telapak tangan kiri dan sebaliknya
Tahap 7
Bilas kedua tangan dengan air mengalir
Ambil kertas tissue
cukup satu lembar
Keringkan tangan dgn kertas tissue
Tutup kran dengan tissue bekas
7 TAHAP CUCI TANGAN
11/07/2018 17
Cuci tangan bedah
11/07/2018
KEBERSIHAN TANGAN
Cara yang paling penting mengurangi risiko
tranmisi microorganisme dari seseorang kepada
yang lain.
Setelah kontak dengan darah atau cairan tubuh ,
sekresi, ekskresi dan barang yang terkontaminasi
seperti sarung tangan
Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien.
Setelah dari rest room
11/07/2018
PIRINGAN
KULTUR
MENUNJUKKAN
PERTUMBUHAN
MIKRO
ORGANISME
SETELAH 24 JAM
TANGAN
DILETAKKAN DI
MEDIA
CONTOH MIKRO ORGANISME SETELAH 24
JAM DARI TANGAN PERAWAT
Antiseptik
21 01/01/2010++
+
++
++
--+
++
Vir
-+
-En
-++
++
+
+
++
Jm
++
++
++
-++
Tb
++
+
++
+
++
+
-++
++
+
Gr-Sdg
++
+
Triklosan Tidak iritatif, bukan disinfekstan, mksSdg
++
+
Yodofor (BetadinR)
1:2500 Murah, iritatif diserap kulit
Cpt
++
+
Yodin+alkohol 3% Berulang, alkh -, reboundLbt
++
Heksaklorofen 3% Mahal, efek persisten, sabun-Cpt
++
+
Klorheksedin 2-4% Murah, menguap, terbakarCpt
++
+
Alkohol 60- 90%
Alat Pelindung Diri
(APD)
Sarung Tangan
Pelindung Muka
Masker
Kacamata/
gogle
Gaun/Jubah/Apron
Pelindung Kaki
11/07/2018
Sarung tangan
o
Menghindari kontaminasi bagi tenaga
kesehatan dari microorganisme dari satu
pasien ke pasien yang lain
Ganti sarung tangan setiap kali kontak dengan
pasien atau ketika melaksanakan prosedure
tindakan.
Cuci tangan segera setelah melepaskan
sarung tangan.
11/07/2018
Mask, Eye protection, Face shield
Tujuan melindungi mucous membranes mata,
hidung, mulut selama melaksanakan tindakan
untuk menghindari percikan darah, cairan tubuh,
sekresi dan ekskresi.
11/07/2018
Baju/ Gaun
Bersih, tidak perlu steril
Apron
Tujuan : melindungi kulit serta melindungi
pakaian selama pelaksanaan tindakan yang
memungkinkan terjadi percikan darah, cairan
tubuh sekresi dan ekskresi.
11/07/2018 29
Manfaat Alat Pelindung
Mencegah kaki terluka oleh
benda tajam yang terkontaminasi atau terjepit benda berat dan mencegah kontak dengan darah / cairan tubuh lainnya
Mengurangi terbawanya MO dari ruangan lain
Sepatu
Pelindung
Mencegah kulit nakes kontak dengan percikan darah/
cairan.tubuh pasien Mencegah kontak MO dari
tangan/ tubuh/ pakaian nakes kepada pasien
Jubah &
celemek
plastik
-Mencegah jatuhya MO rambut/
kepala nakes ke daerah steril
Tutup kepala
Mencegah mukosa nakes kontak dengan percikan darah / cairan tubuh pasien
-Kacamata
pelindung
Mencegah mukosa nakes (hidung dan mulut) kontak dengan
percikan darah / cairan tubuh. pasien
Mencegah kontak droplet dari mulut & hidung Nakes saat napas, bicara, batuk kepada pasien
Masker
Mencegah kontak tangan nakes dengan darah dan cairan tubuh pasien, mukosa, kulit luka alkes/ permukaan yang terkontaminasi Mencegah kontak M.O dari
tangan nakes kepada pasien
Bagan Alur Pemilihan Sarung Tangan
01/01/2010 30 TANPA SARUNG TANGAN Apakah kontak dengan darah atau cairan tubuh? Tidak Apakah kontak dengan pasien? Ya TidakS.T. RUMAH TANGGA atau
SARUNG TANGAN BERSIH
Apakah kontak dengan jaringan
di bawah kulit?
Ya
SARUNG TANGAN BERSIH atau
SARUNG TANGAN DTT
Tidak
Ya
SARUNG TANGAN STERIL atau
Pengelolaan Alkes Bekas
Pakai
Dekontaminasi
Cuci
Sterilisasi/DTT
Penggunaan
Disinfektan dg
Benar
31 01/01/2010
Dekontaminasi
Cuci bersih
Sterilisasi
Tingkat Tinggi
Disinfeksi
Pendinginan & Penyimpanan
Pengelolaan Alat Kesehatan
01/01/2010 32
Dekontaminasi
Rendam dalam larutan klorin 0.5% selama 10 menit
Cuci bersih dan tiriskan
Pakai sarung tangan dan pelindung terhadap objek tajam
Sterilisasi Pemanasan
Kering
170o C
selama 60 menit Uap Bertekanan Tinggi– Autoclaf
121o C
106 kPa (1 atm) 20 – 30 menit
Kimiawi
Rendam dalam larutan disinfektan 10 -
24 jam Atau Gas ETO Kimiawi rendam dalam larutan disinfektan 20 menit
Disinfeksi Tingkat Tinggi Uap Tutup dalam uap air mendidih selama 20 menit Rebus diamkan mendidih selama 20 menit
Pendinginan & Penyimpanan
Siap pakai
Catatan:
1Alat yang terbungkus dalam bungkusan steril dapat disimpan sampai satu minggu bila tetap kering
Dekontaminasi
dengan lar klorin 0,5% ► 10”
Alat Disinfeksi Tingkat
Tinggi - DTT
Alat Sterilisator Uap
Bertekanan
Disinfeksi-Sterilisasi
Cara Disinfeksi atau Sterilisasi
tergantung dari besar resiko
Pakai sarung tangan rumah
tangga
Alat harus dilepas/ diurai
sebelum dicuci
Pemilihan Cara
37 01/01/2010
Cuci bersih dengan
air panas dan sabun
Kontak dengan kulit
yang utuh
Resiko rendah
Sterilisasi, disinfeksi
tingkat tinggi (DTT)
-rebus, disinfeksi
kimiawi
Pengelolaan Alat/Benda Tajam
(Sharp Precautions
)
Pisau bedah, jarum suntik,
pecahan kaca, dsb
Segera singkirkan ke dalam
wadah tahan tusukan
oleh
pemakai
Wadah limbah tajam di tempat
strategis, anti tumpah
Dilarang menyerahkan alat tajam
secara langsung
Jangan menutup alat suntik
►tutup jarum suntik dg satu
tangan
Wadah Tahan
Tusukan
Pengelolaan Limbah dan
Sanitasi Ruangan
Limbah Cair
Sampah Medis
Sampah RT
Insinerasi
Penguburan
Disinfeksi permukaan
11/07/2018 41
11/07/2018 42
Profilaksis Pasca Pajanan
di
Proflaksis Pasca Pajanan
Kewaspadaan Universal
merupakan prioritas utama
Setiap Rumah Sakit perlu memiliki
protokol tatalaksana pasca pajanan/
pengobatan
Selalu melakukan pemantauan
dan pencatatan setiap pajanan
pada kecelakaan kerja
Pajanan pada Kecelakaan
Kerja
Pajanan
Perlukaan kulit
Pajanan pada
selaput mukosa
Pajanan melalui
kulit yang luka
Gigitan yang
berdarah
Bahan Pajanan
Darah
Cairan bercampur darah
yang kasat mata
Cairan yang potensial
terinfeksi: semen, cairan
vagina, cairan
serebrospinal, c. sinovia,
c. pleura, c peritoneal, c.
perickardial, c amnion
Virus yang terkonsentrasi
Tatalaksana Pajanan: 1
01/01/2010 45
Jangan
Panik
!
Tapi selesaikan
dalam waktu
Tatalaksana Pajanan: 2
Segera
Luka tusuk
bilas air mengalir dan sabun /
antiseptik
Jangan dihisap dengan mulut, jangan ditekan
Disinfeksi luka dan daerah sekitar kulit
dengan salah satu:
-
Betadine
(povidone iodine 2.5%) selama
5
mnt
-
Alcohol 70%
selama
3 mnt
Pajanan mukosa mulut
ludahkan dan
kumur
Pajanan mukosa mata
irigasi dg air
matang
Pajanan mukosa hidung
hembuskan keluar
dan bersihkan dengan air
Tatalaksana Pajanan: 3
Laporkan
Catat dan
laporkan
Panitia PIN, Panitia K3, Atasan langsung
Agar secepat mungkin diberi PPP
Perlakukan sebagai keadaan
darurat
Obat PPP harus diberikan sesegera mungkin
bila diperlukan (dalam 1-2 jam)
PPP
setelah 72 jam tidak efektif
Tetap berikan PPP bila pajanan risiko tinggi
meski hingga satu minggu setelahnya
(maks)
Pantau sesuai dengan protokol pengobatan
ART
Hitung sel darah, LFT, kepatuhan, dukungan
Tatalaksana Pajanan: 4
Pertimbangkan
Proflaksis
Pasca
Pajanan
(PPP)
Didasarkan
Derajat pajanan
Status infeksi
dari
sumber pajanan
Ketersediaan obat PPP
Konseling
Tindak lanjut dan Evaluasi
CATAT
Tanggal dan jam kejadian (pajanan)
Uraian kejadian lebih rinci
Sumber pajanan bila diketahui
Pengobatan PPP secara rinci bila
mendapatkannya
Tindak lanjut
Hasil pengobatam
Simpan semua data pajanan
Tatalaksana PPP
Konseling prates untuk petugas kesehatan
yang terpajan
Lakukan pemeriksaan awal
HIV
Hep B and C
Beri konseling untuk tidak menjadi donor
darah, harus berperilaku seksual dan
suntikan yang aman sampai hasil diketahui
Konseling pasca tes dan berikan hasil tes
awal secepat mungkin kepada terpajan
Informasi kepada orang
yang terpajan
Risiko transmisi HIV setelah Pajanan Darah =
0.3% jika sumber pasien adalah HIV positif
Risiko transmisi sesuai dengan jenis kecelakaan
PPP tergantung pada kegawatan pajanan dan
status HIV dari sumber ( pasien )
PPP tidak 100% efektif
Kepatuhan minum ARV
Efek samping ARV
Hindari hubungan seks yang tak terlindungi
sampai konfrmasi setelah 3 bulan
Informasi kepada orang
yang terpajan
Penjelasan oleh dokter mengenai risiko
dan tindakan yang dapat digunakan untuk
melepaskan stress dan kegelisahan.
Keputusan PPP harus ditangan terpajan!
Tanda tangani formulir penolakan jika
Petugas Kesehatan menolak PPP
Follow up Laboratoris
(Bila mungkin)
01/01/2010 53
HIV, HCV, HBV
Transaminase
HIV, HCV, HBV
Transaminase
Bulan ke 6
HIV, HCV, HBV
Transaminase
HIV, HCV, HBV
Transaminase
Bulan ke 3
Transaminase
Transaminase
DL
Minggu ke
4
HIV, HCV, HBV
HIV, HCV, HBV
DL, Transaminase
Data Dasar
(Dalam
waktu 8
hari)
Tidak meminum PPP
Jika meminum PPP
INGAT!
HIV dan virus-virus lebih cenderung
ditularkan melalui
HUBUNGAN SEKSUAL atau
melalui TRANSFUSI DARAH yang
terkontaminasi
Kemungkinan tertular sebagai akibat
pajanan pada kecelakaan kerja lebih kecil
Follow up klinis
Amati tanda-tanda yang menunjukan
serokonversi HIV (50-70%) dalam waktu 3
sampai 6 minggu
Demam akut,
Lymphadenopathy yang tersebar,
Erupsi kulit
Faringitis,
Gejala-gejala fu non-specifc,
ulkus mulut atau area genital.
Evaluasi perilaku dan
pengelolaan benda tajam
Bila banyak kecelakaan telaah perilaku atau
alat perlu diganti
Kurangi jahitan - ganti dg penggunaan
plester
Sejauh mungkin hindari suntikan – terbatas
yang sangat perlu saja
Hindari episiotomi yang tidak perlu
Risiko Kecelakaan
Kerja
Risiko penularana HIV setelah tertusuk
jarum dari klien HIV positif
3 : 1000
Risiko penularana HBV setelah tertusuk
jarum dari klien HBV positif
27-37 : 100
Volume Percikan Darah terinfeksi HBV yang
mampu menularkan HBV
10
-8ml =
0.00000001 ml
Tindakan yang paling
berisiko
Pengambilan darah, penutupan kembali jarum
suntik
Memasukan dan menangani cairan IV
Operasi
Menangani darah atau cairan tubuh yang terinfeksi
di laboratorium
Membersihkan, menangani dan menghancurkan
limbah sampah dan alat-alat medis yang
terkontaminasi
TERUTAMA DALAM KEADAAN TERBURU-BURU!
Kondisi lingkungan kerja
mempengaruhi
Mutu pelayanan
Keamanan
Kesejahteraan pekerja
Kewaspadaan Universal membantu
menciptakan lingkungan kerja yang
aman
Upaya meningkatkan keamanan dan
lingkungan kerja yang kondusif
Pemahaman para manager
risiko kerja dan cara pencegahan
tatalaksana kecelakaan kerja
Penyediaan alat pelindung, bahan dan sarana
perlengkapan KU
Pengembangan kebijakan, prosedur kerja yang
rinci
Dukungan bagi tenaga kesehatan: stres, burnout,
PPP, konseling pasca pajanan
Supervisi
Surveilans
11/07/2018 62
REFLEKSI
saat berdiam
adalah waktu utk merenungkan
semua
saat menangis
adalah waktu utk meluapkan
segala rasa
saat bersabar
adalah waktu utk kita belajar
menerima semua yang tak berkenan di hati
saat berdoa
adalah waktu utk kita meletakkan
semua dikakiNya yang berkehendak atas
semua kehidupan
Terima kasih