• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARUS KAS operasi terhadap return

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ARUS KAS operasi terhadap return "

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ARUS KAS

A. Pengertian

Menurut Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI/Revisi 2001), laporan arus kas adalah laporan yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran selama periode tertentu yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Berdasarkan laporan ini terdapat informasi mengenai:

a. Arus kas dari aktivitas operasi b. Arus kas dari kegiatan investasi c. Arus kas dari kegiatan pendapatan d. Kenaikan bersih kas dan setara kas e. Kas dan setara kas awal tahun f. Kas dan setara kas akhir tahun

Dengan demikian maka dapat diketahui sebab-sebab terjadinya kenaikan atau penurunn kas selama periode laporan.

Untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas atau kas yang akan datang, setiap bank memerlukan gambaran yang menyeluruh atas penerimaan dan pengeluaran uang tunai, baik dalam bentuk fisik ks, rekening giroo pada Bank Indonesia maupun giro pada Bank Lain yang berhubungan dengan rencana keuangan bank dan transaksi lainnya yang menyebabkan perubahan pada posisi likuiditas sehingga tergambar cash flow bank pada periode yang akan datang, dengan demikian bank dapat tetap menjaga kebutuhan likuiditasnya sekaligus menghindari terjadinya idle funds. Idle Fudns adalah dana yang nganggur dalam bentuk kas karena tidak digunakan untuk membeli Surat-Surat Berharga yaitu Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SPBU) atau ditempatkan di Pasar Uang Antar Bank (PUAB) atau interbank money market. Dengan terjadinya idle funds maka bank kehilangan kesempatan untuk memperoleh pendapatan (loss opportunity income), semakin besar juga loss opportunity income bagi bank.

Jadi Proyeksi Arus Kas atau cash flow projection merupakan suatu anggaran yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara pada bank untuk periode yang akan datang memiliki arti yang sangat penting bagi bank. Dari proyeksi cash flow akan dapat ditentukan:

a. Kapan dan berapa bearnya kredit bisa diberikan dan jangka waktu kreditnya b. Kapan dan berapa besarnyapembelian Surat Berhaga yang likuid (Sertifikat

Bank Indonesia, SPBU atau Surat Berharga lainnya) baik melalui lelang maupun pasar sekunder

c. Besarnya saldo kas yang harus dipelihara oleh bank dan cara mengelolanya B. Proyeksi Arus Kas

Proyeksi Arus Kas menunjukkan data-data transaksi kas yang akan dilakukan bank pada periode yang akan datang (seminggu, sebulan, atau enam bulan yang akan datang) yang memuat informasi mengenai:

(2)

Posisi kas awal adalah saldo uang tunai yang dimiliki bank, baik dalam bentuk

Arus kas adalah seluruh transaksi yang menyebabkan bertambahnya uang kas bank yang dapat berasal dari transaksi-transaksi sebagai berikut:

a. Penjualan/Penerimaan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) b. Transaksi Antarbank Aktiva

c. Penjualan/Pelunasan Surat-Surat Berharga (SSB) d. Angsuran Kredit/Pembiayaan oleh Nasabah e. Penerimaan Dana Pihak Ketiga (DPK):

 Giro

a. Pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI) b. Pembelian Surat-Surat Berharga (SSB) c. Pencairan Kredit/Pembiayaan oleh nasabah:

 Menengah Ritel  Korporasi  Cabang-Cabang

d. Pembayaran Dana Pihak Ketiga (DPK):  Giro

 Tabungan

 Deposito Berjangka  Sertifikat Deposito

(3)

SpotForward  Lainnya

k. Arus Kas Keluar lainnya  Investasi IT

 Investasi Pembukaan Cabang  Dan lain-lain

4. Posisi Kas Akhir

Posisi kas akhir adalah perkiraan saldo kas yang akan dimiliki bank, yang merupakan penjumlahan antara posisi kas awal ditambah dengan jumlah arus kas masuk dikurangi dengan jumlah arus kas keluar.

Dengan diketahuinya perkiraan atau proyeksi saldo kas akhir pada periode yang akan datang, maka manajemen bank dapat melakukan rencana tindakan atau kebijakan yang harus ditempuh dalam mengoptimalkan penglolaan dananya, sehingga posisi kas yang dimiliki bank akan selalu dalam keadaan cukup, dalam arti tidak berlebih atau idle funds dan tidak dalam kondisi yang kekurangan sehingga harus memaksa bank untuk mengeluarkan biaya yang lebih besar atau mahal untuk mendapatkan kekurangan dana tersebut.

C. Peranan Divisi Treasury

Setiap bank pasti memiliki unit kerja yang mengelola dana, biasanya dilakukan oleh suatu Divisi atau Urusan atau Biro yang bertanggung jawab langsung kepada Direksi, unit kerja ini biasanya Divisi, yaitu “Divisi Treasury” atau “Divisi Treasury dan Dana”, sebutan ini tergantung pada kebijakan manajemen bank yang bersangkutan tetapi memiliki tugas dan tanggung jawab serta fungsi yang sama, yaitu mengelola likuiditas dalam rangka optimalisasi pendapatan dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap operasional bank.

Tugas utamanya adalah mengelola likuiditas bank sekaligus mengoptimalkan pendapatan, dari pengelolaan secondary reserve-nya melalui pembelian surat berharga yang berkualitas di pasar uang antarbank, baik dalam local currency maupun foreign currency.

Untuk dapat menyusun proyeksi cash flow dengan tepat dan akurat, selain data-data yang terdapat pada divisi treasury, yaitu kas, giro pada Bank Indonesia, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga, transaksi valuta asing dan Dana Pihak Ketiga (DPK), juga membutuhkan supporting data dari unit kerja lainnya seperti:

 Unit kerja/divisi kredit memberikan data rencana persetujuan dan pencairan kredit serta besarnya angsuran kredit yang akan diterima

 Unit kerja/divisi sarana & logistic memberikan data mengenai rencana pembayaran atau pembelian perlengkapan kantor yang akan dilakukan

(4)

 Unit kerja/divisi sumber daya manusia memberikan data mengenai pembayaran gaji, Tunjangan Hari Raya (THR), bonus, tunjangan cuti dan pembayaran insentif lainnya kepada karyawan.

 Unit kerja/office coporate secretary memberikan data mengenai biaya entertainment Direksi, biaya promosi, pemasangan iklan, dan biaya pengembangan perusahaan lainnya.

Bagi Bank yang memiliki Divisi/Unit Pembinaan Cabang, maka data-data mengenai pencairan Kredit dari Cabang dikoordinir oleh unit kerja ini, demikian pula dengan angsuran kredit yang akan diterima.

Berdasarkan data-data yang dimiliki yang berasal dari berbagai unit kerja bank, maka dapat disusun laporan proyeksi arus kas atau cash flow projection, secara ringkas dapat digambarkan sebagai berikut:

 Posisi kas awal  Arus kas masuk  Arus kas keluar  Posisi kas akhir

D. Contoh Perhitungan Proyeksi Arus Kas

E. Laporan Harian Bank Umum (LHBU)

Sesuai peraturan Bank Indonesia 7/10/PBI tanggal 9 Maret 2005 Tentang Laporan Harian Bank Umum (LHBU) mendefinisikan bahwa yang dimaksud dengan LHBU adalah laporan yang disusun dan disampaikan oleh Kantor Pusat Bank secara harian kepada Bank Indonesia.

LHBU yang dilaporkan kepada Bank Indonesia meliputi data transaksional dan data non transaksional bank, dimana data transaksional bank meliputi:

a. Pasar Uang Antar Bank (PUAB) yang terdiri dari PUAB pagi IDR, PUAB sore IDR PUAB Valas dan PUAB Luar Negeri

b. Pasar Uang Antar Bank Syariah (PUAS) c. Transaksi Devisa

d. Perdagangan Surat Berharga Pasar Uang (SPBU) di Pasar Sekunder Sedangkan data non transaksional yang wajib dilaporkan bank adalah meliputi data-data:

a. Posisi akhir hari transaksi derivstif jual binvestasi dengan pihak-pihak tertentu

b. Posisi Devisa Neto (PDN)

c. Proyeksi Arus Kas (Cash Flow Projection) d. Suku Bungan Penawaran (Quotation) e. Suku Bunga dasar kredit

f. Suku bunga kredit

g. Suku bunga Deposito Berjangka, suku bunga tabungan, dan diskonto Sertifikat Deposito

(5)

Dengan diimplementasikannya Laporan Harian Bank Umum (LHBU) oleh Bank Indonesia selaku otoritas moneter, maka diharapkan bahwa untuk dapat memberikan sistem pembayaran yang lebih efektif diperlukann dukungan informasi secara harian yangs sifatnya real time, tepat waktu, aman, akurat, handal, objektif, lengkap, dan mudah diakses secara simultan oleh pihak-pihak yang membutuhkan, sehingga memudahkan Bank Indonesia untuk menetapkan pelaksanaan kebijakan moneter, sistem pembayaran dan pengawasan bank yang berbasis risiko.

Referensi

Dokumen terkait

Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten dengan kawasan karst yang memiliki karakteristik hidrologi berupa pola aliran diffuse dan conduit sehingga air tidak

Aktivitas penanganan tangap darurat pada hakekatnya merupakan rangkaian dari tindakan segera dan tepat yang ditujukan untuk penyelamatan jiwa, memastikan perlindungan

Perhitungan minggu efektif pembelajaran per semester atau per tahun mengikuti kalender pendidikan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan setempat.. pendidikan merupakan pengaturan

Bahan pembelajaran merupakan sebuah produk yang akan dihasilkan dari proses pengembangan desain pembelajaran Matematika Sekolah Dasar kelas 6. Bahan instruksional inilah

benda berhubungan jika keduanya memiliki beberapa sifat yang sama atau memenuhi beberapa persyaratan yang sama.  Dua elemen yang dihubungkan dengan

Desa Mekar Jaya memiliki Sarana dan Prasarana untuk masyarakat yang terdapat di tiap dusun, yang meliputi sarana prasarana dibidang pemerintahan,

Abstrak : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan penggnaan metode Jigsaw dan metode Make a Match terhadap hasil belajar sosiologi siswa (2) pengaruh

Peneliti mengambil sampel secara random, dari 8 rekam medis pasien BPJS rawat inap penyakit gastroenteritis terdapat 6 r ekam medis yang menunjukkan ketidaktepatan pengkodean