• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH E COMMERCE TERHADAP PENJUALAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH E COMMERCE TERHADAP PENJUALAN"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH E-COMMERCE

TERHADAP PENJUALAN

Fakultas Sains dan Teknologi

Bina Nusantara University

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Pengasih atas berkat dan bimbingannya selama menyusun laporan penelitian ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik.

Sehubungan dengan disusunnya laporan ini, penulis ingin berterima kasih kepada Ibu Heruna Tanty yang telah membimbing penulis dalam proses pembuatan laporan ini sehingga laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.

Laporan ini merupakan penyempurnaan dari berbagai sumber yang mendukung tema laporan ini, namun dengan segala kerendahan hati, penulis menerima segala saran dan kritik yang relevan dari semua pihak yang membaca laporan ini dengan suatu harapan semoga pembuatan laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, Januari 2009

(3)

DAFTAR ISI

HASIL PENELITIAN, PENGUJIAN HIPOTESIS DAN PEMBAHASAN...19

(4)

B. Hasil Pengujian Hipotesis...21

C. Pembahasan Hasil Penelitian...22

BAB V...23

KESIMPULAN DAN SARAN...23

A. Kesimpulan...23

B. Saran...23

DAFTAR PUSTAKA...24

LAMPIRAN...25

A. Kuesioner...25

(5)

BAB I

PERMASALAHAN

A. Latar Belakang Masalah

(6)

B. Identifikasi Masalah

Persaingan bisnis yang ketat dan kepuasan para konsumen yang semakin meningkat inilah yang membuat kami selaku peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh commerce terhadap penjualan khususnya pada toko-toko yang telah menggunakan e-commerce di daerah Jakarta. Untuk mengetahui tingkat penjualan, dampak e-e-commerce dan tingkat efektivitas penggunaan e-commerce, maka kami menyebarkan kuesioner pada toko-toko yang telah menggunakan e-commerce agar mendapatkan data untuk kami olah. Identifikasi masalah kami gunakan dalam penelitian ini, yaitu :

a. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu mengenai peran e-commerce terhadap peningkatan penjualan barang-barang di toko ?

b. Bagaimana informasi yang disediakan e-commece mengenai barang-barang yang di jual ?

c. Bagaimana kemudahan untuk mengakses database penjualan melalui e-commerce ? d. Bagaimana kecepatan transaksi Anda dengan Customer melalui e-commerce ? e. Berapa rata-rata kenaikan omset setelah menggunakan e-commerce ?

f. Seberapa besar kenaikan jumlah pelanggan setelah menggunakan e-commerce ? g. Menurut Anda seberapa besar tingkat keamanan dalam melakukan transaksi melalui

e-commerce ?

h. Berapa persen customer Anda yang bertransaksi melalui e-commerce ?

C. Batasan Masalah

Supaya dapat lebih fokus pada permasalahan, maka penelitian ini dibatasi sebagai berikut :

a. Penelitian dilakukan di daerah ITC mangga dua, Harco Mas, Roxy, Harco dan Glodok. b. Kuesioner disebarkan pada toko-toko yang sudah menggunakan e-commerce.

c. Pengambilan data digunakan dalam penelitian ini dilakukan pada bulan November 2008-Januari 2009.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis membuat suatu rumusan masalah yaitu :

(7)

b. Manakah lebih menguntungkan penjualan lewat e-commerce atau cara lain.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penulisan adalah :

 Meneliti dampak-dampak dan perkembangan e-commerce melalui hasil penjualan dan omset.

 Melihat dampak penggunaan e-commerce terhadap kepuasan konsumen.

 Mencari tahu apakah e-commerce merupakan cara terbaik dalam memperoleh keuntungan.

Manfaat penulisan adalah :

 Untuk mengetahui dampak- dampak e-commerce dan perkembangannya.

 Mengetahui nilai kepuasan konsumen terhadap e-commerce.

 Mengetahui apakah e-commerce temasuk cara yang paling efektif untuk meningkatkan penjualan atau bukan.

F. Kegunaan Hasil Penelitian

Kegunaan hasil penelitian ini antara lain :

a. Dapat meningkatkan perkembangan penjualan dengan menggunakan internet (e-commerce), karena Indonesia akan memasuki era perdagangan bebas Dunia.

b. Dapat melihat – lihat dan membandingkan harga sehingga proses penjualan lebih efektif dan efisien.

(8)

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori

Perkembangan teknologi informasi yang sangat dramatis dalam beberapa tahun terakhir telah membawa dampak transformational pada berbegai aspek kehidupan, termasuk di dalamnya dunia bisnis. Setelah berlalunya era ‘total quality’ dan ‘reengineering’, kini saatnya ‘era elektronik’ yang ditandai dengan menjamurnya istilah-istilah business, e-economy, e-university, e-government, e-entertainment, e-service, dan masih banyak lagi istilah sejenis. Salah satu konsep yang dinilai merupakan paradigma bisnis baru adalah e-business atau dikenal pula dengan istilah e-commerce sebagai bidang kajian yang relatif masih baru dan akan terus berkembang, e-business berdampak besar pada praktek bisnis, setidaknya dalam hal penyempurnaan direct marketing, transformasi organisasi, dan redefinisi organisasi.

(9)

Internet

Internet muncul dari jaringan jarak jauh yang dikembangkan oleh ARPAnet (US Government’s Advanced Research Projects Agency Network) di akhir tahun 1960-an. Sambungan telepon cepat bervolume tinggi ternyata dapat diandalkan, sehingga jaringan ini kemudian diperluas selama 10 tahun berikutnya untuk menghubungkan antar jaringan (internetworking) ternyata praktis dan sangat bermanfaat. Beberapa universitas di Amerika Serikat kemudian mengikutinya dengan membangun sistem mereka sendiri. Dalam pertengahan tahun 1980-an, mereka bergabung dengan bagian riset dari ARPAnet sehingga terbentuk internet. Hal yang penting untuk dicatat adalah bahwa internet tidaklah dibangun untuk usaha komersial. Sehingga masih ada ketentuan Appropiate Use (penggunaan yang semestinya), yang membatasi pemanfaatan internet untuk kepentingan mencari untung.

Tetapi sekarang, sebagian terbesar dari universitas-universitas dunia telah tersambung, baik secara langsung maupun tidak. Sementara kalangan bisnis juga banyak yang bergabung, sebagian karena ingin memanfaatkan komunikasi internasionalnya yang efisien dan murah, sebagian lagi ingin mengiklankan barang atau jasa pelayanannya. Namun sebagian lainnya ingin mendapatkan akses data on-line yang luar biasa banyaknya. Sejumlah partai politik kelompok-kelompok yang berpengaruh, maupun badan-badan amal, juga menggunakan internet untuk menghubungkan para anggota mereka dan untuk menyampaikan pesan-pesan mereka. Meskipun demikian, ada pula jutaan individu yang menghubungkan komputer-komputer dirumah mereka melalui salah satu dari provider atau perusahaan yang memberikan layanan internet ini.

Jadi pengertian internet menurut Mac Bride diungkapkan sebagai berikut:

Internet adalah jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan ribuan jaringan komputer, melalui sambungan telepon umum maupun pribadi. Secara individual, jaringan komponennya dikelola oleh agen-agen pemerintah, universitas, organisasi komersial, serta sukarelawan. (Mac Bride,1997:1)

(10)

nilai orang lain. Merupakan suatu fungsi bisnis yang bertugas mengenali kebutuhan dan keinginan konsumen, menentukan sasaran pasar mana yang dapat dilayani dengan sebaik-baiknya oleh perusahaan, serta merancang produk, jasa, dan program yang tepat untuk melayani pasar tersebut. Kotler dan Amstrong (1997:6)

Sedangkan menurut Soemarsono penjualan adalah sebagai berikut :

Penjualan adalah peningkatan jumlah aktiva atau penurunan kewajiban dan penyerahan barang atau jasa atau aktivitas usaha lainnya dalam suatu periode. Penjualan ada dua jenis, yaitu penjualan tunai dan penjualan kredit. Penjualan tunai adalah penjualan produk yang pembayarannya dilakukan seketika atau pada saat itu juga. Sedangkan penjualan kredit adaah penjualan produk dimana pembayaran dilakukan setelah barang diterima dengan cara mengangsur. Soemarsono (1994:274)

E-Commerce

1. Pengertian E-commerce

Pengertian e-commerce oleh Derek Slater 1999 sebagai berikut ini: Electronic commerce or e-commerce is a very broad term. E-commerce conducted between businesses differs from that carried out between a business and it consumers. For business to consumer e-commerce, the web has become the dominant pipeline. Think Amazon..com The company offers a lot of books for sale on it website. Consumer find what they like, type in their credit card number and unpack the books a few days later. Conducting individual stock trades, moving money from checking to saving or tracking an overnight package delivery via intenet.

(Derek,Slater,1999,http://www.cio.com/archieve/enterprise/161599_curve.html) 2. Jenis-jenis E-commerce

Adapun jenis-jenis e-commerce adalah business to business (B2B) dan Business to consumer (B2C,retail). Selain kedua jenis tersebut ada juga jenis baru yang disebut Consumer to Consumer (C2C) seperti transaksi lelang yang dilakukan di eBay.

 Karakteristik Business to Business

(11)

berulang-ulang dan secara berkala, misalnya setiap hari dengan format data yang sudah disepakati bersama. Dengan kata lain, servis yang digunakan sudah tertentu. Hal ini memudahkan pertukaran data untuk dua entiti yang menggunakan standar yang sama. Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus menunggu partnernya. Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dimana processing intelligence dapat didistribusikan pada kedua pelaku bisnis.

 Karakter Business to Consumer

Servis yang digunakan bersifat umum dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Contoh : karena sistem web sudah dikenal maka servis menggunakan basis web. Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client (consumer) menggunakan sistem yang minimal berbasis web dan processing (business procedure) diletakkan pada sisi server.

Kelebihan e-commerce adalah dapat mengurangi biaya pengiklanan serta efektif untuk jarak jauh, sedangkan kekurangannya pembeli tidak dapat langsung memeproleh barang tetapi harus menunggu selama beberapa waktu.

(Kevin dan Yudi,2000,http://www.sinergi-web.tripod.com/iptek.htm) 3. Karakteristik system e-commerce

Seperti yang dikemukakan oleh Nickerson mengenai teknologi e-commerce yaitu E-commerce menyedikan sejumlah fungsi. Fungsi-fungsi ini sama dengan fungsi pada sistem informasi tradisional, dan beberapa merupakan hal yang unik yang ada pada sistem e-commerce. (Nickerson,2001:337-339)

 Presentasi produk

Sistem e-commerce harus menyediakan cara bagi konsumen, baik itu konsumen perorangan maupun bisnis untuk mengenali produk yang akan mereka beli. Produk perlu untuk dipromosikan secara elektronik untuk menarik perhatian konsumen. Situs web juga seharusnya memberi informasi yang mudah untuk diakses mengenai fitur dan karakteristik produk perusahaan. Situs web juga seharusnya memberi informasi mengenai harga kepada konsumen. Banyak situs web e-commerce memiliki katalog elektronik, yaitu daftar yang berisi deskripsi produk, gambar-gambar, beserta harganya.

(12)

Setelah konsumen memilih produk yang dinginkan, konsumen harus memasukkan pesanan produk kedalam sistem e-commerce. Setelah selesai memilih produk yang diperlukan, konsumen memberikan informasi mengenai nama dan alamat, sama halnya dengan informasi mengenai pembayaran yang akan dibahas poin berikutnya. Setelah langkah-langkah tersebut lengkap, pesanan tersebut akan diproses oleh sistem e-commerce.

 Pembayaran

Agar konsumen membayar produk-produk yang dibelinya, sebuah sistem e-commerce harus memiliki fasilitas pembayaran secara elektronik. Ada banyak pendekatan yang bisa digunakan. Bagi konsumen perorangan, cara pembayaran yang paling banyak digunakan adalah melalui kartu kredit atau kartu debit. Sedangkan untuk konsumen bisnis, perusahaan bisa mengirim tagihan ke konsumen, jika angka kreditnya bank, atau konsumen bisa melakukan transfer pembayaran melalui banknya kerekening perusahaan.

 Distribusi produk

(13)

pelayanan konsumen. Sistem juga harus memberikan nomor telepon atau alamat e-mail yang bisa dihubungi konsumen.

 Dukungan Produk

Setelah konsumen membayar produk yang dibelinya, mungkin saja konsumen masih membutuhkan dukungan bisnis. Dukungan terhadap produk bisa disediakan oleh sistem e-commerce dengan mengikutsertakan informasi detil mengenai produk dalam situs web. Sistem e-commerce juga bisa menyediakan system e-mail sehingga konsumen dapat mengirim pertanyaan dan menerima jawabannya melalui e-mail, yang biasanya beberapa hari kemudian. Atau mungkin disediakan sebuah sistem chat bagi konsumen untuk dapat berinteraksi dengan representative costumer service.

B. Kerangka Berpikir

Istilah business berkaitan erat dengan commerce. Bagi sebagian kalangan, istilah e-commerce diartikan secara sempit sebagai transaksi jual beli produk, jasa dan informasi antar mitra bisnis lewat jaringan komputer, termasuk internet. Sedangkan e-business mengacu pada lingkup yang lebih luas dan mencakup pula layanan konsumen, kolaborasi dengan mitra bisnis, dan transaksi elektronik internal dalam sebuah organisasi. Meskipun demikian, istilah e-commerce sebenarnya dapat di definisikan berdasar 5 perspektif (Phan, 1998; lihat Tabel 2): (1) on-line purchasing perspective; (2) digital communications perspective; (3) service perspective; (4) business process perspective; dan (5) market of-one perspective. Dengan demikian, pada hakikatnya dalam lingkup yang luas e-commerce bisa dikatakan ekuivalen atau sama dengan ebusiness (Turban, et al., 2000).

1. On-line Purchasing Pespective

Sistem yang memungkinkan pembelian dan penjualan produk dan informasi melalui internet dan jasa online lainnya. Fokus : Transaksi online

2. Digital Communication Perspective

Sistem yang memungkinkan pengiriman informasi digital produk, jasa dan pembayaran online. Fokus : Komunikasi secara elektronis

(14)

Sistem yang memungkinkan upaya menekan biaya, menyempurnakan kualitas produk dan informasi instan terkini, dan meningkatkan kecepatan penyampaian jasa. Fokus : Efisiensi dan layanan konsumen

4. Business Process Perspective

Sistem yang memungkinkan otomatisasi transaksi bisnis dan aliran kerja. Fokus : Otomatisasi proses bisnis

5. Market-of-one Perspective

Sistem yang memungkinkan proses ‘Customization’ produk dan jasa untuk diadapatasikan pada kebutuhan dan keinginan setiap konsumen secara efisien. Fokus : Process customization

Sumber: diolah dari Phan (1998), one.indoskripsi.com dan scribd.com

Lebih lanjut, e-business bisa di klasifikasikan berdasarkan karakteristik transaksi menjadi enam jenis (Turban, et al.,2000), yaitu :

 Business-to-Business (B2B), meliputi transaksi IOS (Inter Organizational System) dan transaksi pasar elektronik (electronic market transactions) antar organisasi. Tipe-tipe IOS antara lain berupa EDI, extranets, electronic funds transfer, electronic forms, integrated messaging, shared databases, dan supply chain management. Hingga saat ini tipe B2B adalah yang paling dominan dalam praktek e-business.

 Business-to-Consumer (B2C), yaitu transaksi ritel dengan pembeli individual. Contohnya antara lain www.amazon.com, www.barnesandnoble.com,

www.elexmedia.co.id, www.togamas.com dan www.indonesiancd.com.

 Consumer-to-Consumer (C2C), dimana konsumen menjual produk secara langsung kepada konsumen lainnya. Biasanya individu mengiklankan produk, jasa, pengetahuan, maupun keahliannya disalah satu situs lelang atau classified ads. Contohnya meliputi

www.bekas.com dan www.classified2000.com.

 Consumer-to-Business (C2B), meliputi individu yang menjual produk atau jasa kepada organisasi, serta individu yang mencari penjual,bertransaksi dengan penjual tersebut, dan melakukan transaksi.

 Non-Business Electronic Commerce; terdiri dari institusi non bisnis seperti lembaga pendidikan, organisasi nirlaba, organisasi keagamaan, organisasi sosial, dan instansi pemerintah. Contohnya : www.bapenas.go.id, www.bps.go.id, www.komnas.go.id, dan

(15)

e-commerce untuk keperluan menekan biaya atau meningkatkan layanan konsumen dan operasi.

 Intrabusiness (organizational) electronic commerce, meliputi semua aktivitas internal organisasi yang biasanya dilakukan melalui intranet meliputi pertukaran barang, jasa atau informasi. Aktivitas internal bisa bermacam-macam, mulai dari menjual produk korporat kepada para karyawan hingga aktivitas pelatihan online.

C. Hipotesis Penelitian

Karena hipotesis merupakan suatu anggapan sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya, dimana anggapan sementaranya adalah tingkat kenaikan omset melalui e-commerce dibawah 40%.

Maka berdasarkan penjelasan di atas, dapat ditentukan hipotesis seperti di bawah ini :

 Hipotesis Nol (Ho) : tingkat kenaikan omset penjualan dengan menggunakan e-commerce maksimal 40 %

(16)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Populasi sample

Dari sekian banyak populasi toko-toko yang menggunakan e-commerce, kami mengambil sampel sebanyak 30 toko di Jakarta yang telah menggunakan e-commerce.

Proses pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik random sampling. Teknik ini digunakan apabila pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak/random.

B. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen penelitian yang berbentuk kuesioner (daftar pertanyaan dalam bentuk pernyataan) yang disampaikan kepada responden, dimana format jawaban dari kuesioner disusun dengan menggunakan Rating Scale, dengan empat jawaban, salah satunya sebagai berikut : 1. Sangat Bagus, nilai = 4

2. Bagus, nilai = 3 3. Tidak Bagus, nilai = 2 4. Sangat Tidak Bagus, nilai = 1

Karena tingkat pengukuran yang diberikan oleh instrumen adalah interval pada data deskriptif, maka pengujian hipotesis menggunakan t-test.

C. Teknik Pengolahan Data

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan melalui beberapa teknik, sebagai berikut:

1. Studi kepustakaan, mengumpulkan bahan-bahan dan informasi mengenai teori dan konsep guna menjelaskan fenomena yang berhubungan dengan variabel penelitian, melalui dokumen tertulis berupa buku dan bahan tertulis lainnya.

(17)

dijawab dan penulis mendampingi responden pada saat menjawab guna memberikan penjelasan atas pertanyaan yang kurang dipahami.

D. Teknik Analisa Data

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik, dimana terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Pada analisis deskriftif kita menggunakan mean, modus, standard deviasi, sedangkan analisis inferensia kita menggunakan statistik uji t. Karena data ini berupa data deskriptif dengan skala interval maka digunakan t-test sebagai pengujian hipotesis.

Berikut keterangan kuesioner yang telah kami sebarkan, kuesioner telah kami lampirkan di belakang.

Jumlah skor kriterium (bila setiap butir mendapat skor tertinggi) = 4 x 8 x 30 = 980. Untuk skor tertinggi tiap pertanyaan = 4, jumlah pertanyaan = 8 , dan jumlah responden = 30. Sedangkan jumlah skor hasil pengumpulan data = 640.

Dengan demikian peranan e-commerce terhadap peningkatan penjualan menurut persepsi 30 responden itu adalah sebesar 640 : 980 = 65,3%

|245_________________|490________ |640 __|735_________________|980 Sangat tidak bagus Tidak Bagus Bagus Sangat bagus

Nilai 640 termasuk dalam kategori interval ” Tidak bagus dan Bagus”, tetapi lebih mendekati bagus. Dari hasil kuesioner yang kami bagikan ke toko-toko yang menggunakan e-commerce, kami mendapatkan kesimpulan:

(18)

75% mengatakan cepat), serta transaksi yang dilakukan melalui e-commerce tergolong aman (dari pertanyaan # 7, rata-rata point = 2,76 dan 83 : 120 = 69% mengatakan lebih kurang aman).

(19)

BAB IV

HASIL PENELITIAN, PENGUJIAN HIPOTESIS

DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Dari data hasil penelitian kita bisa mendapatkan besarnya kenaikan omset dengan adanya pengaruh e-commerce dan seberapa besar pengaruhnya dalam persen.

(20)
(21)

B. Hasil Pengujian Hipotesis

(22)

1. H0 : tingkat kenaikan omset penjualan dengan menggunakan e-commerce maksimal 40% 0.40X 4 = 1.6

2. H1 : tingkat kenaikan omset penjualan dengan menggunakan e-commerce minimal 40% 0.40 X 4 = 1.6

6. t hitung < dari t table sehingga jatuh di daerah penerimaan H0, dengan demikian H1 ditolak pada taraf 5% dan H0 diterima. Yang berarti tingkat kenaikan omset melalui e-commerce dibawah 40%

C. Pembahasan Hasil Penelitian

(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan maka dapat kita ambil kesimpulan sebagai berikut: 1. E-commerce sekarang ini belum berdampak besar terhadap peningkatan penjualan

dan omset.

2. E-Commerce merupakan salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan penjualan dan omset tetapi e-commerce bukan cara yang terbaik.

B. Saran

Saran yang dapat kita ambil dari pembahasan diatas adalah :

1. Hendaknya tetap terjalin hubungan baik antara konsumen dan responden, dalam hal ini responden adalah pemilik toko yang menggunakan jasa e-commerce.

2. Adanya peningkatan keamanan dalam e-commerce sehingga responden dan konsumen jadi semakin aman dalam bertransaksi tanpa merasa cemas.

3. Dalam rangka kepuasan pelanggan hendaknya penjual juga meningkatkan pelayanan atau dengan kata lain mempercantik tampilan atau menambahkan fungsi-fungsi baru pada e-commerce.

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung, 1998. www.kadin.or.id/webpages/nl/PDF/iNewsletter_Februari_2005.pdf www.en.wikipedia.org/wiki/E-commerce

(25)

LAMPIRAN

(26)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan dalam kurun waktu mulai dari bulan Januari sampai dengan Desember pada tahun 2016, setiap program kegiatan akan

Pemantauan Kualitas Lingkungan (DAK) + Pendamping DAK Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Laboratorium Kimia Belanja Modal Pengadaan Hewan/Ternak dan Tanaman. Belanja Barang yang

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling, yaitu sampel yang digunakan dengan menggunakan kriteria tertentu, yaitu Perusahaan telah

Sebagai alat ukur, skala psikologis mempunyai karakteristik khusus yang membedakan dengan instrument pengumpulan data yang lain seperti angket, daftar isian,

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Pemda menyusun program dan kegiatan yang arahnya pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan Melaksanakan rencana yang

 Golongan I : zat warna asam jenis Levelling, zat warna ini memiliki afinitas yang kecil terhadap serat poliamida pada kondisi netral atau asam lemah sehingga pada proses

Dengan demikian maka hipotesis yang menyatakan bahwa: “ Secara simultan Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Sistem Informasi Manajemen

[r]