• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepribadian dan nilai dan gaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kepribadian dan nilai dan gaya"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PERILAKU ORGANISASI

BAB 5 “KEPRIBADIAN DAN NILAI”

Oleh:

Bimo Putra Irawan

(1011510307)

A.Ghulam Mirbath

(1011510196)

(2)

KEPRIBADIAN DAN NILAI

Apakah kepribadian itu?

Definisi kepribadian yang sering digunakan dibuat oleh Gordon Allport. Ia mengatakan bahwqa kepribadian adalah “organisasi dinamis dalam sistem psikofisiologis individu yang menentukan caranya untuk menyesuaikan diri secara unik terhadap lingkungannya”. Untuk tujuan kita, hendaknya menganggap bahwa kepribadian (personality) merupakan keseluurhan cara dimana seseorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering didiskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur dan ditunjukkan oleh seseorang.

Faktor-faktor Penentu Kepribadian

Faktor keturunan. Keturunan merujuk pada faktor genetis individu. Tinggi fisik, bentukwajah, gender adalah karakterisitik yang pada umumnya dianggap. Pendekatan keturunan berpendapat bahwa penjelasan pokok mengenai kepribadian seseorang adalah struktur molekul dari gen yang terdapat dalam kromosom.

Faktor lingkungan. Faktor lain yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap pembentukan karakter kita adalah lingkungan dimana kita tumbuh dan dibesarkan; norma dalam kelurga, teman-teman, dan kelompok sosial; dan pengaruh-pengaruh lain yang kita alami. Faktor-faktor lingkungan ini memiliki peran dalam membentuk kepribadian kita, Pertimbangan-petimbangan yang seksama mengenai argument-argumen yang mendukung faktor keturunan maupun lingkungan sebagai penentu utama dari kepribadian seseorang mendorong kesimpulan bahwa keudanya adalah penting. Faktor keturunan membekali kita dengan sifat dan kemampuan bawaan, tetapi potensi penuh kita ditentukan oleh seberapa baik kita menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Sifat-sifat Kepribadian

Karakteristik yang umumnya melekat dalam diri seorang individu adalah malu, agresif, patuh, malas, ambisius, setia, dan takut. Karakteristik-karakteristik tersebut jika ditunjukkan dalam berbagai situai, disebut sifat-sifat kepribadian (personality traits). Semakin konsisten dan sering munculnya karakteristik tersebut dalam berbagai situasi, maka akan semakin mendiskripsikan karakteristik seorang individu.

(3)

Myers-Brigss Type Indicator.

MBTI adalah instrument penilaian kepribadian yang paling sering digunakan. Instrument penilaian berisi 100 pertanyaan mengenai bagaimana individu akan merasa atau bertindak dalam situasi tertentu. . berdasarkan jawaban-jawaban yang diberikan dalam tes tersebut, individu diklasifikasikan ke dalam karakteristik ekstraver atau inrover (extraverted atau introverted – E atau I), sensitive atau intuitif (sensing atau intuitive – S atau N), pemikir atau perasa (thinking atau feeling– T atau F), dan memahami atau menilai (judging atau perceiving – J atau P). Klasifikasi-klasifikasi tersebut kemudian dikombinasikan ke dalam 16 tipe kepribadian.

Model Lima Besar.

MBTI mungkin kurang memiliki bukti pendukung yang valid, tetapi hal tersebut tidak berlaku pada model lima faktor kepribadian – yang biasanya disebut Model Lima Besar (Big Five Model). Tes inilah yang dilakukan oleh John Bearden. Faktor-faktor lima besar mencakup: ekstraversi (extraversion), mudah akur atau mudah bersepakat (agreeableness), sifat berhati-hati (conscientiousness), stabilitas emosi (emotional stability), dan terbuka terhadap hal baru (openness to experience).

Selain menyediakan kerangka kerja kepribadian yang menyatu, penelitian mengenai model lima besar juga menemukan keterkaitan antara dimensi-dimensi kepribadian dengan prestasi kerja individu. Cakupan yang luas atas pekerjaan dapat dilihat pada: professional, prestasi kerja ditentukan berdasarkan peringkat prestasi, kecakapan selama pelatihan, dan data personal seperti tingkat gaji.

Menilai Kepribadian

Alasan paling penting mengapa manajer perlu mengetahui cara menilai kepribadian adalah karena penelitian menunjukkan bahwa tes-tes kepribadian sangat berguna dalam membuat keputusan perekrutan. Nilai dalam tes kepribadian membantu manajer meramalkan calon terbaik untuk suatu pekerjaan. Terdapat tiga cara utama untuk menilai kepribadian:

1. Survey mandiri

2. Survey peringkat oleh pengamat

3. Ukuran proyeksi (Rorschah Inkbolt Test dan Thematic Apperception Test)  Nilai

(4)

Pentingnya Nilai

Nilai penting terhadap penelitian perilaku organisasional karena menjadi dasarpemahaman sikap dan motivasi individu, dank arena hal tersebut perpengaruh terhadap kita. Individu memasuki suatu organisasi dengan pendapat yang telah terbentuk sebelumnya tentang apa yang “seharusnya” dan apa yang “tidak seharusnya” terjadi.

Secara umum, nilai mempengaruhi sikap dan perilaku. Misalnya, anda memasuki sebuah perusahaan dan memiliki pandangan bahwa pengalokasian berdasarkan prestasi kerja adalah benar, sementara pengalokasian imbalan berdasarkan senioritas adalah salah.

Jenis-jenis Nilai

Rokeach Value Survey. Terdiri atas dua kumpulan nilai, dengan setiap kumpulan memuat 1 pokok nilai individual. Satu kumpulan, yang disebut nilai terminal, merujuk pada keadaan-keadaan akhir yang diinginkan. Ini adalah tujuan yang ingin dicapai seseorang selama masa hidupnya. Kumpulan lainnya, disebut denagn nilai instrumental, merujuk pada perilaku atau cara-cara yang lebih disukai untuk mencapai nilai terminal.

Kelompok Kerja Kontemporer.

Kita telah menggabung beberapa ananlisis terbaru mengenai nilai kerja kedalam empat kelompok yang berusaha mendapatkan nilai unik dari kelompok atau generasi yang berbeda-beda dalam angkatan kerja AS. Beberapa keterbatasan dari analisis ini adalah kita tidak membuat asumsi bahwa kerangka ini bisa diterapkan secara universal diseluruh kultur. Kedua, hanya terdapat sangat sedikit penelitian yang tepat mengenai nilai generasional, sehingga kita harus mengandalkan kerangka intuitif.. terakhir, hal ini merupakan merupakan kategori-kategori yang tidak tepat.

Nilai, Kesetiaan, dan Perilaku Etis

(5)

Kerangka GLOBE untuk Menilai Kultur.

Program peneloitian Global Leadership and Organizational Behavior Effectiveness (GLOBE) adalah sebuah penyelidikan lintas kultural mengenai kepemimpinan dan kultur nasional yang terus-menerus dilakukakn, dimulai pada tahun 1993. Tim Globe mengidentifikasikan Sembilan dimensi dalam kultur nasional ynag saling berbeda.

 Ketegasan. Tingkatkatan sampai mana suatu masyarakat mendorong individu untuk

bersikap tegar, konfrontatif, tegas, dan kompetitif dibandingkan rendah hati dan lembut.

 Orientasi masa depan. Tingkatan sampai mana suatu masyarakat mendorong dan

menghargai perilaku yang berorientasi pada masa depan, seperti perencanaan, investasi masa depan, dan penundaan kepuasan. Pada dasarnya, hal ini sama dengan orientasi jangka panjang/jangka pendek milik Hofstede.

 Ringkasan Dan Implikasi Untuk Menajer

Kepribadian. Pada peneliti pada pertengahan tahun 1980-an berusaha mencari keterkaitan antara kepribadian dan prektasi kerja. “Hasil penelitian selama lebih dari 80 tahun tersebut adalah kepribadian dan pretasi kerja tidak terkait secata berarti dalam semua sifat atau situasi”. Tetapi terkait dengan upaya di tempat kerja terdapat bukti yang impresif bahwa individu yang mendapat nilai tinggi dalam sikap berhati-hati, ekstraversi, dan stabilitas emosi cenderung merupakan karyawan yang bermotivasi tinggi. Tentu saja, faktor – faktor seperti situasional perlu dipertimbangkan.

Referensi

Dokumen terkait

Pimpinan madrasah (kepala madrasah dan jajaran pimpinan) dilarang ikut serta dalam proses pengelolaan dana komite ini. Dalam rangka mengelola dana yang bersumber

mendapatkan model pembelajaran terpadu berbasis sentra yang dilaksanakan pada.. paud

ekonomi suatu Negara dinyatakan dalam skala hingga 100 unutk masing-masing indicator tersebut, maka indeks kompositnya dapat dihitung dari rata-rata penilaian atas ketiga

Berdasarkan hasil penelitian dari data angket yang disebarkan kepada nasabah BSGPS sebagai responden, ditemukan bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa

Lingkungan internal yang menjadi kekuatan KRB adalah (1) pusat konservasi ex-situ , (2) panorama arsitektur lanskap yang bernuansa alami, (3) KRB memiliki aksesbilitas tinggi

Selain itu pada tahun 2008 terjadi krisis ekonomi global meskipun begitu baik Cina dan Indonesia sama – sama masih bisa bertahan dan pada tahun 2010 perekonomian kedua negara

Sementara orang-orang Perserikatan Bangsa-Bangsa memiliki, dalam Piagam, menegaskan kembali keyakinan mereka akan hak asasi manusia yang mendasar, dan martabat dan harga

2. Kongres Pemuda Kedua adalah kongres pergerakan pemuda Indonesia yang melahirkan keputusan yang memuat ikrar untuk mewujudkan cita-cita berdirinya negara Indonesia, yang