• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISTIK DAN PELAYANAN USAHA HOTEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KARAKTERISTIK DAN PELAYANAN USAHA HOTEL"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

MANAGEMENT PERHOTELAN FAKULTAS PARIWISATA PANCASILA

SEMESTER 2

KARAKTERISTIK DAN

(2)

 Tujuan dari setiap usaha perhotelan adalah

mencari keuntungan dengan menyewakan fasilitas dan / atau menjual pelayanan kepada para tamunya, dan berdasarkan pada pengertian hotel yang telah di jelaskan sebelumnya, maka hotel dalam menjalankan usahanya selalu melakukan kegiatan – kegiatan sebagai berikut:

 Penyewaan kamar

 Penjualan makanan dan minuman

 Penyediaan pelayanan – pelayanan penunjang

lain yang bersifat komersial.

(3)

PENYEWAAN KAMAR

Kegiatan utama dari suatu usaha hotel adalah menyewakan kamar kepada tamu. Untuk bisa memberikan kepuasan kepada tamu, keadaaan kamar yang disewakan harus berada dalam keadaan bersih, nyaman, menarik dan aman (terbebas dari berbagai kemungkinan terjadi kecelakaan, pencurian dan penyakit).

 JENIS DAN FASILITAS STANDAR KAMAR TAMU

DIBEDAKAN:

1. Single Room 2. Twin Room 3. Double Room 4. Double - Double

(4)

 HOTEL AKAN MENYUSUN SASARAN – SASARAN

YANG INGIN DI CAPAI DALAM BENTUK KEBIJAKAN – KEBIJAKAN, SEPERTI:

1. Pangsa pasar yang ditetapkan untuk

dilayani

2. Jenis – jenis produk yang akan ditawarkan 3. Standar produk yang akan dipenuhi

4. Keuntungan yang ingin di capai oleh

perusahaan

5. Hubungan – hubungan dengan karyawan,

pemasok, komunitas dan masyarakat umumnya.

(5)

 Produk yang dihasilkan oleh usaha hotel dapat

dibedakan menjadi :

1. Komponen produk nyata adalah segala sesuatu

yang dapat dilihat, disentuh/diraba, diukur dan dihitung. Sebagai contoh makanan, minuman, kamar tidur dan perlengkapannya adalah komponen – komponen yang merupakan produk nyata.

2. Komponen produk tidak nyata / abstrak merupakan

semua produk yang hanya dapat dirasakn dan dialami sebagai suatu pengalaman. Faktor – faktor produk tidak nyata adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pelayanan dan citra suatu produk yang dihasilkan oleh hotel.

(6)

Kualitas pelayanan adalah sesuatu yang komplek, oleh James A.

Fitzsimmons dan Mona J.Fitzsimmons dijelaskan bahwa tamu akan menilai kualitas pelayanan melalui lima prinsip demensi pelayanan sebagai tolak ukurnya, yaitu:

1. Reliabilitas (Reliability) adalah kemampuan untuk memberikan

secara tepat dan benar jenis pelayanan yang telah dijanjikan kepada tamu.

2. Responsif (Responsiveness), yaitu kesadaran atau keinginan untuk

cepat bertindak membantu tamu dan memberikan pelayanan yang tepat waktu

3. Kepastian / jaminan ( Assurance) adalah pengetahuan dan

kesopanan-santunan serta kepercayaan diri para pegawai. Dimensi assurance memiliki ciri – ciri : kompetensi untuk memberikan pelayanan, sopan dan memiliki sifat respek terhadap tamu.

4. Empati (empathy), memberikan perhatian individu tamu secara

khusus.

5. Nyata (Tangibles) yaitu sesuatu yang nampak atau yang nyata

seperti penampilan para pegawai dll

(7)

 Dari mulut ke mulut

MODEL KONSEPTUAL KUALITAS PELAYANAN

DARI MULUT KE

KENYATAAN KUALITAS PELAYANAN

1. Harapan < Kenyataan 2. Harapan = kenyataan 3.Harapan > Kenyataan

(8)

KESENJANGAN KUALITAS PELAYANAN

DARI MULUT KE MULUT

KEBUTUHAN INDIVIDU

PENGALAMAN YANG LALU

HARAPAN PELAYANAN

KENYATAAN PELAYANAN

PENYAMPAIAN PELAYANAN (SEBELUM & SESUDAH HUBUNGAN)

MENTERJEMAHKAN CERAPAN KEDALAM SPESIFIKASI KUALITAS PELAYANAN

CERAPAN MANAJEMEN TENTANG HARAPAN – HARAPAN TAMU

(9)

Elemen pertama disebut dengan provider (PR) , ialah orang –

orang yang menyediakan pelayanan (pada bagian dapat diambil contoh Roomboy / maid, Houseman, Supervisor ,dbs) yang mana mereka mempunyai hubungan dengan para tamu baik secara langsung maupun tidak langsung.

Situasi kerja mereka dipengaruhi oleh pertama : sistem ,

prosedur atau instruksi kerja yang sudah ditetapkan oleh perusahaan dan kedua : oleh perilaku, sikap dan normal – normal yang melekat pada diri masing –masing serta situasi lingkungan.

Elemen kedua, adalah yang disebut dengan receiver (RE), ialah

orang atau orang –orang yang menerima pelayanan, dan dalam kaitan ini adalah para tamu hotel dengan berbagai pengalaman , ide dan kultur yang berbeda –beda.

Elemen ketiga, disebut dengan transfer (TR), adalah suatu

keadaan yang tercipta oleh interaksi antara kedua elemen sebelumnya.

(10)

 Pada elemen pertama (PR) mempunyai 3 unsur yang

merupakan satu kesatuan. Ketiga unsur tersebut masing – masing adalah:

1. P = Produk (product) adalah produk yang dihasilkan

oleh bagian hotel, seperti kebersihan, kerapihan, kelengkapan, kenyaman dan keamanan kamar – kamar tamu.

2. B = Perilaku dan sikap ( behaviour) adalah perilaku dan

sikap dari pemberi pelayanan yang mempunyai tanggung jawab untuk mendistribusikan produk kepada para tamu

3. E = Suasana lingkungan (evironment) tempat bekerja.

Ketiga unsur yang merupakan satu kesatuan itu adalah merupakan unsur –unsur dalam Hospitality Industry

(11)

 Adapun kebutuhan –kebutuhan tamu akan

pelayanan meliputi :

1. Kebutuhan phisik (tidur, makan,dsb)

2. Kebutuhan Sosial ( keamanan, keramahan, dsb) 3. Kebutuhan Psikologis (harga diri, diperhatikan

secara khusus dsb)

 Ada beberapa tujuan ataupun alasan tamu

menginap di hotel, yaitu untuk mendapatkan pelayanan diantaranya adalah :

1. Untuk mengadakan pertemuan / konvensi 2. Untuk tujuan bisnis atau usaha

3. Untuk berlibur

(12)

Meningkatkan standar pelayanan berarti juga

meningkatkan kualitas pelayanan, untuk meningkatkan standar pelayanan lebih dari apa yang diinginkan oleh tamu dapat dilakukan melalui dua cara yaitu:

1. Meningkat standar pelayanan dengan meningkatkan atau

menambah komponen – komponen produk –produk nyata yang berarti juga akan meningkat biaya

2. Dengan cara meningkatkan komponen –komponen

produk tidak nyata , yang dapat dikatakan tanpa adanya penambahan biaya hal tersebut dapat dilakukan dengan melalui peningkatan sopan – santun, sifat penuh perhatian dan bersahabat, memberikan sesuatu yang berkenaan dengan meningkatkan harga diri ataupun status tamu, mengantisipasi kebutuhan – kebutuhan atau keluhan – keluhan tamu dengan cepat, menawarkan sesuatu untuk dikerjakan dan sebagainya.

(13)

TIGA FUNGSI SEBAGAI SUATU KESATUAN

KONSEP PELAYANAN

KONSEP PEMASARAN MENCIPTAKAN HUBUNGAN YANG SPESIFIK DENGAN TAMU MELALUI PENJELASAN SECARA HATI –HATI TENTANG KUALITAS

PRODUK PELAYANAN HOTEL YANG TELAH DISESUAIKAN

DENGAN KEINGINAN

KONSEP SUMBER DAYA

MANUSIA

PEREKRUTAN, PELATIHAN,

MOTIVASI DAN MEMPERTAHANKAN MANAJER SERTA MEMBERIKAN

REMUNERASI YANG REALISTIS UNTUK MENCAPAI EFEKTIVITAS

OPERASIONAL DAN KEPUASAN TAMU

TAMU

KONSEP OPERASIONAL

(14)

Suatu usaha yang menghasilkan jasa pelayanan hotel mengandung

dua elemen tertentu yang dapat di gunakan untuk mengklasifikasi perbedaan jenis usaha jasa pelayanan. Kedua elemen itu adalah :

1. Intensitas tenaga kerja adalah: Rasio biaya tenaga kerja (labor cost)

terhadap nilai bangunan perusahanan berserta perlengkapannya, akan tetapi tidak termasuk nilai inventori.

 Dengan pengertian tersebut maka suatu usaha dengan intensitas

tenaga kerja yang tinggi (high labor – intensive) adalah bila secara relatif biaya tenaga kerja lebih besar dibanding dengan nilai banguanan perusahaan dan perlengkapan, serta menitik beratkan pada biaya, waktu serta upaya – upaya yang dilakukan pekerja. Sebagai contoh, jenis pelayanan profesional adalah merupakan high labor – intensive .

Sedangkan intensitas tenaga kerja yang rendah (low labor-intensive)

yaitu bil tingkat biaya tenaga kerja lebih rendah dibandingkan dengan nilai bangunan perusahaan dengan perlengkapannya.

(15)

 Interaksi dan pelayanan yang didasarkan

pada pesanan konsumen sebagai elemen kunci yang kedua dalam / usaha jasa pelayanan adalah terdiri dari dua unsur yang sama, tetapi mempunyai konsep yang berbeda, yaitu:

1. Derajat atau ukuran dimana konsumen

berinteraksi dengan proses pelayanan dan

2. Derajat atau ukuran dimana pelayanan yang

diberikan didasarkan pada pesanan / keinginan konsumen.

(16)

MATRIK PROSES PELAYANAN

TINGKAT INTERAKSI DAN

RENDAH “ CUSTOMIZATION” TINGGI

RENDAH

TINGKAT INTESITAS TENAGA KERJA

TINGGI

KARAKTERISTIK USAHA JASA PELAYANAN HOTEL

SERVICE FACTORY

• PENERBANGAN

• FAST FOOD RESTAURANT

• HOTEL

• PERBAIKAN LAIN – LAIN

SERVICE SHOP • COFFE E SHOP

• BENGKEL MOBIL

• RESOR & REKREASI

(17)

 Dari matrix tersebut diatas dapat dijelaskan

bahwa:

1. Service Factory yaitu suatu usaha dimana

jasa pelayanan yang diberikan kepada konsumen secara relatif memiliki intensitas tenaga kerja serta pelayanan yang didasarkan pada pesanan, adalah rendah.

2. Service Shop yaitu suatu jenis usaha yang

masih memiliki rasio tinggi antara bangunan perusahaan dan perlengkapannya terhadap biaya tenaga kerja akan tetapi perusahaan tersebut memiliki derajat interaksi dan pelayanan yang didasarkan pada pesanan konsumen yang tinggi.

(18)

 Mass service adalah usaha pelayanan yang

memiliki intensitas tenaga kerja yang kerja, akan tetapi memiliki derajat interaksi dan pelayanan yang didasarkan pada pesanan konsumen rendah , maka usaha pelayanan tersebut tergolong dalam Mass Service.

 Professional service yaitu usaha pelayanan

dimana derajat interaksi dan pelayanan yang didasarkan pada pesanan konsumen adalah tinggi.

Referensi

Dokumen terkait

Bagi perusahaan walaupun dari analisis data dapat diketahui bahwa sikap konsumen sangat positif tetapi dianjurkan untuk tetap mempertahankan kualitas atribut-atribut pelayanan

Pelayanan yang kurang memuaskan akan menyebabkan berkurangnya konsumen atau bahkan hilang karena konsumen beralih ke jasa layanan lain yang memiliki pelayanan yang lebih

Dengan melihat pelayanan yang diberikan hotel maka konsumen dapat merasakan kualitas jasa pelayanan yang diberikan oleh hotel tersebut sehingga konsumen merasa puasL.

Adanya wilayah kerja kedua puskesmas berdampingan tetapi dari jenis pelayanan berbeda antara Puskesmas Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi dan Koja Jakarta Utara sehingga

Beberapa pendapat didalam penelitian ini menunjukkan bahwa konsep kualitas pelayanan yang terdiri dari Reliabilitas (X1), Ketanggapan (X2), Jaminan (X3), Empati

Adanya wilayah kerja kedua puskesmas berdampingan tetapi dari jenis pelayanan berbeda antara Puskesmas Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi dan Koja Jakarta Utara sehingga

Action meliputi berbagai tindakan nyata yang harus dilakukan dalam memberikan pelayanan kepada konsumen, seperti mencatat. pesanan konsumen, melakukan pengiriman

Agar konsumen merasa puas maka perusahaan harus memberikan pelayanan yang bermutu tinggi agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang mempunyai hubungan erat dengan kepuasan