• Tidak ada hasil yang ditemukan

3DB02 - transmisi data

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "3DB02 - transmisi data"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MAKALAH

NAMA KELOMPOK : -DHYKA M PRATAMA 32111004 -YOPPY G PRIYANDARU 37111573

-PENGERTIAN TRANSMISI DATA ANALOG DAN DIGITAL MENJADI SINYAL ANALOG BESERTA CONTOH.

-PENGERTIAN TRANSMISI DATA ANALOG DAN DIGITAL MENJADI SINYAL DIGITAL BESERTA CONTOH.

(2)

TRANSMISI DATA Transmisi Data Analog dan Data Digital

A. Pengertian Transmisi Data Analog

Transmisi analog adalah suatu upaya mentransmisi sinyal analog tanpa memperhatikan muatannya; sinyal-sinyalnya dapat mewakili data analog atau data digital. Untuk jarak yang jauh dipakai amplifier yang akan menambah kekuatan sinyal sehingga menghasilkan distorsi yang terbatas.

Transmisi analog merupakan proses pemindahan sinyal analog tanpa mengurangi kontennya sama sekali. Sinyal dapat berupa data analog (data suara) atau data digital (data luaran modem). Untuk pengiriman jarak jauh, transmisi analog membutuhkan alat penguat (amplifier) untuk meningkatkan energi dalam sinyal. Dampak buruknya adalah amplifier juga meningkatkan noise yang terdapat pada sinyal. Dengan demikian, sinyal yang dikirimkan menjadi lebih kotor.

B. Pengertian Transmisi Data Digital

Transmisi digital, berhubungan dengan muatan dari sinyal. Untuk mencapai jarak yang jauh dipakai repeater yang menghasilkan sinyal sebagai ‘1′ atau ‘0′ sehingga tidak terjadi distorsi. Transmisi digital merupakan proses pemindahan sinyal digital. Sinyal digital mengandung data – data dalam bentuk biner. Untuk pengiriman jarak jauh, transmisi digital memerlukan alat pengulang (repeater). Alat pengulang menerima sinyal digital, memulihkan kembali pola jajaran byte, dan metransmisi ulang sinyal yang baru. Oleh karena itu, redaman dapat diatasi.

C. Contoh Transmisi Data Analog

(3)

Gambar 1. Spektrum Akustik pada Suara dan Musik

Audio merupakan contoh sinyal analog. Gambar 1 menjelaskan spektrum akustik suara manusia dan musik. Suara manusia ditransmisikan dengan frekuensi sekitar 100Hz – 7kHz. Suara manusia ini memiliki tingkat densitas suara sekitar 25dB.

D. Contoh Transmisi Data Digital

Contoh paling umum dari sinyal digital adalah text atau character string. Informasi yang disajikan dalam bentuk text lebih nyaman untuk dimengerti oleh manusia. Oleh karena itu, data binary yang ditransmisikan melalui sinyal digital akan diproses untuk ditampilkan dalam bentuk text. Data telah dirancang sedemikian rupa sehingga karakter dapat direpresentasikan oleh pola byte dari data. Digunakan byte parity untuk menentukan letak kesalahan dalam pengiriman data. Secara prinsip, signaling secara digital memiliki keunggulan dibanding signaling secara analog. Transmisi digital lebih murah dan lebih terbebas dari noise.Oleh karena adanya redaman dari kekuatan sinyal pada frekuensi yang tinggi, pulsa menjadi lebih bundar dan lebih kecil. Redaman ini mengurangi proses kehilangan informasi yang terkandung pada propagasi sinyal.

Data digital dapat direpresentasikan dengan data analog dengan menggunakan modem (modulator – demodulator). Modem mengubah sinyal binary menjadi sinyal analog dengan melakukan encoding data dalam frekuensi yang membawanya. Hasil sinyal konversinya menempati spektrum dari frekuensi tertentu di tengah – tengah frekuensi yang membawanya. Modem merubah data digital yang berasal dari perangkat komputer menjadi data analog yang selanjutnya disalurkan melalui kabel telepon.

E. Perbedaan Analog dengan Digital Analog

1. teknologi lama

2. dirancang untuk voice 3. tidak efisien untuk data

4. permasalahan noisi dan rentan error 5. kecepatan lebih rendah

(4)

1. teknologi baru

2. dirancang untuk voice dan data

3. opsi-opsi pengujian yang lebih lengkap 4. informasi discrete-level

5. kecepatan lebih tinggi 6. overhead rendah

7. setiap sinyal digital dapat dikonversi ke analog Konsep dan Terminologi

Transmisi Data terjadi di antara pemancar dan penerima melalui media transmisi. Terdapat dua buah media transmisi: media transmisi terkendali (guided media transmition) dan media transmisi tidak terkendali (unguided media transmition). Media terkendali adalah media yang menyalurkan gelombang transmisi melalui jalur fisik. Contoh media terkendali adalah kabel twisted pair, kabel coaxial, atau kabel fiber optic. Media tidak terkendali, atau yang biasa disebut media nirkabel, adalah media yang menyediakan perantara untuk menyalurkan gelombang elektromagnetik. Contoh media nirkabel adalah WiFi, propagansi melalui udara, atau propagansi melalui ruang fakum. Terdapat tiga macam transmisi berdasarkan aliran datanya. Transmisi simplex adalah transmisi yang mengirim sinyal hanya secara satu arah. Satu pemancar dapat diterima oleh beberapa penerima data. Transmisi half-duplex merupakan transmisi yang memungkinkan kedua pemancar mengirimkan sinyal sekaligus, namun hanya satu dalam satu waktu. Transmisi

full-duplex merupakan transmisi dua arah. Baik pemancar ataupun penerima dapat mengirimkan sinyal secara simultan.

(5)

Gambar 1. Grafik sinyal analog dan digital

Pada suatu periode, grafik amplitudo pada sinyal mengalami pengulangan. Secara matematis, syarat sinyal yang memiliki suatu periode adalah jika dan hanya jika

,

untuk T merupakan periode sinyal. Transmisi Analog dan Digital

Data merupakan entitas yang menyampaikan maksud dari informasi. Sinyal merupakan data yang direpresentasikan dalam bentuk elektrik atau elektromagnetik. Signialing merupakan propagasi fisik sinyal sepanjang media yang memungkinkan. Sedangkan transmisi adalah komunikasi data melalui pemrosesan dan propagasi sinyal.

Sinyal analog memiliki nilai yang berkelanjutan dalam beberapa interval. Contoh sinyal analog adalah sinyal telepon, sinyal televisi, dan sinyal radio. Sinyal digital memiliki nilai diskrit, contohnyatext dan integers.

(6)

Audio merupakan contoh sinyal analog. Gambar 2 menjelaskan spektrum akustik suara manusia dan musik. Suara manusia ditransmisikan dengan frekuensi sekitar 100Hz – 7kHz. Suara

manusia ini memiliki tingkat densitas suara sekitar 25dB.

Contoh lain dari sinyal analog adalah video. Televisi merupakan penerima sinyal analog dalam bentuk video. Untuk menghasilkan gambar pada layar, balok – balok eletron memindai seluruh permukaan layar dari atas – bawah dan dari kanan – kiri. Untuk televisi hitam-putih, tingkat penerangan suatu titik ditentukan oleh intensitas balok – balok elektron yang melewati titik tersebut. Oleh karena itu, data video ditransmisikan secara analog untuk menyesuaikan tingkat kecerahan titik – titik di permukaan layar.

Contoh paling umum dari sinyal digital adalah text atau character string. Informasi yang disajikan dalam bentuk text lebih nyaman untuk dimengerti oleh manusia. Oleh karena itu, data binary yang ditransmisikan melalui sinyal digital akan diproses untuk ditampilkan dalam bentuk text. Data telah dirancang sedemikian rupa sehingga karakter dapat direpresentasikan oleh pola byte dari data. Digunakan byte parity untuk menentukan letak kesalahan dalam pengiriman data.

Secara prinsip, signaling secara digital memiliki keunggulan dibanding signaling secara analog. Transmisi digital lebih murah dan lebih terbebas dari noise.Oleh karena adanya redaman dari kekuatan sinyal pada frekuensi yang tinggi, pulsa menjadi lebih bundar dan lebih kecil. Redaman ini mengurangi proses kehilangan informasi yang terkandung pada propagasi sinyal.

Data digital dapat direpresentasikan dengan data analog dengan menggunakan modem (modulator – demodulator). Modem mengubah sinyal binary menjadi sinyal analog dengan melakukan encodingdata dalam frekuensi yang membawanya. Hasil sinyal konversinya menempati spektrum dari frekuensi tertentu di tengah – tengah frekuensi yang membawanya. Modem merubah data digital yang berasal dari perangkat komputer menjadi data analog yang selanjutnya disalurkan melalui kabel telepon.

Data analog juga dapat direpresentasikan dalam data digital. Untuk melakukan hal itu,

(7)

Baik data analog ataupun data digital hanya dapat ditransmisikan dalam media yang tepat. Cara sinyal – sinyal itu diperlakukan merupakan fungsi sistem transmisi.

Transmisi analog merupakan proses pemindahan sinyal analog tanpa mengurangi kontennya sama sekali. Sinyal dapat berupa data analog (data suara) atau data digital (data luaran modem). Untuk pengiriman jarak jauh, transmisi analog membutuhkan alat penguat (amplifier) untuk meningkatkan energi dalam sinyal. Dampak buruknya adalah amplifier juga

meningkatkan noiseyang terdapat pada sinyal. Dengan demikian, sinyal yang dikirimkan menjadi lebih kotor.

Transmisi digital merupakan proses pemindahan sinyal digital. Sinyal digital mengandung data – data dalam bentuk biner. Untuk pengiriman jarak jauh, transmisi digital memerlukan alat

pengulang (repeater). Alat pengulang menerima sinyal digital, memulihkan kembali pola jajaran byte, dan metransmisi ulang sinyal yang baru. Oleh karena itu, redaman dapat diatasi.

Masing – masing transmisi memiliki keunggulan dan kelemahannya. Akan tetapi, sebagian besar industri telekomunikasi menyatakan bahwa penggunaan transmisi digital lebih efektif daripada penggunaan transmisi analog. Hal ini diperkuat oleh beberapa alasan. Alasan – alasan tersebut antara lain :

· TEKNOLOGI DIGITAL

Kemampuan lebih dari Large-Scale Integration (LSI) dan Very Large-Scale Integration (VLSI) telah menyebabkan penurunan yang signifikan dalam aspek dana dan ukuran data digital. Peralatan analog tidak mampu menunjukkan penurunan yang mirip.

· INTEGRITAS DATA

Penggunaan repeater lebih sering daripada penggunaan aplifier sehingga noise atau

(8)

· KAPASITAS PENGGUNAAN

Pembangunan jejaring transmisi pada bandwidht yang sangat tinggi, misalnya fiber optic atau kanal satelit, tergolong murah. Multiplexing tingkat tinggi diperlukan untuk memanfaatkan kapasitas penyimpanan secara efektif. Dengan menggunakan transmisi digital, hal ini akan menjadi lebih murah dan lebih mudah daripada dengan menggunakan transmisi analog · SEKURITAS DAN PRIVASI

Teknik enkripsi dapat dengan mudah diterapkan pada transmisi digital daripada pada transmisi analog.

· INTEGRASI

Dengan memperlakukan baik data analog ataupun data digital secara digital, semua sinyal memiliki bentuk yang sama dan dapat diperlakukan dengan cara yang sama. Pengefektifan sisi ekonomi dapat dioptimalkan salah satunya dengan cara mengintegrasikan suara, video, dan seluruh data digital.

Penurunan Transmisi

Dengan sistem telekomunikasi yang berbeda – beda, sinyal yang diterima juga berbeda dengan sinyal yang dikirim. Hal ini dikarenakan oleh penurunan transmisi yang bervariasi. Untuk transmisi analog penurunan transmisi dapat mengakibatkan turunnya kualitas sinyal. Untuk transmisi digital penurunan transmisi dapat menyebabkan terjadi galat pada data yang dikirim.

Penurunan transmisi dapat berupa disorsi pada redaman, disorsi dalam waktu tenggang, atau noise.

Kekuatan sinyal dapat menurun pada saat dikirim melalui media transmisi. Untuk media terkendali, penurunan bersifat eksponensial. Untuk media yang tidak terkendali, redaman merupakan fungsi jarak yang lebih kompleks.

(9)

Disorsi redaman dapat menurunkan kualitas transmisi sinyal digital. Frekuensi pada kekuatan sinyal digital akan turun secara cepat. Sebagian besar konten akan dikonsentrasikan dekat pada daerah frekuensi dasar atau bit rate dari sinyal.

Disorsi waktu tenggang terjadi karena kecepatan propagasi sinyal melewati media transmisi bervariasi dalam hal frekuensi. Untuk sinyal bandlimited, kecepatan cenderung berada pada bagian tengah dari frekuensi atau pada tepi – tepi gelombang. Oleh karena itu, frekuensi

komponen yang bermacam – macam akan ditangkap oleh penerima pada waktu yang berbeda – beda. Hal ini menyebabkan adanya pergeseran fase di antara frekuensi yang berbeda – beda.

Efek dari disorsi waktu tenggang terjadi karena waktu tenggang yang bervariasi dan frekuensi yang konstituen menyebabkan sinyal yang diterima mengalami disorsi. Disorsi waktu tenggang merupakan masalah khusus bagi transmisi sinyal digital. Disorsi waktu tenggang akan

menyebabkan interferensi di antara simbol – simbol karena penempatan informasi bit yang salah. Hal ini akan menjadi pemicu akan adanya keterbatasan pada pengiriman data digital.

Gambar 3. Disorsi Redaman dan Disorsi Waktu Tenggang pada Transmisi Suara

Teknik equalizing dapat digunakan untuk menanggulangi disorsi waktu tenggang. Hal ini diterapkan dengan menggunakan kabel, sebagai media transmisi, yang lebih pendek. Gambar 3 menjelaskan efek dari teknik equalizing pada waktu tenggang dalam fungsi frekuensi.

(10)

penetrasi sinyal lain yang tidak diinginkan selama berada di media transmisi. Istilah dari sinyal lain yang tidak diinginkan disebut dengan noise.

Noise dibagi menjadi empat katagori: thermal noise, intermodulation noise, crosstalk, dan impulse noise.

Thermal noise merupakan noise yang terjadi karena agitasi suhu pada elektron. Hal ini dapat terjadi di seluruh media elektronik yang berperan sebagai media transmisi. Termal noise tidak dapat dihilangkan sehingga akan ditempatkan pada batas atas (upper-bound) pada perform sistem komunikasi. Thermal noise sangat berdampak pada komunikasi dengan menggunakan sistem satelit bumi.

Intermodulation noise merupakan noise yang dihasilkan oleh transmisi yang tidak linear pada media transmisi. Idealnya, baik pemancar ataupun penerima harus bersifat linear sehingga sinyal luaran setara dengan sinyal masukan. Akan tetapi, pada kenyataannya sinyal luaran menjadi lebih kompleks daripada sinyal masukan. Sifat tidak linera ini dapat disebabkan oleh kesalahan komponen atau ketidakmuatan kekuatan sinyal.

Crosstalk terjadi pada saat seseorang melakukan panggilan dengan menggunakan telepon tetapi bisa mendengarkan obrolan – obrolan lain. Crosstalk merupakan kesalahan pada pemasangan pemancar dan penerima sinyal. Hal ini terjadi pada pemasangan elektrik yang berada pada media kabel twisted pair atau coaxial yang membawa banyak sinyal.

Impulse noise terjadi karena gangguan pada sinyal elektromagnetic, seperti gangguan halilintar pada sistem telekomunikasi. Impulse noise pada umumnya adalah masalah kecil pada transmisi analog. Misalnya, transmisi suara akan sedikit terganggu karena adanya halilintar di sekitar media transmisi. Pada transmisi digital, impulse noise dapat mengubah informasi bit yang dikirimkan. Bit yang semula bernilai 1 dapat berubah menjadi 0 dengan tidak terprediksi sebelumnya.

Daftar Pusataka

Stallings William. Data and Communication 8th edition. Pearson – Prentice Hall. Transmisi data dibagi menjadi 2, yaitu transmisi analog dan digital :

(11)

tergantung frekuensinya. sinyal analog bisa diubah ke dalam sinyal digital dengan dimodulasi terlebih dahulu.

2. Sinyal digital juga disebut baseband, memuat denyut voltage yang ditransmidikan melalui media kawat.

perbedaan 2 tipe sinyal ini diantaranya : analog:

 dirancang untuk suara (voice)  Tidak efisien untuk data

 banyak terdapat noise dan rentan kesalahan (error)  kecepatan relatif rendah

 overhead tinggi

 setiap sinyal analog dapat dikonversi ke bentuk digital Digital:

 Dirancang untuk data dan suara  informasi discrete-level

 kecepatan tinggi  overhead rendah

 setiap sinyal digital dapat dikonversi ke analog

Sinyal analog merupakan sinyal untuk menampilkan data analog. Sinyal analog berupa berbagai macam gelombang elektromagnetik yang langsung, terus menerus dan disebarkan melalui berbagai media transmisi. Data analog merupakan data yang diimplikasikan melalui ukuran fisik serta memiliki nilai berulang secara terus - menerus dalam beberapa interval. biasanya data analog menempati spektrum frekuensi yang terbatas. Contoh data analog adalah data suara, audio dan video. suara percakapan manusia ditemukan memiliki frekuensi berkisar antara 100 Hz-khz dan rentang dinamis 25 dB.

Sinyal digital merupakan sinyal untuk menampilkan data digital. Data digital merupakan data yang memiliki deretan nilai yang berbeda dan memiliki ciri tersendiri. Contoh data digital adalah teks, bilangan bulat dan karakter - karakter yang lainnya. Terdapat beberapa kesalahan dalam data digital. Bahwa data dalam bentuk karakter - karakter yang dapat dipahami manusia tidak dapat langsung ditransmisikan dengan mudah dalam sistem komunikasi. Data tersebut harus ditransmisikan dalam bentuk biner terlebih dahulu. Jadi data itu ditransmisikan dalam bentuk deretan bit.

Permasalahan umum sinyal digital dn analog adalah :

(12)

3. pengembalian kualitas sinyal dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan amplifier utnuk sinyal analog, repeater untuk data digital.

4. Delay distortion terjadi ketika komponen frekuensi yang berbeda berjalan pada kecepatan yang berbeda.

5. masalah yang mendasar adalah efek noise, akibat panas (thermal) dan interferensi dari buku : komunikasi data, Dony Arius dan Rum Andri K.R., Penerbit andi,2003 Data, Sinyal Analog dan Digital serta Pengkodean

Data dan sinyal analog, digital serta Pengkodean data

Data analog

Merupakan data yang memiliki deretan nilai yang hampir sama sehingga tidak dapat dibedakan Contoh : suara penyiar radio

Data digital

Merupakan data yang memiliki deretan nilai yang berbeda dan memiliki ciri-ciri tersendiri Contoh : data text yang disimpan di memori computer

Sinyal analog

Berupa gelombang kontinyu yang mengalami perubahan sangat halus setiap perubahan waktu. Contoh : gelombang bergerak dari A menuju B, maka mulai dari A berubah sedikit demi sedikit hingga B

Sinyal digital

Tidak kontinyu dan hanya mempunyai dua nilai tertentu yang biasa dikatakan dengan nilai 1 dan 0

Contoh : lampu yang diswitch nyala dan padam Pengkodean data

Suatu teknik yang dilakukan untuk memberikan penegasan pada proses yang terlibat (data dan pensinyalan) transmisi data. Dalam proses tesebut perlu diperhatikan pula fasilitas-fasilitas komunikasi dan media yang tersedia.

Istilah penting yang berkaitan dengan pengkodean data

Encoder : alat yang yang digunakan untuk melakukan penyandian sehingga sesuai dengan sinyal yang akan dilewatkan

Decoder : alat untuk mengubah kembali ke bentuk asli Digitalisasi sinyal analog : konversi analog ke digital Pemodulasian sinyal digital : konversi digital ke analog

Suatu saat bila kita ingin mengirimkan sinyal digital yang keluar dari komputer kemudian dilewatkan media yang mana media ini dirancang untuk sinyal analog. Contohnya bila kita lewatkan saluran telepon Maka sinyal digital dari komputer tersebut harus kita rubah menjadi sinyal analog

(13)

Sinyal analog ini bisa dikirimkan pada jarak yang jauh dengan menggunakan media analog. Misalnya suara manusia atau musik pada stasiun radio, yang aslinya sinyal analog yang ditransmisikan melalui media udara/ gelombang radio

Pengkodean data digital ke sinyal digital : konversi digital ke digital

Contoh : Data yang disimpan dalam komputer adalah dalam bentuk bilangan 0 dan 1. Kemudian data ini dibawa dari satu tempat ke tempat lain didalam maupun diluar komputer, Data ini lebih dulu dikonversikan ke sinyal digital

Jenis atau macam-macam Teknik pengkodean data Ada 4 yaitu :

1. Data digital , sinyal digital

Adalah merepresentasikan informasi digital kedalam bentuk sinyal digital. Contohnya jika kita mengirimkan data dari komputer ke printer. Maka kedua-duanya datanya yang asli maupun data yang ditransmisikan adalah digital.

Jenis Mekanisme pengkodeannya : a. Unipolar

Pengkodean unipolar hanya menggunakan satu polaritas untuk menyatakan dua posisi bilangan biner yaitu biasanya ada tegangan dinyatakan dengan logika 1 dan tidak ada tegangan dinyatakan dengan logika 0

b. Polar

Polar (kutub) adalah pengkodean yang penggunaan dua level tegangan yaitu positif dan negatif. c. Bipolar

Pengkodean Bipolar menggunakan tiga level tegangan yaitu positip,negatip dan nol. bit logika 0 akan bernilai level tegangan nol. Dan bit logika 1 direpresentasikan terjadi pembalikan tegangan baik positip ke negatif maupun dari negatif ke positif

2. Data analog, sinyal digital

Transformasi data analog ke sinyal digital, proses ini dikenal sebagai digitalisasi Teknik dasar pengkodean:

a. Pulse code modulation b.Delta modulation

3. Data digital, sinyal analog

Transmisi data digital dengan menggunakan sinyal analog.

Contoh public telephone network. Device yang dipakai yaitu modem (modulator demodulator) yang mengubah data digital ke sinyal analog (modulator) dan sebaliknya mengubah sinyal analog menjadi data digital (demodulator).

Jenis mekanisme pengkodean : a. Amplitude shift keying (ASK)

Modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai suatu nilai tegangan tertentu (misalnya 1 Volt) dan sinyal digital 0 sebagai sinyal digital dengan tegangan 0 Volt.

(14)

Modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai suatu nilai tegangan dengan frekuensi tertentu, sementara sinyal digital 0 dinyatakan sebagai suatu nilai tegangan dengan frekuensi tertentu yang berbeda

c. Phase shift keying (PSK)

Modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai suatu nilai tegangan tertentu dengan beda fasa tertentu

Misalnya tegangan 1 Volt (beda fasa 0 derajat), dan sinyal digital 0 sebagai suatu nilai tegangan tertentu dengan beda fasa yang berbeda (beda fasa 180 derajat)

4. Data analog, sinyal analog

Alasan dasar dari proses ini adalah diperlukannya frekuensi tinggi untuk transmisi yang efektif. Untuk transmisi unguided, hal tersebut tidak mungkin untuk mentransmisi sinyal-sinyal baseband dan juga antena-antena yang diperlukan akan menjadi beberapa kilometer diameternya, modulasi mendukung frequency-division multiplexing.

Tipe-tipe modulasi

a. Amplitudo Modulation (AM)

Modulasi ini menggunakan amplitudo sinyal analog untuk membedakan kedua keadaan sinyal digital, dimana frekuensi dan phasenya tetap, amplitudo yang berubah. AM adalah modulasi yang paling mudah, tetapi mudah juga dipengaruhi oleh keadaan media transmisinya

b. Phase Modulation (PM)

Modulasi ini menggunakan perbedaan sudut phase sinyal analog untuk membedakan kedua keadaan sinyal digital, dimana frekuensi danamplitudo tetap, phase yang berubah. Cara ini paling baik, tapi paling sukar, biasanya dipergunakan untuk pengiriman data dalam jumlah besar yang banyak dan kecepatan yang tinggi.

c. Frequency Modulation (FM)

Modulasi ini menggunakan sinyal analog untuk membedakan kedua keadaan sinyal digital, dimana amplitudo dan phasenya tetapi frekuensi yang berubah. Kecepatan transmisi mencapai 1200 bit per detik.

GANGGUAN PADA SISTEM TRANSMISI SINYAL DATA

1. Noise

Noise adalah sinyal-sinyal yang tidak diinginkan yang selalu ada dalam suatu sistem transmisi. Noise ini akan mengganggu kualitas dari sinyal terima yang diinginkan dan akhirnya menggangu proses penerimaan dan pengiriman data.

Menurut sumbernya noise ini dapat dibedakan menjadi :  Internal Noise, akibat thermal, intermodulasi, crosstalk

(15)

Random Noise adalah noise yang terjadinya tidak bisa diprediksi. Macam-macam random noise: 1. Thermal Noise : noise akibat adanya efek panas

2. Intermodulation noise : noise akibat masuknya frekuensi asing ke saluran komunikasi 3. Crosstalk noise : noise akibat masuknya sinyal asing ke saluran komunikasi

4. Impulse noise : noise akibat masuknya sinyal yang memiliki level tegangan yang cukup tinggi secara tiba-tiba ke saluran komunikasi

5. Fading noise : noise akibat perubahan kondisi atmosfer bumi

Statistical noise adalah noise yang terjadi dapat diprediksi. Macam-macam statistical noise: 1. Redaman : turunnya level tegangan sinyal yang diterima akibat karakteristik media 2. Tundaan : keterlambatan datangnya sinyal sehingga memperlambat pemrosesan

2. Interferensi

Interferensi adalah sinyal pengganggu yang tidak diinginkan dimana frekuensinya berdekatan atau sama dengan sinyal yang diinginkan serta berdaya besar.

Dalam dunia telekomunikasi dan IT yang berbasis satelit ada hal yang tidak mungkin dihindari yaitu gangguan/ Interferensi, namun dengan batasan toleransi tertentu masih dapat diterima. Ada beberapa jenis kategori Interferensi:

Interferensi antar jaringan satelit adalah gangguan yang diakibatkan jarak antara satelit satu dengan yang lainnya

Interferensi jaringan Terrestrial adalah gangguan yang disebabkan frekuensi kerja dari sistem sama

Interferensi Croos polarisasi adalah gangguan disebabkan dari pengguna frekuensi yang sama dan power yang dipancarkan/Transmitter

Interferensi Co channel (antar kanal) adalah gangguan disebabkan oleh frekuensi channel atau tidak ada jarak antar kedua frekuensi (Guard band)

Interferensi Retransmit adalah gangguan disebabkan ketidak sempurnaan instalasi st.bumi/SNG yang bekerja pada frekuensi 52-88 Mhz sehingga frekuensi radio FM 88-108 Mhz akan masuk ke dalam sistem up link

Interferensi Intermodulasi antar Carrier adalah gangguan ini ketidak linearan dari power amplifier (HPA) bila digunakan untuk multi carrier, terjadi akibat:

1. kedekatan satelit

2. Coverage yang saling overlapping 3. Band frekuensi yang sama

3. Redaman

Redaman adalah turunnya level tegangan sinyal yang diterima akibat karakteristik media, merupakan salah satu jenis noise yang kejadiannya dapat diprediksi

Redaman adalah hambatan pada media telekomunikasi yang menyebabkan sinyal akan semakin lemah untuk jarah yang jauh.

4. Fading

Fading adalah penyimpangan atenuasi yang mengalami sinyal carrier-termodulasi telekomunikasi terhadap media propagasi tertentu

Fading merupakan gangguan komunikasi yang gejalanya dapat dirasakan oleh penerima akibat adanya fluktuasi (ketidaktetapan) level daya sinyal yang diterima oleh receiver

Multipath Fading, Fading yang terjadi karena terdapat objek antara pengirim dan penerima sehingga gelombang yang sampai ke penerima berasal dari beberapa lintasan (multipath) dan fluktuasi yang terjadi bersifat cepat (fast fading)

(16)

 Rician, jika sinyal yang dominan adalah sinyal yang bersifat Line Of Sight (direct path).  Rayleigh, jika sinyal yang dominan adalah sinyal yang bersifat tidak langsung (indirect

path).

Shadowing, Fading yang terjadi karena adanya efek terhalangnya sinyal sampai ke penerima akibat oleh gedung bertingkat, tembok, dll dan fluktuasi sinyal yang terjadi bersifat lambat (Slow fading).

Macam – macam Gangguan Saluran Transmisi

Gangguan pada saluran telepon yang juga digunakan untuk menyalurkan data/informasi ada dua macam, yaitu :

Gangguan Random

Tidak dapat diramalkan terjadinya.

Termasuk dalam jenis gangguan jenis ini adalah : Derau Panas (Thermal Noise), Derau Impulse (Impulse Noise), Bicara Silang (Cross Talk), Gema (echo), Perubahan Sudut (Phasa), Derau Intermodulasi (Intermodulation Noise), Phase Jitter, Fading

Tak Random

Terjadinya dapat diramalkan dan diperhitungkan.

Termasuk dalam jenis gangguan tak random ini adalah: redaman dan tundaan.

a. Redaman

Tegangan suatu sinyal berkurang ketika melalui saluran transmisi, hal ini disebabkan karena daya yang diserap oleh saluran transmisi. Redaman tergantung pada frekuansi sinyal, jenis media transmisi dan panjang (jarak) saluran transmisi. Redaman tidak sama besarnya untuk semua frekuensi.

b. Tundaan

Sinyal umumnya terdiri atas banyak frekuensi. Masing –masing frekuensi tidak berjalan dengan kecepatan yang sama, sehingga tiba dipenerima pada waktu yang berlainan. Tundaan yang terlalu besar sehingga menimbulkan kesalahan pada waktu transmisi data.

Pada transmisi suara tundaan ini tidak merupakan gangguan yang serium, tetapi pada transmisi data makan tundaan ini akan menyebabkan kesalahan pada

(17)

Data, Sinyal Analog dan Digital serta Pengkodean

Data dan sinyal analog, digital serta Pengkodean data

Data analog

Merupakan data yang memiliki deretan nilai yang hampir sama sehingga tidak dapat dibedakan Contoh : suara penyiar radio

Data digital

Merupakan data yang memiliki deretan nilai yang berbeda dan memiliki ciri-ciri tersendiri Contoh : data text yang disimpan di memori computer

Sinyal analog

Berupa gelombang kontinyu yang mengalami perubahan sangat halus setiap perubahan waktu. Contoh : gelombang bergerak dari A menuju B, maka mulai dari A berubah sedikit demi sedikit hingga B

Sinyal digital

Tidak kontinyu dan hanya mempunyai dua nilai tertentu yang biasa dikatakan dengan nilai 1 dan 0

Contoh : lampu yang diswitch nyala dan padam

Pengkodean data

Suatu teknik yang dilakukan untuk memberikan penegasan pada proses yang terlibat (data dan pensinyalan) transmisi data. Dalam proses tesebut perlu diperhatikan pula fasilitas-fasilitas komunikasi dan media yang tersedia.

Istilah penting yang berkaitan dengan pengkodean data

Encoder : alat yang yang digunakan untuk melakukan penyandian sehingga sesuai dengan sinyal yang akan dilewatkan

Decoder : alat untuk mengubah kembali ke bentuk asli

Digitalisasi sinyal analog : konversi analog ke digital

Pemodulasian sinyal digital : konversi digital ke analog

Suatu saat bila kita ingin mengirimkan sinyal digital yang keluar dari komputer kemudian dilewatkan media yang mana media ini dirancang untuk sinyal analog. Contohnya bila kita lewatkan saluran telepon Maka sinyal digital dari komputer tersebut harus kita rubah menjadi sinyal analog

Pemodulasian sinyal analog : konversi analog ke analog

Sinyal analog ini bisa dikirimkan pada jarak yang jauh dengan menggunakan media analog. Misalnya suara manusia atau musik pada stasiun radio, yang aslinya sinyal analog yang ditransmisikan melalui media udara/ gelombang radio

Pengkodean data digital ke sinyal digital : konversi digital ke digital

(18)

Jenis atau macam-macam Teknik pengkodean data

Ada 4 yaitu :

1. Data digital , sinyal digital

Adalah merepresentasikan informasi digital kedalam bentuk sinyal digital. Contohnya jika kita mengirimkan data dari komputer ke printer. Maka kedua-duanya datanya yang asli maupun data yang ditransmisikan adalah digital.

Jenis Mekanisme pengkodeannya : a. Unipolar

Pengkodean unipolar hanya menggunakan satu polaritas untuk menyatakan dua posisi bilangan biner yaitu biasanya ada tegangan dinyatakan dengan logika 1 dan tidak ada tegangan dinyatakan dengan logika 0

b. Polar

Polar (kutub) adalah pengkodean yang penggunaan dua level tegangan yaitu positif dan negatif. c. Bipolar

Pengkodean Bipolar menggunakan tiga level tegangan yaitu positip,negatip dan nol. bit logika 0 akan bernilai level tegangan nol. Dan bit logika 1 direpresentasikan terjadi pembalikan tegangan baik positip ke negatif maupun dari negatif ke positif

2. Data analog, sinyal digital

Transformasi data analog ke sinyal digital, proses ini dikenal sebagai digitalisasi Teknik dasar pengkodean:

a. Pulse code modulation b.Delta modulation

3. Data digital, sinyal analog

Transmisi data digital dengan menggunakan sinyal analog.

Contoh public telephone network. Device yang dipakai yaitu modem (modulator demodulator) yang mengubah data digital ke sinyal analog (modulator) dan sebaliknya mengubah sinyal analog menjadi data digital (demodulator).

Jenis mekanisme pengkodean : a. Amplitude shift keying (ASK)

Modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai suatu nilai tegangan tertentu (misalnya 1 Volt) dan sinyal digital 0 sebagai sinyal digital dengan tegangan 0 Volt.

b. Frequency shift keying (FSK)

Modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai suatu nilai tegangan dengan frekuensi tertentu, sementara sinyal digital 0 dinyatakan sebagai suatu nilai tegangan dengan frekuensi tertentu yang berbeda

c. Phase shift keying (PSK)

Modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai suatu nilai tegangan tertentu dengan beda fasa tertentu

(19)

4. Data analog, sinyal analog

Alasan dasar dari proses ini adalah diperlukannya frekuensi tinggi untuk transmisi yang efektif. Untuk transmisi unguided, hal tersebut tidak mungkin untuk mentransmisi sinyal-sinyal baseband dan juga antena-antena yang diperlukan akan menjadi beberapa kilometer diameternya, modulasi mendukung frequency-division multiplexing.

Tipe-tipe modulasi

a. Amplitudo Modulation (AM)

Modulasi ini menggunakan amplitudo sinyal analog untuk membedakan kedua keadaan sinyal digital, dimana frekuensi dan phasenya tetap, amplitudo yang berubah. AM adalah modulasi yang paling mudah, tetapi mudah juga dipengaruhi oleh keadaan media transmisinya

b. Phase Modulation (PM)

Modulasi ini menggunakan perbedaan sudut phase sinyal analog untuk membedakan kedua keadaan sinyal digital, dimana frekuensi danamplitudo tetap, phase yang berubah. Cara ini paling baik, tapi paling sukar, biasanya dipergunakan untuk pengiriman data dalam jumlah besar yang banyak dan kecepatan yang tinggi.

c. Frequency Modulation (FM)

Modulasi ini menggunakan sinyal analog untuk membedakan kedua keadaan sinyal digital, dimana amplitudo dan phasenya tetapi frekuensi yang berubah. Kecepatan transmisi mencapai 1200 bit per detik.

Sumber : 1.Abdul Kadir dan Terra Ch. Triwahyuni. 2005. Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi

Brian, Williams dan Sawyer, Stacey. 2003. Using Information Technology: A Practical Introduction to Computers & Communications. New York: McGraw-Hill/Irwin

D’SpecialOne. 2012. Jaringan Komputer.http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputer (diakses 20 juni 2012 pukul 10.29 WIB)

---. 2012. Komputer. http://id.wikipedia.org/wiki/Komputer (diakses 20 Juni 2012 pukul 10.28 WIB)

http://triasasnova.blogspot.com/2012/06/data-sinyal-analog-dan-digital-serta.html

sumber : Ericsson training centre Indonesai dan NEC Training Centre Indonesia

Gambar

Gambar 1. Grafik sinyal analog dan digital
Gambar 3. Disorsi Redaman dan Disorsi Waktu Tenggang pada Transmisi Suara

Referensi

Dokumen terkait

Puji Syukur Kasih Karunia ALLAH Yang Maha Kuasa atas rahmat dan karunia-Nya pada penulis sehingga mampu menyelesaikan penulisan Tugas Akhir yang berjudul PENJADWALAN DENGAN

Kepala Bagian Iklan: Ali Usodo Kepala Bagian Pemasaran: Monang Sitorus Wakil Kepala Bagian Iklan: Nenny Indriasari.. Telepon Pengaduan

Materi ditujukan untuk penguasaan kosakata, polakalimat, dan kanji yang digunakan, perencanaan dan penerapan empat keterampilan berbahasa, yakni keterampilan

Perkembangan Islam pada zaman Nabi Muhammad SAW dan Para Sahabat adalah merupakan Agam Islam pada zaman keemasan, hal itu bisa terlihat bagaimana kemurnian Islam

Tahap pengembangan adalah merealisa- sikan model Meksint Korefsi dalam bentuk final untuk divalidasi oleh ahli model pembelajaran biologi dengan berpedoman pada desain dengan

Teknologi ini bekerja pada suhu diatas 1820C pada reservoir, cara kerjanya adalah Bilamana lapangan menghasilkan terutama air panas, perlu dipakai suatu separator

Hasil penelitian indikator Inisiatif yaitu baik, hal ini menunjukkan bahwa niali-nilai inisiatif di Rumah sakit tersebut mampu di jalankan dengan baik, dan pada dasarnya

Gagal jantung kanan juga dapat terjadi tanpa disertai gagal jantung kiri pada pasien dengan penyakit parenkim paru dan atau pembuluh paru (kor polmunale) dan pada pasien