1
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 110 AKUNTANSI HAWALAH
Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring adalah paragraf standar. Paragraf Standar harus dibaca dalam kaitannya dengan paragraf penjelasan yang dicetak dengan huruf tegak (biasa). Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material.
PENDAHULUAN
Tujuan
01. Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengakuan transaksi hawalah. Ruang Lingkup
02. Pernyataan ini diterapkan untuk entitas keuangan syariah yang melakukan transaksi hawalah.
03. Entitas keuangan syariah yang dimaksud, antara lain, adalah: (a) perbankan syariah sebagaimana yang dimaksud dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
(b) entitas keuangan syariah nonbank, seperti lembaga pembiayaan; dan
(c) entitas keuangan lain yang diizinkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk melakukan transaksi hawalah.
Definisi
04. Berikut ini adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:
1
Hawalah muqayyadah adalah hawalah di mana muhil
adalah pihak yang berutang sekaligus berpiutang kepada
muhal ‘alaih.
Hawalah muthlaqah adalah hawalah di mana muhil
adalah pihak yang berutang, tetapi tidak berpiutang kepada muhal ‘alaih.
Hawalah bil ujrah adalah hawalah dengan pengenaan
ujrah/fee yang berlaku pada hawalah muthlaqah.
Muhil adalah pihak yang berutang dan sekaligus berpiutang.
Muhal adalah pihak yang berpiutang kepada muhil. Muhal ‘alaih adalah pihak yang berutang kepada muhil
dan wajib membayar utang kepada muhal.
Pengambilalihan utang adalah pemindahan utang nasabah dari suatu entitas keuangan syariah ke entitas keuangan syariah lain.
Karakteristik
05. Hawalah yang dimaksud meliputi pengalihan utang
syariah.
06. Dalam hal hawalah dilakukan dengan pengalihan utang syariah maka hanya boleh dilakukan dengan hawalah
muthlaqah di mana tidak ada hubungan utang piutang antara
muhal ‘alaih dengan muhil sebelum transaksi hawalah. 07. Entitas keuangan syariah yang bertindak sebagai muhal
‘alaih boleh mendapatkan ujrah (fee) atas kesediaan dan
1
08. Jika hawalah telah dilakukan, maka hak penagihan
muhal berpindah kepada muhal ‘alaih. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
Akuntansi Pihak yang Mengalihkan Utang
09. Pihak yang mengalihkan utang (muhil) kepada pihak yang menerima pengalihan utang (muhal ‘alaih)
menghentikan pengakuan utang kepada pihak berpiutang sebelumnya (muhal) dan mengakui utang baru kepada
muhal ‘alaih pada saat selesainya pengalihan utang.
10. Pengalihan utang diselesaikan apabila muhal ‘alaih
telah menyelesaikan seluruh utang muhil kepada muhal dan antara muhal dan muhil sudah tidak ada lagi hubungan utang-piutang.
11. Perlakuan akuntansi untuk transaksi antara muhal ‘alaih dengan muhil setelah pengalihan utang sesuai dengan akad yang digunakan yang diatur dalam PSAK yang relevan. 12. Ujrah (fee) yang dibayarkan kepada muhal ‘alaih
diakui sebagai beban pada saat terjadinya pengambilalihan utang jika utang harus dilunasi dalam jangka pendek sejak pengalihan, namun diakui secara garis lurus selama periode pelunasan untuk utang jangka panjang.
13. Biaya transaksi hawalah yang dikeluarkan diakui sebagai beban pada saat terjadinya.
14. Biaya transaksi yang harus diselesaikan atau dibayarkan kepada muhal ‘alaih, termasuk tetapi tidak terbatas pada biaya legal dan biaya administrasi.
15. Utang kepada muhal ‘alaih
1
Akuntansi Pihak yang Menerima Pengalihan Utang
16. Pihak yang menerima pengalihan utang (muhal ‘alaih) mengakui piutang dari muhil pada saat pembayaran kepada pihak muhal sebesar jumlah utang yang diambil alih.
17. Pengambilalihan diselesaikan apabila muhal ‘alaih
telah menyelesaikan seluruh utang muhil kepada muhal dan antara muhal dan muhil sudah tidak ada lagi hubungan utang-piutang.
18. Perlakuan akuntansi untuk transaksi antara muhal ‘alaih dengan muhil setelah pengalihan utang sesuai dengan akad yang digunakan yang diatur dalam PSAK yang relevan. 19. Ujrah (fee) yang diterima diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya pengambilalihan utang, jika piutang dari muhil akan dilunasi dalam jangka pendek sejak pengalihan, namun diakui secara proporsional dengan jumlah piutang yang dapat ditagih untuk piutang jangka panjang.
20. Penghasilan dalam bentuk ujrah dari pengalihan utang
muhil kepada muhal diakui sekaligus pada saat penyelesaian dan tidak diakui sesuai dengan jatuh tempo atau penerimaan angsuran dari muhil, di mana penghasilan tersebut tidak terkait dengan penyelesaian piutang dari muhil.
21. Jika terdapat bukti obyektif atas penyelesaian piutang dari muhil yang mengakibatkan jumlah yang dapat tertagih lebih rendah dari jumlah tagihan maka harus dibuat penyisihan piutang dari muhil sesuai dengan PSAK yang relevan.
1
23. Entitas keuangan syariah menyajikan piutang dari
muhil terpisah dari piutang lainnya dalam neraca sebesar jumlah yang belum dilunasi.
24. Piutang dari muhil disajikan secara terpisah dari piutang lainnya atau pos lainnya untuk membedakan piutang yang timbul dari penyaluran secara internal dan piutang pihak lain yang dialihkan.
PENGUNGKAPAN
25. Entitas keuangan syariah mengungkapkan terkait pengalihan utang, tetapi tidak terbatas, pada:
(a) Jumlah dan saldo utang yang dialihkan pada tanggal pelaporan;
(b) Persentase utang yang dialihkan terhadap total piutang;
(c) Kebijakan manajemen risiko atas utang yang dialihkan; dan
(d) Kebijakan akuntansi yang digunakan untuk utang yang dialihkan.
TANGGAL EFEKTIF
EXPOSURE DRAFT
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
E
XPOSURE
D
RAFT
P
ERNYATAAN
S
TANDAR
A
KUNTANSI
K
EUANGAN
ED No.
110
Hak cipta © 2008, Ikatan Akuntan Indonesia
EXPOSURE DRAFT
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
AK
AK
AK
AK
AKUNT
UNT
UNT
UNT
UNTANSI HA
ANSI HA
ANSI HAW
ANSI HA
ANSI HA
W
W
W
WALAH
ALAH
ALAH
ALAH
ALAH
Diterbitkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Jl. Sindanglaya No. 1 Menteng, Jakarta Pusat 10310
Telp. (021) 319 04232 Fax. (021) 724 5078
Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan hanya untuk ditanggapi dan dikomentari. Saran -saran dan masukkan untuk menyempurnakan draft ini masih dimungkinkan sebelum diterbitkannya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Tanggapan tertulis atas draft ini paling lambat diterima pada 31 Juli 2008. Tanggapan dikirimkan ke:
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia
Jl. Sindanglaya No.1, Menteng,
Jakarta 10310 Fax: 62-21 724-5078
E-mail: iai-info@iaiglobal.or.id
Hak Cipta © 2008 Ikatan Akuntan Indonesia
Kopi dari Exposure Draft (ED) ini dibuat dengan tujuan untuk penyiapan tanggapan dan komentar yang akan dikirimkan ke Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Penggandaan ED ini oleh individu/organisasi/lembaga dianjurkan dan diizinkan untuk penggunaan di atas dan tidak untuk di perjualbelikan.
DAFTAR ISI
Paragraf PENDAHULUAN ... 01 – 08 Tujuan ... 01 Ruang Lingkup ... 02 – 03 Definisi ... 04 Karakteristik ... 05 – 08 PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ... 09 – 22 Akuntansi Pihak yang Mengalihkan Utang ... 09 – 15 Akuntansi Pihak yang Menerima Pengalihan
Utang ... 16 – 22 PENYAJIAN ... 23 – 24 PENGUNGKAPAN ... 2 5