• Tidak ada hasil yang ditemukan

Variabel N (32) Umur Ibu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Variabel N (32) Umur Ibu"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN STATUS KEBERSIHAN MULUT DENGAN KEJADIAN GINGIVITIS PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TELING KOTA MANADO

Youla Karamoy*, I Ketut Harapan*

*Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Manado Jl. RW Mongisidi Malalayang II Manado

Abstrak

Peningkatan kesehatan mulut berkonstribusi untuk mencapai MDGs dalam mengatasi kondisi sosial dan ekonomi global, karena kesehatan gigi dan mulut yang buruk pada ibu terutama ibu hamil dapat memberikan efek yang tidak baik terhadap bayinya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan dapat mengurangi kelahiran yang berisiko, serta dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas. Tujuan Penelitian ini adalah untuk hubungan kebersihan gigi dan mulut dengan kejadian gingivitis pada ibu hamil di Puskesmas Teling Kota Manado. Jenis Penelitian adalah penelitian analitik dengan desain cross-sectional, teknik pengambilan sampel secara accidental sampling dan diperoleh 32 orang. Kegiatan yang dilakukan yaitu wawancara dan pemeriksaan kebersihan gigi dan mulut dengan menggunakan indeks OHI-S dan indeks Plak, sedangkan untuk gingivitis menggunakan indeks gingiva. Analisis univariat dilakukan untuk melihat gambaran distribusi frekuensi masing-masing variabel penelitian dan analisis bivariat untuk mengetahui variabel independen yang

berhubungan dengan variabel dependen.

Hasil : Distribusi berdasarkan kelompok umur 15-19 tahun : 6.3%, 20-35 tahun : 65.6%, 36-45 tahun : 28.1%. Berdasarkan tingkat pendidikan, diketahui SMU 65.6%, Diploma 6.3% dan S1 28.1%. Berdasarkan pekerjaan sebagai pengatur rumah tangga paling banyak yaitu 62.5%, Swasta 31.2% dan Wirausaha 6.3%. Berdasarkan trimester kehamilan : Trimester 1 ada 15.6%, trimester 2 ada 50 % dan trimester 3 ada 34.4%. Analisis bivariate dengan menggunakan uji Chi-Square diketahui hubungan indeks OHI-S dengan status gingivitis (p = 0.000), antara akumulasi plak pada gigi dengan status gingivitis (p = 0.002), yang berarti nilai p < 0.05.

Kesimpulan : terdapat hubungan antara kebersihan gigi dan mulut dengan kejadian gingivitis

pada ibu hamil di Puskesmas Teling Kota Manado

Kata kunci: kebersihan gigi dan mulut, gingivitis, ibu hamil.

PENDAHUUAN

Peningkatan kesehatan mulut

berkonstribusi untuk mencapai MDGs

dalam rangka mengatasi kondisi sosial

dan ekonomi global. Kesehatan gigi

dan mulut yang buruk pada ibu

terutama ibu hamil dapat memberikan

efek yang tidak baik terhadap bayinya

seperti kelahiran premature dan berat

badan lahir rendah, serta efek buruk

terhadap kesehatan gigi dan mulut anak

nantinya (Kemenkes, 2012). Beberapa

penelitian menunjukkan bahwa

peningkatan kesehatan gigi dan mulut

selama kehamilan dapat mengurangi

kelahiran yang berisiko, serta dapat

menurunkan morbiditas dan mortalitas

(Buerlein JK. dkk, 2015).

Kehamilan merupakan suatu

proses alamiah yang menyebabkan

terjadinya perubahan pada wanita baik

secara fisiologis maupun secara

psikologis. Perubahan psikologis

(2)

mual dan muntah, rasa lesu dan lemah

selama kehamilan menyebabkan ibu

hamil sering kali mengabaikan

kebersihan dirinya termasuk kebersihan

gigi dan mulutnya sehingga

memperburuk status kesehatan gigi dan

mulut ibu hamil, yang pada akhirnya

menyebabkan ibu hamil rentan

terhadap penyakit gigi dan mulut,

seperti karies dan penyakit periodontal

(Singla DN, 2013).

Pada masa kehamilan terjadi

peningkatan jumlah hormone terutama

estrogen dan progesteron yang dapat

meningkatkan vaskularisasi dan

perubahan dinding pembuluh darah

yang membuat pembuluh darah

menjadi permeable. Hal ini

mengakibatkan gingival menjadi peka

terhadap iritasi lokal seperti plak,

kalkulus dan karies. Selain itu, pada

cairan sulkus bisa menjadi media

pertumbuhan patogen periodontal

(Newman dkk, 2002).

Selain masalah hormonal, salah

satu penyebab gingivitis adalah

buruknya kebersihan mulut yang

memudahkan terjadinya iritasi pada

gingiva oleh enzim dan toksin bakteri

yang terkandung dalam plak. Meskipun

demikian, biasanya ibu hamil lebih

sering memeriksakan kehamilannya

dibandingkan dengan memeriksakan

kesehatan giginya (Newman dkk,

2002).

Puskesmas Teling merupakan

salah satu pusat layanan kesehatan

masyarakat yang ada di Kota Manado.

Jumlah kunjungan ibu hamil di

Puskesmas Teling Tahun 2016 tercatat

kurang lebih sebanyak 20 orang pada

setiap hari/waktu kunjungan dengan

kejadian BBLR belum pernah

ditemukan dalam tiga tahun terakhir.

Sementara data tentang kebersihan gigi

ibu hamil sendiri belum ada karena

pada umumnya yang menjadi fokus

utama adalah pemeriksaan

kehamilannya.

Penelitian ini secara khusus bertujuan

untuk mengetahui hubungan

kebersihan gigi dan mulut dengan

kejadian gingivitis pada ibu hamil di

Puskesmas Teling Kota Manado.

METODE

Jenis penelitian yang digunakan adalah

penelitian analitik dengan rancangan

cross sectional study. Penelitian ini

dilaksanakan pada bulan Juni 2017, di

Puskesmas Teling Kota Manado. Data

primer diperoleh dari hasil

pemeriksaan mengenai kebersihan gigi

(3)

OHI-S (Oral Hygiene Index-Simplified)

dan indeks plak, sedangkan untuk

gingivitis menggunakan indeks

gingiva. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh ibu hamil yang

berkunjung di Puskesmas Teling Kota

Manado, dan teknik pengambilan

sampel dengan cara accidental

sampling yang berjumlah 32 responden

dengan kriteria inklusi; bersedia

menjadi subjek penelitian dan

menandatangani inform consent.

Analisis univariat dilakukan untuk

melihat gambaran distribusi frekuensi

masing-masing variabel penelitian dan

analisis bivariat untuk mengetahui

hubungan kebersihan gigi dan mulut

dengan kejadian gingivitis pada ibu

hamil menggunakan uji statistik

dengan Chi-Square.

HASIL PENELITIAN

Responden yang berpartisipasi

pada penelitian ini adalah 32 orang dari

40 yang terjaring. Delapan orang

subjek tidak bersedia diperiksa karena

merasa takut untuk memeriksakan gigi.

1. Distribusi frekuensi subjek berdasarkan umur ibu, pendidikan terakhir, pekerjaan dan

usia kehamilan dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Subjek Berdasarkan Umur Ibu, Pendidikan, Pekerjaan

dan Usia Kehamilan

Variabel N

(32) %

Umur Ibu 15 – 19 Tahun 2 6.3

20 – 35 Tahun 21 65.6

36 – 45 Tahun 9 28.1

Pendidikan Terakhir S1 9 28.1

Diploma 2 6.3

SMU 21 65.6

Pekerjaan Swasta 10 31.2

Wirausaha 2 6.3

Pengatur Rumah Tangga 20 62.5

Usia Kehamilan Trimester 1 5 15.6

Trimester 2 16 50

(4)

Subjek yang berpartisipasi pada

penelitian ini berumur paling rendah 19

tahun dan paling tinggi 32 tahun.

Sebagian besar subjek berpendidikan

SMU (65.6%) dan paling sedikitsubjek

yang berpendidikan Diploma (6.3%).

Subjek yang bekerja sebagai pengatur

rumah tangga paling banyak yaitu

62.5%. Ada 50 % subjek dengan

kehamilan pada trimester 2 yang

berpartisipasi pada penelitian ini.

2. Gambaran keadaan kebersihan gigi ibu hamil

Tabel 2. Status Kebersihan Gigi dan Mulut Ibu Hamil

Variabel N

(32) %

Indeks OHI-S Baik dan sedang 13 40.6

Buruk 19 59.4

Indeks Plak Baik 14 43.7

Buruk 18 56.3

Pada tabel 2 menunjukkan status

kebersihan gigi dan mulut dari ibu

hamil berdasarkan hasil pemeriksaan

indeks OHI-S dan indeks plak. Dari

hasil pemeriksaan diketahui bahwa

yang termasuk dalam kategori baik

tidak mencapai 50% dimana indek

OHI-S 40.6%, dan indeks plak 43.7%.

3. Hubungan Kebersihan Gigi dan Mulut dengan Gingivitis

Tabel 3. Hubungan indeks OHI-S dengan Gingivitis

Status Gingivitis

p

Ada Tidak

n % n %

OHI-S Baik dan sedang

2 15.4 11 84.6

0.000

Buruk 15 78.9 4 21.1

Total 17 53.1 15 46.9

Uji Chi-square p < 0.05

Pada tabel 3 menunjukkan

adanya hubungan yang signifikan

antara indeks OHI-S dengan status

(5)

mempunyai indeks OHI-S yang buruk

ditemukan adanya kejadian gingivitis

dengan nilai signifikansi 0.000 yang

berarti nilai p < 0.05.

Tabel 4. Hubungan Plak Gigi dengan Gingivitis

Status Gingivitis

p

Ada Tidak

n % n %

Plak Gigi Baik 3 21.4 11 78.6

0.002

Buruk 14 77.8 4 22.2

Total 17 53.1 15 46.9

Uji Chi-square p < 0.05

Pada tabel 4 menunjukkan

adanya hubungan antara adanya plak

pada gigi dengan status gingivitis. Pada

setiap subjek yang mempunyai indeks

plak yang buruk ditemukan adanya

kejadian gingivitis dengan nilai

signifikansi 0.002, yang berarti nilai p

< 0.05.

PEMBAHASAN

Menjaga kesehatan gigi dan

mulut sangat penting pada saat hamil,

karena akan membantu mengurangi

masalah dan dapat meningkatkan status

kesehatan selama proses kehamilan

(Herijulianti,dkk.2011). Pada masa

kehamilan sebagian besar ibu hamil

mengalami masa ngidam yang

meyebebabkan rasa mual dan muntah,

serta perubahan sikap rasa malas

menyikat gigi yang tinggi. Hal ini

dapat memberikan efek yang kurang

baik terhadap kesehatan secara umum

dan juga kesehatan gigi.

Berdasarkan analisa statistik

menggunakan uji Chi-Square,

diketahui bahwa terdapat hubungan

yang bermakna antara indeks OHI-S

dengan status gingivitis pada ibu hamil,

dengan nilai signifikansi 0.000 yang

berarti nilai p < 0.05. Dapat dikatakan

bahwa ibu hamil yang mempunyai

indeks OHI-S yang buruk akan mudah

terkena peradangan pada gusi yang

disebut gingivitis. Begitu juga dengan

akumulasi plak yang banyak pada

permukaan gigi dan gusi dapat

meningkatkan resiko terkenanya

gingivitis. Hal ini dapat dilihat pada

hasil penelitin ini dimana nilai

signifikansi hubungan antara plak gigi

(6)

Hasil penelitian ini seiring

dengan beberapa penelitian lainnya

yang telah dilakukan di beberapa

negara diantaranya adalah sebuah studi

kohor yang dilakukan oleh Kothiwale

dkk (2011) menunjukan bahwa dari

770 ibu, hanya 105 ibu menunjukan

jaringan periodontium yang sehat,

sedangkan 665 ibu lainnya menunjukan

tanda klinis penyakit periodontal.

Secara statistik terdapat hubungan yang

signifikan antara status periodontal

dengan kejadian berat badan lahir

rendah (p = 0.033). Hasil penelitian

Santoso tahun 2009 di Rumah Sakit Dr.

Kariadi Semarang menunjukan bahwa

ibu dengan kebersihan mulut yang

kurang baik berisiko 2,55 kali

melahirkan bayi BBLR kurang bulan

dibandingkan ibu dengan kebersihan

mulut yang baik.

Penyakit periodontal termasuk

gingivitis pada ibu hamil menjadi

faktor risiko independen terhadap

terjadinya BBLR. Kelahiran premature

dan berat badan lahir rendah

merupakan penyebab dari kematian

pada bayi, biaya pengobatan yang

tinggi dan masalah emosional

khususnya pada ibu. Sedangkan risiko

karies pada anak secara langsung

berhubungan dengan bakteri yang

terdapat pada ibunya.

Kehamilan memang merupakan

suatu proses alamiah yang

menyebabkan terjadinya perubahan

pada wanita yang mengalaminya.

Perubahan-perubahan ini dapat

mempengaruhi system kesehatan dalam

tubuh dan juga menyebabkan

perubahan pada beberapa bagian tubuh

termasuk rongga mulut. Perubahan

psikologis seperti perubahan pola

makan, rasa mual dan muntah, rasa

lesu dan lemah selama kehamilan

menyebabkan ibu hamil sering kali

mengabaikan kebersihan dirinya

termasuk kebersihan gigi dan

mulutnya. Hal ini dapat memperburuk

status kesehatan gigi dan mulut ibu

hamil, yang pada akhirnya

menyebabkan ibu hamil rentan

terhadap penyakit gigi dan mulut.

Untuk itu menjaga kebersihan gigi dan

mulut selama kehamilan sangat penting

untuk kesejahteraan wanita dan

anak-anaknya nanti.

KESIMPULAN

1. Terdapat hubungan indeks OHI-S

dengan kejadian gingivitis, dimana

setiap subjek yang mempunyai

(7)

ditemukan adanya kejadian

gingivitis dengan nilai signifikansi

0.000 pada ibu hamil di Puskesmas

Teling Kota Manado.

2. Terdapat hubungan akumulasi plak

dengan kejadian gingivitis, dimana

setiap subjek yang mempunyai

indeks plak yang buruk ditemukan

adanya kejadian gingivitis dengan

nilai signifikansi 0.002 pada ibu

hamil di Puskesmas Teling Kota

Manado.

SARAN

1. Sebagai bahan pertimbangan untuk

pengembangan program yang

terintegrasi Bidang Kesehatan Gigi

dan Kesehatan Ibu Anak di

Puskesmas

2. Sebagai bahan acuan dalam

memberikan edukasi kepada ibu

hamil tentang pentingnya

memelihara kebersihan gigi dan

mulut.

DAFTAR PUSTAKA

Anindita PS, Yoto H, Mintjelungan C.

2011. Gambaran Gingivitis

Pada Ibu Hamil Kota Manado.

2011. Hendro Yoto Christy

Mintjelungan Bagian Penyakit

Mulut Program Studi

Kedokteran Gigi Fakultas

Kedokteran Universitas Sam

Ratulangi.

Buerlein JK, Horowitz AM, Child

WL. 2011. Perspectives of

Maryland Women Regarding

Oral Health During Pregnancy

and Early Childhood. J Public

Health Dent.

Dahlan MS. 2013. Besar Sampel dan

Cara Pengambilan Sampel

dalam Penelitian Kedokteran

dan Kesehatan. Salemba

Kementerian Kesehatan RI. 2012.

Pedoman Pemeliharaan

Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu

Hamil dan Anak Usia Balita

Bagi Tenaga Kesehatan Di

Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Kemenkes. Jakarta.

Kloetzel MK, Huebner CE, Milgrom

P, Littell CT, Eggertsson H.

2012. Oral health in pregnancy :

educational needs of dental. J

Public Health Dent.

Kothiwale S V. 2011. Poor

(8)

Indicator for Low Birth Weight

of the Infants. Indian J

Stomatol.

Kusmiyati Y, Wahyuningsih HP,

Sujiyatini. 2009. Perawatan Ibu

Hamil (Asuhan Ibu Hamil).

Yogyakarta: Fitramaya.

Newman, Takei, Carranza. 2002.

Carranza`s Clinical

Periodontology. 9th Editio.

Philadelphia: Saunder

Company.

Santoso O, SR WA, Dwi

Retnonigrum. 2009. Hubungan

Kebersihan Mulut dan

Gingivitis Ibu Hamil Terhadap

Kejadian Bayi Berat Badan

Lahir Rendah Kurang Bulan di

RSUP Dr Kariadi Semarang

dan Jejaringnya. Media Med

Indones.

Sanz M, Kornman K. 2013.

Periodontitis and adverse

pregnancy outcomes: consensus

report of the Joint EFP/AAP

Workshop on Periodontitis and

Systemic Diseases. J Clin

Periodontol.

Singla DN. 2013. Oral Health Care

During Pregnancy. General.

Suryati Y, Oyoh, Dwijayanti MR.

2010. Hubungan Pengetahuan

Suami dengan Partisipasi Suami

Terhadap Kehamilan Dibalai

Pengobatan Sumber Sehat

Marga Asih Kabupaten

Bandung. Kesehatan Kartika.

Vogt M, Sallum AW, Cecatti JG,

Morais SS. 2010. Periodontal

disease and some adverse

perinatal outcomes in a cohort

of low risk pregnant women.

Gambar

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Subjek Berdasarkan Umur Ibu, Pendidikan, Pekerjaan

Referensi

Dokumen terkait

Nilai F- hitung sebesar 21,45369 lebih besar dari nilai F-tabel pada α = 10% (6,123) = 2,95, Maka H0 ditolak dan Ha yang menyatakan bahwa kamar hotel, PDRB sektor

Pada tataran yang ideal Tujuan pembuatan Recana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Des) desa Tanjungsukur Kecamatan Rajadesa kabupaten Ciamis Tahun 2016-2022

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cara SPS Batik ini dalam berkomunikasi dengan orang tua anak didik mereka dengan memfasilitasi buku Penghubung sebagai dokumentasi

Peneliti menyusun instrumen sesuai Standart Tingkat Pencapaian Pembelajaran Anak (STPPA) dan Indikator mengenal keaksaraan awal melalui bermain yaitu Mengenal huruf

Siswa Orientasi Pemilihan konsep Guru memilih konsep yang akan diajarkan. Siswa mendengarkan penjelasan yang diberikan guru terkait dengan konsep, tujuan dan gambaran

Unsur video klip yang diteliti adalah bahasa lirik. Pada tingkat firstness , tanda tersebut mengandung firman Allah Q.S Al-Kafirun ayat 6. Pada tingkat secondness tanda

Pupuk hayati mengandung berbagai mikroorganisme yang dapat membantu pertumbuhan tanaman, menikatkan produktivitas tanaman, meningkatkan kesehatan tanaman dan

MILITER INDONESIA SSU101 PENULSN KREATIF (I.SEJ) LIE002 INTRO.. TO SEC LANG ACQ SSE403