• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS DI FISIKA DAN BIOLOGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS DI FISIKA DAN BIOLOGI"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS FISIKA DAN BIOLOGI BIOLISTRIK

OLEH :

NAMA : NI LUH PUTU ARY APRILIYANTI

NIM : (P07120216 017)

KELAS : 1.A D-IV KEPERAWATAN

KEMENTRIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN TAHUN AKADEMIK

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,Ida Sang Hyang Widhi Wasa, atas karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “BIOLISTRIK” dengan baik dan lancar. Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah BIOFIS, Suratiah, S.Kep, Ns, M.Biomed.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, dan bermanfaat di masyarakat.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Denpasar, 2 Oktober 2016

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI... iii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...1

C. Tujuan Penulisan...2

D. Manfaat Penulisan...2

E. Metode Penulisan...2

BAB II PEMBAHASAN...4

A. Pengertian Biolistrik...4

B. Penemu Biolistrik...4

C. Macam-Macam Gelombang Arus Listrik...6

D. Hukum Biolistrik...6

E. Kemagnetan dan Kelistrikan Dalam Tubuh...7

G. Penggunaan Listrik dan Magnet Pada Tubuh...12

H. Kegunaan Listrik Secara Medis...14

I. Syok Listrik...16

BAB III PENUTUP...19

A. Kesimpulan...19

B. Saran... 20

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadap gaya tarik listrik dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno. Orang-orang yunani kuno telah mengamati bahwa setelah batu amber digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil seperti jerami atau bulu. Sedangkan kata Listrik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu electron.

Read More

Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua aspek dalam bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia. Nah, listrik yang ada pada tubuh kita disebut denganBiolistrik atau sering diartikan sebagai listrik yang terdapat pada makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata listrik.

B. Rumusan Masalah

Dalam suatu karangan ilmiah haruslah disusun secara sistematis dan runtutan sesuai dengan ketentuan yang ada. Maka dari itu perlu penyusunan suatu rumusan masalah yang menjadi batu pijak untuk pembahasan makalah ini. Adapun rumusan masalah ialah sebagai berikut:

1. Apa pengertian biolistrik ?

(5)

4. Bagaimanakah Penjelasan dari Hukum biolistrik?

5. Jelaskan Tentang kemagnetan dan kelistrikan dalam tubuh? 6. elaskan tentang isyarat listik tubuh !

7. Jelaskan Penggunaan Listrik dan Magnet pada Tubuh?

8. Jelaskan Kegunaan Listrik secara medis?

9. Jelaskan tentang Syok Listrik?

C. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum

-Untuk memenuhi tugas biologi dan fisika

2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui pengertian Biolistrik

2. Untuk mengetahui macam-macam gelombang arus listrik 3. Untuk mengetahui hukum-hukum biolistrik

4. Untuk mengetahui tentang kemagnetan dan kelistrikan dalam tubuh

5. Untuk mengetahui tentang isyarat listrik tubuh

6. Untuk mengetahui penggunaan listrik dan magnet pada tubuh 7. Untuk mengetahui kegunaan listrik secara medis

8. Untuk mengetahui tentang syok listrik

D. Manfaat Penulisan

1. Manfaat teoritis

(6)

Dapat dijadiakan sebagai bahan pertimbangan atau dikembangkan lebih lanjut, serta referensi terhadap penelitian yang sejenisnya.

E. Metode Penulisan

(7)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Biolistrik

Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya. Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian tubuh lainnya.

Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP (Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat penting.

(8)

neuron. Aktifitasi bolistrik pada suatu otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.

B. Penemu Biolistrik

Manusia tidak bisa melihat, merasa, mencium atau menyadari keberadaan listrik dengan inderanya, baik untuk muatan maupun untuk medan listriknya. Baru pada akhir abad 18 hal-hal mengenai listrik diteliti.

1. Histori Yunani Kuno : Batu amber digosok dapat menarik benda kecil seperti jerami atau bulu (kata listrik dari bahasa yunani, electron = amber).

Gilbert, 1600, dokter istana Inggris –> electric (membedakannya dgn gejala kemagnetan).

2. Du Fay, 1700, tolak menolak – tarik menarik –> resinous (-), vitreous (+) Franklin, ilmuwan USA membagi muatan listrik atas dua: positif dan negatif. Jika gelas dengan sutera digosokkan, maka gelas akan bermuatan positif dan sutera akan bermuatan negative.

3. Luigi Galvani (1786), periode hujan badai: Menyentuh otot tungkai seekor katak dengan metal, teramati otot berkontraksi. Aliran listrik akibat badai merambat melalui saraf katak sehingga otot-ototnya berkontraksi. Kemudian hari: Impuls dalam sistem syaraf terdiri dari ion-ion yang mengalir sepanjang sel syaraf, analog dengan aliran elektron dalam konduktor. Pada tahun 1786 dia melaporkan hasil eksperimennya bahwa kedua kaki katak terangkat ketika diberikan aliran listrik lewat suatu konduktor.

4. Millikan (1869 – 1953), mencari harga muatan paling kecil, percobaan tetes minyak Millikan. Muatan elektron e = 1,6 10-19 C.

5. Caldani (1856), kelistrikan pada otot katak yang telah mati.

(9)

7. Van Seynek (1899), mengamati terjadinya panas pada jaringan yang disebabkan aliran frekuensi tinggi.

8. Schlephake (1982), melaporkan tentang pengobatan dengan menggunakan Short Wave

C. Macam-Macam Gelombang Arus Listrik

Gelombang arus listrik bekaitan erat dengan penggunaan arus listrik untuk merangsang saraf motoris atau saraf sensoris. Gelombang yang dimaksud diantaranya :

1. Arus bolak balik/sinosuidal 2. Arus setengah gelombang 3. Arus setengah penuh 4. Arus searah murni 5. Faradik

6. Sentakan faradik 7. Sentakan sinosuidal 8. Galvanik yang interuptus 9. Arus gigi gergaji

D. Hukum Biolistrik

Ada dua hukum dalam biolistrik, yaitu : Hukum Ohm dan Hukum Joule.

1. Hukum Ohm menyatakan bahwa

“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.

(10)

Keterangan :

R : hambatan (Ω)

I : kuat arus (ampere)

V : tegangan (Volt).

2. Hukum joule menyatakan bahwa :

“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas”.

Rumusnya yaitu : Q =V. I .t

Keterangan :

Q : energi panas yang ditimbulkan (joule)

V : tegangan (Volt),

I : arus (A)

t : waktu lamanya arus mengalir (second).

E. Kemagnetan dan Kelistrikan Dalam Tubuh

1. Sistem Syaraf dan Neuron

Sistem saraf dibagi dalam dua bagian yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf otonom.

 Sistem saraf pusat

(11)

otak atau ke medulla spinalis disebut saraf afferensedangkan serat saraf yang menghantarkan informasi dari otak dan medulla spinalis ke otot serta kelenjar disebut serat efferen.

 Sistem saraf otonom

Serat saraf ini mengatur organ dalam tubuh. Misalnya jantung, usus dan kelenjar-kelenjar. Pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar. Otak berhubungan langsung dengan medulla spinalis; keduanya diliputi cairan serebro spinalis dan dilindungi tulang tengkorak serta tulang vertebralis (columna vertebralis). Berfat otak 1500 gram dan hanya 50 gram yang efektif.

Struktur dasar dari sistem saraf di sebut neuron/sel saraf. Suatu sel saraf mempunyai fungsi menerima, interpretasi dan menghantarkan aliran listrik.

2. Kelistrikan Saraf

Dalam bidang neuroanatomi akan dibicarakan kecepatan impuls serat saraf ; serat saraf yang berdiameter besar mempunyai kemampuan menghantar impuls lebih cepat dari pada serat saraf yang berdiameter kecil. Kalau ditinjau besar kecilnya serat saraf maka serat saraf dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu serat saraf tipe A, B dan C. Dengan mempergunakan mikroskop elektron, serat saraf dibagi dalam dua tipe : serat saraf bermielin dan serat saraf tanpa mielin.

Serfat saraf bermielin : banyak terdapat pada manusia. Mielin merupakan suatu insulator ( isolasi) yang baik dan kemampuan mengalir listrik sangat rendah. Potensial aksi makin menurun apabila melewati serat saraf yang bermielin.

(12)

Potensial aksi bisa terjadi apabila suatu daerah membran saraf atau otot mendapat rangsangan mencapai nilai ambang. Potensial aksi itu sendiri mempunyai kemampuan untuk merangsang daerah sekitar sel membran untuk mencapai nilai ambang. Dengan demikian dapat terjadi perambatan potensial aksi ke segala jurusan sel membran keadaan ini disebut perambatan potensial aksi atau gelombang depolarisasi.

Setelah timbul potensial aksi, sel membran akan mengalami repolarisasi. Proses repolarisasi sel membran disebut suatu tingkat refrakter. Tinkat refrakter ada dua fase yaitu periode refrakter absolut dan peiode refrakter relatif.

 Periode refrekter absolut

Selama periode ini tidak ada rangsangan, tidak ada unsur kekuatan untuk menghasilkan potensial aksi yang lain.

 Periode refrekter relatif

Setelah sel membran mendeteksi repolarisasi seuruhnya maka dari periode refrekter absolut akan menjadi periode refrekter relatif, dan apabila ada stimulasi/rangsangan yang kuat secara normal akan menghasilkan potensial aksi yang baru.

4. Kelistrikan Pada Sinapsis dan Neuromyal Junction

(13)

5.Kelistrikan Otot Jantung

Sel membran otot jantung sangat berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Pada saraf maupun otot bergaris dalam keadaan potensial membran istirahat dilakukan ragsangan ion-ion Na+ akan masuk ke dalam sel dan setelah tercapai nilai ambang akan timbul depolarisasi. Sedangkan pada sel otot jantung, ion Na+berlahan-lahan akan masuk kembali kedalam sel dengan akibat terjadi gejala depolarisasi secara spontan sampai mencapai nilai ambang dan terjadi potensial aksi tanpa memerlukanrangsangan dari luar.

6. Macam-Macam Gelombang Potensial Aksi  Gelombang potensial aksi dari akson

 Gelombang potensial aksi dari sel otot bergaris  Gelombang potensial aksi dari sel oto jantung 7. Elektrode

Untuk mengukur potensial aksi secara baik dipergunakan elektroda. Kegunaan dari elektroda untuk memindahkan transmisi ion ke penyalur elektron. Bahan yang dipakai sebagai elektroda adalah perak dan tembaga. Apabila sebuah elektroda tembaga da sebuah elektroda perak di celupkan dalam sebuah larutan misalnya larutan elektrolit seimbang cairan badan/tubuh maka akan terjadi perbedaan potensial antara kedua elektroda itu. Perbedaan potensial ini kira-kira sama dengan perbedaan antara potensial kontak kedua logamtersebut disebut potensial offset elektroda.

Macam- macam bentuk elektroda :

(14)

Berbentuk konsentrik ( consentrik elektoda ). Elektroda berbentuk jarum ini dipergunakan untuk mengukur aktivitas motor unit tunggal.

 Elektroda Mikropipet

Elektroda ini dibuat dari pada gelas.  Elektroda Permukaan Kulit

Elektroda permukaan kulit terbuat dari metal/logam yang tahan karat, Misalnya perak, nikel, atau alloy.

Bentuk-bentuk ;

a. Bentuk plat.

b. Bentuk suction cup. c. Bentuk floating. d. Bentuk ear clip. e. Bentuk batang.

8. Tulang

(15)

F. Isyarat Listrik

Isyarat listrik ( elektrical signal ) tubuh merupakan hasil perlakuan kimia dari tipe-tipe sel tertentu. Dengan mengukur isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh informasi klinik tentang fungsi tubuh. Yang termasuk dalam isyarat listrik tubuh :

a. EMG (Elektromiogram),

Yaitu pencatatan potensial otot biolistrik selama pergerakan otot. Ada 25-2.000 serat otot(sel), dihubungkan dengan syaraf via motor end plate. EMG bisa digunakan untuk mengukur sel otot tunggal maupun pada beberapa serat otot. Elektrode permukaan diletakkan pada permukaan kulit untuk mengukur isyarat listrik dari sejumlah unit motoris. Electrode jarum konsentris dimasukkan ke dalam kulit untuk mengukur aktivitas unit motoris tunggal.

b. ENG (elektroneurogram)

Tujuannya untuk mengetahui keadaan lingkungan, untuk mengetahui kecepatan konduksi syaraf motoris dan sensosris, untuk menentukan penderita miastenia gravis. Kecepatan normal konduksi saraf motoris berkisar 40-60 m/detik. Apabila kecepatan < 10 m/detik merupakan pertanda kelainan saraf.

c. ERG (Elektroretionogram)

(16)

Suatu pengukuran/pencatatan berbagai potensial pada kornea-retina sebagai akibat perubahan posisi dan gerakan mata.

e. EGG (Elektrogastrogram)

Merupakan EMG yang berkaitan gerakan peristaltic traktus gastrointestinalis.

f. EEG (Elektroensefalogram)

Yaitu pencatatan isyarat listrik otot. Pencatatan potensial aksi listrik otak merupakan sumasi dari potensial aksi sel saraf di dalam otak. Amplitudo dari isyarat EEG merupakan gelombang denyut demi denyut (peak to peak) dengan jarak antara 10 mV-100mV pada frekuensi di bawah 1 Hz sampai lebih 100 Hz. Pemeriksaan EEG bertujuan untuk menggantikan fungsi EKG sebagai alat monitor saat operasi, mendiagnosis epilepsy dan klasifikasi epilepsy, menunjukkan tumor otak (aktivitas listrik pada daerah tumor otak akan menurun). Frekuensi EEG berkisar 8-13 Hz, pada penderita berjaga memiliki frekuensi di atas 13 Hz. Ada 4 grup frekuensi normal isyarat listrik EEG, Delta (lambat ; 0,5-3,5 Hz), Teta (menengah ; 4-7 Hz), Alfa ( normal ; 8-13 Hz), Beta (cepat ; > 13 Hz).

g. EKG (Elektrokardiogram)

Merupakan pencatatan isyarat biolistrik jantung, di lakukan pada permukaan kulit. Irama jantung diatur oleh isyarat listrik yang dihasilkan oleh rangsangan spontan pada SA Node.

G. Penggunaan Listrik dan Magnet Pada Tubuh

(17)

mekanisme otak,jantung, ginjal, paru-paru, sistem pencernaan, sistem hormonal, otot-otot dan berbagai jaringan lainnya. Semuanya bekerja berdasar sistem kelistrikan. Karena itu kita bisa mengukur tegangan listrik di bagian tubuh mana pun yang kita mau. Semuanya ada tegangan listriknya. Bahkan setiap sel di tubuh kita memiliki tegangan antara -90 mvolt pada saat rileks sampai 40 mvott pada saat beraktifitas.

Penggunaan Listrik dan Magnet pada Permukaan Tubuh Pada tahun 1890 Jacques A.D. Arsonval telah menggunakan listrik berfrekwensi rendah untuk menimbulkan efek panas. Tahun 1992 telah pula menggunakan listrikdengan frekwensi 30 MHz untuk memanaskan yang disebut Short Wave Diaththermy”. Pada 1950 sudah diperkenalkan penggunaan gelombang mikro dengan frekwensi 2.450 MHz untuk keperluan diathermi dan pemakain radar. Sesuai dengan efek yang ditimbulkan oleh listrik, maka arus listrik di bagi dalam 2 bentuk:

i. Listrik Berfrekwensi Rendah

Batas frekuensi antara 20 Hz sampai dengan 500.000 z frekuensi rendah ini mempunyai efek merangsang saraf dan otot sehingga terjadi kontraksi otot. Untuk pemakain dalam jantung waktu singkat dan bersifat merangsang persarafan otot, maka dipakai arus faradic. Sedangkan untuk jangka waktu lama dan bertujuan merangsang otot yang telah kehilangan persarafan maka dipakai arus listrik yang intereptur/terputus-putus atau arus DC yang telah dimodifikasi. Selain arus DC ada pula menggunakan arus AC dengan frekuensi 50 Hz arus AC ini serupa dengan arus DC, mempunyai kemkampuan antara lain: merangsang saraf sensorik, merangsang saraf motoris, dan berefk kontraksi otot.

(18)

Yang tergolong berfrekuensi tinggi adalah frekuensi arus listrik diatas 500.000 siklus perdetik (500.000 Hz). Listrik berfrekuensi tidak mempunyai sifat merangsang saraf motoris atau saraf sensoris, kecuali dilakukan rangsangan dengan pengulangan yang lama. Frekuensi sifat ini maka frekuensi tinggi digunakan dalam bidang kedokteran di bagi menjadi 2 bagian yaitu:

 Short Wave Diathermy ( Diatermi Gelombang Pendek)  Mikro Wave Diathermy ( Diatermi Gelombang Mkro)

H. Kegunaan Listrik Secara Medis

i. EEG (Elektroensefalograf)

Bila ditempatkan electrode pada kulit kepala dan mengukur kegiatan elektris , akan ditemukan sinyal elektris kompleks yang lemah. Potensial listrik dihasilkan melalui proses sinkronisasi berselang-seling yang melibatkan syaraf pada permukaan otak (cortex), dengan kelompok-kelompok berbeda menjadi sinkron pada waktu singkat yang berbeda. Rekaman sinyal inilah yang disebut elektroensefalogram.

(19)

perak berklorida, terdiri dari dua macam ; electrode jarum (permukaan kulit) dan electrode reference yang dipasang pada kedua daun telinga. Elektrode dipasang di 10-20 saluran (standard internasional), secara rutin hanya 8-16 saluran electrode yang dipakai & dicatat serentak, jarak tiap-tiap electrode dengan interval 10% dan 20%. Frekuensi sinyal EEG tampak terikat pada aktivitas mental seseorang. Amplitudo EEG meningkat dan frekuensi menurun seiring seseorang tertidur lebih lelap. EEG yang diambil selama tidur menunjukkan pola frekuensi tinggi = paradoxical sleep atau Rapid Eye Movement (REM) karena mata bergerak selama periode ini. Hal ini timbul berkaitan dengan mimpi .

(20)

Depolarisasi dan repolarisasi otot-otot jantung menyebabkan arus mengalir ke dalam torso, menyebabkan potensial listrik pada kulit. Rekaman potensi jantung pada permukaan kulit disebut elektrokardiogram (ECG). Alat yang digunakan untuk merekam potensial listrik jantung disebut

Elektrokrdiograf.

Permukaan electrode untuk mendapatkan gambaran EKG (terdiri dari 12 lead), diletakkan Masing- masing pencatatan EKG, memetakan proyeksi vector kutub elektris atau aktifitas elektris jantung, melalui setiap bagian lingkarnya di :

a. lengan kiri (LA)

b. lengan kanan (RA)

c. kaki kiri (LL)

d. V1 (Ruang iga IV pada garis sternal kanan)

e. V2 (Ruang iga IV pada garis sternal kiri)

f. V3 (Terletak di tengah antara V2 dan V4)

g. V4 ( Ruang iga V garis tengah Klavikula Kiri)

h. V5 ( Ruang iga V garis aksilla depan kiri)

i. V6 (Ruang iga V garis aksilla tengah kiri)

Kegiatan elektris utama untuk siklus jantung yang normal antara lain : a. Depolarisasi serambi jantung yang memproduksi gelombang P

b. Polarisasi ulang serambi jantung yang jarang terlihat dan tidak Berlabel

(21)

PR segment menunjukkan berhentinya impuls pada AV Node (Tidak ada transmisi impuls di AV Node) ST Segment menunjukkan tidak adanya transmisi impuls disebabkan adanya periode refrakter di sel miokardium Bentuk gelombang EKG ada yang positif dan negative tergantung pada arah kutub vector elektris dan polaritas serta posisi elektroda dari alat pengukura.

I. Syok Listrik

Syok Listrik (kejutan Listrik) Syok listrik atau kejutan adalah suatu nyeri pada syaraf sensorik yang diakibatkan aliran listrik yang mengalir secara tiba-tiba melalui tubuh. Kejadian syok listrik merupakan kejadian yang timbul secara kebetulan. Bahaya syok listrik sangat besar, tubuh penderita akan mengalami ventricular fibrillon, kemudian diikiuti dengan kematian. Oleh karena itu, perlu diketahui perubahan-perubahan yang timbul akibat syok listrik, metoda pengamanan sehingga bahaya syok dapat dihindari. Dalam bidang kedokteran ada 2 macam syok listrik antara lain:

1. Syok Dengan Tujuan Tertentu Syok listrik ini dilakukan atas dasar indikasi

medis. Dalam bidang psiaktri dikenal dengan nama “ Electric Convultion Teraphy”

2. Syok tanpa tujuan tertentu Timbul syok ini diakibatkan dari suatu kecelakaan. Faktor-faktor yang menyokong sehinggga timbulnya syok ini listrik ini :

a. Peralatan Petunjuk penggunaan alat-alat yang kurang jelas v Prosedur testing secara teratur tidak atau kurang jelas v Peralatan ECG yang lama tanpa menggunakan transformator

(22)

dengan “ Earth Syok”. Berdasarkan besar kecilnya tegangan “ Earth Syok” dapat di bagi menjadi 2 : Low tension shock ( syok tegangan rendah) dan high tension shock ( syok tegangan tinggi) Syok semakin serius, apabila arus yang melewati tubuh semakin besar. Menurut Hukum Ohm intensias arus listrik tergantung kepada tegangan dan tahanan yang ada. ( I = V/R) berarti tegangan penting dalam menentukan beberapa arus yang dapat dilewati oleh tahanan yang diberikan oleh tubuh.

Disamping itu ada pula parameter-parameter lain yang turut berperan mempengaruhi tingkat syok.

1. Dari Sudut Arus

 Seseorang akan menderita syok lebih serius pada tegangan 220 Volt dari pada tegangan 80 Volt. Oleh karena, kuat arus pada tegangan 220 Volt lebih besar dari pada tegangan 80 Volt (R) sama.

 Basah atau tidaknya kulit penderita  Basah tidaknya lantai

2. Dari sudut parameter-paraameter lainya:

 Jenis kelamin

 Frekuensi AC

 Duration

 Berat Badan

(23)
(24)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :

Biolistrik adalah energi yang dimiliki setiap manusia dan merupakan fenomena sel. Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Gelombang arus listrik bekaitan erat dengan penggunaan arus listrik untuk merangsang saraf motoris atau saraf sensoris. Dalam biolistrik terdapat beberapa hukum, yaitu Hukum Joule dan Hukum Ohm Kelistrikan dan kemagnetan yang timbul dalam tubuh tebagi menjadi 9, yaitu:

1. Sistem Syaraf dan Neuron 2. Kelistrikan Saraf

3. Perambata Potensial Aksi

4. Kelistrikan Pada Sinapsis dan Neuromyal Junction 5. Kelistrikan Otot Jantung

6. Macam-Macam Gelombang Potensial Aksi 7. Elektroda

9. Aktivitas Kelistrikan Otot Jantung

Isyarat listrik dapat di Isyarat listrik ( elektrical signal ) tubuh merupakan hasil perlakuan kimia dari tipe-tipe sel tertentu. Dengan mengukur isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh informasi klinik tentang fungsi tubuh. Yang termasuk dalam isyarat listrik tubuh :

(25)

e. EGG (Elektrogastrogram) f. EKG (Elektrokardiogram) g. EKG (Elektrokardiogram)

Penggunaan Listrik dan Magnet Pada Tubuh. Organ-organ yang terdapat listrik dan magnet dalam Sitem Tubuh Manusia. Tubuh manusia mengandung sistem kelistrikan. Mulai dari mekanisme otak,jantung, ginjal, paru-paru, sistem pencernaan, sistem hormonal, otot-otot dan berbagai jaringan lainnya. arus listrik di bagi dalam 2 bentuk: Listrik Berfrekwensi Rendah dan Listrik Berfrekuensi Tinggi.

Syok Listrik (kejutan Listrik) Syok listrik atau kejutan adalah suatu nyeri pada syaraf sensorik yang diakibatkan aliran listrik yang mengalir secara tiba-tiba melalui tubuh. Dalam bidang kedokteran ada 2 macam syok listrik antara lain: Syok Dengan Tujuan Tertentu dan Syok tanpa tujuan tertentu Timbul.

B. Saran

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Wisconsin Tallahasee

Junaidi A. Kumpulan kuliah fisika kedokteran. FKUGM. Yogyakarta.2000

Ruslan, Ahmadi. 2010. TEORI DAN APLIKASI FISIKA KESEHATAN. Yogyakarta :

Nuha Medika

Referensi

Dokumen terkait

 Kami melihat kinerja BBCA agak lemah di 1Q17 lalu seiring penurunan NIM akibat: 1.) penurunan lending rate, 2.) kontribusi kredit ke total earnings asset yang

Telah dilakukan suatu subterranean dissection pada neurofibroma di bibir bawah kanan seorang pasien dengan NF-1 dengan anestesi bilevel, pada hasil satu minggu follow- up

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, peneliti menyarankan kepada perusahaan untuk mengkaji lebih cermat dalam memilih endorser iklan, sehingga kegiatan promosi

Kelima; bahan baku untuk industri rakik lokan di Kampung Tanjung Medan umumnya selalu tersedia dengan kualitas sangat baik, bahan baku dibeli pada orang lain yang

Adanya ruptur uretra posterior menyebabkan urine tidak dapat berjalan melalui saluran uretra, akibatnya terjadi retensio urin, sehingga pemasangan sistostomi pada

Singkawang6 &amp;8 $anuari %&amp;'.. 5ako/us Tam/i6 umur '&amp; t*6 N-arumkop RT &amp;%!&amp;6 karena ti,ak ,atang ke pela-anan kese*atan UPT puskesmas singkawang timur &amp;

Sistem pemerintahan yang sentarlistik yang dijalankan pada masa Orde Baru dimana seluruh sumber ekonomi dikuasi oleh Negara, memberikan wewenang yang luas bagi

Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the