• Tidak ada hasil yang ditemukan

Optmalisasi Transportasi Massal di Indon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Optmalisasi Transportasi Massal di Indon"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

Optmalisasi Transportasi Massal di Indonesia

Nathan Rizqi Evandi

Abstract—Indonesia is the country that always have a traffic jam. This can be happen because lot of personal vehicle users. In this country every person or family owns 1 or more car or motorcycle. How to reduce the usage of private vehicle? It uses the public mass transportation. In Indonesia there’s the lot of mass transportation like bus, trains, airplane, etc. althrough it have lot of them, it must be optimized due the increasing of mass transport users and the bad quality of the amenities. Nowadays, indonesia’s rapid transportation service are not to good, in terms of service, amenities, lack of fleets, and the pricing. The optimizing can be done with multiplying the vehicles, optimization the service, and making an easier guide of transportation route and optimize the price of its mass-transportation. If the facility of the mass transportation is better, the more people is prefer to use the public transportation. If the people prefer using the mass transportation than a private vehicle, it will reduce the traffic jam and also reduce the pollution in the city

Intisari— Indonesia merupakan sebuah Negara yang selalu terjadi kemacetan. Ini disebabkan karena banyaknya pengguna kendaraan pribadi untuk keperluan transportasi. Di Negara ini, setiap orang atau setiap keluarga mempunyai 1 atau lebih kendaraan pribadi seperti motor atau mobil. Bagaimana caranya untuk mengurangi penggunaaan kendaraan pribadi? Caranya dengan menggunakan transportasi publik atau transportasi massal. Indonesia juga memiliki berbagai macam sarana transportasi publik seperti kereta api, bis, pesawat, dan lain-lain. Walaupun transportasi massal di Indonesia sudah banyak, Ini harus di optimalisasi dikarenakan buruknya fasilitas yang tersedia serta peningkatan pengguna transportasi tersebut. Saat ini, pelayanan atau fasilitas transportasi massal Indonesia masih kurang bagus. Ini disebabkan oleh buruknya pelayanan, buruknya kualitas, kekurangan armada, dan harga yang tidak tentu. Optimalisasi bisa dilakukan dengan memperbanyak armada, mengoptimalisasikan pelayanan, mengoptimalisasikan harga, dan memberikan arahan yang lebih mudah kepada pengguna tentang transportasi massal tersebut. Jika fasilitas transportasi publik tersebut lebih baik, maka orang-orang akan lebih menyukai menggunakan transportasi publik dibandingkan kendaraan pribadi. Jika orang-orang lebih banyak menggunakan transportasi publik, maka kemacetan akan berkurang dan juga mengurangi polusi dalam sebuah kota tersebut

Kata Kunci— Transportasi, Optimalisasi, Pelayanan, Armada, Transportasi publik, Lalu lintas, Fasilitas

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah kepadatan lalu lintas atau yang biasa kita kenal dengan kemacetan lalu lintas memang sudah menjadi masalah yang sering terjadi di wilayah perkotaan. Bahkan ini sudah menjadi problem yang serius diwilayah perkotaan. Karena kemacetan selalu memberikan kerugian yang cukup signifikan bagi negara. Masalah kemacetan lalu lintas selalu menyulitkan pemerintah dalam melakukan penanganan. Segala kebijakan pemerintah telah dilakukan namun pada kenyataanya kemacetan belum bisa

ditanggulangi. Hal ini dikarenakan kesadaran bagi para pengendara kendaraan yang masih belum sadar dalam menggunakan jalan sebagai sarana transportasi. Selain itu, penyediaan transportasi umum yang seharusnya menjadi transportasi yang dapat mengurangi jumlah kemacetan lalu lintas transportasi di jalan raya juga sangat diperlukan. Namun lagi-lagi karena sarana transportasi umum yang masih jauh dari memadai membuat para pengguna kendaraan lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi. Tentu ini jelas akan membuat jalan akan lebih macet lagi. [ CITATION Zul16 \l 1033 ]

1.2 Rumusan Masalah

1. Mengapa Kemacetan di kota-kota besar sering terjadi? 2. Apa saja contoh sarana transportasi massal di

Indonesia saat ini?

3. Apa saja contoh sarana transportasi massal di Indonesia di masa yang akan datang

4. Bagaimana untuk mengoptimalisasikan sarana transportasi massal di Indonesia saat ini?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk menyelesaikan tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, penulisan juga bertujuan untuk mengemukakan solusi dari kemacetan yang ada di Indonesia yakni dengan melakukan optimalisasi transportasi massal

II. PEMBAHASAN 2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Dari Transportasi

Pengertian transportasi adalah pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Sedangkan menurut Sukarto, pengertian transportasi adalah perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat pengangkutan, baik yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan (kuda, sapi, kerbau), atau mesin. Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan (trip) antara asal (origin) dan tujuan (destination).

(2)

karena banyaknya warga Jakarta yang menggunakan kendaraan pribadi. Namun di negara maju seperti Singapura jumlah pengguna kendaraan pribadi lebih sedikit dibandingkan di Jakarta[ CITATION Dar12 \l 1033 ].

Figure 1. Peningkatan Jumlah Kendaraan Bermotor dari tahun ke tahun

2.1.2 Armada Transportasi Massal

Indonesia memiliki berbagai armada transportasi massal yang beroperasi di Indonesia saat ini. Berikut adalah armada – penyedia layanan dari transportasi massal

A. Transportasi Darat

Indonesia mempunyai banyak ragam dari transportasi massal darat, seperti Bis jarak jauh ( AKAP ), BRT, angkutan kota, Kereta api jarak jauh, Kereta api jarak dekat ( commuter ).

1. Bis dan angkot

Ini adalah transportasi darat yang berada di jalanan.Transportasi ini memiliki rute yang beragam, ada yang jarak jauh ( Bis AKAP ) dan jarak dekat ( angkot, BRT ). Indonesia telah mengoperasikan BRT di Jakarta, seperti Transjakarta. Bis TransJakarta sudah ada sejak gubernur Sutiyoso menjabat yaitu ada tahun 2004. Pelaksanaan bis TransJakarta bertujuan sebagai jasa angkutan yang cepat, nyaman, dan terjangkau bagi seluruh warga Jakarta. Sejak pertama kali diluncurkan hanya ada 1 koridor yaitu Koridor 1 yang melayani rute Kota – Blok M.

Angkutan kota atau biasa disingkat Angkot atau Angkota adalah sebuah transportasi umum yang memiliki rute yang telah ditentukan. Selain Bogor, kota lain yang dijuluki sebagai kota seribu angkot adalah Bandung.

2. Kereta Api

Kereta api merupakan salah satu alat transportasi darat antar kota yang diminati oleh seluruh lapisan masyarakat. Sistem perkeretaapian di Indonesia semakin maju, halini terlihat dari pengembangan-pengembangan yang terus dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia (persero). Dengan semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan jasa kereta api sebaiknya diimbangi oleh fasilitas – fasilitas yang memadai, peningkatan kualitas pelayanan yang baik agar masyarakat lebih percaya dan memilih menggunakan jasa transportasi kereta api Selama perkembangan sejarah tersebut.

kereta api merupakan transportasi yangdipilih sebagai alat angkut yang mampu mengangkut hasil bumi dan penumpang dalamjumlah banyak, bebas hambatan serta memiliki tingkat keamanan yang tinggi. Hal inisesuai dengan UU No. 13/1992 tentang moda transportasi, yaitu : perkeretaapian adalahsalah satu moda transportasi yang memiliki karakteristik dan keunggulan khususterutama dalam kemampuan mengangkut, baik penumpang maupun barang secaramassal, hemat energy, hemat dalam penggunaan ruang. Mempunyai faktor keamananyang tinggi dan tingkat pencemaran yang rendah serta lebih efisien dibanding dengan moda lainnya.[ CITATION Apr13 \l 1033 ]

B. Transportasi Udara 1. Bandar Udara

Bandar udara adalah terminal dalam moda angkutan udara. Pada kawasan bandar udara disediakan layanan penerbangan yang berhubungan dengan pengoperasian pesawat udara dalam pelaksanaan fungsinya. Pertimbangan untuk pengoperasian pesawat udara tertentu dengan menggunakan suatu bandar udara, antara lain menyangkut lokasi bandar udara, landasan pacu, (runway), dan landasan penghubung ( taxiway ),terminal dan penanganan kargo, landasan parkir (apron) dan penyelamtan (pk-ppk), ketentuan lingkungan, serta fasilitas penunjang.[CITATION And \l 1033 ]

2. Penerbangan

Penerbangan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas pemanfaatan wilayah udara, pesawat udara, bandar udara, angkutan udara, navigasi penerbangan, keselamatan dan keamanan, lingkungan hidup, serta fasilitas penunjang dan fasilitas umum lainnya ( UU no 1 tahun 2009 )

C. Transportasi Laut

Angkutan diperairan (dalam makalah ini disepadankan dengan transportasi Laut) adalah kegiata pengangkutan penumpang, dan atau barang, dan atau hewan, melalui suatu wilayah perairan (laut, sungai, dan danau penyeberangan) dan teritori tertentu (dalam negeri atau luar negeri), dengan menggunakan kapal, untuk layanan khusus dan umum. Wilayah perairan terbagi menjadi :

1. Perairan laut : wilayah perairan laut.

2. Perairan sungai dan danau : wilayah perairan pedalaman, yaitu : sungai, danau, waduk, rawa, banjir, kanal dan terusan.

3. Perairan penyeberangan : wilayah perairan yang memutuskan jaringan jalan atau jalur kereta api. Angkutan penyeberangan berfungsi sebagai jembatan penggerak, penghubung jalur.

Teoriti Pelayaran terbagi menjadi :

1. Dalam negeri : untuk angkutan domestik, dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain di wilayah Indonesia. 2. Luar negeri : untuk angkutan internasional

(ekspor/import), dari pelabuhan Indonesia (yang terbuka untuk perdagangan luar negeri ) ke pelabuhan luar negeri, dan sebaliknya.

Angkutan Dalam Negeri diselenggarakan dengan kapal berbendera Indonesia, dalam bentuk :

(3)

3

penunjang usaha pokok dan tidak melayani kepentingan umum, di wilayah perairan laut, dan sungan dan danau, oleh perusahaan yang memperoleh ijin operasi untuk hal tersebut.

2. Angkutan Umum, yang diselenggarakan untuk melayani kepentingan umum, melalui : pelayaran rakyat, oleh perorangan atau badan hukum yang didirikan khusus untuk usaha pelayaran, dan memiliki minimal satu kapal berbendera Indonesia jenis tradisional (kapal layar, atau kapal layar motor tradisional atau kapal motor berukuran minimal 7GT), beroperasi di wilayah perairan laut, dan sungai dan danau di dalam negeri. [ CITATION SBa \l 1033 ]

2.1.3 Masalah Transportasi Massal

Penyelenggaraan bidang transportasi tersebut diharapkan dapat mewujudkan tujuan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, bahwa lalu lintas dan angkutan jalan diselenggarakan dengan tujuan:

1. Terwujudnya pelayanan lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, selamat, tertib, lancar, dan terpadu dengan moda angkutan lain untuk mendorong perekonomian nasional, memajukan kesejahteraan umum, memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa, serta mampu menjunjung tinggi martabat bangsa; kenyataannya penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan di Indonesia belum mampu mewujudkan tujuan tersebut. Beragam masalah transportasi di Indonesia, antara lain:

1. Kemacetan lalu lintas,

2. Pelayanan dan kondisi angkutan umum yang masih belum memenuhi harapan masyarakat, 3. Masalah tarif angkutan umum yang seringkali

kontradiktif,

4. Tingkat pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas yang relatif masih tinggi,

5. Perilaku sebagian besar pengguna jalan yang belum tertib/tidak disiplin,

6. Masalah parkir kendaraan yang belum memadai dan tidak tertib,

hari, total kerugian materilnya dapat mencapai Rp. 12,8 triliun per tahun (sumber: Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Boestami). Perbaikan sistem transportasi merupakan sebuah keharusan yang harus segera disikapi. Karena jika tidak, kemacetan ini dapat terus berlangsung dan kerugiannya pun akaan semakin melambung tinggi.[ CITATION Des \l 1033 ]

2.1.4 Optimalisasi Sarana Transportasi Massal

Pengembangan transportasi oleh pemerintah sebenarnya ditujukan agar pemerintah dapat menyediakan jasa transportasi yang lancar, aman, murah, nyaman, cepat, tepat guna, terpadu, menyeluruh, berkelanjutan dan berkesinambungan serta mendukung konsepsi pembangunan sosial dan ekonomi wilayah. Keberadaan moda transportasi baik transportasi darat, air, dan udara menjadi faktor yang sangat berperan penting dalam bidang sosial yaitu mempererat / memperkokoh persatuan dan kesatuan masyarakat serta di bidang ekonomi yaitu untuk memperlancar roda perekonomian dan pembangunan di indonesia, hal ini dikarenakan transportasi merupakan alat mobilitas berbagai jenis barang, jasa, dan sumber daya manusia dari satu tempat ke tempat yang lain.

Terdapat berbagai pilihan alternatif moda transportasi yang dapat digunakan oleh masyarakat, pemilihan moda transportasi tersebut tergantung pada kemampuan dan kepentingan masing - masing individu yang memanfaatkannya. Dengan mempertimbangkan aspek harga, kenyamanan, keamanan dan lain sebagainya, kereta api masih menjadi pilihan bagi sebagian besar masyarakat indonesia. Kereta api adalah salah satu moda transportasi yang berorientasi pada kepentingan publik dan pelanggan (customer). Terdapat berbagai keunggulan dari moda kereta api yang menyebabkan kereta api dapat menjadi primadona bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, salah satunya adalah harga yang cukup terjangkau untuk berbagai kalangan serta kapasitas angkut penumpang yang cukup besar [ CITATION Ama12 \l 1033 ]

Ada beberapa cara yang dapat memajukan transportasi massal Indonesia, yakni dengan mengadakan tranportasi massal revolusioner untuk massa depan ( seperti LRT dan MRT ) dan revitalisasi transportasi massal yang sudah beroperasi

A. Rencana Transportasi Massal di Massa

Depan

Indonesia sudah merencanakan pengadaan transportasi massal baru yang dalam waktu dekat akan beroperasi, seperti MRT dan LRT.

1. MRT

Sistem transportasi perkotaan dengan 3 kriteria utama, yaitu mass (daya angkut besar), rapid (waktu tempuh cepat dan frekuensi tinggi) dan transit (berhenti di banya stasiun di titik utama perkotaan).MRT memiliki jalur tertentu dan tidak mengambil ruang kota terlalu luas.

Jalur MRT Jakarta akan membentang ±110.8 km yang terdiri dari Koridor Selatan – Utara (Lebak Bulus – Kampug Bandan) sepanjang ±23.9 km dan Koridor Timur – Barat ±87 km yang saat ini sedang dalam tahap studi

(4)

Figure 2 Rencana Rute MRT Jakarta 2. LRT Jabodetabek dan LRT palembang

Kereta api ringan dikenal juga sebagai LRT sebagai singkatan Light Rail Transit adalah salah satu sistem Kereta Api Penumpang yang beroperasi dikawasan perkotaan yang konstruksinya ringan dan bisa berjalan bersama lalu lintas lain atau dalam lintasan khusus, disebut juga tram. Terdapat 2 Tipe LRT, yakni LRT di jalan dan LRT di jalur ekslusif. [ CITATION Sep14 \l 1033 ]

Indonesia sedang merencanaan pembangunan LRT dengan enam lintas pelayanan: (1) Cawang – Cibubur, (2) Cawang – Kuningan – Dukuh Atas, (3) Cawang – Bekasi Timur, (4) Dukuh Atas – Senayan, (5) Cibubur – Bogor, (6) Palmerah – Bogor. Selain itu LRT juga dilakukan pembangunan di Palembang, Sumatera Selatan untuk mendukung penyediaan angkutan umum massal. Lintas pelayanan LRT dimulai dari stasiun Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II hingga Jakabaring Sport City.LRT ditargetkan untuk beroperasi pada tahun 2018 sejalan dengan perhelatan kompetisi olahraga Asian Games 2018 yang akan diselenggarakan di Jakarta dan Palembang. [CITATION LRT15 \l 1033 ]

3. Perbandingan Antara LRT dan MRT

TABEL I

UKURAN FONTUNTUK MAKALAH

No Perbandingan Sarana Transportasi

Aspek MRT LRT

1 Lahan Tidak mengambil lahan yang banyak karena di bawah tanah

Melalui Jembatan laying ( jalur khusus ) sehingga tidak mengambil lahan yang banyak

2 Jangk

auan Menjangkau daerah2 protokol di jakarta Menjangkau daerah2 perumahan di pinggir kota Jakarta dan juga menjangaku ke sarana olahraga di Jakarta dan palembang

3 Kereta kereta rel listrik produksi Sumitomo Corporation, Jepang

Kereta Ringan Produksi PT INKA

B. Revitalisasi Tranportasi Massal sebagai

Solusi Mengurangi Kemacetan Lalu Lintas

Transportasi massal yang sedang beroperasi memiliki penurunan kualitas dari fasilitasnya. Maka daripada itu ada beberapa langkah untuk membenahi fasilitas transportasi massal seperti :

1. Penegakkan Hukum

Minimnya penegakkan hukum memicu tidak disiplinnya para pengemudi angkutan umum. Para pengemudi menjadi biasa dan bebas melakukan pelanggaran aturan lalu lintas. Kebebasan itu dapat diketahui pada saat angkutan kota/bus kota (metromini/kopaja) menaikkan dan menurunkan penumpang di sembarang tempat tanpa mempertimbangkan kemanan penumpangnya. Begitu pula sulitnya mencari penumpang dan mengejar target setoran harian, membuat para pengemudi angkutan umum berhenti dan menjadikan setiap jalan sebagai terminal liar. Akibatnya adalah penumpukan kendaraan lain di belakang yang menimbulkan kemacetan serius karena berkurangnya kapasitas jalan dikarenakan adanya terminal liar.

2. Mengadakan Standar Pelayanan Minimum (SPM) bagi angkutan umum di Jakarta

Keberadaan SPM ini akan melindungi hak pengguna angkutan umum untuk mendapatkan jaminan pelayanan yang baik, nyaman serta aman. Kerap kali kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh pengemudi angkutan umum yang ugal-ugalan dan membahayakan penumpangnya, kondisi bus yang sudah sangat rusak tak terawat dan maraknya kriminalitas serta pelecehan di angkutan umum. Dalam UU No. 22 tahun 2009 tertulis bahwa perusahaan angkutan umum wajib memenuhi standar pelayanan minimal, memenuhi bagi penggunanya berupa: keamanan, keselamatan, kenyamanan, keterjangkauan, kesetaraan, keteraturan dan mengakomodir kebutuhan penyandang cacat.

3. Evaluasi trayek angkutan umum eksisting

Evaluasi atau restrukturisasi trayek dengan berorientasi sebagai feeder untuk kereta api dan Transjakarta perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya persaingan tidak sehat. Evaluasi trayek (semacam re-routing) harus dilakukan secara menyeluruh terhadap operasional angkutan umum existing di Jakarta mengingat kondisi nyata sekarang sudah banyak trayek angkutan umum terutama bus besar yang mati. Tujuan evaluasi trayek adalah untuk mengetahui kebutuhan armada dalam trayek, membatasi pemberian izin trayek baru secara selektif, melakukan pengalihan kendaraan dari rute “kecil” ke rute “besar” dan memulai system pemberian ijin trayek berdasarkan “Quality Licencing” atau Lelang.

4. Memperbaiki layanan kereta api

Angkutan kereta api menjadi sarana angkutan umum massal utama di Indonesia. Revitalisasi ini merupakan wujud satu kesatuan dari revitalisasi angkutan umum berbasis jalan raya serta berbasis rel yakni kereta api sehingga operasional kereta api tetap terkontrol.

4. Memberhentikan operasi angkutan umum yang kondisinya sudah tidak layak pakai

(5)

5

catnya sudah rapuh, kaca pecah, lampu mati, hingga masalah di mesin. Angkot-angkot yang sudah tidak layak pakai ini harus diberhantikan dan diganti dengan angkot yang lebih layak agar transportasi lebih diminati

III. KESIMPULAN

Indonesia memiliki berbagai moda transportasi mulai dari darat hingga ke udara dan laut. Indonesia telah mengoperasikan Bis, Kereta, Pesawat, Kapal sebagai sarana transportasi massal. Penyelenggaraan bidang transportasi tersebut diharapkan dapat mewujudkan tujuan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor. 22 Tahun 2009. Tetapi masih banyak masalah-masalah yang terjadi dalam penyelenggaraan transportasi massal. Terkait dengan masalah tersebut, muncul berbagai solusi untuk mengurangi masalah yang ada, seperti pembenahan atau optimalisasi fasilitas transportasi umum. Selain pembenahan, Indonesia juga akan mengadakan transportasi umum revolusioner seperti MRT dan LRT. Ini bertujuan agar masyarakat lebih memilih transportasi publik untuk keperluan transportasi

Daftar Pustaka

Aji, S. S. (2014). Light Rail Transit. bekasi: STTD.

Andara, A. (2016). MRT Jakarta mei 2016. MRT Jakarta, 2.

Apriyani, S. (2013). Permasalahan Kereta Api Di indoneisa. Semarang: Universitas Diponegoro. Darmawan, S. (2012). Transportasi Massal. 7.

KPPIP. (2015). LRT jakarta, Bogor, Bekasi. Retrieved from KPPIP.gov.od: https://kppip.go.id/proyek-prioritas/transportasi-perkotaan/lrt-jakarta-bogor-depok-bekasi/

Natasya, D. (2013). Revitalisasi Transportasi Massal Untuk Mengurangi Kemacetan Lalu Lintas di Kota Jakarta. Depok: Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia.

Nur, Z. (2016). Pengaruh Kepadatan Lalu Lintas Terhadap Kesehatan Pengguna Jalan. Jakarta: Universitas Gunadarma . Sugara, B. (n.d.). makalah Transportasi Laut. 1.

Gambar

Figure 1. Peningkatan Jumlah Kendaraan Bermotor dari tahun ke tahun
Figure 2 Rencana Rute MRT Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Pada praktik Pengalaman Lapangan ini, mahasisiwa dilatih untuk melaksanakan tugas-tugas yang dilakukan oleh tenaga pendidik seperti, kegiatan praktik mengajar, menyusun

Fasilitator menyampaikan kepada peserta tentang pentingnya pengendalian uang keluar, bukan berarti menjadi pelit, akan tetapi kita dapat mempertimbangkan secara hati- hati,

Pemimpin adalah individu yang melakukan proses mempengaruhi sebuah kelompok atau organisasi Pemimpin adalah individu yang melakukan proses mempengaruhi sebuah kelompok atau

DINAMIKA KELAS DALAM PEMBELAJARAN FISIKA KURIKULUM 2013 DI SMA Fitriyah Utami, Wijayanto, Puput Marwoto dan Zam-Zam Nurul Islami 5 Aktivitas guru di akhir pembelajaran dalam

Hasil wawancara yang dilakukan dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas X di SMA Negeri 11 Medan menunjukkan bahwa dalam menulis teks anekdot masih di bawah

[r]

Perancangan usulan yang telah dibuat oleh penulis bertujuan untuk memban- tu customer dalam melakukan pemesanan secara efektif dan efisien. Penelitian yang dilakukan oleh penulis

Uji Efektivitas Pupuk Organonitrofos dan Kombinasinya dengan Pupuk Kimia terhadap Pertumbuhan, Produksi, serta Serapan Hara Tanaman Jagung (Zea mays L.) pada Tanah Ultisol