• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Membentuk Kepribadian pada Anak Us

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Upaya Membentuk Kepribadian pada Anak Us"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Upaya Membentuk Kepribadian pada Anak Usia 5 Tahun Pertama

Aprilya Prastiwi1 Universitas Negeri Malang

Abstrak: Pembentukan kepribadian anak pada usia 1 – 5 tahun dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor dari dalam dirinya, pemgembangan emosi, perkembangan moral dan gender. Selain itu juga terdapat pola asuh. Pola asuh yang baik adalah pola asuh yang membentuk kepribadian anak. Terdapat berbagai macam pola asuh yang dapat diterapkan oleh orang tua untuk membentuk kepribadian anak sesuai dengan yang diinginkan oleh orang tua.

Kata Kunci: Kepribadian, pola asuh.

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa/psikis manusia. Dalam setiap kehidupan manusia, psikolosgi berusaha untuk menjelaskan masalah yang dihadapi. Salah satu masalah yang dibahas, yaitu tentang perkembangan kepribadian. Kepribadian adalah seluruh sikap, ekspresi, perasaan, tempramen, ciri khas, dan juga perilaku seseorang. Kepribadian akan berkembang pesat pada masa anak – anak awal. Di masa anak – anak awal memiliki semangat terbesar pada perkembangan usia 4 – 5 tahun.

Pada anak usia 4 -5 tahun, anak akan mulai melompat, berlari, dan bermain sepanjang hari. Pada usia tersebut, anak akan sibuk memahami dan mengenal apa yang belum dia mengerti. Dunia kecilnya meluas dengan bertambahnya tempat dan orang – orang baru. Perkembangan 5 tahun pertama, biasa disebut dengan masa golden age. Namun pada kenyataannya, anak usia rata – rata 3 – 5 tahun sudah mahir bermain gadjet. Bahkan anak dapat mengakses internet untuk mengunduh game. Hal tersebut dapat menumbuhkan kepribadian yang individualis karena tidak memperhatikan lingkungan sekitar.

Sikap yang ditimbulkan oleh anak pada usia 3 – 5 tahundapat disebabkan oleh orang tua yang sibuk bekerja dan kurang memperhatikan anak. Orang tua cenderung langsung menuruti keinginan anak dengan dalih hal tersebut merupakan bentuk perhatian dan kasih sayang terhadap anak.

(2)

Upaya yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam kondisi sesibuk apapun sebaiknya tetap memperhatikan kondisi anak. Karena pada usia 1 – 5 tahun adalah masa pembentukan kepribadian anak. Dengan demikian, diperlukan pola asuh yang tepat untuk membentuk kepribadian anak, misalnya melakukan gaya pengasuhan otoritatif (authoritative parenting), gaya pengasuhan ini dengan cara mendorong anak – anak untuk mandiri namun masih tetap memberi batasan dan kendali atas tindakan – tindakan anak. Orang tua masih memberikan kesempatan untuk berdialog secara verbal. Disamping itu orang tua juga bersikap hangat dan mengasuh (Santrock, 2012).

Bertolak dari uraian diatas, dalam upaya pembentukan kepribadian anak dalam perkembangan 5 tahun pertama, dipaparkan pembahasan tentang (a) faktor – faktor yang mempengaruhi pembentukan kepribadian anak, (b) peran orang tua dalam pembentukan kepribadian anak, (c) pola asuh yang baik untuk pembentukan kepribadian anak usia 1 – 5 tahun.

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK

Dalam perkembangan emosi, khususnya perkembanagan kepribadian anak, ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Aspek yang mempengaruhi perkembangan adalah faktor dari dalam dirinya, pemgembangan emosi, perkembangan moral dan gender. Faktor dari dalam dirinya dapat dilihat dari beberapa tahap, diantaranya inisiatif dan rasa bersalah, pemahaman diri dan memahami orang lain. Inisiatif dan rasa bersalah muncul ketika anak mulai mengenali siapa dirinya dan berusaha menemukan pribadi yang diinginkan (Santrock,2012). Anak tidak akan takut akan kegagalan, mereka akan terus mencoba hal – hal baru di area yang baru.

(3)

Antara usia 2 hingga 4 tahun, anak memperlihatkan peningkatan kesadaran sehingga perlu mengelola emosi – emosi mereka agar dapat memenuhi standar sosial (Cole dkk, 2009).

Perkembangan emosi akan diikuti dengan perkembangan moral. Perkembangan moral mencakup perkembangan pikiran, perasaan dan perilaku, menurut aturan dan kebiasaan mengenai hal – hal yang seharusnya dilakukan. Dalam masa perkembangan, orang tua berperan penting dalam pembentukan kepribadian anak, karena anak alan mengalami pembelajaran pertama kali dari orang tua. Anak akan belajar dengan cara mendengarkan perkataan atau menirukan perilaku yang dilakukan oleh orang tua secara berulang – ulang. Pengasuhan yang positif dan mengarahkan anak – anak menjadi manusia yang kompeten.

Selain pembelajaran dan pengasuhan, pengaruh biologis juga berperan dalam perkembangan gender anak. Pengaruh biologis dapat dilihat dari beberapa aspek, diantaranya adalah kromosom dan hormon. Kromosom pada manusia umumnya berjumlah 46 kromosom yang tersusun berpasangan. Pasangan ke-23 terdiri dari kombinasi kromosom X dan Y, dimana dua kromosom X pada wanita serta sebuah kromosom X dans ebuah kromosom Y pada pria.

Bukan hanya pengaruh biologis saja yang berperan pada perkembangan gender, pandangan psikologi evolusioner juga berperan dalam perbedaan fisik antara keduanya. Menurut psikologi evolusioner, adaptasi selama evolusi mengakibatkan perbedaan antara pria dan wanita (Buss, 2008; Comisades,2011 dalam buku Santrock,2012 : 286).

PERAN PENTING ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK USIA 1 – 5 TAHUN

(4)

Grusec & Davidov, 2007 dalam buku Santrock, 2012 : 287). Pembentukan kepribadian oleh orang tua dapat dibedakan menjadi dua, yaitu strategi sosialisasi ibu dan strategi sosialisasi ayah.

Dalam strategi sosialisasi ibu, ibu mensosialisasikan anak perempuannya agar lebih patuh dan bertanggung jawab daripada abak laki – laki. Ibu juga memberikan lebih banyak batasan terhadap otonomi anak perempuan. Sementara itu, dalam strategi sosialisasi ayah, ayah menunjukkan atensi lebih kepada anak laki – laki daripada ke anak perempuan. Lebih banyak melakukan aktivitas dengan anak laki – laki, serta lebih mendukung perkembangan intelektual anak laki – laki (Bronstein, 2006 dalam buku Santrock, 2012 : 287).

Pada umumnya, dalam hal keagamaan, orang tua mengajarkan kepada anak usia 3 – 5 tahun mengenai bagaimana cara berdoa atau mempraktikkan gerakan salat serta berdoa sebelum atau sesudah melakukan sesuatu. Kemudian dalam hal mengembangkan budaya masyarakat dan bangsa, keluarga perlu menerapkan sikap asa demokrasi. Orang tua dan anggota keluarga lainnya berpengaruh kuat terhadap apa yang dikerjakan oleh anak. Dalam hal pendidikan, orang tua bertanggung jawab dalam memelihara, merawat dan melindungi anak sehingga anak tersebut dapat tumbuh dengan baik. Perlindungan keluarga juga dapat dipandang sebagai tempat yang aman dan nyaman untuk berlindung bagi anak. Oleh karena itu keluarga khususnya orang tua menjadi tempat berlindung anak karena anak akan merasa aman dan nyaman jika orang tua bersikap hangat dan mengasuh anak.

PENUTUP

Kepribadian adalah seluruh sikap, ekspresi, perasaan, tempramen, ciri khas, dan juga perilaku seseorang. Kepribadian akan berkembang pesat pada masa anak – anak awal. Di masa anak – anak awal memiliki semangat terbesar pada perkembangan usia 4 – 5 tahun. Pada usia tersebut anak akan berusaha mencari tahu dari pengalaman – pengalaman pribadi dan kondisi lingkungan sekitarnya.

(5)

menerapkan pola asuh otoritaif, pengasuhan ini dengan cara mendorong anak – anak untuk mandiri namun masih tetap memberi batasan dan kendali atas tindakan – tindakan anak. Orang tua masih memberikan kesempatan untuk berdialog secara verbal.

Beberapa saran dapat dijadikan bahan pertimbangan sehubungan dengan artikel ilmiah ini, yaitu sebagai berikut.

a. Saran untuk Pembaca

Dalam upaya untuk membentuk kepribadian anak pada usia 5 tahun pertama, hendaknya orang tua lebih memperhatikan perkembangan anak. Karena pada masa golden age adalah masa dimana anak mengalami pertumbuhan yang sangat pesat sehingga diperlukan pengawasan serta pendampingan dari orang tua.

b. Saran untuk Penulis Selanjutnya

Kepada para penulis, khususnya yang membuat tulisan berkaitan dengan upaya membentuk kepribadian anak disarankan untuk dapat mempertimbangkan permasalahan yang ada pada perkembangan anak usia 0 – 5 tahun, diharapkan penulis selanjutnya dapat memperluas penulisan dengan menambah sumber lain terkait dengan upaya pembentukan kepribadian anak usia 0 – 5 tahun, sehingga dapat ditemukan lebih banyak solusinya.

DAFTAR RUJUKAN

Jamiah, Yulius. 2010. Keluarga Harmonis dan Implementasinya Terhadap

Pembentukan Kepribadian Anak Usia Dini.Yogyakarta. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 22 (2). (Online)

(http://download.portalgaruda.org/Keluarga Harmonis Dan Implikasinya Terhadap Pembentukan Kepribadian Anak Usia Dini) diakses pada 25 April 2017.

Santrock, J.W.2012. Life-span Development Perkembangan Masa Hidup Edisi Ketigabelas Jilid 1.Jakarta: Erlangga.

Referensi

Dokumen terkait

Budaya membaca adalah suatu kebiasaan yang didalamnya terjadi proses berfikir yang kompleks, terdiri dari sejumlah kegiatan seperti keterampilan menangkap atau memahami

Adanya kekhasan dalam konstelasi geografis dan keragaman suku, ras, budaya, agama dan bahasa dalam negara, menjadikan bangsa Indonesia harus memiliki sikap dan cara pandang

Proses belum selesai pada sebatas ijin, namun terdapat kegitan sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 12 (1) RUU tentang PPKIPT dan EBT , bahwa “Setelah mendapat izin

Jadi praktik cakepan di Desa Banymudal termasuk dalam transaksi multi akad, kerena di dalam praktik tersebut terdapat dua akad yaitu qardh dan jual beli, kedua akad

bidang tertentu, Selain hal istimewa sebagai karakteristik anak gifted, dalam kehidupan empiris anak gifted juga mengalami masalah justru terkait dengan karakteristik yang

Hasil penelitian penelitian menunjukan bahwa 1 Pembelajaran pembelajaran keterampilan menyimak membutuhkan buku ajar yang mengakomodasi tujuan pembelajaran, materi ajar,

Peningkatan insentif berbasis kinerja dengan dana hasil usaha komersial bagi dosen dan tenaga kependidikan. Meningkatnya besaran

Perbedaan yang bermakna terlihat pada kelompok bayi yang masih mempunyai titer antibodi maternal terhadap campak yang masih tinggi (>1:25) yaitu serokonversi 1 bulan