• Tidak ada hasil yang ditemukan

d ipa 0707383 chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "d ipa 0707383 chapter3"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Paradigma dan Disain Penelitian

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 tahun 2008 pasal 2 ayat

(2) menyebutkan, bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang

diperoleh melalui pendidikan profesi. Empat kompetensi tersebut juga menjadi

kompetensi lulusan Program Studi Pendidikan IPA jenjang S1 ditambah dengan

kompetensi pendidikan bidang IPA, kompetensi menghadapi masa depan IPA

serta kompetensi dasar-dasar dan rumpun IPA yang cukup untuk studi lanjut.

Lulusan Program Studi S1 Pendidikan IPA memiliki kewenangan salah

satunya menjadi guru IPA SMP/MTs. Calon guru IPA SMP/MTs harus disiapkan

mengacu pada standar kompetensi pembelajaran IPA di jenjang SMP/MTs terkait

dengan kharakteristik IPA, pembelajaran IPA khususnya pembelajaran IPA di

jenjang SMP/MTs. Pusat Kurikulum, Balitbang Kementrian Pendidikan Nasional

sejak tahun 2005 telah mengembangkan panduan pengembangan pembelajaran

IPA terpadu untuk guru SMP/MTs.

Panduan pembelajaran IPA terpadu yang dikembangkan oleh Kementrian

Pendidikan Nasional memiliki tujuan dan manfaat yang didukung oleh beberapa

model IPA terintegrasi dari Sam Bareet (1996) dalam Glencoe Program Merril

Physical Science, dimana unsur integrasinya berbagai bentuk kegiatan

(2)

39 global conection, careers dan literature/art). Robin Fogarty (1991)

merekomendasikan model-model keterpaduan sedangkan James Trafil (2007)

menjabarkan ide utama dalam tema utama, kemudian mengintegrasikan dalam

bidang fisika, kimia, biologi, geologi, lingkungan, kesehatan, keamanan,

astronomi dan teknologi.

Modifikasi beberapa model integrasi IPA terhadap model pengembangan

IPA terpadu Kemdiknas diacu dalam pengembangan IPA terintegrasi yang

digunakan sebagai bekal kompetensi pendidik bagi lulusan yang nantinya akan

mengajar di jenjang SMP/MTs. Pengembangan program IPA terintegrasi yang

akan membekali mahasiswa agar memiliki kompetensi profesional dan pedagogik,

didasarkan pada mata kuliah tahun pertama bersama calon guru IPA SMP (fisika

dasar, biologi dasar dan kimia dasar) dan mata kuliah pedagogi (IPA dasar,

pendidikan IPA, media pembelajaran IPA, evaluasi pembelajaran IPA dan

kurikulum pembelajaran IPA). Pogram IPA terintegrasi dikembangkan dengan

mempertimbangkan beberapa hasil penelitian terkait dengan pembelajaran IPA

Sekolah Menengah Pertama (SMP), kompetensi-kompetensi guru IPA SMP serta

standar-standar persiapan bagi calon guru IPA SMP. Paradigma penelitian

(3)

40

Gambar 3.1. Paradigma Penelitian

1. Kompetensi pendidikan bidang IPA. 2. Kompetensi menghadapi masa depan IPA

3. Kompetensi dasar-dasar IPA dan rumpun IPA yang cukup untuk studi lanjut

diacu

Model Sam Bareet (1996) (Glencoe Program Merril

Physical Science)

Model Robin Fogarty (1991)

Model James Trefil (2007) (The Science: An Integrated

(4)

41

Disain penelitian menggunakan metode penelitian Research and

Development dan alur penelitian yang dijelaskan pada Gambar 3.2. Fase define

atau research and information collection (Borg dan Gall, 1983: 776) merupakan

fase penelitian dan pengumpulan data awal berupa studi literatur, analisis

kebutuhan dan studi lapangan. Fase design atau planning (Borg dan Gall, 1983:

777) merupakan rancangan produk yang akan dihasilkan, meliputi tujuan

penggunaan produk, pengguna produk dan deskripsi komponen-komponen

produk. Fase develop atau develop preliminary form of product (Borg dan Gall,

1983: 781) merupakan pengembangan produl awal. Fase Disseminate ada empat

langkah pengembangan, yaitu preliminary field testing (Borg dan Gall, 1983: 782)

yang merupakan ujicoba lapangan awal, main product revision (Borg dan Gall,

1983: 782) atau revisi hasil ujicoba, main field testing (Borg dan Gall, 1983: 783)

atau ujicoba lapangan utama serta operational product revision (Borg dan Gall,

1983: 784) atau penyempurnaan produk hasil ujicoba lapangan.

Berdasarkan hasil analisis Kurikulum Pendidikan IPA S1 pada fase define,

maka diperoleh daftar mata kuliah prasyarat aspek subject (materi) dan aspek

pedagogy (how to teach). Mengacu daftar mata kuliah prasyarat yang ditemukan,

maka dilakukan revisi dengan tujuan prasyarat-prasyarat untuk IPA terintegrasi

dapat terpenuhi. Fokus revisi mata kuliah prasyarat aspek materi dan pedagogi

dapat dilihat pada Tabel 3.1. Sedangkan hasil lengkap daftar mata kuliah prasyarat

dan revisi Kurikulum 2010 beserta deskripsi setiap mata kuliah tersedia di

(5)

42

Gambar 3.2. Disain Penelitian Develop Penelitian R & D

Alur Penelitian Terintegrasi, penilaian peta

kompetensi dan silabus, penilaian RPP dan penilaian

(6)

43

Tabel 3.1. Fokus Revisi Mata Kuliah Aspek Materi dan Pedagogi.

Semester Fokus Revisi Mata Kuliah Materi

Fokus Revisi Mata Kuliah Pedagogi

I Revisi kode mata kuliah, jumlah SKS dan deskripsi mata kuliah untuk: Fisika Dasar dan

Praktikumnya, Biologi Dasar dan Praktikumnya, Kimia Dasar dan Praktikumnya.

Revisi kode mata kuliah untuk IPA Dasar.

III Revisi kode mata kuliah, jumlah SKS dan deskripsi mata kuliah untuk Ilmu Kebumian dan Praktikumnya

Revisi kode dan deskripsi mata kuliah untuk IPA-1 dan

Praktikumnya.

Revisi kode mata kuliah, jumlah SKS dan deskripsi mata kuliah untuk Pendidikan IPA

Revisi kode mata kuliah, jumlah SKS, deskripsi mata kuliah dan letak semester untuk Pengelolaan dan Teknik Laboratorium

Dihapus untuk Strategi dan Manajemen Pendidikan IPA IV Revisi kode dan deskripsi mata

kuliah untuk : Ilmu Lingkungan, Astronomi dan Praktikumnya, IPA-2 dan Praktikumnya

Revisi kode mata kuliah, jumlah SKS dan deskripsi mata kuliah

Pengembangan Media untuk Pembelajaran IPA.

V Revisi kode dan deskripsi mata kuliah untuk IPA-3 dan

praktikumnya.

Revisi kode dan deskripsi mata kuliah untuk Kajian dan Pengembangan Kurikulum Pendidikan IPA.

VI Dihapus untuk IPA-4 dan Praktikumnya.

Mata kuliah baru IPA Terintegrasi dan Pembelajarannya sebagai pengganti Strategi dan Manajemen Pendidikan IPA.

VI Dihapus IPA-5 dan Praktikumnya.

Mengacu pada jenis mata kuliah prasyarat dan deskripsinya, maka

dilakukan penetapan jenis sub-sub program IPA terintegrasi, yaitu sub program

IPA Terintegrasi I; sub program IPA Terintegrasi II; dan sub program IPA

Terintegrasi III.

Langkah selanjutnya pada fase design adalah merancang standar-standar

materi dan pedagogi IPA tingkat SMP/MTs serta rancangan perangkat

(7)

44

, dan Science For All

Americans. Sebelum hasil rancangan bisa ditetapkan sebagai standar core materi

dan pedagogi IPA SMP/MTs, maka terlebih dahulu dilakukan judgement

lapangan, dengan pemberi judgement berasal dari unsur-unsur guru besar bidang

pendidikan IPA, dosen Pendidikan IPA, guru IPA SMP/MTs dan pengembang

Kurikulum IPA SMP/MTs. Daftar nama-nama pemberi judgement dan angket

judgement tersedia di Lampiran 3.2.

Sesudah diperoleh rancangan standar core materi dan pedagogi, maka

dikembangkan perangkat perkuliahan IPA terintegrasi pada fase develop, meliputi

pengembangan (1) silabus program; (2) contoh analisis kompetensi

kurikulum/standar dan silabus pembelajaran: (3) contoh RPP, LKS dan Penilaian;

(4) penugasan mahasiswa; dan (5) materi pengayaan; (6) instrumen-instrumen

asesmen tes dan non tes.

Perangkat yang telah dikembangkan pada fase disseminate dilakukan

ujicoba lapangan awal untuk mendapatkan evaluasi kualitatif dari produk

pendidikan yang dikembangkan. Mengacu dari temuan-temuan ujicoba lapangan,

maka dilakukan revisi hasil ujicoba dan sesudah itu dilakukan ujicoba lapangan

utama dengan one-group pretest-posttest design dengan tujuan menguji apakah

kompetensi pendidik mahasiswa meningkat atau tidak. Langkah terakhir adalah

(8)

45

B. Prosedur Penelitian

Mengacu pada desain penelitian tersebut, prosedur penelitian dilaksanakan

melalui tahapan-tahapan dalam research and development (R & D). Tujuan utama

R & D untuk mengembangkan dan memvalidasi suatu program atau model

perkuliahan IPA terintegrasi yang akan digunakan di kelas agar tujuan

perkuliahan menjadi efektif dan siap untuk diimplementasikan. Tahapan-tahapan

R & D diformulasikan menjadi model 4-D (Four-D Models) (Thiagarajan, 1975:

5) dan disesuaikan Borg dan Gall (1983: 775) yaitu:

1. Define (D-1)/Research and Information Collection

a. Analisis Teori/ Studi Literatur

Tahap ini menganalisis secara teori standar-standar guru sains SMP,

meliputi:

1) Standards for Scince Teacher Preparation, fokus pada 10 standar untuk

persiapan guru sains, yaitu standar isi, hakikat sains, inkuiri, issues,

keterampilan umum mengajar sains, kurikulum, sains dan masyarakat,

asesmen, keselamatan dan kesejahteraan serta pertumbuhan profesional

2) Standar kompetensi kelompok mata pelajaran (SK-KMP) untuk IPA

SMP/MTs menurut KTSP (2007: 99)

3) Standar isi sains dari Benchmark For Science Literacy, fokus pada

fisika, kebumian, biologi, kimia, kesehatan fisik dan mental.

4) Standar isi dari Science For All Americans, fokus pada bidang biologi,

(9)

46

b. Analisis Tugas/Needs Assesment

Tahap ini mengidentifikasi keterampilan-keterampilan proses utama

dan menganalisisnya dalam set-set sub-sub keterampilan yang diperlukan.

Analisis ini menjamin kekomprehensifan tugas-tugas dalam bahan

perkuliahan, karena analisisnya sampai pada pemilihan perangkat

perkuliahan, rencana aktivitas perkuliahan/pendekatan sampai pemilihan

model perkuliahan serta rancangan evaluasinya. Aktivitas perkuliahan

meliputi diskusi informasi, modeling, penugasan, kerja kelompok, dan

praktik. Penilaian perkuliahan meliputi tes tertulis, tes kinerja dan tes

praktik dan model perkuliahan secara umum adalah kolaboratif. Hasil

lengkap analisis tugas pada tahap define tersedia di Lampiran 3.3.

c. Analisis Konsep/Needs Assesment

Tahap ini mengidentifikasi konsep-konsep utama yang diajarkan,

menyusunnya dalam hirarki dan menguraikan dalam tema-tema utama.

Tema-tema utama dijabarkan dalam ide-ide utama dan setiap ide utama

diintegrasikan dalam seluruh bidang sains, yaitu fisika, kimia, lingkungan,

geologi, kesehatan dan keamanan, astronomi, teknologi, dan biologi.

Analisis membantu mengidentifikasikan suatu set rasional contoh. Tujuan

perkuliahan khusus berfungsi mengubah hasil-hasil analisis tugas dan

konsep menjadi tujuan-tujuan yang dinyatakan secara perilaku. Hasil

penjabaran ide-ide utama dan integrasinya dalam seluruh bidang sains

(10)

47

2. Design (D-2)/Planning

a. Seleksi Media dan Sumber-sumber Pembelajaran

Tahap ini memilih media-media dan sumber belajar yang tepat untuk

presentasi isi perkuliahan. Proses ini disesuaikan dengan analisis tugas dan

analisis konsep. Hasil seleksi media/alat dan bahan perkuliahan diidentifikasi per

sub program. Hasil secara lengkap seleksi media dan bahan perkuliahan tersedia

di Lampiran 3.5.

b. Seleksi Format

Tahap ini memilih format-format perangkat yang akan dikembangkan,

seperti format silabus, format RPP, format materi pengayaan, format lembar

kegiatan mahasiswa dan format asesmen

(1) Format Silabus sub Program: Judul Silabus; kolom-kolom terdiri dari

standar kompetensi lulusan sub program, kompetensi dasar, tujuan,

indikator-indikator, deskripsi perkuliahan, instrumen/alat ukur.

(2) Format Peta Kompetensi IPA Terintegrasi: judul peta kompetensi;

kolom-kolom terdiri dari bidang IPA, Fisika, Kimia, Biologi, Bidang lain; setiap

bidang IPA dijabarkan tujuan pembelajaran, indikator-indikator,

metode/pendekatan, materi

(3) Format Silabus Pembelajaran dan RPP mengikuti format silabus dari Badan

Standar Nasional Pendidikan (BSNP: 2006).

(4) Format LKS disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran (percobaan,

(11)

48

(5) Format penilaian disesuaikan jenis penilaian yang dipilih untuk setiap sub

program

c. Rancangan Awal

Tahap ini merancang perangkat-perangkat perkuliahan yang sudah

diidentifikasikan.

3. Develop (D-3)/Develop Preliminary form of Product

Tahap ini memperoleh persetujuan untuk meningkatkan kualitas

perangkat perkuliahan. Sejumlah ahli diminta untuk mengevaluasi

perangkat-perangkat perkuliahan yang sudah dirancang, meliputi: silabus program, contoh

analisi kompetensi, contoh silabus pembelajaran, contoh RPP, contoh LKS, materi

pengayaan, panduan RPP, panduan peer teaching, penugasan mahasiswa serta

seluruh instrumen penilaian, kemudian berbasis feedback para ahli

perangkat-perangkat perkuliahan dimodifikasi/direvisi untuk menjadi lebih tepat, efektif, dan

bermanfaat serta teknik kualitasnya tinggi. (Daftar para ahli yang memberi

evaluasi terhadap perangkat tersedia di Lampiran 3.6)

4. Dessiminate (D-4)

Pengujian perangkat hasil pengembangan (Preliminary Field Testing)

dilakukan di kelas reguler (kelas H) dengan jumlah mahasiswa 30 orang untuk sub

program II (Pencemaran Lingkungan dan Cara Mengatasinya dengan terapan

STM). Adapun daftar subjek kelas ujicoba dan jadwal ujicoba tersedia di

(12)

49

Sesudah perangkat-perangkat perkuliahan melalui tahap ujicoba dan sudah

direvisi (Main Product Revision), maka perangkat-perangkat diterapkan dalam

perkuliahan sebenarnya (Main Field Testing), kemudian diobservasi segala

variabel yang menjadi fokus/tujuan pengembangan. Ujicoba lapangan utama

dikenakan pada kelas reguler (kelas A) dengan jumlah mahasiswa adalah 30

orang. Adapun daftar subjek kelas ujicoba lapangan utama (diseminasi) dan

satuan acara perkuliahan teori dan praktikum tersedia di Lampiran 3.8.

Langkah-langkah setiap fase pengembangan program IPA terintegrasi

(13)

50

Memilih Media

Analisis Teori Standar Guru Sains SMP:

10 Standards for Scince Teacher Preparation • Standar kompetensi profesional dan

pedagogik Kurikulum S1 Pendidikan IPA • Standar isi Benchmark For Science Literacy Standar isi dari Science For All Americans

Analisis Tugas :

•Identifikasi keterampilan-keterampilan utama

•Analisis sub-sub keterampilan

Analisis Konsep :

• Identifikasi konsep-konsep utama

• Menyusun dalam hirarki dan menguraikan dalam tema-tema utama.

• Menjabarkan tema-trma utama dalam ide-ide utama • Menganalisis ide-ide utama

dalam integrasi seluruh bidang sains

•Pemilihan perangkat perkuliahan •Rencana aktivitas

perkuliahan/pendekatan •Pemilihan model perkuliahan.

Tujuan Perkuliahan Khusus

Merancang Analisis Kompetensi dan Silabus Merancang RPP Merancang LKM Merancang LKM

Memilih Format

Review Expert :

Kemungkinan salah konsep, tingkat kedalaman materi, ketepatan pendekatan perkuliahan, ketepatan pemilihan media, asesmen, kebenaran instrument asesmen

Review Expert :

Bahasa, Lay Out, Tingkat keterbacaan dan Format

Revisi/modifikasi I

Ujicoba pada kelas non sampel

Analisis

respon, reaksi dan komentar para dosen dan mahasiswa, serta hasil observasi semua variabel terkait

Gambar 3.3. Fase-fase Penelitian

Fase-I

Fase-II

Fase-III

(14)

51

C. Lembar Evaluasi (Lembar Validasi) dan Instrumen-instrumen Penelitian

1. Lembar Evaluasi (Lembar Validasi) Perangkat Perkuliahan.

Prosedur pengembangan perangkat program IPA terintegrasi pada tahap

validasi ahli menggunakan beberapa lembar evaluasi seperti dipaparkan dalam

Tabel 3.2 dan lembar evaluasi perangkat perkuliahan secara lengkap tersedia di

Lampiran 3.9.

2. Lembar Evaluasi (Lembar Validasi) Instrumen-instrumen Penelitian

Selain lembar validasi ahli materi untuk perangkat-perangkat perkuliahan

yang dikembangkan, juga dilakukan validasi ahli untuk instrumen-instrumen tes

dan non tes, seperti dipaparkan dalam Tabel 3.3 dan lembar evaluasi

instrumen-instrumen tes dan non tes secara lengkap tersedia di Lampiran 3.10.

3. Instrumen-instrumen Penelitian

Untuk tujuan pengumpulan data dikembangkan instrumen-instrumen

penelitian, seperti dipaparkan pada Tabel 3.4 dan keseluruhan instrumen ada di

Lampiran 3.11 untuk Instrumen 1a, Lampiran 3.12 untuk Instrumen 1b, Lampiran

3.13 untuk Instrumen 2, Lampiran 3.14 untuk Instrumen 3, Lampiran 3.15 untuk

(15)

52

Tabel 3.2. Daftar Lembar Evaluasi (Validasi) Perangkat Perkuliahan

Instrumen Jenis Perangkat yang Divalidasi

Unsur-unsur Validasi

I Silabus Program Kejelasan standar kompetensi lulusan,

kompetensi dasar, indikator-indikator, deskripsi perkuliahan dan instrumen/alat ukur.

II RPP Pemodelan Ketepatan format, materi pembelajaran,

pendekatan dan metode pembelajaran, sumber belajar, alat/bahan; kesesuaian standar kompetensi dengan kompetensi dasar, kompetensi dasar dengan indikator, kegiatan pembelajaran dengan indikator, lembar penilaian dengan indikator; ketepatan dan kekomunikatifan dalam penggunaan bahasa.

III LKS Pemodelan Ketepatan format; kesesuaian judul

dengan langkah kegiatan; tujuan kegiatan dengan langkah kegiatan; hal-hal yang dilaporkan dengan langkah kegiatan; indikator dalam RPP dengan tujuan

kegiatan; kelayakan/kemungkinan

keterlaksanaan langkah kegiatan.

IVa Penugasan Mahasiswa Kesesuaian penugasan mahasiswa dengan indikator dalam silabus program; ketersediaan pendukung pada penugasan mahasiswa

IVb Panduan

Pengembangan RPP

Kelengkapan aspek-aspek dalam panduan; kejelasan panduan.

IVc Materi Pengayaan Kebenaran konsep; aktualitas; urgensi; kesesuaian materi dengan situasi siswa;

kecukupan untuk mencapai tujuan

(16)

53

Tabel 3.3. Daftar Lembar Evaluasi (Validasi) Instrumen-instrumen

Instrumen Jenis Instrumen yang Divalidasi

Unsur-unsur Validasi

V Tes IPA terintegrasi (Validasi butir soal pilihan ganda dan essay)

Nomor butir soal; penilaian (A= valid tanpa revisi; B = valid dengan revisi; C = tidak valid) dan saran penilaian (1 = perbaikan pada stem/rumusan soal; 2 = perbaikan pada option; 3 = perbaikan pada kunci jawaban; 4 = perbaikan pada indikator dan 5 = perbaikan pada gambar). Untuk soal essay saran penilaian, yaitu 1= perbaikan pada stem/rumusan soal dan 4= perbaikan pada indikator).

VI Analisis Kompetensi kurikulum/standar dan Pengembangan Silabus Pembelajaran IPA Terintegrasi

Judul; petunjuk pemberian skor; aspek penilaian untuk analisis kompetensi kurikulum; kriteria penilaian analisis kompetensi kurikulum; aspek penilaian untuk deskripsi semua bidang IPA; kriteria penilaian deskripsi semua bidang IPA; aspek penilaian untuk pemilihan tema; kriteria penilaian pemilihan tema; dan penilaian umum terhadap Instrumen 2.

VII Lembar Penilaian RPP dan lampirannya

Judul; petunjuk pemberian skor; aspek penilaian untuk identitas; kriteria penilaian identitas; aspek penilaian rumusan tujuan pembelajaran; kriteria penilaian rumusan tujuan pembelajaran; aspek penilaian penentuan materi pelajaran/materi pokok; kriteria penilaian penentuan materi pelajaran/materi pokok; aspek penilaian pencantuman metode dan strategi; kriteria penilaian pencantuman metode dan strategi pembelajaran; aspek penilaian langkah-langkah kegiatan pembelajaran/skenario pembelajaran; kriteria penilaian langkah-langkah kegiatan pembelajaran/skenario pembelajaran; aspek penilaian pencantuman sumber belajar; kriteria penilaian pencantuman sumber belajar; aspek penilaian instrumen penilaian/asesmen; kriteria penilaian instrumen penilaian/asesmen dan penilaian secara umum instrumen 3.

VIII Lembar pengamatan Peer

teaching

(17)

54

Tabel 3.4. Daftar Instrumen-instrumen Penelitian

Instrumen Nama Isi / aspek yang dinilai

1a Tes integrasi IPA dengan metode ilmiah

13 indikator dengan 26 butir soal tervalidasi

1b Tes interdisipliner IPA 12 indikator, 22 soal pilihan ganda dan 6 soal essay (sub program I); 20 indikator, 14 soal pilihan ganda dan 7 soal essay (sub program II); 8 indikator, 34 soal pilihan ganda dan 10 soal essay (sub program III

2 Lembar penilaian analisis kompetensi dan

pengembangan silabus pembelajaran IPA terintegrasi

Analisis IPA terinterasi; tema; analisis content dan proses.

3 Lembar penilaian RPP Identitas; merumuskan tujuan

pembelajaran; menentukan materi pelajaran; mencantumkan metode dan strategi pembelajaran; menyusun langkah-langkah kegiatan pembelajaran; mencantumkan sumber belajar; dan menyusun instrumen penilaian.

4 Lembar Penilaian Peer

Teaching

Pendahuluan dengan 3 aspek pengamatan; kegiatan inti dengan 6 aspek pengamatan; penutup dengan 2 aspek pengamatan; dan lain-lain dengan 6 aspek pengamatan

5 Angket Respon Mahasiswa terhadap perkuliahan IPA Terintegrasi dan

Pembelajarannya

Perasaan mahasiswa selama mengikuti perkuliahan dan terhadap perangkat perkuliahan; tanggapan mahasiswa terhadap contoh-contoh pendekatan dalam pembelajaran IPA terintegrasi; pendapat mahasiswa terhadap keterbacaan dan penampilan perangkat perkuliahan; dan pendapat mahasiswa terhadap kesempatan mengembangkan peta kompetensi, silabus pembelajaran IPA terintegrasi, RPP, LKS, penilaian; dan melakukan peer teaching

D. Subyek Penelitian

Dalam langkah ujicoba perangkat perkuliahan subyek penelitian adalah

(18)

55

mahasiswa, sedangkan untuk diseminasi (implementasi) perangkat subyek

penelitian adalah mahasiswa S1 pendidikan IPA kelas reguler (kelas A) dengan

jumlah 30 mahasiswa.

E. Teknik Analisis Data

Beberapa teknik analisis data yang diperoleh dari instrumen-instrumen

penelitian dijelaskan sebagai berikut.

1. Analisis Instrumen 1a dan 1b (Tes Pemahaman IPA terintegrasi I dan IPA

Terintegrasi II)

Gain-test ditentukan dari skor postest dan pretest yang dinormalisasi dengan

rumus = (Meltzer; 2002: 1260)

2. Analisis Instrumen 2, 3, dan 4 (non tes)

Analisis dilakukan secara dekriptif kualitatif. Penilaian pengembangan peta

kompetensi dan silabus pembelajaran serta RPP dianalisis dengan menghitung

rata-rata skor penilain yang memiliki rentang antara 1 – 4, dengan 1 = kurang;

2 = cukup; 3 = baik; dan 4 = sangat baik sesuai kriteria yang sudah ditetapkan.

Penilaian peer teaching dianalisis dengan menghitung rata-rata skor penilain

yang memiliki rentang antara 1 –5, dengan 1 = sangat tidak baik; 2 = tidak

baik; 3 = kurang baik; 4 = baik dan 5 = sangat baik.

3. Angket respon mahasiswa selama mengikuti perkuliahan IPA terintegrasi

dianalisis dengan menghitung persentase kemunculan jawaban/tanggapan

Gambar

Gambar 3.1. Paradigma Penelitian
Gambar 3.2. Disain Penelitian
Tabel 3.1. Fokus Revisi Mata Kuliah Aspek Materi dan Pedagogi.
Tabel 3.2 dan lembar evaluasi perangkat perkuliahan secara lengkap tersedia di
+4

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kajian pustaka di atas dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas berikut: “Apabila dalam pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran

PROGRAM YANG PERLU DILAKUKAN Terkait dengan sebagian besar kondisi hutan mangrove yang di beberapa pesisir In- donesia yang semakin parah, serta melihat dengan adanya

Hasil Evaluasi Teknis (Bobot) : Memenuhi Syarat ( ) Hasil Evaluasi Harga/Biaya : Memenuhi Syarat. Hasil Evaluasi Kualifikasi :

Pada dasarnya pengertian interaksi sosial yang dikemukakan oleh para tokoh di atas tersebut tidak ada yang salah, karena masing-masing tokoh tersebut mempunyai pemikiran

Maka dari itu, berdasarkan pemaparan tersebut, Rumusan masalah yang dikaji dalam artikel ini adalah; (1) Apakah Strategi Model Pembelajaran Torseba Kuis Famili 30-2 dapat

Cara ini bukanlah cara satu-satunya karena sekarang sudah dikembangkan beberapa teknik yang lain untuk menghitung perkalian dua bilangan, seperti jarimatika dan

yang bekerja dengan baik untuk berbagai macam sistem elektronik. Secara praktis, TDF sangat baik digunakan untuk mempelajari stabilitas struktural sistem, elastisitas,

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan nomor : 06/ULP/PDK/IX/2015, tanggal 16 September 2015 serta penetapan pemenang pelelangan umum pasca kualifikasi Pengadaan Perangkat