• Tidak ada hasil yang ditemukan

DSFD13 MODULE6 Activity Relationship Chart

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DSFD13 MODULE6 Activity Relationship Chart"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

DYNAMIC SERVICE FACILITY DESIGN

ISYE6065

ACTIVITY RELATIONSHIP CHART (ARC)

Disusun oleh:

DSFD 13

BC41

JOSHUA ADY LUBIS

1801450390

SYAKA AVIENTO

1801446046

VIANA ALFRIDA

1801423774

YOAS CHRISTIANTO

1801410834

INTEGRATED INDUSTRIAL ENGINEERING LABORATORY

INDUSTRIAL ENGINEERING DEPARTMENT

FACULTY OF ENGINEERING

BINUS UNIVERSITY

(2)

Dynamic Service Facility Design (ISYE6065)

BAB 1

PENGUMPULAN DATA

1.1 Data Ruangan atau Department

Berikut merupakan ruangan atau department yang ada pada 13 Reasons Why Car Wash:

1. Parking lot

Parking lot merupakan tempat bagi para pelanggan untuk memarkirkan mobilnya ketika sampai di car wash.

2. Kasir

Kasir merupakan tempat para pelanggan untuk melakukan transaksi, pada kasir terdapat staff keuangan yang akan melayani pelanggan selama proses transaksi.

3. Administrasi

Administrasi merupakan tempat para pelanggan untuk mendaftarkan mobilnya agar dicuci sesuai dengan yang pelanggan inginkan, pada bagian ini pelanggan juga akan menyerahkan kunci mobilnya kepada staff kemudian mendapatkan nomor urut, nomor urut ini berguna ketika mobil telah selesai dicuci, pelanggan akan dipanggil berdasarkan nomor urutnya. 4. Ruang tunggu

Ruang tunggu merupakan tempat para pelanggan menunggu mobilnya untuk dicuci, sehingga ruangan ini akan dibuat senyaman mungkin dilengkapi dengan sofa atau kursi, meja, wifi, serta minuman dan makanan sehingga pelanggan tidak akan terasa lama saat menunggu mobilnya dicuci.

5. Office

Office merupakan tempat para karyawan marketing, kepala operasional, keuangan dan juga owner untuk bekerja.

6. Gudang

Gudang merupakan tempat penyimpanan stok perlengkapan untuk mencuci mobil.

7. Area cuci

Area cuci merupakan tempat dimana mobil para pelanggan akan dicuci. 8. Area pengeringan

Area pengeringan merupakan tempat dimana mobil para pelanggan yang telah dicuci akan dikeringkan dan di lap serta dipoles agar mobil menjadi bersih bersinar.

9. Toilet

Toilet merupakan tempat untuk para pelanggan dapat membuang air kecil atau air besar atau keperluan lainnya.

10. Musholla

(3)

Dynamic Service Facility Design (ISYE6065)

BAB 2

PENGOLAHAN DATA

2.1 Activity Relationship Chart (ARC)

Sebelum membuat ARC, perlu diperhitungkan closeness relationship value, berikut merupakan rumus perhitungan yang dapat digunakan yaitu:

N = n ( n - 1 )

Setelah melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus, didapatkan hasil akhir yaitu 45. Dalam menentukan nilai kedekatan antar ruang atau departemen, dilakukan perbandingan dengan menggunakan tabel closeness relationship value yaitu:

Sumber : [CITATION Tom10 \l 1033 ]

Gambar 2.1 Closeness Relationship Values

Kemudian dari berikut merupakan hasil dari nilai perbandingannya:

Tabel 2.1 Hasil Perhitungan Closeness Relationship Value

Value Closeness Amount

A Absolutely Necessary 2,25 ≈ 2 E Especially important 4,5 ≈ 5

I Important 6,75 ≈ 7

(4)

Dynamic Service Facility Design (ISYE6065)

Berikut merupakan contoh perhitungannya:

A = 45 x 5 100

= 2,25 ≈ 2

Setelah didapat hasil perbandingannya, berikut merupakan hubungan antar ruang atau departmen pada 13 Reasons Why Car Wash dengan menggunakan ARC:

(5)

Dynamic Service Facility Design (ISYE6065)

2.2 Worksheet dari ARC

Berikut merupakan worksheet dari ARC yang terdapat pada 13 Reasons Why Car Wash:

Tabel 2.2 Worksheet dari ARC pada 13 Reasons Why Car Wash

Activities A E I O U X

1.. Parking Lot 3 2,4 4 6,7,8,9 10

2. Kasir 3 1,4 5,7,8 6,9,10

3. Administrasi 4 1,2 7,8 5,6,9,10

4. Ruang Tunggu 3 9 1,2,7,8 10 5 6

5. Office 9 1,2,10 3,4,6,7,8

6. Gudang 7,8 1,2,3,5,9,10 4

7. Area cuci 8 6 4 2,3,9,10 1,5

8. Area pengeringan 7 6 4 2,3,9 1,5,10

9. Toilet 4 5,10 7,8 1,2,3,6

10. Musholla 9 4,5,7 2,3,6,8 1

2.3 Dimensionless Block Diagram Sesuai Posisi pada ARC dan Alur Pelanggan, Produk, dan Informasi

Berikut merupakan dimensionless block diagram sesuai posisi pada ARC di 13 Reasons Why Car Wash:

(6)

Dynamic Service Facility Design (ISYE6065)

Dari dimensionless block diagram tersebut, berikut merupakan alur pelanggan, barang, dan informasi yang ada pada 13 Reasons Why Car Wash:

Gambar 2.4 Dimensionless Block Diagram Alur Pelanggan

Gambar 2.5 Dimensionless Block Diagram Alur Barang

(7)

Dynamic Service Facility Design (ISYE6065)

2.4 Flow Matrix dan Triangularized Matrix

Berikut merupakan flow matrix dan triangularized matrix perpindahan pelanggan maupun karyawan pada 13 Reasons Why Car Wash:

Tabel 2.3 Flow Matrix Perpindahan Pelanggan dan Karyawan 13 Reasons Why Car Wash

Parking

Lot Kasir Administrasi

Ruang

Tunggu Office Gudang Area Cuci

Area

Pengering Toilet Musholla

Parking Lot 1 10 5 10 3 6 6 2 1

Kasir 8 2 1 2 1 1 1 4 3

Administrasi 2 1 8 2 1 1 1 5 3

Ruang Tunggu 3 6 2 6 1 1 3 7 5

Office 4 1 1 1 5 2 3 5 5

Gudang 1 1 1 1 2 5 4 1 1

Area Cuci 4 1 1 2 1 3 5 2 1

Area Pengering 4 6 2 2 1 3 1 2 2

Toilet 5 3 3 8 7 1 1 2 2

Musholla 4 2 3 5 8 1 1 3 1

(8)

Dynamic Service Facility Design (ISYE6065) Parking

Lot Kasir Administrasi TungguRuang Office Gudang Area Cuci PengeringArea Toilet Musholla

Parking Lot 9 12 8 14 4 10 10 7 5

Kasir 3 7 3 2 2 7 7 5

Administrasi 10 3 2 2 3 8 6

Ruang Tunggu 7 2 3 5 15 10

Office 7 3 4 12 13

Gudang 8 7 2 2

Area Cuci 6 3 2

Area Pengering 4 5

Toilet 3

(9)

Dynamic Service Facility Design (ISYE6065)

2.5 Perhitungan Layout Paling Efektif

Berikut ini merupakan perhitungan untuk memperoleh layout 13 Reasons Why Car Wash yang paling efektif:

(10)
(11)
(12)
(13)

Dynamic Service Facility Design (ISYE6065)

Gambar 2.10 Layout Menggunakan VIP PLANOPT

(14)

Dynamic Service Facility Design (ISYE6065)

Gambar 2.12 Layout Menggunakan VIP PLANOPT (Padding)

(15)

Dynamic Service Facility Design (ISYE6065)

Gambar 2.14 Layout Menggunakan VIP PLANOPT (Padding)

(16)

Dynamic Service Facility Design (ISYE6065)

BAB 3

ANALISIS

3.1 Analisis Activity Relationship Chart (ARC)

ARC merupakan perhitungan secara kualitatif untuk memaksimalkan fungsi dari masing-masing ruangan yang ada pada suatu usaha. ARC berfungsi untuk memberikan penilaian tentang penting atau tidaknya hubungan antar satu ruangan dengan ruangan lainnya. Jika ruangan satu dengan ruangan kedua saling membutuhkan atau penting maka kedua ruangan tersebut harus berdekatan. Jika tidak penting maka jika kedua ruangan tersebut berjauhan tidak akan menjadi masalah. Untuk pemberian penilaian, ARC memiliki kategori-kategori tingkat kepentingan antar ruangan yaitu A, E, I, O, U, dan X. kemudian terdapat kategori tingkat frekuensi pemakaian ruangan dan alur informasi setiap ruangan yaitu 1, 2, dan 3 untuk tingkat frekuensi pemakaian ruangan dan 4, 5, dan 6 untuk tingkat alur informasi antar ruangan.

A merupakan Absolutely Necessary yang artinya bahwa ruangan satu dengan ruangan kedua memiliki hubungan yang saling membutuhkan sehingga kedua ruangan tersebut harus berdekatan. E merupakan Especially Important yang artinya bahwa ruangan satu dengan ruangan kedua sama pentingnya namun berada di bawah kategori A. I merupakan Important yang artinya adalah hubungan kegiatan antar ruang yang penting kedekatannya namun tidak lebih penting dari kategori A dan E. O merupakan Ordinary Closeness Okay artinya adalah pada kategori ini hubungan kegiatan antar ruang tidak sepenting ketiga kategori diatas atau dapat dikatakan biasa saja. U merupakan Unimportant yang artinya hubungan kegiatan antar ruang tidak terlalu penting kedekatannya. X merupakan Undesirable yang artinya adalah hubungan kegiatan antar ruang sangat tidak penting atau bahkan kedua ruangan tersebut tidak boleh berdekatan. Untuk kategori 1, 2, dan 3 merupakan kategori untuk frekuensi kedua ruangan tersebut dari yang paling sering digunakan (1), tidak terlalu sering digunakan (2), hingga yang tidak atau jarang digunakan (3). Sedangkan untuk kategori 4, 5, dan 6 merupakan kategori untuk alur informasi antar ruangan dari yang paling tinggi alur informasinya hingga alur informasi yang paling rendah.

Sebelum membuat ARC, perlu diperhitungkan closeness relationship value untuk menentukan jumlah maksimal setiap kategori A, E, I, O, U dan X. setelah dihitung, didapatkan hasil bahwa jumlah untuk kategori A adalah 2. Untuk E adalah 5, I sebanyak 7, O sebanyak 11, U sebanyak 18, dan X sebanyak 2. Jumlah ini menjadi batas jumlah tiap kategori hubungan antar ruangan tidak boleh lebih dari angka tersebut. Sedangkan untuk kategori frekuensi 1-6 tidak membutuhkan perhitungan, frekuensi tersebut dapat diisi sesuai dengan hubungan antar ruangan.

(17)

Dynamic Service Facility Design (ISYE6065)

(18)

Dynamic Service Facility Design (ISYE6065)

ruang tunggu dengan toilet, gudang dengan area cuci, dan gudang dengan area pengeringan. Hal ini dikarenakan tingkat frekuensi pemakaian kedua ruangan tinggi namun tidak setinggi ruangan pada kategori A. Seperti contoh hubungan antara ruang tunggu dengan toilet, belum tentu bahwa tiap pelanggan yang datang akan menggunakan toilet namun ada beberapa yang akan menggunakan toilet, maka itu hubungan antar ruangan tersebut masuk dalam kategori E. Untuk kategori I diberikan kepada hubungan antara parking lot dengan kasir, parking lot dengan ruang tunggu, kasir dengan ruang tunggu, ruang tunggu dengan area cuci, ruang tunggu dengan area pengeringan, office dengan toilet dan toilet dengan musholla. Hal ini dikarenakan frekuensi alur informasi antara kedua ruangan tidak terlalu tinggi sehingga antar ruangan tersebut tidak harus terlalu berdekatan, sebagai contoh hubungan antara parking lot dengan kasir, kedua ruangan tersebut tidak memiliki alur informasi yang sama karena informasi yang ada dikasir tidak dibutuhkan untuk informasi pada parking lot, begitu juga sebaliknya.

Untuk kategori O diberikan kepada hubungan antara parking lot dengan office, kasir dengan office, kasir dengan area cuci, kasir dengan area pengeringan, administrasi dengan area cuci, administrasi dengan area pengeringan, ruang tunggu dengan musholla, office dengan musholla, area cuci dengan toilet, area cuci dengan musholla, dan area pengeringan dengan toilet. Hal ini dikarenakan frekuensi alur informasi dan frekuensi pemakaian antar ruangan tersebut tidak tinggi atau tidak terlalu sering digunakan sehingga antar ruangan tersebut tidak harus berdekatan. Sebagai contoh adalah hubungan antara area cuci dengan toilet, tidak ada informasi yang akan diberikan antar kedua ruangan tersebut maka tidak apa-apa jika kedua ruangan tersebut diletakan secara berjauhan. Untuk kategori U diberikan kepada hubungan antara parking lot dengan gudang, parking lot dengan area cuci, parking lot dengan area pengeringan, kasir dengan gudang, kasir dengan toilet, kasir dengan musholla, administrasi dengan office, administrasi dengan gudang, administrasi dengan toilet, administrasi dengan musholla, ruang tunggu dengan office, office dengan gudang, office dengan area cuci, office dengan area pengeringan, gudang dengan toilet, gudang dengan musholla, dan area pengeringan dengan musholla. Hal ini dikarenakan hubungan antar ruangan baik alur informasi maupun frekuensi pemakainnya tidak terlalu penting sehingga tidak apa-apa jika ruangan-ruangan tersebut berjauhan. Untuk kategori X diberikan kepada hubungan antara parking lot dengan musholla dan ruang tunggu dengan gudang. Hal ini dikarenakan frekuensi alur informasi antar ruangan rendah sehingga kedua ruangan tersebut dapat diletakkan saling berjauhan. Sebagai contoh adalah hubungan antara ruang tunggu dan gudang, ruang tunggu adalah tempat para pelanggan menunggu mobilnya untuk dicuci sehingga tidak baik jika ruang tunggu tersebut berdekatan dengan gudang karena gudang merupakan tempat penyimpanan semua barang peralatan dan perlengkapan perusahaan karena tidak baik jika gudang tersebut dilihat oleh para pelanggan.

3.2 Analisis Worksheet dari ARC

(19)

Dynamic Service Facility Design (ISYE6065)

pada 13 Reasons Why Car Wash terdapat 10 kode pada bagian atas dan 9 kode pada bagian bawah dengan pusat kode angka 10 di ujung garis antara bagian atas dengan bagian bawah. Worksheet ini juga berguna untuk menginterpretasikan ARC ke dalam basic data untuk pembuatan dimensionless block diagram nantinya dan untuk memperjelas hubungan antar department dari kode-kode yang ada. Sebagai contoh dapat dilihat bahwa pada bagian administrasi terdapat nilai kategori A dengan kode angka 4, angka 4 tersebut didapat dari kode yang ada pada garis luar ARC yang ditarik lurus ke garis bagian atas dari tempat nilai kategori A tersebut. Penentuan kode-kode ini tergantung pada garis-garis ARC yang apakah kode pada bagian bawah atau kode bagian atas.

3.3 Analisis Dimensionless Block Diagram

Dari hasil worksheet yang telah dikerjakan, dapat dibuat dimensionless block diagram, tiap block mewakili satu department. Dimensionless block diagram ini dibuat berbentuk persegi, pada tiap sudut block merupakan penempatan kode-kode angka dari tiap kategori hubungan yang didapat dari worksheet. Tepi kiri atas merupakan penempatan untuk kategori A, kemudian tepi kanan atas merupakan penempatan untuk kategori E, kemudian pada tepi kiri merupakan penempatan untuk kategori I, tepi kanan untuk kategori O. dan bagian tengah kotak untuk kategori X dan juga nama atau inisial department tersebut. Pada dimensionless block diagram tidak ada tempat untuk kategori U. kemudian dimensionless block diagram tersebut akan disusun sesuai dengan tingkat kepentingan dan urutan angka pada tiap kategori. Setelah disusun, didapatkan hasil bahwa dimensionless block diagram pada 13 Reasons Why Car Wash terbagi menjadi 3 baris. Pada baris pertama atau baris paling atas hanya terdapat 1 department yang merupakan department 10 atau musholla, kemudian pada baris kedua atau baris tengah terdapat 4 department yang merupakan department 9 yaitu toilet, 4 yaitu ruang tunggu, 3 yaitu administrasi, dan 1 yaitu parking lot. Dan yang terakhir adalah baris ketiga atau baris paling bawah merupakan department 5 yaitu office, 2 yaitu kasir, 8 yaitu area pengeringan, 7 yaitu area cuci dan 6 adalah gudang.

Pada dimensionless block diagram ini kita dapat membuat alur barang, pelanggan dan informasi yang sesuai dengan alur pada 13 Reasons Why Car Wash. Dapat dilihat pada gambar bahwa alur barang, pelanggan dan informasi sejalan atau tidak ada panah yang terputus. Hal ini membuktikan bahwa penataan layout ini sudah paling efektif dan dapat digunakan pada 13 Reasons Why Car Wash.

3.4 Analisis Flow Matrix dan Triangularized Matrix

(20)

Dynamic Service Facility Design (ISYE6065)

karyawan kepada anar department tersebut dapat tinggi karena pada saat karyawan masuk untuk bekerja, sebagia besar karyawan akan langsung ke office untuk melakukan absensi. Untuk perpindahan pelanggan dan karyawan yang paling rendah terdapat pada department gudang ke ruang tunggu karena pelanggan tidak mungkin akan pergi ke gudang sehingga hanya bernilai 1 orang yaitu diperuntukan untuk karyawan yang mungkin sedang mengambil barang untuk keperluan ruang tunggu.

Triangularized matrix merupakan penjumlahan dari flow matrix, pada triangularized matrix dapat dilihat bahwa jumlah paling besar terdapat pada department ruang tunggu ke toilet dengan asumsi sebanyak 15 orang. Perpindahan dari ruang tunggu ke toilet dapat tinggi karena tidak menutup kemungkinan bahwa selama menunggu mobil dicuci, pelanggan bisa saja pergi ke toilet. Kemudian hubungan antara department parking lot dengan office dengan asumsi 14 orang. Perpindahan antar department ini dapat besar juga karena pada saat pagi hari karyawan masuk bekerja, dari arah parking lot karyawan sebagian besar akan menuju ke office untuk melakukan absensi.

3.5 Analisis Perhitungan Layout Paling Efektif

Berdasarkan diagram from to chart pada perhitungan sebelumnya terdapat hubungan antara fasilitas-fasilitas dimana di dalam grafik tersebut antara fasilitas yang ada akan dipasangkan (pairs). Jika antara fasilitas tersebut memiliki jarak sebanyak dua langkah maka flow distance antar fasilitas dikalikan dua juga. Pada tahap pertama, dibuat terlebih dahulu diagram from to chart antar fasilitas dengan urutan awal sesuai dengan jarak awal. Untuk total alur perpindahan pada diagram awal adalah 337 (tiga ratus tiga puluh tujuh). Total perpindahan tersebut merupakan hasil yang cukup besar, maka untuk efisiensi perpindahan tersebut akan dilakukan perpindahan fasilitas yang berpengaruh terhadap jumlah total alur perpindahan yaitu perpindahan dari fasilitas A (parking lot) dengan fasilitas D (Ruang Tunggu) dengan tujuan agar total alur perpindahan dapat menurun dan menemukan nilai yang lebih efisien.

Perpindahan letak fasilitas di diagram form to chart tersebut harus dilakukan kembali perhitungan agar menemukan nilai yang lebih kecil. Maka setelah dilakukan perpindahan dan perhitungan didapatkan nilai 305 (tiga ratus lima) yang mana pada tahap kedua ini fasilitas yang memberi dampak yang cukup besar terhadap besarnya alur perpindahan. Untuk pembuatan diagram kedua tersebut perpindahan yang dilakukan yaitu fasilitas Gudang (F), Toilet (I), dan Musholla (J) yang memiliki nilai kecil dikarenakan fasilitas tersebut bukan merupakan fasilitas utama hanya fasilitas tambahan yang akan dipakai oleh setiap customer bila diperlukan.

Setelah dilakukannya perhitungan maka total alur pelanggan yang terkecil yaitu sebesar 305 berdasarkan dari perhitungan yang telah dibuat. Perhitungan tersebut terlihat bahwa fasilitas yang paling sering digunakan adalah ruang tunggu sehingga dengan peletakan ruang tunggu di tengah bawah akan mengurangi angka perpindahan.

.

3.6 Analisis VIP PLANOPT

(21)

Dynamic Service Facility Design (ISYE6065)

layout fasilitas yang akan diberikan pada 13 Reasons Why Carwash. Langkah pertama yang dilakukan ketika membuat layout fasilitas pada software VIP-PLANOPT 10 adalah memasukkan banyaknya fasilitas yang akan diberikan kemudian menentukan luas untuk setiap fasilitas. Fasilitas yang terdapat pada 13 Reasons Why Carwash adalah parking lot seluas 4,9m x 32m, ruang tunggu seluas 11m x 12m, musholla dan toilet seluas 3m x 5m, area cuci dan area pengeringan seluas 4m x 16m, kasir, administrasi, office dan gudang seluas 5m x 5m. Langkah selanjutnya adalah menentukan luas lahan yang dimiliki. Luas tanah yang digunakan untuk 13 Reasons Why Carwash sebesar 970 m2 di

wilayah Kebon Jeruk. Jarak sekeliling fasilitas juga dapat diatur yaitu dengan menggunakan fitur pad. Pada penelitian ini fasilitas yang diberikan jarak pada sekelilingnya adalah parking lot, area cuci mobil dan area pengeringan mobil. Jarak diberikan pada fasilitas tersebut karena berguna sebagai jalan untuk keluar masuknya mobil. Pada fasilitas parking lot diberikan jarak seluas 5m pada belakang fasilitas tersebut dan pada fasilitas area cuci dan area pengeringan mobil diberikan jarak seluas 5m pada area depan fasilitas tersebut. Fasilitas yang letaknya tetap juga bisa diatur dengan menggunakan dengan fitur anchor. Pada penelitian ini fasilitas yang letaknya ditetapkan adalah parking lot. Parking lot berada di bagian depan wilayah 13 Reasons Why Carwash karena setiap pelanggan yang datang ke tempat cuci mobil akan memarkirkan mobil mereka di area parking lot untuk kemudian menunggu di ruang tunggu ketika mobilnya dicuci. Langkah terakhir yang dilakukan adalah memasukkan flow matrix setiap fasilitas yang terdapat pada 13 Reasons Why Carwash agar menghasilkan layout fasilitas yang optimal menurut hubungan antar fasilitas.

(22)
(23)

Dynamic Service Facility Design (ISYE6065)

BAB 4

KESIMPULAN

Berikut merupakan kesimpulan yang dapat diambil dari pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan:

1. Pengelompokan kategori hubungan tiap apartment pada ARC, untuk kategori A diberikan kepada hubungan antara administrasi dengan ruang tunggu dan area mencuci dengan area pengeringan. Untuk kategori E diberikan kepada hubungan antara parking lot dengan administrasi, kasir dengan administrasi, ruang tunggu dengan toilet, gudang dengan area cuci, dan gudang dengan area pengeringan. Untuk kategori I diberikan kepada hubungan antara parking lot dengan kasir, parking lot dengan ruang tunggu, kasir dengan ruang tunggu, ruang tunggu dengan area cuci, ruang tunggu dengan area pengeringan, office dengan toilet dan toilet dengan musholla. Untuk kategori O diberikan kepada hubungan antara parking lot dengan office, kasir dengan office, kasir dengan area cuci, kasir dengan area pengeringan, administrasi dengan area cuci, administrasi dengan area pengeringan, ruang tunggu dengan musholla, office dengan musholla, area cuci dengan toilet, area cuci dengan musholla, dan area pengeringan dengan toilet. Untuk kategori U diberikan kepada hubungan antara parking lot dengan gudang, parking lot dengan area cuci, parking lot dengan area pengeringan, kasir dengan gudang, kasir dengan toilet, kasir dengan musholla, administrasi dengan office, administrasi dengan gudang, administrasi dengan toilet, administrasi dengan musholla, ruang tunggu dengan office, office dengan gudang, office dengan area cuci, office dengan area pengeringan, gudang dengan toilet, gudang dengan musholla, dan area pengeringan dengan musholla. Untuk kategori X diberikan kepada hubungan antara parking lot dengan musholla dan ruang tunggu dengan gudang.

Gambar

Tabel 2.1 Hasil Perhitungan Closeness Relationship Value
Gambar 2.2 Activity Relationship Chart (ARC)
Tabel 2.2 Worksheet dari ARC pada 13 Reasons Why Car Wash
Gambar 2.4 Dimensionless Block Diagram Alur Pelanggan
+7

Referensi

Dokumen terkait

ANALISIS TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN METODE ACTIVITY RELATIONSHIP CHART (ARC) DI UKM LE PURE BAKERY PRABUMULIH..

Dengan masih terdapat banyaknya WIP (W orkIn Process) serta tata letak stasiun kerja yang dapat berubah sewaktu- waktu, disarankan untuk mengubah atau menerapkan budaya

Maka dari itu perlu untuk membangun tempat penyimpanan dengan lantai dan pembatas agar bahan baku tidak langsung bersentuhan dengan tanah, kondisi tanah akan semakin

Untuk itu suatu penelitian telah dilaksanakan pada 7-8 Juli di Industri Kayu Kilang Papan Hasil dengan menggunakan metode pendekatan Activity Relationship Chart dan merancang

Pekerjaan yang dilakukan oleh setiap departemen memiliki keterkaitan satu sama lain, dimana letak dari satu departemen dengan departemen yang berhubungan harus saling

Tujuan dari penelitian ini adalah meminimasi jarak & biaya pemindahan komponen (material handling) dengan mengefisiensikan aktivitas pemindahan komponen di workshop

Solusi yang diberikan ialah dengan melakukan perbaikan tata letak gudang dengan menggunakan activity relationship chart ARC serta Blocplan, supaya setiap area dapat memenuhi kebutuhan

Dengan penataan ulang tata letak fasilitas produksi dengan menggunakan metode shared storage, hasil yang didapatkan adalah selisih nilai total jarak tempuh sebesar 7034,2 meter dari