• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP, SILABUS, KKM Bahasa Sunda SMP Mts Semester 1 dan 2 Kurikulum 2013 free - Arsip Guru Trampil LK 05 Profesional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RPP, SILABUS, KKM Bahasa Sunda SMP Mts Semester 1 dan 2 Kurikulum 2013 free - Arsip Guru Trampil LK 05 Profesional"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

LK 05 Analisis Kasus Perkembangan Sosial dan Kecerdasan Emosi Kelompok Kompetensi KK-A

Modul PEDAGOGIK

KARAKTERISTIK & PENGEMBANGAN POTENSI PESERTA DIDIK

2. Pilihlah satu kasus melalui musyawarah, diskusikan dalam kelompok secara bersungguh-sungguh, usulkan alternatif solusi yang tepat dan kreatif, serta presentasikan hasil kegiatan secara percaya diri dan kreatif.

Latihan/Kasus/Tugas

1. Mengapa anak harus diajarkan cara mengendalikan emosi, jelaskan?

2. Masalah sosial pada anak lebih menonjol dibandingkan masalah kesulitan dalam pelajaran di sekolah, jelaskan implikasinya terhadap pendidikan?

3. Kerjakanlah kasus di kelas bu Nabila berikut, identifikasi masalahnya, dan usulkan alternatif solusi untuk itu. Bekerjalah dalam kelompok dan presentasikan hasilnya Bu Nabila sedang merancang program dan pembelajaran untuk mendampingi beberapa peserta didiknya yang mudah marah, cengeng, kurang tekun saat mengerjakan tugas, dan mau menang sendiri. Dari hasil pengumpulan data sementara diketahui anak-anak ini berasal dari keluarga yang terlalu memanjakan anak dan selalu mengikuti semua kemauan anak.

4. Tentukanlah kasus perkembangan kecerdasan dan aspek sosial dari peserta didik di kelas Anda, identifikasi masalahnya, dan rancang apa yang sebaiknya Anda lakukan sebagai alternatif solusi!

Jawaban :

1. Karena mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosial anak, diantaranya yaitu: 1. menambah rasa senang dan menyiapkan tubuh untuk bertindak,

2. Ketegangan emosi mengganggu keterampilan motorik. Contoh dapat menyebabkan gangguan bicara seperti bicara tidak jelas dan gagap,

3. emosi merupakan bentuk suatu komunikasi dan memperlihatkan kesannya pada ekspresi wajah, serta mewarnai pandangan anak terhadap kehidupan,

(2)

5. Emosi merupakan sumber penilaian diri dan sosial. Ketika anak mengekspresikan emosi, maka anak akan menilai bagaimana perlakuan orang dewasa terhadapnya,

6. Emosi mempengaruhi interaksi sosial. Melalui emosi anak belajar cara mengubah perilaku agar dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan sosial,

7. Emosi mempengaruhi suasana psikologis. Contoh, anak yang menjengkelkan menimbulkan kemarahan dan kebencian. Akibatnya anak merasa tidak dicintai,

8. Reaksi emosional apabila diulang-ulang akan berkembang menjadi kebiasaan.

2. Banyak penelitian menjelaskan bahwa penolakan oleh teman pada masa kanak-kanak menjadi salah satu penyebab buruknya prestasi belajar, munculnya masalah emosi, dan meningkatnya risiko kenakalan remaja. Oleh karena itu guru harus peduli terhadap

perkembangan emosi dan sosial peserta didik dan penting sekali mengajarkan kecerdasan emosi dan keterampilan sosial melalui contoh, pembiasaan, dan bimbingan.

3.Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan Bu Nabila.

a) Identifikasi fenomena dan masalah: anak asuh Bu Nabila mudah marah, cengeng, kurang tekun saat mengerjakan tugas, dan mau menang sendiri. Mereka berasal dari keluarga yang terlalu memanjakan dan selalu memenuhi kemauan anak. Anak-anak ini memiliki masalah dalam perkembangan emosinya.

b) Persiapan: lakukan seperti yang dijelaskan pada pembelajaran ke-1.

c) Saat pembelajaran: 1) menempatkan peserta yang sedang didampingi di dekat guru dan teman-teman yang sudah lebih matang emosinya yang dapat menjadi tutor sebaya; 2) memberi perhatian lebih dengan memantau sikap peserta didik selama pembelajaran, memberi dukungan agar mereka lebih mudah menguasai emosinya termasuk memotivasi untuk tetap tekun bekerja saat menghadapi kesulitan; 3) menjelaskan cara bagaimana sebaiknya bersikap jika ada hal yang tidak disukai; cara berbagi, cara mengasah empati; 4) membangun iklim belajar yang kondusif mengenai perilaku yang dapat dan tidak dapat diterima dengan konsekuensi edukatif untuk perilaku yang tidak dapat diterima; 5) guru perlu memberi contoh cara mengingatkan dan menerima peringatan teman secara santun; d) Di luar pembelajaran: 1) memberi dukungan lebih untuk menguatkan pemahaman peserta

didik agar lebih empati, tidak cengeng, lebih tekun;

e) Bekerja sama dengan orangtua: 1) memfasilitasi orangtua mengenai pentingnya peserta didik memiliki kecerdasan emosi dan keterampilan sosial untuk kesukesan pencapaian target belajar mereka, studi lanjut, dan kehidupan sehari-hari, serta cara mengembangkannya terutama untuk kendala yang sedang dihadapi oleh puter/i masing-masing; 2) agar mendampingi putera/i nya untuk mengembangkan kecerdasan emosi dan keterampilan sosial yang baik, terutama untuk perilaku yang sedang ditangani; 3) meminta untuk terus mendukung peserta didik agar kecerdasan emosi dan keterampilan sosial betul-betul terkembangkan dengan baik; 4) berbagi informasi tentang perkembangan pencapaian peserta didik agar bisa segera diindaklanjuti melalui pembelajaran, kegiatan lain di sekolah, dan kegiatan di rumah sesuai arahan guru.

f) Bekerja sama dengan sejawat: 1) untuk menginformasikan jika menemukan peserta didik binaannya menunjukkan perilaku yang menunjukkan emosi dan keterampilan sosial yang kurang baik, terutama perilaku yang sedang ditangani, sehingga bisa segera ditindaklanjuti.

4.a. kasus perkembangan kecerdasan dan aspek sosial:

Pak yusuf sedang merancang program dan pembelajaran untuk mendampingi beberapa peserta didiknya yang pendiam, pemalu, minder dan kurang bisa kerja sama dengan teman. Dari hasil pengumpulan data sementara diketahui anak-anak ini berasal dari keluarga yang kurang mampu dan kurang perhatian dari keluarganya .

b. Identifikasi masalah : anak didik pak yusuf pendiam,pemalu,minder dan kurang bisa kerja sama dengan teman di karenakan kurangnya perhatian dari orang tuanya,kurang diajak bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

c. Yang sebaiknya dilakukan guru saat pembelajaran: a. membina hubungan persahabatan;

b. bekerja dalam kelompok;

(3)

e. berempati terhadap orang lain; f. mencapai prestasi tinggi; g. memecahkan masalah;

h. memotivasi diri bila menghadapi masa-masa yang sulit; i. percaya diri saat menghadapi situasi yang sulit;

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan metode discovery untuk meningkatkan hasil belajar siswa sd pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Setelah melakukan proses penelitian tindakan kelas menerapkan metode discoveri dalam pembelajaran Matematika materi pokok Bangun Ruang, maka akhirnya peneliti dapat

Penyerah Piutang adalah Instansi Pemerintah termasuk Badan Layanan Umum (BLU)/Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), Lembaga Negara, Komisi Negara, Badan Hukum lainnya

(2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) , rencana Lelang yang telah diumumkan atas Barang Jaminan yang dimohonkan untuk ditebus

Selanjutnya, untuk mencari koefisien determinasi atau besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y dalam penelitian ini menghasilkan nilai sebesar 22,5%, yang

Asumsi present yaitu menjelaskan waktu awal perhitungan bertepatan dengan saat evaluasi dilakukan atau pada periode tahun ke nol (0) dalam perhitungan cash flow

Usia Pendidikan Terakhir Status Pekerjaan Total Biaya Pembelian Kacang Sihobuk Alasan Pembelian Kacang Sihobuk Rata-rata Pendapatan Per bulan. 13 Arondoni

PENGARUH KEGIATAN MGMP TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MATEMATIKA DI SMAN Se-KOTA BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu