• Tidak ada hasil yang ditemukan

NABILA ASTI S 21020112120009 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "NABILA ASTI S 21020112120009 BAB I"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Semi Street Shopping Mall di Semarang

|

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kota Semarang merupakan ibukota Provinsi Jawa Tengah, sekaligus kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung dan Medan. Sebagai salah satu kota yang paling berkembang di Pulau Jawa khususnya di Jawa Tengah, Kota Semarang merupakan pusat segala kegiatan baik ekonomi, perdagangan, jasa, industri dan pariwisata. Jumlah penduduk kota Semarang juga hampir mencapai dua juta jiwa.

Perkembangan wilayah kota akan membawa pengaruh bagi pola kehidupan masyarakat suatu kota. Salah satu faktor pendorong bagi berkembangnya aktivitas kota adalah faktor ekonomi. Aktivitas kota yang berkembang dengan tingkat ekonomi yang tinggi menghasilkan pendapatan yang cukup tinggi bagi kota, sehingga dalam perkembangannya kota mampu menjadi tempat berlangsungnya kegiatan dan pelayanan bagi masyarakat. Pertumbuhan ekonomi disamping dapat berdampak peningkatan pendapatan pada akhirnya juga akan berpengaruh pada pendapatan daerah.

Pendapatan daerah Kota Semarang didominasi oleh dua sektor, yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor industri (Semarang Dalam Angka, 2014). Sumbangan sektor perdagangan, hotel dan restoran sampai tahun 2012 cenderung naik yaitu dari 28,01 % pada 2011 menjadi 28,43% pada tahun 2012 dengan laju pertumbuhan sebesar 10,03 %. Untuk sektor Industri pengolahan menyumbang 24,63 % pada tahun 2012 mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 24,36 % dengan pertumbuhan 13,46 %.

Sektor perdagangan, hotel dan restoran menjadi sektor penyokong ekonomi Kota Semarang yang paling utama. Hal ini sangat potensial sehingga fasilitas-fasilitas penunjang sektor perdagangan seharusnya dapat terus ditingkatkan. Salah satu fasilitas penunjang kegiatan perdagangan adalah Mall. Dengan adanya mall, pendapatan Kota Semarang dari sektor perdagangan dapat dipertahankan atau bahkan meningkat. Sampai 2015 ini, jumlah mall yang ada di Semarang baru terdapat 6 buah, yaitu DP Mall, Java Mall, Mal Ciputra, Plaza Simpang Lima, Paragon Mall dan Semarang Town Square. Meskipun sudah terdapat beberapa mall yang cukup besar di Semarang, Leads Property Indonesia mencatat saat ini tingkat

occupancy rata – rata pusat perbelanjaan di Kota Semarang sudah di atas 80% dengan tingkat

occupancy tertinggi diraih Mal Ciputra Semarang dengan 94%. (Kompas.com, 2015)

Di Kota Semarang sendiri konsep mall yang berkembang adalah mall dengan konsep

enclosed mall. Mall ini adalah mall dengan jenis tertutup, dimana pengunjung dan penjual terlindung dalam suatu bangunan yang tertutup. Sistem penghawaan dilakukan secara mekanis yang lazim dinamakan dengan EMAC (Enclosed Mall Air Conditioned). Enclosed mall

(2)

Semi Street Shopping Mall di Semarang

|

2

untuk rekreasi. Sehingga banyak aktivitas yang bisa dilakukakan berbagai macam pengunjung dari berbagai kalangan usia.

Beberapa fenomena di atas dirasa dapat dijadikan landasaran perencanaan dan perancangan sebuah pusat sarana hiburan berupa Mall. Dimana Mall yang akan dirancang menawarkan konsep Semi Street Mall yang berbeda dengan Mall yang telah ada di Kota Semarang.

1.2. Tujuan dan Sasaran 1.2.1. Tujuan

Mendapatkan dasar-dasar perencanaan dan perancangan yang berhubungan dengan aspek-aspek perancangan dan perencanaan Semi-Street Shopping Mall di Semarang sebagai pusat perbelanjaan serta rekreasi di Kota Semarang baik bagi warga Semarang maupun para pendatang yang diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif yang berbeda dari pusat perbelanjaan dan wisata yang sudah ada.

1.2.2. Sasaran

Terwujudnya suatu langkah pokok proses dasar perencanaan perancangan dalam pembuatan sebuah bangunan Semi-Street Shopping Mall di Semarang berdasarkan atas aspek-aspek panduan perancangan. Dalam hal ini berkaitan dengan konsep-konsep perancangan, program ruang, pemilihan tapak dan lainnya.

1.3. Manfaat 1.3.1. Subjektif

Untuk memenuhi salah satu persyaratan pemenuhan Tugas Akhir untuk mencapai jenjang Strata 1 di Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang dan sebagai acuan atau pedoman untuk melanjutkan ke dalam proses eksplorasi desain dan desain grafis Tugas Akhir yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembuatan Tugas Akhir.

1.3.2. Objektif

Diharapkan dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan baik bagi mahasiswa yang akan menempuh Tugas Akhir maupun bagi mahasiswa arsitektur lainnya dan masyarakat umum yang membutuhkan, yang selanjutnya diharapkan dapat berguna sebagai pedoman dalam perancangan bangunan Semi-Street Shopping Mall di Kota Semarang yang sesuai dengan disiplin ilmu arsitektur.

1.4. Ruang Lingkup

Lingkup pembahasan menitikberatkan pada berbagai hal yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan bangunan Semi-Street Shopping Mall di Semarang ditinjau dari disiplin ilmu arsitektur seperti aspek fungsional, teknis, kinerja, kontekstual dan arsitektural. Hal-hal di luar ilmu arsitektur akan dibahas seperlunya sepanjang masih berkaitan dan mendukung masalah utama.

1.5. Metode Pembahasan

(3)

Semi Street Shopping Mall di Semarang

|

3

Metode Deskriptif, yaitu dengan melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data

dilakukan dengan cara: studi pustaka/studi literatur, data dari instansi terkait, wawancara dengan narasumber, observasi lapangan serta browsing internet.

Metode Dokumentatif, yaitu mendokumentasikan data yang menjadi bahan penyusunan penulisan ini. Cara dokumentasi data adalah dengan memperoleh gambar visual dari foto-foto yang dihasilkan.

Metode Komparatif, yaitu dengan mengadakan studi banding terhadap bangunan pusat perbelanjaan di suatu kota yang sudah ada.

Dari data - data yang telah terkumpul, dilakukan identifikasi dan analisa untuk memperoleh gambaran yang cukup lengkap mengenai karakteristik dan kondisi yang ada, sehingga dapat tersusun suatu Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur bangunan Semi-Street Shopping Mall di Semarang.

1.6. Sistematika Pembahasan

Kerangka bahasan laporan perencanaan dan perancangan Tugas Akhir dengan judul Semi-Street Shopping Mall di Semarang adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisikan latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, ruang lingkup, metode pembahasan dan sistematika bahasan yang mengungkapkan permasalahan secara garis besar serta alur pikir dalam menyusun Landasan Program Perencanaan dan Perancangan (LP3A).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Membahas mengenai literatur tentang tinjauan umum mengenai Shopping Mall, tinjauan mengenai Semi – Street Mall, tinjauan teoritis mengenai standar-standar perancangan ruang, serta tinjauan studi banding bangunan Shopping Mall yang sudah ada.

BAB III TINJAUAN DATA

Membahas tentang tinjauan Kota Semarang berupa data – data fisik dan nonfisik seperti letak geografi, luas wilayah, kondisi topografi, iklim, demografi, serta kebijakan tata ruang wilayah. Selain itu terdapat juga pembahasan mengenai potensi pariwisata

dan faktor – faktor yang mendukung pembangunan Semi-Street Shopping Mall di Kota Semarang.

BAB IV PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SHOPPING MALL Berisi tentang kajian maupun analisa perencanaan yang pada dasarnya berkaitan dengan pendekatan aspek fungsional, aspek kinerja, aspek teknis, aspek kontekstual, dan aspek arsitektural.

BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SHOPPING MALL

(4)

Semi Street Shopping Mall di Semarang

|

4

1.7. Alur Pikir

Kompilasi data dengan studi pustaka sehingga didapat permasalahan serta masukan dari pihak studi banding dan masukan dari responden yang kemudian digunakan untuk merencanakan Mall di Kota Semarang dengan konsep Semi Street Mall.

Tujuan

Mendapatkan dasar-dasar perencanaan dan perancangan yang berhubungan dengan aspek-aspek perancangan dan perencanaan Semi Street Shopping Mall sebagai pusat perbelanjaan yang lengkap di Kota Semarang yang diharapkan dapat menjadi destinasi baru bagi warga Kota Semarang.

Sasaran

Tersusunnya Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur berupa langkah-langkah pokok dalam menentukan konsep perencanaan dan membuat perancangan Semi Street Shopping Mall di Kota Semarang.

Ruang Lingkup

Merencanakan dan merancang Semi Street Shopping Mall di Kota Semarang termasuk dalam kategori bangunan publik beserta perancangan tapak lingkungan sekitarnya.

Studi Pustaka

Tinjauan Mall di Kota Semarang Tinjauan Lokasi dan Tapak

Studi Banding Cihampelas Walk Kuta Beachwalk, Bali

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

SEMI STREET SHOPPING MALL

DI SEMARANG

F

 Kota Semarang sebagi salah satu kota besar di Provinsi Jawa Tengah merupakan pusat segala kegiatan aktifitas baik ekonomi, perdagangan, jasa dan industri.

 Pertumbuhan ekonomi Kota Semarang cenderung naik dan stabil. (Semarang Dalam Angka, 2015)  Tingginya tingkat occupancy pusat perbelanjaan yang ada di Semarang yang sudah mencapai di atas

80%. (Leads Property Indonesia)

 Maraknya bangunan-bangunan pusat perbelanjaan di Kota Semarang yang menawarkan konsep yang

hampir mirip, sehingga masyarakat membutuhkan alternatif lain untuk sarana belanja sekaligus tempat hiburan.

URGENSI

 Dibutuhkan salah satu alternative tempat belanja dan tempat hiburan bagi warga Kota Semarang yang lengkap dan terletak di satu tempat.

 Dibutuhkan sebuah inovasi untuk bangunan pusat perbelanjaan sehingga dapat mengatasi kejenuhan publik akan pusat perbelanjaan dengan memberikan konsep yang berbeda yaitu mall dengan konsep Semi Street Mall yang cukup lengkap untuk memenuhi gaya hidup dan kebutuhan hiburan warga Semarang.

ORIGINALITAS

Referensi

Dokumen terkait

Manusia dan Lingkungan pada pembelajaran 1 yang menggunakan model pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE). 2) Menyusun kelompok dalam pembelajaran berdasarkan bimbingan

Berdasarkan hasil analisa dan pengolahan data kuesioner disimpulkan bahwa untuk kegiatan ekspor terdapat dua faktor yang menurut responden menjadi prioritas utama untuk

Pusat Agraria IPB bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada/ kemarin siang mengadakan seminar terbatas yang bertajuk Reforma Agraria// Salah satu alasan diselenggarkannya dialog

Dalam rangka ikut memeriahkan Festival Kraton Nusantara IV yang berlangsung dari tanggal 26 sampai 29 September 2004, para pedagang kaki lima atau PKL yang berjualan di

[r]

The results of this research are expected to give some informations about the categorization of cultural words that were often found in the novel and to give

informasi dari berbagai sumber tentang adab menjenguk orang sakit  Diskusi kelompok membahas hasil wawancara tentang menjenguk orang sakit  Mempresentasi kan hasil

Alasan peneliti memilih lokasi tersebut karena peneliti melihat kebiasaan-kebiasaan baik ( good habits) belum terlihat dilaksanakan oleh peserta didik di SD Negeri Panyileukan