• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Suhu Pengempaan Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel dengan Menggunakan Campuran Perekat Urea Formaldehida dan Phenol Formaldehida

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Suhu Pengempaan Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel dengan Menggunakan Campuran Perekat Urea Formaldehida dan Phenol Formaldehida"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Fakta menunjukkan bahwa kebutuhan kayu sebagai bahan baku industri perkayuan tidak seimbang dengan ketersediaan bahan baku dari hutan alam. Data statistik Kementrian Kehutanan Tahun (2013) menunjukkan kebutuhan kayu bulat di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 23,23 juta m3 dan pada tahun 2014 menunjukkan jumlah kayu bulat di Indonesia adalah sebesar 38.61 juta m3 (Kementrian Kehutanan, 2014).

Salah satu solusi dari permasalahan pemenuhan kebutuhan bahan baku bagi industri papan komposit adalah melalui pemanfaatan limbah kayu baik yang berasal dari limbah industri penggergajian, pemgerjaan maupun limbah kayu dari hutan sebagai bahan bakunya. Diantara produk komposit yang terkenal di Indonesia salah satunya adalah papan partikel. Secara terminologi papan partikel merupakan salah satu jenis produk komposit atau panel kayu yang terbuat dari partikel - partikel kayu atau bahan - bahan berlignoselulosa lainnya yang diikat dengan perekat sintetis termoseting atau termoplastik kemudian dilakukan proses pengempaan panas (Maloney, 1993). Penggunaan papan partikel terbatas pada keperluan interior seperti furniture, peredam suara, partisi dinding dan lain-lain.

Penelitian ini menggunakan jenis perekat campuran antara urea formaldehida (UF) dengan phenol formaldehida (PF). Sebagaimana dikemukakan oleh Zhang et al (2015) bahan urea sering dipergunakan sebagai akselerator untuk mempercepat proses pematangan perekat PF serta mengurangi biaya dari perekat PF. Sementara itu phenol digunakan untuk memperbaiki ketahanan terhadap air

(2)

2

dan mengurangi emisi formaldehida pada perekat UF karena sifat hidrofobik dari cincin benzena serta tingginya konstanta ekuilibrium dari reaksi phenol dan formaldehida. Secara umum penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki kelemahan papan partikel dalam hal stabilitas dimensinya yang rendah. Heygreen dan Bowyer (1996) menyatakan bahwa pengembangan tebal papan partikel berkisar anatara 10-25% dari kondisi basah kekering melebihi pengembangan kayu utuhnya serta pengembangan liniernya hingga 0.35.

Didalam pembuatan papan partikel tidak terlepas dari proses pengempaan untuk menghasilkan papan. Tekanan dan suhu kempa merupakan parameter proses yang sangat berpengaruh dalam menghasilkan papan yang menghasilkan papan yang berkualitas baik. Beberapa peneliti telah melakukan kajian bagaimana pengaruh suhu dan waktu pengempaan terhadap kualitas papan yang dihasilkan. Parameter suhu dan waktu kempa berperan penting dalam mengoptimalkan laju polimerisasi dari perekat. Menurut Parida et al. (2001), optimalisasi laju polimerisasi perekat dapat dilakukan melalui pengaturan suhu dan waktu kempa guna mendapatkan daya rekat yang optimal.

Selanjutnya Wang dan Dai (2003) mengemukakan bahwa pengaturan kondisi suhu dan waktu pengempaan dapat dilakukan melalui dua mekanisme yaitu peningkatan waktu kempa pada suhu yang konstan atau melalui peningkatan suhu kempa pada waktu kempa yang konstan. Perekat UF yang dicampur dengan serat kayu yang bersifat asam akan memerlukan waktu pematangan yang singkat, namun jika pengempaan panas dilakukan dalam waktu yang lebih lama akan berdampak pada kematangan perekat (overcuring) sehingga akan memberikan pengaruh negatif pada keteguhan rekat.

(3)

3

Dalam proses pengempaan panas pada pembuatan papan prtikel dengan perekat UF, beberapa peneliti menggunakan suhu yang bervariasi mulai dari 120 hingga 160oC dengan variasi waktu antara 4 menit hingga 10 menit (Clausen etal. 2000; Lee et al, 2003; Yang et al. 2003; Sulastiningsih et al, 2006; Ortuno et al, 2011). Untuk mendapatkan kombinasi kondisi suhu dan waktu yang ideal pada pembuatan papan partikel dengan menggunakan perekat campuran UF dan PF, perlu dilakukan eksplorasi penelitian mengenai pengaturan suhu pengempaan. Tujuan

Menganalisis pengaruh suhu kempa terhadap sifat fisis dan mekanis pada campuran perekat Urea Formaldehida (UF) dan Phenol Formaldehida (PF). Hipotesis

Peningkatan suhu kempa menyebabkan perbaikan sifat fisis dan mekanis papan partikel yang dihasilkan.

Referensi

Dokumen terkait

LATERANITA SEMBIRING: Pengaruh Ukuran Partikel dan Kadar Perekat Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel dari Limbah Batang Kelapa Sawit dengan Perekat Phenol

Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perbandingan perekat dan ukuran partikel berpengaruh nyata terhadap nilai MOR papan partikel BKS, namun interaksi keduanya

FRISKA SIMATUPANG: Pengaruh Ukuran Partikel dan Kadar Perekat Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel dari Limbah Batang Kelapa Sawit dengan Perekat Urea

Pengaruh Suhu dan Waktu Pengempaan Terhadap Sifat Fisis, Mekanis dan Ketahanan Rayap Papan Partikel dari Limbah Batang Kelapa Sawit dengan Perekat Urea Formaldehida..

Pada Gambar 5 menunjukkan nilai rerata pengembangan tebal papan partikel yang menggunakan perekat campuran UF dan isosianat lebih rendah dibandingkan yang menggunakan UF

tinggi kadar perekat semakin baik sifat papan partikel yang dihasilkan. Penggunaan kadar perekat minimum 11% dari berat kering

LATERANITA SEMBIRING: Pengaruh Ukuran Partikel dan Kadar Perekat Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel dari Limbah Batang Kelapa Sawit dengan Perekat Phenol

JANNER WILLIAM GINTING: Variasi Ukuran Partikel dan Perbandingan Kadar Perekat Urea Formaldehida dan Phenol Formaldehida Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel Limbah